x
Aku berlari melewati reruntuhan pabrik yang terbakar hebat. Dengan nafas memburu, kucoba keluar dari pabrik tetapi api terus melalap seluruh bangunan sampai api membumbung tinggi, berayun-ayun di angkasa.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGutAe1bcUc
Asap hitam pun mengepul, hanya menyisakan panas yang menyengat. Gak ada satu pun orang yang melintas, Reno atau pun Rindu.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO6lDbIK7g8
Kucoba berlari, menembus lorong pabrik mencari keberadaan dua orang yang aku sayang, tetapi gak kutemukan. Setiap aku melangkah ruangan, hanya ada reruntuhan. Debu bercampur asap hitam mengepul dengan api yang menyalat-nyalat mengancam. Meski rasa takutku membayangi hatiku, aku berusaha untuk terus berlari dengan tenagaku yang masih tersisa. Rindu, orang yang aku sayangi gak kutemukan. Hanya lidah-lidah api yang siap melahap tubuhku yang berulangkali menyalat-nyalat ke arahku.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNqAucMIGDr
Tenggorokanku terasa kering, air mataku pun sudah mengering pula. Kucoba memanggil lelakiku, gak ada jawaban.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3IvK6Hml1H
"Rindu, Reno. Kalian dimana?", Tanyaku pada diri sendiri dengan tangis yang menyesakkan dadaku.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdb6PZTacqS
Pabrik ini berubah menjadi neraka, dengan api yang membumbung tinggi. Rasa takut di dalam hatiku semakin menyesakkan, saat gak kutemukan seorang pun di dalam pabrik yang terbakar.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr9EmPpoWDu
"Hiks, hiks, Rindu", aku benar-benar putusasa.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtUqoTjSsvs
Kakiku yang aku paksa berlari, akhirnya kelelahan. Karena rasa lelah yang menderaku, aku terjatuh meringkuk di atas lantai. Lalu aku terbangun lagi, setiap kali aku berusaha berlari. Bangunan yang terbakar kembali runtuh ke bawah. Tetapi aku gak menyerah, seenggaknya aku berharap bisa menemukan seseorang di bangunan ini. Aku yakin, aku akan menenemukan Rindu atau pun Reno. Hanya saja, sudah aku kelilingi bangunan pabrik ini sampai ke lorong-lorongnya dengan langkah lelah. Kucoba memberanikan diri, melewati kobaran api. Tetapi aku justru terjebak, gak ada jalan keluar.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIgEz3cj3JI
Aku benar-benar putusasa, karena jalan keluar dari pabrik ini semua tertutup oleh beton-beton dari reruntuhan pabrik yang terbakar. Jilatan-jilatan api, yang terus berkobar terus-menerus melalap semua bangunan dengan asap hitam yang semakin tebal. Mengepul tinggi sampai aku gak mampu memandang sekitarku. Dadaku pun sesak, menghirup asap yang kian tebal. Udara pun memanas, rasa-rasanya aku sedang berada di dalam kubangan neraka. Aku ketakutan, benar-benar takut. Sekarang yang aku inginkan hanya keluar dari sini. Kakiku lelah, mataku pun perih. Bahkan kulitku berkali-kali dijilat oleh api, tetapi kutahan panasnya meski kulitku melepuh.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ScUA9Oi7B
"Ida! Ida! Kamu dimana!"
