Ibu, Sebuah Paksaan
2883Please respect copyright.PENANANgVoK172sB
2883Please respect copyright.PENANAJAk9BlwDMa
Haji dudung, seorang bapak yang sangat disegani oleh lingkungan, karena hasratnya untuk mengajari ngaji anak – anak sekitar, hanya mampu pasrah. Konon, setiap orang memiliki cobaannya masing – masing. Jajang, anak semata wayangnya, yang sangat dibanggakan itu, entah kenapa tidak seperti dirinya.
2883Please respect copyright.PENANAV7LMQtXCAu
Meski mampu ngaji, namun kelakuannya sungguh tak terpuji. Ada anak tetangga semurannya, perempuan, juga murid ngajinya, yang kelakuannya berbanding terbalik dengan putranya itu.
2883Please respect copyright.PENANArDethKaPc5
Semakin dewasa, putranya semakin sering bertindak yang aneh, bahkan menjurus kriminal. Hingga suatu ketika, entah terinspirasi dari mana, putranya mencoba mengajak menikah sang anak perempuan tetangganya itu.
2883Please respect copyright.PENANA5kVO7zGrtv
Tentu saja ditolak. Mungkin, itulah pemicunya hingga kelakuannya semakin menjadi. Hingga tiba saatnya, rumahnya diketuk. Anaknya dijemput polisi karena suatu tindakan kriminal.
2883Please respect copyright.PENANAvxGXiTpxnO
Melihat anaknya dibawa naik mobil polisi, meski ternyata polisi tersebut naiknya mobil avanza, jantung Kang Haji Dudung berdetak untuk terakhir kalinya.
2883Please respect copyright.PENANAYJ2QhEur4X
***
2883Please respect copyright.PENANACO6eZ0XS2Z
Konon, penjara bisa, bahkan pasti, merubah seseorang. Entah jadi taubat, atau malah semakin menjadi. Meski awalnya biasa, diospek sesama penghuni, yang lebih senior, akhirnya Jajang bisa membaur.
2883Please respect copyright.PENANAs3NJkd07Df
Uniknya, Jajang dekat dengan warga binaan yang, justru dijauhi oleh sesama warga binaan lain, karena dianggap aneh dan konon, memiliki ilmu hitam, yang sebenarnya tak pernah ada yang melihat hasil ilmunya itu.
2883Please respect copyright.PENANAHLPn6ajRwg
Mungkin, sang warga binaan aneh tersebut menganggap Jajang sebagai anak yang tak pernah dimilikinya.
2883Please respect copyright.PENANAxSgJSB6DBC
***
2883Please respect copyright.PENANA7G6yNo7OT6
Kutaruh barang belanjaan dari pasar ke meja dapur. Seperti biasa, mama selalu menyuruhku belanja. Kadang, ada saja barang yang salah beli. Di dapur, ternyata sedang ada adonan. Entah sial atau apa, salah satu adonan yang penuh tepung kesenggol hingga tumpah.
2883Please respect copyright.PENANA89TytuI6Mf
Suaranya membuat mama datang ke dapur.
2883Please respect copyright.PENANAs9ZRXow2an
“Hati – hati sayang,” kata Mama lantas mendorongku agar menggeser dan mengambil adonan yang tumpah.
2883Please respect copyright.PENANA4pOv4jDE7x
“Cabainya kurang matang ini,” kata Mama sesaat setelah membongkar kresek belanjaan. Mata mama memang jeli, mungkin karena berbadan agak besar membuat matanya awas agar saat bergerak atau beraktifitas tidak menyenggol barang – barang.
2883Please respect copyright.PENANA0qNCFHYwDT
“Iya Mah, maaf.”
2883Please respect copyright.PENANA2xXbmbBzO4
“Tidak apa – apa sayang,” kata mama sambil mengelus daguku yang sudah mulai ditumbuhi jenggot, walau secuil. Secuil.
2883Please respect copyright.PENANA6Lcd9P5j3P
Aku hanya berdiri mematung sambil melihat mama membongkar isi kresek. Suara gemericik gelangnya bagaikan suara merdu yang selalu mengingatkanku kepada gerak – gerik mama. Sepintas, suara itu takkan terdengar. Kecuali kalau kita memperhatikannya.
