“Pak Udin…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡropBghZi19
“eh neng Anita…ada apa, neng?”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKDsgmP3xZg
“gimana si Nadya?”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5yHiYrOfap
“iya neng…nih lagi tidur disamping bapak…kenapa emangnya?”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW6GkXIPA6s
“kan hari ini udah pas 4 minggu…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1r12D2xEHZ
“oh iya ya..lupa…hehe…boleh tambah seminggu lagi gak, neng?”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIIElhooMo0
“ya gak boleh dong, Pak…bukannya udah pada dapet satu minggu buat bales dendam ke Nadya?”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ00OemqCQNh
“iya…tapi tanggung neng…enak banget ada neng Nadya di rumah…jadi gak kedinginan tiap malem..hehe…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqa3B0GpI6L
“soal itu nanti gampang…pokoknya anterin dulu si Nadya ke rumah Putri besok..ok?”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdlZd4Jn3Lg
“oke deh kalo gitu…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR4miolIOz7
Keesokan harinya, ada mobil membunyikan klakson di depan gerbang rumah Putri. Anita membuka gerbang. Mobil sedan itu langsung masuk dan parkir di belakang mobil Putri. Nadya keluar dari mobil dan sedikit berlari kecil menuju pintu mobil satunya. Ternyata, Nadya membukakan pintu untuk Udin. Wajah Anita bingung. Kenapa Nadya membukakan pintu untuk Udin. Anita tidak tahu apa yang terjadi kepada Nadya selama 4 minggu di tangan Udin, Alex, Jamal, dan Jody. Tapi, terlihat jelas kalau Alex, Jamal, Udin, dan Jody sudah ‘menjinakkan’ Nadya.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwHmFfctwmT
“makasih ya Nadya sayang..”, kata Udin sambil menepuk pantat Nadya.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQmQya0YQwT
“ayo masuk…”. Meski Nadya memakai daster yang sudah buluk, Nadya tetap saja kelihatan cantik dan tidak kampungan. Udin menggandeng tangan Nadya.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhS6jgL5G3P
Di dalam, Putri dan Sapto telah duduk di sofa.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ92N1fTuEO
“Pak Udin…silahkan duduk..”, kata Putri tersenyum manis.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYrwffyIvIU
Udin pun mulai menceritakan pengalamannya sendiri dan pengalaman Alex, Jamal, dan Jody saat bersama Nadya selama satu minggu. Udin menceritakan betapa bergairahnya Nadya saat disetubuhi olehnya. Apalagi saat dikeroyok Udin dan teman-teman dekat rumahnya. Nadya hanya tertunduk malu, wajahnya memerah. Nadya tak berani bicara apa-apa karena semua yang diceritakan Udin memang sesuai kenyataan. Dan mendengar perkataan Udin saja yang sedang melecehkannya, Nadya merasa ada rasa yang menggelitik di sekujur tubuhnya dan vaginanya mulai terasa lembap. Anita, Putri, dan Sapto tidak tahu apa yang terjadi, tapi Nadya memang terlihat lebih penurut.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeTI0XrUkuo
“terus Pak Udin ama bapak-bapak yang laen gak nyiksa Nadya kan?”, tanya Putri.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSXpjQG34SD
“nggak neng…kalo gak percaya…ayo Nadya sayang tunjukkin memek kamu…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4NJM8wmqtw
Nadya pun berdiri dan mengangkat dasternya sampai ke perutnya sehingga daerah bagian bawah tubuhnya terekspos dengan jelas.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkfIVvxLfIP
“sekarang puter badan kamu…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKHsIu9dDtB
Nadya berputar beberapa kali menunjukkan vagina dan pantatnya ke Anita, Putri, dan Sapto. Daerah selangkangan Nadya terlihat bersih, rapi, dan mulus tak ditumbuhi bulu serta tak ada satu goresan pun, begitu juga pantat Nadya.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlY5Zu2KIJO
“hmm..bagus…kalo gitu..coba sekarang buka dasternya…”, perintah Putri.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEO2Tp4YfWD
Nadya melucuti daster tanpa lengannya lalu berputar lagi seperti boneka display.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnogJnQEmwB
Nadya
Nadya
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjk8s6jxdso
“bagus…badan dia masih bagus…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ13u0Li2EeQ
“oke..Mang Sapto…cek badannya Nadya di kamar…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Ti6gAo5tX
“oke non…”. Sapto pun menuntun Nadya yang sudah telanjang.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPYGGkkkeFw
“neng Putri…juga udah pernah ya?”, Udin berusaha memecah kebisuan karena Anita sedang ke kamar mandi.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiyDA75Kacw
“mm…iya, Pak…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCjgiIUYFqq
“ouh…kalo misalnya maen ama bapak..mau gak?”, tanya Udin berharap besar karena dia begitu bernafsu melihat wajah Putri yang cantik nan imut itu.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGPyHjBIvS3
“mm…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbGEFTVLlBn
“Putri…katanya kamu mau mandi…mandi dulu sana…”. tiba-tiba Anita datang.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5S47kx2ZpQ
“permisi, Pak…saya mau mandi dulu..”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcD07FlX84M
“o yaudah silakan neng..”, pupus harapan Udin.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTq4BymZGG6
Anita pun duduk di samping Udin.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXIRjuowqyt
“Pak Udin…jangan tanya kayak gitu lagi ke Putri…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvn2F6B5lBH
“kenapa emangnya, neng?”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk8iHITUvHp
“si Putri itu maunya cuma sama Mang Sapto…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO0uSnUy5xp
“Mang Sapto? bapak yang tadi?”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdoFaJIOEwR
“iya..”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeOXHit5AYS
“lho kok? kenapa? padahal mukanya gak beda dari bapak ‘n umurnya juga kayaknya?”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJsOByrRn4V
“wah…gak tau deh kalo itu..Putri gak pernah bilang…yang pasti dia cuma mau gituan ama Mang Sapto..”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtr5kp7mdcS
“tapi kok si neng Putri malah nyuruh si Mang Sapto bawa neng Nadya ke kamar?”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgQCaSdu9nA
“ya mana Anita tau…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRiqeVb3fI5
“jadi bingung…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBouFWAFnhP
“udah..gak usah dipikirin..yang pasti Pak Udin capek kan?”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8J2iPYhErO
“iya neng…rumah Pak Udin kan jauh dari sini…jadi lumayan lama nyetirnya..”, keluh Udin manja.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU3ELsac3fL
“yaudah…sini Anita pijitin…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL7HBMXvSI2
“ooggg..”, dahak Udin.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUYDTJOgIAo
“neng Anita udah cantik…jago mijet lagi…pasti enak kalo dijadiin istri..hehe…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjgDbMoXIQD
“bisa aja, Pak Udin…oh ya..bentar ya, Pak…”. Setelah lama menunggu, Udin kaget melihat Anita yang kini berdiri di depannya tanpa busana.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhBDolEuR7I
“ne..ne..neng Anita..”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKGeWLOlPRc
“gimana, Pak…badan Anita bagus gak?”, tanya Anita menaruh kedua tangan Udin di pantatnya. Tak usah disuruh, Udin pun langsung meremas-remas pantat Anita.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHmIFdpST2g
“bagus banget, neng…tapi kok tiba-tiba…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU3pP2XcdBw
“iya..tanda terima kasih dari Anita ‘n Putri…udah bikin Nadya jadi penurut ‘n pulang gak lecet…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCHfRB7lAT9
“wah…jadi beneran boleh nih?”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8XxQOF1xWq
“iya, Pak…boleh…”,jawab Anita tersenyum. Udin pun menarik Anita mendekat dan menciumi perutnya yang rata.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcRDUx554HQ
“udah lama bapak pengen ngerasain memeknya neng Anita ini…”, ujar Udin sebelum mulai menciumi daerah segitiga Anita.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8M7beX8H8c
“mendingan kita lanjutin di kamar yuk, Pak…biar Pak Udin bisa sekalian istirahat..”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFzERICsZC8
“oh iya…ayo..ayo…”, Udin bersemangat. Udin mengikuti Anita dari belakang sambil memperhatikan sekaligus membayangkan segala kenikmatan yang bisa ia rasakan dari tubuh indah Anita.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEfN268fMuO
“yuk, Pak sini…Anita jamin…langsung ilang capeknya…”, ujar Anita dengan sangat menggoda di depan pintu kamar.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEA32A7xdg9
“kayaknya neng Anita yang harus siap-siap capek…hehe…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsGmkZskuAV
Putri keluar dari kamar mandi setelah menyegarkan tubuhnya. Dia turun ke bawah setelah mengenakan pakaian dan langsung menuju kamar Anita.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXwuYCaxXz7
“mmhh…”, suara sayup-sayup terdengar dari kamar Anita.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcUZj8RC7nQ
