x
Saat malam tiba, kondisi pabrik masih ramai. Terdengar dorongan troly untuk mengangkut tabung berisi susu ke dalam mobil box. Setiap hari, aku jarang banget bisa tidur. Apalagi dengan kondisiku yang sekarang yang hampir telanjang. Entah kenapa Reno memperlakukanku dengan buruk, aku dipaksa memakai bikini saat tidur.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKcqlQbAo6s
Tubuhku berkali-kali menggigil kedinginan, karena udara yang masuk dari jendela yang berbentuk seperti terali besi. Iya memang, ada selimut disini. Tetapi percuma saja, kalau aku mesti tidur hanya berbalut bikini semacam ini.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAnzEYk5xu9
Pernah Reno ditegur oleh Digo, kulihat Reno gak peduli. Bahkan dia sempat beradu mulut dengan Digo. Pada akhirnya Digo mengalah dan mengizinkan Reno mengganti dress pendekku dengan bikini.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6seoASZxMy
Sebenarnya penderitaanku gak seberapa, Lina dan Rindu selalu merintih kesakitan saat malam tiba. Karena kadang kelambu yang menjadi sekat ranjangku dan yang lainnya terbuka, aku jadi tau apa yang terjadi pada mereka.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhNqA5NNfSD
"Rindu, kamu gak papa kan?", Tanyaku khawatir.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVV8vmK6FAt
Sekarang Rindu meringkuk ke samping memeluk lututnya, kulihat bibirnya berubah menjadi warna biru.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM46dUDUVYz
"Kamu sakit, Ndu?", Tanyaku.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPDIrBY4x9E
"Sakit Da, sakit banget!", Kata Rindu dengan wajah yang pucat.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNTKK7Q3vk5
Kucoba turun dari ranjangku, karena tali yang mengikat leherku panjang jadi aku bisa berjalan ke arah ranjang Rindu.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBiIKKY6tfs
"Aku pengen bantuin kamu, Ndu", kataku yang duduk di tepi ranjang sambil mengusap-usap keningnya.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ238ng2sE5D
"Gak bisa, Da. Aku udah coba perah susuku sendiri, tapi sakit Da", kata Rindu.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYYV8BDLMTC
"Ayok kita coba! Gak usah takut!", Kataku ramah dengan senyum di wajahku.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNGNFrBcAik
Rindu sekarang terlentang, dengan aku sedikit menunduk. Kubelai wajahnya, kudekatkan wajahku untuk mengecup bibirnya.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJyCRKwfTAy
"Emuach."
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5lTCdbed5C
Lalu aku pandang wajah Rindu, sambil tanganku perlahan menyentuh payudaranya yang masih tertutup dress pendek. Setelah aku menyentuh payudara Rindu yang masih tertutup dress pendek, aku benar-benar takjub. Payudara Rindu membengkak besar, benar-benar kencang.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE82VPpZXma
"Kubuka ya Ndu?", Kataku dengan tersenyum.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPdzOBvDaRK
Rindu menganggukkan wajahnya, terlihat wajah Rindu begitu cantik. Entah kenapa, aku terpesona menatap wajahnya. Padahal kita sama-sama perempuan dan aku bukan lesbian.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJcrkGYBRJs
Kubuka dress pendek Rindu turun sampai ke dada, menyembullah payudara Rindu dengan kulit coklat dan puting coklat dengan aerola kecil mencuat sebesar ruas jari kelingkingku.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡltPXzbdZuJ
Berkali-kali, aku memandang nanar ke arah payudara Rindu. Entah yang aku rasakan adalah perasaan cemburu karena payudara Rindu jauh lebih besar daripada payudaraku, ataukah aku kagum pada payudara Rindu. Aku sama sekali gak tau, yang jelas aku hanya ingin menolong Rindu yang sedang kesakitan.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIV0vuDPL9Q
Kusentuh bulatan payudara Rindu yang menggantung, tanpa meremasnya. Sesekali jariku berputar-putar di aerolanya yang mungil. Kulihat Rindu menggigit bibir bawahnya, dengan mata terpejam.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡylOXHcGq6o
"Sakit Ndu?", Tanyaku pada Rindu.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1SFX2vSP0k
"Banget Da, sssh", kata Rindu sambil mendesis.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAiGuBbiRwG
Lalu timbul inisiatif dalam pikiranku, tanganku yang semula berada di payudara Rindu, beralih ke vagina Rindu yang masih tertutup dress pendek.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡECDZsrcO16
