x
Ibu, Sebuah Paksaan
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwZQwfds5Rd
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡViLvF896kq
Haji dudung, seorang bapak yang sangat disegani oleh lingkungan, karena hasratnya untuk mengajari ngaji anak – anak sekitar, hanya mampu pasrah. Konon, setiap orang memiliki cobaannya masing – masing. Jajang, anak semata wayangnya, yang sangat dibanggakan itu, entah kenapa tidak seperti dirinya.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf3MdK2ZIQz
Meski mampu ngaji, namun kelakuannya sungguh tak terpuji. Ada anak tetangga semurannya, perempuan, juga murid ngajinya, yang kelakuannya berbanding terbalik dengan putranya itu.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQETNv0CGpV
Semakin dewasa, putranya semakin sering bertindak yang aneh, bahkan menjurus kriminal. Hingga suatu ketika, entah terinspirasi dari mana, putranya mencoba mengajak menikah sang anak perempuan tetangganya itu.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuJfAI4ZDwo
Tentu saja ditolak. Mungkin, itulah pemicunya hingga kelakuannya semakin menjadi. Hingga tiba saatnya, rumahnya diketuk. Anaknya dijemput polisi karena suatu tindakan kriminal.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSqTyBNj4LD
Melihat anaknya dibawa naik mobil polisi, meski ternyata polisi tersebut naiknya mobil avanza, jantung Kang Haji Dudung berdetak untuk terakhir kalinya.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTLBBjdhPRx
***
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTV4ENDe8fn
Konon, penjara bisa, bahkan pasti, merubah seseorang. Entah jadi taubat, atau malah semakin menjadi. Meski awalnya biasa, diospek sesama penghuni, yang lebih senior, akhirnya Jajang bisa membaur.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPXsWYjEHwH
Uniknya, Jajang dekat dengan warga binaan yang, justru dijauhi oleh sesama warga binaan lain, karena dianggap aneh dan konon, memiliki ilmu hitam, yang sebenarnya tak pernah ada yang melihat hasil ilmunya itu.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ZMFAe5pLb
Mungkin, sang warga binaan aneh tersebut menganggap Jajang sebagai anak yang tak pernah dimilikinya.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVye4QjeFye
***
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN5Oex49cyf
Kutaruh barang belanjaan dari pasar ke meja dapur. Seperti biasa, mama selalu menyuruhku belanja. Kadang, ada saja barang yang salah beli. Di dapur, ternyata sedang ada adonan. Entah sial atau apa, salah satu adonan yang penuh tepung kesenggol hingga tumpah.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡayFNsxIAqQ
Suaranya membuat mama datang ke dapur.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDPbSc9CZNm
“Hati – hati sayang,” kata Mama lantas mendorongku agar menggeser dan mengambil adonan yang tumpah.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB2erNg0vGo
“Cabainya kurang matang ini,” kata Mama sesaat setelah membongkar kresek belanjaan. Mata mama memang jeli, mungkin karena berbadan agak besar membuat matanya awas agar saat bergerak atau beraktifitas tidak menyenggol barang – barang.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDaLk645lzK
“Iya Mah, maaf.”
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhWQ0jU8Nub
“Tidak apa – apa sayang,” kata mama sambil mengelus daguku yang sudah mulai ditumbuhi jenggot, walau secuil. Secuil.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvB2lA3geJ7
Aku hanya berdiri mematung sambil melihat mama membongkar isi kresek. Suara gemericik gelangnya bagaikan suara merdu yang selalu mengingatkanku kepada gerak – gerik mama. Sepintas, suara itu takkan terdengar. Kecuali kalau kita memperhatikannya.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwhRRRytMC7
Selesai dengan bongkar – membongkar, kami ke ruang keluarga \ ruang tv. Nampak ayah sedang baca koran. Berbanding terbalik dengan Mama, ayah orangnya langsing. Di meja, ada kotak, biasa, paket.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNLGQfxa534
“Yah, itu paket buat Mama…???”
“Iya Mah, baru datang tadi.”
