Erin menarik nafasnya jengah, untuk ke sekian kalinya dia harus mendengkus kesal. Awalnya dia merasa bahagia ketika bisa ber-time travel dan kembali ke masa di mana sejarah Bandung Lautan Api dimulai. 126Please respect copyright.PENANAAf17eQpLrB
Akan tetapi Erin merasakan sedih, karena ternyata tidak ada yang bisa mendengar ucapannya sedikit pun. Erin terduduk diam di sebuah sofa, dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya sekarang. 126Please respect copyright.PENANAeODPtzoUf0
Erin bertanya: Apakah dirinya harus menunggu sampai para pasukan sekutu datang ke sini? Lalu hanya menonton kehancuran Bandung? Dirinya merasa sedikit bosan jika seperti itu. 126Please respect copyright.PENANAyFGgT4C4lY
Erin berpikir: apa bedanya sekarang dengan menonton film dokumenter? Bahkan perasaannya masih datar tidak terasa apa-apa. Erin masih merasakan kehampaan, dia tidak tahu apa yang akan dilakukannya dan alasan mengapa dirinya bisa kembali ke zaman dahulu. 126Please respect copyright.PENANAtjyLjOIFQP
Gadis itu merupakan gadis yang cerdas, Erin tidak mungkin berpikir jika semua ini adalah kebetulan semata. Erin menarik tubuhnya untuk bersandar di sofa berwarna hijau dengan nuansa kayu jati yang khas. 126Please respect copyright.PENANAfWBDTygKuu
"Bosan." Erin sudah menguap beberapa kali, dia tidak habis pikir jika ternyata semasa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya keadaan ini menjadi datar dan hampa. 126Please respect copyright.PENANA5IgRZSIx8E
Tidak seperti yang diceritakan, rasanya masih biasa saja. Tidak ada hal istimewa yang dirinya dapatkan, Erin bingung sampai kapan dirinya berada di sini. 126Please respect copyright.PENANAl528OW4deD
Tatapannya beralih menatap ke pria yang masih dengan tenang dan fokus mengerjakan pekerjaannya. Ada rasa penasaran muncul dalam benaknya, Erin penasaran apa yang sedari tadi yang tengah dikerjakan oleh bapak gubernur di depannya. 126Please respect copyright.PENANAmYH4fSnn5P
Erin berdiri, dia menguap untuk ke sekian kalinya sambil berjalan mendekat ke arah A.H Nasution yang masih duduk tenang di kursinya. Erin berjalan ke belakang tubuhnya, kemudian mengintip ke depan. Kedua matanya terbelalak, dia menatap beberapa kertas yang bertuliskan tentang skema perjanjian Linggarjati. 126Please respect copyright.PENANAoPHG2P1Uol
"Tunggu, apa hubungannya dengan Perjanjian Linggarjati? Memang ini tahun di mana perjanjian ini masih berlaku, tetapi mengapa seperti ini?" Erin mengingat-ingat kembali sejarah terjadinya perjanjian Linggarjati. 126Please respect copyright.PENANAc9mZcWsXhy
Menurut buku yang dirinya baca adalah perjanjian ini tidak pernah disebutkan dalam sejarah Bandung Lautan Api. Erin teringat sesuatu, dia berpikir: Apakah kedatangannya kemari untuk menelusuri lebih jauh tentang sejarah Bandung Lautan Api? Apakah doanya terkabul saat ini? 126Please respect copyright.PENANArhdIpkvy0M
Erin terkejut ketika mendapati A.H Nasution tiba-tiba berdiri. Jika saja Erin bisa terlihat mungkin tubuhnya sudah tersangkut dengan kursi yang didorong ke belakang.126Please respect copyright.PENANAwVvrSHfqF2
Erin menatap penuh tanda tanya ketika melihat bapak sejarah ini keluar begitu saja dari ruangannya. Sudah hampir satu jam Erin berada di ruangan tadi dan sekarang A.H Nasution memutuskan untuk keluar. 126Please respect copyright.PENANAglJmYKV4j8
"Pasti ada sesuatu yang terjadi di sini," ucap Erin bermonolog sendiri. Dia mengikuti kemana A.H Nasution pergi, dan ketika baru sampai dia mendapati A.H Nasution bertemu dengan beberapa orang. 126Please respect copyright.PENANApyOxTcKiVG
