Keesokan harinya Tasya kembali menjalankan aktivitas seperti biasa nya, ia tak pernah lagi berhubungan dengan pak Broto.
Ia berusaha menjauhi pak Broto karena tidak ingin terus menghianati suaminya.
Dua Minggu setelah itu, Tasya dipanggil oleh pak Broto keruangan Nya. Pak Broto ingin mengajak Tasya untuk bertemu klien dibali. Ia menjanjikan kenaikan jabatan jika Tasya ikut dengannya.
Pak Broto:" Saya mau mengajak kamu untuk bertemu klien di bali, setelah itu kamu akan mendapat kenaikan jabatan.
Tasya tersenyum bahagia mendengar tawaran pak Broto.
Tasya: "berapa lama pak" tanya Tasya memastikan.
Pak Broto: "sekitar satu Minggu"
Tasya: "Baik pak, Saya akan terlebih dahulu mendiskusikan nya dengan suami saya" Jawab Tasya melanjutkan. Ia tahu pak Broto mengajaknya ke bali bukan hanya untuk bertemu klien, tapi dia ingin menghabiskan waktu dengannya.
Malam harinya, saat Tengah memadu kasih dengan suaminya, Tasya membicarakan ajakan pak Broto dengan suaminya.
Tasya: "mas, tadi bos ku ngajak ketemu klien di bali, katanya aku akan dapat kenaikan jabatan setelah kembali dari bali." Ujar Tasya sambil menggerakkan pinggulnya di atas Kontol suaminya.
Rio : "Berapa lama sayang?" Tanya Rio memastikan.
Tasya: "semingguan, mas." Jawab Tasya.
Rio : "Aku selalu mensupport karir kamu." Rio langsung memberi izin untuk istrinya pergi ke bali.
Tak lama setelah itu Rio segera mencapai klimaksnya.
Rio : " Aghhhh,,,, Aghhh,,, aku keluar sayanggg" sambil menyemprotkan spermanya ke dalam vagina istrinya Rio langsung tertidur setelah itu.
Tasya merasa kecewa dengan suaminya yg langsung tertidur setelah mencapai klimaks, sedangkan dia belum mencapai orgasmenya. Ia kembali mengingat kejadian di villa dengan pak Broto, Pak Broto sanggup membuatnya keluar berkali-kali, serta berkali-kali menyemprotkan sperma didalam vaginanya.
Dua hari setelah itu Tasya dan pak Broto pun berangkat ke Bali. Setelah sampai mereka langsung menuju hotel. Pak Broto hanya memesan 1 kamar untuk mereka berdua. Sesampainya di kamar Tasya langsung kamar mandi untuk membersihkan diri, sedangkan Pak Broto beristirahat di kasur.
Setelah selesai mandi, Tasya langsung kembali ke kamar dengan menggunakan handuk, ia melihat pak Broto sudah tertidur. Melihat itu, ia langsung mendekati pak Broto, ia langsung melepas resleting celana pak Broto dan menggenggam kontol pak Broto.
Merasakan ada yang menyentuh kontolnya, pak Broto langsung terbangun dari tidurnya.
Pak Broto: "Langsung muncul nakalnya, giliran di kantor aja sok jaim" sindir pak Broto sambil tersenyum ke arah Tasya.
Tasya langsung menurunkan celana serta celana dalam Pak Broto lalu memasukkan kontol pak Broto kedalam mulutnya. Mulut nya terus bergerak mengoral kontol pak Broto.
Setelah itu Tasya langsung melepas handuk yang menutupi tubuhnya dan langsung bersiap memasukkan kontol pak Broto kedalam vaginanya. Namun pak Broto mencegahnya, ia tidak membiarkan Tasya bermain di atas karena dengan posisi seperti itu Tasya akan membuatnya keluar dengan cepat.
Pak Broto langsung menurunkan tubuh Tasya, ia meminta Tasya tengkurap di atas kasur, dua kakinya terbuka lebar. Kedua tangan pak Broto langsung meremas dua bongkahan kenyal dihadapannya dan langsung mengarahkan kontolnya menuju vagina Tasya.
"Aghhhhh" Tasya mengerang saat kontol pak Broto menerobos masuk.
Pak Broto langsung memaju mundurkan pinggulnya.
Mata Tasya terpejam menikmati gesekan otot berselimut daging yang semakin lama semakin keras.
Tasya: "masukin lebih daaalaammm sayang,,,please,” lirih Tasya.