2883Please respect copyright.PENANANWzINI6bq7
Selesai dengan bongkar – membongkar, kami ke ruang keluarga \ ruang tv. Nampak ayah sedang baca koran. Berbanding terbalik dengan Mama, ayah orangnya langsing. Di meja, ada kotak, biasa, paket.
2883Please respect copyright.PENANAxdidjcl5E2
“Yah, itu paket buat Mama…???”
“Iya Mah, baru datang tadi.”
2883Please respect copyright.PENANAqCu9Uam4ek
Mama langsung membongkarnya. Isinya seprai warna ungu.
2883Please respect copyright.PENANAiHwJsK0VZU
“Gimana Yah, bagus kan…???”
“Iya Mah,” kata Ayah sambil menengok sebentar. Lantas kembali membaca.
“Pasangin sekarang dong Yah…” rajuk mama.
2883Please respect copyright.PENANAZ8QPmGyeRa
Ayah hanya bangkit sambil menghela nafas. Diambilnya seprai baru itu.
2883Please respect copyright.PENANAciiH1cQgIj
Paket kedua yang Mama buka ternyata berisi legging. Apa leging? Entah bagaimana menulisnya.
2883Please respect copyright.PENANACSIO42VukY
Mama lantas pergi. Lantas kudengar suara dari jendela. Suara itu membuatku penasaran hingga menghapiri jendela. Kulihat, di luar di bawah jendela, ada burung merpati. Mungkin menabrak jendela lantas jatuh. Entah karena kasian atau entah karena apa, aku lantas keluar, mengambil merpati itu dan membantunya hingga bisa kembali terbang.
2883Please respect copyright.PENANAQSF5vXfEA6
***
2883Please respect copyright.PENANADnPVPsRKVU
Hubungan Jajang dengan warga binaan penyendiri semakin akrab. Sehingga, hanya kepada Jajanglah, warga binaan itu mau bersuara, bahkan bicara dan atau ngobrol.
2883Please respect copyright.PENANAbljTFd0Thz
Hari ini, andai kata Jajang hidup di jalur yang lurus, mungkin sekarang telah berkeluarga dan bahkan mungkin memiliki anak yang sebentar lagi akan lulus SMA. Tapi takdir telah berkata lain. Jajang malah semakin tenggelam dalam hubungannya dengan warga binaan yang dijauhi.
2883Please respect copyright.PENANALzM6JKcgf5
***
2883Please respect copyright.PENANAKsMgBciTnU
Kembali ke ruang keluarga, aku duduk di sofa. Namun, saat punggung ini menempel di sandaran sofa, mendadak tangannku bergerak tanpa kukehendaki. Tanganku atau mungkin tubuhku, seperti wayang, yang digerakan oleh dalang.
2883Please respect copyright.PENANAI6RFoem8Rm
Tanganku bergerak, perlahan tetapi pasti, mengarah ke selangkanganku. Kucoba menghentikan pergerakan tangan kananku dengan menggunakan tangan kiri. Namun, ternyata tangan kiriku pun seolah lepas dari kendaliku. Tangan kiriku kembali berada di sebelah kiri, santai menjutantai. Tangan kananku kini memasuki celana pendekku.
2883Please respect copyright.PENANAFwxV5Sn4nA
Kepalaku masih berada di dalam kendaliku. Aku membungkuk melihat kelakuan tangan kananku. Tangan kananku mulai mengocok kontolku.
2883Please respect copyright.PENANAMTPrhBWLng
Hentikan, pikirku mencoba agar tanganku berhenti. Namun sia – sia, kontolku mulai ngaceng membuatku panik.
2883Please respect copyright.PENANAYoKE0LwAe1
Kudengar langkah kaki mama mendekat. Tangan kananku mulai terkendali. Kucabut tanganku dari dalam celana pendek.
2883Please respect copyright.PENANAZs8tk669pH
Telat, mama melihat aksi terakhirku.
