Saat malam tiba, kondisi pabrik masih ramai. Terdengar dorongan troly untuk mengangkut tabung berisi susu ke dalam mobil box. Setiap hari, aku jarang banget bisa tidur. Apalagi dengan kondisiku yang sekarang yang hampir telanjang. Entah kenapa Reno memperlakukanku dengan buruk, aku dipaksa memakai bikini saat tidur.
530Please respect copyright.PENANAEJ38kg4JiM
Tubuhku berkali-kali menggigil kedinginan, karena udara yang masuk dari jendela yang berbentuk seperti terali besi. Iya memang, ada selimut disini. Tetapi percuma saja, kalau aku mesti tidur hanya berbalut bikini semacam ini.
530Please respect copyright.PENANAekPt0wFrYY
Pernah Reno ditegur oleh Digo, kulihat Reno gak peduli. Bahkan dia sempat beradu mulut dengan Digo. Pada akhirnya Digo mengalah dan mengizinkan Reno mengganti dress pendekku dengan bikini.
530Please respect copyright.PENANA0YhT10Pxwc
Sebenarnya penderitaanku gak seberapa, Lina dan Rindu selalu merintih kesakitan saat malam tiba. Karena kadang kelambu yang menjadi sekat ranjangku dan yang lainnya terbuka, aku jadi tau apa yang terjadi pada mereka.
530Please respect copyright.PENANAXto3PIAJ3C
"Rindu, kamu gak papa kan?", Tanyaku khawatir.
530Please respect copyright.PENANABVoybdA2K4
Sekarang Rindu meringkuk ke samping memeluk lututnya, kulihat bibirnya berubah menjadi warna biru.
530Please respect copyright.PENANAsRQVyIcRry
"Kamu sakit, Ndu?", Tanyaku.
530Please respect copyright.PENANAnoFyrmMx19
"Sakit Da, sakit banget!", Kata Rindu dengan wajah yang pucat.
530Please respect copyright.PENANAFqaA3WK9S7
Kucoba turun dari ranjangku, karena tali yang mengikat leherku panjang jadi aku bisa berjalan ke arah ranjang Rindu.
530Please respect copyright.PENANAmmfsGt704f
"Aku pengen bantuin kamu, Ndu", kataku yang duduk di tepi ranjang sambil mengusap-usap keningnya.
530Please respect copyright.PENANA40EwylsYRy
"Gak bisa, Da. Aku udah coba perah susuku sendiri, tapi sakit Da", kata Rindu.
530Please respect copyright.PENANACgQyTk9Mls
"Ayok kita coba! Gak usah takut!", Kataku ramah dengan senyum di wajahku.
530Please respect copyright.PENANAK2KtagdpqP
Rindu sekarang terlentang, dengan aku sedikit menunduk. Kubelai wajahnya, kudekatkan wajahku untuk mengecup bibirnya.
530Please respect copyright.PENANAUD6uIc1naf
"Emuach."
530Please respect copyright.PENANAX5EVLHjE84
Lalu aku pandang wajah Rindu, sambil tanganku perlahan menyentuh payudaranya yang masih tertutup dress pendek. Setelah aku menyentuh payudara Rindu yang masih tertutup dress pendek, aku benar-benar takjub. Payudara Rindu membengkak besar, benar-benar kencang.
530Please respect copyright.PENANAP8bdWQlDgB
"Kubuka ya Ndu?", Kataku dengan tersenyum.
530Please respect copyright.PENANADzDKeab9Lw
Rindu menganggukkan wajahnya, terlihat wajah Rindu begitu cantik. Entah kenapa, aku terpesona menatap wajahnya. Padahal kita sama-sama perempuan dan aku bukan lesbian.
530Please respect copyright.PENANAWo7oaP3nD2
Kubuka dress pendek Rindu turun sampai ke dada, menyembullah payudara Rindu dengan kulit coklat dan puting coklat dengan aerola kecil mencuat sebesar ruas jari kelingkingku.
530Please respect copyright.PENANAc3EtE9IKRe
Berkali-kali, aku memandang nanar ke arah payudara Rindu. Entah yang aku rasakan adalah perasaan cemburu karena payudara Rindu jauh lebih besar daripada payudaraku, ataukah aku kagum pada payudara Rindu. Aku sama sekali gak tau, yang jelas aku hanya ingin menolong Rindu yang sedang kesakitan.
