inilah aku yang tinggal satu atam dengan ibu mertuaku, ibu mertua yang selalu bersikap berbeda ketika ada bapak mertua dan ketika tidak ada bapak mertuaku.
ya lagi-lagi aku memaklumi sikap ibu mertuaku, mungkin beliau belum rela jika anak laki-laki pertamanya menikah. aku juga heran kenapa anak-anak lakinya dilarang kerja ketika sudah menginjak usia 21 atau 22 tahun. padahal wajar jika umur segitu laki-laki ingin kerja dan memiliki penghasilan sendiri.
entah terlau sayang sama anak laki-lakinya atau terlalu khawatir, dari usia 21 tahun suamiku ingin mencoba kerja tapi selau di larang sama ibunya. sampai akhirnya suamiku bertemu dengan aku dan serius ingin menikahiku.
sebelumnya suamiku menjalin hubungan dengan perempuan sudah 5 tahun dan suamiku memang berniat menikahinya namun ibunya tidak setuju dengan dalil kalau perempuan itu terlalu kasar dan keras. suamiku pun mengurungkan niat tidak jadi menikahinya. mungkin memang belum jodoh karena perempuan itu juga ternyata punya cowo lain.
setelah suamiku mengakhiri hubungannya dengan dia, suami ku berada di titik jenuhan menjalani kehidupannya, karna merasa tidak memiliki tujuan sama sekali. ibunya pernah berkata "yaudah kalau kamu mau nikah, kenalin cewe yang lagi deket sama kamu nanti ya. pasti mama nikahin." mendengar ucapan ibunya, suamiku sangat senang merasa punya tujuan baru.
pertemuan ku dengan suamiku ini sudah dari tahun 2019 karna masuk organisasi bem saat di kampus, dan kami dipertemukan lagi tahun 2021 dan berlanjut menjadi suami istri saat ini.
awal kami menikah ibunya sangat tidak peduli dengan aku, seperti ngambek gitu ke aku tapi aku tidak tau alesannya. padahal aku sangat berhati-hati dalam bersikap atau tindakkan ku selama ini. karna aku tidak mau karna aku salah bersikap malah jadi masalah. atau mungkin kehadiranku yang bermasalah bagi ibu mertuaku sampai saat ini.
awal aku menikah suamiku belum memiliki pekerjaan tetap, namun suamiku mencoba jadi salah satu ojek online, dan ya aku pun tidak memaksa harus kasih uang ke aku berapa pun, karna aku paham kondisi kita saat itu.
dsetelah jadi ojek online selma beberapa bulan, alhamdullilah sekarang suami ku mendapatkan pekerjaan yang sama dengan hobinya sedari kecil dan suah menjadi karyawan tetap serta mendapatakan gaji setara UMR. awalnya aku mencari loker dari instagram untukku tapi aku melihat kualifikasinya sesuai dengan suamiku. akhirnya suamiku yang coba mendaftar dan keterima.
tapi masyaallah rejeki setelah menikah itu sungguh nyata adanya, dan alhamdullilah selalu dikasih jalan sama Allah. tentu pasti ada kendala juga toh. dan aku tidak masalah akan adanya kendala yang penting dihadapi bersama suamiku juga.
hidupku hampir mau diatur sama ibu mertuaku, sekali pun aku dan suami ku ada masalah pasti selau di ikut campuri. dan kalau aku dan suamiku tidak mengikuti kemaun ibunya pasti ibunya ngambek dan diemin kami.
kenapa ya selalu mau ikut campur dalam urusan rumah tangga anaknya, padahal tidak semua yang baik menurut ibunya itu juga baik bagi kami. aku masak selau ditungguiin atau ditanya-tanya. belum lagi kalau aku dan suamiku lagi debat pasti ibunya selalu ngomong ke-keluarganya yang di cawang. hua pokoknya ribet deh tinggal sama ibunya. belum lagi aku yang abis belanja atau beli sesuatu pasti di tanya dan diliat apa aja yang aku beli. sebenernya sakit si diperlakuin begitu namun lagi-lagi aku mencoba memahami situasinya. mungkin karna aku mantu pertama baginya.
tapi sampai kapan akan terus seperti ini, kadang itu juga yang membuat aku nyerah dirumah ini. ya namanya juga manusia pasti ada batas limit kesabarannya. dan aku berdoa semoga dan secepatnya aku bisa keluar dari rumah ini, walaupun aku tau tidak akan boleh keluar dari rumah ini.
untuk kalian yang tinggal dengan ibu mertua baik ataupun tidak, semangat kalian..