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9hSmUbPhca
Mama langsung membongkarnya. Isinya seprai warna ungu.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXxXzxfEFm2
“Gimana Yah, bagus kan…???”
“Iya Mah,” kata Ayah sambil menengok sebentar. Lantas kembali membaca.
“Pasangin sekarang dong Yah…” rajuk mama.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwWnxk13xso
Ayah hanya bangkit sambil menghela nafas. Diambilnya seprai baru itu.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdTroUNQXKc
Paket kedua yang Mama buka ternyata berisi legging. Apa leging? Entah bagaimana menulisnya.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB7dcos8Ya4
Mama lantas pergi. Lantas kudengar suara dari jendela. Suara itu membuatku penasaran hingga menghapiri jendela. Kulihat, di luar di bawah jendela, ada burung merpati. Mungkin menabrak jendela lantas jatuh. Entah karena kasian atau entah karena apa, aku lantas keluar, mengambil merpati itu dan membantunya hingga bisa kembali terbang.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGGJmqhLkeB
***
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡouihgrigy1
Hubungan Jajang dengan warga binaan penyendiri semakin akrab. Sehingga, hanya kepada Jajanglah, warga binaan itu mau bersuara, bahkan bicara dan atau ngobrol.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0de1PpEqrN
Hari ini, andai kata Jajang hidup di jalur yang lurus, mungkin sekarang telah berkeluarga dan bahkan mungkin memiliki anak yang sebentar lagi akan lulus SMA. Tapi takdir telah berkata lain. Jajang malah semakin tenggelam dalam hubungannya dengan warga binaan yang dijauhi.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPRroHeXQfa
***
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy67TmFkExw
Kembali ke ruang keluarga, aku duduk di sofa. Namun, saat punggung ini menempel di sandaran sofa, mendadak tangannku bergerak tanpa kukehendaki. Tanganku atau mungkin tubuhku, seperti wayang, yang digerakan oleh dalang.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyucTl9yxjL
Tanganku bergerak, perlahan tetapi pasti, mengarah ke selangkanganku. Kucoba menghentikan pergerakan tangan kananku dengan menggunakan tangan kiri. Namun, ternyata tangan kiriku pun seolah lepas dari kendaliku. Tangan kiriku kembali berada di sebelah kiri, santai menjutantai. Tangan kananku kini memasuki celana pendekku.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxA2bEHJ95F
Kepalaku masih berada di dalam kendaliku. Aku membungkuk melihat kelakuan tangan kananku. Tangan kananku mulai mengocok kontolku.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYmttPepc6F
Hentikan, pikirku mencoba agar tanganku berhenti. Namun sia – sia, kontolku mulai ngaceng membuatku panik.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmPKvt9pyae
Kudengar langkah kaki mama mendekat. Tangan kananku mulai terkendali. Kucabut tanganku dari dalam celana pendek.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡspr08kapAQ
Telat, mama melihat aksi terakhirku.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡytxBCFzJ8o
“Ngapain kamu Nak?”
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcJgIyHVF0a
“Gak ngapa – ngapain,” jawabku gugup.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4qK553Fy8Q
“Gimana?” tanya mama sambil memamerkan leging barunya.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv1HpN9m7FG
“Bagus Mah.”
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV8zYqD05Zo
Ayah kembali lagi. Lantas duduk di sebelah mama. Tangannya memegang lutut mama sambil memuji leging barunya.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡatwZFAL9DJ
Terdengar kembali suara yang tadi. Sepertinya ayah dan mama mendengarnya. Mereka lantas ke jendela, kuikuti.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPlAPOprvnB
Ya, diluar jendela ada lagi burung merpati yang terkapar.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNEQHajRKhy
“Kok bisa nabrak?” tanya mama keheranan.
“Iya, aneh.”
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnSHQFPVg6o
Namun, sesaat kemudian burung tersebut bangkit lantas kembali terbang.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnLworI9c3P
“Kok aneh. Rasanya tubuh ayah jadi berat, gak bisa gerak.”
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXVPRalfSMW
“Sama, mama juga.”
