Setelah sesi jilat puting selesai, mereka berdua pun ngelepasin iketan di kedua tangan Destia. Beserta kedua kakinya Destia udah gak lagi ditahan. Tapi Destia kondisinya bener-bener lemes gak berdaya. Bahkan dia berdiri aja gak sanggup saking lemesnya.
“Gak kuaat, aku gak kuat berdiri. Haahhh… Haahhh… Kaki aku lemes banget rasanya. Aku mau duduk di sofa, tolong gendong aku.” Destia memohon untuk istirahat, dan minta digendong di sofa. Terapis yang botak pun, dengan mudahnya mengangkat tubuh Destia.
Digendong tapi bukannya ditaro di sofa, Destia malah direbahin di atas kasur hotel. Dalam kondisi telanjang bulat, Destia dibiarkan istirahat di sana. Badannya Destia sampai penuh keringet, padahal AC di ruangan ini dingin. Tapi dia bisa-bisanya sampai keringetan.
Destia dikasih waktu istirahat 10 menit, dan dia pun disuruh santai relaks di atas kasur. Ngapain lagi nih nanti berikutnya? Jangan bilang ada sesi ngentotnya juga? Wahh gawat banget kalo beneran sampe ada. Ini bukan lagi pijet terapi, tapi jadi pijet ngentot.
Selama 10 menit istirahat, Destia cuma tiduran lemes aja. Sedangkan kedua terapis ini, kaya nyiapin beberapa alat. Yang gua liat kaya berbentuk sex toy. Tapi bentuknya agak aneh, dan baru gua liat. Ada sex toy kaya penjepit puting, dan kayanya bisa bergetar.
Gua tau bisa bergetar, karena tadi terapisnya ngetes alatnya dulu. Gua gak tau Destia ngeliat alat-alat itu apa enggak. Tapi kalo dia sampai ngeliat, pasti Destia bakal merinding habis sih. Terus juga ada alat penyedot puting, iyaa bentuknya kaya gelas kecil gitu.
Gelas tapi berbentuk agak melengkung kaya mangkok. Dan nanti bakal nyedot-nyedot puting Destia. Gak kerasa ini udah 1 jam berlalu, dan sesi terapi pijatnya tinggal 1 jam lagi. Destia kebanyakan minta istirahat, karena gak kuat nahan geli dan orgasme.
Ohh iyaa, sama ada satu alat lagi. Satu alat lagi ini bentuknya bener-bener kaya mangkok. Tapi bedanya sama alat kedua, ini tengahnya bolong. Kayanya sesi 1 jam terakhir ini, bakal dipenuhi dengan berbagai alat sex toy. Yang bisa juga untuk gedein toket.
Setelah 10 menit, si terapis pun minta izin lagi untuk ngelanjutin sesi terapinya. “Ibuu, istirahatnya udah yaa? Ini udah 10 menit soalnya, masih banyak yang harus kita lakuin. Sini yuk kami gendong lagi, Bu. Nanti setelah pulang, bisa langsung Ibu ukur.”
Destia yang keliatan masih lemes, dia pun berusaha untuk duduk. Si terapis botak naro kedua lengan Destia di bahunya. Dan kemudian Destia diangkat, dengan kedua tangannya menopang pantat Destia. Diangkat dan tubuh Destia ditaruh lagi di kursi tadi.
Destia yang ngeliat alat-alat sex toy, dia sampai nutup matanya dan berkata. “Aduuhh, apa lagi ituu Mas? Sumpah gak pakai alatnya aja rasanya geli banget. Apa lagi ini pakai alat segala. Toket saya rasanya kenceng banget, ini pertama kalinya berasa kenceng.”
Sambil mengikat kedua tangan Destia kembali, si terapis botak pun menjelaskan tujuan alat itu. “Iyaa, Ibuu. Ini alat untuk finishernya, jadi kan tadi payudara Ibu sudah distimulant. Nah ini untuk pembentukannya, biar payudara Ibu terlihat indah dan padat.”
Destia pun hanya pasrah menurut, kedua tangannya kembali diikatkan ke sisi sandaran kursi. Membuat kedua tangan Destia terlihat terangkat ke belakang atas. Setelah selesai siap-siap, si terapis cepak masangin alat sex toy yang bentuknya mangkok bolong.