530Please respect copyright.PENANAHpNYhohQtM
Kusentuh bulatan payudara Rindu yang menggantung, tanpa meremasnya. Sesekali jariku berputar-putar di aerolanya yang mungil. Kulihat Rindu menggigit bibir bawahnya, dengan mata terpejam.
530Please respect copyright.PENANABO7OQMcPRH
"Sakit Ndu?", Tanyaku pada Rindu.
530Please respect copyright.PENANAg8q6X9gXzl
"Banget Da, sssh", kata Rindu sambil mendesis.
530Please respect copyright.PENANA7lAO6KYQPW
Lalu timbul inisiatif dalam pikiranku, tanganku yang semula berada di payudara Rindu, beralih ke vagina Rindu yang masih tertutup dress pendek.
530Please respect copyright.PENANA2ZQ5OGv1jt
Tangan Rindu berusaha menepis tanganku, "Kamu mau ngapain Da?", Tanya Rindu.
530Please respect copyright.PENANAIfekXV3WQM
"Aku cuma pengen bantu kamu, Da", kataku tersenyum.
530Please respect copyright.PENANAsxxPvyNWkO
Kugesek-gesek jariku pada vagina Rindu yang tertutup dress pendek. "Da, aaah ssssh" Rindu mendesah dengan kaki yang mulai dibuka sampai mengangkang.
530Please respect copyright.PENANA357J6T4gzv
"Enak Ndu?", Tanyaku sambil tersenyum.
530Please respect copyright.PENANAC3XVEKgXk2
Tanganku yang berada di selangkangan Rindu dipegang Rindu, "Yang cepet Da!", Kata Rindu dengan nafas tersengal-sengal.
530Please respect copyright.PENANAXdf9FLl7oN
Aku membalasnya dengan tersenyum saja, sambil tanganku dengan tiga jariku menggesek-gesek vagina Rindu. Saat aku menggesek vagina Rindu, aku mengernyitkan dahiku. Kurasakan vagina Rindu begitu lecek, sampai terasa di jariku labia yang mencuat keluar. Bahkan saat tiga jariku menggesek vaginanya, dua jariku dengan mudah masuk ke dalam vagina Rindu yang terbuka.
530Please respect copyright.PENANAodWACaflXm
Tubuh Rindu berkali-kali melengkung, dengan tangannya berada di payudaranya sendiri, meremasnya.
530Please respect copyright.PENANAG5j7h39NB1
"Aaaah Da!", Tubuh Rindu melengkung dengan asi yang terus meluber keluar.
530Please respect copyright.PENANAjdrbrQ6dMX
"Masih sakit Ndu?", Tanyaku.
530Please respect copyright.PENANA4p05Ty6jz4
"Masih Da. Tapi ini enak!", Kata Rindu yang terus meremas payudaranya sendiri.
530Please respect copyright.PENANANmiuha09ud
Lalu kusingkap dress pendek Rindu sampai ke perut, lagi-lagi aku dibuat takjub dengan pemandangan yang aku lihat. Jantungku rasanya deg-degan menyaksikan apa yang terpampang di depanku. Vagina Rindu sangat-sangat berbeda dengan punyaku, yang memiliki bulu lebat yang tumbuh sampai ke pantat. Sedangkan Rindu, meski kita memiliki usia yang sama. Vagina Rindu, bersih hanya ditumbuhi bulu-bulu halus. Meski berkali-kali kuamati, gak mungkin juga Rindu mencukur bulu kemaluannya. Karena jelas di mataku, gak ada bekas bahwa vagina Rindu pernah tumbuh bulu-bulu lebat di vaginanya.
530Please respect copyright.PENANAZcCKUqOOyE
Apa yang aku lihat, benar-benar kontras dengan vaginaku. Vagina Rindu membuat aku terpana, aku juga bingung dengan apa yang aku rasakan. Berkali-kali aku sangkal, kalau aku gak memiliki orientasi untuk menyukai sesama jenis. Tetapi tetap saja sulit, karena payudaraku mengencang menyaksikan keindahan di depan mataku.
530Please respect copyright.PENANAZb2Y0kDbv0
Dengan tangan bergetar, kupegang vagina indah Rindu. Perlahan aku gesek labia mayora yang menggelambir berwarna merah.
