![](https://static.penana.com/images/chapter/1620947/61_IMG_20250205_214843.jpg.jpeg)
...
Jatah cuti Tasya pun akhirnya berakhir, ia pun segera kembali ke kantor, sedangkan anaknya dijaga oleh baby sitter.
Minggu pertamanya kembali bekerja ia lebih banyak menghabiskan waktu bersama pak Broto. Mereka memadu kasih setiap hari diruangan pak Broto ataupun di toilet kantor.
Hari-hari berikutnya kembali berjalan normal, hingga ia menerima pesan wa dari nomor yang tidak dikenal. pesan tersebut berisi video Tasya tengah memadu kasih bersama pak Broto di toilet kantor. Pengirim pesan juga meminta Tasya untuk menemuinya di sebuah klub malam, jika tidak ingin videonya tersebar.
Keesokan harinya Tasya akhirnya pergi menuju tempat yang dimaksud si pengirim pesan misterius, ia sangat takut Jika video tersebut tersebar.
Ia mendatangi klub malam tersebut menggenakan blazer serta celana bahan berwarna hitam.
Tasya pun akhirnya sampai dan masuk kedalam klub malam tersebut, ia kebingungan mencari orang yang mengajaknya bertemu.
Hingga akhirnya Hp nya berdering dan menerima pesan dari pengirim pesan misterius.
Mr. X : "Saya dibelakangmu." bunyi pesannya.
Tasya langsung menoleh ke belakang, dan betapa terkejutnya dia melihat Pak Amir, laki-laki tua yang mengajak berkencan 1 tahun yang lalu di Bali, ada dibelakangnya dan tersenyum kearahnya.
"Gimana dia bisa dapat no ku serta video itu" gumam Tasya dalam hati. Ia merasa heran bagaimana pak Broto mendapatkan video tersebut.
Tasya langsung buru-buru menghampiri nya. Pak Amir langsung menyodorkan segelas tequila saat Tasya tiba dihadapannya.
Pak Amir: "Kamu tahu kan semuanya gak gratis" ujar Pak Amir memulai obrolan.
Tasya: "apa yang bapak inginkan?" Tanya Tasya dengan nada Pelan.
Pak Amir: "Sama seperti yang dilakukan Broto di video ini." Jawab pak Amir sambil menghirup aroma rambut Tasya.
Tasya "baik pak, ayo kita lakukan. Tasya yang takut videonya tersebar langsung mengiyakan permintaan pak Amir.
Pak Amir lalu menarik tangan Tasya keluar dari club, Lalu menutup mata Tasya dengan kain. Pak Amir lalu menuntun Tasya menuju mobilnya yang sudah terparkir di parkiran.
Pak Amir: "Jalan pak Ujang." Perintah pak Amir pada sopir pribadinya. Mata Tasya Terus ditutup Selama perjalanan.
Sepanjang perjalanan, Pak Amir terus meremas payudara Tasya, sedangkan mulut nya meminum ASI yang keluar dari payudara Tasya.
Mobil pun akhirnya berhenti, Pak Amir menuntun Tasya keluar mobil, kemudian melepas penutup matanya.
Kini Tasya tengah berada didepan sebuah rumah mewah, pak Amir kemudian membuka pintu dan menarik Tasya kedalam rumah.
Sementara itu didalam rumah, 2 orang laki-laki telah menunggu di ruang tamu. Tasya mengenali salah satu dari mereka, dia adalah Mas Bimo(30 tahun) bos suaminya dan juga suami Saras. Dan laki-laki lainnya mengenakan seragam polisi.
Tasya pernah bertemu bimo sebelumnya, dia pernah beberapa kali menggoda Tasya bahkan sejak saat dia belum menikah dengan suaminya, namun Tasya selalu menolaknya.
Bimo sebenarnya memiliki wajah yang cukup Tampan, tubuh atletis, tapi dia belum juga berumahtangga.
Pak Amir memperkenalkan Bimo sebagai rekan bisnisnya, sedangkan yang satu lagi adalah Irjen pol Lukman (50 tahun). Dia adalah polisi yang banyak membantu pak Amir menjalankan bisnis kotornya. Pak Lukman memiliki kulit yang agak gelap serta terdapat kumis tebal diwajahnya.
Tasya akhirnya menyadari jika ini adalah rumah Pak Lukman, ia bisa melihat cukup banyak foto keluarga didalamnya.
Pak Lukman menghampiri mereka berdua sambil membawa sesuatu ditangannya.