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKeEtHQT88D
Kudengar teriakan yang memanggilku, kucoba dengan tenagaku yang tersisa untuk menyauti suara yang memanggilku.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdQwlZiCqiU
"Aku disini. Tolong aku!", Kataku sambil berusaha bangkit.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfkzFDjggSK
Kulihat seseorang menerobos reruntuhan yang dilahap oleh api. "Reno! Tolong aku!", Aku berteriak agar Reno melihat ke arah dimana aku berdiri.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVYEffvWqCG
"Ida! Kamu dimana!", Tetapi Reno gak melihatku.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjIOzd0sdzi
Api semakin besar, sesekali lidah api menyalat sampai mengenai kulit bahuku. "Hiks, hiks, Reno! Tolong aku!", Aku kembali berteriak, berharap Reno mendengar teriakanku. Dan berbalik arah menatapku.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2TXYz3R2BU
Tetapi teriakanku sia-sia, perasaan putusasaku yang aku rasakan melebihi putusasaku yang muncul saat pertamakali aku berada disini.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ5DAj5V8Dt
Aku benar-benar gak tau, kenapa api membakar pabrik. Bahkan saat aku terbangun dengan api yang membumbung tinggi. Semua telah pergi, hanya ada aku saja yang meringkuk di atas ranjang tanpa collar di leherku.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPqFS0bx4At
"Ida? Tunggu disitu Da, jangan kemana-mana!", Reno sudah menemukanku.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQsaAjd4FKZ
Berkali-kali Reno hendak berlari di tempat aku meringkuk gak berdaya. Tetapi berkali-kali juga, api menyembur seakan-akan ingin melahap tubuh Reno. Reno gak menyerah, sampai reruntuhan pabrik jatuh di depan Reno.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8EuVcJwE6M
Sekarang aku benar-benar terjebak di dalam ruangan ini. Reruntuhan yang jatuh di depan Reno, menutup jalan satu-satunya yang bisa dilewati. Nafasku pun sesak gak terkira, bahkan untuk sekedar menghirup nafas pun rasanya sesak. Meski aku terjebak disini dengan suhu yang semakin panas. Aku tetap berusaha memanggil-manggil nama Reno. Tetapi setiap teriakanku membuat tenggorakanku tercekat. Ingin rasanya aku menyerah, lalu membiarkan tubuhku dilalap oleh api di dalam bangunan ini.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXieads8zPw
"Ida! Kamu baik-baik aja? Ida!", Aku masih mendengar suara Reno yang terus memanggil-manggil namaku. Tetapi percuma saja, tenggorokanku yang tercekat membuatku kesulitan untuk berteriak.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpyQrBLzYRT
"Ren! Tolong aku!", Aku berusaha berteriak tetapi usahaku sia-sia.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8bPOvIQNzs
Panas yang menyengat tubuhku, membuat tubuhku lemas. Aku kehausan, aku benar-benar ingin minum. Dengan sedikit tenagaku, aku berusaha merangkak mencari minum. Saat aku yang dengan susah payah merangkak, lagi-lagi api menyalat nyalat dengan lidahnya yang seakan ingin menjilat tubuhku dengan panasnya yang menyengat. Tetapi, aku gak menyerah, aku ingin terus hidup. Meski tubuhku sudah kelelahan. Dengan masih terus berjuang, untuk tetapi hidup. Aku merangkak menahan isakan tangis yang gak bisa aku tahan.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl153Qba61E
"Ren! Reno, selamatkan aku!", Kataku lemah.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6bKsVkbh77
Saat tubuhku kelelahan, rasa sakit pada payudaraku muncul kembali. "Sakit, tolong aku!", Rasa sakit menjalar ke seluruh payudaraku, dengan payudaraku yang terus membengkak.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa8Xf2MYL6Q
Disaat tubuhku tersiksa seperti ini, putusasaku semakin menjadi-jadi. Aku menyerah, aku ingin tertidur selamanya agar rasa sakit yang aku rasakan cepat memudar. Tetapi keinginan yang muncul untuk segera mengakhiri hidupku hanya sebatas di pikiranku saja. Aku hanya putusasa dengan penderitaan yang aku derita. Bukan berarti aku rela untuk mengakhiri hidupku dengan sia-sia.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCmgXrjw9z1
"Da! Ida!", Teriakan Reno masih menggema di dalam bangunan ini. Tetapi aku sudah gak lagi bisa berteriak. Setiap kali aku berusaha berteriak, gak ada suara yang keluar dari tenggorokanku.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHA3xbhvF4M
Kucoba terus merangkak, meski rasa sakit di payudaraku terus menyiksaku.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJlknFkSG5r
"Umi! Hiks hiks", aku benar-benar gak kuasa, sampai rasa rinduku pada umiku kembali muncul. Ingin rasanya umiku datang menolongku, menerobos api yang berkali-kali ingin melahap tubuhku. Lalu umiku memelukku yang sudah gak berdaya, mengusap air mataku yang menetes di pipiku.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJUaLsz6dB4
Ingin kutumpahkan semua kelelahan ini ke dalam pelukan umiku.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD5n4jMttYm
"Abah, tolong Ida!", Kataku dengan suara tercekat di tenggorokan.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ69yPdyjSaP
Lalu kulihat seseorang menerobos kobaran api. Ada secercah harapan yang kini menghampiriku.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0njU9LV9Iq
"Reno?", Setelah aku berusaha menatapnya dengan jelas, orang itu bukanlah Reno melainkan Pak Albert.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Aj949jlQz
Dalam kondisi kelelahan, dengan rasa sakit yang menjalar ke seluruh tubuhku karena asiku di dalam payudaraku. Aku hanya bisa pasrah Pak Albert menggendongku. Sampai mataku benar-benar terasa berat, lalu aku gak sadarkan diri.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMcGG7CQJ2Z
***************
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA1p8olGF91