530Please respect copyright.PENANAYxzTGbGASC
"Sssh, Da" Rindu mendesah saat dua jariku mulai menyentuh lembut labia rindu yang menggelambir.
530Please respect copyright.PENANAPRSGsM6BW3
Saat jari tanganku intens merangsang vagina Rindu dari labia ke arah klitorisnya. Berkali-kali Rindu mendesah hebat, dengan tangannya terus meremas-remas payudaranya.
530Please respect copyright.PENANAg1VsA8nk0Y
"Sssh aaaah, Da. Masukin jarimu Da! Aku gak tahan!", Kata Rindu memberiku instruksi.
530Please respect copyright.PENANAcTP4YTQynT
Aku yang awalnya hanya sekedar ingin membantu, jadi hanyut ke dalamnya. Apalagi aku menyaksikan puting Rindu terus memuntahkan asi sampai menyembur-nyembur gak karuan.
530Please respect copyright.PENANA3u3y0DuC8V
Nafasku benar-benar memburu, menyaksikan Rindu yang begitu terangsang oleh sentuhan jariku di titik rangsang Rindu.
530Please respect copyright.PENANA9mTcWrzL89
Kucoba mengikuti instruksi Rindu, kucoba memasukkan satu jariku. Perlahan tapi pasti, jariku mulai masuk ke dalam vagina Rindu.
530Please respect copyright.PENANAH35h3uGVel
Kukeluar masukkan dengan perlahan, sampai vagina Rindu benar-benar lembab.
530Please respect copyright.PENANAjKpYahfxHZ
Clok clok clok.
530Please respect copyright.PENANAZ1iOOxvYpF
"Aaah Da, ini enak", kata Rindu meracau gak jelas dengan tangan yang terus-terusan meremas payudaranya sendiri.
530Please respect copyright.PENANAWRdCmDT3ZW
Aku yang gak kuat menatap pemandangan indah di depanku, kubuka bikiniku sampai aku benar-benar telanjang.
530Please respect copyright.PENANAs1pc0dQLvp
Rindu menatapku dengan mengigit bibir bawahnya, "Tubuh kamu bagus Da", kata Rindu.
530Please respect copyright.PENANAbTmRgOgdMt
"Benarkah?", Tanyaku tersenyum.
530Please respect copyright.PENANAPFbNE6nohS
Lalu Rindu bangun dari posisi rebah, sekarang Rindu berhadap-hadapan denganku.
530Please respect copyright.PENANAmRiIcuqaPA
"Da, boleh aku cium bibir kamu?", Kata Rindu dengan suara manja.
530Please respect copyright.PENANA8Z0eQJnpPZ
"Boleh, Ndu", kataku tersenyum.
530Please respect copyright.PENANAIj38kxyQMm
Tangan Rindu melingkar di leherku, sedangkan tanganku berada di pinggang Rindu.
530Please respect copyright.PENANA0B7KktjRD8
"Baru kali ini, aku suka sama perempuan", kata Rindu menatapku dengan pandangan yang membiusku.
530Please respect copyright.PENANA4jxe0DT2cT
"Benarkah?", Tanyaku malu-malu.
530Please respect copyright.PENANAvMjqwpb0zc
"He'em, kulihat dari mata kamu. Kamu juga begitu juga kan?", Tanya Rindu.
530Please respect copyright.PENANAlY9gYqAX0q
Menghirup nafas Rindu, aku benar-benar terbawa suasana. Kudekatkan wajahku, sampai bibirku dengan bibir Rindu kembali bertemu. Saat bibirku mulai bersentuhan dengan bibir Rindu, kurasakan leleran asi yang terus menetes dari puting Rindu.
530Please respect copyright.PENANAXuCzwaMo2R
Tangan Rindu, yang meremas payudaranya sendiri kugantikan dengan tanganku. Kuremas payudara Rindu perlahan, lalu sedikit demi sedikit kuremas lebih kencang.
530Please respect copyright.PENANAxu4sLkswhw
"Srup, srup, elm, srup" Rindu terus melumat bibirku saat tanganku gak henti-hentinya meremas payudaranya.
530Please respect copyright.PENANAczpeOsJdX5
Tetesan dari asi yang menetes dari puting Rindu, mengalir semakin deras. Sampai menyembur-nyembur mengenai tubuhku.
