Keesokan harinya..
Di rumah Fitroh
Di ruang kerja Fitroh..
"Iya mbah, Fitroh janji akan jaga dik Titah di london, wa'alaikumussalam", kata Fitroh yang sedang menelepon mbah Sakiman.
"Permisi pak, ini kopinya", kata Dilla.
"Iya, terimakasih ya Dill", sambung Fitroh.
"Iya, permisi pak", kata Dilla lagi.
"Iya", sambung Fitroh lagi.
Di meja makan..
"Mbak Titah pamit ya mau ke kampus ada jadwal pagi soalnya", kata Titah.
"Nanti tah, biar mas Fitroh antar ke kampus mu", sambung Fitroh.
"Oh iya mas, mas jadi ke london dan besok berangkat jam berapa mas ?", tanya Titah.
"Jadi, tidak jadi besok, tapi dua minggu lagi dan mbak Safira tetap di indonesia", jawab Fitroh.
"Oh begitu, ya sudah lanjut sarapannya saja deh", kata Titah.
"Ya sudah, ini makan yang banyak ya dik", kata Safira.
"Iya mbak", sambung Titah.
"Pokoknya saya harus menjodohkan Titah dengan seseorang yang tepat dan saya juga tidak boleh sembarangan memilih orang untuk dijodohkan pada Titah", kata Fitroh dalam hati.
Di rumah pak Suyatno
Di meja makan..
"Naufal duduk disini dan tunggu mbah buyut untuk sarapan habis itu berangkat sekolah ya sayang", kata Siwi.
"Iya mah", sambung Naufal.
"Mah bekal untuk kita berdua sudah siap kan ?", tanya Fitri.
"Sudah", jawab Siwi.
"Itu mbah buyut sudah datang, pak", kata pak Suyatno.
"Emmm, oh ya sebelum memulai sarapannya ada yang ingin saya tanyakan pada anak laki-laki ku dan juga menantunya", kata mbah Sakiman dengan tegas.
"Soal apa pak ?", tanya pak Suyatno.
"Iya mbah, mbah Sakiman memangnya ingin bertanya soal apa ?", tanya Aryo.
"Untuk anakku dulu ya, apa kamu masih bekerja sama dengan ayah nya Nisa, bapak dari teman anakmu ?", tanya mbah Sakiman juga.
"Iya pak, masih", jawab pak Suyatno.
"Oke, kalau kamu masih kerja sama dengan kakaknya Nisa ?", tanya mbah Sakiman lagi.
"Iya masih mbah Sakiman", jawab Aryo.
"Hentikan kerja sama kalian dengan mereka", kata mbah Sakiman.
"Loh kok tiba-tiba mbah Sakiman menyuruh kami untuk menghentikan kerja sama kami sih kenapa mbah ?", tanya Aryo.
"Iya pak, kenapa ?", tanya pak Suyatno juga.
"Dua hari lagi juga kalian berdua juga tau sendiri kok, oh ya satu lagi bapak mau mengurus pindah kuliah Titah ke london, bapak juga mau menghentikan kerja sama bapak dengan ayah nya Arfani", jawab mbah Sakiman.
"Titah pindah kuliah, maksudnya bapak ikut Fitroh ke london pak ?", tanya pak Suyatno lagi.
"Iya, apa yang membuat sakit hati Titah, cucu kesayangan bapak sama saja membuat bapak sakit hati juga, paham kamu no ?", tanya mbah Sakiman.
"Inggih paham pak", jawab pak Suyatno.
Di kampus Titah
Di mobil Fitroh..
"Dik langsung masuk ke kelas ya", kata Fitroh.
"Iya mas", sambung Titah.
"Pokoknya saya harus bergerak cepat dan saya sudah membuat keputusan untuk menghentikan kerja sama dengan adiknya Nisa, saya tunggu mbah Sakiman disini saja deh", kata Fitroh di dalam hati.
Di kelas Titah..
"Dasar tidak tau malu, tikung pacar temannya sendiri, malah mau nikah lagi sekarang sama pacar temannya, kalian kayanya harus hati-hati deh sama perempuan satu ini si Nisa tukang tikung maksudnya, takut pacar kalian semua di tikung", kata Linda.
"Ih, jangan sampai deh pacar saya kena tikung juga, huu.., dasar tukang tikung", sambung Mita.
"Huu..", sorak semua mahasiswa yang melemparkan kertas pada Nisa.
Di depan kelas Titah..
"Itu kan Titah, tah..", kata Ari.
"Iya ri, kenapa ?", tanya Titah.
"Yuk ke kantin dulu", jawab Ari.
"Tapi ri..", kata Titah.
