Kontolku yang baru saja masuk ke mulut Firda. Langsung aku dorong dengan brutal, sampai seluruh kontolku masih ke dalam mulutnya. Sampai kepala kontolku mentok nyodok tenggorokannya. Firda keliatan agak gelagapan, dan sedikit mual, tapi berusaha dia tahan.
Aku mencengkram kepala Firda, yang diselimuti kerudung berwarna coklat itu. Dan dengan brutal, aku genjot mulut kecil Firda pakai kontolku. “Uggkhhh! Uggkkhhh! Clcckkk! Clcckkk! Uggkkhhh! Uggkkhhh! Hoeeekk! Hoeekk! Cclccckk! Clccckk!”
Firda sampai batuk-batuk kenceng banget, dan keliatan tambah mual kaya mau muntah. Tapi aku gak peduli, terus aku genjot mulutnya yang manis. Aku sodok terus tenggorokannya Firda pakai kontol. “Aahhh… Aahhh… Tahaan… Kamu harus mulai terbiasa ya.”
Aku genjot terus mulutnya Firda, dan lama kelamaan Firda ngasih perlawanan yang gak kalah brutal. Mulai berasa kenyotan mulutnya yang kenceng kaya vaccum cleaner. Batuknya dia mulai berkurang, mualnya pun mulai gak terdengar lagi. Yang terdengar suara hisapan bibir.
Suara hisapan bibir Firda yang semakin kenceng dan keras. Rasa sepongannya berasa makin geli dan nikmat. Matanya pun terbuka dan terlihat melirik ke atas. Melirik tepat ke wajahku, dan aku hanya tersenyum sambil terus menghantam tenggorokan dia pakai kontol.
Sampai akhirnya setelah 1 menit, aku merasa kasihan dan mencabut kontolku dari mulut Firda. Dengan tujuan untuk memberikan dia nafas. “Pffaahh… Haahhh… Haaahhh… Lagii… Masukin lagi kontol kamu ke mulut akuu. Aku gak akan kalah sama kamu. Aku mau lagi!”
“Hahaha, waduuh aku ngelepasin niatnya mau ngasih kamu istirahat. Ternyata kamu malah minta nyepong lagi. Hebat kamu gak kapok mulutnya aku sodok,” ujarku sambil memandangi wajah Firda yang seolah memohon. Gilaa, ternyata Firda cewe haus kontol.
Aku lagi ngomong, tiba-tiba Firda meluk erat pinggang aku. Secara mendadak Firda melahap kontolku lagi, aku awalnya kaget sampai hampir mundurin pinggang. Reflek mau jauhin kontolku dari mulut Firda. Tapi sama Firda pinggangku ditahan kenceng banget.
Kontolku gak bisa dijauhin 1 centi pun dari mulutnya. Firda gerakin kepalanya maju mundur dengan kecepatan tinggi. Kontolku dikocok pakai mulutnya tanpa ampun. Kenceng banget termasuk hisapannya, dia seolah mau nunjukin kalo dia cewe binal berpengalaman.
Firda dengan sendirinya dan sengaja, mentokin kontolku ke tenggorokannya. Dia keliatan masih agak mual, tapi udah gak terlalu parah kaya tadi. Sepongan mulutnya sama ganasnya kaya sepongan Anissa. Kayanya Firda sedikit lebih ganas, sampai meluk pinggang loh.
Anissa aja gak pernah sampai dipeluk kenceng pinggangku. Air liurnya Firda sampai belepotan kemana-mana. Mengalir ke dagu dan membasahi jilbab coklat tuanya. Aku perhatiin kerudung bagian bawah Firda, udah basah kuyup kena air liur dia sendiri sampai ke leher.
Sampai ke jilbab bagian lehernya, yang dia lilit ke leher belakang seperti syal. Sampai 5 menit lamanya kontolku disepong dengan cara seperti ini. Ngebuat aku gak mampu untuk bertahan lebih lama lagi. Spermaku berasa udah di ujung, sumpah aku udah nahan kuat banget.
“Aahhh! Aahhh! Aahhh! Dasar kamu cewe jilbab binaal! Sintiing, bener-bener sintiing! Dasar kamu cewe jilboob haus kontol! Aku mau keluaar! Firda, aku mau keluaar! Sumpah sepongan kamu cepet dan kenceng bangeet!” Aku sampai kelojotan dan menjerit kenceng.
Saking kuatnya nahan sperma biar gak ngecrot, kakiku sampai gemetaran parah banget. Kalian pasti pernah ngerasain, disepong pacar tapi berjuang supaya spermanya gak keluar. Sumpah itu bikin kaki gemeteran parah, dan gak sampai 1 menit aku pun mengaku kalah.
Aku bener-bener udah gak kuat, akhirnya aku muncratin aja semua spermaku di dalam mulutnya Firda. Aku tarik kepalanya Firda sekuat tenaga, sampai kontolku mentok nyodok tenggorokannya sangat kuat. Dan langsung aku muntahin seluruh spermaku di sana.
“Aaaahh! Aaahhh! Aaaahhh! Haaahhh… Haaahhh… Haaahhh… Siaal masih ada lagiii! Belum kelar Firda, tahan! Masih mau keluar lagi dikit! Maaf kalo agak asin, ada air kencing yang keluar dikit,” ucap aku minta maaf dulu. Namanya juga ngecrot, air kencing suka ikutan kadang.
Ini baru pertama kalinya, aku disepong ngecrot sampai lama dan banyak banget. Meskipun Firda gak jadi budak seks aku, tapi Firda salah satu cewe yang paling berkesan. Terutama rasa sepongan mulutnya yang gak ada lawan. Anissa masih kalah dari sepongan dia.
Spermaku terus muncrat keluar gak berhenti-berhenti, ada kali 1 menit spermaku keluar terus. Padahal semalem sebelum nanjak aku sempet ngecrot dulu di memek Anissa. Tapi bisa-bisanya Firda meres sperma aku sampai banyak begini. Untungnya Firda anteng dan sabar.
Kalo cewe lain pasti udah berontak, karena ngerasa mual dan mau muntah pastinya. Ini baru pertama kali, aku ngerasain ngecrot keluar sperma udah kaya kencing. Bener-bener banyaknya sperma yang keluar, kaya lagi kencing habis bangun tidur. Banyak dan deres parah.
Sampai akhirnya setelah 1 menit, spermaku keluar sampai tuntas dan habis. Gilaa lega banget rasanya, langsung aku cabut kontolku dari mulut Firda. Dan seketika spermaku langsung mengalir keluar dari mulutnya. Mengalir ke dagu sampai kena ke jilbab coklat yang dia pakai.
Padahal awalnya aku berniat ngecrot di kerudungnya, tepat di atas kepalanya. Tapi Firda malah nahan kontolku sekuat tenaga, supaya gak keluar dari mulutnya. Sebagian spermaku dikeluarin ke tangan kanannya, karena terlalu banyak dan gak bisa dia tangani semua.
Dan sisa spermaku yang masih ada di mulutnya, ditelan habis begitu saja. Dan gak aku sangka, Firda langusng mengoleskan spermaku yang masih ada di tangan dia. Ke kedua toket dan wajahnya. “Haaahh… Seger banget habis minum sperma kamu, sayaang. Aku suka banget.”4361Please respect copyright.PENANAbVfGjveuKE
4361Please respect copyright.PENANAslXs0ANrd5