530Please respect copyright.PENANAb8vretJ8ke
Terasa semburan asi Rindu, menyembur mengenai payudaraku sampai payudaraku yang basah kuyup oleh asi Rindu turun ke bawah membasahi tubuhku yang bagian bawah. Kurasakan asi Rindu yang mengalir turun ke bagian bawah tubuhku, membasahi vaginaku.
530Please respect copyright.PENANAwFLsBPToX1
"Elm, srup, srup" kita terus beradu mulut, dengan bertukar ludah, saling berbelit lidah.
530Please respect copyright.PENANAQsc3AwUABt
Aku yang sudah terbawa suasana mendorong tubuh Rindu untuk kembali rebah di atas ranjang. Kita saling tatap, seakan seperti sepasang kekasih.
530Please respect copyright.PENANAsLH39TmlD9
"Masih sakit?", Tanyaku pada Rindu.
530Please respect copyright.PENANAYa9qc9rEKl
"Udah agak mendingan Da", kata Rindu sambil tersenyum.
530Please respect copyright.PENANAqGzafsxhMj
Sekarang aku naik ke atas ranjang Rindu, menarik tubuh Rindu untuk kembali duduk. Posisiku berada di belakang Rindu, kusibak rambut Rindu yang panjang ke depan lalu aku cium tengkuknya.
530Please respect copyright.PENANAgLUy3JVCh3
"Emuach, emmuach" kucium tengkuk Rindu sampai ke pundaknya.
530Please respect copyright.PENANAVrQ60C32Tf
Kugigit kecil pundak Rindu, Rindu menoleh padaku dengan tersenyum. "Kenapa Ndu?", Tanyaku pada Rindu.
530Please respect copyright.PENANArTx2rQI91v
"Gak papa", kata Rindu tersenyum malu-malu.
530Please respect copyright.PENANAL1wdr1xv8Z
Sambil mencium, menjilat tengkuk Rindu yang cokelat mengkilat. Tanganku gak henti-hentinya meremas payudara Rindu sampai air asinya memancar kencang.
530Please respect copyright.PENANAusKRReBLgb
"Sssh aaahh, Da!", Rindu mendesah gak karuan.
530Please respect copyright.PENANANgUVWuZVpP
Saat aku sedang asyik memadu kasih dengan Rindu, aku sadar kalau aku dan Rindu diawasi oleh CCTV yang ada di ruangan kamar ini. Tetapi aku gak peduli, justru kutatap tajam ke arah CCTV sambil menunjukkan tontonan panas pada mereka. Seakan-akan aku ingin memamerkan kalau aku mampu menolong sesamaku disini, dengan sedikit meredakan rasa sakit karena kelebihan asi.
530Please respect copyright.PENANAFiZSu9tpXZ
Remasanku pada payudara Rindu semakin kuat, yang kadang aku pencet puting Rindu dengan sedikit aku tarik agar asi Rindu bisa memancar.
530Please respect copyright.PENANAF8wMFpvBQs
Kugigit telinga Rindu, karena perasaan gemas yang menyergapku. "Masih sakit Ndu?", Tanyaku sambil memencet puting Rindu.
530Please respect copyright.PENANAVtEavXx3Ho
"Udah gak, Da", kata Rindu tersenyum.
530Please respect copyright.PENANA5RaAlXzS8T
"Syukurlah", kataku.
530Please respect copyright.PENANA6flIXvpSBJ
Entah kenapa, aku benar-benar gak bisa berhenti untuk engga merasa gemas pada Rindu. Bukan hanya karena wajahnya yang manis, tetapi juga payudaranya yang membuatku terpana. Gak bosan-bosannya kuremas payudara Rindu sampai asinya terus memancar sampai ke lantai.
530Please respect copyright.PENANAgZETyqZy1s
Kutatap di sebelahku, di ranjang Lina dengan kelambu yang terbuka. Lina yang juga menahan rasa sakit, menatapku dengan pandangan nanar.
530Please respect copyright.PENANAlMmZLWDfc0
Lina yang menatapku mencoba meremas payudaranya sendiri, karena apa yang dialami Lina sama dengan apa yang dialami Rindu. Lina sedikit berteriak menahan sakit saat mencoba meremas payudaranya sendiri.
530Please respect copyright.PENANAyabOLQAa4Q
Tanpa aku duga, perempuan yang berada di samping Lina, berjalan ke arah Lina. Lalu duduk di sampingnya. Perempuan itu bernama Cindy.