Pak Lukman: "Bersihkan dirimu terlebih dahulu, kami tidak bermain dengan wanita kotor dan bau keringat seperti ini" sambil memberikan Lingerie tembus pandang berwarna pink.
Tasya hanya mengangguk dan mengambil pemberian Pak Lukman, lalu berjalan menuju kamar mandi. Ia tak pernah membayangkan akan melayani tiga laki-laki sekaligus.
Diperjalanan menuju kamar mandi, ia mengirim pesan kepada suaminya untuk mengabarkan Jika ia tidak bisa pulang malam ini. Ia beralasan akan menginap dirumah Saras untuk membicarakan pekerjaan.
Setelah selesai Tasya kembali ke ruang tamu mengenakan lingerie Pink yang diberikan pak Lukman.
Diruang tamu hanya ada pak Lukman yang tengah menunggunya. Ia takjub melihat Tasya sangat cantik mengenakan Lingerie yang diberikannya.
Pak Lukman": Wowwww, Amazing." Celotehnya, tak berhenti memandangi tubuh Tasya.
Pak Lukman lalu mendekati Tasya, mengelilingi tubuh Tasya. Ia memperhatikan inci demi inci tubuh Tasya, Lalu mengendus aroma tubuh nya.
Pak Lukman: "Perfect. ayo,,, mereka sudah menunggu." Pak Lukman lalu mengangkat tubuh Tasya ke pundaknya, lalu membawanya menuju kamar yang ada di lantai dua.
Sesampainya di dalam kamar, pak Lukman langsung menurunkan tubuh Tasya. Sementara itu, Didalam kamar pak Amir dan Bimo sudah telanjang bulat, mereka Duduk menyaksikan. Mereka Duduk di sofa menghadap layar tv yang tengah memutar film bokep seorang wanita di gangbang beberapa pria berkulit hitam. Wajah perempuan di video tersebut terlihat familiar bagi Tasya, Terlihat seperti Artis papan atas Hollywood, Gal gadot. Ditemani beberapa botol tequila.
Tasya terkejut melihat ukuran kontol Bimo yang ternyata lebih besar daripada milik pak Broto, ia tidak yakin kontol Bimo bisa masuk kedalam vaginanya. Sedangkan kontol pak Amir hampir sama dengan miliknya.
Sementara itu pak Lukman jg telah melepas seluruh seragamnya, Kontol tak sebesar milik Bimo atau pun pak Broto, tapi lebih panjang dan hitam.
Bimo: "Wowww,, sudah seperti artis papan atas." Celetuk Bimo yang takjub dengan penampilan Tasya.
Pak Amir dan Pak Lukman menyetujui ucapan Bimo sambil tertawa.
Pak Lukman lalu menarik Tasya, dan duduk diantara pak Amir dan Bimo.
Pak Lukman meminta Tasya untuk berlutut dihadapannya, kini kontol nya tepat berada dihadapan mulut Tasya, ia masukkan kontolnya kedalam mulut Tasya. Pak Lukman lalu menggerakkan kepala Tasya atas bawah mengunakan tangan Nya
"Slurrpp,,, Slurrpp,,," Sedangkan Kedua tangan Tasya memainkan kontol pak Amir dan Bimo, Tangan kanan nya memainkan kontol pak Amir, sedangkan tangan kirinya memainkan kontol Bimo.
"Aghhhhh,,, Aghhhhh,," pak Lukman mempercepat gerakan mulut Tasya.
Tak lama setelah itu pak Lukman mengangkat tubuh Tasya, Kini Tasya jongkok di atas sofa. Vaginanya tepat berada diujung kontol panjang pak Lukman. Sedangkan kedua tangannya masih memainkan kontol pak Amir dan Bimo.
Pak Lukman lalu menyibak lingerie yang masih menutupi vagina Tasya dengan tangan kirinya, lalu menekan pinggul Tasya menggunakan tangan kanannya, hingga membuat Kontol panjangnya masuk kedalam liang vagina Tasya. Ia bisa merasakan ujung kontolnya menyentuh dinding rahim Tasya.
"Aghhhhhh" Tasya terpekik, matanya melotot saat kontol pak Lukman menyentuh dinding rahimnya.
Setelah itu Tangan kiri nya menarik payudara kiri Tasya keluar dari sarangnya, mulutnya langsung menyambar payudara yang menyembul keluar.
Pak Lukman: "Rupanya dia tengah menyusui" celetuk pak Lukman setelah merasakan ada yang keluar dari payudara Tasya.