Beberapa saat kemudian, membalikkan tubuh Tasya, kali ini satu kaki Tasya terangkat ke atas. Pak Broto kembali menghujamkan kontolnya.
Tasya: “Ooohh,, please sayang,,, setubuhi akuuuu,,, pleeaassse,” rintih Tasya.
Kedua bibir mahluk berlainan jenis itu terus mendesis bersahutan, sesekali saling bertukar ludah dalam lumatan yang panjang.
Tasya: "Ummghhh,,,,aaahhh,,aahhh” Tasya tak mampu lagi menahan orgasme yang melanda, kedua paha menjepit pinggang pak Broto dengan kuat, dengan tangan mencengkram punggung. Beberapa kali tubuhnya menghentak mengikuti orgasme yang begitu dahsyat, mulutnya meneriakkan lolongan kepuasan begitu keras, begitu nyaring.
Tak lama pak Broto pun segera mencapai orgasmenya. Ia menembakan seluruh spermanya kedalam vagina Tasya. Setelah itu mereka pun langsung tertidur karena kelelahan.
Keesokan harinya, pak Broto akhirnya bertemu klien nya, Pak Amir (65 Tahun). Mereka telah sepakat bertemu di pinggir pantai. Tasya tidak ikut serta pada pertemuan tersebut, ia hanya berenang di pantai dengan bikini berwarna coklat.
Ditengah tengah perbincangan, Pak Broto memanggil yg tengah duduk dipinggir pantai. Mendengar panggilan dari pak Broto Tasya langsung berjalan menghampiri mereka.
Mata pak Broto tak berkedip sedikitpun, ia melotot memperhatikan Tasya berjalan dengan anggun kearahnya.
Pak Broto lalu memperkenalkan Tasya sebagai sekretaris nya.
Pak Amir: "Saya Amir." Jelas pak Amir memperkenalkan diri, sambil menyodorkan tangannya. Matanya tak berhenti memperhatikan tubuh Tasya.
Tasya lalu balik menyodorkan tangannya untuk bersalaman dengan pak Amir. Pak Amir lalu menarik tangan Tasya dan menciumnya. Terkejut dengan perlakuan pak Amir, Tasya langsung menarik tangannya dari pak Broto.
Pak Amir: " Gini saja pak Broto, sepertinya kita perlu sedikit menambah persyaratan dalam kesepakatan kita, kita bisa bekerjasama asalkan saya bisa berkencan dengan sekretaris bapak. Celetuk Pak Broto menambahkan, sambil mengedipkan matanya ke arah Tasya.
Tasya terkejut mendengar permintaan pak Broto, ia tidak menyangka laki-laki yang rambutnya sudah memutih tersebut mengajaknya berkencan. Meskipun usia nya tak jauh berbeda dengan namun fisiknya sangat jauh berbeda. Ia tak pernah berfikir untuk selingkuh dengan laki-laki lain selain Pak Broto.
Untungnya pak Broto menolak tawaran tersebut, ia tak pernah ingin berbagi Tasya dengan laki-laki lain.
Pak Broto: "Maaf pak, saya tidak bisa mengizinkan Tasya berkencan dengan bapak." Tolak pak Broto.
Mendengar penolak tersebut pak Broto langsung membatalkan kesepakatan tersebut, Lalu berjalan meninggalkan Pak Broto dan Tasya dengan sedikit kesal.
Tasya: "Maaf ya Sayang, kesepakatannya batal karena aku." Tasya merasa bersalah karena kejadian tersebut.
Pak Broto: "ini bukan salah kamu." Jawab pak Broto singkat.
Tasya langsung berjalan ke arah Pak Broto, ia lalu duduk di paha kiri pak Broto dan langsung mencium bibir pak Broto.
Pak Broto langsung mengajak Tasya untuk kembali ke hotel. Sesampainya dihotel mereka kembali memadu kasih. Vaginanya kembali mengucur deras kedalam vagina Tasya.
Hari-hari berikutnya Tasya dan melanjutkan liburan Nya di Bali. Mereka mengunjungi banyak tempat wisata dan tentu saja tak lupa memadu kasih setiap hari Nya.
Tasya tak sedikitpun malu liburan dengan orang yg 37 tahun lebih tua darinya, bahkan ia berani berpelukan dan berciuman ditempat wisata yang mereka kunjungi dan disaksikan banyak orang.
Tibalah saat malam terakhir mereka dibali, Mereka menghabiskan waktu di pinggir pantai. Hembusan angin pantai membuat nafsu mereka memuncak.
