Saat aku nakal, ayah selalu memukulku. Tapi aku tidak keberatan karena sadar akan alasannya. Biasanya ayah memukul pantatku yang masih bercelana tiga atau empat kali. Namun mama selalu sepuluh kali atau bahkan lebih.
148Please respect copyright.PENANAbISdRIMgJB
Pukulan mama jauh lebih buruk. Kadang mama memakai sisir, tali dan atau rotan. Kebanyakan mama membuatku melepas celana terus aku disuruh menarik tiga sedotan dari tangan mama yang berisi tulisan sisir, tali dan rotan.
148Please respect copyright.PENANAjXZottjw1Q
Mama tahu aku benci rotan karea selalu berbekas selama beberapa hari. Yang paling ringan adalah sisir, karena kalau tali, akan mama kenakan ke daerah yang sensitif.
148Please respect copyright.PENANADMDyG68fM9
Jika yang keluar sisir, mama menyuruhku membungkuk sambil memegang pergelangan kakiku. Jika aku tersungkur, mama akan mulai lagi dari awal. Aku tentu saja tak selalu bisa seimbang, hingga kadang kembali dari awal lagi pukulan mama.
148Please respect copyright.PENANAwWg6oOHiGp
Cerita Sex Siksaan Nikmat
Cerita Sex Siksaan Nikmat
Ngocoks Jika rotan, aku membungkuk sambil memegang tepi meja makan. Jika keluar suara dan atau teriak, maka mama mulai lagi hukuman dari awal.
148Please respect copyright.PENANAYEszlNxg28
Apabila tali, aku harus berdiri dengan tangan di kepalaku dan kaki dibuka lebar hingga mama bisa memecut paha bagian dalamku, perut dan bahkan putingku. Di akhir kadang mama menyuruhku melebarkan belahan pantat dan memecut bagian dalamnya.
148Please respect copyright.PENANAyPe3YSrOUc
Tiap pukulan yang kuterima harus kujawab dengan Terimakasih mah. setelah itu mama berhenti dulu selama satu menit, lantas melanjutkan pukulan. Efeknya, saat pukulan berhenti, rasa sakit agak berkurang. Namun saat dipukul kembali rasa sakit itu kembali datang.
148Please respect copyright.PENANAzKMC3xm9Gn
Karena tak tahan maka aku melaporkan perlakuan mama ke ayah. Ayah dan mama lantas bertengkar. Kadang aku tak tahu kenapa mereka menikah sedang kini kulihat harmonis.
148Please respect copyright.PENANAh695MmqpDP
Ternyata percuma lapor ke ayah karena esok atau lusa mama memukulku lagi dengan lebih keras dan mengancamku jika aku mengadu lagi maka aku akan dipukul hingga pingsan.
148Please respect copyright.PENANAGuYTSJP3wm
Aku pun lantas tumbuh hingga berusia sepuluh tahun. Ayah dan mama bercerai. Aku ingin tinggal sama ayah tapi pemerintah menyuruhku tinggal sama mama. Mama lantas memberhentikan sekolahku dan menyuruhku sekolah di rumah. Katanya mama tak ingin orang lain di sekolah melihatku memar dan atau lainnya.
148Please respect copyright.PENANA2DvnU5LXvc
Di rumah aku hanya dibolehkan memakai kolor. Katanya agar cepat jika akan dihukum. Tak pernah aku melewatkan hari tanpa pukulan.
148Please respect copyright.PENANA4qgM1m68a7
Usia sebelas tahun merupakan usia saat kontolku mulai terlihat berbeda saat ereksi. Dan mama mulai menyadarinya. Mama bilang aku tak mungkin ereksi jika tak memainkan kontolku.
148Please respect copyright.PENANATp9fnr7ohi
Mama mulai menggerayangiku dan melihat bercak-bercak di kolorku. Mama lantas menjadikannya alasan untuk memukulku lebih keras lagi hingga aku menangis dan nafasku sesak.
148Please respect copyright.PENANAiDUm3hjgpE
***
148Please respect copyright.PENANAcXwLNJxRnu
Di internet mama mulai sering ngobrol dengan entah siapa. Mama mulai mendapat teman dari dunia maya. Teman mama bilang kalau kontolku mulai ereksi kakiku harus diikat ke meja hingga terbuka, helm kontolku dipasangi tensoplas lantas tarik ke sisi meja lain hingga terentang. Setelah itu kontolku dipecut kabel telepon.
148Please respect copyright.PENANACr9y7J8ouG
Mama makin dekat dengan teman mayanya hingga mereka bertukar alamat. Ternyata rumahnya tak terlalu jauh dari mama. Mama bahkan mengundangnya datang di akhir pekan.
148Please respect copyright.PENANAzGFF1Oq0h6
Aku memohon pada mama agar tak mengundangnya, namun mama hanya tertawa. Aku kabur, namun karena letak antar tetangga lumayan agak jauh, mama menangkapku.
148Please respect copyright.PENANAKnjE2WZnW3
Sejak itu kakiku dirantai ke sebuah patok baja. Rantainya cukup panjang hingga aku bisa ke dapur dan kamar mandi. Aku duduk di lantai dekat patok. Setiap malam mama mengecekku. Jika kontolku keras, mama akan menandai tanggal di almenak. Aku benci kontolku, tapi aku tak bisa membuatnya tak keras saat aku tidur.
148Please respect copyright.PENANAEsWm3JKx6M
***
148Please respect copyright.PENANA0K7UBLidhE
Di akhir pekan, mama kedatangan tamu. Ternyata teman maya mama yang bernama bu Rahma. Mama lantas menunjukan semua alat yang suka dipakainya untuk menyiksaku. Lantas bu Rahma bilang dia bawa alat lain yang lebih baik.
148Please respect copyright.PENANAZviBd0ZPr5
Bu rahma mengeluarkan jepitan dan memasang di sisi kanan-kiri kontolku. Lantas di helm kontolku. Apabila ingin tahu rasanya, silakan dicoba. Yang pasti aku menangis histeris.
148Please respect copyright.PENANA2xcPriVWN1
Dia gak punya keberanian kan? Kita mesti hukum dia karena itu, kata bu Rahma.
148Please respect copyright.PENANAAR8v8clLQ9
Dia lantas mengeluarkan ketapel mainan, namun berfungsi, dan mengetepel testisku dengan batu atau apalah-apalah.
148Please respect copyright.PENANA3vYp03w0sP
Setelah itu aku dibiarkan sementara mama membuat makanan dan kopi. Mereka duduk di meja sambil menertawakanku.
148Please respect copyright.PENANARrQKVT7yVo
Bu Rahma bilang aku sangat menarik karena dibanding anaknya, anaknya akan selalu menerima pukulan dengan pasrah tanpa berontak. Sangat susah membuat anaknya menjerti, tambahnya. Mereka bilang mereka beruntung karena rumah di sini masih jarang.
148Please respect copyright.PENANA2ANMwFBno7
Itil V3
Bu Rahma juga bilang dia tahu cara unik. Bu Rahma menyuruh mama mengikat kakiku ke meja dan mengikat tanganku di belakang punggung.
148Please respect copyright.PENANA49xrpRh9an
Lantas kontolku ditarik memakai karetgelang. Bu Rahma lantas mengambil koran dan bilang ke mama kalau memukul jangan memukul batangnya, bisa kena ke pembuluh dan membuat darah keluar.
148Please respect copyright.PENANASc3CSiF92J
Aku panik dan mulai memohon untuk tak melakukan itu.
148Please respect copyright.PENANANzjXmzsFMQ
Tenang saja. Ntar itu, jawab bu Rahma.
148Please respect copyright.PENANAMyMD0VRjFa
Bu Rahma kembali memasang jepitan. Kini di putingku, tentu aku kembali menjerit. Sementara mama hanya terkikik.
148Please respect copyright.PENANAIyLNz8eaDd
Bu rahma lantas mengeluarkan benang dan mulai menali testisku, hingga tersumbat di pangkalnya. Aku merasa mual. Bu Rahma lantas berkata ke mama, lihat, karena tersumbat kita bisa liat pembuluhnya. Coba jepit di sana!
148Please respect copyright.PENANAZbMEUgr4nA
Mama menjepit di testis bagian kiri. Aku menjerit lantas muntah. Mereka hanya tertawa sambil menyentil-nyentil jepitan.
148Please respect copyright.PENANAHQXSfRA2PG
Akhirnya mereka bosan dan mencabut semua jepitan. Aku dibiarkan istirahat. Karena lelah, aku tertidur.
148Please respect copyright.PENANAQvsBqZmMFq
***
148Please respect copyright.PENANAxThUZo0K9S
Kurasa kita mesti buat anak ini rendah hati, kata bu Rahma.
148Please respect copyright.PENANAHpvfDl1Jp4
Ternyata yang dimaksud adalah aku harus menjilati memek bu rahma tiap dia selesai kencing. Bahkan menjilati anusnya setelah buang air besar.
148Please respect copyright.PENANAj7LggQE7At
Aku kadang disuruh memohon agar mereka memukulku sepuluh kali. Aku tahu jika tak menurut, bencana yang lebih hebat bakal melanda tubuhku.
148Please respect copyright.PENANAEJ8dkoZgFw
Aku juga disuruh memohon agar pahaku dipecut, putingku dipecut, namun saat aku disuruh memohon agar belahan pantatku dipecut, aku berkata, jangan mohon. Aku akan lakukan apa saja asal jangan itu.
148Please respect copyright.PENANANx1cKmuOnA
Kasihan. Lagian kamu juga bakal ngelakuin apa aja. Cuma kamu mesti dihukum karena udah nolak. Masing-masing dua puluh pukulan. Ngocoks.com
148Please respect copyright.PENANAFD1FvDoLFQ
Seberapa sakitkah itu? Tak bisa kujelaskan lebih rinci lagi. Mereka buka pantatku lebar-lebar lantas mencambuknya hingga di kakiku mengalir darah segar.
148Please respect copyright.PENANAHL2ecJI6vY
Setelah itu aku dibiarkan istirahat sejenak. Setelah itu kontolku diikat dan diambungkan ke sebuah ember kecil seukuran gelas. Jangan tanya darimana asalanya, karena aku tak mau repot-repot memikirkan hal-hal yang akan menyakitiku. Mereka juga mengikat pergelangan kakiku hingga jalanku agak sulit.