Dengan perlahan, Putri membuka pintu kamar Anita. Anita sedang menungging ke belakang dan Udin, si tukang sapu sekolah yang jelek itu sedang menyodomi Anita dari belakang dengan sangat bersemangat. Sepertinya Udin ingin penisnya benar-benar menghantam vagina Anita sampai mentok. Udin tentu senang sekali bisa menggagahi Anita yang dari dulu ia idam-idamkan. Sedangkan Anita juga terlihat sangat menikmati disetubuhi Udin, Anita dan Udin sangat kompak bekerja sama. Padahal baru kali ini mereka ‘berlaga’ di atas kasur, tapi gerakan kedua alat kelamin mereka begitu serasi, begitu harmonis seakan sudah berpuluh-puluh kali mereka bersenggama. Oleh karena itu, mereka berdua sama-sama terlihat begitu meresapi, menghayati, dan menikmati setiap sensasi yang muncul dari alat kelamin mereka berdua. Tanpa sadar, tangan Putri mengelus-elus daerah pribadinya sendiri.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhJpTCOTzqJ
“nggak…”. Putri menyadarkan dirinya sendiri dan menjauhkan tangannya dari daerah pribadinya. Dia menutup pintu kamar, tak ingin melihat lebih lama persenggamaan yang kelihatannya sangat nikmat. Putri menuju kamarnya, dan melihat Sapto sedang asik menyusu ke Nadya. Nadya masih mengangkang lebar, terlihat sperma meleleh keluar dari lubang vaginanya. Sapto pun menyadari kehadiran Putri. Dia langsung meninggalkan Nadya.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtfgsHTIGaf
“eh non Putri..”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpssIA7ia57
“gimana, Mang..si Nadya…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx4fSJhbuM8
“nurut banget..disuruh jilatin kaki Mang Sapto aja mau…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3PeoA5wvBB
“wah bagus..bagus..kalo gitu..”. Sapto langsung memeluk Putri mendekat ke arahnya.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPNu2BLP2CZ
“hmm…Mang..hh…”, lirih Putri saat Sapto mulai mengendus-endus dan menciumi lehernya.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfidGtu69Up
“wangi…non Putri abis mandi ya?”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7p62rjGjha
“iya, Mang…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD4cNHPP1Bl
“pantes aja…hmm…”. Sapto menikmati tubuh Putri yang benar-benar wangi.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMPcV2wEwKo
Sapto
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCfSnBJJppZ
Meski baru selesai bersenggama dengan gadis cantik seperti Nadya, tapi nafsu Sapto langsung meloncat naik begitu menghirup aroma tubuh Putri yang segar nan wangi. Padahal habis ini, Putri berencana mengerjakan prnya, tapi entah kenapa dia tidak punya kuasa untuk menolak hasrat Sapto apalagi kedua tangan Sapto sudah mulai menggerayangi tubuhnya. Dan tanpa sadar, Putri sudah menggenggam penis Sapto seolah Putri sudah tak sabar ingin memasukkan batang itu ke tengah-tengah selangkangannya. Sapto langsung menarik Putri dan menutup pintu, bersiap untuk memuaskan 2 gadis cantik itu. Tak hanya Udin, Alex, Jody, dan Jamal pun kebagian mencicipi tubuh Anita karena Putri memang menyuruh Anita untuk menggunakan tubuhnya sebagai ucapan terima kasih karena telah ‘mendidik’ Nadya dengan baik. Kini, Nadya telah sepenuhnya memahami statusnya sebagai ‘boneka’ Putri. Setiap malam, Putri mengutus Nadya ke sekolah untuk melayani Alex, Udin, Jamal, dan Jody dan Anita ke kantor polisi untuk di’interogasi’, kadang mereka berdua berganti posisi. Sapto pun semakin ‘makmur’. Meski setiap pagi sampai sore dari Senin-Jumat, Anita dan Putri berada di sekolah, Sapto tidak merasa kesepian lagi karena kini Nadya pindah ke rumah Putri yang setia menemani Sapto di rumah seharian.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8LEHReSIpd
“haloo Pak Untung…”, kata Anita sambil cipika cipiki.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzIr0rxR9Sq
“eh neng Anita…”, balas Untung sumringah menerima cipika cipiki Anita dan dengan iseng, dia meremas pantat Anita.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXtXW7pB6LW
“mana si Nadya, Pak?”. Anita tidak bisa melepaskan dirinya sendiri dari pelukan Untung.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwIu59xolNh
“ada tuh di kamar…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWe6EiJ4i4J
“coba, Pak…Anita mau liat..”, Anita melepaskan pelukan Untung dan berjalan ke kamar. Anita tersenyum melihat Nadya yang sedang tidur dengan dipeluk Roy dan Yono.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzancyZ9Q51
Anita berjalan lagi ke ruangan sel untuk mencari Renata dengan ditemani Untung, Bambang, Johan, dan Adam. Renata tidur terlentang dengan kaki mengangkang lebar, vaginanya terlihat memerah. Terlihat jelas kalau vagina dan pantat diserbu habis-habisan karena begitu berantakan dengan noda-noda putih yang telah menjadi kerak di daerah selangkangan Renata. Beberapa napi sedang beristirahat di sel mereka masing-masing. Dengan perlahan, Untung mengunci semua pintu sel kecuali sel Renata. Di sel Renata, ada 2 pria tidur di dekatnya, sepertinya mereka yang terakhir menggempur Renata. Bambang mengangkat Renata yang benar-benar berantakan. Sperma ada di hampir semua bagian tubuhnya, aroma sperma begitu kuat menusuk hidung. Ibarat domba yang dilemparkan ke kandang srigala, Renata benar-benar ‘dimangsa’ habis-habisan oleh para napi. Setelah mengeluarkan Renata, Johan langsung mengunci pintu sel. Bambang membawa dan menaruh Renata di atas tikar yang Adam gelar.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmwL44yWI8h
“neng Anita..kita mau patroli dulu ya…”, izin Adam.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf97R854i24
“oh yaudah, Pak..ati-ati ya…”. Adam dan Untung pun cipika cipiki ke Anita, lumayan untuk menambah semangat sebelum patroli keliling kota. Anita memperhatikan Bambang dan Johan. Ada sesuatu yang beda dari pandangan mereka ke Renata. Sesuatu yang spesial.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwLI40VpyjC
“Pak Bambang..Pak Johan…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNSToY3WoGs
“iya neng?”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM6nG3Qtjft
“tolong bangunin Nadya ‘n Renata ya..abis itu anterin mereka ke rumah Putri ya…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWPaCpQ3VJB
“lho? emang neng Anita mau kemana?”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0khVRUsdpU
“ada urusan sebentar..tolong ya, Pak…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcM4ltS05W0
“oke neng..beres neng…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHLUJWe5ac0
“Anita pergi dulu ya..daah..”. Anita pergi meninggalkan kantor polisi itu.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡquPhILkoir
“brrmm…brrmm…”. Nadya dan Renata turun dari motor polisi Roy dan Bambang.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuDtjDuDgWC
“Pak Roy…Pak Bambang makasih ya…”, ujar Nadya manja.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrkfj4AD1v6
“iya neng…”. Nadya menuntun Renata masuk ke dalam rumah Putri.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ4a8t8ZmvB
“lo tunggu disini Ren…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCPfedzo2KD
Renata duduk terbengong, dia masih bingung apakah semua yang terjadi ini benar-benar nyata dan bukanlah hanya mimpi semata? Apalagi saat ingatan perkosaan yang dialaminya semalaman suntuk melintas di otaknya membuat Renata semakin susah untuk mempercayai apa yang telah terjadi. Nadya kembali bersama Putri dan duduk di sofa di depan Renata.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1pZRrRXBAD
“gimana, Ren? enak tadi malem?”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxqm8x2aJCS
“…”, Renata memandang Putri dengan tatapan bingung. Marah tapi takut terhadap Putri.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsjfQ8bmmEI
“lo kan demen sama sampah masyarakat kayak Arman sialan itu? harusnya lo terima kasih sama gue…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7zBZjdeuDN
“gue tau gue emang pantes dihina sama lo…tapi pleaaasseee banget Put…jangan sampe ortu gue tau…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYep1Occ90g
“cuma satu syarat…lo mesti nurutin semua perintah gue…’n jadi anak buah gue kayak Nadya…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMj3Zn7mcuI
“nngg…i..i..iya…Put..”. Putri tersenyum lalu melihat ke arah Nadya. Tanpa berkata apa-apa, Nadya jongkok di hadapan Renata.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdaRsfK7r3d
“mau ngapain lo, Nad?!”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡboTl2AR7C1
“udah..lo santai aja Ren…”, jawab Nadya seraya melebarkan kaki Renata. Nadya menarik celana pendek Renata dan mendekatkan mulutnya ke vagina Renata.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqvzvSbsdyv
“Naaddhhh !!”, lirih Renata pelan saat lidah Nadya mulai bergerak dengan lincahnya. Putri malah asik mendengarkan lagu di handphonenya seperti tak terjadi apa-apa, padahal di depannya sedang ada pemandangan yang begitu erotis.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBd5tueqRp7
“MMMMHHH !!!”, Renata melenguh, kepalanya ke atas, seluruh saraf di tubuhnya menegang untuk melepaskan puncak kenikmatan yang sedang ia rasakan.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHVO3WnO2OM
“uu..daahh…”, Renata meminta ampun ke Nadya yang tak henti-hentinya membuat dirinya orgasme. Nadya tak mengindahkan permintaan Renata, dia begitu fokus melahap vagina temannya itu.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg41UWxdH2X
Renata merasa selangkangannya sudah benar-benar becek oleh air liur Nadya yang bercampur dengan cairan vaginanya sendiri. Nadya disuruh Putri untuk membuat Renata ‘sibuk’ sampai Anita pulang. Meski Renata mendesah, melirih, mengerang. Putri tidak terganggu dan tetap asik mendengarkan lagu lewat earphonenya.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgkyPclqCgP
“non??”, Sapto menggoyang tubuh Putri.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbTApHh6sE1
“hah?! aduh..ngagetin aja nih Mang Sapto…”, ujar Putri sambil melepaskan earphonenya.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPCgGwxI6uT
“abisnya…dari tadi Mang Sapto panggil..gak jawab-jawab..”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzMSVuQmUYh
“hehe..maap Mang…gimana, Nit? udah dapet barangnya?”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoVrQBwD8jK