"Siapa mereka?" Batin Erin bertanya-tanya apa yang terjadi di sekitarnya. Erin ingin menguping, tetapi dia harus mendengkus kesal lagi. Pasalnya mereka mengobrol dengan memakai bahasa Belanda campuran Melayu, wajar saja seperti itu. Karena tamu-tamunya saja terlihat bukan orang pribumi.126Please respect copyright.PENANA34DlEZAVFH
Erin memutuskan untuk pergi keluar, melihat-lihat keadaan dan suasana yang ada pada tahun 1945. Tahun di mana Indonesia baru memerdekakan negaranya. Ketika negara Indonesia perlahan dibentuk dan menjadi satu kesatuan. 126Please respect copyright.PENANAlxSN8wpjng
Gadis itu terdiam ketika melihat sekelompok TNI yang masih latihan. Erin teringat akan suara tembakan yang begitu memekikkan telinga ketika mendengarnya. Sepanjang hidupnya Erin belum pernah mendengar suara tembakan secara langsung, dia hanya menontonya di televisi atau sebuah film. 126Please respect copyright.PENANAO09CiYl0ch
Akan tetapi ketika mendengarnya langsung, membuat Erin sampai lemas sendiri. Perasaan yang dia rasakan sangat berbeda dengan orang-orang yang hidup di tahun ini.126Please respect copyright.PENANAXTWKmLuzeA
Erin bisa melihat dengan jelas beberapa orang yang meneduh di bawah pohon bercanda ria dengan suara tembakan di sekitarnya. Seolah suara tembakan itu sudah terbiasa didengarnya. 126Please respect copyright.PENANAyhyIEzg6IR
"Sepertinya di sini menarik, aku akan menunggu sampai waktu itu tiba sambil berjalan-jalan." Erin memutuskan seperti itu, dia harus menikmati wisata pergi ke zaman dulu dengan santai. 126Please respect copyright.PENANAh8LPA3fqWn
Erin masih berpikir jika dirinya sudah hapal betul-betul sejarah tercipta bagaimana, dia tidak pernah merasakannya secara langsung. Karena diberikan kesempatan seperti ini, Erin tidak akan membuang waktu dengan sia-sia. 126Please respect copyright.PENANAeZiNGb0tCS
Erin berjalan menjauh dari tempat keberadaannya tadi, suara tembakan membuat telinganya sedikit sakit. Melihat banyak pepohonan di sini daripada rumah, membuat Erin sulit untuk menentukan keberadaan dirinya di kota mana. 126Please respect copyright.PENANAT6Oo2UTjY5
Gadis itu memilih berjalan ke sembarang arah, mengikuti kemana kakinya pergi. Hingga dirinya sampai di sebuah pemukiman warga, Erin tersenyum melihatnya. 126Please respect copyright.PENANAf3v0v8zKeG
"Rukun sekali di sini, apakah memang Indonesia benar-benar damai saat itu? Apakah semua warganya sudah merdeka?" Erin bertanya dalam hati, dia masih merasa ragu dengan tebakannya sendiri. 126Please respect copyright.PENANA4gbzDptZDO
Tidak ada sejarah yang menceritakan kehidupan rakyat setelah demokrasi secara mendetail dan menyeluruh seperti ini. Membuatnya ragu akan pendapat sendiri. 126Please respect copyright.PENANAegNpwLE1ez
Erin menggidikkan bahu tidak peduli, toh sekarang yang jelas adalah dirinya yang tidak bisa terlihat oleh yang lain. Satu kericuhan benar-benar membuat Erin penasaran. 126Please respect copyright.PENANA1CcVwQustu
Seorang wanita dan lelaki tua tampak gusar ketika mendapati anak gadis satu-satunya ditarik paksa keluar dari rumahnya sendiri. Seorang pria bertubuh besar dengan kumis yang melingkar seperti terompet tertawa melihatnya. 126Please respect copyright.PENANAwnvwtxzWBo
Semua orang tampak menyaksikan kejadian di depan mata dengan takut, mereka seperti ingin menolong tapi apa daya kekuasaan tidak dia dapatkan. 126Please respect copyright.PENANAxTKVghjqTA
