Lima orang laki-laki kini sudah berdiri mengelilingiku yang sedang duduk bersimpuh di lantai dengan kondisi telanjang dan kedua tangan terikat ke belakang. Bagai predator kelaparan, tubuhku seolah menjadi hidangan lezat buat mereka. Ya mereka adalah atasanku Surya dan empat orang temannya, Togar, Sunyoto, Haris dan Dargo. Di sela kekhawatiranku dengan keberadaan mereka berlima, atasanku pak Surya sempat berbisik dengan teman-temannya untuk mengambil sesuatu. Namun hanya hitungan menit, atasanku yang cabul dan kurang ajar itupun dengan cepat sudah datang kembali membawa dua buah dildo serta sebuah handycam. Didekatinya diriku dan…..
5610Please respect copyright.PENANAXKhgqUFexe
Surya : “permainan kita mulai budakku” gumamnya sambil menusukkan sebuah dildo bergerigi yang dipegangnya tepat di vaginaku. Posisiku yang sedang bersimpuh secara otomatis langsung menduduki dildo yang berukuran cukup besar itu. Aku : “mmmhhh mmmmmh…paaak”..mendadak aku mendesah merasakan besarnya dildo tersebut. Belum lagi sempat vaginaku menyesuaikan diri, tiba-tiba vaginaku dikejutkan pula dengan getaran hebat dari dildo itu. Kulirik ke arah pak Surya, ternyata dia memegang remote kecil untuk mengendalikan getaran dildo yang baru saja dibenamkannya di dalam vaginaku tadi. Aku : “uuuughhh uummhh ppaak…jjaangaan diterussin…geelii paaak..Dephut jadii pengenn….hhhhhghh…aah” sebutku pada pak Surya di depan teman-temannya.
5610Please respect copyright.PENANAt1LUkJtgcl
Plaaak..plaaaak, seiring pengakuanku, dua tamparan lalu lengket di pipi kananku. Surya : “apanya yang geli Dephut, kamu pengen apa hah? Pengen apa..?? Kalau bicara itu yang jelas, biar teman-teman saya juga mendengarnya” bentaknya. Aku : “hikss ampun paaak, jangan ditampar lagi.. memek Dephut yang geli pak, memek Dephut gatal jadi pengen dientot” kataku disambut gelak tawa mereka berlima. Surya : “bagus Dephut, saya suka dengan kejujuranmu, hahaha… kalau memang itu keinginanmu saya akan kabulkan. Sekarang katakanlah keinginanmu tadi di depan handycam ini, katakan siapa kamu sekarang, wanita seperti apa kamu dan apa yang kamu mau. Lakukan tanpa keterpaksaan” perintahnya menunjukkan handycam yang sudah standby merekam. Aku : “hai, aku Defi Wahyuni, belum menikah. Aku biasa dipanggil Dephut. Gimana seksi gak kira-kira Dephut kalau telanjang gini tapi masih pakai jilbab. Ssst jangan pada bingung ya, Dephut ini pelacur, pelacur berjilbab yang suka dientot. Mmmhh jadi kalau mau ketemu sama Dephut datang saja ke B****. Dephut akan layani semua keinginan kalian. Mulut, memek dan anus Dephut bisa kalian pakai kapan saja, bbsaa kalian zinahi ssepuasnya. Graatiss mmpthhh” tuturku genit meremas-remas payudaraku lalu melihat ke arah kamera sesuai perintah pak Surya. Aku tak menyangka, diriku yang selama ini alim dan polos bisa dengan mudahnya mengucapkan kalimat dan kata-kata tak berpendidikan seperti itu. Malu rasanya, apa jadinya jika orang tuaku, saudara dan sahabat-sahabatku melihat kelakuan binalku ini. Tapi semua sudah terlanjur, aku yang dulu bukanlah aku yang sekarang. Kini aku hanyalah budak nafsu pak Surya. Aku pun mencoba menikmati kekasaran dari permainannya, ya itulah peranku. Peranku sebagai seorang pelacur berjilbab.