Tangan Rindu berusaha menepis tanganku, "Kamu mau ngapain Da?", Tanya Rindu.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3sJEf6y3CZ
"Aku cuma pengen bantu kamu, Da", kataku tersenyum.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFUR0bUmMLo
Kugesek-gesek jariku pada vagina Rindu yang tertutup dress pendek. "Da, aaah ssssh" Rindu mendesah dengan kaki yang mulai dibuka sampai mengangkang.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG1rvTTOR77
"Enak Ndu?", Tanyaku sambil tersenyum.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ57dZrlNXKX
Tanganku yang berada di selangkangan Rindu dipegang Rindu, "Yang cepet Da!", Kata Rindu dengan nafas tersengal-sengal.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1EtwS088i3
Aku membalasnya dengan tersenyum saja, sambil tanganku dengan tiga jariku menggesek-gesek vagina Rindu. Saat aku menggesek vagina Rindu, aku mengernyitkan dahiku. Kurasakan vagina Rindu begitu lecek, sampai terasa di jariku labia yang mencuat keluar. Bahkan saat tiga jariku menggesek vaginanya, dua jariku dengan mudah masuk ke dalam vagina Rindu yang terbuka.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC9vXx5s0nt
Tubuh Rindu berkali-kali melengkung, dengan tangannya berada di payudaranya sendiri, meremasnya.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS4ti0QUuBb
"Aaaah Da!", Tubuh Rindu melengkung dengan asi yang terus meluber keluar.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxdoIc2ZHe7
"Masih sakit Ndu?", Tanyaku.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUbdU4vNp5B
"Masih Da. Tapi ini enak!", Kata Rindu yang terus meremas payudaranya sendiri.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpY8qpa1jxe
Lalu kusingkap dress pendek Rindu sampai ke perut, lagi-lagi aku dibuat takjub dengan pemandangan yang aku lihat. Jantungku rasanya deg-degan menyaksikan apa yang terpampang di depanku. Vagina Rindu sangat-sangat berbeda dengan punyaku, yang memiliki bulu lebat yang tumbuh sampai ke pantat. Sedangkan Rindu, meski kita memiliki usia yang sama. Vagina Rindu, bersih hanya ditumbuhi bulu-bulu halus. Meski berkali-kali kuamati, gak mungkin juga Rindu mencukur bulu kemaluannya. Karena jelas di mataku, gak ada bekas bahwa vagina Rindu pernah tumbuh bulu-bulu lebat di vaginanya.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ52HbWCHp2G
Apa yang aku lihat, benar-benar kontras dengan vaginaku. Vagina Rindu membuat aku terpana, aku juga bingung dengan apa yang aku rasakan. Berkali-kali aku sangkal, kalau aku gak memiliki orientasi untuk menyukai sesama jenis. Tetapi tetap saja sulit, karena payudaraku mengencang menyaksikan keindahan di depan mataku.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYcx7jWcJgY
Dengan tangan bergetar, kupegang vagina indah Rindu. Perlahan aku gesek labia mayora yang menggelambir berwarna merah.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsE7XAlJH0y
"Sssh, Da" Rindu mendesah saat dua jariku mulai menyentuh lembut labia rindu yang menggelambir.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtUpj5g8frN
Saat jari tanganku intens merangsang vagina Rindu dari labia ke arah klitorisnya. Berkali-kali Rindu mendesah hebat, dengan tangannya terus meremas-remas payudaranya.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8qSVIUe2ML
"Sssh aaaah, Da. Masukin jarimu Da! Aku gak tahan!", Kata Rindu memberiku instruksi.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxadAxCheUP
Aku yang awalnya hanya sekedar ingin membantu, jadi hanyut ke dalamnya. Apalagi aku menyaksikan puting Rindu terus memuntahkan asi sampai menyembur-nyembur gak karuan.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzy2YFd9Hy7
Nafasku benar-benar memburu, menyaksikan Rindu yang begitu terangsang oleh sentuhan jariku di titik rangsang Rindu.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeUXCuVQ9Vj
Kucoba mengikuti instruksi Rindu, kucoba memasukkan satu jariku. Perlahan tapi pasti, jariku mulai masuk ke dalam vagina Rindu.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqZqmT5UjrU
Kukeluar masukkan dengan perlahan, sampai vagina Rindu benar-benar lembab.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCvzWr1PINq
Clok clok clok.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJDOdnsGjY2
"Aaah Da, ini enak", kata Rindu meracau gak jelas dengan tangan yang terus-terusan meremas payudaranya sendiri.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJNWOXyEP4H