148Please respect copyright.PENANALXKEuHDDom
Setelah puas, mereka melepasnya dan membiarkanku istirahat.
148Please respect copyright.PENANA5NM7CsI0fL
Satu lagi. Lantas aku mesti pulang. Aku tak meninggalkan makanan dan atau air untuk anakku. Aku tak ingin dia jadi terlalu lemah.
148Please respect copyright.PENANAHqQfP6faZh
Ambil cambuk ini. Pecut dada sendiri hingga ke selangkangan. Kalau tak cukup merah, kami ambil alih mecut. Termasuk testismu.
148Please respect copyright.PENANAT2z28EjHRL
Aku begitu takut hingga mengambil cambuk itu dan mulai mencambuk dadaku hingga merah mulai melapisinya serta perutku. Saat kejadian ini, aku tak percaya menyadari kontolku yang tiba-tiba keras dan tegak menjulang ke atas membuatnya juga kena cambukan.
148Please respect copyright.PENANAUZqt10Awjq
Menarik kan, kata bu rahma sambil tertawa, anakku saja kadang begitu bersemangat saat memecut dirinya sendiri.
148Please respect copyright.PENANA2xK6yqlkn1
Setelah itu dia pergi dan bilang pekan depan akan kembali dan bawa anaknya agar aku dapat teman main. Mama membiarkanku menangis di lantai hingga tertidur.
148Please respect copyright.PENANA8CbysqnzD7
148Please respect copyright.PENANAuzzvBc4GuY
Aku terbangun oleh ketukan di pintu. Mama membuka pintu sedikit lantas mengintip. Aku mendengar suara seseorang. Mama seperti menolak. Dari ucapannya mama terdengar gusar.
148Please respect copyright.PENANA2GhEEnW48V
Hingga entah bagaimana caranya, mama terdorong dari pintu dan ada pria masuk. Pria itu lantas melihatku. Kurus, dekil, terantai bagai teratai yang layu, tetapi terluka.
148Please respect copyright.PENANAfmx4UEcyrZ
“Ya tuhan,” jelas pria itu terkejut, begitu terkejutnya seperti hingga tiada lagi yang bisa mengejutkannya saat ini. “Kenapa dia begitu?”
148Please respect copyright.PENANAdiqQhBCnj9
Mama berteriak, “Bukan urusanmu kalau kuhukum anak nakal itu.”
148Please respect copyright.PENANAoRyJTQ9i3N
“Benarkah nak?” tanya pria itu padaku. “Apa yang terjadi hingga kamu memar semua. Hingga kontolmu pun ikut memar?”
148Please respect copyright.PENANAnzEDQxweR4
Aku hanya mampu merintih, ingin kuteriak hatiku melara – lara, “gak ngapa – ngapain. Mama hanya suka nyiksa aja.”
148Please respect copyright.PENANA1zh541QNer
“Serius? Dulu mamaku juga suka nyiksa. Sayang keburu kecelakaan sebelum aku gede.”
148Please respect copyright.PENANAY7bwE7MKRn
Mama berteriak, “pergi sekarang! Keluar!”
148Please respect copyright.PENANAVY0OtfEAgk
Tiba – tiba datang pria lain, yang baru kali ini kulihat, menghampiri mama dan menamparnya hingga mama terjatuh. “Lu mau ngancem gw hah? Gw baru keluar penjara kemarin. Gw gak keberatan masuk lagi pake kasus pembunuhan. Lu mau ngancem atau kerja sama?”
148Please respect copyright.PENANAnjaoDu0p9U
Pria pertama memandang mama, “dia gak jelek – jelek amat. Mungkin akhir tiga puluhan. Buka baju lu sambil joget, gw pingin liat. Gw dah bosen nyodomi orang.”
148Please respect copyright.PENANAHuHt3mnSv0
Aku yakin mama takkan mau melakukannya. Mama kembali teriak, “gak, gw gak mau. Sama lagi gw aja gak pernah.”
148Please respect copyright.PENANAbilNmQ8kv0
“Oh ya, trus di mana dia sekarang hah?”
148Please respect copyright.PENANA9TDly0E3j7
Mama seharusnya bilang kalau ayah polisi dan akan pulang. Tapi tentu mama gak bisa berpikir jernih, sejernih mata air pegunungan, sekarang. “Dia pergi ninggalin anak sial itu.”
148Please respect copyright.PENANAJjfqdrkhTr
“Benar nak?” Pria pertama bertanya padaku, “kenapa?”
148Please respect copyright.PENANAx2a65dFLL0
“Ayah tak suka caranya memukulku.”
148Please respect copyright.PENANAeSoyvhMzxm
“Dia pengecut kalah sama wanita. Wanita liar itu, gimana ngehukumnya?”
148Please respect copyright.PENANAc9tdIBivfN
Aku ceritakan semua.
148Please respect copyright.PENANAU81zjFgL1i
“Jadi pertama kamu dipukul pantat dulu, kita mesti kasih juga ke dia. Pake rotan lebih gak enak kan?”
148Please respect copyright.PENANAwqeDZzT5gw
“Iya kalau kena pantat. Tapi pecutnya lebih sakit kalau kena puting dan selangkangan.”
148Please respect copyright.PENANAZo8SM7DObF
Mama terlihat pucat lantas berkata, “gak perlu. Biar aku nari sambil buka baju.”
148Please respect copyright.PENANAeFJItUE2nf
“Oke, santai saja. Dah lama gw gak liat cewek.”
148Please respect copyright.PENANA2UZKMRi79A
Mama lantas memunggungi mereka, namun langsung mereka larang hingga mama kembali menghadap mereka. Mama melepas kancing blusnya satu – satu. Lantas roknya. Setelah itu mama melipatnya dan menaruh di meja. Kini tinggal cd dan bh mama. Aku belum pernah lihat wanita telanjang sebelumnya kecuali memek dan pantat bu Rahma saat aku dipaksa menjilatinya.
148Please respect copyright.PENANAbwMu5YFycg
Kini ku sadari mama masih menarik, saat hanya berbalut cd dan bh. Meski tidak cantik. Aku heran kenapa ayah malah pergi.
148Please respect copyright.PENANAEL8sJtpHqj
Pria yang lebih besar bilang, “jangan bengong aja. Ayo lepas juga.”
148Please respect copyright.PENANAAwcfCHHBJu
Mama terisak menangis lantas melepas cd dan bh nya menampilkan jembutnya yang jarang.
148Please respect copyright.PENANAjuzeMZ31Dm
Itil V3
Pria besar tersenyum, “lumayan… lumayan… muter pelan!”
148Please respect copyright.PENANAlPuW1MUIZt
Mama benar – benar berputar dengan pelan, membuat yang lihat bisa lilhat seluruhnya.
148Please respect copyright.PENANAWCTbN24qnG
“Gw demen nih liat susu sama pantatnya, kayak minta ditampar tuh pantat” kata orang besar.
148Please respect copyright.PENANAz4U83KhAPD
Mama meringis dan berkata, “gak perlu. Kalian ingin seks kan. Saya gakkan melawan kok. Ayo.”
148Please respect copyright.PENANAoqb5yq5D21
“Gw benci lonte yang cuma bisa ngentot buat nyenangin laki. Ntar gw bikin lu minta dientot.”
148Please respect copyright.PENANAZqD2u12yOr
Orang yang lebih kecil berkata, “suruh yang lain aja.”
148Please respect copyright.PENANAQojCjJpwJe
“Oke Rud, dia bakal mau lu suruh apain juga.”
148Please respect copyright.PENANAb4J58OH0RL
“Iya Yan, lonte lu ngerangkak kesini. Seret tuh susu ke lantai trus buka celana gw dan isep kontol gw.”
148Please respect copyright.PENANA1puPXFUnkH
Mama terlihat takut dan teriak, “gak. Cuma lonte yang lakuin kayak gitu, gw bukan lonte.”
148Please respect copyright.PENANA3K64wWD6bw
“Susah bener disuruh nurut. Nak, berapa kali kamu dipukul kalau gak nurut?”
148Please respect copyright.PENANAhDGt1ft8Cy
“Namaku Kiki. Biasanya dua puluh pukulan pake rotan. Tapi kayaknya mesti digandakan karena gak mau nurut sama kalian berdua.”
148Please respect copyright.PENANAYTCrmqYjlr
Mama berteriak lagi “dasar bajingan kecil. Akan mama balas ini.”
148Please respect copyright.PENANAbmqCCAFIZZ
Yan bilang, “enggak. Lu bakalan baikin anak lu. Ki, ada tali gak di sini?”
148Please respect copyright.PENANACYX2foPklZ
“Ya, ada di garasi. Tapi dia,” kini kuberanikan menyebut mama dengan kata ‘dia’, “biasanya suruh aku memegang sisi meja, kalau lepas mulai lagi pukulan dari awal.”
148Please respect copyright.PENANAbLGaONjO10
“Ide bagus. Kita liat apa dia seberani kamu. Gini aja, kamu ambil barang – barang yang biasa diapakai nyiksa kamu.”
148Please respect copyright.PENANArXgwJFF5ZP
Aku pergi ke kamarnya lantas mengambil sisir, rotan, tali pecut dan kabel yang telah dipakai ke kontolku. Lantas aku ke halaman rumah dan memotong bunga mawar yang tangkainya banyak durinya. Aku buang bunga dan daun tinggal hanya menyisakan batang berdurinya saja. Saat mama melihat ini, mama kembali mencoba tawar – menawar.
148Please respect copyright.PENANA8LqAPZ1MJ0
“Kalian tentu gak mau menambah catatan buruk. Kalian bisa ambil mobil dan semua uang di sini lantas pergi.”
148Please respect copyright.PENANAOlI3G2bhGF
“Lu bodoh atau apa hah? Gw gak takut kembali lagi.”
148Please respect copyright.PENANAZYmklPrrGt
Aku lantas bilang kalau gak ada masalah. Mama gak kerja jadi gak kan ada yang menyadarinya. Mama juga punya banyak uang hasil perceraian.
148Please respect copyright.PENANAzF0akbdoGR
Mama menatapku dan berkata, “kamu akan nyesel bilang gitu!”
148Please respect copyright.PENANAorIphR4lHc
“Gak, dia gakkan nyesel. Sekarang ayo ke meja!”
148Please respect copyright.PENANAiJBXkTnVNu
Mama ke meja dan mencengkram sisinya. Mama lantas mengerang saat Yan bilang, “buka kakinya. Gw ingin liat memeku goyang saat pantatlu dipukul.”