5610Please respect copyright.PENANAYjjLDQb2ro
Surya : “nah bapak-bapak, kalian sudah mendengarkannya kan..? Nikmatilah budak piaraanku ini. Mulut, memek dan anusnya bisa kalian pakai sampai puas. Hahaha” tawanya semakin merendahkanku. Usai menertawai keadaanku, pak Surya kembali mendekatiku, dijambaknya perlahan rambutku lalu dilumatnya bibirku. “Mmmmmpthh…mmhhhh…Ssrrpth..Ccpthh…detik ini, panggil saya tuan. Termasuk juga ke teman-teman saya. Ingat, jangan membantah apapun yang mereka minta. Puaskan mereka dan berikan live show terbaikmu Phut” pesan pak Surya padaku yang kubalas dengan anggukan dan pagutan bibir. Selesai menyampaikan maksudnya, pak Surya langsung menginstruksikan ke empat temannya untuk menggarapku. Sedangkan dia sendiri sibuk mengabadikan setiap adegan demi adegan yang kulakukan.
5610Please respect copyright.PENANAlMox1mGojW
Aku : “ttuuaan, mmmhh ssentuhhlah aku” pintaku malu-malu. Tanpa kuminta dua kali, Togar, Dargo, Sunyoto dan Haris kemudian mulai menempelkan penisnya di wajahku, tepat mengenai hidung, pipi dan bibirku. Kadang mereka juga menamparkan penis itu ke pipiku. Tercium pula olehku penis mereka yang aromanya beraneka ragam, mulai kecut, asam serta anyir. Meski sedikit jijik, tapi aku sudah tak memperdulikan hal itu lagi, aku tak bisa membohongi diriku bahwa aku juga terangsang dengan kecabulan mereka.
Togar : “Buka mulutmu yang lebar Phut, aku mau entot dulu mulutmu itu” katanya dengan logat membentakku. Saat mulutku terbuka, pak Togar lalu dengan cepat membenamkan penisnya ke dalam mulutku. Penis yang besar dan panjang itu bahkan dengan mudah menyentuh kerongkonganku. Sama halnya seperti yang pernah dilakukan pak Surya, pak Togar juga mengulangi hal yang sama padaku. Ditekannya batang penisnya sampai membuatku susah bernapas, tangan kekarnya ikut pula memegang kepalaku sehingga semakin membuatku gelagapan. “Tahan Phut..tahaaaan…aaaaaaarghh…1, 2, 3, 4, 5….” teriaknya menahan kepalaku sambil menghitung serta menguatkan benaman penisnya ke bagian terdalam mulutku. Mencapai hitungan ke 10, barulah pak Togar melepaskan penisnya dari mulutku. Air ludahku pun langsung meluber membasahi penisnya dan menetes-netes di lantai ketika penis itu keluar dalam mulutku. Tak sampai satu menit mengambil napas, secara tak kuduga pak Togar lagi-lagi memasukkan batang penisnya ke mulutku. Memaju mundurkan penisnya, membenamkannya dengan kuat hingga menyentuh tenggorokanku dan memaju mundurkan penisnya lagi. Begitu berulang-ulang disertai banyaknya air ludahku yang ikut keluar membasahi penisnya. “Seponganmu memang enak Phut. Sepongan pelacur berjilbab. Aaaaaaaaakh. Pelacurmu ini memang mantap Surya, nggak kalah dari lonte pinggir jalan…” rintihnya mengataiku sekaligus menikmati service oral yang dirasakannya dari mulutku. “gantian Gar, aku juga mau nyoba. Dah nggak tahan ni” sambung Sunyoto menanggapi pengakuan Togar. Senada dengan Sunyoto, Haris dan Dargo pun tak mau kalah untuk merasakan sepongan mulutku. Satu persatu, 4 penis dari 4 laki-laki yang berbeda itu kini secara bergantian merasakan kehangatan mulutku. Sesekali, kujilati juga buah zakar mereka sampai membuat mereka merem melek menikmatinya. Aku : “ttuaan suka kan service Dephut, mana kontolmu ttuaaan…entot mulut kotorku ini tuaaan, entot yang kuaaaat, yang lebiiih dalaaam. Ssssuurpph..SsLuupthh…Cccuurphhhh…SSLhhHh…” kataku terengah-engah mengulumi penis mereka. “Kau suka kontol ini kan pelacur…hah, ya kan!? plaaaaak..makan kontolku ini pelacur…telan kontolkuuu lonteee jalang” geram Sunyoto padaku.
