x
Siang ini begitu panas. Perjalanan pulang dari sekolah menuju rumah terasa sangat melelahkan walau aku mengendarai motor. Aku tidak pulang sendiri, tapi membonceng kakak perempuanku.
“Dek, buruan… panas nih”
“Iya… tau kok”
“Tapi jangan ngebut kayak gini juga!”
“Tadi katanya buruan, gimana sih kakak ini?”
“Eh, diam, jangan ngelawan”
Huh, kakakku ini sungguh semena-mena.
Namaku Andre. Aku masih kelas 1 SMA saat ini, sedangkan kakakku, kak Risa kelas 3 SMA. Kami berada di sekolah yang sama. Jadilah tiap pergi ataupun pulang sekolah kami selalu bersama. Bahkan tidak hanya ke sekolah, kak Risa sering memintaku menemaninya tiap berpergian, kemanapun dan kapanpun sesuka hatinya.
Setelah setengah jam perjalanan menelusuri jalanan kota yang padat, kamipun sampai di rumah. Aku yang sudah lapar langsung menyerbu ayam goreng yang sempat kami beli di perjalanan pulang tadi. Beginilah jadinya kalau ditinggal berdua dengan kakak yang tidak pandai memasak, terpaksa urusan perut kami beli di luar. Seperti saat ini, orangtua kami sedang keluar kota mengurusi pekerjaan. Aku hanya berduaan saja dengan kak Risa selama beberapa hari kedepan.
“Ganti baju dulu kenapa sih dek? Langsung makan aja kamunya” ucap kak Risa sambil melepaskan jilbab putihnya.
“Ntar deh kak, lapar nih”
“Dasar ih kamu ini, besok kan seragamnya masih pake. Nanti kalau kotor gimana dong…”
“Gak bakalan kok…” jawabku santai. Tapi ternyata ucapannya itu benar-benar terjadi. Aku yang teledor saat membuka sambel sachet-an menyebabkan sambel itu muncrat ke seragam sekolahku. Duh!
“Hahaha, mamam tuh” ledek kak Risa. Aku hanya melirik kesal padanya.
Kak Risa ini kadang cerewet dan ngeselin orangnya, meskipun begitu dia kakak yang baik kok. Selalu bantuin aku kalau aku lagi kesusahan, terutama kesusahan bikin PR. Akupun juga sering jadi tempat curhatnya. Obrolan kami juga nyambung kalau masalah film dan game. Orangtua kami yang super sibuk dan hanya pulang ke rumah tiap akhir pekan membuatku jadi sangat dekat dengan kakakku ini. Pernah waktu itu kak Risa menginap di rumah temannya, walaupun hanya satu malam tapi membuatku sangat kesepian.
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ242OnF5W9J
Setelah membuka jilbabnya, kak Risa mulai membuka kancing seragamnya. Nafasku sempat tertahan memandangnya. Tapi aksinya terhenti karena sepertinya dia teringat kalau dia tidak mengenakan baju dalam. Diapun pergi ke kamarnya.
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiZTqfHEq43
Kak Risa kemudian ikut makan setelah dia mengganti pakaiannya. Rambut sebahunya itu kini diikat kuncir kuda. Dia duduk di sebelahku. Sesekali dia melirik ke arahku dan tertawa saat melihat noda sambal yang mengotori seragamku ini. Aku kesal sebenarnya, tapi melihat dia tertawa rasanya membuat hatiku adem. Kakakku ini memang cantik. Memakai pakaian rumah yang biasa saja cantik. Sambil makanpun terlihat cantik. Bagaimana bibir tipisnya itu melahap makanan, pipi putihnya yang menggembung karena penuh terisi. Ah, sungguh menawan. Tidak salah kalau banyak cowok yang jatuh hati padanya.