"Tuan, jangan bawa putri kami, Tuan. Saya mohon, jangan ambil putri kami Tuan," seorang lelaki tua memohon sampai tubuhnya setengah berjongkok pada pria asing berkumis tadi. 126Please respect copyright.PENANAaiu8atjlVe
Erin masih menatap kejadian di depannya, dia tengah mencerna apa yang terjadi. Banyak sekali pertanyaan yang muncul dalam pikirannya ini, tetapi bukan sekarang waktunya untuk berpikir. 126Please respect copyright.PENANAXhqfli9sVU
"Anak puan ini bukanlah asli tanah Jawa. Sudah seharusnya dia ikut kami dan tidak tinggal di sini," balas sang pria berkumis tadi kepada lelaki tua yang memohon padanya.126Please respect copyright.PENANAF2nWFaRtOe
"Saya mohon dengan amat besar, Tuan. Tolong jangan bawa putri kami, di dia akan ketakutan jika kami tidak bersamanya, Tuan, saya memohon belas kasihan Tuan." Lagi, lelaki tua tadi kembali memohon. 126Please respect copyright.PENANAMZc86jZXI5
"Tidak bisa! Cepat bawa gadis ini ke dalam kereta," ucap pria berkumis tadi, dia menendang tubuh lelaki tua yang tidak berdaya hingga tersungkur ke tanah. 126Please respect copyright.PENANAGPlwrB8mS0
Wanita tua yang menjerit-jerit memanggil anaknya kembali menghampiri sang suami. Dia menangis meminta anaknya dikembalikan, dengan emosi yang memuncak lelaki tua tadi mengeluarkan sebuah belati yang sudah dia sembunyikan sejak awal. 126Please respect copyright.PENANAOaExvCRqdq
"Paeh siah!" Lelaki tua tadi berdiri lantas berlari mendekati pria berkumis yang telah membawa anaknya. 126Please respect copyright.PENANAlLIUJnrw62
Erin terkejut bukan main, dia segera menutup kedua matanya. Dirinya benar-benar ketakutan dengan apa yang terjadi di hadapannya begitu cepat. Jantungnya berdetak dengan cepat, deru nafasnya tidak beraturan. 126Please respect copyright.PENANAO17pf0QArh
Gadis itu tidak menyangka jika akan terjadi hal-hal seperti ini setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan. Jika di tempat gubernur mereka aman dan damai sampai Erin merasakan bosan, berbeda di sini. Erin bahkan tidak bisa bernafas dengan baik karena kejadian berlalu begitu cepat. 126Please respect copyright.PENANAresIKmJyGO
Ketika tidak mendengarkan apa-apa lagi, Erin perlahan membuka kedua matanya. Dahinya mengerut, membuat kedua alisnya hampir menyatu. 126Please respect copyright.PENANATvQPwLtjRa
Erin keheranan dengan dirinya yang tiba-tiba berada di sebuah ruangan besar. Terdapat beberapa pria dan wanita di sana. Pakaian yang mereka kenakan sangatlah berbeda dengan pakaian para warga tadi yang dijumpainya. 126Please respect copyright.PENANAmum2Sda50O
Mereka mengenakan kain terbaik dengan percikan emas di dalamnya. Erin masih tidak sadar dia berada di mana sekarang. Dia bertanya: Bukankah aku berada di tempat pemukiman? Lantas mengapa sekarang aku berada di sini? 126Please respect copyright.PENANAjruPcJiHpp
"Tuan sudah menunggu, para sekutu telah tiba beberapa jam yang lalu. Kami sangat berterima kasih karena sudah diizinkan untuk berkunjung ke sini," tutur salah seorang pria membuyarkan lamunan Erin. 126Please respect copyright.PENANAkqNbcReLRY
Erin menatap kepada orang-orang yang tengah bersunda gurau sambil berbincang hangat. Dia tidak dapat mendengarnya dengan jelas, karena Erin mendapatkan satu informasi gila menurutnya.126Please respect copyright.PENANAlyAXtPvjyG
Gadis itu sekarang berada di tanggal 12 Oktober 1945, hari di mana para sekutu tiba di Bandung dan melancarkan aksinya. Yang membuat Erin terheran-heran adalah bagaimana bisa dirinya sudah berada di hari penting tersebut dengan cepat? 126Please respect copyright.PENANAsWUDayoLyu