2883Please respect copyright.PENANAeIgeCp1fWw
“Ngapain kamu Nak?”
2883Please respect copyright.PENANA2tQERLacOj
“Gak ngapa – ngapain,” jawabku gugup.
2883Please respect copyright.PENANAErgSFr3buR
“Gimana?” tanya mama sambil memamerkan leging barunya.
2883Please respect copyright.PENANACQdF9a3tBw
“Bagus Mah.”
2883Please respect copyright.PENANA21ankkEPSl
Ayah kembali lagi. Lantas duduk di sebelah mama. Tangannya memegang lutut mama sambil memuji leging barunya.
2883Please respect copyright.PENANAo4Nu9OiBRQ
Terdengar kembali suara yang tadi. Sepertinya ayah dan mama mendengarnya. Mereka lantas ke jendela, kuikuti.
2883Please respect copyright.PENANAocDKIcRDBr
Ya, diluar jendela ada lagi burung merpati yang terkapar.
2883Please respect copyright.PENANAwU3qwT3HUz
“Kok bisa nabrak?” tanya mama keheranan.
“Iya, aneh.”
2883Please respect copyright.PENANAnKbREXr0Il
Namun, sesaat kemudian burung tersebut bangkit lantas kembali terbang.
2883Please respect copyright.PENANAUazczsy8Rc
“Kok aneh. Rasanya tubuh ayah jadi berat, gak bisa gerak.”
2883Please respect copyright.PENANAKlzL2FzWsv
“Sama, mama juga.”
2883Please respect copyright.PENANAK45eN6nn3H
Tubuh mama, yang duduk di sofa, mendadak berdiri.
2883Please respect copyright.PENANAHlo6ZlqKmN
“Tubuh mama gerak sendiri.”
2883Please respect copyright.PENANASzpuR0cLH4
Anehnya, pergerakan mama terlihat normal. Layaknya pergerakan biasa, tidak terlihat seperti ada yang menggerakan. Tidak terlihat kaku seperti wayang. Wajahnya. Wajah mama terlihat cemas. Mungkin, sama sepertiku tadi, kepalanya masih bisa bergerak sesuai kehendak mama.
2883Please respect copyright.PENANAAbXY5Xltm3
Kami bertiga cemas, lantas menggerakkan kepala ke kanan ke kiri seolah bisa membuat semua pergerakan ini menghilang.
2883Please respect copyright.PENANAvtxgI8PfTn
Mama berhenti tepat di depanku, di depanku yang sedang duduk di sofa. Mama lantas berlutut. Tangannya menyentuh lututku. Tangan kanan mama menyentuh lutut kiriku. Tangan kiri mama menyentuh lutut kananku. Lantas kedua lututku dijauhkan atawa dilebarkan.
2883Please respect copyright.PENANAY2Ugwj0xZW
“Mama gak ngerti kenapa tubuh mama gak bisa dikontrol. Mama gak bisa gerak bebas,” racau mama sambil tangannya kini bergerak meremas pahaku.
2883Please respect copyright.PENANAYF3FdfXCrO
Semetara, tanganku bergerak dengan sendirinya, kini mengelus pipi mama. Seperti elusan kepada kekasih. Usahaku untuk mencegah pergerakan tangan berbuntut sia – sia.
2883Please respect copyright.PENANAZRGf1xwhDe
Untungnya kepala mama masih bisa bergerak menghindari elusan tanganku. Semoga kendali mama atas kepalanya bisa bermanfaat.
2883Please respect copyright.PENANAIRuEOcDUTp
“Tangan Yayang juga gerak sendir Mah.”
2883Please respect copyright.PENANAMqeqlR14wr
Entah apa yang mama pikirkan namun tangannya kini mulai mengelus dan meremas kontolku. Setelah itu, tangannya meraih karet celana pendek seolah ingin melepasnya.
2883Please respect copyright.PENANA2a5ko4qXui
“Mama gak paham kenapa bisa gini nak?” Suara mama terdengar panik saat tangannya mulai menarik celana pendekku.
2883Please respect copyright.PENANApLxKee2INn
Aku mencoba berontak, namun rupanya pantatku malah terangkat agar memudahkan mama melepas celana pendekku.