Aku : “Gggglooghh…Gglhhkk..haaphhh.. Sss….u..uu..kkaa ttuaaann..gghhh. Dephut meem..aaa..ng pee..llaacuu..rrr…Eeeghmph..” balasku ngos-ngosan. Sambil mengulumi penis pak Sunyoto, kedua payudaraku secara bersamaan juga menjadi sasaran mereka berempat. Diremasnya dengan kencang payudaraku bahkan sesekali mereka juga memilin dan menarik-menarik puting payudaraku yang telah mengeras. “Aaaaaghh aampuun ttuaaann, susu Dephut ssaaakiitt jangaaan ditariik kuat-kuaat putingnyaa erghhh…ssakitt, pelan ttuaan” mohonku pada mereka. Namun bukannya melonggarkan remasannya pada payudaraku, keempat laki-laki bejat itu justru semakin bernafsu mendengar rintihanku. Mereka tampak senang mendengarku meronta-ronta kesakitan tak berdaya. “Kau harus menikmatinya Phut, sekarang kau cuma pelacurr, jadi kami bebas melakukan apa saja, plaaak..plaaaakh” kata Haris disertai dua kali tamparan di kedua payudaraku. Bekas tamparan itu sekejap saja langsung berjejak kemerahan di payudaraku, panas sekali rasanya tapi entah mengapa diperlakukan seperti itu vaginaku malah mendenyut-denyut gatal merasakan sensasi dicabuli oleh mereka secara beramai-ramai. “Ayo Dephut jangan bohongi tubuhmu, inilah dirimu yang sebenarnya. Tubuhmu berbalut jilbab selama ini hanya penghias luar saja. Lihat dirimu sekarang, lihat Phut…kau adalah perempuan binal, kaau wanita jalang. Keluarkan semua keliaranmu Phut, lepaskan nafsu terpendammu itu, jangan ditahan. Tubuhmu sekarang halal untuk dijamah siapapun, untuk melayani siapapun. Rahimmu pantas sebagai tempat penampungan sperma setiap laki-laki, nikmatilah perzinahanmu Phut. Kau bukan wanita baik-baik lagii, kau sekarang adalah pelacur murahan, pelacur berjilbab” kata sisi liar diriku yang terasa seperti membisikkan keyakinan itu untukku.
Haris : “To, buka ikatan tangannya. Aku udah nggak sabar pengen ngerasain memeknya” tuturnya pada Sunyoto. “Iya Ris, sama aku juga dah gak sabar” balasnya sambil membuka ikatan di tanganku. Begitu tali yang mengikat kedua tanganku terlepas, mereka berempat lalu menyuruhkan merangkak seperti anjing menuju kursi.
5610Please respect copyright.PENANAi936AbmsoW
“Ayo dudukin kontolku Phut” perintah Haris ketika aku sudah mencapai kursi. Ssslleebh…mmmmhh…penuh rasanya vaginaku saat batang penisnya terasa menancap di liang senggamaku. “Ayo goyangkan pantatmu Phut, kocok kontolku dengan memekmu” pintanya. Tanpa disuruh dua kali, aku pun langsung mengabulkan permintaan pak Haris, ku naik turunkan pantatku agar penisnya bisa keluar masuk vaginaku. “Aaaaaah..aaaaaah…ssssshh tuann, kontolmuu kebeesaraan aaaah. Ngilu memek Phut” desahku. Semakin lama goyanganku pun semakin cepat, harus kuakui aku telah kalah oleh nafsuku sendiri. “Ennaaak aaaaah..aaaaah. Tuan Hariss sodok memek Phut..sodok tuan” ceracauku semakin terbuai dengan gesekan penisnya. “Apanya yang enak Phut, hmm kaau suka ya dientot. Kaalau lagi terangsang gitu kau cocok banget jadi pelacur Phut” jawabnya sambil menghinaku lagi. “Memek Dephut enak tuan, enak heghhh digenjot sama kontol punya tuan..aaaah…Dephut aaargh hhaahhh memang pelacur tuan” kataku menanggapi hinaannya yang semakin membuatku kehilangan kontrol diri. Ditengah sedang menikmati hentakan demi hentakan penis pak Haris di vaginaku, tiba-tiba kurasakan batang penis lain menempel di lubang anusku. Kutolehkan wajahku ke belakang dan kulihat ternyata itu adalah pak Togar. “Ttuan jangaan disitu, Dephut belum pernah dianal, ssaaakit aaawwh..ampun ssakit” senduku memelas pada Togar. Namun apa daya, usahaku