Bimo : "Dia baru melahirkan 3 bulan yang lalu" jawab Bimo singkat memberi tahu Kedua rekanya.
Pak Lukman semakin takjub terhadap Tasya setelah mendengar itu, dan semakin mempercepat gerakannya.
“Aaaaggghhhh,,,Emmmmhhhh,,, Emhhhhhh, enak.” desahan Tasya tertahan oleh aksi Pak Amir yang terus melumat bibir , lidahnya berusaha menyusup kedalam mulut untuk menemukan lidah Tasya.
Disisi lain, Bimo tengah asik menjilati ketiak Tasya.
"Aghhhh, aku keluar" Rintih Tasya. Rangsangan yang diterimanya dari segala penjuru, membuat Tasya dengan cepat mencapai orgasme pertamanya.
Tubuhnya melengkung saat mendapatkan orgasme pertamanya.
Tasya langsung mengambil kendali permainan, ia langsung menggerakkan pinggulnya naik turun diatas kontol pak Lukman., kedua tangan terus memainkan kontol pak Amir dan Bimo.
"Ughhhh,,, Aghhhh,,,Aghhh,,,enak banget sayang," Pak Lukman terus meracau menikmati goyangan pinggul Tasya.
"Aghhhh,,,,, Ughhhh, Ahhhh" keduanya terus mendesah saling bersahutan.
Pak Lukman tak mampu bertahan lama, ia, hanya sanggup bertahan selama 15 menit dan bersiap mencapai orgasme. Ia langsung mengangkat pinggul Tasya, dan menembakan spermanya di bibir vagina Tasya. Tasya lalu merebahkan diri ditubuh di atas tubuh pak Lukman.
Pak Lukman :"Luar biasa" Bisiknya ditelinga Tasya.
Pak Amir Langsung menarik tubuh Tasya menuju ranjang, Kini Lingerie yang digunakan Tasya tak lagi menutupi payudara dan vaginanya, Kini Lingerie tersebut hanya melingkar di pinggangnya.
Pak Amir Langsung membaringkan tubuh Tasya dipinggir ranjang, ia langsung membuka lebar paha Tasya, dan langsung menjilati klitoris Tasya.
"Ughhhh,,, Ughhhh,," Tasya merintih menikmati serangan Pak Amir. Kedua tangan Nya menahan kepala pak Amir agar tak menghentikan gerakannya.
Sementara itu Bimo berjalan menghampiri mereka, kini dia berjongkok diatas tubuh Tasya, lalu menjepit kontol nya dengan payudara Tasya. Bimo mulai kontol diantara payudara Tasya.
Sedangkan Pak Lukman Masih beristirahat di atas sofa, ia sedang mempersiapkan kontolnya untuk ronde berikutnya sambil menonton menyaksikan film porno dihadapannya.
"Aghhhhh,,, Aghhhh,,,,Aghhhh"
"Aghhhhh,,, Aghhhh,,,,Aghhhh"
"Aghhhhh,,, Aghhhh,,,,Aghhhh"
Tasya terus mengerang menikmati serangan Pak Amir dan Bimo, ia kembali mencapai orgasmenya, nafasnya terengah-engah menikmati orgasme.
Pak Amir langsung langsung menghentikan gerakannya, ia langsung menyedot semua cairan yang keluar dari vagina Tasya.
"Slurrpp,,,, Slurrpp"
Kini kontol pak Amir telah berada di bibir vagina Tasya, ia bersiap memasukkannya ke dalam vagina Tasya.
Tak lama kontol pak Amir telah masuk sepenuhnya kedalam, sedangkan Bimo bersiap memasukkan kontol besarnya ke dalam vagina Tasya.
Pak Amir menggerakkan pinggulnya secara tak beraturan, membuat Tasya merasakan sensasi yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
"Aghhhhh,,, Aghhhh,,,,Aghhhh"
"Aghhhhh,,, Aghhhh,,,,Aghhhh"
Desahan Tasya tertahan oleh aktivitas Bimo yang mulai menggerakkan kontolnya keluar masuk mulut Tasya.
Pak Amir terus memacu kontolnya, ia sangat menikmati gesekan vagina perempuan yang sudah lama diimpikannya.
"Ughhhh,Ughhhh,Ughhhh" Mulutnya terus meracau menikmati gesekan vagina Tasya.
"Ughhhhhhhhhhhhh" Pak Amir melenguh panjang, ia membenamkan pantatnya sedalam mungkin dan menembakan spermanya kedalam vagina Tasya. Disaat bersamaan Tasya kembali mencapai orgasmenya.