Aku yang gak kuat menatap pemandangan indah di depanku, kubuka bikiniku sampai aku benar-benar telanjang.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFXZ08bQaSW
Rindu menatapku dengan mengigit bibir bawahnya, "Tubuh kamu bagus Da", kata Rindu.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhdkQNO1iAf
"Benarkah?", Tanyaku tersenyum.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCiCANV89Y2
Lalu Rindu bangun dari posisi rebah, sekarang Rindu berhadap-hadapan denganku.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWYCgTTg6Al
"Da, boleh aku cium bibir kamu?", Kata Rindu dengan suara manja.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgkEwYwJjVE
"Boleh, Ndu", kataku tersenyum.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrgvwZTLgpr
Tangan Rindu melingkar di leherku, sedangkan tanganku berada di pinggang Rindu.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnK4sTtxjAc
"Baru kali ini, aku suka sama perempuan", kata Rindu menatapku dengan pandangan yang membiusku.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQeoGBAEs2B
"Benarkah?", Tanyaku malu-malu.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVjFbQlrMan
"He'em, kulihat dari mata kamu. Kamu juga begitu juga kan?", Tanya Rindu.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXYhAbTZnjf
Menghirup nafas Rindu, aku benar-benar terbawa suasana. Kudekatkan wajahku, sampai bibirku dengan bibir Rindu kembali bertemu. Saat bibirku mulai bersentuhan dengan bibir Rindu, kurasakan leleran asi yang terus menetes dari puting Rindu.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb131jAttWR
Tangan Rindu, yang meremas payudaranya sendiri kugantikan dengan tanganku. Kuremas payudara Rindu perlahan, lalu sedikit demi sedikit kuremas lebih kencang.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxv4VLMStKb
"Srup, srup, elm, srup" Rindu terus melumat bibirku saat tanganku gak henti-hentinya meremas payudaranya.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEJeyUWkTMB
Tetesan dari asi yang menetes dari puting Rindu, mengalir semakin deras. Sampai menyembur-nyembur mengenai tubuhku.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcWVy6JCHzu
Terasa semburan asi Rindu, menyembur mengenai payudaraku sampai payudaraku yang basah kuyup oleh asi Rindu turun ke bawah membasahi tubuhku yang bagian bawah. Kurasakan asi Rindu yang mengalir turun ke bagian bawah tubuhku, membasahi vaginaku.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡESZHI2aesl
"Elm, srup, srup" kita terus beradu mulut, dengan bertukar ludah, saling berbelit lidah.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGtnHY1QN63
Aku yang sudah terbawa suasana mendorong tubuh Rindu untuk kembali rebah di atas ranjang. Kita saling tatap, seakan seperti sepasang kekasih.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkEKk9rYedq
"Masih sakit?", Tanyaku pada Rindu.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKyRdCyz1Bz
"Udah agak mendingan Da", kata Rindu sambil tersenyum.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCsNVm5b2QD
Sekarang aku naik ke atas ranjang Rindu, menarik tubuh Rindu untuk kembali duduk. Posisiku berada di belakang Rindu, kusibak rambut Rindu yang panjang ke depan lalu aku cium tengkuknya.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtnkJ4dmU3y
"Emuach, emmuach" kucium tengkuk Rindu sampai ke pundaknya.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIvldkdIaY5
Kugigit kecil pundak Rindu, Rindu menoleh padaku dengan tersenyum. "Kenapa Ndu?", Tanyaku pada Rindu.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHZZWGWa83s
"Gak papa", kata Rindu tersenyum malu-malu.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3RnCF79K6M
Sambil mencium, menjilat tengkuk Rindu yang cokelat mengkilat. Tanganku gak henti-hentinya meremas payudara Rindu sampai air asinya memancar kencang.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNwzsKKq611
"Sssh aaahh, Da!", Rindu mendesah gak karuan.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8tdioAyhT5
Saat aku sedang asyik memadu kasih dengan Rindu, aku sadar kalau aku dan Rindu diawasi oleh CCTV yang ada di ruangan kamar ini. Tetapi aku gak peduli, justru kutatap tajam ke arah CCTV sambil menunjukkan tontonan panas pada mereka. Seakan-akan aku ingin memamerkan kalau aku mampu menolong sesamaku disini, dengan sedikit meredakan rasa sakit karena kelebihan asi.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfPLZdRT1La
