Petualangan Sex Bimo Dimulai
Kost Velo Oyenj
Bagas yang berdiri di depanku melanjutkan penjelasannya tentang The Orgy Club Kos Velo Oyenj dengan begitu detail. Sahabatku membeberkan secara jelas dan terperinci bagaimana The Orgy Club berjalan dan setiap 2 minggu sekali akan diadakan kumpul bersama dengan ngobrol santai, main game, atau bahkan melakukan hal gila di tempat-tempat umum, dan berakhir dengan melakukan kegiatan sex bersama-sama.
Aku mendengar penjelasan Bagas itu tak habis pikir. Pantas saja sahabatku itu terkadang susah untuk aku hubungi ketika weekend. Ternyata selama ini tak lain dia sudah sering merenggut kenikmatan duniawi tanpa sepengetahuanku.
Terbakar lah rasa iri dan rasa sangeku secara bersama-sama karena membayangkan bagaimana Bagas mendapatkan kenikmatan bersama wanita-wanita secantik Rani dan sesemok Billa. Apalagi wanita yang tinggal di Kos Velo Oyenj bukan 2 orang itu saja.
"Jadi lo masih mau lanjut gak ngentotnya?" tanya Bagas sambil tangannya memeluk pinggang wanita yang ada di sampingnya dengan begitu intim dan pandangannya seperti menantangku agar memperkosa 2 wanita cantik yang ada di situ.
"GLUG!" Aku menelan ludahku karena nafsu birahiku perlahan-lahan naik dan tidak dapat terkendali, melihat kemolekan tubuh wanita yang tidak aku kenal itu.
"Kenapa, Bim? Lo mau ngentot sama Billa juga?" tanya Bagas yang mungkin menyadari kalau mataku seperti menerawang tubuh wanita yang ada di samping sahabatku itu.
Aku terdiam, bingung untuk merespons bagaimana menjawab dari pertanyaan sahabatku itu. Tetapi batang kontolku yang sempat tertidur kini mulai naik dan memperlihatkan kejantanannya.
"Bim, lo udah sange lagi, ya?" bisik Rani yang masih memeluk tubuhku dan tangan gadis cantik itu menggerayangi selangkanganku.
Aku spontan menengok ke arah Rani dan aku bisa merasakan deru nafasnya yang memburu mengenai wajahku.
"Lo tenang aja, Bim. Gak usah takut digerebek atau lo takut dilaporin karena perkosa cewek. Di Kos Velo Oyenj semuanya bebas ngentot dengan syarat lo cuma ngentot anak kos yang tinggal di sini," ucap Bagas yang mungkin menilai diriku masih takut-takut dan tidak percaya dengan omongannya.
"Iya, Bimo. Bagas ngajak lo ke sini karena katanya lo punya kontol besar dan jarang lo pake buat ngentot sama cewek. Makanya dia rekomendasiin lo ke Pak Raden untuk jadi salah satu cowok yang tinggal di kos ini," timpal Billa dengan tersenyum begitu manis ke arahku. "Biar lo bisa puas ngentotin cewek kayak gue," lanjut gadis cantik itu dengan suara yang begitu menantang birahiku.
Aku perlahan-lahan tersadar dan berpikir kapan lagi aku bisa mendapatkan kesempatan seperti ini. Aku yang memang terkenal sebagai pria polos dan hanya bisa menikmati tubuh telanjang wanita dari menonton film bokep saja, tetapi sekarang aku bisa melakukannya hingga puas dengan wanita-wanita yang tinggal di Kos Velo Oyenj.
MUACHHH ... MUACHHH ... MUACHHH....
Tanpa memedulikan kehadiran sahabatku dan wanita yang baru saja aku ketahui namanya itu, aku kemudian mencumbu Rani kembali. Namun kali ini cumbuanku pada bibir gadis cantik itu sangat lah liar dan panas. Sampai-sampai lidahku kami saling melumat dan air liur terjatuh di sela-sela bibirku dan bibir Rani.
"Hmmmphhh ... mphhh ... phhhmmm...."
"Ayo, Bim. Shhh ... perkosa memek gue sepuas lo. Ahhh ... buat memek gue nagih sama kontol besar lo, Sayang," ucap Rani di sela-sela cumbuanku pada bibirnya itu.
Aku semakin terbakar nafsu birahiku karena mendengar perkataan kotor Rani. Secara spontan aku mengangkat tubuh gadis cantik itu dan menggendongnya sampai berada di dalam kamarnya.
BRUG!
Aku membanting begitu saja tubuh Rani di kasurnya. Tubuh gadis cantik itu langsung terlentang dengan tatapanku pada gadis cantik itu penuh nafsu. Fantasi sex-ku yang selama ini aku pendam seperti meletus begitu saja hingga membuat bayangan gila di otakku begitu saja terbayang dengan jelas.