Kucoba membuka mataku, dengan mengerjap-ngerjapkan mataku. Aku sedang berada di tempat yang gak aku kenal, dimana aku sekarang berada di atas ranjang dengan sprei putih. Saat aku berusaha bangun, tubuhku masih terasa sakit. Lalu aku melihat kondisi tubuhku, sekarang aku memakai dress panjang putih bersih.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf8Zgi2rI46
"Dimana aku sekarang?", Tanyaku lirih.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡudLOKB0CiG
Lalu muncul seseorang yang mendekatiku, setelah aku menyipitkan mataku agar aku melihat lebih jelas. Ternyata orang itu adalah Pak Albert.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa4CjrgTAb2
"Mbak udah siuman?", Tanya Pak Albert ramah.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi5F6ujKC2K
"Saya dimana ini Pak?", Tanyaku pada Pak Albert dan berusaha untuk bangun.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRYPZKtLdJ7
"Mbak ada di rumah saya", kata Pak Albert.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTLjYgeRXtm
Saat aku berusaha bangun, tubuhku terasa sakit. "Aw, sakit", kataku mengaduh.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRoOxadkl0S
"Jangan dipaksakan Mbak!", Kata Pak Albert yang duduk di sampingku, mencoba membantuku untuk duduk.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhsLlKmhL67
"Dimakan dulu Mbak!", Kata Pak Albert membawa semangkuk bubur ayam padaku.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKKPnJhurlH
"Terima kasih, Pak", kataku sambil tersenyum menatap Pak Albert.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9h4HVklxJC
"Jangan sungkan kalau butuh apa-apa Mbak! Oh iya, minumnya saya taruh sini ya!", Kata Pak Albert menaruh segelas air putih di atas meja dekat ranjang.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4EKyZKGDjQ
"Terima kasih Pak, atas kebaikannya", kataku pada Pak Albert.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡraFtbBI0mo
"Sama-sama Mbak", kata Pak Albert, lalu Pak Albert pergi meninggalkanku.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhXLY09TuQn
Semenjak apa yang aku alami, aku selalu bertanya-tanya. Siapa sebenarnya yang menjadi pelaku pembakaran di pabrik. Gak hanya itu saja, tetapi segudang pertanyaan tentang dimana orang-orang setelah pabrik terbakar. Bahkan aku gak menemukan Rindu di sampingku. Yang anehnya lagi, gak ada collar di leherku.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMo2IVGMUlT
Dan yang menjadi pertanyaanku sekali lagi, saat api mulai menjalar membakar bangunan. Seharusnya Rindu dan yang lainnya akan terjebak di ruangan bersamaku. Karena leher kita sama-sama terikat, yang tentu saja gak masuk akal bisa kabur dalam kondisi leher terikat.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4UTuXdq85h
Entah kenapa aku semakin kebingungan dengan apa yang menimpaku. Banyak kejadian yang gak masuk akal, yang gak bisa aku cerna dengan akal sehatku. Jangankan kebakaran yang membakar pabrik. Kasusku diculik dan si penculik membawaku di pabrik sekaligus peternakan yang berisi perempuan-perempuan yang diperah susunya untuk dijual saja, sangat-sangat gak masuk akal. Karena emang gak mungkin, pabrik semacam itu ada. Tetapi aku benar-benar mengalaminya. Bahkan aku merasakan sendiri saat asiku diperah menggunakan mesin.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOCGbUPrMiR
Lalu Pak Albert kembali masuk ke dalam kamar dengan seorang perempuan memakai cadar. Aku mengernyitkan dahiku, penuh tanda tanya.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwH3hN38RSf
Perempuan itu duduk di sampingku, "Da, ini aku Rindu", kata perempuan bercadar itu.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdfPfOdtrAI
"Benarkah?", Aku masih tetap gak percaya karena aku gak melihat wajahnya. Tetapi aku bisa mendengar suaranya, yang memang mirip dengan suara Rindu.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQSBXQE2PIx
"Ini aku, Da. Rindu", kata Rindu membuka cadarnya.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoyEW3Kd3HY
Melihat Rindu selamat, aku terisak. "Hiks, hiks, syukurlah kamu selamat Ndu", kataku sambil menghambur memeluk Rindu.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ydOnvbhv7
Rindu memelukku sambil tangannya mengusap punggungku lembut. Merasakan pelukan Rindu pada tubuhku, dengan usapan pada tubuhku. Kesedihan dan rasa sakit yang aku rasakan seakan menguar.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoe4Fid1keV
Rindu memegang punggung tanganku, "Dia ayahku, Da", kata Rindu sambil menoleh ke arah Pak Albert.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq5VnTsDfzw
"Maksudnya?", Tanyaku gak mengerti.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw96lUyWrb4
"Iya, Pak Albert ayahku. Maaf udah nyembunyiin semua dari kamu", kata Rindu sambil menepuk-nepuk punggung tanganku.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ743Y1zCHNY
Entah kenapa, aku terpesona dengan penampilan Rindu sekarang. Rindu sangat cantik, dengan balutan dress panjang berwarna gelap dengan hijab lebar yang menjuntai.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdCFCMMeATk
Lalu aku berusaha bertanya pada Rindu, karena aku benar-benar penasaran. Karena aku benar-benar gak mengerti bagaimana Rindu menghilang saat aku terbangun dalam kondisi pabrik sedang terbakar.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfaZcMSdcuj
"Boleh aku bertanya, Ndu?", Tanyaku pada Rindu.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIsWZeGVVeV
"Boleh Da, mau tanya apa?", Tanya Rindu dengan tersenyum.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxgsraVbF1t
"Cantik banget senyumnya", batinku.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqC3La8h16g
"Aku bener-bener penasaran, kenapa pas aku bangun kamu gak lagi di ranjang? Dan yang lainnya pun juga gak ada? Trus kenapa gak ada yang membangunkanku saat aku masih tertidur?"