530Please respect copyright.PENANAqUVXYbvrH5
"Aku udah ngelihat semuanya", kata Cindy.
530Please respect copyright.PENANAodaekX54TJ
Cindy memegang punggung tangan Lina, "Kita akhiri rasa sakit yang mendera kita, Lin!", kata Cindy sambil melingkarkan tangannya ke leher Lina. Mereka pun berciuman dengan panas.
530Please respect copyright.PENANArXZNlUWGWN
Aku dan Rindu berhenti sejenak, menyaksikan pemandangan yang ada di samping kita. Rindu menoleh ke arahku dengan tersenyum.
530Please respect copyright.PENANAJKl64yQKpA
"Sini pegang tetekku lagi, Da!", Kata Rindu dengan tersenyum.
530Please respect copyright.PENANAgrqhR14jfV
Aku yang berada di belakang Rindu kembali meremas payudara Rindu. Dengan menoleh ke belakang, Rindu bilang, "Cium aku lagi, Da!"
530Please respect copyright.PENANAZuy4BroCu2
"Emuach, emuach, srup, srup" kita kembali saling lumat, yang kadang disertai juga dengan pertukaran ludah.
530Please respect copyright.PENANAqMuQaj87wO
Tanganku yang berada di payudara Rindu, gak henti-hentinya meremas. Semakin kuremas payudara Rindu semakin mengencang, bahkan membengkak sampai menggantung hingga ke perut.
530Please respect copyright.PENANAmwPXPa1Fot
Aku benar-benar terkejut dengan perubahan payudara Rindu, yang terus membengkak sebesar itu. Tetapi aku semakin gemas untuk meremas payudara Rindu seperti kata orang-orang sekarang, tobrut. Dan aku pikir, payudara Rindu gak bisa disebut tobrut, tetapi super duper tobrut. Entah aku gak tau berapa cup Rindu, juga yang lainnya. Apakah cup F, G, H entah aku gak tau.
530Please respect copyright.PENANALK18emerjQ
"Tetek kamu menggemaskan Ndu", kataku berbisik.
530Please respect copyright.PENANAExLXJVYElN
"Gara-gara kamu sih", kata Rindu manja.
530Please respect copyright.PENANANWA3ilSGIL
"Kok gara-gara aku?", Tanyaku sambil sekali-kali mengulum telinga Rindu.
530Please respect copyright.PENANAYwkz54C3RR
"Bodo, ah", kata Rindu malu-malu.
530Please respect copyright.PENANAnHwhJR5W3U
Melihat ekspresi Rindu yang manja membuatku gemas, entah kenapa aku jadi seperti ini. Meski aku punya sisi manja juga, baru kuketahui kalau aku juga punya orientasi seksual yang gak hanya heteroseksual yang baru aku sadari sekarang. Kalau aku gak hanya menyukai lawan jenis saja, tetapi juga sesama jenis.
530Please respect copyright.PENANAaMvtP9HBRa
Rasa-rasanya saat aku menjamah tubuh Rindu, sisi femininku hilang seketika. Dan aku merasa sebagai sosok maskulin yang bisa melindungi Rindu, bahkan lebih dari itu bisa memberinya yang setara diberikan oleh laki-laki pada tubuhnya. Kupikir Rindu juga merasakan yang sama, karena Rindu menikmati juga saat kita berdua merasakan birahi. Ya meski baru tahap petting.
530Please respect copyright.PENANAxQx6Aczkwb
Yang lebih mengherankan lagi dan membuatku tertawa karena aku dulu pernah sewot saat ada sesama wibu terutama yang cowok, menyukai genre yuri. Dan sekarang aku justru mulai menyukai hubungan sesama jenis seperti ini. Ya meski aku gak bisa disebut lesbi juga, karena aku masih menyukai lawan jenis. Lebih tepatnya aku biseks, daripada lesbian.
530Please respect copyright.PENANAQImc81LP72
Sekarang aku dan Rindu berubah posisi, giliran Rindu yang menindihku. "Da, badan kamu basah kuyup deh. Boleh gak aku jilatin asi yang basahin badan kamu?", Kata Rindu dengan tatapan genit.
530Please respect copyright.PENANAn3qPh82E4F
"Boleh Ndu", kataku sambil merapikan rambut Rindu ke telinganya.