Melihat pak Amir mencapai orgasmenya, Bimo kemudian berjalan menjauhi Mereka, ia berjalan menuju meja didepan sofa untuk mengambil sebotol tequila.
Pak Amir lalu mencabut kontol nya yang masih menancap di dalam vagina Tasya dan meninggalkan Tasya sendirian, ia kembali ke Sofa dan menghempaskan tubuhnya dengan nafas terengah-engah.
Sementara itu Bimo kembali dengan sebotol tequila ditangan nya. Ia meneguknya lalu kemudian mencekoki Tasya. Sehingga hanya menyisakan sedikit tequila di dalam botol.
Bimo langsung mengarahkan kontol Nya menuju Vagina Tasya, ia langsung menggesekkan kontolnya di bibir vagina Tasya, Tangannya terus meremas payudara Tasya dan sesekali menarik puting payudara Tasya.
"Aghhhh, Sakit Mas." Pekik Tasya, saat Bimo menarik putingnya.
Kini Bimo bersiap memasukkan kontol kedalam vagina perempuan yang pernah menolaknya dulu. Birahinya sudah sangat, bagai hewan buas yang siap menerkam mangsanya.
Bimo kesulitan memasukkan kontol nya ke dalam Vagina Tasya. Vagina Tasya masih sangat sempit meskipun dia baru melahirkan 3 bulan yang lalu.
“Aghhh,,,Nikmatilah,,, rasakanlaaaahh Kontolku,,,Aaaagghhh,,” Erang Bimo saat kontolnya berhasil membelah vagina Tasya.
"Ughhhhhhhhhhhhh" Tasya melenguh panjang merasakan Kontol bimo berhasil menerobos masuk ke dalam vaginanya. Ia melingkarkan kakinya di pinggul bimo, Tangan nya memeluk tubuh Bimo dengan kuat, menahan tubuhnya Bimo agar tak menggerakan kontolnya nya keluar masuk vaginanya.
Bimo tak tinggal diam, ia langsung berdiri mengangkat tubuh Tasya yang masih menempel ditubuhnya. Kedua tangannya mencengkram bongkahan pantat Tasya Lalu menggerakkan maju mundur.
"Aghhhh,,,, Ahhhh,,, Ahhhh" Desah Tasya beriringan dengan hentakan kontol Bimo.
"Plokkk,,,, Plokkk"
Pengaruh alkohol serta birahinya yang mulai memuncak, membuat Tasya hilang kendali, ia tak lagi menahan gerakan Bimo, ia mulai menggerakkan pinggulnya mengimbangi hentakan kontol Bimo. Mulutnya dengan cepat menyambar mulut Bimo dan langsung melumatnya.
"Aghhhh,,,,Aghhhh,,,,Aghhhh"
"Aghhhh,,,, Aghhhh,,, Aghhhh."
Keduanya terus mendesah menikmati gesekan di kelamin masing-masing. Bimo semakin mempercepat gerakannya. Sehingga membuat Tasya kembali mencapai orgasmenya.
“Aaaaghhhhh,,,, Tuuusssuuk Yaaang Daaaaalaaaamm Maaaas,,,”
“Aaakuuu keluuuaaarr,,, ooowwwhhhhsss,,,,, eemmhhhh,,,”tubuh Tasya bergetar dan langsung terkulai lemas di pelukan Bimo.
Bimo langsung menurunkan tubuh Tasya. Kini Tasya menungging di atas ranjang, Bimo bersiap menyodok vagina Tasya dari belakang. Kali ini kontolnya berhasil dengan menerobos vagina Tasya, dan ia pun angsung menggerakkan kontolnya keluar masuk vagina Tasya. Kedua tangannya menggenggam rambut Tasya dan menariknya ke atas sehingga kepalanya ikut terangkat keatas. Bimo langsung menyambar mulut Tasya yang Terus mendesah keenakan, lidah mereka saling beradu.
Sementara itu pak Lukman datang menghampiri mereka, ia langsung berbaring di atas kasur, kini mulutnya tepat berada dibawah payudara Tasya ia kembali menyusu di payudara Tasya.
"Ughhhh,,Ughhhh" mulut Tasya terus mendesah menikmati sensasi yang diberikan Bimo dan Pak Lukman.
Tasya bisa melihat dengan jelas kontol pak Lukman telah kembali berdiri di hadapannya.