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlUNXzWgoP0
Tubuh mama, yang duduk di sofa, mendadak berdiri.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz8TTBuJsSh
“Tubuh mama gerak sendiri.”
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4sJgl1QeoN
Anehnya, pergerakan mama terlihat normal. Layaknya pergerakan biasa, tidak terlihat seperti ada yang menggerakan. Tidak terlihat kaku seperti wayang. Wajahnya. Wajah mama terlihat cemas. Mungkin, sama sepertiku tadi, kepalanya masih bisa bergerak sesuai kehendak mama.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3fDivx3yRS
Kami bertiga cemas, lantas menggerakkan kepala ke kanan ke kiri seolah bisa membuat semua pergerakan ini menghilang.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIOphrndZbk
Mama berhenti tepat di depanku, di depanku yang sedang duduk di sofa. Mama lantas berlutut. Tangannya menyentuh lututku. Tangan kanan mama menyentuh lutut kiriku. Tangan kiri mama menyentuh lutut kananku. Lantas kedua lututku dijauhkan atawa dilebarkan.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Ov8sg9Smz
“Mama gak ngerti kenapa tubuh mama gak bisa dikontrol. Mama gak bisa gerak bebas,” racau mama sambil tangannya kini bergerak meremas pahaku.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCbN75GCIKP
Semetara, tanganku bergerak dengan sendirinya, kini mengelus pipi mama. Seperti elusan kepada kekasih. Usahaku untuk mencegah pergerakan tangan berbuntut sia – sia.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1VtA9orcjS
Untungnya kepala mama masih bisa bergerak menghindari elusan tanganku. Semoga kendali mama atas kepalanya bisa bermanfaat.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3mCwcX2iSv
“Tangan Yayang juga gerak sendir Mah.”
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC03fhPFtoZ
Entah apa yang mama pikirkan namun tangannya kini mulai mengelus dan meremas kontolku. Setelah itu, tangannya meraih karet celana pendek seolah ingin melepasnya.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4T7MK8frNl
“Mama gak paham kenapa bisa gini nak?” Suara mama terdengar panik saat tangannya mulai menarik celana pendekku.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4KGbhcaXpt
Aku mencoba berontak, namun rupanya pantatku malah terangkat agar memudahkan mama melepas celana pendekku.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrl0mXM0zi1
“Jangan Mah, hentikah!” kataku panik.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj5QYsJEuX7
Ayah memohon agar mama menghentikan aksinya.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXGJU08ArZ1
“Maaf Yah, mama gak bisa menghentikan tubuh mama sendiri.” kata mama sambil tangannya melepas celana pendekku. Hingga akhirnya aku hanya tinggal bercelana dalam.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡddjtqMiVKP
“Hentikan!” protes ayah.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJQVCJJNzWp
Melihat dan merakasan pergerakan tangan mama, tak pelak membuatku ngaceng. Mama tentu menyadarinya karena aku hanya berbalut celana dalam saja.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ09DZo4ebBm
“Ya tuhan, kamu kok bisa berdiri gini sih?”
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvhr8sY8PLR
“Maaf Mah, Yayang gak bisa ngapa – ngapain.”
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpBvifoyUNT
Ayah mulai memaki dan mengancam. Mama menjelaskan kalau ini bukan keinginannya. Mama lantas berdiri, melepas celana dalamnya sendiri. Mama berjalan mendekati ayah. Celana dalamnya itu dibuat agar membulat seperti bola. Mungkin ayah menyadari apa yang akan terjadi, kepalanya geleng – geleng.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6hjsj2caNB
Namun, mendadak kepala ayah diam dan mulutnya membuka lebar. Mama lantas menyumpal mulut ayah dengan celana dalamnya sendiri. “Maaf Yah, ini bukan kehendak Mama.”