2883Please respect copyright.PENANAsNnFS13nKN
“Jangan Mah, hentikah!” kataku panik.
2883Please respect copyright.PENANAp5BnCrjG5Z
Ayah memohon agar mama menghentikan aksinya.
2883Please respect copyright.PENANA2YsGwGDlrb
“Maaf Yah, mama gak bisa menghentikan tubuh mama sendiri.” kata mama sambil tangannya melepas celana pendekku. Hingga akhirnya aku hanya tinggal bercelana dalam.
2883Please respect copyright.PENANAIXcJzRHMZu
“Hentikan!” protes ayah.
2883Please respect copyright.PENANAr3cE3QqsE6
Melihat dan merakasan pergerakan tangan mama, tak pelak membuatku ngaceng. Mama tentu menyadarinya karena aku hanya berbalut celana dalam saja.
2883Please respect copyright.PENANAZhhSz1jmj4
“Ya tuhan, kamu kok bisa berdiri gini sih?”
2883Please respect copyright.PENANAVG61wgqa6N
“Maaf Mah, Yayang gak bisa ngapa – ngapain.”
2883Please respect copyright.PENANA1pVy6QwrNM
Ayah mulai memaki dan mengancam. Mama menjelaskan kalau ini bukan keinginannya. Mama lantas berdiri, melepas celana dalamnya sendiri. Mama berjalan mendekati ayah. Celana dalamnya itu dibuat agar membulat seperti bola. Mungkin ayah menyadari apa yang akan terjadi, kepalanya geleng – geleng.
2883Please respect copyright.PENANAuUIWIDevXd
Namun, mendadak kepala ayah diam dan mulutnya membuka lebar. Mama lantas menyumpal mulut ayah dengan celana dalamnya sendiri. “Maaf Yah, ini bukan kehendak Mama.”
2883Please respect copyright.PENANAz49AamvuY5
Melihat adegan ini, kengerianku semakin menjadi. Tentu ketegangan ini hanya membuatku panik dalam diam. Namun, entah kenapa, ototku seperti melemas dengan sendirinya. Tubuhku seperti merileks dengan sendirinya.
2883Please respect copyright.PENANAgYX3SVYVkQ
Aku, kini merasa santai. Kontrol atas tubuhku semakin berkurang. Kini, otot dan keteganganku pun hilang tanpa kukontrol.
2883Please respect copyright.PENANAHDowc2pHz9
Kini kulihat, setelah mulut ayah disumpal, tubuhnya terlihat rileks. Kepalanya tak lagi berontak. Mama kulihat sedikit menggeser posisi ayah hingga kini bisa melihatku dengan jelas. Mama terus bicara tidak, jangan, namun tanpa hasil yang pasti.
2883Please respect copyright.PENANADgAeGFjx5j
Rileks yang kurasakan membuatku merasa seolah selesai mandi. Segar dan menyegarkan. Kontolku yang tegang, mulai kusadari. Kini kurasakan ingin pelampiasan meski di sisi lain masih merasa malu karena ada orang tuaku. Rasanya aku tak ingin terangsang, namun tubuhku berkata lain.
2883Please respect copyright.PENANAwW7omia6vD
Kini mama duduk di sebelahku. Tangannya mengelus pahaku, sedang tangannya yang lain mengelus punggungku.
2883Please respect copyright.PENANAw9ze5MmMFm
Aku tak bisa melihat wajah mama, karena ada di sampingku. Juga, aku tak mau menatapnya. Namun, saat kulihat ayah, ekspresinya menunjukan emosi berlebih namun dengan tubuh yang terlihat rileks.
2883Please respect copyright.PENANAYFP91wMonx
Tangan kanan mama mengelus semakin terasa. Aku mengerang.
2883Please respect copyright.PENANAD4gRqPktuD
“Ya tuhan, Nak, maafin mama. Mama gak tahu apa yang terjadi… Ya tuhan…”
2883Please respect copyright.PENANAi94ujPYzUI
Tangan mama mulai masuk ke dalam celana dalamku hingga kurasakan tangannya menyentuh kontol.