tetap sia-sia, dengan sekali hentak penis besar pak Togar sekejap saja berhasil menerobos masuk ke dalam anusku. Periih tapi aku hanya menahan sakitnya. “JLEeeeeeph….ouuuh sedapnya anusmu lontee, sempiiiiitttt. Surya, kau belum merawani anus lontemu ini ya” gumamnya sambil bertanya pada pak Surya. “Hahahaha, belum Gar, kalian puas-puasin aja dulu, yang penting aku sudah merasakan perawannya” tutur pak Surya yang masih sibuk merekam setiap adegan persetubuhan yang kami lakukan. Lengkap sudah kemalanganku, tubuh mungilku kini diapit oleh tubuh tegap pak Haris dan Togar dengan posisi kedua penis mereka menembus liang vagina dan anusku. Secara serentak mereka berdua kemudian mulai memompa penisnya bersama-sama. “Plooookkk Ppoogh…Sleeephh..Sleebh…ssssh aaaah ppelan tuaan aaaah” rintihku disertai suara benturan selangkanganku dengan kemaluan mereka. Melihat live show tersebut, pak Sunyoto dan Dargo lalu ikut memanfaatkanku untuk mengulum penisnya. “Ooohh inikah rasanya disetubuhi ramai-ramai, ketika kedua tanganku sibuk mengulumi penis dua orang laki-laki, disaat yang bersamaan anus dan vaginaku dikerjai pula oleh dua laki-laki yang berbeda” batinku. Ritme kocokan penis di vagina dan anusku juga semakin cepat sampai membuatku gelagapan. Jika sudah puas menggarapku, maka posisi pak Haris dan Togar selanjutnya digantikan oleh Sunyoto dan Dargo. Berulang kali mereka berempat menggagahiku hingga akhirnya mereka memintaku untuk merubah berbagai posisi, mulai dari menungging hingga telentang di lantai.
5610Please respect copyright.PENANAUXysJUR7Zf
Setelah berganti posisi, lagi-lagi vagina dan anusku digarap secara bergantian. Bahkan terkadang mereka juga sedikit kasar seperti menampari wajahku, payudaraku serta meludahi wajahku.
Aku : “aaaaaah tteerrruss ttuaaaan…Dephutt maaaau sampaiii…teruss entot memekkuu tuaaaan, lebihh kencang aaaaaaah” jeritku ingin orgasme.
Togar : “keluarin sama-sama lonteeee, aku juga mau keluaaaar, tteriimaaa pejuku….kuhamili kau lontee. Dephut LONTEEeeee…aaaaaarghh Croooottthh..croothh” teriaknya tak kalah keras sambil membenamkan dalam-dalam penisnya di vaginaku. Bisa kurasakan spermanya menyembur masuk ke rahimku. Aku tak mampu berpikir jernih lagi, kubiarkan saja pak Togar mengeluarkan benihnya tersebut meski aku tahu hal itu bisa saja beresiko menyebabkan aku hamil di kemudian hari. Disaat yang hampir bersamaan aku lalu ikut meledakkan orgasmeku. “Dephutt keluaaar tuaaaaan, Dephut keluaaaar…aaaaah Crroooth….cCcrhh…CroOoth” balasku. Lemas rasanya badanku lalu kuperhatikan senyum puas terpancar di wajah pak Togar usai menanamkan calon anaknya ke rahimku. Sementara itu tiga orang lainnya, Dargo, Sunyoto dan Haris justru menjadikan wajahku sebagai wadah penampungan sperma mereka. “Aku juga sampaaai Phut, rasakan pejuku Phuutt, keluaaaar aaaaaaaah”…”Minum spermaku Phut, minumm pelacurkuu”…”Dephut pelacuur binaal, aku keluaaaar, aaaaaah CrroOothh” ceracau mereka bertiga bersahut-sahutan. Berliter-liter sperma mereka bertiga muncrat membasahi hidung, pipi, bibir dan juga sedikit mengenai mataku.
5610Please respect copyright.PENANAOBeFWqz2yC
Surya : “Video ini pasti bisa jadi film paling hot di B****. Hahahahaha, kamu memang jalang Dephut” ucapnya. Tak berapa lama usai digarap ke empat pria amoral temannya pak Surya, aku yang masih dalam keadaan kelelahan akhirnya terpejam dan tak sadarkan diri. Aku pingsan di ruangan pak Surya.
5610Please respect copyright.PENANAwjxziuEbyU
5610Please respect copyright.PENANA6Zbjk8qSUd