"Apa yang terjadi padaku? Bagaimana dengan nasib pria asing tadi? Bagaimana dengan keadaan warga di kampung tadi? Apakah semuanya baik-baik saja? Siap orang asing yang tega melakukan semua ini?" 126Please respect copyright.PENANAS3sLz4bvKE
Erin merasa tidak puas karena belum mendapatkan jawaban yang siginifikan dan rinci seperti di buku. Dan parahnya, dia tidak pernah menyaksikan orang bertengkar seperti apa. 126Please respect copyright.PENANASNc181gV5F
Gadis itu senang menonton banyak film, tetapi itu tidak membuatnya sudah terbiasa dengan hal-hal negative seperti tauran, pertengkaran apalagi sampai melibatkan benda tajam. 126Please respect copyright.PENANAR2hSRLwhrA
Makanya ketika melihat lelaki tua tadi mengeluarkan sebuah belati dan mengarahkannya pada pria yang telah merenggut anaknya, membuat Erin menutup kedua matanya langsung. 126Please respect copyright.PENANA0OFdOpVTr4
Erin tidak bisa melihat dengan jelas atau secara live tentang kasus seperti itu. Dia benar-benar belum terbiasa dengan darah dan semacamnya. 126Please respect copyright.PENANAiZxWKT7RSv
"Apa yang terjadi sekarang?" Erin menatap lurus ke depan, kepada orang-orang yang tengah berbincang tanpa menghiraukan kehadiran orang asing di tengah-tengah mereka. 126Please respect copyright.PENANAK9iCJGesvG
Erin berpikir keras, dia kembali mengingat runtuyan kejadian yang terjadi sebelum sejarah Bandung Lautan Api ini terjadi. Dia tidak bermaksud merusak sejarah, Erin hanya menginginkan jika puzzle yang didapatkannya tersusun dengan rapi dan semestinya. 126Please respect copyright.PENANArzJ947humM
Menurut buku yang dibaca oleh Erin, setelah tanggal 12 ini akan ada hari di mana sekutu melakukan propaganda terhadap masyarakat Indonesia. Di dalam sejarah tidak tertulis tepatnya kapan ultimatum atau peringatan pertama muncul, membuat Erin sudah tidak sabar untuk hari itu cepat datang. 126Please respect copyright.PENANAfXwkDa3JUx
Erin tidak mau menyaksikan kejadian di depan matanya sekarang, banyak hal yang perlu dia catat dan rangkum untuk tugas akhir kuliahnya nanti. Ternyata masih banyak teka-teki yang belum Erin pecahkan sekarang. 126Please respect copyright.PENANAIM2ql6Beu5
Dia sudah tidak sabar menunggu waktu di mana semuanya terungkap secara merata. Erin menantikan hal itu, tetapi riba-tiba muncul dalam pikirannya sebuah pertanyaan aneh.126Please respect copyright.PENANAhN3iaCV9un
"Bagaimana aku bisa mempercepat waktu? Bahkan alasan aku datang ke sini pun tidak kuketahui, lantas apa yang harus kulakukan sekarang?" tanyanya dalam hati. 126Please respect copyright.PENANA9NXszLWukc
Erin berpikir jika dirinya bisa berada di dua hari setelahnya karena mendapat ketakutan yang teramat luar biasa. Bahkan sampai dirinya menutup kedua matanya rapat-rapat. Lantas Erin bertanya: Apakah jika aku menutup kedua mataku dengan rapat bisa membuat waktu berputar lebih cepat? 126Please respect copyright.PENANArHHsW3SDvw
Dia menggidikkan bahunya acuh, mungkin yang dipikirkannya bisa dicoba nanti. Yang jelas sekarang Erin sudah tahu jika dirinya bisa berpindah-pindah waktu dengan cepat. 126Please respect copyright.PENANACQpQOeAMok
Erin memilih untuk meninggalkan tempat itu kembali, dia berjalan untuk kedua kalinya tanpa tahu arah. Erin ingin segera cepat-cepat ke masa di mana TRI melakukan serangan ke pos-pos Belanda. 126Please respect copyright.PENANAkmQmDvs57j
Dia tidak sabar menyaksikannya secara langsung dan nyata, dalam hatinya bertanya: apakah rasanya akan sama seperti ketika dirinya melihat aksi lelaki tua yang membela putrinya? Ataukan beda? 126Please respect copyright.PENANAAx3Slhh0LR