“iya..nih Put…”. Putri mengeluarkan isi dari kantong plastik itu. Sebuah celana dalam dengan dildo tepat di bagian tengah di bagian dalam cd itu.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGEsFW4Dtvs
“Nad…minggir…”. Nadya bangun dan mengelap mulutnya yang belepotan cairan.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRvpn3qaYc2
Renata masih terengah-engah, terlalu lemas untuk merapatkan kedua pahanya. Vagina Renata pun jadi seperti tontonan bagi Putri, Nadya, Anita, dan Sapto. Sapto ngiler berat melihat vagina Renata. Bagi Sapto, vagina Renata seolah-olah mengundang penisnya untuk masuk. Ingin sekali rasanya Sapto membuka celananya dan membebaskan ‘burung’nya untuk terbang masuk ke dalam vagina Renata.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKTRg80JzMP
“hayo Mang Sapto ngeliatin apa? sampe segitunya?”, tanya Putri.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPzvLayPjBL
“hehe…maap non…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwEPlqneuzO
“dasar Mang Sapto nih…”, kata Putri mencubit perut Sapto.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq0L0PnpPGy
“Ren…mulai saat ini…lo pake cd ini…Nit, pakein…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDe30OhIlNG
“okeh…”. Anita memakaikan celana dalam baru untuk Renata. Penis palsu itu pun langsung diselipkan masuk ke dalam vagina Renata.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgvwO1QLt8N
“enak gak, Ren…sekarang V lo gak bakal kosong lagi..”, ejek Putri.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRSyCirB4cL
Renata hanya diam pasrah saja padahal selangkangannya terasa tidak nyaman ‘terganjal’ dengan dildo. Dildo yang sekarang ‘menghuni’ liang vagina Renata mempunyai remote sebagai pengontrolnya. Sedangkan celana dalamnya mempunyai gembok di pinggangnya sehingga tak bisa dibuka kecuali oleh Putri yang memegang kunci dan remotenya.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmhMr4mPAIw
“Mang…bawa dia ke kamar..kayaknya capek…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdC197r15Qz
“ok non…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6BrJ7S91l6
Renata
Renata
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp3Xc1ySQ9G
Sapto menggendong Renata setelah memakaikan celananya kembali. Sebenarnya, Sapto sangat gemas dengan tubuh Renata yang sekal dan montok apalagi kedua buah payudaranya, tapi Sapto bisa menahan nafsunya karena dia tahu Putri masih ingin memberikan pelajaran ke Renata. Lagipula, masih ada Nadya dan Anita yang bisa dijadikan tempat pelampiasan nafsu oleh Sapto. Belum lagi ada si cantik Putri, majikannya, yang sudah mengerti benar bagaimana caranya memuaskannya.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Ei7tj2Bme
“neng Rena…kapan-kapan kita tidur bareng ya..hehe…”, ujar Sapto seraya meninggalkan kamar.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjIoYPge1wS
Tanpa disadari semua orang, sebenarnya Sapto adalah kunci dari rencana balas dendam Putri. Meski rencananya dari Reisha, tapi semua executornya adalah teman-teman Sapto yang ‘kecipratan’ rezeki untuk bersenggama dengan gadis-gadis cantik. Putri baru bisa percaya dan menganggap mereka sebagai keluarga setelah Sapto mencicipi tubuh mereka. Lihat saja, Anita dan Nadya, Putri sudah percaya kepada mereka setelah Sapto tidur dengan mereka dan tidak menyiksa mereka berdua lagi, yah kecuali ‘jadwal’ rutin mereka. Sambil berjalan kembali ke ruang keluarga, Sapto tersenyum-senyum sendiri. Saat menerima untuk bekerja di keluarga ini, Sapto tidak pernah berpikir kehidupannya akan berubah drastis. Pertama, mulai dari Reisha yang sangat Sapto sayangi. Lalu sepeninggal Reisha, ada Putri sebagai penerusnya, meski awalnya perkosaan, tapi toh kini Putri sangat ‘lengket’ ke Sapto. Dan setelah itu, Anita dan Nadya. Dan sebentar lagi, Sapto bisa menikmati kehangatan tubuh Renata. Saat muda, Sapto tidak pernah laku. Dia putus asa, tak ada yang mau dengannya, sampai akhirnya ada yang mau menjadi istrinya yang menemaninya dengan setia meski tak mempunyai anak karena istrinya mandul. Hidup memang seperti roda, Sapto kurang laku saat muda, tapi kini, justru di masa tuanya, penis Sapto telah ‘membelah’ kemaluan 4 orang gadis yang semuanya masih muda, cantik, dan sexy. Dan Sapto telah membuat 4 gadis itu bertekuk lutut sampai merelakan daerah pribadi mereka menjadi ‘rumah tetap’ bagi penis Sapto.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa2wQgG65WT
Renata menatap langit-langit kamar. Dia ingin menggerakkan tubuhnya, tapi malas karena jika kakinya bergerak sedikit saja, dildo langsung menggesek dinding vaginanya yang tentu saja membuat nafsunya ‘terusik’. Renata tahu, meski ada benda yang ‘mengganjal’ vaginanya, pasti susah mendapat orgasme karena dia tidak bisa menyentuh daerah pribadi miliknya sendiri. Tentu saja, nafsu yang tidak terlepaskan dengan orgasme pasti akan membuat jengkel dan tubuh akan menjadi panas dingin. Lama-lama Renata mulai mengantuk dan akhirnya ia tertidur.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡprIC8XWnu8
“mmhh…”. Mata Renata langsung terbuka lebar, padahal dia sedang tertidur pulas tadi, tapi dia langsung terbangun saat menyadari ada yang bergerak di dalam liang vaginanya.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPZimuOXM1k
“bzzzz…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡigRrEegGnQ
“nnhhhh…hmmmhhh…”, lirih Renata pelan. Dildo yang benar-benar memenuhi rongga vagina Renata itu mulai berputar 360 derajat di porosnya terus menerus. Apalagi, ada tonjolan-tonjolan di sekujur dildo itu yang bergesekkan dengan dinding vagina Renata.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfWI5FUIbxm
“eemmhhh…”, desahan Renata begitu lembut keluar dari mulutnya. Renata belum pernah merasakan rasa nikmat yang seperti ini, vaginanya seperti dikelitik terus menerus yang menimbulkan rasa tersendiri. Tubuh Renata mulai terasa panas, tangan Renata tanpa disadari bergerak ke arah payudaranya sendiri. Renata pilin-pilin kedua putingnya sendiri untuk memaksimalkan rasa nikmat yang sedang melandanya.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjxl4awoXgp
“MMMHHH !!!”, Renata melenguh, kedua kakinya menegang. Seperti punya sensor, dildo itu langsung berhenti setelah Renata orgasme.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTWD2lnUycQ
“hhh…hhhh….”, Renata terengah-engah berusaha mengatur nafasnya setelah mencapai puncak kenikmatannya tadi. Mulai hari itu, Renata harus membiasakan dirinya dengan dildo yang bisa ‘aktif’ sewaktu-waktu dan tak terduga. Ternyata, remote yang dipegang Putri hanya untuk on/off saja dan untuk menyetel berapa rpm (rotasi per menit) dari dildo itu. Sedangkan, untuk aktifnya, dildo itu memang mempunyai sensor cairan. Jika liang vagina Renata sudah ‘kering’, pasti dildo itu akan langsung berputar.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwDPPyvWg84
Vagina Renata pun jadi tak ubahnya seperti ‘tambang minyak’ yang dibor oleh dildo itu. Suatu hari, Anita mengajak Renata pergi ke sebuah mall. Mau tidak mau, Renata pun ikut dengan Anita. Renata benar-benar kesulitan berjalan dengan keberadaan dildo itu. Sekali melangkahkan kakinya, dildo itu langsung bersegekkan dengan dinding vaginanya sehingga seperti ada arus listrik yang menjalar di sekujur tubuh Renata. Orang-orang banyak yang melihat cara jalan Renata dengan pandangan aneh. Wajah Renata sangat merah, malu mengetahui orang-orang memperhatikannya.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpUzYnl8vJ3
“Nit…gimana nih kalo tiba-tiba bergerak?”, bisik Renata setelah berada di dalam bioskop.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlHNmYKqZtK
“ya…lo tahan aja…”, jawab Anita singkat sambil tersenyum licik. Ketakutan Renata terjadi. Setelah 15 menit film bermain, dildo itu mulai mengebor vaginanya. Renata menggigit bibirnya sendiri agar desahan tidak meluncur keluar dari mulutnya.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt7iLytoBt5
“Ren…mendingan lo diem deh…daripada lo diliatin orang…”, ledek Anita karena Renata tidak bisa diam.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFZ7MIBS1I0
Renata akhirnya berusaha tenang, dia merapatkan kedua kakinya dan menggenggam tangan Anita erat. Ingin sekali Renata mengabaikan dildo yang ‘mengganjal’ vaginanya, tapi putaran dildo terlalu nikmat untuk biasa diabaikan Renata. Cowok yang di sebelah Renata mulai penasaran bunyi dengung yang ia dengar secara samar-samar. Dari cahaya yang berasal dari film, cowok itu bisa melihat ekspresi wajah Renata yang ada di sebelahnya. Terlihat seperti orang yang sedang menahan-nahan sesuatu. Cowok itu sangat penasaran, apalagi wajah Renata saat itu terlihat sangat menggoda, tapi cowok itu tak berani bicara karena di sebelahnya ada pacarnya.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2MUttP5M6U
“hhmmmppphhh….”, Renata menggigit bibir bawahnya sendiri dengan kuat untuk meredam lenguhannya saat orgasme.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGVZnpRVqXb
“Nit…ntar aja keluarnya…”, bisik Renata setelah film selesai.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZXX9KKKMne
“kenapa?”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl9asIWlHhb
“pokoknya ntar aja ya Nit…pleaaassee…”, Renata memelas.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIVxmZ9JMW4
“yaudah deh…ok…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg4tk80V4zR
Cowok yang ada di sebelah Renata berdiri lalu tersenyum kepadanya setelah pacar cowok itu balik badan bersiap keluar studio. Dengan wajah bingung, Renata melihat ke cowok itu.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzYHJbxCmBJ
Kenapa senyum tuh cowok? jangan-jangan…. Renata jadi malu sendiri. Begitu sepi, dua gadis cantik itu pun meninggalkan bioskop. Dengan cara jalan yang tetap tak biasa, Renata mengikuti Anita ke parkiran.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdt66Kav3KO