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ976n6KYggh
"Kamu gak perlu tau, gimana caranya. Yang perlu kamu tau, aku adalah anak pemilik pabrik", seketika ekspresi Rindu berubah menjadi mengerikan.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1c08pigeho
Bulu kudukku menjadi merinding, entah kenapa kenyataan yang terungkap di depanku membuatku ketakutan.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRLJxcdOrf1
"Dimana Reno?", Tanyaku terisak.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV0Ctlj1WyO
"Aku gak tau. Dan aku gak mau tau, dimana Reno sekarang", kata Rindu berubah menjadi sinis.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGQVFd1RIax
"Kenapa kamu jadi kayak gini sih, Ndu?", Tanyaku masih belum bisa menerima kenyataan.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQgUxs2XIQv
"Aku sejak dulu kayak gini, Da. Kamu aja yang gak pernah nyadar", kata Rindu semakin memuakkan.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQNMfyp5fEr
Kutatap Pak Albert, "Kenapa Pak Albert giniin saya Pak? Apa salah saya?", Tanyaku terisak-isak.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA9ZiP6or7x
"Gak salah, Mbak. Mbak gak salah, hanya saja Mbak dibutuhkan pabrik saat itu", kata Pak Albert.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2PJjdwv3l8
"Bapak gila, kenapa Bapak lakuin itu ke saya dan juga yang lain!? Hiks hiks", kataku dengan nada tinggi.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmHZeG5OhSe
Plak.. Rindu menampar pipiku keras. Mendapat tamparan di pipiku oleh Rindu, mataku perih. Orang yang aku percaya tega melakukan ini padaku. Bahkan tega membohongi aku juga.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5a0iikfcbp
"Kamu jahat, Ndu. Jahat kayak ayahmu juga!", Kataku yang gak kuat menahan marah dan benci.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ56GJ72Rcvt
"Hahaha, aku emang jahat Da. Apa kamu gak sadar? Apa kamu digelapkan oleh perasaanmu sendiri? Atau kamu terlalu bodoh?", Rindu menghujaniku dengan kata-kata kasar yang membuatku gak sanggup menahan air mataku agar gak menetes.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGGaIb0hr2y
"Biarkan aku pergi dari sini! Aku mau cari Reno", kataku berusaha bangkit.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI6mP98FDUH
"Kamu gak bakal bisa keluar dari sini, Da", kata Rindu.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVPxR26Kuhn
Aku tetap mencoba untuk berdiri, tetapi aku terjatuh kembali terjatuh di atas ranjang. Entah kenapa kakiku rasanya lumpuh, saat aku berusaha berdiri, kakiku gak mampu aku pijakkan. Enggak hanya lemas, tetapi sakit yang menyiksa.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUXzNVnlkAW
"Kan udah aku bilang. Kamu gak bisa keluar dari sini, Da", kata Rindu.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpYyOBFQrmR
"Kalian apakan aku? Hiks hiks", tanyaku dengan isak tangis yang gak bisa aku cegah.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG643H8sFSh
"Kita gak ngelakuin apa-apa", kata Rindu.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFIMBrOIPtk
"Kenapa aku gak bisa jalan? Hiks", tanyaku dengan tangis yang kembali meledak.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTGK8Gs7uwa
"Aku kira, kamu perempuan kuat Da. Ternyata kamu perempuan lemah", kata Rindu mengejekku.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZu6RHNa5HS
"Kenapa kamu mengalihkan pembicaraanku? Kenapa aku gak bisa jalan?!", Tanyaku dengan nada tinggi.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe7dYDfX9eQ
"Aku sama ayahku gak perlu menjawabnya. Karena itu gak penting", kata Rindu.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk5tIi2pCIm
"Kenapa kamu ngomong berputar-putar sih, Ndu? Apa susahnya menjawab alasan kenapa aku gak bisa jalan?", Tanyaku yang mulai emosi.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7CbTh3SVDo