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG27VIhjuD9
“Kak, kamu belajar masak aja kenapa sih? Daripada beli makanan di luar terus”
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8vAD2ZWvM8
“Hmm… boleh, nanti kita bikin bareng yuk untuk makan malam”
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ36hLlSKWOq
“Bikin apa kak kita?” tanyaku semangat.
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9th6o4cnPS
“Mi rebus aja gimana?”
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfvGaAdP8Yf
“Yah.. kok mi rebus sih? Itu sih bukan masak namanya”
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9G7jYnhF6n
“Hahaha. Iya deh, ntar kakak coba masakin sesuatu deh untuk kamu. Dasar pikiranmu itu makan mulu” ucapnya sambil mengacak-acak rambutku lalu bangkit menuju dapur membawa piring kosongnya.
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbbYsTbujWS
Setelah selesai makan dan beristirahat, sorenya kak Risa memang tampak sibuk di dapur. Aku sendiri juga tidak pandai memasak, jadi aku tidak membantu sama sekali dan menanti aja apa yang akan dimasak olehnya. Ternyata dia hanya masak tahu dan tempe. Yah, lumayan lah untuk makan malam. Tapi rasanya sungguh asin. Kakakku ini memang tidak punya bakat memasak. Masakannya gak pernah maknyus.
"Udah untung kakak buatin!”
“Iya deh iya…”
“Hahahaha”
Seperti itulah hari-hari yang ku lalui bersama dengan kakakku. Aku sangat betah di rumah kalau ada dia. Meski kadang ribut dan beradu argumen, namun rasanya sungguh nyaman bila berdua dengannya. Aku harap hubungan kami tetap seperti ini. Tapi sore itu juga aku menyaksikan sesuatu yang tidak pernah aku lihat sebelumnya. Untuk pertama kalinya aku melihat kak Risa telanjang bulat, basah-basahan!
Waktu itu aku mau mandi. Saat membuka pintu kamar mandi, aku terkejut karena ternyata di dalam ada kakakku.
“Eh, ma-maaf kak” ucapku langsung menutup pintu. Aku sempat melihat wajahnya juga terkejut melihat aku masuk. Tapi yang lebih parah tentunya aku yang sempat melihat keseluruhan tubuh telanjangnya, walaupun hanya sekian detik.
Aku merasa bersalah pada kak Risa. Ku yakin aku akan dimarahi olehnya. Ah, tapi salah dia kan pintu tidak dikunci. Dengan hati gundah akupun memutuskan untuk beranjak dari sana ingin kembali ke kamarku. Tapi belum sempat ku balik badan, pintu kamar mandi itu terbuka, dan kak Risa muncul dari dalam. Telanjang bulat!
“Kak… ba-bajumu!” ucapku sambil memutar tubuhku membelakanginya. Aku tidak berani memandangnya yang tanpa busana itu. Aku malu. Aku juga takut dia marah.
“Kamu tadi mau masuk ke kamar mandi yah dek?” tanyanya santai.
“I-iya kak… ma-maaf”
“Lho, kenapa maaf?”