Bimo terus menggerakan kontolnya keluar masuk vagina Tasya, ia makin mempercepat gerakannya.
"Aghhhhhhhh" Bimo mengerang panjang, akhirnya ia mencapai orgasme setelah setengah jam menggenjot vagina Tasya dalam posisi seperti ini. Bimo menarik kontolnya dari vagina Tasya, dan menyemprotkan spermanya di bongkahan pantat Tasya. Tasya langsung ambruk di Atas kasur.
Pak Lukman langsung bangkit dari tempat tidur, ia langsung mengangkat pinggul Tasya, sehingga kini dia kembali menungging dihadapan pak Lukman.
Pak Lukman langsung menjilati klitoris Tasya, ia terus memainkan klitoris Tasya menggunakan lidahnya. Sedangkan Bimo kini tengah memasukkan kontol kedalam Mulut Tasya. Ia terus menggerakan kontolnya keluar masuk mulut Tasya dengan kasar.
"Sssshh,,,Sssshh,, Tasya mendesis keenakan. Lidah Pak Lukman menerobos masuk vagina Tasya, kepala sudah tenggelam di dalam bongkahan pantat Tasya yang berlumuran sperma Bimo.
Tasya kegelian saat Kumis tebal Pak Lukman menyentuh bibir vaginanya.
Sementara itu pak Amir tengah tertidur di sofa, ia sangat kelelahan setelah menggauli Tasya.
"Aghhhhh,,, Aghhhh,,, Aghhhh" permainan lidah pak Lukman membuat Tasya kembali mencapai orgasmenya.
Pak Lukman kembali bersiap menghujamkan kontolnya kedalam vagina Tasya, posisi seperti ini membuat kontolnya dengan mudah menyentuh dinding rahim Tasya. Ia terus menggerakan kontol nya keluar masuk vagina Tasya, kedua tangan nya meremas pantat kenyal Tasya.
"Aghhhh,,,, Ahhhh,,, Ahhhh"
"Aghhhh,,,, Ahhhh,,, Ahhhh"
"Aghhhh,,,, Ahhhh,,, Ahhhh"
"Aghhhh,,,, Ahhhh,,, Ahhhh" Tasya hanya bisa Mendesah menikmati sodokan pak Lukman.
Sedangkan Bimo tengah sibuk meremas kedua payudara Tasya.
Setelah cukup lama menyodok vagina Tasya, Pak Lukman kembali mencapai orgasme.
Aghhhh,,,Aghhhh,,,,enak sayang,,, Aghhhh. Ia menekan kontol nya sedalam mungkin kedalam vagina Tasya dan menembakkan seluruh spermanya. Tasya langsung ambruk dikasur setelah pak Lukman mencabut kontolnya.
Bimo tak memberikan Tasya kesempatan beristirahat, ia langsung menarik tangan Tasya dan memposisikan vagina Tasya diatas kontolnya yg sudah berdiri tegak, lalu langsung menekan pinggul Tasya sehingga kontolnya langsung terbenam di vagina Tasya.
Kini posisi Tasya membelakangi Bimo, kedua tangannya bertumpu pada kedua paha berotot Bimo. Ia mulai menggerakkan pinggulnya secara perlahan, sementara itu pak Lukman berjongkok di di depan Tasya, ia bersiap melumat bibir Tasya, Sementara itu Pak Amir masih tertidur di sofa.
"Aghhhh,,, Aghhhh,,,,Aghhhh, Enak banget gila." Erangan demi erangan terus keluar dari mulut Bimo, matanya terpejam menikmati gerakan pinggul Tasya.
"Aghhhhhhhh" Goyangan Tasya membuat Bimo dengan cepat mencapai orgasme, disaat bersamaan Tasya juga mencapai orgasmenya.
Pak Lukman: "Goyangan kamu sangat luar biasa" bisik pak Lukman ditelinga Tasya.
Tasya langsung ambruk di Atas kasur dan langsung tertidur, ia sudah sangat kelelahan setelah melayani ketiga laki-laki perkasa tersebut.
Sementara itu, Bimo yang belum puas menggauli Tasya, kembali menghujamkan kontol nya kedalam vagina Tasya, Sedangkan pak Lukman menyusu di payudara kanan Tasya. Pak Amir yang terbangun pun tak tinggal diam, ia menyedot payudara kiri Tasya.
Mulut Tasya sesekali mendesah merasakan gesekan di vaginanya. Pak Lukman dan Pak Amir akhirnya tertidur disamping tubuh Tasya, setelah puas meminum ASI nya.