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXUnagu3qX5
Melihat adegan ini, kengerianku semakin menjadi. Tentu ketegangan ini hanya membuatku panik dalam diam. Namun, entah kenapa, ototku seperti melemas dengan sendirinya. Tubuhku seperti merileks dengan sendirinya.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxOaQfz9wD5
Aku, kini merasa santai. Kontrol atas tubuhku semakin berkurang. Kini, otot dan keteganganku pun hilang tanpa kukontrol.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqm7Fvh8y1t
Kini kulihat, setelah mulut ayah disumpal, tubuhnya terlihat rileks. Kepalanya tak lagi berontak. Mama kulihat sedikit menggeser posisi ayah hingga kini bisa melihatku dengan jelas. Mama terus bicara tidak, jangan, namun tanpa hasil yang pasti.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0sUZpZWbU2
Rileks yang kurasakan membuatku merasa seolah selesai mandi. Segar dan menyegarkan. Kontolku yang tegang, mulai kusadari. Kini kurasakan ingin pelampiasan meski di sisi lain masih merasa malu karena ada orang tuaku. Rasanya aku tak ingin terangsang, namun tubuhku berkata lain.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLMa9ubffmL
Kini mama duduk di sebelahku. Tangannya mengelus pahaku, sedang tangannya yang lain mengelus punggungku.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrVMISZndde
Aku tak bisa melihat wajah mama, karena ada di sampingku. Juga, aku tak mau menatapnya. Namun, saat kulihat ayah, ekspresinya menunjukan emosi berlebih namun dengan tubuh yang terlihat rileks.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyCbXvL48vM
Tangan kanan mama mengelus semakin terasa. Aku mengerang.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8KC4FLQisA
“Ya tuhan, Nak, maafin mama. Mama gak tahu apa yang terjadi… Ya tuhan…”
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBThrrZw2ga
Tangan mama mulai masuk ke dalam celana dalamku hingga kurasakan tangannya menyentuh kontol.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3nMNxbWGKj
“Yayang gak ingin kayak gini Mah,” kataku mencoba membela diri. Meski mungkin kontolku berkata lain.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfhTYKIhqFi
“Mama tahu Nak, mama juga gak mau melakukan ini. Tapi kita mesti tabah ya. Kita pasti bisa melewati ini.”
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpSQOl7NChG
Anehnya, suara mama terdengar lain. Seperti berbisik. Seperti mendesah. Seperti tak ingin didengar oleh ayah.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCzgFReXuvK
Kini kurasakan pangkal kontolku seperti dilingkari oleh jempol dan telunjuk mama. Lantas kurasakan rangsangan yang sangat hebat. Aku mengerang, pelan.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjiwovuh8BW
“Maafkan mama nak,” mungkin mama mengira aku mengisak, sedih, marah, menangis.
“Mama juga gak mau ngelakuin kayak gini.
“Tobat… Ampun…”
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaJz4pqJapb
Rileksnya tubuhku membuatku bingung. Aku mencoba memikirkan hal lain tapi tetap, tak bisa melupakan elusan tangan mama.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPbHDCQPJok
Elusan mama mulai naik turun, pelan, di batang kontolku. “Maafin mama, nak,” suara mama terdengar sangat erotis di telingaku.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnop2jblzWn
Kucoba tak melihat ke arah ayah, yang bisa melihat jelas apa yang kami lakukan. Namun saat akhirnya aku melirik, kulihat wajah penuh nafsu amarah itu hilang, digantikan dengan wajah penuh nafsu yang lain. Yang belum pernah kulihat. Menyadari ayah sedang melihat apa yang kami lakukan, menambah pikiran lain. Entah apa namanya. Kuharap semua ini segera usai dan kami kembali normal lagi.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrLU9tJT9JL
“Mah, yayang gak kuat lagi…”
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjmI96IHnfS
Meski dalam kondisi begini, masih ada sedikit pikiran untuk memperingatkan mama.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBydsY2TEm7
“Tahan nak, tahanlah. Jangan sampai kamu keluar gara – gara mama…”
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNdgHWae5IF
