660Please respect copyright.PENANANGZp4P5BVd
****
4 Hari sebelumnya Saras (24 tahun) diberi tahu oleh suaminya (David) jika ia baru saja dipecat dari pekerjaannya karena telah menggelapkan uang perusahaan. Bos nya, Bimo juga berencana melaporkan ia ke polisi.
Saras telah 3 tahun menikah dengan David namun mereka belum dikaruniai keturunan.
Saras tak tinggal diam mendengar kabar tersebut, ia akan melakukan apapun agar suaminya tidak dipenjara.
Saat suaminya tengah tertidur pulas, ia secara diam-diam mengambil nomor Bimo dari hp suaminya, Lalu mengajaknya bertemu.
Keesokan harinya, Saras pun akhirnya menemui Bimo di sebuah klub malam, ia pergi menemui Bimo tanpa sepengetahuan suaminya. Saat itu Bimo tengah bersama rekan bisnisnya, pak Amir.
Saras: "Malam Mas." Saras menyapa Bimo yang tengah asik meneguk minuman keras bersama pak Amir.
Bimo: "Ada perlu apa?"Jawab Bimo Singkat.
Saras: "Bisa kita bicara 4 mata Mas" Saras tidak ingin ada orang lain yang mendengar apa yang akan dia bicarakan dengan Bimo. Namun Bimo menolak permintaan Saras.
Bimo: "Bicara disini saja." Jawab Bimo singkat.
Saras: "Baik Mas. Saya mau minta tolong sama Mas, untuk membatalkan niat Mas untuk melaporkan suami saya ke polisi." Tasya menjelaskan tujuannya datang menemui Bimo.
Bimo: " David telah merugikan perusahaan saya ratusan juta rupiah. Saya bisa membatalkan niat saya jika dia mampu membayar ganti rugi."
Saras:" Saya siap melakukan apapun untuk Mas, Asalkan Mas tidak melaporkan mas David ke polisi. Saras memohon dan bersujud di kaki Bimo.
Bimo:" Baiklah, kita bicarakan ditempat lain" sambil membangunkan tubuh Saras dari sujudnya.
Ketiganya berjalan menuju pintu keluar klub malam tersebut, lalu menuju mobil Bimo yang terparkir.
Pak Amir duduk di depan, menemani Bimo yang mengemudikan mobil. Sedangkan saras duduk sendirian di kursi belakang.
Bimo akhirnya mengarahkan mobilnya menuju hotel bintang 5. Mereka pun akhirnya berjalan menuju kamar hotel, Saras hanya bisa mengikuti Bimo dan pak Amir, ia tidak tahu apa yang ingin dilakukan Bimo.
Sesampainya di kamar hotel, Bimo kembali memastikan apakah Saras siap melakukan apapun demi suaminya.
Bimo:"kamu yakin siap melakukan apapun." Tanya Bimo.
Saras hanya mengangguk menjawab pertanyaan Bimo.Melihat Sarah mengangguk Bimo langsung menyambar bibir Saras dengan rakus, memojokkan tubuhnya ke dinding, kedua tangannya meremas bongkahan pantat Saras dengan kasar.
"Ughhhh." Saras melenguh merasakan gerakan tangan Bimo di bongkahan pantatnya.
Tangan Bimo lalu menarik rok span selutut yang digunakan Saras ke atas. Kini rok berwarna hitam yang digunakan Saras telah melingkar di pinggangnya, celana dalam pink yang dikenakannya terpampang jelas dihadapan Bimo.
Kedua tangan Bimo kemudian bergerak ke dalam celana dalam saras dan terus meremas bongkahan pantatnya. Mulut keduanya terus saling melumat.
Bimo lalu menarik Kedua tangan dari pantat Saras, Tangan kirinya bergerak menuju Payudara Saras yang masih ditutupi blus berwarna putih, sedangkan tangan kanannya menuju vagina Saras.
"Aghhhh,,,Aghhh" Saras merintih saat tangan Bimo menyentuh bibir vaginanya yang sudah basah.
Tangan kiri bimo kini berusaha melepas pengait Bra berwarna pink Saras yg masih ditutupi blus berwarna putih, ia bisa dengan mudah melepas Bra yang dikenakan Saras.