Sedangkan Bimo masih terus menggenjot vagina Tasya, ia juga memberikan beberapa cupangan di tubuh mulus Tasya.
****
Di pagi harinya, Tasya Terbangun dengan posisi kontol Bimo masih menancap didalam vaginanya, ia bisa merasakan vaginanya masih dibanjiri sperma. Ia juga melihat beberapa bekas cupangan ditubuhnya Sedangkan Pak Lukman dan Pak Amir masih tertidur disampingnya.
Tasya langsung bangkit untuk meninggalkan Ruangan tersebut, Saat ingin beranjak pergi, tangan nya tiba tiba ditarik oleh oleh pak Lukman yang telah bangun dari tidurnya.
Pak Lukman: "Mau kemana cantik?" Tanya Pak Lukman tersenyum.
Tasya: " Saya mau pergi kerja pak." Jawab Tasya dengan suara pelan.
Pak Lukman:"Kita mandi dulu cantik" Pak Lukman langsung menarik tangan Tasya menuju kamar mandi yang ada didalam kamar.
Pak Lukman: "Saya mau sarapan dulu cantik." Pak Lukman langsung melahap Payudara Tasya.
"Ssssh,,, Sssshh" Tasya mendesis ketika pak Lukman menyedot ASI dengan rakus. Kedua tangannya menjambak rambut pak Lukman.
Pak Lukman lalu masuk kedalam bathub dan menarik tubuh Tasya mendekat. Kini saling berhadapan, Tasya berjongkok dihadapan pak Lukman. Pak Lukman menuntun kontolnya menuju vagina Tasya.
Pak Lukman:" bikin saya keluar dulu cantik", Bisik pak Lukman ditelinga Tasya.
Tanpa pikir panjang Tasya langsung menggerakkan pinggulnya, ia ingin membuat pak Lukman segera orgasme supaya ia bisa pergi kerja.
"Aghhh,,,Aghhh,Aghhh, Enaaak. Pak Lukman mendesah keenakan. mulutnya terus menyedot payudara kiri Tasya hingga Habis.
Pak Lukman pun akhirnya mencapai orgasmenya. Keduanya lalu membersihkan diri, mereka saling menggosok tubuh lawannya.
Setelah selesai, Tasya berjalan keluar kamar mandi, ia menyusul pak Lukman yang telah lebih dulu keluar, sesampainya diluar ia melihat pak Amir tengah duduk di sofa sambil menonton film bokep. Kali ini penyanyi papan atas Amerika, Selena Gomez lah yang menjadi pemeran film bokep yang ditonton pak Amir. Ia tengah bercinta dengan laki-laki negro diatas sebuah sofa.
Saat Tasya ingin berjalan meninggalkan kamar, pak Amir memanggilnya.
Pak Amir :" Sini Sayang, temani saya dulu" pinta pak Amir sambil meminta Tasya duduk di pahanya.
Tasya langsung berjalan menuju Pak Amir dan Duduk pak Amir.
Pak Amir :" Kontol Saya gak bisa bisa berdiri kalau gak nonton bokep" terang pak Amir menjelaskan kepada Tasya.
Pak Amir langsung menyambar payudara Tasya.
Pak Lukman:" Yang kiri udah habis pak," celetuk pak Lukman cengengesan.
Pak Lukman: "Yg kanan saya sisain buat bapak." Timpal pak Lukman menambahkan.
Mulut pak Amir lalu beralih menuju payudara kanan Tasya. Ia dengan rakus menyedot payudara Tasya bagai hewan buas yang kelaparan.
Pak Lukman kini telah mengenakan seragam polisinya dan bersiap untuk pergi, sebelum pergi ia memberikan vibrator milik istrinya.
Pak Lukman:" Pake ini aja pak." Celoteh pak Lukman sambil meletakkan vibrator milik istrinya diatas sofa lalu berjalan meninggalkan ruangan.
Pak Amir lalu memasukkan vibrator tersebut kedalam vagina Tasya.
"Owhsss" Tasya melenguh merasakan getaran vibrator di vaginanya.
Tasya saat ini, Tasya tengah berjongkok di hadapan pak Amir, tangan nya mengocok kontol pak Amir dan lidahnya menjilati buah zakar Pak Amir.
"Aghhhh,Aghhhh." Pak Amir mendesah menikmati kocokan tangan Tasya, matanya fokus menyaksikan film bokep didepannya.