“gimana, Ren? enak gak tadi?”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQnO7U1lQI7
“mm…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5M7nr6Hl6S
“jawab…gue tanya diem aja…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡALv0wpMURq
“i..i..ya…”, jawab Renata tertunduk malu. Renata tidak bisa memungkiri betapa dahsyatnya orgasme di tempat umum apalagi ada yang menyadari seperti tadi.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT45i3bICUF
“jadi lo suka? haha…ntar gue bilang ke Putri deh…supaya cd lo gak dibuka..”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmZ3QaeORZY
“nggak…jangan, Nit…lepasin cd ini pleaasee..”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAsOlyuJGWb
“bukannya lo suka kalo V lo dijejelin?”, ejek Anita.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXnhD5IHSZZ
“pleaasee Nit…gue janji…gue bakal jadi anak buah Putri selamanya…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVDPRqHvmo8
“bener lo?”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSYvO7WixIT
“bener….”, jawab Renata hampir menangis.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdcUvPbZWAx
“oke…ntar gue minta Putri lepasin cd lo…tapi gue gak bisa jamin…soalnya Putri dendam banget ama lo dibandingin gue atau Nadya…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0RViznlebS
Mengingat perlakuannya terhadap Putri dulu, nyali Renata menjadi ciut membayangkan kalau dildo itu akan tetap di ‘sana’ seumur hidupnya. Malamnya, Anita berbicara ke Putri soal Renata.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6bXaT0cNZi
“NGGAK !! biarin aja dia pake cd itu terus…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB5KbPNoyy7
“tapi, Put…kasihan juga dia…katanya dia bener-bener minta maaf ke kamu…bener-bener nyesel…”, bujuk Nadya.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Dv4iyXxlv
“NGGAK !! pokoknya sekali NGGAK tetep NGGAK !!”, teriak Putri meninggalkan Anita, Nadya, Renata, dan Sapto.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡarKUkp0zRE
“neng Rena…bener-bener nyesel?”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmDDc7e6mF2
“iya, Pak…saya nyesel banget…saya janji bakal jadi anak buah Putri ‘n ngejagain dia…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTEDJyJG877
“panggil aja Mang…yaudah…kalo gitu biar Mang yang bujuk…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2qGwu780zH
Tak beberapa lama kemudian, Sapto kembali dengan membawa sebuah kunci.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd4VxMRAWZp
“ini kuncinya, neng…katanya non Putri…neng Rena harus nepatin janjinya…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSeGiD5kWTd
“iya, Pak..eh Mang…saya janji..”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR2205LyxVz
Sapto pun jongkok dan membuka cd Renata.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVgavsAI901
“hmm…”, lirih Renata pelan saat Sapto dengan sengaja menarik keluar dildo dari vagina Renata dengan sangat perlahan.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDXjCkOwraF
Lega sekali yang dirasakan oleh Renata, tak ada lagi rasa ‘mengganjal’ di selangkangannya.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnPjt8Pufbw
“makasih ya Mang…udah ngebujuk Putri…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPsUmUJUmFv
“iya sama-sama neng…”. Renata pun memakai hotpantsnya lagi untuk menutupi vaginanya. Sebenarnya, Sapto sudah ngiler berat ingin menyelipkan batang kejantanannya ke celah sempit Renata, tapi Putri belum memberi izin, lagipula Renata belum ‘mencuci’ vaginanya setelah berhari-hari digenangi cairan vaginanya sendiri. Renata pun jadi seperti pembantu Putri, menyiapkan sarapan dan seragam sekolah. Pokoknya melayani Putri bagai seorang pembantu. Bukan Putri namanya kalau tidak bisa memaafkan orang. Setelah 1 minggu, hati Putri akhirnya melunak. Dan kini, Renata juga menjadi keluarga. Sapto pun telah mengantongi izin dari Putri untuk bisa ‘bersama’ Renata. Jadi mulai sekarang, ada Renata dan Nadya yang bisa menemani Sapto jika Putri dan Anita sedang sekolah. Semakin banyak ‘pilihan’ bagi Sapto setiap harinya. ‘jadwal’ rutin dari Putri merubah pola pikir Nadya dan Renata, mereka berdua kini tak memikirkan masa depan mereka, yang ada di pikiran mereka hanya sex sex dan sex. Mereka berdua kini begitu total melayani setiap pria baik yang dikenal ataupun tidak. Tapi, Putri rutin memberikan obat yang membuat daerah kewanitaan mereka tetap steril, kesat, sempit, dan wangi. Terhindar dari penyakit kelamin dan kehamilan serta rusaknya bentuk alat kelamin mereka. Sedangkan Anita sibuk belajar untuk kelulusannya sehingga Putri membebaskannya dari ‘tugas’.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMat3yuk1S9
“Rena…kamu mau ya jadi istri Om?”, tanya Bambang yang sedang bermesraan di ranjang bersama Renata.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDRK3uTy7rr
“mauu Om…”, jawab Renata senang.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcLrbrkqWxf
“bener kamu mau?”, tanya Bambang sekali lagi untuk memastikan gadis cantik yang ada di depannya kini benar-benar mau menjadi istrinya.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdZV7MjBHhz
“iya, Om…Rena mau…tapi..Om Johan juga udah ngelamar Rena kemaren…gimana dong?”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgK40OwckBO
“yaudah…kamu kan jadi punya 2 suami…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1A0LxKhpku
“polyandri dong? boleh deh…tapi Om bilang ama Putri ya…takutnya gak boleh…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEgaSYIhpOC
“ok…ntar Om bilang…nah kalo gitu…Om minta jatah duluan…hehe…”. Bambang dengan cepat sudah berada di atas menindih Renata.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaoBSpBHjpB
“ih..udah Om…geliii…udaah…”, desah Renata manja. Bambang terus menggesek-gesekkan kumisnya ke kedua puting Renata. Bambang dan Renata selalu melakukan foreplay dengan sedikit bercanda agar saat bermain nanti menjadi lebih bergairah. Tubuh Bambang menutupi tubuh Renata. Pasangan yang sedang dilanda nafsu itu begitu mesra dan bernafsu saat berciuman. Bambang benar-benar bersyukur telah bertemu dengan Renata. Sudah 4 tahun dia menduda sejak bercerai dengan istrinya. Pertama kali Bambang melihat Renata waktu itu, dia langsung jatuh hati apalagi Renata begitu sinkron dan kompak saat bersenggama dengannya. Awalnya, Bambang agak takut juga cintanya ditolak karena Renata masih muda serta cantik, berbanding terbalik dengan Bambang yang sudah berumur. Tapi, Bambang akhirnya yakin kalau cintanya tak bertepuk sebelah tangan. Renata sama sekali tak menunjukkan penolakan saat Bambang mulai pdkt. Alasan Renata menerima pendekatan Bambang karena Renata merasa nyaman sekali berada di dekat Bambang. Renata tidak pernah merasa begitu dicintai, disayangi, dibutuhkan, dipuja-puja sekaligus merasa begitu dikuasai dan di dominasi oleh Bambang. Tapi, yang membuat Renata bingung, Johan juga menyukainya akhirnya dia bingung memilih yang mana. Renata pun bilang ke Johan soal usulan Bambang tadi dan Johan pun menerimanya dengan senang hati. Berbagi istri dengan laki-laki lain merupakan fantasi Johan sedari dulu.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9taqVsrG4n
Sejak saat itu, Renata sering bergairah sendiri saat memikirkan dirinya akan dipersunting oleh 2 pria sekaligus. Tubuhnya nanti akan menjadi hak milik 2 pria yang akan tinggal serumah dengannya. 2 pria yang akan saling berbagi jatah untuk mengisi rahim wanita yang mereka cintai yaitu Renata. Renata benar-benar tidak sabar ingin segera menjadi istri Bambang dan Johan. Renata semakin rajin merawat tubuh dan daerah kewanitaannya demi Bambang dan Johan. Renata ingin sekali mempersembahkan yang terbaik untuk Bambang dan Johan. Tubuh dan daerah kewanitaannya harus selalu sempurna untuk menyenangkan Bambang dan Johan, pikir Renata.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh9LEpcMPUr
“neng Putri…kita mau ngomong sesuatu nih…”, ujar Bambang dan Johan yang sedang bertamu ke rumah Putri.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpGxgaC131n
“iya, Pak…mau ngomong apa?”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKr03opkXfq
“begini…bapak sama Pak Johan ingin minta izin ke neng Putri soalnya kita bedua mau nikah sama Renata…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡivndPIKPlm
“iya neng…kita berdua pengen banget jadiin Renata sebagai istri…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD99BHQHeut
“mm..boleh sih…tapi tunggu Putri naik kelas ya?”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvXsTC7j951
“lho? emang kenapa, neng?”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXk73bLWZiE
“ada deh pokoknya…Pak Bambang ama Pak Johan mau kan nunggu? sebentar lagi..”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoRzdHP7lnC
“mm..iya deh…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqi4Qn5LMEA
Sebenarnya mereka berdua sudah ngebet ingin memperistri Renata dan menjadikan Renata milik mereka sepenuhnya, tapi Putri belum mengizinkannya jadi mereka harus mengurungkan niat mereka.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzSxj7LF9Db
“terus kak Rena..mau bilang ke orang tua kak Rena?”, Putri bertanya ke Renata yang duduk di tengah-tengah Bambang dan Johan.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnTBPF6wQMu
“mm…kayaknya nggak deh, Put…takut nggak boleh…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfHjR2PFXKE
“oh…yaudah..terserah kak Rena…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIfhE2LDHT2