Bimo lalu menyibak blus yang dikenakan Tasya ke atas, mulutnya langsung bergerak menuju payudara Tasya, Tangan kanan Bimo menarik tangan Saras menuju kontolnya yang sudah mengeras. Saras bisa merasakan kontol bimo yang sangat dari balik celana bahan yang ia kenakan.
Bimo kemudian menarik Saras menuju pak Amir yang tengah duduk di sofa. Saras langsung berjongkok di hadapan Bimo, lalu melepas resleting celananya dan menarik kontol besar bimo dari sarangnya.
Kontol besar Bimo langsung menyembur keluar dari sarangnya, Saras langsung menyambarnya dengan mulutnya. Kedua tangan Bimo lalu mencengkram kepala Saras lalu menggerakkan kontol nya keluar masuk mulut Saras.
"Slurrpp,,, Slurrpp"
"Aghhh,,,Aghhh" Bimo pun mencapai orgasmenya dan menembakkan spermanya ke blus putih yang digunakan Saras, Bimo lalu menginstruksikan Saras untuk melakukan hal yang sama kepada Pak Amir yang duduk disampingnya.
Saras langsung melepas resleting celana pak Amir, lalu mengocok kontol pak Amir menggunakan tangan dan mulutnya, namun ia sedikit kesulitan membangunkan kontol pak Amir.
Melihat pak Amir tak menikmati permainan Saras, Bimo langsung menarik tubuh Saras menuju ranjang dan mendorong tubuhnya ke kasur.
Kontol bimo telah bersiap didepan pintu vagina Saras, ia langsung menghujamkan kontolnya dengan keras kedalam vagina Saras.
"Aghhhhhhhhh" Saras terpekik saat kontol besar Bimo menerobos masuk vaginanya.
Bimo terus menggerakkan kontolnya keluar masuk vagina Saras dengan kasar.
"Aggh,,,Agghhhh" Saras mengerang kesakitan saat kontol bimo terus bergerak keluar masuk vaginanya.
"Aghhh,,,Aghhh"
"Aghhh,,,Aghhh,,, enak Sayang." Vagina Saras mulai menikmati sodokan Kontol bimo, erangan kesakitan yang keluar dari mulutnya mulai berubah menjadi erangan kenikmatan.
"Ughhhh" tubuh Saras melengkung dan ia merasakan orgasme pertamanya.
Bimo kemudian membalikkan tubuh Saras, Kini Saras menungging dihadapannya. Bimo langsung mengarahkan kontolnya menuju lubang anus Saras.
"Aghhhh, sakit Mas." Saras merasakan sakit yang sangat dahsyat, saat kontol bimo memasuki lubang anusnya Dengan paksa, Namun ia tidak bisa menolaknya karena ia telah berjanji untuk melakukan apapun demi suaminya.
Setelah Kontolnya sepenuhnya masuk ke dalam anus Saras, bimo langsung mengerakkan kontol nya keluar masuk Anus Saras, kedua tangannya menekan pinggul Saras kebawah.
Saras mulai menikmati sodokan Kontol bimo di dalam anusnya.
" Aghhhh,,,Aghhhh." ia terus mengerang keenakan.
Keduanya terus mengerang saling bersahutan.
"Aghhhh,,,Aghhh,,, keluar." gesekan lubang anus Saras yang masih sempit membuat Bimo kembali mencapai orgasme. Ia menembakan spermanya ke dalam anus Saras.
Sementara itu pak Amir Masih terduduk di di sofa, ia tidak begitu tertarik terhadap Saras. Ia tengah sibuk scrolling sosial media Tasya, perempuan yang ia temui 1 tahun yang lalu di Bali.
Secara tidak sengaja ia melihat foto Tasya bersama Saras. Ia pun menyadari jika perempuan yang tengah disetubuhi Bimo adalah teman Tasya.
Sedangkan Bimo masih terus menyetubuhi Saras, kali ini kontol nya bergerak keluar masuk vagina Saras.
Bimo lalu melepas blus yang masih dikenakan Saras, kedua tangannya langsung meremas payudara Saras yang sedari tadi terus berayun beriringan dengan sodokan kontolnya, Lidahnya menjilati punggung Saras yang tak lagi ditutupi pakaiannya.
"Aghhh,,,Aghhh, Aghhh, enak banget sayang" sensasi yang diberikan Bimo membuat Saras terus mengerang keenakan.