Tasya yang hanya menggunakan bra Hitam serta celana pendek langsung mendekatkan wajahnya ke arah pak Broto dan langsung melumat bibirnya, tangannya bergerak masuk kedalam celana pantai yang digunakan pak Broto berusaha meraih meraih kontol pak Broto, sedangkan tangan asik bermain di bibir vagina Tasya yang masih tertutup celana pendek dan Cd hitam yang digunakan Tasya.
Setelah itu Tasya berdiri dan menurunkan celana serta celana dalamnya, Lalu merebahkan tubuh pak Broto diatas pasir pantai, Kali ini pak Broto tak bisa menolaknya, ia tidak tega jika kulit mulus Tasya harus bergesekan dengan pasir pantai.
Posisi itu dengan cepat membuat pak Broto mencapai orgasme. Pak Broto lalu bangkit dan menarik tubuh Tasya menuju pohon kelapa yang ada di sana. Kini Tasya menungging dihadapan pak Broto, kedua tangan nya bertumpu pada pohon kelapa.
Pak langsung memasukkan kontolnya keluar masuk vagina Tasya.
Desahan demi desahan mereka saling bersahutan dengan deru ombak dan angin pantai.
Keduanya akhirnya mencapai orgasme berbarengan. Dan mereka pun akhirnya tertidur di atas pasir pantai.
Keesokan paginya Tasya dan pak Broto kembali ke Jakarta. Sepulangnya dari Bali, Tasya pun akhirnya hamil anak pertamanya.
Selama hamil, Tasya tetap rutin berhubungan dengan Pak Broto. Terkadang ia merasa lebih membutuhkan kehadiran pak Broto ketimbang suaminya. Mereka terkadang melakukannya di kantor ataupun dihotel.
Hingga tibalah saatnya Tasya cuti melahirkan, mereka tak lagi bertemu sejak saat itu. Tasya pun akhirnya melahirkan seorang anak laki-laki, yang diberi nama Andrew. Sebulan setelah Tasya melahirkan, pak Broto akhirnya datang berkunjung, ia datang di siang hari saat Rio tidak berada dirumah.
Tasya: "kenapa kesini sayang? Tanya Tasya setelah melihat kehadiran pak Broto didepan pintu.
Pak Broto: "nengok anak kita, sekalian melepas rindu sama ibunya." Jawab pak Broto sambil berjalan masuk kedalam rumah dan langsung menutup pintu. Ia sudah sangat merindukan aroma tubuh serta goyangan pantat Tasya.
Pak Broto langsung mendorong tubuh Kedinding, lalu langsung melumat bibirnya. Tangan langsung menuju vagina Tasya yang tak ditutupi celana. Tasya hanya menggunakan celana dalam putih serta kemeja panjang yang menutupi celana dalamnya. Pak Broto juga bisa melihat Tasya tak menggenakan Bra, karena Tasya menggunakan kemeja yang sangat tipis.
Pak Broto lalu meminta Tasya berjongkok di hadapannya, lalu mengarahkan kontol nya yang sudah berdiri tegak kemulut Tasya.
"Slurrpp,,,, Slurrpp" Tasya terus menggerakan mulutnya maju mundur, sehingga kontol pak Broto keluar masuk mulutnya.
Pak Broto lalu meminta Tasya bangkit dan menarik nya menuju kamar, tempat anak mereka tertidur.
Tak menunggu lama, pak Broto langsung menghujamkan kontol nya kedalam vagina Tasya yang saat ini menungging dihadapan nya serta tangannya bertumpu pada box bayi, tempat Andrew tertidur.
"Aghhhh,,,Aghhhh,,, enak sayang,,,terusin sayang,,,. Desahan demi desahan terus keluar dari mulut Tasya hingga membuat andrew terbangun, berbarengan dengan orgasme keduanya.
Setelah itu Tasya duduk dipinggir kasur, menyusui Andrew. Sementara payudaranya yang satu lagi terus disedot sedot oleh Pak Broto yang masih sangat bernafsu.
Tak terasa hari sudah sore, pak Broto pun segera pulang.
Pak Broto "Saya tunggu di kantor" pak Broto berpamitan lalu mengecup bibir Tasya sebelum pergi, sedangkan Tasya langsung pergi mandi membersihkan sperma pak Broto yang masih membasahi selangkangannya.
2532Please respect copyright.PENANAcG7MgxRvME