Erin menatap kembali para TRI (Tentara Republik Indonesia) tengah berlatih kemiliteran. Dia tersenyum bangga, warga pribumi benar-benar pemberani. Dijajah ratusan tahun tidak membuat mereka pantang untuk merdeka. 126Please respect copyright.PENANA5sYswMmdhs
Erin bergegas ke tempat pemukiman kemarin, dia penasaran dengan apa yang terjadi setelahnya. Gadis itu berniat mencari tahu alasan utama dari masalah kemarin. 126Please respect copyright.PENANAjfulutMP3g
Ketika sampai, suasana tampak seperti sebelumnya. Tidak ada kegaduhan yang terjadi, tetapi dari pojok rumah yang digeledah kemarin tampak sepi. Namun sebuah teriakan kembali terdengar, tetapi tidak ada kericuhan yang terjadi di sini.126Please respect copyright.PENANA7nHmibgEdB
"Apa yang terjadi!?" Erin bergegas menuju ke rumah itu, sesaat dia memperhatikan sekitar yang tampak biasa saja seolah jeritan tadi bukan masalah besar. 126Please respect copyright.PENANAj4ylATa3UU
Erin mengintip di balik jendela, dia menatap wanita tua kemarin menangis tersedu-sedu. Di samping kanan dan kiri terdapat dua orang wanita masing-masing, dan beberapa pria di dalam. 126Please respect copyright.PENANA2fw7SYNFQZ
"Sabar, ini ujian Tuhan. Sudah dua hari ade nangis kayak gini, udah jangan nangis!" ucap seorang pria membuat wanita tua tadi memelankan tangisannya. 126Please respect copyright.PENANAkEAxebydIM
Erin yang mengintip masih kebingungan, dia tidak tahu apa yang terjadi setelahnya. "Aku harus mencari tahu semuanya sekarang!" Erin bergegas pergi dari tempatnya, jika mencari tahu di tempat kejadian mungkin tidak akan cukup baginya. 126Please respect copyright.PENANAbuOX36t6ve
Untuk itu Erin pergi berkeliling, siapa tahu seseorang akan bergosip soal masalah kemarin. Dan benar seperti dugaannya, sekelompok ibu-ibu yang tengah selesai mencuci berkumpul di satu teras rumah. 126Please respect copyright.PENANAWC9D7mL8IA
Mereka terlihat sibuk berbincang, salah satunya berbicara tentang kejadian yang menimpa Ibu Darman—wanita tua yang ditemui Erin sebelumnya. 126Please respect copyright.PENANAYvB29lRsw0
"Kasihan sekali Bu Darman, suaminya mati dipenggal dan anaknya dibawa kabur oleh sekutu. Kenapa juga mereka mengindahkan pergi dari Kalimantan ke sini," tutur seorang ibu-ibu membuatku tidak percaya. 126Please respect copyright.PENANASwKG4etHfb
"Huss, jangan gegabah. Ini kan udah dasarnya peraturan, nggak bisa diabaikan gitu aja. Udah jangan ngobrolin itu lagi, nanti ada yang denger terus lapor mau kamu kepalaku putus kayak nasib Cak Iman?" tanya ibu-ibu lainnya membuat yang lainnya bergidik ngeri. 126Please respect copyright.PENANAe7elW33O3U
Aku terdiam membeku di tempat, mereka membicarakan orang yang meninggal dengan dipenggal tampak biasa saja. Seolah itu sudah biasa bagi mereka. Terlebih ada hal yang mengganjal dalam pikiranku. 126Please respect copyright.PENANA0EP1zCkjaA
"Apakah ini akibat dari perjanjian Linggarjati?" Pertanyaan itu tiba-tiba muncul dalam benakku. Pikiranku kembali melayang, mengingat isi perjanjian Linggarjati. 126Please respect copyright.PENANAlxxzsUrvUo
Setelah mengingatnya, jantungku berdetak dengan cepat. Ternyata alasan mengapa putri mereka dibawa adalah karena putrinya bukan orang pribumi dalam artian negara Republik Indonesia. 126Please respect copyright.PENANAvWL5N9dkkK
Aku masih ingat betul di mana isi perjanjian Linggarjati yang menyatakan jika Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia atas Jawa, Madura dan Sumatra. 126Please respect copyright.PENANADNnLnJ4bxA