“o-soalnya aku gak tahu kalau ada kakak di dalam”
“Owh… Kalau kamu mau pakai kamar mandi, tunggu kakak selesa
i dulu yah…”
“I-iya kak”
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQKTFyhy7uZ
“Adek, kalau kakak ngomong lihat kesini dong”72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnNazEqCiO9
“Eh, i-iya” dengan malu-malu akupun memutar tubuhku lagi menghadapnya. Dia berdiri santai di depanku dengan tangan kiri menutup buah dadanya serta tangan kanan menutup pangkal paha. Pose yang bikin aku panas dingin. Aku berusaha untuk tidak melihatnya langsung, tapi ternyata susah. Takut, tapi pengen lihat karena penasaran. Ah, aku pusing.72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbBHZ2ySu2o
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4JQRI932cn
“Dek! Kenapa grogi gitu sih?”72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd5AJZ9lgpq
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyWJDSJDqQt
“Gak kenapa-kenapa kok kak” jawabku berusaha tenang.72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjjyfLydTr3
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0FdT9v9AwQ
“Kamu gak pernah lihat cewek telanjang yah sebelumnya?”72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJvIUUmxpol
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDAbiZje3fI
“Ng-ngak pernah”72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJnrX1MCwww
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJaC2j1YNzD
“Owh… “ ku lihat dia tersenyum. Dia tampaknya memang niat sedang menggodaku. Apalagi mengetahui aku baru pertama kali melihat cewek telanjang, senyumnya itu seperti ingin semakin menggodaku.72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiAtwpLVqm0
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6tNRvH5fJl
“Emang kakak gak malu telanjang gitu di depanku?” tanyaku memberanikan diri menatap matanya.72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYQSICU2KMW
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFQui1pGh0K
“Kenapa malu? Kan sama adek sendiri” jawabnya senyum-senyum. Aaah… meihat senyuman cewek cantik yang sedang telanjang bulat seperti ini sungguh membuatku tidak tahan.72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIIQ5CEBRK9
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6KrjkViOH0
“Udah dulu yah, kakak mau lanjut mandi dulu. Kamu antri yah… gak boleh barengan” ujarnya sambil mengerlingkan matanya. Mendengar ucapannya itu membuat jantungku semakin berdetak cepat saja.72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4QoNx2syZ5
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtSxXV6d3J1
Kak Risa lalu masuk kembali ke dalam kamar mandi. Sedangkan aku masih berdiri di sini, membatu tak bergerak seakan terpaku pada bumi. Pemandangan barusan benar-benar membuat darahku bergejolak tak karuan. Baru kali ini aku merasakan yang seperti ini.72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzTXE6x9yDN
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡflSgPGtpOd
Beberapa saat kemudian kak Risa selesai mandi. Dia keluar dengan sudah mengenakan pakaian lengkap.72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvbKbOQfbw9
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrNX7EzbnJ3
“Tuh mandi” ucapnya sambil berlalu. Dia berlagak seperti tidak terjadi apa-apa saja, padahal aku sudah tak karuan.72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeLlkP8kLcW
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9MMok8qW57
Akupun masuk untuk mandi. Tapi bayangan kak Risa telanjang bulat tadi terus membekas di kepalaku. Tidak mau hilang. Peniskupun sudah ngaceng sedari tadi.72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPUG5c3Af96
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSkZTQmBNtT
“Kak Risa….”72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpkYZtyIXat
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmc3W8gHUsy
Entah kenapa aku jadi berusaha mengingat dengan detail tubuh kakakku itu. Warna kulitnya yang putih bersih tanpa cacat, butiran air yang meluncur dengan mulusnya di leher, perut serta belahan dadanya. Lekuk tubuhnya benar-benar indah. Bagian yang paling mempesona menurutku adalah buah dadanya yang bening itu, meskipun dia berusaha menutupi putingnya, tapi tetap bisa sekilas terlihat olehku tadi. Putingnya berwarna coklat kan? Arghh…72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3PqJARgOMs
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeAQf12P2cG
Tanpa sadar aku mulai memegang penisku dan mengocoknya. Dan untuk pertama kalinya, aku beronani sambil membayangkan kakakku.72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFtr1ydsRNT
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTODpg6MS6V
Ah… kacau.72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNFcKaQXH94
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbsrRMGfYD0
===72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0DAHECnLaE
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYEPdOQ6w11
Beberapa hari kemudian…72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMSvE9smZrw
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRXqVmeMLVh
Tampak orang-orang sudah sangat ramai di sini. Sepertinya teman kak Risa yang mengadakan pesta ulangtahun ini orang kaya hingga mampu menyewa restoran ini. Ya… hari ini aku dipaksa ikut oleh kak Risa ke acara ulang tahun temannya. Agak malas sih, tapi mendingan daripada gak ada kerjaan di rumah.72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSAJGJjhrk9
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrecIJh3WCd
Aku sendiri dari tadi hanya duduk sendirian minum juss sambil memperhatikan kak Risa dari jauh yang sedang bercanda dengan teman-temannya. Mataku terus menatap lekat-lekat padanya. Memperhatikan gerak-geriknya, tawanya. Ah, begitu cantiknya kakakku dengan busana kemeja kotak-kotak dominan merah, celana jeans panjang, yang dilengkapi dengan jilbab putih itu. Namun kelamaan menatap kak Risa, aku lagi-lagi terbersit bayangan dirinya yang bugil polos waktu itu. Bayangan yang sangat sulit hilang.72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmot0ACHiPG
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCvhCzt9SCn
Kejadian waktu itu menjadi awal bagaimana aku jadi sering berpikiran mesum. Aku jadi semakin penasaran dengan yang namanya tubuh wanita. Aku jadi rajin browsing-browsing mencari gambar porno dan video mesum. Namun tetap saja tidak ada pemandangan yang lebih indah melebihi indahnya pemandangan kak Risa yang telanjang bulat dengan tubuh basah. Beruntungnya aku bisa melihatnya, tapi aku merasa berdosa juga karena akhirnya malah beronani dengan membayangkan kakak kandungku sendiri.72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk4GAgnT7Tv
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeW9Uh2qkqB
“Adeeeeek, sini! Ngapain sendirian aja di sana!? Mau kakak kenalin ke teman-teman kakak gak nih?” panggil kak Risa dari jauh yang disertai cekikikan teman-temannya. Aku hanya balas nyengir saja dan tidak beranjak dari dudukku, tapi akhirnya malah dia yang datang sambil membawa teman-temannya dan memperkenalkannya satu-satu padaku.72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRiH24Bf17f
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDdGyVGCkMg
Aku grogi juga dekat-dekat banyak cewek seperti ini. Sepertinya kak Risa sengaja melakukan ini padaku. Sengaja membuat aku grogi dengan menghadapkanku pada keempat temannya yang memang cantik-cantik ini. Ah, kak Risa rese.72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡllo71KCJfx
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKOwoQzPgx0
“Ini adikmu yang kamu ceritakan itu Ris?” tanya salah satu temannya melirik memperhatikanku.72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqRCXHgvKY8
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5HVfpWdlUu
“Iya… cakep kan? Dia jomblo lho… Ada yang mau nggak sama adikku? Hihihi” ucap kak Risa. Duh, dia ini membuatku malu saja.72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjvqMptuT33
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFMNEwsd9hg
“Boleh, tapi sayang aku udah punya pacar” balas temannya itu menggodaku yang direspon gelak tawa mereka semua. Aku ikut cengengesan saja.72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFkF4NPbvIm
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvz7hEr3fFo
Selama beberapa saat aku ngobrol dengan mereka. Bukan obrolan yang penting. Kebanyakan obrolan mereka sekedar menggodaku saja, terlebih kak Risa yang seakan-akan mempermalukan aku.72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiSsySs9scP
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwcYjxGxVE1
“Eh, dek, siapa tadi yang paling cantik menurutmu?” tanya kak Risa padaku saat kami sudah pulang.72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡakaWgUl2CH
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB2XLsENRJo
“Hmm… siapa yah… gak ada tuh. Kakak rese ah bikin aku malu di depan teman-teman kakak”72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAKtvfpW3K3
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeqgRb9WIYw
“Haha, daripada kamunya ngelamun sendirian. Emang mikirin apaan?”72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAcvl39zKla
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl7STYZJXbp
“Gak ada” jawabku berbohong, tentu saja aku malu mengakui kalau aku ngelamunin tubuh telanjangnya waktu itu.72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡisjPbsCQge
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvTpcJ2gPKO
“Owh… tapi masa sih gak ada yang cantik menurutmu teman-teman kakak?”72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYhlCdu4kLf
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn8XCF3x6LC
“Ada sih… kak Via, kak Ochi juga cantik” jawabku akhirnya mengaku, kecantikan mereka memang gak kalah dengan kakakku ini. Kak Ochi sama-sama memakai jilbab seperti kakakku, sedangkan kak Via memakai kacamata dengan rambut panjang lurusnya yang tergerai ke belakang. Bisa saja kak Risa punya teman yang cantik-cantik begitu. Tapi bagiku tetap kak Risa lah yang paling cantik.72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEsRKJNWWcw
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4SfVYex1Ei
“Udah sana, puaskan?”