Setelah Kontolnya berdiri membaringkan tubuh Tasya di atas sofa, ia menarik vibrator keluar dari vagina Tasya. Lalu menggesekkan kontolnya di bibir vagina Tasya.
"Aghhhhhh,,,, Ughhhh" Tasya terus mendesah menikmati gesekan di vaginanya.
Pak amir kemudian menghujamkan kontol nya kedalam vagina Tasya dengan keras. Mulutnya melumat bibir seksi Tasya, mereka saling bertukar ludah.
"Aghhhh,Aghhhh, enak banget pak, lebih dalam pak" Tasya hanya bisa mengerang menikmati setiap sodokan pak Amir.
Erangan yang keluar dari mulut Tasya, membuat Pak Amir semakin bernafsu, ia semakin mempercepat gerakannya.
"Aghhh, Saya keluar sayanggg." Pak Amir akhirnya menembakan spermanya di dalam vagina Tasya.
Bimo yang sudah terbangun dari tidurnya, menghampiri Tasya yang masih terbaring di sofa, kemudian mengangkatnya menuju ranjang. Ia langsung menggesekkan kontolnya diantara 2 payudara Tasya.
Gesekan payudara Tasya serta ekspresi wajahnya membuat kontol Bimo kembali siap tempur. Ia kembali bersiap menghujamkan kontolnya kedalam vagina Tasya, Namun pandangannya teralihkan oleh lubang anus Tasya yang masih sempit.
Bimo langsung mengalihkan kontol besarnya nya menuju lubang anus Tasya dan bersiap memasuki anusnya.
Merasakan Kontol bimo berada didepan pintu anusnya, Tasya langsung menahan kontol Bimo dengan kedua tangannya.
Tasya: “Oooowwwhhh,,Mas,,, jangan disana Mas, saya belum pernah melakukannya” tangannya dengan cepat menahan kontol Bimo.
Bimo :"Jadi lubang anus mu masih perawan, biarkan saya mengambil keperawanan anus mu." Bimo tersenyum mendengar penjelasan Tasya, ia semakin bernafsu memerawani anus Tasya. Namun Tasya masih terus menutupi lubang anusnya Dengan Kedua tangannya.
Pak Amir yang datang menghampiri mereka langsung menarik dan memegangi kedua tangan Tasya, membuat lubang anus Tasya kembali terbuka.
Tasya: "saya mohon,,jangan mas." Tasya memelas memohon agar bimo mengurungkan niatnya, tubuhnya terus memberontak.
Bimo terus berusaha menghujamkan kontol besarnya kedalam anus Tasya yang masih sangat sempit, berulang kali kontolnya gagal, hingga akhirnya separuh telah masuk kedalam anus Tasya.
"Aghhhh,.Sakiiitt Maaas" Tasya terpekik, Air mata mengalir dari Kedua matanya. Bimo terus berusaha memasukkan seluruh kontolnya kedalam anus Tasya, namun anus Tasya kesulitan menelan seluruh kontolnya.
Tasya menangis terisak-isak saat merasakan Kontol bimo mulai bergerak keluar masuk anusnya. Bimo terus mempercepat gerakannya. Sedangkan Pak Amir terus menggerakkan jarinya keluar masuk vagina Tasya.
"Aghhhh,,,Ahhhh,,,enak banget maass, terusin maass. Tangisan yang keluar dari mulut Tasya mulai berubah menjadi erangan kenikmatan.
Ia terus mengerang kenikmatan, hingga akhirnya hentakan kontol dan gerakan jari pak Amir membuatnya kembali mencapai orgasme.
Tak lama setelah itu bimo juga mencapai orgasmenya dan menembakkan seluruh spermanya di dalam lubang anus Tasya.
Ketiganya terus melanjutkan aksinya, tak terasa jam sudah menunjukkan pukul setengah 5. Tasya tengah asik menggoyangkan pinggulnya di di atas tubuh Pak Amir. Ia sudah hampir 1 jam berada dalam posisi seperti ini, namun pak Amir belum menunjukkan tanda-tanda akan mencapai orgasme.
Tangan kanan Tasya mengocok kontol Bimo yang terbaring tepat disebelah Pak Amir, sedangkan tangan kirinya terus dijilati oleh pak Amir.
