x
Siang ini begitu panas. Perjalanan pulang dari sekolah menuju rumah terasa sangat melelahkan walau aku mengendarai motor. Aku tidak pulang sendiri, tapi membonceng kakak perempuanku.
“Dek, buruan… panas nih”
“Iya… tau kok”
“Tapi jangan ngebut kayak gini juga!”
“Tadi katanya buruan, gimana sih kakak ini?”
“Eh, diam, jangan ngelawan”
Huh, kakakku ini sungguh semena-mena.
Namaku Andre. Aku masih kelas 1 SMA saat ini, sedangkan kakakku, kak Risa kelas 3 SMA. Kami berada di sekolah yang sama. Jadilah tiap pergi ataupun pulang sekolah kami selalu bersama. Bahkan tidak hanya ke sekolah, kak Risa sering memintaku menemaninya tiap berpergian, kemanapun dan kapanpun sesuka hatinya.
Setelah setengah jam perjalanan menelusuri jalanan kota yang padat, kamipun sampai di rumah. Aku yang sudah lapar langsung menyerbu ayam goreng yang sempat kami beli di perjalanan pulang tadi. Beginilah jadinya kalau ditinggal berdua dengan kakak yang tidak pandai memasak, terpaksa urusan perut kami beli di luar. Seperti saat ini, orangtua kami sedang keluar kota mengurusi pekerjaan. Aku hanya berduaan saja dengan kak Risa selama beberapa hari kedepan.
“Ganti baju dulu kenapa sih dek? Langsung makan aja kamunya” ucap kak Risa sambil melepaskan jilbab putihnya.
“Ntar deh kak, lapar nih”
“Dasar ih kamu ini, besok kan seragamnya masih pake. Nanti kalau kotor gimana dong…”
“Gak bakalan kok…” jawabku santai. Tapi ternyata ucapannya itu benar-benar terjadi. Aku yang teledor saat membuka sambel sachet-an menyebabkan sambel itu muncrat ke seragam sekolahku. Duh!
“Hahaha, mamam tuh” ledek kak Risa. Aku hanya melirik kesal padanya.
Kak Risa ini kadang cerewet dan ngeselin orangnya, meskipun begitu dia kakak yang baik kok. Selalu bantuin aku kalau aku lagi kesusahan, terutama kesusahan bikin PR. Akupun juga sering jadi tempat curhatnya. Obrolan kami juga nyambung kalau masalah film dan game. Orangtua kami yang super sibuk dan hanya pulang ke rumah tiap akhir pekan membuatku jadi sangat dekat dengan kakakku ini. Pernah waktu itu kak Risa menginap di rumah temannya, walaupun hanya satu malam tapi membuatku sangat kesepian.
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCD506vKLpT
Setelah membuka jilbabnya, kak Risa mulai membuka kancing seragamnya. Nafasku sempat tertahan memandangnya. Tapi aksinya terhenti karena sepertinya dia teringat kalau dia tidak mengenakan baju dalam. Diapun pergi ke kamarnya.
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWCZPHAkF1U
Kak Risa kemudian ikut makan setelah dia mengganti pakaiannya. Rambut sebahunya itu kini diikat kuncir kuda. Dia duduk di sebelahku. Sesekali dia melirik ke arahku dan tertawa saat melihat noda sambal yang mengotori seragamku ini. Aku kesal sebenarnya, tapi melihat dia tertawa rasanya membuat hatiku adem. Kakakku ini memang cantik. Memakai pakaian rumah yang biasa saja cantik. Sambil makanpun terlihat cantik. Bagaimana bibir tipisnya itu melahap makanan, pipi putihnya yang menggembung karena penuh terisi. Ah, sungguh menawan. Tidak salah kalau banyak cowok yang jatuh hati padanya.
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIjWP3wQwK2
“Kak, kamu belajar masak aja kenapa sih? Daripada beli makanan di luar terus”
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0knG6T0M69
“Hmm… boleh, nanti kita bikin bareng yuk untuk makan malam”
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8m9paRrUX7
“Bikin apa kak kita?” tanyaku semangat.
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqJJ80RAwSV
“Mi rebus aja gimana?”
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7jPj8WeX19
“Yah.. kok mi rebus sih? Itu sih bukan masak namanya”
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlLklCaIAm7
“Hahaha. Iya deh, ntar kakak coba masakin sesuatu deh untuk kamu. Dasar pikiranmu itu makan mulu” ucapnya sambil mengacak-acak rambutku lalu bangkit menuju dapur membawa piring kosongnya.