Sebenarnya Putri sudah tahu kalau Bambang dan Johan menyukai Renata dari informasi yang diberikan Anita. Tapi, tak ada yang tahu kenapa Putri belum memberi izin (q juga gak tau yang dipikirin Putri…hhi). Sambil menunggu Putri naik ke kelas XII, Bambang dan Johan mendalami karakter Renata agar mereka tahu Renata luar dalam. Dan mereka berdua semakin yakin untuk memperistri Renata. Begitu Putri naik kelas, Bambang dan Johan tidak buang-buang waktu. Setelah Putri berkata ya, Bambang dan Johan langsung melakukan akad nikah di tempat dan dengan penghulu yang berbeda.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoyRaV39k5G
“Put…makasih ya udah ngizinin…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiWi0LneA9o
“iya, kak Rena…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2TwQqRnwLZ
“Ren…met menempuh hidup baru ya…”. Renata cipika cipiki ke Putri, Nadya, dan Anita.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVkqR2vWDzw
“yah neng Rena pergi…gak bisa ngerasain ini lagi dong?”, canda Sapto sambil menunjuk ke payudara Renata.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSMLERKcmel
“iya dong, Mang…ini kan sekarang punyanya Mas Bambang ‘n Mas Johan…jadi Mang Sapto gak boleh lagi…lagian kan masih ada Nadya, Anita sama Putri…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyKz63O14kH
“aaww…”. Putri mencubit pinggang Sapto, wajah Putri menunjukkan wajah cemburu.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡku6bQwshAg
“hayo lho, Mang…Putri marah tuh…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoMzRx6beCD
“cuma becanda non…jangan marah donk…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgULouYKIU7
Putri memalingkan wajahnya pura-pura marah, tapi akhirnya tidak tahan ingin tersenyum juga. Orang-orang lain di bandara melihat gerombolan Putri dkk. Aneh sekali. Di gerbang keberangkatan ada seorang gadis cantik yang ditemani 2 bapak-bapak. Sedangkan yang satu lagi, ada seorang bapak-bapak dengan 3 gadis cantik di dekatnya. Setelah berpamitan, Renata, Bambang, dan Johan pun naik ke pesawat mereka yang akan membawa mereka ke Kalimantan karena Bambang dipindah tugaskan ke sana sementara Johan meminta sendiri untuk tugas di Kalimantan.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZVPcL6mLAL
“Nad…lo nyetir…kita berdua di depan aja…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbIKl7u2u71
“oke, Nit…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2GmRYZvtxu
“Mang Sapto genit nih…tadi pake godain kak Rena segala…”, ujar Putri manja.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT4WBiMAvk6
“hehe…cuma becanda non…enakan juga punya non Putri..”, tangan Sapto pun sudah menyusup masuk ke dalam kaos Putri untuk menggenggam ‘gumpalan daging’ Putri yang benar-benar kenyal itu. Anita dan Nadya hanya senyum saja melihat Putri dan Sapto seperti sepasang kekasih yang serasi dan sedang dilanda kasmaran padahal umur mereka terpaut sangat jauh. Malam hari, di Kalimantan sana.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrXrSld7N1G
“Mas Bambang ‘n Mas Johan udah lama nunggu ya…”, ujar Renata keluar dari kamar mandi hanya dengan handuk yang melilit di tubuhnya.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc2JQuUV0Wz
Renata tersenyum lalu membuka lilitan handuk untuk memperlihatkan tubuhnya ke 2 suami barunya. Dengan gerakan perlahan dan anggun, Renata duduk di tengah-tengah ranjang lalu menggerakkan jari telunjuknya untuk mengundang Bambang dan Johan naik ke atas ranjang. Renata sudah siap rohani dan jasmani untuk melaksanakan tugas pertamanya sebagai seorang istri yaitu melayani dengan sebaik-baiknya. Bambang dan Johan pun sudah sangat siap menunaikan tugas mereka yaitu memberikan nafkah batin ke Renata. Meski bukan pertama kali Bambang dan Johan melihat tubuh Renata seutuhnya, tapi malam ini, Renata terlihat lain, benar-benar cantik, menggoda, dan begitu menggiurkan. Mungkin karena mulai malam ini Renata sudah menjadi istri mereka dan hanya milik mereka berdua sehingga menambah aura keanggunan Renata.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ZMphxo776
“mmmhh…”, lirih Renata pelan karena Bambang dan Johan sama-sama sedang menciumi lehernya. Malam itu benar-benar malam yang tak bisa dilupakan Renata seumur hidupnya, tak pernah dia bercinta begitu bergairah seperti malam itu, malam pertamanya sebagai seorang istri dari 2 pria tua yang benar-benar mencintainya itu.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmEpsV4EVog
**************************
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9enonKNTYl
Darto
Darto
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5guxwoOyKl
“mm…enak Sha…teruss…”, desah Darto. Darto membelai kepala Reisha. Reisha begitu fokus menjilati batang kemaluan Darto. Dengan lincahnya, lidah Reisha mengikuti setiap lekuk penis Darto. Darto benar-benar merasa di surga, Reisha memang tiada duanya, pikir Darto. Begitu hebat memuaskan pria dan tahu caranya melayani kemauan pria mulai dari foreplay sampai selesai sex. Untuk foreplay, biasanya Reisha mempasrahkan tubuhnya untuk digelitik, diciumi, dicupang, dan segala bentuk rangsangan lainnya. Saat sudah mulai ‘action’, Reisha selalu mengambil alih saat menit-menit pertama untuk ‘memanaskan’ suasana dan selanjutnya di serahkan ke pasangannya. Dan jika persenggamaan itu sudah selesai, biasanya Reisha akan menempatkan dirinya sendiri seperti budak seks dan mau melakukan apa saja pasca-sex. Reisha tak segan-segan menuruti perintah apa saja dari pria yang sedang bersamanya. Mulai dari mengelap batang kejantanan sang pria dengan baju yang akan ia (Reisha) kenakan lagi, menjilati lubang anus, ketiak, dan kadang-kadang Reisha tak segan mengemuti semua jari-jari kaki dari si pria jika disuruh. Tapi biasanya, tak usah disuruh, Reisha langsung menjilati alat kemaluan sang pria sampai bersih. Jadi, tak heran kalau pria yang bersenggama dengan Reisha merasa seperti raja yang sedang ‘dilayani’ oleh selirnya. Kepala penis Darto yang seperti jamur itu diemuti Reisha berkali-kali, lidah Reisha begitu aktif mengulik lubang kencing Darto untuk mengais sisa sperma yang mungkin masih ada di sana. Reisha mengelus-eluskan penis Darto yang sudah loyo itu ke pipinya lalu memandang ke mata Darto sambil tersenyum manis.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaE8rB3mhRb
Reisha
Reisha
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2uWDiAZbmM
“Reisha…bapak sayaaang banget…”, kata Darto sambil memandang wajah Reisha yang belepotan sperma. Meski belepotan sperma, wajah Reisha tetap cantik, malah semakin menggoda.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ46vqT6gWuE
“iya, Pak…Reisha juga sayang sama bapak…”, balas Reisha yang kini sedang asik menciumi kantung buah zakar Darto.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLFUYeOmzca
“BRAAK !!”. Sebuah kesalahan fatal telah dilakukan Darto. Biasanya, Darto tak lupa mengunci pintu rumah Reisha, tapi karena tadi keburu nafsu, Darto jadi lupa.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxzcMR41upQ
“DASAR BANDOT TUA !!”, teriak Aisya.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgVUnHdyh1l
Bagaimana Aisya tidak marah besar, pemandangan yang ada di depan matanya benar-benar menyulut kemarahan. Suaminya, Darto, sedang duduk mengangkang lebar dengan alat kelaminnya sedang diciumi seorang gadis. Sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya akan jatuh juga. Tetangga Reisha sudah curiga karena setiap Darto masuk ke rumah Reisha, pasti keluarnya setelah 3 jam atau lebih. Aneh juga kan seorang RT berlama-lama di rumahnya sampai 3 jam lebih?. Apalagi rumah yang sering didatangi Darto itu adalah rumah gadis cantik. Tentu saja menambah pikiran negatif para tetangga.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡItIrxvtWyn
“Ma…Mama…”, Darto benar-benar panik.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbNlGNyPyey
“DASAR PELACUR !!! PLAAKK !!!!”. Reisha ditampar begitu keras setelah ia berdiri. Pipi Reisha yang tadinya putih kini berubah menjadi merah.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIEhj4xeVWQ
Reisha mengelus pipinya sambil tersenyum sinis. Reisha menuju kamarnya. Sementara di ruang tamu, Darto sedang dimaki-maki istrinya. Reisha langsung keluar dengan membawa tas yang berisi pakaiannya. Dia menaruh kunci rumahnya di meja. Semua barangnya sudah dibawa, sepertinya Reisha akan pindah. Reisha masuk ke dalam mobilnya dan pergi, tak mau masalah menjadi lebih panjang. Reisha terlihat tenang, tak seperti orang yang baru saja dilabrak. Bagi Reisha, kejadian tadi bukanlah kali pertama dia alami. Mungkin sekitar 4x dia dilabrak. Reisha tahu ini resiko gadis penggoda seperti dirinya. Sebenarnya, Reisha juga sudah ingin pindah dari rumah kontrakannya itu. Bosan juga dengan Darto yang ‘bertamu’ setiap hari.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVhljm9rKLd
“huh…sakit juga ditampar ibu-ibu gemuk….”, komentar Reisha sendiri sambil mengelus-elus pipinya.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtnHm69SlNO
“oh iya…”. Reisha merogoh tasnya. Dia mengelap wajahnya yang lengket dengan tisu basah miliknya. Wajahnya sangat lengket karena sperma Darto belum dibersihkan sedari tadi. Apalagi AC mobil membuat sperma di wajah Reisha jadi cepat mengering.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsksdSlfabf
Untung, Reisha sudah mencari rumah kontrakan yang sudah ia cari kemarin-kemarin. Dia langsung mengemudikan mobilnya ke tempat itu.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ2g9vN9pSQ
“halo Put…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXUo8pPPeeP
“eh kak Reisha…ada apa, kak?”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI8KD6dQm0G
“ini…kakak udah nggak tinggal di tempat yang dulu, Put…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHfwvCPcnNy
“lho? kenapa?”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfzYwz5ef0U
“bosen…lagian…sempit…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM9GcYNMm0u
“terus kakak tinggal dimana?”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsQlYn4QN4Z