530Please respect copyright.PENANAxWgsQENCtW
Sekarang Rindu menunduk menjilati sekujur tubuhku. Mulai dari menjilati pangkal dadaku, dengan mata Rindu menatapku dengan tatapan menggoda.
530Please respect copyright.PENANAm8u0eWn1V0
"Aku suka tetek kamu, Da", kata Rindu menjilati sekujur payudaraku sambil jarinya berputar-putar mengelilingi aerolaku.
530Please respect copyright.PENANA9smCmpPrmY
"Apa yang kamu suka dari tetekku, Ndu?", Tanyaku sambil menggigit bibir bawahku karena ujung lidah Rindu berputar-putar menyapu aerolaku yang lebar.
530Please respect copyright.PENANA8gcZDyrMAz
"Aerola kamu, Da. Gemas banget tau gak", kata Rindu yang ujung lidahnya sudah berada di ujung putingku.
530Please respect copyright.PENANAvPtmiRnPMq
"Sssh aaaah" kupejamkan mataku menikmati sensasi saat lidah Rindu menyapu putingku.
530Please respect copyright.PENANAhAZmDQTnBA
"Enak ya? Hihi", tanya Rindu dengan ekspresi kekanak-kanakan.
530Please respect copyright.PENANAcescHolDJp
"Iya, Ndu", kataku tersenyum sambil menyingkirkan rambut Rindu yang terurai yang menutupi wajahnya. Aku mau Rindu yang sedang memberi rangsangan pada payudaraku, terlihat wajahnya. Semakin kutatap wajah Rindu yang manis, dengan payudara membengkak besar syahwatku semakin terpicu.
530Please respect copyright.PENANA1j54cIz5tW
Dengan mata yang terpejam, aku menikmati sensasi lidah Rindu di putingku. Rindu gak lagi sekedar menyapu putingku dengan ujung lidahnya. Tetapi Rindu sudah mulai menghisap putingku. Kuusap punggung Rindu sambil berkata, "Andaikan tetekku udah bisa keluar asi kayak tetek kamu, Ndu."
530Please respect copyright.PENANAd2WLwyBfJE
"Tetep ngegemesin kok, Hihi", kata Rindu yang tersenyum, dengan menatapku sekilas lalu kembali menghisap putingku.
530Please respect copyright.PENANAWFBoaR0t4V
"Tapi punyaku kecil Ndu", kataku malu-malu.
530Please respect copyright.PENANAp80dWnUjoC
"Itu yang bikin gemas, hehe. Engga kok, karena kamu cantik aja sih, Da", kata Rindu menatapku.
530Please respect copyright.PENANA9bGw45XpyC
Lalu tiba-tiba terbersit di dalam pikiranku, untuk bilang, "Kamu ngerasa aneh gak sih, Ndu sama apa yang kita lakuin sekarang?", Tanyaku pada Rindu.
530Please respect copyright.PENANAJMU7UxsoUE
"Apa yang aneh?", Tanya Rindu lekat menatap mataku.
530Please respect copyright.PENANAD4V6LkqS4k
"Kita kan sama-sama perempuan", kataku pada Rindu.
530Please respect copyright.PENANAIUG5twNLmX
"Gak aneh sama sekali. Kamu berpikir kalau kita gak normal?", Tanya Rindu sambil memegang telapak tanganku.
530Please respect copyright.PENANApLmxL4tYGW
"Iya, gimana menurutmu?", Tanyaku pada Rindu.
530Please respect copyright.PENANAoGpIj8RnZQ
"Kita normal, Da. Gak ada yang salah dengan orientasi seksual yang berbeda", kata Rindu meyakinkanku.
530Please respect copyright.PENANA1j6EvDH2D2
Lalu kubalas apa kata Rindu dengan tersenyum, ternyata bukan aku saja yang berpikir seperti itu. Setelah aku tau ternyata Rindu memiliki pendapat yang sama sepertiku, aku lega. Dan apa yang aku lakukan dengan Rindu bukan kesalahan. Apalagi kalau apa yang aku lakukan dengan Rindu juga dilandasi dengan perasaan sayang.
530Please respect copyright.PENANA0kum62VNhY
"Kita berjuang bersama ya, Da! Aku gak mau menjadi budak di pabrik ini selamanya", kata Rindu.
530Please respect copyright.PENANAJk3sHwiPLr
"Pasti Ndu", kataku sambil tersenyum menatap Rindu.
ns 15.158.61.11da2