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ506Rh0CtGP
“Iya kak, makasih ya… hehe”
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBxfgNHfj4d
Dia tersenyum manis. Sungguh bikin aku gemas. Ah… semoga selanjutnya aku bisa mendapatkan lebih dari sekedar onani.
Sejak kejadian itu hari-hariku terasa lebih indah. Selain hubunganku dengan kak Risa memang masih tetap seperti biasa, suka bercanda, suka berantem, dan dia masih sering nyuruh aku seenaknya, tapi kemesuman kami semakin hari juga semakin cabul. Kadang seharian kami pernah tidak memakai pakaian sama sekali, kami beraktifitas di dalam rumah dengan bertelanjang bulat. Tapi biasanya sih hanya kak Risa yang aku minta tidak usah pakai baju, walau tanpa dimintapun dia sering juga keluyuran di dalam rumah tanpa busana. Kalau sudah begitu akupun akan lanjut onani dengan bebasnya sambil memandang tubuh telanjangnya. Dia sering menemaniku onani. Aku kini sudah dipersilahkan ngecrot dimanapun dan kapanpun yang aku mau, tidak harus di kamar mandi. Bisa di ruang tamu ataupun malah kamar kakakku. Asalkan harus segera dibersihkan. Keberadaannya betul-betul membuatku betah di rumah, hehe.
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfkWFRcDZLk
Namun yang pasti kami melakukan itu jika kami hanya berdua saja di rumah. Kalau orangtua kami pulang, aku dan kak Risa pun bertingkah seperti biasa. Terlebih kak Risa yang menjadi sangat sopan dalam berpakaian bila di hadapan papa mama. Sungguh berbanding terbalik bila hanya ada aku di rumah.
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkWBmRXPkjF
“Ntar deh kakak kirim foto-foto kakak lewat BBM” bisiknya padaku. Ya… terpaksa aku disuruh onani dengan foto-fotonya saja, karena memang tidak mungkin melakukannya seperti biasa karena orang tua kami ada di rumah saat ini. Kalau tetap nekat, bisa-bisa perbuatan kami akan ketahuan.
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpFIplEBgKl
“Sekalian kakak kirim foto-foto teman kakak kalau kamu mau, hihihi” lanjutnya lagi mengedipkan mata dengan nakal. Ugh… Tentu saja aku mau. Baik kak Risa maupun teman-temannya sama-sama cantik, sama-sama mantab dijadikan bahan coli, hehe :P
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBjuHIMhT14
Untung saja hanya dua hari Papa Mama pulang, mereka harus segera kembali mengurusi pekerjaan. Akhirnya aku bisa bebas lagi. \:V/
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbkgtCaWH9w
Siang itu setelah kami pulang sekolah aku langsung menanggalkan pakaianku dan menuju kamar kak Risa. Dia geleng-geleng kepala sambil tertawa melihat aku yang begitu tak sabaran.
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEuGpOe50CM
“Yuk kak.. cepetan dong… pengen nih”
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzIRw1AUICb
“Cepetan ngapain?” tanyanya senyum-senyum.
