“Satu masalah disini sudah selesai bagaimana denganmu?” tanya Duke pada Marquess berbicara melalui batu sihir
“Sudah selesai, disini ada banyak nama bangsawan terkenal kelas sosial salah satunya Nona Verenika dari keluarga Count” jawab Marquess
“Hei kenapa aku ditangkap seperti ini aku akan melaporkan hal keji ini pada Papaku dan menghukum balik kalian semua yang tega menyentuh anak kesayangan Count” teriak Vere dengan nada mengancam
“Berikan kristalnya ke Nona Vere ada yang ingin ku tanyakan” ucap Duke
“Baiklah” sahut Marquess sembari memberikan batu kristal itu.
“Hei dengar ya aku kesini karena mencari kakak ku, aku takut jika dia menjadi budak hiks.. aku merindukannya sehingga aku rela hiks… mengikuti kegiatan illegal ini percayalah padaku tuan Duke, dan kumohon bantu pencarian kakakku yang telah terhenti setahun yang lalu” isak Vere merindukan sang kakak
“…..”tidak ada tanggapan dari Duke ia malah langsung mematikan alat sihir itu.
“Sial… bagaimana bisa aku menolak permintaannya jika memohon seperti itu” ucap Duke dalam hati kegirangan.
Disisi lain Marquess menyuruh kesatria untuk mengantarkan Nona Vere kembali ke kediaman Count.
“Nah mari kita lanjut, siapa yang menyuruhmu untuk menjual seorang manusia di pelelangan hm?” tanya Duke geram
“Saya saja tidak tau ada manusia yang terselip di dagangan kami tuan percayalah” jawab sang host ketakutan.
“Pasti ada sesuatu bicaralah atau kau akan mati disini” ancam Duke tanpa ragu kepada host.
“Sesuatu apa Tuan kami bahkan tidak tau cara mengaktifkan portal pembatas dengan dunia manusia, dikatakan seorang petani melalui lembah hendak menjual sayuran ke ibu kota, karena dia menemukan manusia ini dia hanya menaikkannya ke gerobak dan dijual pada kami” jawab host dengan jelas.
“Oh… Begitu rupanya, hukuman mu akan di tentukan oleh kekaisaran, selamat tinggal” ucap Duke yang hendak meninggalkan penjara.
“Ughh… sekarang aku ada dimana” tanyanya heran ketika melihat dinding langit yang nampak mewah.
“Kau berada dalam kediamanku Duke Rich” sahut Ken selaku tuan rumah ia nampak duduk santai disamping ranjang Elly
“Rich…Pantas saja aku menginjakkan kaki di rumah orang kaya Rich” gumam Irely dalam hati
“Kruyuuuukk” suara gemuruh perut Elly memecah keheningan
“Bhaahaha… Kau nampaknya lapar ya manusia” tawa lepas dari sang Duke menyahuti Elly yang nampak kelaparan.
“Kemarilah aku akan menjamu mu” ucap Ken,
Sepanjang perjalanan Elly nampak kagum dengan desain interior kediaman Duke Rich yang tidak biasa dia lihat di dunianya. Semua nampak berkilauan dimatanya.
“Heiiiii… Ternyata dia sudah sadar kenapa tidak bilang padaku” Omel Reinhart Marquess Hart.
“Hai bagaimana kabar mu kau baik-baik saja bukan? Apa kau perlu ku gendong sampai ke ruang jamuan?” desak pertanyaan dari Rei tertuju pada Irely.
“Tidak usah terima kasih atas perhatiannya emm…” jawab Elly yang nampak kebingungan dengan cara apa dia harus memanggil Reinhart
“Hahaha… Panggil saja Rei, itu namaku, ingat itu baik-baik” ucapnya sambil mengacak-acak rambut Elly
“Astaga maaf aku kebiasaan melakukan hal itu pada adik laki-lakiku” ucapnya tertunduk malu.
“Kalian nampaknya cocok hehehe” gumam Ken,
“Nah selamat datang ke ruang jamuan aku harap seleramu sesuai dengan makanan disini” ungkap Ken sambil tersenyum Pada Elly.
“Terima kasih atas perhatiannya tuan” ucap Elly sembari duduk berhadapan dengan Rei.
“Maaf jika makanannya berasa kurang di lidahmu” ungkap Ken perhatian
“Makanan disini nampak mewah dan terasa enak bagaimana mungkin tidak sesuai dilidah, dan lagipula aku tidak tau dengan cara apa aku harus meresponnya” gumam Elly dalam hati
“Eum.. enak kok, terima kasih atas jamuannya” kata elly berterima kasih.
“asdfghjkl… kenapa pakai kata eum astaga jangan sok imut di tempat lain lagipula aku belum mengenal baik mereka berdua” keluh elly dalam hati.
“Uhukk… Maaf aku uhk…” Elly tersedak
“Kenapa pakai acara tersedak segala” batin Elly malu
“Kau tidak apa-apa manusiaaaa?” Teriak Rei terkejut
“Astaga… Apa makanan disini tidak sesuai selera mu kau sampai tersedak” Kejut Ken melihat reaksi berlebihan Elly
“Sungguh memalukan huft… aku pengen menghilang aja” ungkap Elly dalam hati
ns 15.158.61.48da2