148Please respect copyright.PENANA64FjzKn5CJ
Mama melebarkan kaki membuatku bisa melihat memeknya lebih baik dibanding saat mama berdiri. Pantatnya lantas dicambuk rotan membuat mama berjinjit dan berteriak. Mama lantas mengelus pantatnya yang kini merah.
148Please respect copyright.PENANAmGHeeBolpb
“Lu bandel, yang tadi gak diitung.”
148Please respect copyright.PENANAcsnYC3gGHy
“Sebenernya mama selalu tambah lima kali tiap kali aku gitu.”
148Please respect copyright.PENANAH9sVMt9Mok
Mama mulai menangis meraung – raung, namun tangannya kembali memegang meja. Mama kembali dipukul sampai dengan empat puluh lima cambukan rotan. Pantatnya benar – benar merah matang hingga ke paha. Reaksi mama hanyalah berteriak dan mengangkat kaki seperti menari. Aku yakin mama akan muntah jika melihat memeknya yang terbuka tertutup saat mama menari.
148Please respect copyright.PENANAGQTXS15o93
Mereka membiarkan mama lantas orang yang disebut Yan bertanya padaku, “gimana reaksi mamamu menurutmu?”
148Please respect copyright.PENANAKyhvZSNYDi
“Caramu sebenarnya lebih keras. Tapi cara dia lebih lambat, hingga aku tak bisa merasa mati rasa. Kalau diperhatikan, dia gak menjerit di duapuluh akhir pukulan.”
148Please respect copyright.PENANA5odkyBgMTZ
“Wow, kamu bener – bener bisa ngajarin kita nih.”
148Please respect copyright.PENANA7xLbD0t8FM
Mama kini berlutut, terengah – engah dengan badan penuh peluh, seperti sehabis lari keliling kota, dipayungi lampu kota disekitarnya. Saat nafasnya kembali tenang, Rudi berkata, “merangkak sini, seret tuh susu hingga merah. Kalau gak merah, gw merahin.”
148Please respect copyright.PENANAbv6p0k2UcG
Mama mulai merangkak dan mengernyit saat susunya diseret ke karpet hingga sampai ke Rudi. Setelah itu mama berlutut dan susunya diperiksa.
148Please respect copyright.PENANAKG4TngZLAY
“Bagus. Udah merah, meriah euy. Pentilnya juga keras kayak batu.”
148Please respect copyright.PENANAcx6E0xXZ6C
Mama merintih, “itu karena sakit.”
148Please respect copyright.PENANAM8yN52Iklr
Rudi berdiri lantas berkata, “terserah. Lepas celana gw hingga ke kaki.”
148Please respect copyright.PENANASPC9Hl6uOT
Mama melepas sabuk dan sleting lantas menurunkan celana. Kontol Rudi langsung tampil karena tak pakai apa – apa lagi selain celana itu. Mungkin lebih besar dibanding punya ayah karena mama menatap kagum.
148Please respect copyright.PENANAtULTJw8fA6
“Mainin dulu pake lidah lu!”
148Please respect copyright.PENANA9E7CfG2e47
Bagus, pikirku. Kini mama tahu rasanya saat aku harus menjilati memek bu rahma.
148Please respect copyright.PENANAnN8Smj4uxT
Rudi membuat mama menjilati seluruh batang, kepala bahkan testisnya setelah itu baru menyuruh mama menghisapnya. Helm Rudi dimasukan, lantas mama menghisap kuat – kuat. Setelah itu Rudi memegang kepala mama dan memasukan kontol hingga mentok. Mama tersedak dan tangannya memukul – mukul kaki Rudi.
148Please respect copyright.PENANAQkEY23XL0p
“Lu mesti bayar itu,” kata Rudi sambil melepas celana dan melemparnya ke sudut.
148Please respect copyright.PENANAhiSKrVgWhJ
“Giliran gw. Sini lu,” kata Yana.
148Please respect copyright.PENANALSUm9sKaYg
Mama menangis namun tetap merangkak menuju yana. Begitu sampai, Yana langsung masukan kontol ke mulut mama. Kontol Yana tak sepanjang kontol Rudi, namun diameternya lebih besar. Membuat mulut mama mesti membuka lebih lebar lagi. Saat keluar, Yana memuntahkan peju ke wajah dan rambut mama, juga matanya.
148Please respect copyright.PENANAYIu2fQIr9g
“Bersihin pake jari terus jilat sampai habis.”
148Please respect copyright.PENANAsYMqOppqfS
Mama seperti akan muntah. Tapi tentu aku tahu mama baru saja memuntahkan isi perutnya.
148Please respect copyright.PENANAReIjMGxTPr
“Kamu suka swalayan gak ki?” tanya Yana padaku.
148Please respect copyright.PENANAE68Yz4w0CV
Aku memejamkan mata kiri dan memelototkan mata kanan, “apaan tuh?”
148Please respect copyright.PENANAhV2UKn1YzD
“Itu, kamu mainin kontolmu hingga keluar.”
148Please respect copyright.PENANAfIPZk8sihu
Sambil malu – malu aku menjawab, “kadang.”
148Please respect copyright.PENANAYg823n209w
“Tiap anak laki pasti ngelakuinnya. Tapi kamu mesti tahu disepong rasanya lebih nikmat. Abis kita hukum dia karena muntah kita pake tiga jalan.”
148Please respect copyright.PENANAZWe5LWvb4j
“Pantatnya kemungkinan masih mati rasa. Coba pake pecut, rasanya sakit sekali apalagi saat kena 3P.”
148Please respect copyright.PENANAPsqP5SUsVz
“Apaan tuh tiga p?”
148Please respect copyright.PENANAmFtyMN2Glv
“Puting, paha dan perut.”
148Please respect copyright.PENANA1zxghd2IQS
“Bener. Kita iket dulu dia.”
148Please respect copyright.PENANAOdqR5E8EyN
“Gak perlu. Suruh aja buka kakinya lebar – lebar dan tangan diletakan di kepala. Kalau dia menutup kaki, kita tambah lima hukuman.”
148Please respect copyright.PENANAiIk4pVaD2X
“Ide bagus. Oke lonte, siap ke posisi.”
148Please respect copyright.PENANAwNzWoGK3EG
“Gak adil,” rengek mama. “Tentu aku muntah. Kontolnya mentok hingga ke dalam.”
148Please respect copyright.PENANAi0MwvjMkPE
“Ke posisi.”
148Please respect copyright.PENANApn1qVJqCkF
“Tunggu, kita siapin dulu. Biar ku bawa loofah dulu.”
148Please respect copyright.PENANAjQVgl9ngj8
“Apaan tuh loofah?”
148Please respect copyright.PENANAMWU3aFKvD6
“Tanaman kaya spons. Biasa dipake cewek buat bersihin kulit kering.”
148Please respect copyright.PENANAqnwlkHDet3
“Trus buat apaan lagi?”
148Please respect copyright.PENANA5ccUin0reG
“Kita gosok dulu ke kulitnya biar lebih sensitif.
148Please respect copyright.PENANAX0bNMD249d
Mama menatapku tanpa berkata – kata.
148Please respect copyright.PENANAMRv6TYU3L8
Kuambil loffah dari kamar mandi dan kusuruh rudi memegang tangan mama di belakang punggung sementara aku menggosok susu dan pentilnya. Mama menangis.
148Please respect copyright.PENANAl13twAFFeQ
“Liat, kulitnya makin merah, makin meriah dan makin sensitif. Sekalian juga makin magic.”
148Please respect copyright.PENANA2Hx4pTBv1v
“Oh ya, paham nih.”
148Please respect copyright.PENANAXN6vTdtkMw
Rudi lantas mengambil loofah dan menggosok perut, memek dan paha mama hingga merah. Rudi lantas menyuruh mama muter hingga Rudi bisa menggosok pantat mama. Mama tetap menangis menahan perih. Akhirnya Rudi terlihat puas.
148Please respect copyright.PENANAfM5UJDyKCW
“Sepuluh kali di tiap susu, lima belas diperut, sepuluh di paha, sepuluh di belahan pantat, kamu sama rudi pegang dan lebarin pantatnya, sepuluh di memeknya, sepuluh di tiap bibir dan sepuluh di belahan pantat. Benar gak ki?”
148Please respect copyright.PENANAULXxtYHNk3
Sebenarnya itu lebih dari yang kuterima, tapi kujawab kalau itu juga gak apa – apa.
148Please respect copyright.PENANAqDi6UG8lsK
Rudi melepaskan mama. Mama langsung menggosok tangannya. Lantas Yana berkata, “taruh tangan di kepala.”
148Please respect copyright.PENANA2hlhvG9F8O
Air mata mama jatuh tak tertahankan saat tangannya diletakan di kepala.
148Please respect copyright.PENANAF1xvJNyXc9
“Buka juga kaki lu,” kata Yana.
148Please respect copyright.PENANArJQwjtakvc
Mama membukanya sedikit, namun Yana terus menyuruh hingga akhirnya mama melebarkan paha sekitar empat langkah. Ngocoks.com
148Please respect copyright.PENANAyUUdl0Cf8V
Satu pecutan di puting membuat tangan mama lepas. Otomatis puting itu dapat tambahan lima pecutan. Pada bagian perut dan paha dalam mama hanya terengah – engah kecil. Namun saat aku dan Rudi membuka pantatnya agar melebar, mama menurunkan tangan dan mencoba melepas tanganku dan tangan Rudi. Mama jadi dapat tambahan lima pecutan.
148Please respect copyright.PENANAlulBmt8ggO
Yana lantas menyerahkan pecut padaku dan berkata, “nih ki. Selesaikan.”
148Please respect copyright.PENANA3aSsq4W8aR
Aku harusnya merasa kasihan pada mama karena aku tahu seberapa sakitnya dipecut. Namun yang muncul di pikiranku adalah tahun – tahun penuh penyiksaan. Seperti disuruh konsentrasi di kamp konsentrasi nasional sosialis.
148Please respect copyright.PENANAsmeLuvGrUc
Saat bibir luar memeknya dipecut, mama hanya berjinjit seperti menari. Namun saat Rudi dan Yana melebarkan bibir memeknya hingga memeknya terbuka bagi pecutanku, mama teriak saat menerima pecutan pertama. Mama menurunkan tangan lantas mencoba memukul kami.