Remasanku pada payudara Rindu semakin kuat, yang kadang aku pencet puting Rindu dengan sedikit aku tarik agar asi Rindu bisa memancar.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡInaYrxaSSG
Kugigit telinga Rindu, karena perasaan gemas yang menyergapku. "Masih sakit Ndu?", Tanyaku sambil memencet puting Rindu.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeaDmdXl9iL
"Udah gak, Da", kata Rindu tersenyum.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzCE0uvnZwj
"Syukurlah", kataku.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTwE3p83J2a
Entah kenapa, aku benar-benar gak bisa berhenti untuk engga merasa gemas pada Rindu. Bukan hanya karena wajahnya yang manis, tetapi juga payudaranya yang membuatku terpana. Gak bosan-bosannya kuremas payudara Rindu sampai asinya terus memancar sampai ke lantai.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT2gWPeolsG
Kutatap di sebelahku, di ranjang Lina dengan kelambu yang terbuka. Lina yang juga menahan rasa sakit, menatapku dengan pandangan nanar.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa9i16gX0cX
Lina yang menatapku mencoba meremas payudaranya sendiri, karena apa yang dialami Lina sama dengan apa yang dialami Rindu. Lina sedikit berteriak menahan sakit saat mencoba meremas payudaranya sendiri.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOyRz7lFdZC
Tanpa aku duga, perempuan yang berada di samping Lina, berjalan ke arah Lina. Lalu duduk di sampingnya. Perempuan itu bernama Cindy.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8gUnQFo4z4
"Aku udah ngelihat semuanya", kata Cindy.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr1HYtkwJeX
Cindy memegang punggung tangan Lina, "Kita akhiri rasa sakit yang mendera kita, Lin!", kata Cindy sambil melingkarkan tangannya ke leher Lina. Mereka pun berciuman dengan panas.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPwxiXHSr7g
Aku dan Rindu berhenti sejenak, menyaksikan pemandangan yang ada di samping kita. Rindu menoleh ke arahku dengan tersenyum.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVm05pCTg6I
"Sini pegang tetekku lagi, Da!", Kata Rindu dengan tersenyum.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtkfI3fikue
Aku yang berada di belakang Rindu kembali meremas payudara Rindu. Dengan menoleh ke belakang, Rindu bilang, "Cium aku lagi, Da!"
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCCqxKyKGic
"Emuach, emuach, srup, srup" kita kembali saling lumat, yang kadang disertai juga dengan pertukaran ludah.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQith7qluc5
Tanganku yang berada di payudara Rindu, gak henti-hentinya meremas. Semakin kuremas payudara Rindu semakin mengencang, bahkan membengkak sampai menggantung hingga ke perut.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjDw7ZdbHdw
Aku benar-benar terkejut dengan perubahan payudara Rindu, yang terus membengkak sebesar itu. Tetapi aku semakin gemas untuk meremas payudara Rindu seperti kata orang-orang sekarang, tobrut. Dan aku pikir, payudara Rindu gak bisa disebut tobrut, tetapi super duper tobrut. Entah aku gak tau berapa cup Rindu, juga yang lainnya. Apakah cup F, G, H entah aku gak tau.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaFCfVFYZ8s
"Tetek kamu menggemaskan Ndu", kataku berbisik.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL5XxxSUrM1
"Gara-gara kamu sih", kata Rindu manja.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPO2rWT3mdk
"Kok gara-gara aku?", Tanyaku sambil sekali-kali mengulum telinga Rindu.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmuXyIOHScL
"Bodo, ah", kata Rindu malu-malu.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI2Kb1F6iJ0
Melihat ekspresi Rindu yang manja membuatku gemas, entah kenapa aku jadi seperti ini. Meski aku punya sisi manja juga, baru kuketahui kalau aku juga punya orientasi seksual yang gak hanya heteroseksual yang baru aku sadari sekarang. Kalau aku gak hanya menyukai lawan jenis saja, tetapi juga sesama jenis.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkE9Re9CqvD
Rasa-rasanya saat aku menjamah tubuh Rindu, sisi femininku hilang seketika. Dan aku merasa sebagai sosok maskulin yang bisa melindungi Rindu, bahkan lebih dari itu bisa memberinya yang setara diberikan oleh laki-laki pada tubuhnya. Kupikir Rindu juga merasakan yang sama, karena Rindu menikmati juga saat kita berdua merasakan birahi. Ya meski baru tahap petting.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkslIR6nlEe