2883Please respect copyright.PENANAr8am0uoSJC
“Yayang gak ingin kayak gini Mah,” kataku mencoba membela diri. Meski mungkin kontolku berkata lain.
2883Please respect copyright.PENANA4xfJBBvy9p
“Mama tahu Nak, mama juga gak mau melakukan ini. Tapi kita mesti tabah ya. Kita pasti bisa melewati ini.”
2883Please respect copyright.PENANAZ8wlCY23ph
Anehnya, suara mama terdengar lain. Seperti berbisik. Seperti mendesah. Seperti tak ingin didengar oleh ayah.
2883Please respect copyright.PENANAumfIROi960
Kini kurasakan pangkal kontolku seperti dilingkari oleh jempol dan telunjuk mama. Lantas kurasakan rangsangan yang sangat hebat. Aku mengerang, pelan.
2883Please respect copyright.PENANAE1MUWuoQJA
“Maafkan mama nak,” mungkin mama mengira aku mengisak, sedih, marah, menangis.
“Mama juga gak mau ngelakuin kayak gini.
“Tobat… Ampun…”
2883Please respect copyright.PENANAC2cBxWZ0S1
Rileksnya tubuhku membuatku bingung. Aku mencoba memikirkan hal lain tapi tetap, tak bisa melupakan elusan tangan mama.
2883Please respect copyright.PENANAuZq1ixTwdu
Elusan mama mulai naik turun, pelan, di batang kontolku. “Maafin mama, nak,” suara mama terdengar sangat erotis di telingaku.
2883Please respect copyright.PENANAstClkAfE9g
Kucoba tak melihat ke arah ayah, yang bisa melihat jelas apa yang kami lakukan. Namun saat akhirnya aku melirik, kulihat wajah penuh nafsu amarah itu hilang, digantikan dengan wajah penuh nafsu yang lain. Yang belum pernah kulihat. Menyadari ayah sedang melihat apa yang kami lakukan, menambah pikiran lain. Entah apa namanya. Kuharap semua ini segera usai dan kami kembali normal lagi.
2883Please respect copyright.PENANAMephT7BFq6
“Mah, yayang gak kuat lagi…”
2883Please respect copyright.PENANA4pMwuY5KUQ
Meski dalam kondisi begini, masih ada sedikit pikiran untuk memperingatkan mama.
2883Please respect copyright.PENANAT26DUYi7dm
“Tahan nak, tahanlah. Jangan sampai kamu keluar gara – gara mama…”
2883Please respect copyright.PENANAiGqDZPPrvw
Akhirnya tangan mama lepas dari kontolku. Bahkan mama mulai bangkit berdiri. Akhrinya, akhir dari masa – masa penuh penderitaan, rasa malu…
2883Please respect copyright.PENANASLyr4CtEe7
Namun ternyata, kini mama malah berlutut di hadapanku. Mama mencoba melepas celana dalamku. Aku, sekali lagi, mengangkat pantat agar mama bisa lebih mudah melepasnya. Kontolku pun terbebas. Mama terkejut melihatnya. Tegak berdiri menantang.
2883Please respect copyright.PENANAN2e5l4DNHe
Daster mama mulai menyentuh lututku, kepalanya mulai mendekati kontolku. Kini mama bahkan tak bisa lagi menggeleng. Mungkin, sepertiku yang dilanda perasaan tanpa kehendakku sendiri, kini kusadari mama tak lagi meminta maaf, memohon agar berhenti dan sejenisnya.
2883Please respect copyright.PENANAPxxjEsKsaG
Saat bibir mama menyentuh kontolku, aku mengerang. Kontolku terasa ditekan oleh bibir mama. Mama, dengan segala daya dan upaya, mencoba menggeleng. Hasilnya, kontolku mengelus pipi mama hingga mama terlihat basah oleh cairan pelumas kontolku. Aku tak tahan untuk menahan eranganku.
2883Please respect copyright.PENANAriola9XqPC
Mungkin, paksaan gaib tidak bisa membuat mama membuka mulutnya.