148Please respect copyright.PENANAelxKy8QHTN
Telinga Yana kena pukul. Andai telinga itu tak diasuransikan, seperti kaki pemain bola, atau dada artis, bisa – bisa jadi berabe kalau sampai putus. Yana terlihat marah, “udahlah. Kita lilit aja dia.”
148Please respect copyright.PENANArzIXxynG07
“Kita bisa gantung dia di garasi.”
148Please respect copyright.PENANAS4xr4nmkSd
“Bagus. Kita ke garasi, kamu di depan.”
148Please respect copyright.PENANATjq5l6HEe9
Mama tahu apa yang akan menimpanya hingga mama mencoba berontak sepanjang jalan kenangan. Di garasi, ujung tali kulempar ke mereka dan ujung lain kulempar ke atas, ke langit – langit sekitar yang tingginya kira – kira dua setengah meter.
148Please respect copyright.PENANADTBvGnfx95
Mama berdiri gemetaran sementara kakinya diikat Yana. Rudi melihat – lihat garasi. Memang tak ada poster grup ‘garasi’ namun tetap Rudi sepertinya terkesan. “Perkakas ayahmu banyak juga, ada alat – alat mancingnya juga.” katanya.
148Please respect copyright.PENANA88Rk6gRydN
“Ya, ayah suka sama mancing juga perkakas.”
148Please respect copyright.PENANAJFqSAV1pRL
“Jadi ada ide nih.”
148Please respect copyright.PENANAQwOWOMPxLi
“Pegang lonte ini, gw mau iket tangannya. Dia loncat – loncat terus, kayak longcat.”
148Please respect copyright.PENANAMKFrupBueg
Rudi lantas meremas susu mama, “lu boleh gerak – gerak semaumu kalau mau ini gw tarik.”
148Please respect copyright.PENANAmKfmobH824
Yana mengikat tangan hingga menyatu. Kepalan kanan di siku kiri. Kepalan kiri di siku kanan. Mama dibaringkan. Tangan dan kaki lantas diikat ke tali ke atas. Tubuh mama lantas diangkat, gak tinggi, hanya sampai kepalanya tak menyentuh lantai saja. Kira – kira sejengkallah.
148Please respect copyright.PENANADj5MFwz87R
“Memeknya mesti dibuka deh kayaknya,” kata Rudi.
148Please respect copyright.PENANA4GbgCMtGKe
148Please respect copyright.PENANACtgW7CHD9C
Rudi lantas menghampiri alat – alat mancing ayah dan mengambil empat kail untuk umpan ikan. Bibir memek kiri dan kanan mama dipasangi dua kail yang sudah berbenang. Tentu mama menjerit. Keempat benang lantas ditarik melingkari paha dan diikat membuat kedua bibir memeknya terbuka lebar.
Rudi kembali ke tempat perkakas dan membawa tang. Puting mama lantas dicubit oleh tang membuat mama kembali menjerit. Tang itu dikunci hingga menggantung.
148Please respect copyright.PENANAzJcwZNcHwp
Yana lantas mengambil joran (tongkat) pancing. “Kita bisa pake ini,” katanya. Lantas melecut – lecutkan ke udara hingga berbunyi. “Sini Ki.”
148Please respect copyright.PENANAUQaZJ8se2Y
Aku mendekat ke Yana. Yana menunjukan suatu titik di bagian atas memek mama. “Itu itil. Gunanya kayak helm kontol kita. Liat efeknya kalau disentuh.”
148Please respect copyright.PENANAhhKCywGeff
Yana duduk di belakan mama dan dengan hati – hati mengarahkan pegangan joran pancing ke memek mama. Ujung joran itu mengenai itil mama. Ternyata efeknya nyata, meski tak sehebat efek bursa indonesia.
148Please respect copyright.PENANA247AqI1IGe
Mama melengking, tang di putingnya goyang – goyang seperti goyang lidah. Yana melakukannya lagi hingga kira – kira sembilan kali. Mama berkelejotan, kepalanya mengangkat untuk kemudian lunglai turun. Mulutnya tak henti menjerit.
148Please respect copyright.PENANALLqiqkVRar
Saat mama diturunkan, mama pingsan. Dibangunkan pun tak bisa. Akhirnya mereka mencabut tang. Mama dibawa ke rumah dan diikat ke sofa. Setelah itu kami semua tidur.
148Please respect copyright.PENANA3CJtXB77EN
***
148Please respect copyright.PENANAJ8FNv771rp
Esoknya aku bangun lantas ke ruang tamu melihat mama. Mama sedang berbaring, kakinya dilebarkan. Mungkit akibat sakit di selangkangan. Mama terlihat berantakan dengan memar di mana mana. Berdasar pengalamanku disika bertahun – tahun, aku yakin mama pasti akan sembuh dengan sendirinya.
148Please respect copyright.PENANAl9dcNw44LU
Ada satu perbedaan di tubuh mama, dengan tubuhku dulu saat masih tersika. Memek mama terlihat sangat memar dan bengkak. Kemarin tak setembem itu. Karena tembem membuat memek mama terlihat sangat rapat dan singset. Kail pancing masih terpasang di bibir memek mama. Karena penasaran, kuelus belahan memek mama dengan jariku.
148Please respect copyright.PENANAGtrO1kdZyB
Elusanku membuat mama sadar. Secara reflek kakinya menutup dan tangannya mencoba menutupi susu mama. Namun ikatan pada tangan membuat mama tak bisa melakukannya.
148Please respect copyright.PENANAzyYlLaraVz
“Jangan ditutupi. Biar kulihat tubuhmu.”
148Please respect copyright.PENANAjiCNyRhKde
“Oh, nak. Bagaimana mungkin mama kamu perlakukan seperti ini?”
148Please respect copyright.PENANAf8LspBKreS
“Mungkin saja. Tinggal kuingat tahun – tahun penuh derita yang kamu lakukan padaku. Sekarang lu tahu gimana rasanya kan.
148Please respect copyright.PENANASoYRpmStr1
“Mama minta maaf nak. Bantu mama sayang. Mama janji gakkan menyakiti kamu lagi.”
148Please respect copyright.PENANAqMADEQaPxn
“Tapi janji tinggal janji, pukul cambuk tetap jadi. Gw gak percaya. Gw tahu lu udah gatel pingin nyiksa gw lagi. Lagian, bisa apa gw? Gw masih kecil dan lu tau sendiri mereka gede – gede.”
148Please respect copyright.PENANAoW9FjS8u9w
“Ayahmu punya senapan angin di atas lemari mama. Bawa dan tembak mereka mumpung masih tidur.”
148Please respect copyright.PENANAcldhJ5pABi
“Gila lu yah. Lu suruh gw jadi pembunuh? Ogah, mending gw ikut mlm daripada bunuh temen gw.”
148Please respect copyright.PENANAXYv5gRvdkd
“Dasar setan! Bunuh mereka atau mama janji akan mama siksa kamu saat mama lepas.”
148Please respect copyright.PENANAe8yBQy1eby
Bukannya takut, aku malah kesal. Aku ke kamar tempat mereka tidur dan membangunkannya.
148Please respect copyright.PENANAxMVkjx2ARE
“Bangun. Mama bilang ada senapan angin di atas lemari. Bahkan mama nyuruh agar aku bunuh kalian pake senapan itu. Dia mesti dihukum.”
148Please respect copyright.PENANA4s6xwokMVY
“Tentu, coba cek Rud.”
148Please respect copyright.PENANAWhPIHytc0a
Rudi bangkit dan lantas memeriksa lemari mama. Ternyata benar ada senapan. “Senapan angin biasa. Tapi tetap bisa bunuh kita. Makasih Ki, udah nyelametin ini.”
148Please respect copyright.PENANAERVKheK3Jb
“Bener bener mesti kita hukum. Tapi gw laper nih. Sarapan dulu yuk.”
148Please respect copyright.PENANA1umFImYS1H
Mereka melepas ikatan mama dan menyuruh mama masak. Setelah selesai, mama disuruh berlutut sedang kami makan. Lantas mama berkata dengan lirih, “aku masak banyak. Boleh minta makan dan minum?”
148Please respect copyright.PENANAUV6sOHKxVv
Yana lantas menuangkan kopi ke mangkuk dan menaruhnya di lantai. “Lu boleh minum, lebih daripada itu tidak. Gw gak mau lu muntah lagi. Minum langsung kayak anjing.”
148Please respect copyright.PENANAZJBbye6Nio
Itil V3
Mama merengek, namun membungkuk lantas minum langsung dari mangkuk. Mama jelas haus.
148Please respect copyright.PENANAalj8Ez61v6
“Waktunya tiga jalan,” kata Yana.
148Please respect copyright.PENANAAnNl2Inn9E
Aku penasaran, saat aku akan bertanya mama malah mendahuluti, “apa tuh tiga jalan?” kata mama.
148Please respect copyright.PENANAMuEmIIQuWe
“Tiga jalan adalah filosofi kehidupan yang muncul lebih dahulu dibandingkan jalan tengah. Seperti namanya, tiga jalan terbagi menjadi tiga. Pertama jalan depan, kedua jalan tengah dan ketiga jalan belakang.
148Please respect copyright.PENANAdzTToI5SHu
“Terdapat empat orang pelaku. Pelaku pertama adalah jalan, pelaku kedua adalah pejalan satu. Pelaku ketiga adalah pejalan dua. Dan pelaku keempat adalah pejalan tiga.
148Please respect copyright.PENANANJLVHDuWe4
Pejalan satu berbaring, lantas jalan berbaring di atasnya. Di atas jalan ada pejalan dua dan di belakang jalan ada pejalan tiga.”
148Please respect copyright.PENANAkcTprw0dOB
Aku makin gak ngerti, bahkan Rudi lantas bicara, “lu mau ngomongin filsafat sekarang?”
148Please respect copyright.PENANAlhaiMs1RCW
“Intinya, seorang ngetot memek sementara lainnya ngentot pantat dan mulut lu,” kata Yana sambil menatap mama.
148Please respect copyright.PENANAgWI2So1so1
“Nah, kenapa lu gak langsung jelasin dari awal,” kata Rudi.
148Please respect copyright.PENANATN6G08cGn3
Mama meringis menyadari apa yang akan terjadi, “jangan sekarang. Selangkanganku masih sakit akibat cambuk dan kail.”
148Please respect copyright.PENANAa9C3aN0Jqm
“Lu dapet dua puluh pukulan karena nolak. Berlutut, tangan di kepala!”