"Yuk ah..", sambung Ari yang memaksa Titah ke kantin kampus.
Di kantin kampus..
"Hari ini saya traktir oke, mbak", kata Ari.
"Tapi ri, saya sudah sarapan di rumah", sambung Titah.
"Bodo amat, pokoknya saya tidak mau tau, kamu harus pesan satu makanan dan satu minuman juga sekarang", kata Ari yang masih memaksa Titah.
"Iya deh ri", kata Titah.
"Huh.., selamat, selamat, untung saja saya bisa membawa Titah ke kantin dan Titah tidak melihat Nisa yang sedang di bully di kelas, kalau tidak, tidak tau deh harus bagaimana lagi", kata Ari di dalam hati.
"Ri, kamu kenapa ?", tanya Titah.
"Tidak apa tah, sudah pesan makan atau minumnya belum ?", tanya Ari juga.
"Sudah kok", jawab Titah.
"Oke, kamu harus temani saya makan dulu ya disini", kata Ari.
"Iya ri", sambung Titah.
Di kelas Titah lagi..
"Kenapa nangis cewek tukang tikung ?", tanya Rani.
"Kenapa nangis, oh saya tau nih, kamu nangis itu, karena ketahuan nikung Titah kan, ya kan ?", tanya Roy.
"Huu.., tukang tikung", semua mahasiswa berserakan di kelas.
Di kantin kampus lagi..
"Loh itu kan mbah Sakiman dan mas Fitroh, kenapa mereka di kampusku, mau apa mereka disini ?", tanya Titah di dalam hati.
"Tah..", kata Ari.
"Iya", sambung Titah.
"Kenapa, kok kamu lihat orang itu sampai begitu sih, kamu kenal dengan mereka, tah ?", tanya Ari.
"Tidak apa, saya sudah selesai makan nih, kita ke kelas yuk", jawab Titah.
"Oh oke, nanti dulu deh saya mau bayar dulu ya", kata Ari.
"Oh oke, saya tunggu disini deh", sambung Titah.
"Oke..", kata Ari lagi.
Titah pun berjalan mendekati mbah Sakiman dan Fitroh. Ternyata tujuan Fitroh dan mbah Sakiman ke kampus Titah untuk memindahkan kuliah Titah ke luar negeri. Rencananya Titah akan kuliah di Stanford University, London, dan akan tinggal bersama Fitroh, kakaknya.
Masih di Godwheels..
"Assalamu'alaikum", Titah memberikan salam pada mbah Sakiman dan Fitroh.
“Wa'alaikumussalam”, mbah Sakiman dan Fitroh menjawab salam dari Titah.
“Mbah Sakiman dan mas Fitroh ngapain disini ?”, tanya Titah.
"Mas Fitroh dan mbah Sakiman ada janji disini, ingin bertemu dengan seseorang", jawab Fitroh.
"Oh..", kata Titah.
“Loh kok kamu ada disini nak, tidak masuk ke dalam kelas sih ?”, tanya mbah Sakiman.
"Bolos ya ?", tanya Fitroh juga.
"Emm tuduhannya, mana mungkin sih saya itu bolos mata kuliah mas, Titah disini itu..", jawab Titah yang terpotong dengan kedatangan Ari.
"Assalamu'alaikum", Ari memberikan salam pada Titah, mbah Sakiman, dan Fitroh.
"Wa'alaikumussalam", Titah, mbah Sakiman, dan Fitroh menjawab salam dari Ari.
"Nah ini dia nih mbah, mas, Titah nunggu dia, kenalin..", jawab Titah yang di potong kata-katanya oleh Fitroh.
"Pacar barumu ?", tanya Fitroh lagi.
"Pacar, enak saja bukan, dia bukan pacarku, namanya Ari dan Ari ini teman yang dekat dengan Titah selain Nisa di kampus ini, Ari ini sudah punya istri dan anak tau", jawab Titah lagi.
"Oh mas kira pacar barumu", kata Fitroh.
"Au ah..", keluh Titah.
"Sudah ri ?", tanya Titah.
"Sudah tah, yuk masuk ke kelas, eh tapi sebelum masuk ke kelas, saya mau ke toilet dulu ya sebentar", jawab Ari.
"Ya udah yuk, mbah, mas, Titah dan Ari ke kelas ya", kata Titah.
"Iya nak", sambung mbah Sakiman.
"Assalamu'alaikum", Titah dan Ari memberikan salam pada mbah Sakiman dan Fitroh.
“Wa’alaikumussalam”, mbah Sakiman dan Fitroh menjawab salam dari Titah dan Ari.
ns 15.158.11.148da2