Yang lebih mengherankan lagi dan membuatku tertawa karena aku dulu pernah sewot saat ada sesama wibu terutama yang cowok, menyukai genre yuri. Dan sekarang aku justru mulai menyukai hubungan sesama jenis seperti ini. Ya meski aku gak bisa disebut lesbi juga, karena aku masih menyukai lawan jenis. Lebih tepatnya aku biseks, daripada lesbian.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkcoVXhBFd0
Sekarang aku dan Rindu berubah posisi, giliran Rindu yang menindihku. "Da, badan kamu basah kuyup deh. Boleh gak aku jilatin asi yang basahin badan kamu?", Kata Rindu dengan tatapan genit.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2RUh7NVcEy
"Boleh Ndu", kataku sambil merapikan rambut Rindu ke telinganya.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAbWM6DDlA9
Sekarang Rindu menunduk menjilati sekujur tubuhku. Mulai dari menjilati pangkal dadaku, dengan mata Rindu menatapku dengan tatapan menggoda.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkFCRc4oKhQ
"Aku suka tetek kamu, Da", kata Rindu menjilati sekujur payudaraku sambil jarinya berputar-putar mengelilingi aerolaku.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrI1xcCoSRA
"Apa yang kamu suka dari tetekku, Ndu?", Tanyaku sambil menggigit bibir bawahku karena ujung lidah Rindu berputar-putar menyapu aerolaku yang lebar.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaACUE1DWi7
"Aerola kamu, Da. Gemas banget tau gak", kata Rindu yang ujung lidahnya sudah berada di ujung putingku.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb5TYMMdgbV
"Sssh aaaah" kupejamkan mataku menikmati sensasi saat lidah Rindu menyapu putingku.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrNzGKRpxKI
"Enak ya? Hihi", tanya Rindu dengan ekspresi kekanak-kanakan.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXN7a1Kb2VZ
"Iya, Ndu", kataku tersenyum sambil menyingkirkan rambut Rindu yang terurai yang menutupi wajahnya. Aku mau Rindu yang sedang memberi rangsangan pada payudaraku, terlihat wajahnya. Semakin kutatap wajah Rindu yang manis, dengan payudara membengkak besar syahwatku semakin terpicu.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwO9IEXyWLL
Dengan mata yang terpejam, aku menikmati sensasi lidah Rindu di putingku. Rindu gak lagi sekedar menyapu putingku dengan ujung lidahnya. Tetapi Rindu sudah mulai menghisap putingku. Kuusap punggung Rindu sambil berkata, "Andaikan tetekku udah bisa keluar asi kayak tetek kamu, Ndu."
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ59wN7X2hiK
"Tetep ngegemesin kok, Hihi", kata Rindu yang tersenyum, dengan menatapku sekilas lalu kembali menghisap putingku.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ99up8c7wtL
"Tapi punyaku kecil Ndu", kataku malu-malu.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfuXlVyeRZt
"Itu yang bikin gemas, hehe. Engga kok, karena kamu cantik aja sih, Da", kata Rindu menatapku.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeaQxyY3ook
Lalu tiba-tiba terbersit di dalam pikiranku, untuk bilang, "Kamu ngerasa aneh gak sih, Ndu sama apa yang kita lakuin sekarang?", Tanyaku pada Rindu.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQAmUFRvnbi
"Apa yang aneh?", Tanya Rindu lekat menatap mataku.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ55CV2NIeeq
"Kita kan sama-sama perempuan", kataku pada Rindu.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnkyjmKKnsu
"Gak aneh sama sekali. Kamu berpikir kalau kita gak normal?", Tanya Rindu sambil memegang telapak tanganku.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOzcziBGZt6
"Iya, gimana menurutmu?", Tanyaku pada Rindu.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ56NxhSrXad
"Kita normal, Da. Gak ada yang salah dengan orientasi seksual yang berbeda", kata Rindu meyakinkanku.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCGyQpl81zr
Lalu kubalas apa kata Rindu dengan tersenyum, ternyata bukan aku saja yang berpikir seperti itu. Setelah aku tau ternyata Rindu memiliki pendapat yang sama sepertiku, aku lega. Dan apa yang aku lakukan dengan Rindu bukan kesalahan. Apalagi kalau apa yang aku lakukan dengan Rindu juga dilandasi dengan perasaan sayang.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRa2r72NCeg
"Kita berjuang bersama ya, Da! Aku gak mau menjadi budak di pabrik ini selamanya", kata Rindu.
519Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlGmhNoDTp5
"Pasti Ndu", kataku sambil tersenyum menatap Rindu.
ns 15.158.61.11da2