"Bim," panggil Rani dengan wajahnya begitu binal di mataku. "Shhh ... ayo entot lonte lo sekarang. Ahhh ... memek Rani udah gatel banget. Uwhhh ... memeknya pengen digaruk sama kontol gede lo. Ougrhhh ... Bim, KONTOL!" lanjut gadis berusia 20 tahun itu dengan mengangkangkan lebar kakinya dan menggesek-gesek daerah liang kewanitaannya itu dengan kedua tangannya.
GLUG!
Gila! Pemandangan di depan mataku itu sangat lah gila sampai membuatku benar-benar merasakan sange yang begitu bergelora. Batang kontolku sudah benar-benar tegak berdiri dan siap untuk menjalankan aksinya, menikmati lobang memek menganggur yang ada di depan mataku.
"Gak usah tunggu lama, Bim! Langsung entot aja memek Rani itu! Masih banyak lobang memek yang bisa lo entot. Lo bisa ngentot di sini sampai peju lo habis. Hahaha...." Bagas tertawa keras sambil berdiri di depan pintu kamar Rani bersama Billa. Sahabatku itu memberi semangat kepadaku agar cepat mengentot Rani tanpa memikirkan apa pun lagi.
Aku menengok untuk sesaat ke arah Bagas sebelum akhirnya kembali memfokuskan diriku pada tubuh Rani yang sudah pasrah seperti rela untuk aku apa kan saja tubuh semoknya itu.
Aku yang baru saja ingin menerkam tubuh Rani dan ingin langsung mengentotnya, tiba-tiba saja niatku itu terhenti karena mendengar suara yang selama ini tak jarang aku dengar ketika berada di Kos Velo Oyenj.
"Wah ... lo udah resmi jadi member The Orgy Club, Bim?" tanya Anna yang tiba-tiba sudah berada di luar kamar Rani dengan masih memakai seragam kerjanya.
Anna merupakan salah satu penghuni Kos Velo Oyenj yang masih berumur 25 tahun. Wanita cantik itu bekerja di salah satu bank swasta yang ada di Indonesia. Perawakannya tinggi semampai dengan kebanggaan lokal asli sunda. Wajah wanita itu begitu cantik dan senyumnya sangat lah menggoda karena mempunyai bibir yang tebal dan sexy.
Aku terpana melihat Anna yang baru saja pulang dari tempat kerjanya itu. Saat itu blazzer kerja yang wanita cantik itu pakai telah terlepas dan memperlihatkan kemeja putih menerawangnya. BH merah yang dipakai oleh Anna juga terlihat sedikit jelas di mataku.
"Ehhh ... lo, Ann. Baru pulang, ya?" sapa Bagas sambil meremas payudara Anna begitu saja.
"Shhh ... lo main remes tetek gue aja, Gas," ucap Anna yang wajahnya seperti meringis kesakitan. "Shhh ... iya, Gas. Shhh ... gue baru balik kerja, nih," lanjutnya dengan mendesis seperti menahan sesuatu.
"Hehehe...." Bagas cengengesan saja dengan tangannya itu masih meremas-remas payudara Anna. "Ini lagi welcome party si Bimo jadi member The Orgy Club Kos Velo Oyenj," lanjut sahabatku yang tadinya pandangannya itu mengarah ke Anna sekarang kembali mengarah kepadaku.
"Aduh, padahal gue pengen banget ngerasain sodokkan kontolnya Bimo. Tapi gue capek banget baru pulang kerja," ucap Anna dengan menghela nafas pelan.
"Biasanya yang sering ngentot kayak orang gila itu siapa? Sok capek juga lo, Ann," timpal Bagas meledeki salah satu penghuni Kos Velo Oyenj itu.
"Ehhh ... si, Anjing! Yang sering ngentotin gue siapa ya kalau bukan lo!" ucap Anna dengan memukul pundak Bagas.
"Hahaha ... udah deh, Ann. Lo gak usah malu-malu. Gue tahu dari lama lo sudah pengen ngerasain kontolnya Bimo, kan?"
Mata Anna langsung tertuju pada batang kontolku saat dia mendengar perkataan Bagas itu. Mata wanita cantik itu seperti menerawang dan mengukur bagaimana performa alat kelamin kepunyaanku itu ketika berada di dalam lobang memeknya.
Bersambung….
Bagi kalian yang menyukai cerita karya tulisanku, bisa mendukungku agar tetap semangat dalam menulis dan berkarya dengan cara memberikan love pada ceritaku serta mem-follow akun penanaku. :)
Apabila kalian sudah tidak sabar untuk membaca kelanjutan ceritanya, kalian bisa membacanya langsung di Karyakarsa milik aku.
3755Please respect copyright.PENANAuG7WEUagjv