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ALxIzi36C
“Buka baju kakak, hehe”
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbtjlSiGHmy
“Haha, dasar mesum kamu dek…” ucapnya cekikikan. Aku senang karena ternyata dia menuruti keinginanku untuk melepaskan bajunya. Dengan gerakan pelan dan menggoda, dia lepaskan satu-persatu pakaian yang menempel di tubuhnya. Dari baju, celana, hingga pakaian dalam. Dia seakan memuaskan mataku untuk membuatku nafsu pada dirinya.
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRPubJ7bjMw
Akhirnya tubuh telanjangnya terlihat lagi olehku. Aku langsung mengocok penisku sendiri di depannya. Tak hanya itu, aku yang sudah tahan nekat terjun memeluknya.
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVO4Iqn1AHf
“Adeeeek! Gila kamu main peluk aja”
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkEG6k1ztvG
“Habisnya aku kangen kakak” ucapku. Aku sadar aku sungguh nekat memelukya dengan kami sama-sama telanjang bulat seperti ini. Tapi aku memang sudah tidak tahan, aku juga menginginkan hal yang lebih dari hanya sekedar onani.
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡChtumhgVT7
Aku pikir dia marah, tapi ku dengar dia malah tertawa kecil. Diapun membiarkan aku terus memeluknya, bahkan kami sampai berpelukan di atas tempat tidur. Tanpa sadar kami jadi saling menggerayangi dan berciuman satu sama lain.
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNqcPyxg1Ov
“Dek, cukup… Jangan keterusan” ujarnya sambil mendorong tubuhku. Aku sebenarnya merasa nanggung, tapi aku takut dia marah, akupun bangkit dan duduk di depannya.
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzFgnbR3nHD
“Kakak gak mau kalau sampai terjadi.. Ingat lho kita itu saudara kandung”
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQQ9j8emBCg
“Iya kak… maaf”
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡswATb4LEPs
“Hmm… bagus deh kalau kamu ngerti”
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCnhzEZQyiw
“Tapi kak…”
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGf4czF5fMP
“Tapi apa?”
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLRrJJTPEBK
“Boleh gak kalau aku gesek-gesekin aja”
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH8TyOq2S00
“Hah? Gesek-gesek dimana?”
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXR5yeGUVCI
“Di buah dada kakak, hehe”
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbhzDBslUNO
“Hihihi, gila kamu… Kamu benar-benar mesum!”
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpKJ6js2tXI
“Gak boleh yah kak?”
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhK8UKa9oBt
“Hmm…. Kakak pikir gak apa deh, asal jangan keterusan”
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8cJz2XJsYZ
Senangnya mendengarnya. Dengan dada berdebar akupun mengangkangi tubuh kak Risa, memposisikan penisku tepat di antara buah dadanya untuk ku gesek-gesekkan di sana. Saat penisku nyelip di sana, aku langsung memaju mundurkan pinggulku. Rasanya sungguh luar biasa, bagaimana batang penisku bergesekan dengan kulit dadanya yang lembut dan kenyal.
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO4uGC6k4HB
Aku mengocok penisku di sana sambil ditemani tatapan dan senyum manisku. Mana bisa tahan? Tak butuh waktu lama akupun muncrat. Mengotori wajah serta buah dada kak Risa dengan spermaku.
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQxTLPLuxt1
“Makasih kak…”
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHHSd8HjxsX
“Iya… dasar mesum. Awas… jangan sampai papa mama tahu”
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoD0whIoQkG
“Iya kak” tentu saja.
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyRVhpV0Jjm
Jadilah sejak saat itu aku tidak hanya onani biasa saja, tidak lagi hanya menumpahkan spermaku di lantai, tapi juga menggesek-gesekkan penisku hingga aku muncrat di tubuh kakakku ini. Baik perut, buah dada, maupun wajah cantiknya.
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFABqIhnJtx
Extra Story : Teman-teman kakakku
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYa30y4VxCW
Hari itu aku pulang naik motor sendirian dari sekolah, karena kak Risa pulang naik angkot bersama teman-temannya yang ingin ke rumah kami, bahkan katanya mereka juga sampai nginap. Aku sebenarnya merasa terganggu karena tidak bisa mesum-mesuman dengan kakakku, tapi ya sudah lah. Setidaknya teman-temannya cantik-cantik.