2883Please respect copyright.PENANA6pVH8SE0Ie
Kini, kepala mama menjauh. Mama meraih legging barunya. Tangan mama kembali mendekati kontol dan kembali mengocoknya dalam balutan legging. Kulihat ayah semakin serius menonton pergerakan mama.
2883Please respect copyright.PENANAUHmqHc714l
Saat mama menatapku, kulihat tatapan yang sama seperti ayah. Tatapannya membuatku gugup, sekaligus terangsang.
2883Please respect copyright.PENANAEZiv8DXjlQ
“Jangan keluar Nak, tahan ya!”
“Iya mah, yayang coba tahan.”
2883Please respect copyright.PENANAPcs16eDoPn
Eranganku semakin keras saat spermaku menyembur membuat legging mama basah oleh pejuku. Setelah dirasa kontolku berhenti mengeluarkan peju, mama berdiri dan mendekati ayah.
2883Please respect copyright.PENANAR1OZ4z5fmY
Legging itu, yang basah oleh pejuku, dilempar oleh mama hingga mendarat di bahu ayah.
2883Please respect copyright.PENANAbLBOkkAgI2
“Maafkan mama, yah…” kata mama sambil terisak.
2883Please respect copyright.PENANAiHAVov1Cjb
Mama berdiri mematung sambil melihat ayah. Kini kulihat sedikit pergerakan di tubuh mama. Kini mama menatapku. Tangannya mulai melepas daster yang dipakainya.
2883Please respect copyright.PENANAmH4uLn1JDd
Hingga kini hanya berbalut bra. Ternyata branya pun dilepas.
2883Please respect copyright.PENANAeD6MPe5yzj
Entah kenapa, aku tak paham. Tapi, dari payudaranya, menetes asi. Asi itu terus menetes, hingga seperti mengalir, membasahi payudara, lantas perutnya terus ke bawah.
2883Please respect copyright.PENANAMmaWouK8Ot
Tubuhku mulai bergerak melepas kaos yang kupakai dan melemparnya. Aku bergerak mendekati mama dan agak membungkuk hingga wajahku sejajar dengan payudaranya. Tangan kananku mulai memegang susu kirinya, sedikit meremas hingga asi yang menetes bertambah banyak. Mulutku akhirnya menyedot putingnya hingga asinya dapat kusedot. Tangan kananku mulai basah oleh asi mama.
2883Please respect copyright.PENANAVd77I9jcmu
Sambil menyusu, kudengar sayup – sayup erangan mama. Kurasakan tangan mama membelai rambutku. Aku menyusu terus hingga asi menuruni daguku. Bergantian kanan dan kiri tak luput dari hisapanku. Hingga akhirnya kurasakan asi mama habis.
2883Please respect copyright.PENANAeGzn91rVA9
Rasa hausku seperti terpuaskan. Kini, hasrat yang lain menuntut untuk terpuaskan juga. Ku tatap mama. Di wajahnya tak ada lagi ekpresi bingung dan atau marah. Aku berdiri, lantas mama berlutut di depan sofa. Kini, kepala dan payudaranya bersandar di sofa, sedangkan pantatnya nungging menantang.
2883Please respect copyright.PENANAZ8rV0VJs7U
Aku kemudian berlutut di belakang mama. Mama memegang kedua pantatnya dan melebarkannya. Kontolku lantas kugesek – gesek ke belahan memek mama. Tiba – tiba aku bergetar…
2883Please respect copyright.PENANAPzyPW89bXt
Hasil getaran itu, membuatku tersadar akan kendaliku atas tubuh. Tanganku bisa bergerak sesuai kehendakku.
2883Please respect copyright.PENANA1PpVXvZImI
Inilah saatnya, aku bebas dan melepaskan semua ini. Namun ternyata, nafsuku sudah kembali. Tanganku yang terbebas, kini mengelus pantat mama.
2883Please respect copyright.PENANABJb2wRyxw4
Kupajukan kontolku, kucoba mendorongnya agar masuk ke memek mama. Setelah beberapa kali gagal, akhirnya kontolku masuk juga. Kupompa mama, sambil tanganku meremas pantatnya.