Akhirnya tangan mama lepas dari kontolku. Bahkan mama mulai bangkit berdiri. Akhrinya, akhir dari masa – masa penuh penderitaan, rasa malu…
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkYSpNtKtzt
Namun ternyata, kini mama malah berlutut di hadapanku. Mama mencoba melepas celana dalamku. Aku, sekali lagi, mengangkat pantat agar mama bisa lebih mudah melepasnya. Kontolku pun terbebas. Mama terkejut melihatnya. Tegak berdiri menantang.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡusaNmrCvKv
Daster mama mulai menyentuh lututku, kepalanya mulai mendekati kontolku. Kini mama bahkan tak bisa lagi menggeleng. Mungkin, sepertiku yang dilanda perasaan tanpa kehendakku sendiri, kini kusadari mama tak lagi meminta maaf, memohon agar berhenti dan sejenisnya.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNGhv5UQfAT
Saat bibir mama menyentuh kontolku, aku mengerang. Kontolku terasa ditekan oleh bibir mama. Mama, dengan segala daya dan upaya, mencoba menggeleng. Hasilnya, kontolku mengelus pipi mama hingga mama terlihat basah oleh cairan pelumas kontolku. Aku tak tahan untuk menahan eranganku.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOrMmuO1TK1
Mungkin, paksaan gaib tidak bisa membuat mama membuka mulutnya.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNi5XVSzGLc
Kini, kepala mama menjauh. Mama meraih legging barunya. Tangan mama kembali mendekati kontol dan kembali mengocoknya dalam balutan legging. Kulihat ayah semakin serius menonton pergerakan mama.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPoWg1aGf2A
Saat mama menatapku, kulihat tatapan yang sama seperti ayah. Tatapannya membuatku gugup, sekaligus terangsang.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9tNQJRClBX
“Jangan keluar Nak, tahan ya!”
“Iya mah, yayang coba tahan.”
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUEEUA8dF2O
Eranganku semakin keras saat spermaku menyembur membuat legging mama basah oleh pejuku. Setelah dirasa kontolku berhenti mengeluarkan peju, mama berdiri dan mendekati ayah.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwMCTYnx5qV
Legging itu, yang basah oleh pejuku, dilempar oleh mama hingga mendarat di bahu ayah.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWAlQkaD6v3
“Maafkan mama, yah…” kata mama sambil terisak.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7IQj8AFcIU
Mama berdiri mematung sambil melihat ayah. Kini kulihat sedikit pergerakan di tubuh mama. Kini mama menatapku. Tangannya mulai melepas daster yang dipakainya.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhcMmmttmfJ
Hingga kini hanya berbalut bra. Ternyata branya pun dilepas.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmIA9vftE0i
Entah kenapa, aku tak paham. Tapi, dari payudaranya, menetes asi. Asi itu terus menetes, hingga seperti mengalir, membasahi payudara, lantas perutnya terus ke bawah.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT76tEAR5Bp
Tubuhku mulai bergerak melepas kaos yang kupakai dan melemparnya. Aku bergerak mendekati mama dan agak membungkuk hingga wajahku sejajar dengan payudaranya. Tangan kananku mulai memegang susu kirinya, sedikit meremas hingga asi yang menetes bertambah banyak. Mulutku akhirnya menyedot putingnya hingga asinya dapat kusedot. Tangan kananku mulai basah oleh asi mama.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu0Gb0Al2Pe
Sambil menyusu, kudengar sayup – sayup erangan mama. Kurasakan tangan mama membelai rambutku. Aku menyusu terus hingga asi menuruni daguku. Bergantian kanan dan kiri tak luput dari hisapanku. Hingga akhirnya kurasakan asi mama habis.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0D5o7ji3vD
Rasa hausku seperti terpuaskan. Kini, hasrat yang lain menuntut untuk terpuaskan juga. Ku tatap mama. Di wajahnya tak ada lagi ekpresi bingung dan atau marah. Aku berdiri, lantas mama berlutut di depan sofa. Kini, kepala dan payudaranya bersandar di sofa, sedangkan pantatnya nungging menantang.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYety2iaeB4
Aku kemudian berlutut di belakang mama. Mama memegang kedua pantatnya dan melebarkannya. Kontolku lantas kugesek – gesek ke belahan memek mama. Tiba – tiba aku bergetar…