Goyangan Tasya tak mampu membuat pak Amir orgasme, Namun kocokan tangan nya yang justru membuat kontol Bimo menyemburkan spermanya. Disaat bersamaan pintu kamar tiba-tiba terbuka, ternyata yang adalah pak Lukman bersama 2 orang pembantu nya. Tasya yang kaget langsung menundukan kepalanya,, dan menutupi kedua payudaranya dengan tangan kanannya yang berlumuran sperma Bimo, namun pinggulnya masih Terus bergerak di atas Kontol pak Amir.
"Ahhhhh, Aahhhh." Desahan masih terus keluar dari mulutnya.
Pak Lukman: "Istri dan anak-anak saya akan segera tiba dalam setengah jam. Pak Lukman memberi tahu istrinya dan anaknya akan segera sampai. Ucapan pak Lukman membuat Tasya langsung menghentikan gerakannya dan beranjak dari tempat tidur.
Pak Amir dan Bimo pun segera mengenakan pakaiannya, Tasya berjalan meninggalkan kamar dengan kondisi telanjang bulat untuk mengambil pakaiannya yang semalam ia tinggalkan di lantai bawah. Ia tidak berani memperlihatkan wajahnya kepada kedua pembantu pak Lukman yang berdiri di depan pintu. Ia sengat malu ketika 2 orang pembantu pak Lukman melihatnya tengah digauli 2 orang laki-laki.
Tasya yang telah selesai mengenakkan pakaiannya, kembali dihampiri oleh pak Amir, ia kembali Menutup mata Tasya dan tangannya menuju mobil yang sudah terparkir didepan pintu rumah.
Didalam mobil pak Amir, menurunkan celana bahan hitam serta celana dalam yang digunakan Tasya hingga mata kaki. Ia memposisikan vagina Tasya tepat di atas Kontol nya yang masih berdiri.
Kontol pak Amir kembali menerobos masuk vagina Tasya, kali Tasya membelakangi pak Amir, kedua tangannya berpegangan pada jok depan mobil.
Pak amir: "Bikin saya Keluar sebelum Kita sampai di rumah mu." Perintah pak Amir.
Mendengar perintah Pak Amir, Tasya Langsung mengerakkan pinggulnya. Ia mengeluarkan seluruh kemampuannya terbaiknya, berharap pak Amir segera mencapai orgasmenya yang tertunda.
"Ahhhh,,,, Ahhhh,,, Aghhh"
"Aghhh,,, Aghhh,,, Aghhh"
Kedua terus mendesah saling bersahutan disepanjang perjalanan. Pak Ujang yang tengah mengemudikan mobil bisa melihat dengan jelas kontol pak amir keluar masuk vagina Tasya lewat spion mobil.
Mereka pun akhirnya sampai di depan komplek perumahan, namun Pak Amir masih belum mencapai orgasme. Tasya langsung membuka penutup matanya setelah pak Amir bahwa mereka telah sampai.
Tasya menghentikan gerakannya sedikit menurunkan kaca mobil dan meminta satpam komplek untuk membukakan portal. Setelah itu kembali menutup kaca mobil.
Tasya kembali melanjutkan gerakannya, ia menarik Kedua tangan pak amir dan mengarahkannya menuju Kedua payudara nya, Tasya terus mempercepat gerakannya.
Mobil pun Akhirnya berhenti tepat didepan rumah Tasya, Tasya terus mempercepat gerakannya. Keduanya akhirnya mencapai orgasme secara bersamaan.
"Emhhhh,,,Emhhh,,,Emhhh" desahan Tasya tertahan oleh oleh tangannya yang menutup rapat mulutnya. Pak amir menembakan seluruh spermanya kedalam vagina Tasya.
Tasya langsung berdiri dan menaikkan celana beserta celana dalamnya. Pak Amir kembali menarik dan memutar tubuh Tasya, ia langsung melumat bibir Tasya dengan rakus. Bibir keduanya saling beradu, disaat bersamaan pintu mobil terbuka. Baby sitter yang tengah menggendong Andrew di depan rumah melihat dengan jelas majikannya tengah bercumbu dengan laki-laki paruh baya tersebut.
Tasya kemudian langsung turun langsung dari mobil dan menghampiri baby sitter nya dan memberikan sejumlah uang tutup mulut, Dan kemudian berjalan ke dalam rumah.
Baby sitter tersebut mencium aroma sperma yang sangat pekat dari tubuh majikannya.
1223Please respect copyright.PENANAwP2zc2Kmlt
1223Please respect copyright.PENANA2KYAVlAV6R
1223Please respect copyright.PENANAq1jIHuIFhv
1223Please respect copyright.PENANASkswd7EBlY
1223Please respect copyright.PENANAgLaUhtflZw