"Aku suka, kamu mulai emosi, Da", kata Rindu dengan tersenyum sinis.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKonSJQYKY2
"Kamu jahat, Ndu, hiks", kataku kembali terisak.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxOVybwWY6E
"Aku emang jahat. Kamu tau? Aku lah yang membakar pabrik", kata Rindu yang mendekatkan wajahnya mendekat sampai nafas kita beradu.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhcNE6Yz9mh
Saat aku mencium nafas Rindu yang wangi, jantungku berdetak kencang. Entah kenapa disaat seperti ini, aku lemah saat dihadapkan dengan pesona Rindu di depanku. Sifatnya yang jahat, seakan pudar karena pesonanya yang membiusku.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ3DbjYB7OP
"Kenapa kamu lakuin itu, Ndu?", Tanyaku datar.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8YDiWU07tc
"Karena aku suka", kata Rindu dengan senyum menyeringai. Wajahnya yang cantik, yang sebelumnya membuatku terpesona. Sekarang justru membuatku ketakutan.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡViI2whVwZn
Lalu masuk ke dalam kamar, orang yang aku kenal. Digo, Rian dan Andika.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8fOwJbePR9
"Bawa dia, Mas!", Kata Rindu ke Digo, Rian dan Andika.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTARwORaIPg
Digo mengangkat tubuhku, memanggul tubuhku di atas pundaknya. Saat aku dipanggul di atas pundak Digo, seakan-akan aku flashback ke belakang. Aku teringat saat aku pertamakali diculik dan dibawa ke pabrik.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ6xxZhkWwO
Saat aku berada di panggulan Digo, mulutku rasanya terkunci. Gak ada daya lagi untuk memberontak, bahkan air mataku rasanya mengering.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhVM4frVSuc
Sekarang aku dibawa di tempat yang hampir sama dengan tempat sebelumnya. Tetapi di tempat ini, hanya ada aku. Dress putih yang melekat di tubuhku ditarik paksa sampai robek. Dan sekarang aku yang telanjang bulat dipasung di restrain bed dalam posisi vertikal.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Jtv5Li2Eu
Dengan tubuh menggigil kurasakan teat cup terpasang di putingku. Kurasakan mesin pemerah susu memerah asi di dalam payudaraku yang membengkak.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdx6pEpLVJj
Dengan menggigit bibir bawahku dan mata terpejam, aku ingin menyangkal apa yang aku alami. Entah kenapa aku merasa seperti tidur. Semakin dalam, semakin dalam dan semakin dalam.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqvDrr7AD4V
"Da, makan malam! Turun!", Aku langsung tersentak kaget mendengar umiku memanggilku.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB3oelighHZ
Kucoba membuka mataku, kukucek-kucek mataku agar aku bisa melihat dengan jelas. Betapa terkejutnya aku, karena aku sekarang berada di dalam kamarku. Sedang dalam posisi tengkurap, memakai piyama berwarna putih. Lalu aku mencoba duduk, kucoba membuka tablet yang tergeletak di atas ranjangku. Kucoba membuka layar tabletku.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgSAkApdT8l
"Ya Tuhan!", Aku kembali terkejut dengan menutup bibirku dengan tangan karena apa yang aku alami seperti manga hentai yang ada di tabletku.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZkuZ3sPNKG
Lalu aku tersenyum, karena semua yang aku alami hanya mimpi. Sebelum aku turun ke lantai bawah, kurapikan rambutku. Dan aku pakai hijab bergoku.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNOwzpsSCkZ
"Da. Ghaida!",
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQpbkdkXY9S
Langkahku berhenti lalu aku menoleh ke belakang. "Reno?", Kataku gak percaya Reno berada di kamarku.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrKMsJN8jsj
Kukucek-kucek lagi mataku, Reno menghilang. Entah kenapa aku meneteskan air mata.
621Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQQrzkmWKD0
TAMAT
ns 15.158.61.51da2