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy6t5MFAjRO
Ku perhatikan kedua temannya yang datang itu. Mereka adalah temannya kak Risa yang dikenalkan kepadaku pada waktu acara ulangtahun. Kak Via dan kak Ochi. Lagi-lagi ada perasaan malu dan deg-degan dikelilingi mereka. Saat mereka ngajak ngobrol, aku lebih dulu terpana dengan kecantikan mereka daripada langsung menanggapi obrolan.
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzdhkIcouY3
“Maaf yah Ndre, kita pinjam kakakmu seharian ini, hihi” ucap kak Via yang juga diikuti tertawaan kak Ochi. Sedangkan kak Risa menyikut kak Via.
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4drULDs7tf
“Apaan sih Vi”
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcAKoM60Y8n
Duh, mereka bertiga itu sungguh gemesin. Tawa mereka sama-sama manis. Seandainya kak Via dan kak Ochi juga kakakku. Tapi punya satu kakak kayak kak Risa juga udah cukup sih, hehe.
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk2xnv67elY
Mereka lalu masuk ke dalam kamar setelah kami makan siang. Entahlah mereka sedang ngapain. Mungkin sedang nonton film dvd. Hingga akhirnya saat sore menjelang magrib barulah mereka keluar. Mereka tampak membawa handuk.
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi5QcRrKrE6
“Dek, kami mau mandi dulu yah…” ujar kak Risa sambil melewatiku.
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiKTb4I3r3q
“Kalian mau mandi bersama? Udah gede masih mandi bareng, kayak anak kecil aja” balasku.
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6znOwYnL0h
“Biarin, kan kamar mandinya gede”
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpibCnYoFQp
“Iya deh, terserah kalian” ucapku berusaha cuek meski curi-curi pandang juga ke arah mereka bertiga.
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiTbXmmFVpP
Merekapun mandi bersama di dalam kamar mandi. Ingin rasanya aku mengintip mereka, tapi kalau kepergok takut juga. Belum tentu kejadinnya selalu berakhir manis. Jadilah aku hanya membayangkan saja sambil mendengar obrolan mereka yang berisik.
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZQ2IEnr4mZ
“Waaah… punyamu lebih gede yah Ris, kenyal” terdengar suara kak Via.
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiweAufWIeZ
“Geli ah Vi, punya Ochi tuh yang lebih gede, hihihi” balas kakakku.
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Xxt8HqYpX
“Mana? Coba”
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt6kgoLiLyx
“Eh, kalian ngapain sih pegang-pegang” protes kak Ochi.
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSpF3q49Xbb
“Hihihi… gak ah, gedean punya kamu Ris, tapi kulit Ochi lebih lembut yah… putih lagi”
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpmdi9XNPtO
“Risa, itu ngapain bawa hape segala ke kamar mandi?”
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ3sY62limE
“Hihihihi”
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB3jgeGDeQ4
Arrgghhhh… aku ngaceng mendengarnya! Pikiranku melayang kemana-mana membayangkan tubuh bugil mereka bertiga yang asik mandi itu.
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3cSM4IHePF
Saat mereka keluar, hidungku mau mimisan rasanya melihat mereka bertiga yang hanya memakai handuk. Bahkan kak Ochi yang tadinya mengenakan jilbab, kini juga hanya selembar handuk pendek yang melilit di tubuhnya. Mereka berlalu dengan cueknya di depanku, padahal aku sudah konak berat. Duh… Sepertinya seharian ini jantungku akan terus berdegub kencang.
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqGayR61D7a
Ingin rasanya aku beronani saat itu juga menonton mereka, tapi mereka langsung masuk ke kamar.