148Please respect copyright.PENANAo10nLGjJgC
Mama masih memohon, namun sambil berlutut dan memengang belakang kepalanya.
148Please respect copyright.PENANA69QHHj6Znz
“Bagus. Kalau lu sampai lepas, gw pukul terus.”
148Please respect copyright.PENANAfa1iRTpHfa
Yana mengambil susuk dari wajan lantas memukul susu, lebih tepatnya putingnya mama. Air mata mama mengalir namun mama tetap diam.
148Please respect copyright.PENANATuk3pxa8a9
“Lu boleh gosok tubuh lu sambil istirahat,” kata Yana setelah selesai.
148Please respect copyright.PENANAsaPkH1KJPU
Mama mengelus putingnya yang mengeras.
148Please respect copyright.PENANAj4mX9UI88H
“Karena lu tetep diam. Gw kasih kelonggaran. Ki, ada lotion gak?”
148Please respect copyright.PENANAsJTq0muZRR
Aku mengambil lotion yang biasa dipakai mama. Saat kembali, Yana sedang mengikat kail pancing lagi melingkar paha mama membuat bibir memeknya terbuka lagi. Yana bilang mama boleh ngoles lotion di memek atau pantat kalau takut sakit.
148Please respect copyright.PENANA49CjUNJSk2
Mama kembali berlutut melebarkan kaki, lantas mengoleskan lotion ke memek dan anusnya. Aku terkejut. Mama tak pernah renang dengan memakai bikini karena tak ingin memperlihatkan tubuhnya. Sedang kini mama memperlihatkan memek di hadapan orang lain.
148Please respect copyright.PENANAzlFRvhFN1a
Yana mengambil dua tusuk gigi. Salahsatunya dipotong hingga setengah. Kedua tusuk gigi itu lantas dipegangnya.
148Please respect copyright.PENANACu57WQZ9L3
“Lu ambil satu. Kalau dapet yang pendek, gw dapet anuslu. Kalau dapet yang panjang, Rudi yang dapet anuslu. Anaklu bagian mulutlu.
148Please respect copyright.PENANAJwwCAsFLLb
Mama menarik tusuk gigi lantas merintih menyadari dapet yang pendek. Rudi lantas berbaring di lantai. Mama berjongok di atasnya dan memasukan kontol Rudi ke memeknya. Tangannya memegang pinggul, mama tak hentinya meringis. Yana lantas mendorong mama dan mulai memasukan kontolnya ke anus mama. Yana bahkan memegang pinggul mama saat mendorong kontolnya.
148Please respect copyright.PENANAbvUL365qQa
Aku berlutut. Mama bahkan tak perlu disuruh. Mama langsung memasukan kontol ke mulutnya dan mulai menjilati dan menghisapnya. Yana benar, rasanya lebih nikmat dari swalayan. Bahkan erangan mama membuatnya lebih menarik.
148Please respect copyright.PENANA8BBPtIpPXA
Beberapa saat kemudian mama mulai berubah. Tubuhnya mulai bergerak menyambut tiap tusukan di selangkangannya sambil tak hentinya menikmati kontolku di mulutnya. Begitu nikmatnya hingga saat aku keluar, kontolku tetap keras dan mama tetap menghisapnya hingga aku keluar lagi. Aku lantas menjatuhkan diri dan duduk.
148Please respect copyright.PENANABVLrVLPJ9M
Tanpa kontolku di mulutnya, mama mulai mengerang dengan wajah menahan nikmat. Hingga akhrinya mereka keluar.
148Please respect copyright.PENANArukl1Qklc2
Yana tersenyum dan berkata, “bener – bener lonte, jepitannya bikin nikmat.”
148Please respect copyright.PENANAUfOuIJ71XR
Mama tersipu mendengarnya lantas bicara, “Entahlah, tak pernah senikmat ini saat sama laki gw dulu. Mungkin karena lebih nikmat dibanding dicambuk.”
148Please respect copyright.PENANARaBUyefblt
“Gw rasa lu memang jalang. Laki lu aja yang kelewat normal.”
148Please respect copyright.PENANAe76ZTy9sg5
Mama tersipu namun tetap diam. Lantas mama disuruh mejilati kontol kami hingga bersih. Mama menurut tanpa protes meski di kontol Yana terdapat sisa kotoran dan darah.
148Please respect copyright.PENANA3y6rV5VwBW
Kurasa mereka menyukai mama karena mereka membaringkan mama dipangkuan mereka, yang sedang duduk di sofa, sambil membelai dan meremas susu dan memek mama. Mama jelas sangat menikmati belaian itu.
148Please respect copyright.PENANAWQEQiDnzOT
Setelah beberapa menit, Yana berkata, “Ki, udah terpikir belum hukuman soal senapan itu?”
148Please respect copyright.PENANAwK6waFX7DL
Mama lantas bicara, “jangan, tolong jangan hukum saya. Saya bisa ngentot lagi kalau suka.”
148Please respect copyright.PENANAERU2hAJTUK
“Ya, lu udah bikin seneng sementara ini.”
148Please respect copyright.PENANAHPBgsHAPWw
Kukatakan kalau aku belum memikirkan sesuatu. Namun yang pasti aku tahu apa yang takkan disukainya. Lantas kujelaskan soal ember kecil yang pernah tergantung dikontolku. Bukankah kail juga bisa menahan ember?
148Please respect copyright.PENANAj06rtD5yB0
Mama langsung panik, “jangan. Berat embernya bisa bikin robek kulit.”
148Please respect copyright.PENANA1Pxvrm0Vhg
“Bajingan, lu nolak lagi? Bener – bener gak pernah belajar ya. Bawa pecut sini!”
148Please respect copyright.PENANAebfs8OF5a4
Mama merintih namun tetap mengambilnya, “tolong jangan terlalu keras. Saya tak bermaksud membantah.”
148Please respect copyright.PENANAXk4kozMq9w
“Tenang, lu mau di mana? Susu, memek atau belahan pantat?”
148Please respect copyright.PENANAWFSBd7vgt8
“Udah pada sakit nih. Boleh di perut atau di pantat saja. Biar saya gandakan.”
148Please respect copyright.PENANAav2OI6bzfU
“Jadikan enam puluh saja. Tiap perut, punggung dan pantat dapat dua puluh. Kita lakuin bareng biar cepet.”
148Please respect copyright.PENANAyG2ywgj5aw
“Oh Tuhan. Baiklah.”
148Please respect copyright.PENANAn84JSvL7Xz
“Oke Ki, ambil tiga ranting dari pohon!”
148Please respect copyright.PENANAu50A6qcact
Aku ke dapur ambil gunting tanaman. Lantas keluar ke halaman belakang. Kupilih ranting yang menjulur agak panjang, kira – kira semeter. Kupotong cabang – cabangnya hingga menyerupai rotan.
148Please respect copyright.PENANAJKbaZ0ODQs
Saat aku kembali, mama sudah berdiri dengan tangan di kepala. Mereka membelai pantat dan perut sambil menerangkan efek ranting di kulit.
148Please respect copyright.PENANAzcjoWMyZu3
Mama lantas berkata, “aku berubah pikiran. Dua puluh pukulan di susu saja.”
148Please respect copyright.PENANABa3z1Xd4N2
“Telat, Kiki udah ambil ranting.”
148Please respect copyright.PENANAPIK4n4QHMP
“Gimana kalau tiga puluh pukulan di susu?” mama mencoba menawar.
148Please respect copyright.PENANAQBq3LCezMQ
“Pake ranting?”
148Please respect copyright.PENANAVoBB2huZfg
“Oh tuhan, iya.”
148Please respect copyright.PENANAakMf1oTN8R
“Gimana Ki?”
148Please respect copyright.PENANAYjghCAtE21
“Boleh, masing – masing sepuluh, di susu hingga bener – bener merah.”
148Please respect copyright.PENANANtD4P2TWGi
“Kita undi siapa yang duluan.”
148Please respect copyright.PENANAVaOGaeUTUm
Kami mengundi, aku kebagian terakhir. Aku senang karena, saat bagianku tentu susuny sudah sangat sakit.
148Please respect copyright.PENANAfbz7YBXwRm
Mama kembali menawar, “sekalian ikat aku saja.”
148Please respect copyright.PENANAYsjBQyJ8Hu
“Gak. Kita pingin lu lepasin tangan biar bisa nambah pukulan.”
148Please respect copyright.PENANAtYQ0XQdCXr
Yana yang pertama. Mama menjerit tiap kali pecutan dan meninggalkan sepuluh tanda merah di tiap susu.
148Please respect copyright.PENANA49XdEj39yK
Rudi memecut bagian lain yang belum merah.
148Please respect copyright.PENANAeIHqwLGdoO
Kini bagianku. Mama terengah – engah dengan tubuh penuh peluh. Rudi lantas menyadari sesuatu, “liat susunya jadi gede,” katanya.
148Please respect copyright.PENANA0aUnXq7NC8
Rudi benar, susu mama jadi besar dan melorot. Kupecut keras berharap tangan mama lepas, namun mama tak melepas tangan, hanya terus menjerit tiap lecutan. Susunya telah jadi keras, lecutanku tak sedalam lecutan Yana.
148Please respect copyright.PENANAJWLrk68cO4
Setelah selesai, kujatuhkan ranting. Mama langsung menurunkan tangan dan mengelus susunya sementara air matanya ikut membasahi susu.
148Please respect copyright.PENANAywtBiyOshk
Yana lantas menyuruhku mengambil handuk dan mengisinya dengan es. Saat kembali aku melihat mama berbaring, tangannya masih mengelus susu sementara memekny dientot Yana. Rudi memegang tangan mama dan handuk dingin kuletakan di susu mama. Mama berterimakasih padaku seolah – olah lupa kalau mama tak pelu es andai tak kami hukum.
148Please respect copyright.PENANAOqVfMdDftR
Setelah Yana selesai ngntot, Rudi menggantikannya. Kuraih dan kuposisikan kontolku ke mulut mama. Mama langsung menghisapnya seperti bayi yang kelaparan yang diberi botol susu. Saat akan keluar, kutarik kontolku dan menyemburkan peju ke wajah mama. Tanpa perlu disuruh, mama meraih peju dengan tangan dan menghisapnya hingga bersih.