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWbf2op23cT
Hasil getaran itu, membuatku tersadar akan kendaliku atas tubuh. Tanganku bisa bergerak sesuai kehendakku.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvJcuVRLvnH
Inilah saatnya, aku bebas dan melepaskan semua ini. Namun ternyata, nafsuku sudah kembali. Tanganku yang terbebas, kini mengelus pantat mama.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡopJUDp1rVo
Kupajukan kontolku, kucoba mendorongnya agar masuk ke memek mama. Setelah beberapa kali gagal, akhirnya kontolku masuk juga. Kupompa mama, sambil tanganku meremas pantatnya.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSGRkSvLAOq
Kini erangan mama semakin terdengar jelas. Kugerakan tangan hingga kini tanganku tak henti meremas susu mama…
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSGr7k9iBTD
Ternyata susu mama kembali mengeluarkan asi membuat tanganku basah. Tak pelak, sofa juga kebasahan. Gairahku semakin tak tertahankan. Mama akhirnya mendorongku menjauh. Kini. mama mendorongku, seolah membimbingku. Lantas tangannya menarikku menuju ke kamarnya. Ajaib, ayah mengikuti kami.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWJIMk4T080
Setelah sampai di kamarnya, aku dibimbingnya hingga merebahkan diri. Kontolku tegak berdiri sementara mama memposisikan diri di atasku. Kontolku digesek – gesek oleh memeknya.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe7WfNs0B6W
Ayah kini berdiri di dekat kasur. Matanya tentu melihat pergerakan kami. Saat sedang menggesek memeknya, tiba – tiba kulihat mama menggetar sepertiku tadi. Seperti saat aku mulai mendapatkan kembali kontrol atas tubuhku.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnLmC3ZAN4y
Inilah, pikirku. Saat dimana mama akan kembali sadar dan bangkit menghentikan semua ini. Tubuh mama kini diam, menghentikan gesekan memeknya.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGVqS8fHkhM
Kini kurasakan kembali pergerakan tubuh mama. Bukan untuk bangkit berdiri tapi untuk berupaya agar kontolku dapat memasuki memeknya. Akhirnya kontolku bisa masuk seutuhnya.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhA7ykjmEzL
Kenikmatan ini bertambah dengan kesadaran kalau mama mungkin melakukan ini, atas kehendaknya sendiri. Pergerakan pantat mama membuatku berani untuk mengelus dan atau meremas punggung mama. Mama mengerang seiring pergerakan pantatnya yang semakin cepat.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhmtr359oKV
Hingga akhirnya kurasakan mama mengejang sambil melolong. Mungkin orgasme. Mama diam. Aku diam. Akhirnya mama bangkit seolah melepaskan diri dari pelukanku, dari tubuhku. Selesai sudah.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSHARonbEGC
Ternyata mama sekarang terlentang di sebelahku. Lututnya diangkat dan dipegang oleh tangannya seolah siap sedia untuk kusetubuhi. Melihat pergerakan tubuhnya itu, aku bangkit dan menyetubuhinya.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIpDfWPdn4n
Tak ingin buang – buang waktu, sambil menyetubuhi, mulutku mendarat di susunya lantas menyedot kembali. Kurasakan ada lagi asi yang, tentu saja kusedot dengan khidmat. Pergerakan pantatku semakin cepat seiring orgasmeku yang makin dekat.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlospRIU3Xu
Kusadari mama kini menatap ayah. Kesadaran itu, bahwa mama sedang menatap ayah saat sedang disetubuhi anaknya, membuatku orgasme. Saat aku mengejang, tangan mama memelukku.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM6usEZOqZL
Akhirnya aku lepas kontolku dan berbaring di sebelahnya. Kurasa, kami, mama dan aku, tahu kalau kami sedari tadi sudah kembali dapat menguasai tubuh masing – masing. Itu artinya, aku dan mama sama – sama ingin atas kemauan sendiri.
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAIdunX7SEl
“Maafin yayang Mah.”
“Tidak apa – apa nak, mama ngerti kalau ini semua di luar kuasa kita.”
2896Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXtssdjnqLT
Setelah itu, aku bangkit berdiri, meninggalkan mama dan ayah di kamarnya.
ns 15.158.61.39da2