Jadi alatnya itu lumayan gede, sampai seluruh toketnya Destia tertutupi alat itu. Tapi anehnya bolongan di sisi tengah mangkok, jadi nyisain puting Destia menimbul keluar. Jadi seluruh bagian toket Destia tertutupi, kecuali putingnya aja. Setelah alat selesai dipasang.
Si terapis botak pun terlihat menekan tombol dengan angka 1. Dan alat itu terlihat bergerak memijat kedua toket Destia. Alatnya bergerak melebar menyempit, jadi kaya telapak tangan lagi ngeremes kedua toket. Di sini Destia keliatan biasa aja gak kegelian.
Dia justru malah menikmati, kaya badan dipijet biasa. Setelah 2 menit ada di tingkat pertama, si terapis naikin lagi ke tingkat kedua. Ini bikin si sex toy mijet toket Destia lebih kuat. Pas si sex toy menyempit dan neken toketnya Destia, itu keliatan satisfying banget.
Karena toketnya Destia keliatan jadi mancung ke depan. Putingnya juga jadi lebih menonjol dan maju ke depan. Ini bener-bener kaya toket Destia bukan cuma digedein, tapi dibentuk agar indah dan ideal. Meski udah di tingkat dua, Destia masih biasa aja dia.
Emang kayanya alat itu gak akan bikin geli deh. Setelah 2 menit lagi, si terapis naikin ke tingkat ketiga. Dan di sini anehnya, Destia keliatan kaya mulai geli menikmati. Gua sebenernya gak tau sih, apa toket diremes sekenceng itu bakal bikin enak untuk cewenya.
Tapi Destia kaya merem melek, nikmatin kedua toketnya diremes pakai sex toy itu. Sampai akhirnya 2 menit lagi berlalu, tepatnya setelah 6 menit toket Destia diremes pakai sex toy itu. Di sini ternyata sesi serunya dimulai, putingnya Destia dipasang alat pencapit.
Alat pencapit puting, dijepit kedua puting Destia pakai alat itu. Dan gak lama terapis yang cepak, nyalain sex toy itu ke tingkat 1. Pencapit puting itu langsung bergetar. Di sini Destia mulai medesah, karena putingnya dijepit kenceng dan digeterin kenceng juga.
“Aaahhh… Gelii, Maass. Ini aku baru pertama kali pakai penjepit puting. Rasanya sakit, tapi juga geli banget. Aaahhh… Aaahhh… Gelii… Geliii…” Destia terus mendesah, sambil kedua kakinya bergerak ke sana kemari. Destia kedua kakinya gak ditahan kali ini.
“Alat ini buat gedein puting Ibu, jadi biar balance gitu Bu. Soalnya kalo payudara Ibu membesar, sedangkan putingnya enggak. Nanti malah jadi terlihat aneh di mata laki-laki,” jawab si terapis jelasin fungsi alat pencapit puting. Gua jadi nambah wawasan juga nih.
Destia pun mengangguk pelan, dan dia menikmati sambil mendesah pelan. Entah dia mendesah pelan karena tenaganya habis, atau memang dia gak ngerasa terlalu geli kaya tadi. Tapi yang jadi masalah, itu remotenya gua liat tingkatannya sampai tingkat lima.
Dan di saat bersamaan, alat pemijat toket juga belum dilepas. Jadi Destia dipasangin dua alat secara bersamaan. Alat pemijat toket dan alat pencapit puting. Ini kalo tingkat getaran pencapit puting dinaikin, gua yakin Destia bisa jerit-jerit heboh lagi kaya tadi.
Setelah 2 menit, pencapit puting itu getarannya dinaikin ke tingkat dua. Dan bene raja, Destia lagi lagi gak bisa nahan rasa gelinya. “Aaahhh! Gelii! Emang gak segeli waktu dijilatin kalian, tapi ini tetep berasa gelii! Aaahhh! Aaahhh! Getarannya bikin sange naik.”
Si terapis tersenyum puas, dan dia menjawab perkataan Destia barusan. “Iyaa, Bu. Ini masih tingkat dua, masih ada tiga tingkat lagi sampai tingkat lima. Dan sampai sesi terapi selesai hari ini, semuanya akan pakai alat sex toy yaa, Bu. Jadi Ibu sebisa mungkin tahan.”136Please respect copyright.PENANAZG9nsjQLZh
136Please respect copyright.PENANAmSbUiRPPpT