148Please respect copyright.PENANANxx24QLZmj
Kami biarkan mama berbaring di sana dengan anduk dingin. Yana buat makanan sementara aku membuat es teh manis. Kuberi mama teh manis dan mama berterimakasih, seolah – olah aku telah melakukan sesuatu yang sangat besar baginya. Kurasa mama perlu minum setelah berkeringat begitu banyak.
148Please respect copyright.PENANAisi8USftsv
***
148Please respect copyright.PENANAG5cT4Eohti
Yana datang lantas bicara, “lonte ini mulai bau. Kita mandikan saja.”
148Please respect copyright.PENANAalpdj1FyZa
Kubawa mama ke kamar mandi dan kami mandikan sambil berdiri. Mama tak protes saat kusabuni memeknya, bahkan seperti menikmatinya. Saat akan kuraih handuk, Yana melarangnya.
148Please respect copyright.PENANAxw040G8YkS
“Biar dia basah dan kering sendiri.”
148Please respect copyright.PENANAeZOuzNBs2z
Mama dibawa kedapur dan diberi makan dan minum.
148Please respect copyright.PENANAc9yYGA8ZED
“Enakan sekarang?” tanya Yana.
148Please respect copyright.PENANAgMIFJq8Wt3
“Iya, makan dan mandi bikin seger. Makasih.”
148Please respect copyright.PENANAd1JSir6LU2
“Bagus. Jadi udah siap pake ember.”
148Please respect copyright.PENANAQqgKCNgh4T
“Oh, belum cukupkah aku disiksa? Aku telah berbuat baik dan melakukan apa yang disuruh.”
148Please respect copyright.PENANA1OKxrQa3zF
“Ya maaf aja. Lagian gak kan kami lakuin andai lu gak lakuin itu ke Kiki.”
148Please respect copyright.PENANAXxwbPdWHpf
Aku terkejut saat mama bilang, “iya, kurasa aku berhak mendapatkannya.”
148Please respect copyright.PENANAlOZck5wrYN
Yana menyuruh mama berlutut lantas mengikat ember ke kail di memek mama. Mama tersentak saat berdiri meski ember itu tak berat – berat amat. Bahkan bibir memek mama agak tertarik sedikit.
148Please respect copyright.PENANA5zwPIEoXgZ
Yana mengisi ember dengan air dan menyuruh mama jalan mengitari dinding ruangan. Kami tertawa melihat mama berjalan dengan lucu, kakinya dilebarkan agar pahanya tak menyentuh ember. Ngocoks.com
148Please respect copyright.PENANABAUk5DAKef
Mama mulai mengangis di putaran ke tiga, setelah embernya tiga kali diisi air. Pada putaran keempat aku mulai memperhatikan memeknya. Terdapat lubang kecil di tempat kail pancing. Bibir memek mama pun telah sangat lebar, kira – kira selebar lima jari melorot ke bawah.
148Please respect copyright.PENANA0ceYlg9LXd
Pada putaran kesembilan, salah satu kail merobek bibir memek mama menyisakan tiga kail yang masih mengait. Robekan itu menyebabkan mama berteriak dengan mengerikan. Mama lantas berlutut sambil menangis. Kami mendekat dan melihat darah mulai mengucur.
148Please respect copyright.PENANAUts9R25gaA
Kubilang Yana bahwa ayah punya sejenis serbuk untuk menghentikan pendarahan yang selalu digunakan ayah saat berdarah setelah bercukur. Aku lantas mengambilnya. Saat kembali, kulihat mama sedang berbaring menangis dengan kaki terbuka lebar. Yana lantas menaburi serbuk itu ke memek maka.
148Please respect copyright.PENANAF0Y7esqWwJ
Mama langsung berteriak, “panas… panas… panas… pada diri …”
148Please respect copyright.PENANAjI37cdynpe
***
148Please respect copyright.PENANArDiQdMfgLn
Kami biarkan mama istirahat selama beberapa hari hingga lukanya sembuh dengan sendirinya. Namun tetap ngentot anus atau mulut mama. Kami juga membuat mama memohon agar hanya dihukum susu, perut atau pantatnya saja.
148Please respect copyright.PENANAFjakN7x9Wa
Aku lantas bertanya kenapa mama sangat membenciku. Mama jawab karena aku tak lahir sebagai perempuan. Mama tak pernah suka anak lelaki. Mama juga menikah akibah hamil duluan, telat tiga bulan, gara – gara pacaran suka gelap – gelapan.
148Please respect copyright.PENANA5j85AAaPCn
Akhirnya aku paham kenapa aku sangat dibenci, meski aku merupakan darah dagingnya sendiri.
148Please respect copyright.PENANApsSrItGCKc
148Please respect copyright.PENANAVeVl75YaH4
Aku teringat bu rahma. Kukatan ke Yana tentang dia. Juga dia akan menelepon hari jumat untuk memastikan kedatangannya di hari sabtu. Yana lantas panik menyadari kemungkinan kebocoran informasi. Lantas kuberitahu lagi bahwa mama dan bu rahma merupakan orang yang tak suka sosialisai, apalagi sama tetangga.
148Please respect copyright.PENANApNp0DRumyS
Aku juga beritahu tentang kekayaannya. Yana senang, lantas menyambungkan kabel telepon lagi.
148Please respect copyright.PENANAZ0JhSHvRhg
“Lu boleh pegang telepon kalau susulu mau gw bakar,” kata Yana mengancam mama. Mama percaya dan berjanji takkan melakukannya.
148Please respect copyright.PENANATu21tNVada
Esoknya bu rahma benar – benar menelepon. Kuangkat dan kubilang kalau mama sedang diluar. Kubilang juga mama menyuruhku mengangkat telepon dan bicara ke bu rahma kalau mama sangat mengharapkan kedatangannya esok hari.
148Please respect copyright.PENANA5XLeTwkY2v
Bu rahma terdengar senang. Juga bilang akan bawa anaknya. Dia akan datang sekijat jam delapan. Apa mamamu akan keberatan kalau bu rahma di sana lebih lama lagi, tanyanya.
148Please respect copyright.PENANAbaiiVNYpTt
Kujawab bahwa bu rahma boleh tinggal selama yang diinginkan. Gak selama itu, katanya, mungkin selama sebulan, lanjutnya. Kujawab kalau mama ingin agar bu rahma pindah saja dan tinggal dengan kami. Bu rahma tertawa dan bilang setidaknya aku akan punya teman main.
148Please respect copyright.PENANAKjlcGaHq1H
Aku menjawab sekenanya untuk menyenangkan dia, namun Yana dan Rudi ikut senang juga. Yana bilang kalau mereka akan sembunyi di kamar, lantas ngintip dari sana. Mama mesti kubawa ke dapur menjauhi pintu.
148Please respect copyright.PENANAddOJT5Wvvc
Jam delapan bu rahma benar – benar datang. Kubiarkan masuk. Bu rahma masuk sambil memegang rantai yang terpasang ke leher anaknya. Anaknya membawa keranjang besar berisi perkakas untuk menyiksa. Kutaksir umur anaknya kira – kira tiga belas tahun. Tubuhnya mungkin besar melihat dari bajunya yang longgar dan celananya yang besar.
148Please respect copyright.PENANAMuihRbDuvU
Aku menyuruhnya langsung ke dapur untuk melihat mama, namun dia malah berkata, “sebentar lagi. Aku ingin kamu lihat teman barumu. Ayo lepas bajumu!”
148Please respect copyright.PENANAndpuuE8qwn
Anaknya tanpa protes mulai melepas kancing bajunya satu – satu. Setelah itu dilepasnya. Anak itu memiliki susu! Dan saat celananya lepas, tak ada kontol di situ! Yang ada hanyalah memek tanpa jembut, dikelilingi tanda merah, yang kuyakin merupakan bekas sundutan rokok. Dia lantas disuruh merangkak seperti anjing menuju dapur.
148Please respect copyright.PENANAz0sXo0Ulgf
Setelah agak dekat dengan dapur, Yana muncul dari kamar langsung menodong bu rahma, “diam lu anjing!”
148Please respect copyright.PENANALhfcTDQV4F
Bu rahma lantas diam terkejut, tanpa suara. Mama keluar dari dapur, telanjang. Bu rahma tentu melihat bekas cambukan dan luka di tubuh mama, “apa yang terjadi pada dirimu, siapa mereka ini?”
148Please respect copyright.PENANAyLV647uE3s
“Mereka residivis kambuhan spesialis maling ayam tetangga.”
148Please respect copyright.PENANAvbDgTUW7X6
Bu rahma memperhatikan Yana dan Rudi, lantas bicara, “mereka bukan residivis, tapi buronan. Kemarin beritanya ada di tv. Di bui mereka juga bunuh sipir biar bisa kabur.”
148Please respect copyright.PENANA9bDR8JEK8g
“Ya… ya… makasih beritanya,” kata Yana. “Yang penting kita aman di sini.”
148Please respect copyright.PENANA0ihqqkQLCY
“Ya tuhan, mulutku bisa bikin celaka. Kamu pasti berusaha kabur lantas dipukuli sedemikian rupa.”
148Please respect copyright.PENANALc44Gl1FEv
“Gak, aku gini karena dihukum karena nyiksa Kiki.”
148Please respect copyright.PENANAuoEufaz4Ug
“Oh tidak, kayak aku nyiksa Ani?”
148Please respect copyright.PENANA77hdp3vcBj
“Lu bener. Lu berikutnya. Lu udah jelek, pasti gak peduli kita tambahin bekas luka lagi.”
148Please respect copyright.PENANAwu7g7kwjFU
Kulihat bu rahmat gak begitu jelek andai berpakaian yang selayaknya meski memang tubuhnya gemuk.
148Please respect copyright.PENANABLYMMGO7Xl
“Buka baju lu, biar lu tau tempat lu.”
148Please respect copyright.PENANAQKp1zcPLHO
“Jangan siksa saya, saya takkan melawan.”
148Please respect copyright.PENANAykAUVcZGhG
Bu rahma lantas melepas pakaiannya. Terlihat lemak di perutnya.
148Please respect copyright.PENANAt1y01jEnjn
Rudi melihat – lihat isi tas yang dibawa Ani. “Lihat nih,” katanya.
148Please respect copyright.PENANAp8nZnM8cXN
Rudi mengeluarkan cambuk dari kabel.
148Please respect copyright.PENANAdapdkCbfjy
Itil V3
“Biasa dipakai di pantat,” Ani bicara. “Lihat nih efeknya, lebih dahsyat dari efek rumah kaca.” Ani berbalik dan menunjukan bekas luka di paha dan pantatnya.