2883Please respect copyright.PENANAnFMkPv0dGY
Kini erangan mama semakin terdengar jelas. Kugerakan tangan hingga kini tanganku tak henti meremas susu mama…
2883Please respect copyright.PENANAR3i6RHT5dn
Ternyata susu mama kembali mengeluarkan asi membuat tanganku basah. Tak pelak, sofa juga kebasahan. Gairahku semakin tak tertahankan. Mama akhirnya mendorongku menjauh. Kini. mama mendorongku, seolah membimbingku. Lantas tangannya menarikku menuju ke kamarnya. Ajaib, ayah mengikuti kami.
2883Please respect copyright.PENANAyX20WZOz0S
Setelah sampai di kamarnya, aku dibimbingnya hingga merebahkan diri. Kontolku tegak berdiri sementara mama memposisikan diri di atasku. Kontolku digesek – gesek oleh memeknya.
2883Please respect copyright.PENANAHwnrB9I1Zf
Ayah kini berdiri di dekat kasur. Matanya tentu melihat pergerakan kami. Saat sedang menggesek memeknya, tiba – tiba kulihat mama menggetar sepertiku tadi. Seperti saat aku mulai mendapatkan kembali kontrol atas tubuhku.
2883Please respect copyright.PENANASO8HpEKLAX
Inilah, pikirku. Saat dimana mama akan kembali sadar dan bangkit menghentikan semua ini. Tubuh mama kini diam, menghentikan gesekan memeknya.
2883Please respect copyright.PENANArvjx90iZmt
Kini kurasakan kembali pergerakan tubuh mama. Bukan untuk bangkit berdiri tapi untuk berupaya agar kontolku dapat memasuki memeknya. Akhirnya kontolku bisa masuk seutuhnya.
2883Please respect copyright.PENANAku4ltdk3bE
Kenikmatan ini bertambah dengan kesadaran kalau mama mungkin melakukan ini, atas kehendaknya sendiri. Pergerakan pantat mama membuatku berani untuk mengelus dan atau meremas punggung mama. Mama mengerang seiring pergerakan pantatnya yang semakin cepat.
2883Please respect copyright.PENANAieUklSif8F
Hingga akhirnya kurasakan mama mengejang sambil melolong. Mungkin orgasme. Mama diam. Aku diam. Akhirnya mama bangkit seolah melepaskan diri dari pelukanku, dari tubuhku. Selesai sudah.
2883Please respect copyright.PENANAIfJQ31nwwx
Ternyata mama sekarang terlentang di sebelahku. Lututnya diangkat dan dipegang oleh tangannya seolah siap sedia untuk kusetubuhi. Melihat pergerakan tubuhnya itu, aku bangkit dan menyetubuhinya.
2883Please respect copyright.PENANAdySIguGCWh
Tak ingin buang – buang waktu, sambil menyetubuhi, mulutku mendarat di susunya lantas menyedot kembali. Kurasakan ada lagi asi yang, tentu saja kusedot dengan khidmat. Pergerakan pantatku semakin cepat seiring orgasmeku yang makin dekat.
2883Please respect copyright.PENANAV91GGRZz8E
Kusadari mama kini menatap ayah. Kesadaran itu, bahwa mama sedang menatap ayah saat sedang disetubuhi anaknya, membuatku orgasme. Saat aku mengejang, tangan mama memelukku.
2883Please respect copyright.PENANAxYbnKVJPFr
Akhirnya aku lepas kontolku dan berbaring di sebelahnya. Kurasa, kami, mama dan aku, tahu kalau kami sedari tadi sudah kembali dapat menguasai tubuh masing – masing. Itu artinya, aku dan mama sama – sama ingin atas kemauan sendiri.
2883Please respect copyright.PENANAHng3sHExTp
“Maafin yayang Mah.”
“Tidak apa – apa nak, mama ngerti kalau ini semua di luar kuasa kita.”
2883Please respect copyright.PENANAjb9zBZhnVz
Setelah itu, aku bangkit berdiri, meninggalkan mama dan ayah di kamarnya.
ns 15.158.61.41da2