“kakak sih udah ada rumah yang kakak incer…tapi belum kakak beli…nih kakak lagi mau ke sana…kamu lagi apa?”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLjQWLH34S3
“Putri baru pulang sekolah nih, kak…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjakmZCQrsT
“oh iya..gimana tuh kabarnya si Rena?”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWIrWLdrM15
“oh kak Rena? dia udah hamil katanya…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡocrvnSaEio
“kok cepet banget?”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJz21Mm4UsN
“iyalah, kak…suaminya ada 2…pasti cepet lah..”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqVyCckaWTC
“oh iya ya…”. Putri asik mengobrol dengan Reisha sampai-sampai Putri lupa kalau sedang duduk di atas perut Sapto. Putri memang baru pulang sekolah, tapi dia sudah berduaan dengan Sapto di kamar. Tadi, saat Reisha menelpon sebenarnya Putri dan Sapto sedang melakukan pre-foreplay. Putri saja baru membuka cd dan hem seragamnya.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNL0LlnyzwX
Jadi, Putri duduk di perut Sapto dengan kaos dan rok abu-abunya. Dan karena tadi Putri telah membuka cdnya, tentu saja vaginanya yang tak tertutup apa-apa itu menempel erat dengan perut Sapto. Sapto menekuk kedua kakinya sehingga Putri bisa menyender ke belakang. Sapto hanya diam saja sambil bersantai dan memandangi makhluk cantik yang sedang duduk di atas tubuhnya. Sapto pun mulai berkhayal saat memandang ke arah perut Putri. Ingin sekali Sapto melihat perut Putri membuncit. Buncit karena mengandung seorang anak. Pasti lengkap sudah kebahagiaan dalam hidupnya jika sudah melihat Reisha dan Putri mengandung anaknya, itu yang dipikirkan Sapto. Sapto sadar dari lamunannya saat merasakan belaian halus di pipinya.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoaT7JRke0J
“bentar ya….”, meski tak keluar suara dari mulut Putri, tapi Sapto bisa membaca gerak bibir Putri berkata demikian.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnswJQfbapj
Sapto hanya mengangguk dan tersenyum. Beberapa menit menunggu, Sapto mulai bosan. Sapto pun iseng menyingkap rok abu-abu Putri yang pendek ke atas untuk mengintip ‘surga kecil’ milik Putri yang sering dikunjunginya itu. Karena Putri menyender ke belakang, daerah pribadinya terekspos jelas ke Sapto. Vagina Putri memang benar-benar indah. Tak usah dijelaskan, pasti semua orang bisa tahu kalau daerah kewanitaan Putri sangat terawat. Bibir vagina Putri menutup dengan sangat rapat dan warnanya juga masih kemerah-merahan persis seperti pertama kali Sapto ‘jumpai’. Sapto, bahkan pemiliknya, Putri, bingung kenapa bentuknya masih bagus padahal setiap hari selalu dirojoki penis besar Sapto? Sapto menggunakan dua jari telunjuknya ‘menyibak’ bibir vagina Putri. Sapto menjadi semakin tak sabar saja setelah melihat bagian dalam vagina Putri. Warna daging bagian dalam vagina Putri berwarna merah muda, benar-benar menggiurkan dan sedap untuk dipandang mata. Sapto mengelus-elus bibir vagina Putri berharap Putri akan terangsang dan segera menyudahi pembicarannya.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcQfyQEQ4Uc
“mmm…”. Putri mulai terganggu dengan aktivitas Sapto di daerah pribadinya.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdLKUi4OVwQ
“kak Reisha…udah dulu ya…Mang Sapto mulai iseng nih…”, ujar Putri sambil tersenyum ke Sapto.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcPaRumRPYd
“oh iya deh kak…kabarin lagi ya kak…kalo udah pasti dimananya…daah…mmuaacchh…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaCaI5wB39W
“Mang Sapto iseng nih…”, ujar Putri manja setelah menaruh hpnya di samping bantal Sapto.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ72LFAwZmsp
“abisnya non Putri lama…hehe…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkjdzDCrZKT
“iya maap deh, Mang…namanya juga ngobrol ama kakak sendiri…”, jawab Putri sambil meneruskan aktivitasnya yang terhenti tadi yaitu melucuti pakaiannya sendiri.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT8ZgYh07hI
Kedua payudara Putri berguncang naik-turun begitu kaos terlepas dari tubuhnya.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Sqh8IJzRc
“eits…ketangkep….hehe..”, canda Sapto yang langsung ‘menangkap’ kedua buah payudara Putri dengan sigap bagai menangkap buah yang akan jatuh. Putri hanya tersenyum manis. Sapto meluruskan kedua kakinya dan Putri langsung memundurkan pantatnya. Putri menekan penis Sapto ke perut Sapto sendiri lalu Putri menindih penis Sapto yang ‘tidur terlentang’ dengan vaginanya. Batang penis Sapto tepat berada di tengah-tengah belahan bibir vagina Putri. Putri merundukkan tubuhnya. Bibir Putri yang mendekat langsung disambut baik oleh Sapto. Sapto mendekap erat Putri. Dia begitu lahap melumat, mengemut, dan menjilati bibir Putri. Silat lidah pun tak bisa dihindari. Keduanya begitu menikmati percumbuan ini. Putri dan Sapto sama-sama terlihat sangat bernafsu saling pagut dan saling lumat. Tangan Putri berada di bawah punggung Sapto. Keduanya saling mendekap membuat tubuh mereka menempel dengan sangat erat sampai-sampai kedua tubuh yang kontras itu seperti menjadi satu tubuh saja. Putri memang sangat suka berciuman karena menurut Putri, dengan berciuman, dia bisa seperti tukar perasaan dengan Sapto dan selain itu, saat berciuman dia bisa merasakan kelembutan, kehangatan, dan kemesraan Sapto. Dan tentu saja, Sapto juga senang sebab bibir Putri begitu lembut, manis, dan beraneka rasa karena Putri sering gonta-ganti lipgloss dengan variasi rasa. Saking sukanya berciuman, mereka berdua pun membuat rekor sendiri, berciuman selama 5 menit 10 detik tanpa melepaskan bibir. Dan sampai saat ini, mereka belum bisa mengalahkan rekor yang mereka buat sendiri. Sambil terus sibuk bercumbu, Putri masih bisa menggerakkan pinggulnya maju mundur agar alat kelaminnya dan alat kelamin Sapto saling bergesekkan. Putri melakukan itu untuk ‘memanaskan’ dan menyiapkan vaginanya.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5LOMby3YLJ
“mm…aaahhh…”, hela Putri bisa menghirup nafas lagi setelah melepaskan bibirnya dari bibir Sapto. Benang air liur pun terbentuk menghubungkan bibir Putri dan bibir Sapto. Dan air liur mengalir di sela-sela bibir, entah itu air liur Putri atau air liur Sapto. Yang pasti mereka berdua sangat menikmati percumbuan tadi.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGAD3Ycd9Hm
“yah Mang…cuma 4 menit…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2OoULvJcMo
“ha? kirain udah lebih…ya udah deh…masih banyak waktu…buat mecahin rekor…hehe…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtJeVLqvMCR
“iya, Mang…Putri siap selalu kok…hehe..”, goda Putri sambil tersenyum.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXlcDAAQ1n2
Meski setiap hari mereka bermesraan dan bercinta, gelora hawa nafsu mereka tak pernah turun karena tak ada kata bosan dalam kamus mereka. Setelah foreplay tadi, Putri dan Sapto pun siap untuk melakukan kebutuhan dasar dari semua makhluk hidup yaitu bereproduksi. Meski belum bisa mendapatkan fungsi utama dari reproduksi yaitu mempunyai keturunan, tapi setidaknya mereka berdua bisa mendapatkan kenikmatan dari proses reproduksi yang mereka lakukan setiap hari.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGwa6wRBXbO
“Putri !”. Putri dan Sapto melihat ke arah pintu. Ada Nadya dan Anita yang sudah berdiri tanpa mengenakan apapun.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡREtWWnjOJj
“kita ikutan dong….”. Nadya dan Anita berjalan mendekati Putri dan Sapto.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3S45G13xpp
“ayo…kita keroyok Mang Sapto…”. Putri turun dari atas tubuh Sapto dan meloloskan roknya sehingga di depan Sapto kini ada 3 orang gadis cantik tanpa sehelai benang pun di tubuh mereka.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHAQjZtX92N
“Mang Sapto kuat kan..kita keroyok?”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvLeMdW2UdA
“tenang aja neng-neng cantik…dijamin punya Mang Sapto nggak bakal cepet puyeng…hehe…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYa2Lg4E9nT
“bener ya? kalo keok duluan ada hukumannya lho…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoabWLerVKx
“yee…kalo gak percaya…ayo betiga maju sini…”, tantang Sapto.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlWRYlyRiB0
“oke kalo gitu…serbu !!”. Begitulah kehidupan Sapto sekarang, satu rumah dengan 3 gadis cantik yang tak segan-segan melakukan ‘inisiatif’ terhadapnya.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Xp09aqEOK
Putri pun lulus dari SMAnya lalu mengambil tes masuk ke universitas Reisha dulu bersama Nadya dan Anita. Mereka bertiga lolos ujian itu. Begitu izin dengan kedua orang tuanya, Putri beserta Sapto, Anita, dan Nadya menuju ke rumah Reisha.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8mad3wbwhz
“non Reisha…”. Sapto langsung memeluk Reisha.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1bqOG0rZDw
“aduh Mang Sapto…gak enak ah…ada Putri ‘n yang laen…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSSONqy3gOl
“hehe…abisnya kangen banget sih…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ327dyVv1Zv
“mendingan Mang Sapto bawain barang-barang ke dalem deh…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8p3YIDhcpi
“oke deh…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyNsrTA9ZHH
“kak Reisha !!”, teriak Putri sambil berlari ke arah Reisha.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfdstG496rZ
“ini dia…adekku tersayang…”, ujar Reisha mengelus-elus kepala Putri yang kini sudah memeluknya.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT2cH7jjNmY
“wah…rumah kakak jadi lebih luas daripada yang dulu ya?”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb8xUvfSYp5