148Please respect copyright.PENANAxv4dI47NqI
Rudi mengeluarkan empat kali besar.
148Please respect copyright.PENANARkZPiItmij
“Biasa dipasang ke memek dan susu, terus diangkat untuk menggantungku. Lihat nih lubangnya.”
148Please respect copyright.PENANAzZAxDQrtJG
Kulihat memek dan susunya, ternyata benar berlubang.
148Please respect copyright.PENANAwbDxBpdfmj
Rudi mengeluarkan tongkat.
148Please respect copyright.PENANANXZG0MDmgZ
“Tongset, alias tongkat setrum. Biasa dipakai nyetrum memek atau pantatku. Kadang aku pingsan dibuatnya.”
148Please respect copyright.PENANAin1uNpYWiF
Rudi mengeluarkan cambuk kulit.
148Please respect copyright.PENANA6h4rdUcAFI
“Biasa dipakai untuk mencambuk diri sendiri. Kalau gak keras, bakal dipakai olehnya mencambuk memek dan putingku.”
148Please respect copyright.PENANAga2Gep9w8f
“Benar,” akhirnya aku buka suara. “Aku juga suka disuruh nyambuk sendiri.”
148Please respect copyright.PENANAHGLMzCg2jS
Rudi mengeluarkan sekotak paku payung.
148Please respect copyright.PENANAmo47TglKzM
“Biasa disebarkan di lantai. Lantas aku disuruh berbaring dengan susu dan memek mengenai sebaran paku payung. Paku payung itu mesti nempel. Tentu sulit, saat bangun, langsung dapet lima cambukan. Mengerikan.”
148Please respect copyright.PENANAbgDr7jDM0U
“Berapa umurmu nak?”
148Please respect copyright.PENANA6UWtfhRuiw
“Dua belas jalan, mau tiga belas.”
148Please respect copyright.PENANAOu8AZ5uFo6
“Untuk bocah seumuranmu, susumu termasuk besar.”
148Please respect copyright.PENANANus7XQHYch
“Normalnya gak segede gini. Mama selalu pake jarum suntik dan menyuntikan carian garam. Efeknya tiap hari makin gede.
148Please respect copyright.PENANAG144eiLuur
“Oh, jadi itu gunanya,” Rudi mengangkat jarum dan suntikan tipe besar. Serta sebuah larutan, namun bukan larutan yang ada binatang atau beberapa kaki.
148Please respect copyright.PENANAmJcozES6im
“Ya, katanya mau iket kontol Kiki agar masuk ke celah pantat. Terus nyuntik pangkalnya biar kayak perempuan. Mungkin juga bikin susu Kiki jadi gede.”
148Please respect copyright.PENANAggVzEmlyGt
“Luka di memekmu karena apa?”
148Please respect copyright.PENANAkHzYNdfRrs
“Sundutan rokok. Mama menyuruhku memohon agar menyundut lagi, kalau tidak nubinku bakal disundut.”
148Please respect copyright.PENANAp2EsUIeHx1
“Apaan tuh nubin?”
148Please respect copyright.PENANA7V0cb28ega
“Yang kecil di sini,” Ani menunjuk itilnya, “yang sangat sensitif.
148Please respect copyright.PENANA6YE9R4WSje
“Oh, itu namanya itil. Kayak kontol kalau di anak laki.”
148Please respect copyright.PENANAbZdadHJaUu
“Ya terserah. Kalau di elus nikmat, tapi kalau ditusuk jarum sakit sekali.
148Please respect copyright.PENANAAccwryvlgI
“Apa kamu dipaksa melakukan hal – hal seksual?”
148Please respect copyright.PENANAhx5u4FPUKP
“Belakangan ini mulai jarang dengan lelaki. Mama punya pacar, hingga pacarnya pindah ke luar kota. Mama suka nyuruh aku duduk di atas kontolnya, sementara susuku diremes mama hingga lakinya keluar. Dia juga kadang membuat anusku berdarah. Namun kini aku malah rindu dia, karena kini satu – satunya seks yang terjadi ya aku disuruh menjilati memek mama.
148Please respect copyright.PENANAIsQgPp55OF
Rudi kembali mengeluarkan barang, kali ini dildo dengan ujungnya memasang bola besar.
148Please respect copyright.PENANA1CaTa212XI
“Itu untuk Kiki. Masukan ke anus, lantas pompa bolanya. Dildo otomatis membesar. Anus dijamin membesar plus berdarah. Pantatku telah berkali – kali dipasangi itu hingga bisa kalian pake.”
148Please respect copyright.PENANAI6mqtaLzRN
“Kebetulan nih,” kata Yana. Dia lantas mengeluarkan kontol dari celananya.
148Please respect copyright.PENANApXSScRR0R8
“Gak masalah,” Ani menambahkan. “Bisa pake pantatku. Aku mulai menyukainya meski sambil susu dicambuk.”
148Please respect copyright.PENANAk4OLhkVX7I
“Gw gak doyan bocah. Tapi Kiki mungkin suka. Gimana?”
148Please respect copyright.PENANAHeBSTWPGUG
“Boleh juga, dia lumayan lucu. Tapi memekku masih kekecilan kayanya. Pacar mama juga bilang kalau mulutku boleh juga.”
148Please respect copyright.PENANAXlEQN5WySS
Luar biasa percakapan ini.
148Please respect copyright.PENANAq7lcJYNspM
“Mau mukul mamamu gak?” tanya Yana ke Ani.
148Please respect copyright.PENANA4tBRwyCG4U
“Entahlah. Takut dia akan membalasnya, bahkan mungkin lebih dari yang kulakukan. Tapi kau boleh saja. Mau bunuh dia juga gak masalah. Biar aku bisa tinggal sama ayah.”
148Please respect copyright.PENANAc7BoC36JKN
Bu Rahma berteriak, “dasar nakal. Kamu akan menyesalinya.
148Please respect copyright.PENANAOdYOzYDX1m
“Tidak,” kata Yana. “Ambil tongkatnya.”
148Please respect copyright.PENANAXtSvDJSZwc
Rahmat berteriak, “Kamu sedikit jalang. Aku akan membuat Anda menyesal!”
148Please respect copyright.PENANAvkNgeyPwYJ
Yan mengatakan, “Tidak, kau tidak akan! Ambil Rod nya.”
148Please respect copyright.PENANAj9qby0jXQz
Bu rahma berontak saat tangannya diikat di belakang punggung, namun tenaganya jelas kalah. Dia dibawa ke garasi, sementara aku membawa tas Ani.
148Please respect copyright.PENANAoxus70fzV7
“Apa mereka akan memukulnya sampai payah?” tanya Ani padaku. Kami berjalan berdampingan.
148Please respect copyright.PENANAWNYSle3MaM
“Oh ya.”
148Please respect copyright.PENANAQAH0MZ1j3U
“Oh.”
148Please respect copyright.PENANA3EsfTHoG1B
Mereka mengambil kail besar dan mengail puting dan bibir memek bu rahma. Bu rahma tentu berteriak sambil menangis. Kail di susunya diikat, lantas ditarik ke atas hingga berbentuk seperti es kon. Saat hampir robek, Yana menghentikan tarikannya.
148Please respect copyright.PENANAIpyFt44oFk
Yana mengikat selangkangan bu rahma, lantas menariknya ke atas hingga kakinya tak menyentuh tanah. “Punya tusuk sate gak?” tanya Yana.
148Please respect copyright.PENANAVUBgGGC7QG
“Ada,” kataku lantas berlari mengambilnya. Mama duduk di sudut sambil menangis. Mungkin mengira dia selanjutnya. Kuberi tusuk sate ke Yana.
148Please respect copyright.PENANAiMFugW6l3g
Yana menusuk tiap susu Bu Rahma dengan enam tusukan. Kail di memek Bu Rahma dipasangi ember. Ember itu lantas diairi membuat bibir memek bu rahma menggelambir.
148Please respect copyright.PENANAUEXohqN10W
Mereka kemudian menarik itilnya dengan tang dan menusuknya dengan jarum. Bu Rahma langsung pingsan. Mereka mengguyurnya hingga bangun dan kembali menjerit lagi. Mereka ambil kabel dan melilit itinya hingga seperti kontol terlilit. Itil itu kembali diikat ke kember dan diisi air lagi.
148Please respect copyright.PENANA5qTu4JLUDO
Yana menatap memek Bu Rahma, “gw gak doyan liat jembut.”
148Please respect copyright.PENANADaXkL7vv9b
“Ada minyak tanah di sudut.”
148Please respect copyright.PENANAJdI3wVpvf0
Bu rahma mulai berteriak jangan, namun mereka membasahinya dengan minyak tanah lantas membakar jembutnya.
148Please respect copyright.PENANAUuAJDdMfCv
“Lebih parah dibanding rokok,” kata Ani.
148Please respect copyright.PENANAY32UaQ5Pm4
Jembutnya habis dan memek serta itilnya jadi merah gelap. Bu rahma pingsan lagi saat api dimatikan. Namun Rudi mendekatkan garam ke hidung bu rahma hingga kembali sadar.
148Please respect copyright.PENANAiwLtIBihVR
“Memeknya pasti sensitif,” kata Yana. Dia lantas mengambil cambuk kabel dan menyambuk memeknya hingga berdarah dan tentu, pingsan lagi.
148Please respect copyright.PENANAKdSnDwXiP9
Bu rahma kembali disadarkan. “Itilnya kepanjangan,” kata Rudi. Mereka lantas memotong itilnya hingga ember dipenuhi darah sementara mulutnya menjerit – jerit.
148Please respect copyright.PENANA70z8K238j4
Tali yang mengangkatnya lantas digunting dan Bu rahma jatuh seperti batu. Kail di susunya merobek kulit dan dia mengerang di lantai.
148Please respect copyright.PENANA9cJVy2D097
Rudi menyuruh bu rahma bangun, namun bu rahma hanya mengerang. Rudi mengambil tongset (tongkat setrum) dan menyetrum memeknya menyebabkan bu rahma kelejotan hingga meninggal.
148Please respect copyright.PENANA4FPVdFTnLY
148Please respect copyright.PENANAbhIkpV2mhE
“Parah,” kata Yana, lantas menatap Ani, “maaf nak.”