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVV7J94Xyj5
Mereka kebanyakan menghabiskan waktu di kamar. Hanya sesekali keluar untuk minum ataupun ke kamar mandi. Saat kak Risa keluar aku langsung menariknya ke kamar mandi karena aku sudah tak tahan dan butuh pelampiasan.
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEWQXFxJgPV
“Adeeeek, kamu mau ngapain? Ada teman-teman kakak”
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO1WAFcNB3J
“Aku gak tahan kak… sebentar aja kok.. plis”
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7RkBDqyv0n
“Duh… jangan….”
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFvGAQcmynD
“Ayo dong kak…”
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdTSRUxC7tq
Setelah ku desak terus, akhirnya dia mau juga. Akupun langsung menurunkan celanaku dan minta dia ngocokin. Dia mau ternyata.
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAjZAup92wX
“Dasar kamu…”
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq4MaH1oz2c
“Hehehe”
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5cRMEfTho7
“Eh, kakak tadi foto-foto juga lho sambil mandi, ada video juga. Kamu mau lihat? Hihihi”
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqMU4OqAmM7
“Mauuuuuu!” tentu saja aku mau!
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH2jBRgHAIB
“Hush… jangan kencang-kencang suaranya. Nih…” ucapnya sambil menyodorkan ponselnya padaku.
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkR2Zb4GRWD
Akupun langsung meraih ponselnya. Ku buka galery dan langsung ku temukan apa yang kucari. Foto mereka bertiga sedang mandi telanjang, basah-basahan dan sabun-sabunan! Langsung saja aku gunakan itu sebagai bahan untuk menambah rasa nikmat selagi kak Risa terus mengocok penisku. Aku juga menonton video rekaman mandi itu. Bikin aku tambah pengen cepat muncrat karenanya.
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTaH8MEaA5T
Benar, tak lama kemudian akupun memuncratkan spermaku. Tak tahan karena kocokan kak Risa serta foto dan rekaman video ini.
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ISGwM5Bdo
Namun aku terkejut karena ada yang menonton aksi kami. Di depan pintu kamar mandi ada kak Ochi!
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxsnlCJyyXN
“Eh, Ochi…”
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqslwqMBCjZ
“Risa… kamu ngapain?”
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFOELQGVdqk
“Eh… ini… anu… itu…” kak Risa panik. Akupun tak kalah panik karena ada yang memergoki aksi kami.
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ55SCC0Y9np
“Duh, aku gak nyangka kalau kamu sampai begituan sama adekmu”
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOI4YPcCR0H
“Ini… Cuma bantuin dia aja kok, gak lebih dari ini.. Please… jangan kasih tahu siapa-siapa” ucap kak Risa memohon.
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtFKySDLGjh
“Hmmm… sebarin gak yah…”
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2gtS2xlkn7
“Please Chi… jangan kasih tahu siapa-siapa”
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyh4cXwjHc7
“Hihihi, iya deh… tapi kamu harus traktir makan besok”
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgzsnfyMLda
“Oke deh sip”
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiUTChkwUNp
“Ya udah balik sana, kamu mau ketahuan sama Via juga, hihihi”
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD0BHDRw0RD
“Gak lha.. udah dek sana balik ke kamarmu” suruh kak Risa padaku.
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiKBFWnR5uJ
“Iya kak…” jawabku bangkit segera kembali ke kamarku.
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfDVYDEOyY6
Aku tidak terlalu tahu apa yang terjadi setelah itu. Sepertinya tidak terjadi hal yang gawat. Kak Ochi sepertinya beneran megang janjinya. Untung deh. Tapi kak Ochi itu cantik juga yah, setahuku dia juga punya adek laki-laki. Beruntung juga adeknya punya kakak cantik seperti dia. Tapi aku juga beruntung punya kakak kayak kak Risa, hehe
72830Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi8bcOJqOZw
Bersambung..
ns3.133.142.101da2