"Aghhh,,, Aghhh,,, Aku mau keluar" Erang Bimo.
Saras: "Aghhh,,,Keluarin di dalam sayang, aku lagi subur." Pinta Saras, ia tidak menyadari apa yang telah diucapkan. Sensasi yang diberikan Bimo membuatnya hilang kendali.
Mendengar permintaan Saras, Bimo semakin bersemangat dan mempercepat gerakannya.
Keduanya pun mencapai orgasme secara bersamaan, Bimo menembakan spermanya sedalam mungkin kedalam vagina Saras.
Bimo: "Gak mau nyobain nih pak" tanya Bimo pada pak Amir sambil menarik kontolnya dari vagina Saras.
Bimo lalu berjalan menuju pak Amir, sedangkan saras pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Bimo: "ada apa tuh pak? Fokus amat kayaknya." Tanya Bimo pada pak Amir yang masih sibuk memandangi Hpnya.
Pak Amir lalu menunjukkan Foto Tasya dan Saras yang ia ambil dari sosmed Tasya.
Bimo: "Tasya? Bapak kenal Tasya? Tanya bimo memastikan.
Pak Amir: "Iya. Dia pernah menolak ajakan saya untuk kencan tahun lalu. Gimana dengan kamu ?" Tanya pak Amir.
Bimo: "Dia pernah beberapa kali menolak Saya, suaminya juga karyawan saya." Jelas Bimo.
Tasya: "Lalu bagaimana dengan suaminya" Pak amir kembali bertanya.
Bimo: "Sayangnya dia karyawan yang jujur." jawab bimo
Keduanya kemudian tersenyum, lalu mengalihkan pandangannya ke arah kamar mandi.
Saras pun akhirnya keluar dari kamar mandi dan menghampiri Bimo dan Pak Amir.
Saras: "Gimana mas? Mas tidak akan melaporkan suami saya ke polisi kan?" Tanya Saras pada bimo.
Bimo: "Saya mau kamu melakukan satu hal lagi untuk saya." Jawab Bimo dengan tegas.
Saras:"Apa itu pak?" Saras kembali bertanya.
Bimo: " Saya mau teman kamu, Tasya. Kamu cukup cari tahu aib dia.
Saras pun mengiyakan permintaan Bimo, ia akan melakukan apapun demi menyelamatkan suaminya.
Keesokan harinya, disaat jam pulang kantor, Saras tidak langsung pulang. Ia hanya duduk mobilnya yang masih terparkir di parkiran.
Setelah semua karyawan pulang, ia kembali masuk kantor secara diam-diam. Ia kemudian mengikuti Pak Broto yang baru saja keluar dari ruangannya, ia berjalan menuju toilet. Disana Tasya telah menunggunya, keduanya langsung berciuman, lalu bersetubuh.
Saras secara diam-diam merekam aksi keduanya dan mengirimkan videonya kepada Bimo.
Malam itu, Bimo menerima video kiriman dari saras saat ia tengah asik meminum minuman keras bersama pak Amir dan seorang polisi bernama Lukman.
Bimo memperlihatkan video tersebut kepada pak Amir, keduanya saling menatap lalu tertawa secara bersamaan.
Pak Amir: " Pantas saja Broto tidak mengizinkan ku untuk berkencan dengan nya." Celetuk Pak Amir.
Bimo: "Kali ini wanita itu tidak akan bisa menolak lagi" celetuk Bimo sambil tertawa.
Bimo : "Dimana kita eksekusi?" Tanya Bimo menambahkan.
Pak Amir: "Dirumahmu aja gimana?" Jawab pak Amir sambil kembali bertanya.
Bimo: "Gak bisa pak, ada orang tua saya." Jawab bimo singkat.
Pak Lukman: "Di rumah saya aja pak, Mumpung Istri saya lai kerumah orangtuanya bersama anak-anak." Timpal pak Lukman yang sedari tadi menyimak percakapan pak Amir dan Bimo.
Mereka pun akhirnya sepakat untuk mengeksekusi Tasya di rumah pak Lukman.
Bersambung.
660Please respect copyright.PENANApZ8qGZlNbj
660Please respect copyright.PENANALBwTCdUqoE
660Please respect copyright.PENANA3XGU6RLv0E