148Please respect copyright.PENANAuJd7sl7QD8
“Gak apa – apa, kini gak ada lagi yang bakal menyiksaku.”
148Please respect copyright.PENANAKA67vwu2QK
Yana dan Rudi lantas menghilangkan mayatnya. Entah bagaimana aku tak pernah bertanya. Setelah kembali, Yana melihat mama yang ketakutan. “Tenang, gw gak bakal bunuh lu,” katanya.
148Please respect copyright.PENANAnSiyaepPUw
Mama kini agak santai.
148Please respect copyright.PENANACICvoJVRr8
“Aku bener – bener seneng,” kata Ani. “Mau pake mulutku gak, sebagai tanda terimakasih.”
148Please respect copyright.PENANAJpfC7hi69E
“Buat Kiki aja. Gw mau latih dia dulu.”
148Please respect copyright.PENANAel8TokvpoL
Ani mentapku, “mau?”
148Please respect copyright.PENANAUXuomS7cdU
“Boleh, tapi ntar. Pingin liat pelatihannya dulu.”
148Please respect copyright.PENANAcdeIbGGu4v
Mama disuruh nungging kayak anjing, lantas Yana mengambil kotak paku payung. “Rudi ngentot lu dari belakang, sementara lu isep kontol gw. Selagi lu isep, gw pasang nih paku ke susulu sampai gw keluar. Setelah itu, gw pecut memeklu sebanyak paku yang tertancap.”
148Please respect copyright.PENANAZ25Fx1zlsi
Mama menangguk dan saat paku payung pertama ditempelkan mama langsung menghisap kontol Yana. Yana terus memasang pakupayung dari kotaknya. Ternyata, dengan motivasi berlebih tak butuh waktu lama bagi mama membuat mereka keluar. Saat menghitung, ada tiga puluh paku payung di susunya.
148Please respect copyright.PENANAJOmwKijnIl
Yana ambil bantal dan menaruh di meja. Mama lantas tidur di meja dengan pantat di atas bantal, kaki dilebarkan hingga memeknya terlihat jelas. Yana menyuruh mama melebarkan bibir memek dengan tangannya. Terlihat memeknya dan itilnya mengembung.
148Please respect copyright.PENANAPiYNEcE7NW
Yana tak memecut dengan keras, namun karena sensitif mama mulai terisak, menangis. Setelah lima belas kali, Yana menduduki susu mama dan mulai memecut lagi. Kini ujung pecut tentu mengenai anus mama. Sekali tangan mama lepas dari bibir memeknya, namun langsung dipegang lagi. Setelah selesai, terlihat seperti lebam dan memeknya bengkak.
148Please respect copyright.PENANAwxsxRueScJ
“Wow, dia benar – benar berani. Kalau mama mesti ngiket kakiku dulu agar terbuka saat mecut memek.”
148Please respect copyright.PENANACpMgN0EM52
“Ya, tapi mungkin pecutan dia tak sekeras pecutan mamamu.”
148Please respect copyright.PENANAsR1XRPBOH2
“Bisa jadi. Jadi gimana, mau sekarang? Kalau gak enak kamu boleh pecut memekku.”
148Please respect copyright.PENANArAHdx0Ord3
“Iya,” kulepas celana dan Ani mendudukanku di kursi. Dia ingin aku merasa nyaman, katanya.
148Please respect copyright.PENANApJbOKonDH5
Isepannya jauh lebih nikmat dari isepan mama. Lidahnya serasa bergetar menggoyang helm kontolku. Kontolku lantas dimasukan hingga mentok, membuatku keluar. Pejuku lantas ditelannya.
148Please respect copyright.PENANAVL4HnMfwd8
“Mau mecut memeku?”
148Please respect copyright.PENANATj9adz5gQ8
“Gak dong, yang barusan, luar biasa.”
148Please respect copyright.PENANAhJAjlZkZkt
“Mau yah, di tas ada cambuk karet. Bahkan belum pernah dipakai.”
148Please respect copyright.PENANADzx8FeRNRp
“Yakin nih?”
148Please respect copyright.PENANAp94Q5Lq5fv
“Iya, lagian kalau sakit, aku pasti bilang dan kamu pasti berhenti kan?”
148Please respect copyright.PENANAF20p1cckip
“Tentu.”
148Please respect copyright.PENANAnfasGdhJ0J
Ani mengambil cambuk karet dari tas, lantas mengambil jepitan lagi. Jepitan itu dipasang di bibir memeknya, kanan kiri. “Coba ya.” Ani berbaring di kursi, sehingga memeknya seperti terangkat, lantas melebarkan kakinya.
148Please respect copyright.PENANAVLJn0pEL4S
“Mau berapa kali?”
148Please respect copyright.PENANATlLwrTMRNV
Itil V3
“Terus aja sampai aku bilang stop.”
148Please respect copyright.PENANA1WXR9A6vQ5
Aku mulai memecut dengan pelan. Ujung pecut mengenai itilnya. Ani lantas mengerang sambil bilang, “lebih keras.”
148Please respect copyright.PENANAS96WhXgwMI
Kuturuti kata – katanya. Setelah beberapa kali, nafasnya mulai cepat, hingga tubuhnya mengejang dan bilang stop.
148Please respect copyright.PENANAGyHHIoC30q
Kuhentikan aksiku. Ani tersenyum padaku, “aku keluar, nikmat.”
148Please respect copyright.PENANASY7llybMqd
Ternyata Ani telah terbiasa dalam sakit. Bahkan saat sedang ngentot. Jika dia diatas tubuhku, aku disuruh memecut susunya. Sedang saat pake gaya anjing, aku disuruh mencubit putingnya.
148Please respect copyright.PENANADMTk1jP02X
Beberapa hari kemudian, susunya kembali mengecil. Dia malah memintaku menyuntiknya. Aku turuti, bahkan dia tak menangis saat jarum masuk. Setelah empat suntikan, susunya kencang lagi.
148Please respect copyright.PENANA7g4vdcMaRc
***
148Please respect copyright.PENANAzSYnSmuRk3
Suatu hari, mama berkata, “mama telah belajar ngentot dan ngisep kontol dengan baik. Mereka mulai menyukai mama. Tiap hari mama hanya sekali dihukum. Mama tau mereka takkan membunuh mama. Nanti kamu rasakan pembalasan mama.”
148Please respect copyright.PENANATGtf18wjiV
Apa yang mama katakan lantas kukatakan ke Yana. “Dia bercanda. Dia baru aja dihukup pake senapan.”
148Please respect copyright.PENANAHVtI4SYNbQ
“Aku punya ide,” kataku. “Dia pernah bikin pagar setrum dan menyetrum testisku. Sakitnya tuh di sini,” aku menunjuk selangkangan, “di dalam testisku.”
148Please respect copyright.PENANA2YR18yWcgu
“Benar – benar cemerlang idemu. Apalagi sekarang musim hujan. Cocok.”
148Please respect copyright.PENANAFS4HgkB5RU
Mereka menyeret mama keluar. Mama terus merengek dan bilang kalau dia takut setrum. Yana menyuruhku mematikan setrum pagar saat tangan mama diikat di belakang punggungnya. Ngocoks.com
148Please respect copyright.PENANAGuW56xWISJ
Mereka mengangkatnya hingga mama berdiri diantara pagar. Jika mama berjinjit, maka selangakangannya takkan kena pagar. Namun apabila berdiri biasa, memeknya seperti menduduki pagar.
148Please respect copyright.PENANAdv8RB0lqwH
Setrum kunyalakan. Mudah melihat apakan mama kena setrum. Saat peruttnya mengejang dan mama menjerit, berarti kena setrum. Namun beberapa saat kemudian, mama tak kuat lagi dan selangkangannya terus mengenai pagar. Dari memeknya mengucur cairan.
148Please respect copyright.PENANANicG3P6L2i
“Sial, cewek gak punya testis sih,” kata Yana.
148Please respect copyright.PENANABJfK88dUwB
Kumatikan setrum dan mereka mengangkat mama. Wajahnya seperti wajah saat mama selesai dientot mereka. Memang setrum di pagar tak mematikan, ada sejenis saklar pengaturnya, namun tetap bikin gak enak.
148Please respect copyright.PENANAJSjRhMOkPP
“Siapa yang ngizinin lu duduk di pagar hah? Gw naikan lagi nih teganganya.”
148Please respect copyright.PENANABbtRN18bPs
Mama kembali diletakan di atas pagar. Tegangan dinaikkan oleh Yana. Namun naas, saat setrum dinyalakan, mama tak kuat berjinjit hingga mati tersetrum.
148Please respect copyright.PENANApjZgSWcpdb
Setrum dimatikan, mama diturunkan. Yana lantas menatap kami. “Beri waktu sebentar, abis itu kita pergi dan kamu boleh telepon polisi.”
148Please respect copyright.PENANAenzyvX7nu2
“Santai aja, gak pergi juga gak apa – apa,” kataku.
148Please respect copyright.PENANA7RGbCcIOnc
“Bener nih?”
148Please respect copyright.PENANAe3ueLXWSk0
“Iya.”
148Please respect copyright.PENANAV4cOZ1ghy5
Mereka lantas membuang tubuh mama. Setelah itu, mereka mengisi mobil dengan perbekalan dan pergi menjauh untuk tak kembali.
148Please respect copyright.PENANAiXfCPt6JK9
Aku dan Ani menikmati hidup selama beberapa minggu. Dia senang jadi budakku. Setelah itu, kami putuskan pulang ke ayah masing – masing. Kami ke kota dan menemui polisi yang sedang menilang sebuah motor. Entah kenapa aku tak tahu.
148Please respect copyright.PENANASu16HcMgQ3
Cerita Sex Paket Wisata
Kuceritakan semua dengan beberapa penyesuaian, mengkambing hitamkan Yana dan Rudi. Kami juga bilang kalau mereka baru saja pergi tadi.
148Please respect copyright.PENANA7clAl0j9Cc
Mereka lantas mengirim kami ke psikiater. Kami dinyatakan sebagai korban dan harus menjalani perawatan pasca trauma. Ayahku dan ayahnya lantas sepakat jika kami mau saling mengunjungi.
148Please respect copyright.PENANA2YH4FN5mwV
Saat kami sedang berdua di rumah, kami lakukan kesukaan kami.
148Please respect copyright.PENANAQ3DjJqaATC
148Please respect copyright.PENANAhCe5hX6JCM
148Please respect copyright.PENANA3x3ZfdkohR