“iya donk, Put…kakak sengaja cari yang gede…kan kamu ama Mang Sapto mau pindah bareng kakak…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrrwlSpl52z
“oh iya…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY6g8lar0ck
“yaudah sana..istirahat dulu…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkLmj0WYKeM
“iya kak…”. Anita dan Nadya pun mendekat.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnnwVuL21Wy
“yang mana Anita..yang mana Nadya nih?”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnwQxAawwCe
“saya Anita, kak…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwHTrcDQsQz
“kalau saya Nadya, kak…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjrktEXKG7z
“oh…iya iya…”. Reisha menyalami Anita dan Nadya bergantian.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFLcLc9w0v6
“yaudah…ayo masuk yuk…”. Reisha membuatkan minuman untuk mereka semua. Sambil menikmati minuman, mereka pun bersenda gurau sekalian istirahat. Anita dan Nadya kelihatan segan dan jadi malu-malu dengan adanya Reisha.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuuJnJnXeOi
“nah…Nadya sama Anita tidur di kamar yang itu dan itu ya…”, Reisha menunjuk ke 2 kamar yang bersebelahan.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpf1NhfaouO
“iya, kak…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRAryRwFGiQ
“Putri tidur bareng kakak aja ya…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgOSO0LyZBU
“boleh…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWIU7jJ4jv1
“kalo gitu Mang Sapto satu kamar ama non Putri ‘n non Reisha ah…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMBEpPUXdDO
“dasar Mang Sapto…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyciFYkGxWb
“hehe…”. Mereka semua masuk kamar untuk menaruh barang bawaan mereka masing-masing. Di dalam kamar, tanpa malu-malu Putri melucuti pakaiannya sendiri.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuNLtD5YCaS
“Put…badan kamu kayaknya makin bagus…”, ujar Reisha memperhatikan tubuh Putri yang kelihatan lebih aduhai dari sebelumnya. Payudara Putri terlihat lebih besar namun tetap kencang dan bulat. Pantatnya juga terlihat semakin membulat dan semakin berisi sampai-sampai Reisha seperti melihat versinya yang lain.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh5WvzcwmVT
“emang iya ya, kak?”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcetX9Dswcn
“iya…liat aja di cermin…”. Putri pun memperhatikan tubuhnya sendiri di depan cermin besar yang bisa memperlihatkan dari kepala sampai kaki.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYi3VkKES3o
“hmm…bener juga, kak…gara-gara Mang Sapto sih…ngegrepein Putri mulu tiap hari…”, ujar Putri melirik ke Sapto dan tersenyum.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHLCIGmPBxQ
“non Putri bukannya makasih…badan non Putri kan jadi bagus…hehe…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgrRQbd9xTw
“iih..Mang Sapto….”, Putri mencubit pinggang Sapto.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTV8XpncTNL
“adu..du..duh..”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWH3t9jVMzu
“kak..Putri mau keluar dulu ya…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxauWrTw5dl
Putri sengaja keluar dari kamar, dia tahu Sapto dan kakaknya pasti ingin saling melepas rindu. Setelah pergi ke kamar mandi yang ada di luar kamar, Putri iseng, dia kembali ke kamar Reisha dan membuka pintu dengan sangat perlahan. Putri melihat kakaknya dan Sapto sedang bermesraan di atas ranjang. Keduanya sudah tak berpakaian lagi. Sapto memeluk tubuh Reisha yang menyender ke bahunya dengan sebelah tangannya. Sementara, tangan Reisha sedang ‘membangunkan’ burung Sapto. Dan kadang sesekali Reisha mencium dan mencupang leher Sapto. Meski umurnya terpaut lumayan jauh, tapi mereka berdua terlihat sebagai sepasang kekasih yang begitu serasi dan begitu mesra. Putri hanya tersenyum saja sambil menutup pintu. Kini, Sapto benar-benar bahagia. Tak ada lagi yang bisa memisahkannya dengan Reisha. Ditambah dengan 3 bidadari cantik lainnya di rumah itu. Benar-benar seperti berada di surga. Reisha, Anita, dan Nadya pun cepat akrab karena sifat Reisha yang sangat bersahabat. Reisha mengajarkan segala hal yang diperlukan untuk menjadi wanita sesungguhnya kepada Anita, Nadya, dan Putri. Make-up, pakaian, cara berjalan, cara bicara, cara makan, dan yang paling penting perawatan tubuh. Setiap minggu, Reisha selalu mengajak adiknya serta Anita dan Nadya ke sebuah salon perawatan khusus wanita untuk menjaga keadaan tubuh mereka. Sesuai perjanjian mereka berdua, Reisha dan Sapto pun akhirnya menjadi sepasang suami-istri yang sah di mata agama dan hukum. Hanya ada pesta kecil untuk mereka berlima saja. Malam harinya, setelah mengobrol bersama-sama di depan tv, Sapto menggendong Reisha ke kamar untuk melewati malam pertama mereka.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbaAMMfOeMM
Anita
Anita
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHak8KdBk1J
Tak beberapa lama kemudian, Reisha keluar dari kamar tanpa busana.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL70woiklgD
“Put…Nit…Nad…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCuq3swrjPS
“ada apa, kak?”, tanya mereka bertiga kompak sambil memperhatikan tubuh Reisha yang masih bersih dan ‘kering’, sepertinya belum diapa-apakan Sapto.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEbJlUUqFjq
“buka baju kalian…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ096wFeLReC
“kenapa?”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDTTSAG45wM
“udah…buka aja dulu…”. Meski bingung, mereka bertiga tetap menelanjangi diri mereka sendiri.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5ZszwMDEfI
“emangnya kenapa sih, kak?”, tanya Putri.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBhXyt6zlmr
“ayo sekarang kalian ikut kakak…”, ujar Reisha menarik tangan Anita dan Nadya. Sementara tangan Anita memegang tangan Putri. Mereka berempat memasuki kamar.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIXWnxh9R5z
“nah…Mas Sapto…kita kan udah sering malem pertama…ya kan?”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEfaMNpJ8eh
“iya…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJexp6z32Lm
“malem ini kita ajak Putri, Nadya, ‘n Anita…supaya malem pertama kita rame…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡveOBr6zto5
“wah…ide bagus tuh Ma..”. Putri dan Reisha berdiri di samping kanan ranjang dan Nadya dan Anita di samping kiri ranjang. Sapto benar-benar berada di surga. 4 vagina dari 4 gadis cantik kini ada di samping kanan dan kirinya, siap untuk ‘digunakan’ bahkan siap untuk diapakan saja oleh Sapto. Semerbak wangi dari 4 vagina yang memiliki aroma harum yang berbeda-beda memenuhi hidung Sapto, membuat penis Sapto semakin mengeras yang berarti siap untuk membelah 4 pasang belahan yang rapat nan indah itu. Sapto tak menyangka kejadian ini. Dia pikir jika Reisha telah menjadi istrinya, Reisha tidak akan memperbolehkan wanita mana pun berhubungan dengannya kecuali Putri tentunya.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoN6HdHZ7zD
Tapi, ternyata sejak malam pertama itu, Reisha malah menyuruh Anita dan Nadya menjadi istri pengganti bagi Sapto jika dia sedang sibuk. Putri sebenarnya tidak ingin mengganggu Reisha dan Sapto dan ingin pindah ke kamar yang ada di sebelah kamar Reisha. Tapi, Reisha melarangnya dan menyuruh Putri tetap di kamarnya. Alhasil, Putri pun jadi ‘terlibat’ setiap malamnya. Reisha memang membolehkan Sapto menggagahi Nadya, Anita, dan Putri, tapi hanya membolehkan Sapto membuang spermanya ke rahimnya(rahim Reisha). Tentu saja Sapto tak keberatan sama sekali karena dia memang ingin menghamili Reisha. Sapto rajin sekali ‘mendepositkan’ benih-benihnya ke dalam istri barunya yang cantik itu dan Reisha pun dengan senang hati menyediakan rahimnya untuk menampung sperma suami tercintanya setiap hari atau kapanpun Sapto mau. Sapto dan Reisha saling menjaga alat kelamin masing-masing. Setiap pagi, mereka selalu mandi bersama dan saling membersihkan alat kelamin. Sapto merasa paling beruntung sedunia bisa memperistri Reisha karena selain cantik, Reisha sangat perhatian, setiap pagi Reisha selalu membuatkan sarapan, memakaikan baju, celana, maupun sepatu Sapto. Saking perhatiannya, setiap Sapto pulang setelah keluar dari rumah baik sebentar ataupun lama, baik memakai sandal ataupun sepatu, Reisha akan langsung bergegas mengambil sebaskom air hangat lalu Reisha membuka alas kaki Sapto. Kemudian, Reisha tanpa jijik akan menjilati setiap jengkal kaki Sapto dan mengemuti jari-jari kakinya sebelum dibasuh air hangat dan dikeringkan dengan handuk. Reisha ingin Sapto tahu kalau dia telah mengabdikan hidup untuknya dan akan menjadi istri yang baik, perhatian, penurut, dan memanjakannya setiap hari.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjTa4HzYKl1
“yah kak Rena gimana dong? Andre kan pengen banget tinggal bareng kak Rena…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnCds34i1GU
“maap ya Ndre…gimana kalo kamu dateng ke alamat ini…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCMxpAGopYM
Andre mencatat alamat yang diberikan Renata.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeT60yNJ6Nr
“nah…itu alamat rumah temen kakak…kalau kamu masih niat sekolah di Bandung…kamu tinggal di situ aja…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOk8xsucZK4
“tapi…cewek apa cowok, kak?”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ02INupqi7c
“emang kenapa kalo cowok?”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1mA4hAD3QR
“oh…kirain temen kakak cewek…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhDSz3Q6uEh
“dasar ganjen kamu…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡur6QBm2qWR
“terus kalo Andre ke sana…bilang apa? masa tiba-tiba Andre dateng terus bilang mau numpang…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwdcBuLBLmA
“udah pokoknya kamu dateng dulu…kalo ditanya…bilang aja kamu Andre..adiknya Rena…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4YxDUOIpVw
“iya…tapi kapan Andre bisa ketemu sama kak Rena? Andre udah kangen pengen nyusu ke kak Rena nih…”, ujar Andre agak porno.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoTx1BeE57O
“udah SMA masih nyusu aja…ntar deh kalo ada waktu…kak Rena bakal main ke sana…”. Andre tidak tahu tentang kakak angkatnya itu telah menikah dengan 2 orang pria sekaligus dan sedang mengandung. Renata hanya memberi tahu Andre dan keluarganya kalau dia kuliah di Kalimantan. Andre pun berangkat di antar kedua orang tua angkatnya.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9i0sQa1cW5
“ting tong…ting tong…”. Tak lama kemudian, seseorang keluar dari rumah.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVRUwGlOuJX
“kamu Andre ya?”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKzFBPGLcRO
“iya, kak…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNipblCbEuC
“dateng sendiri?”. 2 orang lagi turun dari mobil.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjLVVWOVlz7
“Anita?”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1MOPbkwEoH
“eh Tante sama Om…apa kabar?”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXjY7i0YtWZ
“ternyata temen Renata itu kamu…Tante kira temen Renata itu cowok…Tante takut banget lho…takut Andre jadi bandel…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWCzLPPH1er
“tenang aja Tante…Nita jagain Andre…kalo nakal…ntar Anita jewer…”. Mereka pun mengobrol di depan.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDa7JKkMzaU
“ayo Om Tante…masuk dulu…gak enak ngomong di luar…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbIj5Tm1XCa
“gak usah Nit…Om sama Tante mau pergi lagi…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ263NY0Pdpo
“oh yaudah…ati-ati ya Om, Te…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNoeNQntTdp
“Andre…jangan nakal ya…telpon tiap minggu…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrgubu5fNmP
“iya, Ma…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpzEq9PonYA
“nanti Papa kirim uang ke rekening kamu tiap bulan…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfGWSUuPw2Q
“iya, Pa…”. Setelah berpamitan, orang tua angkat Andre itu meninggalkan mereka berdua.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0IP91afDlA
“ayo Andre…kita ke dalem…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYiXEwamjaY
Anita langsung menutup pintu begitu mereka berdua berada di dalam. Anita menuntun tangan Andre. Saat berjalan ke kamarnya, Andre melihat sesuatu pemandangan yang ‘aneh’. Ada seorang laki-laki yang sedang tengah duduk di sofa yang ada di depan tv. Dan 3 wanita yang bugil sedang mengerubungi selangkangan pria itu bagai semut menemukan gula. Sebagai pria, Andre tahu hanya ada satu benda yang ada di selangkangan seorang pria, tak lain dan tak bukan adalah alat kejantanannya. Tapi, pasti butuh ukuran yang di atas rata-rata untuk bisa ‘menarik perhatian’ 3 wanita sekaligus, pikir Andre. Andre tidak sempat melihat karena keburu sampai di dalam kamar.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkrga79FNoJ
“tunggu di sini ya, Ndre..”. Andre hanya bengong tak percaya, penisnya mulai bangun karena dia membayangkan dia ada di posisi pria itu. Saat asik melamun, pintu terbuka.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRMstyYUwLp
“….”, mulut dan mata Andre sama-sama terbuka lebar. 2 gadis cantik tanpa sehelai benang pun sedang berjalan ke arahnya. Dua-duanya ia kenal, Anita dan Nadya. Teman kakak angkatnya, Renata, yang sering ia jadikan bahan masturbasi jika Renata sedang sibuk.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrnlyipRpn6
“nah Andre…mulai sekarang…kamu tidurnya di sini bareng kita bedua…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4WcnK5z34t
“yang bener, kak??!”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9GpTFbRQv9
“iya…anggep aja kita pengganti Rena…”. Anita menuntun tangan kiri Andre ke vaginanya, sedangkan tangan kanan Andre sudah ada di vagina Nadya.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyCejh0WYDl
Kayaknya masa SMA gue bakalan indah nih, pikir Andre. Andre pun menjadi bagian keluarga itu. Anita dan Nadya selalu setia membuat Andre merasa hangat setiap malamnya. Anita dan Nadya pun memperlakukan Andre bak raja. Setiap pagi, sarapan langsung siap di samping kasur, mandi pun Andre tidak perlu repot, Nadya dan Anita siap memandikannya. Setiap pulang sekolah, Andre langsung menuju kamarnya karena pasti ada Anita atau Nadya yang sudah menunggunya di ranjang tanpa busana. Seperti mimpi saja, pulang sekolah, pusing setelah seharian berpikir, sampai rumah melihat gadis cantik yang siap ditiduri membuat Andre jadi selalu cepat pulang. Dan jika Andre mau buang air kecil pasti Nadya langsung mengikutinya lalu dengan senang hati membersihkan penis muda Andre setelah buang air kecil. Tidak hanya sex, Andre juga bisa belajar tentang pelajaran dari sekolahnya dari Anita karena Anita memang pintar dalam hal pelajaran IPA atau IPS. Dan yang menarik, saat belajar matematika, Anita merelakan tubuhnya menjadi tempat coret-coretan Andre. Tentu saja tempat favorit Andre menulis adalah di payudara, selangkangan, dan pantat Anita, dan tak jarang setelah selesai belajar Andre iseng dan menjadikan pensilnya yang tadi ia gunakan untuk menulis menjadi dildo ke Anita. Meski cara pengajaran yang aneh itu, Andre malah menjadi ingat terus menerus rumus-rumus yang telah ia tulis di tubuh Anita dan bisa mengerjakan semua soal matematika dengan mudah. Dan Anita selalu membersihkan tubuhnya setelah dicoret-coret Andre agar tetap sedap dipandang. Meski sudah punya Nadya dan Anita yang melayaninya, sebenarnya Andre ingin sekali merasakan kulit Putri yang kelihatan mulus itu, dia benar-benar penasaran, tapi Anita dan Nadya melarangnya karena Putri tidak boleh disentuh.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQmsro8qqWq
“maaf, Pak…Bapak ini ayahnya Ibu Reisha?”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu371RjgBNc
“bukan, Sus…saya suaminya…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWJphzJJVls
“…”. Suster itu terdiam sejenak dan memandangi Sapto dari kepala sampai kaki. Mengingat wajah Reisha, suster itu tak percaya Sapto adalah suaminya.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyagVkMUNAX
“mm….kalo begitu Bapak silahkan masuk…Ibu Reisha minta di dampingi…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHysR24pUUj
“hmmppphhh !!!”, Reisha mendorong sekuat tenaga. Tangannya mencengkram kuat tangan Sapto.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuzqtve4bkR
“terus Ma…terus !!”, Sapto hanya bisa mendukung Reisha dengan hati yang ketar-ketir.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDSVwBDBret
Sapto ingin buah hatinya selamat, tapi tentu dia juga tidak ingin kehilangan Reisha, istrinya yang cantik.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwvNZ1v4EtE
“huf..huf…huf…”, Reisha mengatur nafas sebelum mulai mendorong lagi. Sapto mengelap keringat Reisha dan memperhatikan istrinya itu sedang berjuang antara hidup dan mati untuk mengantarkan buah hati mereka ke dunia.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr8419lDbkW
“OWEEE !!”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo0g4193zhM
“selamat Ibu Reisha…bayi Anda laki-laki…”, ujar salah satu suster sambil memperlihatkan bayi mereka. Bayi laki-laki yang kelihatan sehat dan montok.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxoWpokcgPt
“saya bawa dulu untuk di bersihkan…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM7l5jN2C2p
“Mas Sapto…”, lirih Reisha lemah.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx7OjLg1ekJ
“sshh…Mama istirahat aja dulu…”. Tak dapat disangkal, rasa gembira yang luar biasa dirasakan keduanya. Gembira karena akhirnya mempunyai hasil dari percintaan mereka selama ini. Bayi laki-laki yang rencananya akan diberi nama Bayu Putra Pangestu itu murni hasil buah cinta Reisha dan Sapto.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1dWW5zO9RZ
Sejak menikah, Reisha hanya bercinta dengan Sapto. Hanya sperma Sapto yang menggenangi rahim Reisha setiap harinya. Jadi, sudah pasti bayi itu adalah keturunan Sapto. Sapto bahagia dan bangga sekali. Akhirnya impiannya mempunyai anak dari Reisha terkabul. Setelah dirawat beberapa hari, Reisha akhirnya diperbolehkan pulang.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7rlBsbajkN
“kenapa, Ndre? kok ngeliatin kakak?”, tanya Reisha melihat Andre memperhatikannya yang sedang menyusui bayu.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY5SzLIrtUf
“mm…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡei474GeHf4
“kamu mau?”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡICorhg0SqO
“bb…boleh?”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUdMGofjXc1
“boleh aja…tapi izin Om Sapto dulu ya…”.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyIvN8UgAOD
“dasar nih Andre…udah SMA masih mau nyusu aja…”, ledek Anita.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT9PNDRhtEG
“HAHAHA”, mereka semua tertawa. Reisha dan Sapto merawat bayinya dengan penuh kasih sayang sambil bersiap untuk membuat ‘generasi’ berikutnya. Anita dan Nadya kini semakin dekat seperti kakak adik atau lebih tepatnya seperti pasangan lesbian. Sementara Putri dan Andre mulai saling lirik-melirik. Dan jauh di sana, Renata sibuk dengan bayi dan 2 suaminya. Reisha, Sapto, Anita, Nadya, Putri, Renata, dan Andre kini menjadi satu keluarga yang terbentuk bukan karena hubungan darah melainkan karena balas dendam. Semuanya saling menjaga dan saling ‘menyayangi’ satu sama lain.
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEctRPo2OEN
347Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGQmAhTyoF9
