Selesai saja Angie dan Tim bermanja mesra pagi itu, mereka bersiap untuk keluar ke tepi pantai pagi itu. Kononnya hendak berkelah di tepi pantai. Tim terkejut melihat Angie masuk ke dalam bilik mandi bersamanya pagi itu. Angie lantas menjatuhkan tualanya dan menyerlahkan tubuh chubby nya itu. Tetek Angie yang besar itu bergoyang dengan setiap langkah Angie menghampiri Tim.
Angie perlahan mengucup bibir Tim di bawah shower yang membasahi tubuh mereka. Perlahan batang Tim semakin keras, tambah pula tangan lembut Angie sedang mengusap manja batangnya itu. Lidah mereka bersilih ganti dengan tubuh yang basah kuyup, perlahan Angie mencium tubuh Tim, ke arah batang Tim yang sedang mencanak keras itu. Angie berlutut di antara kelangkang Tim yang sedang bersandar pada dinding bilik mandi.
Angie memasukkan batang Tim ke dalam mulutnya. Angie menghisap dalam batang Tim sehingga kepala batang Tim mengena pada belakang kerongkong Angie. Tersedak Angie menerima batang Tim yang panjang itu.
Kedengaran becak mulut Angie menghisap ganas batang Tim. "ahh, sedap syg… dalam lagi.." getus Tim. Tangan Tim menahan kepala Angie agar batangnya masuk sehingga lebih dalam mulut Angie. terbatuk-batuk Angie dibuat sedemikian namun dia tidak berhenti menghisap batang Tim.
"Sir, I jadi tak tahan pula. Fuck me now, please?" rayu Angie, memberhentikan hisapannya dan lantas menonggengkan bontotnya ke ara Tim. Angie menggoyang-goyangkan bontotnya.
"prakk!" sebuah tamparan kuat mengena pada bontot Angie. Angie terkejut oleh tamparan tersebut dan hanya tersenyum mengigit bibir.
"mmm, you like my ass kan? come on, fuck me Tim. Fuck me hard". Rayu Angie lagi.
Tim memicit body shower yang diletak pada tepi bath tub dan melumurkan tangannya dengan body shower tersebut.
Terangkat-angkat bontot Angie, sehingga dia tersentak terhempap pada dinding, apabila Tim memasukkan penumbuknya ke dalam pussy Angie, tanpa sebarang warning.
"Ahh, sakit Tim, ahhhh ahhh koyak pussy I" rengek manja Angie, sedang tubuh basahnya bersandar pada dinding bilik mandi itu.
"lahh, kan u jugak yang cakap nak I fuck u. I akan fuck u betul-betul hari ni." bisik Tim pada telinga Angie.
Lubang pussy Angie kemerah-merahan, dan seolah-olah tertarik setiap kali Tim menjolok keluar masuk penumbuknya dalam pussy Angie.
Nafsu Angie semakin membuak-buak, dia tidak lagi meronta sebaliknya mulai menikmati desupan fisting kasar dari Tim.
"mm, sedap syg… fist u besar,sakit, tapi I suka. Lagi syg…. don't stop fisting my pussy." rengek Angie, semakin hampir klimaks.
Tim melajukan jolokan fist nya pada pussy Angie sehingga tubuh Angie terhentak-hentak pada dinding dan jeritan Angie kedengaran bergema dalam bilik mandi itu.
"fuck, fuck fuck" teriak Angie.
"fuck, im cumming.. Shit syg, ur fist akan buat I cum so hard" jerit Angie.
Tim tersenyum, dan mengeluarkan dengan kasar penumbuk dari pussy Angie dan tertawa.
Tim terhenti melihat Angie tercungap-cungap.
"Shit, kenapa u stop?!" bentak Angie. Angie geram kerana Tim tiba-tiba berhenti menjolok, apalagi bila dia hampir saja mencapai klimaksnya.
Tim menolak tubuh Angie ke dinding, dan mengucup bibir Angie yang sedang menahan marahnya itu.
"belum syg. I belum nak u cum. Tapi i akan pastikan i seksa u betul-betul hari ni, baru i bagi u cum" ujar Tim dan terus mengelap tubuh Angie dengan tuala.
Angie terdiam dengan frust. Rasa hatinya ingin sj menampar Tim, tapi dia dah berjanji akan patuh pada semua arahan Tim, like a good slave.
Selesai bersiap, mereka pun berangkat ke pantai menggunakan kereta Tim.
ns 15.158.61.45da2