Tentu saja Kalimantan tidak termasuk dalam bagian wilayah Indonesia pada tahun ini, dan menurut Erin adalah pihak sekutu masih bisa bersikap dengan bebas teruntuk orang-orang yang berada di luar pulau Jawa, Madura dan Sumatra. 126Please respect copyright.PENANA34lsznCmNr
"Perjanjian Linggarjati ternyata memiliki pengaruh besar, apakah ini awal kehancuran negara Indonesia?" Erin terdiam sesaat, dia menemukan sebuah fakta yang menarik tentang sejarah Bandung Lautan Api. 126Please respect copyright.PENANAzRehnPgter
"Aku membutuhkan sebuah catatan, tetapi bagaimana aku mencatatnya? Sedangkan aku saja tidak terlihat seperti ini?" Erin terdiam lagi dan lagi, dia berpikir bagaimana caranya bisa menulis dalam keadaan seperti ini. 126Please respect copyright.PENANAIj467DTETk
Erin menyayangkan kebodohan dirinya yang malah menitipkan seluruh barang-barangnya pada Ocha saat di bisokop. Dirinya tidak tahu menahu akan ber-time travel ke zaman dulu.126Please respect copyright.PENANAhtwLOUPXue
Saat itu Erin berpikir jika akan sangat berat kalau membawa tasnya ke dalam kamar mandi. Lagipula tujuannya kala itu hanya ingin mencuci muka dan menuci tangannya.126Please respect copyright.PENANAnHJGKumfY0
Akan tetapi sekarang Erin malah membutuhkan tasnya yang berisi kelengkapannya untuk mencatat banyak hal. Dia mendengkus kesal lagi, sudah beberapa kali dirinya menarik nafas panjang. 126Please respect copyright.PENANArlNfvToH8b
"Sepertinya aku harus memikirkan cara agar bisa menulis, jika mengandalkan kepalaku saja tidak mungkin. Aku takut melupakannya," ucap Erin bermonolog sendiri. 126Please respect copyright.PENANAxFnaC6EnWP
Erin melanjutkan perjalanannya kembali, dia berjalan sambil berpikir. Mencatat apa saja yang perlu dirinya catat, tentang informasi besar yang baru saja dirinya dapatkan. 126Please respect copyright.PENANA9SugW85GD9
Gadis itu berjalan dengan kecepatan pelan-pelan, Erin tengah mencoba menghubungkan apa yang terjadi antara perjanjian Linggarjati dan Bandung Lautan Api. 126Please respect copyright.PENANAdWJwBqDWeY
"Satu hal yang penting, di saat sejarah Bandung Lautan Api terjadi, beriringan dengan peristiwa-peristiwa lainnya. Dan aku baru memahaminya sekarang, apa yang kubaca selama ini," ucap Erin mengeluh pada dirinya sendiri.126Please respect copyright.PENANA6eOMLSCX2I
Selama ini Erin selalu datang ke perpustakaan, dia tidak pernah absen. Bahkan sampai pernjaga perpustakaan tahu kapan dirinya datang dan pulang. 126Please respect copyright.PENANAMrqNThA2eE
Erin yang selalu datang ke perpustakaan selalu membaca buku tentang sejarah-sejarah Indonesia. Dia benar-benar tertarik dengan sejarah. 126Please respect copyright.PENANAI88OHzGhOd
Akan tetapi ternyata pemahamannya selama ini salah. Makanya Erin tidak mau melewatkan kesempatan emas seperti ini, sudah sejak lama dia berada di sini. Namun Erin tidak pernah merasakan lapar atau haus sama sekali. 126Please respect copyright.PENANAPHjJ3sAEko
Erin membandingkan kisah Time travel yang selalu difilmkan atau ada dalam novel-novel. Orang-orang yang katanya melakukan perjalanan waktu akan berpindah pada tubuh seseorang. 126Please respect copyright.PENANAzPBCH5z85r
Akan tetapi Erin yang sekarang melakukan perjalanan waktu malah berada di tubuhnya sendiri. Erin berpikir jika dirinya akan singgah dalam tubuh seorang perwira atau apapun itu yang berhubungan dengan sejarah. 126Please respect copyright.PENANAdE8IIMb6ie
126Please respect copyright.PENANACz4DpQir4b