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb4YbCJr4qz
Setelah selesai makan dan beristirahat, sorenya kak Risa memang tampak sibuk di dapur. Aku sendiri juga tidak pandai memasak, jadi aku tidak membantu sama sekali dan menanti aja apa yang akan dimasak olehnya. Ternyata dia hanya masak tahu dan tempe. Yah, lumayan lah untuk makan malam. Tapi rasanya sungguh asin. Kakakku ini memang tidak punya bakat memasak. Masakannya gak pernah maknyus.
"Udah untung kakak buatin!”
“Iya deh iya…”
“Hahahaha”
Seperti itulah hari-hari yang ku lalui bersama dengan kakakku. Aku sangat betah di rumah kalau ada dia. Meski kadang ribut dan beradu argumen, namun rasanya sungguh nyaman bila berdua dengannya. Aku harap hubungan kami tetap seperti ini. Tapi sore itu juga aku menyaksikan sesuatu yang tidak pernah aku lihat sebelumnya. Untuk pertama kalinya aku melihat kak Risa telanjang bulat, basah-basahan!
Waktu itu aku mau mandi. Saat membuka pintu kamar mandi, aku terkejut karena ternyata di dalam ada kakakku.
“Eh, ma-maaf kak” ucapku langsung menutup pintu. Aku sempat melihat wajahnya juga terkejut melihat aku masuk. Tapi yang lebih parah tentunya aku yang sempat melihat keseluruhan tubuh telanjangnya, walaupun hanya sekian detik.
Aku merasa bersalah pada kak Risa. Ku yakin aku akan dimarahi olehnya. Ah, tapi salah dia kan pintu tidak dikunci. Dengan hati gundah akupun memutuskan untuk beranjak dari sana ingin kembali ke kamarku. Tapi belum sempat ku balik badan, pintu kamar mandi itu terbuka, dan kak Risa muncul dari dalam. Telanjang bulat!
“Kak… ba-bajumu!” ucapku sambil memutar tubuhku membelakanginya. Aku tidak berani memandangnya yang tanpa busana itu. Aku malu. Aku juga takut dia marah.
“Kamu tadi mau masuk ke kamar mandi yah dek?” tanyanya santai.
“I-iya kak… ma-maaf”
“Lho, kenapa maaf?”
“o-soalnya aku gak tahu kalau ada kakak di dalam”
“Owh… Kalau kamu mau pakai kamar mandi, tunggu kakak selesa
i dulu yah…”
“I-iya kak”
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZxyk67CdSm
“Adek, kalau kakak ngomong lihat kesini dong”52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLGCWT8peUs
“Eh, i-iya” dengan malu-malu akupun memutar tubuhku lagi menghadapnya. Dia berdiri santai di depanku dengan tangan kiri menutup buah dadanya serta tangan kanan menutup pangkal paha. Pose yang bikin aku panas dingin. Aku berusaha untuk tidak melihatnya langsung, tapi ternyata susah. Takut, tapi pengen lihat karena penasaran. Ah, aku pusing.52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0JQyEvrJYs
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe1rT57cAw5
“Dek! Kenapa grogi gitu sih?”52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Dtn8Yn9Yk
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCfwjP7BU0n
“Gak kenapa-kenapa kok kak” jawabku berusaha tenang.52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpcAAbtEHoM
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5w3VYoI4z9
“Kamu gak pernah lihat cewek telanjang yah sebelumnya?”52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdLldOjFSLf
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT22JycvwNQ
“Ng-ngak pernah”52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxk52UGFXFP
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIGjSXp9HEU
“Owh… “ ku lihat dia tersenyum. Dia tampaknya memang niat sedang menggodaku. Apalagi mengetahui aku baru pertama kali melihat cewek telanjang, senyumnya itu seperti ingin semakin menggodaku.52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSQns8N9QFr
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB6qofoCitR
“Emang kakak gak malu telanjang gitu di depanku?” tanyaku memberanikan diri menatap matanya.52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ30Yk7JFlZk
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡksV8yWx7GA
“Kenapa malu? Kan sama adek sendiri” jawabnya senyum-senyum. Aaah… meihat senyuman cewek cantik yang sedang telanjang bulat seperti ini sungguh membuatku tidak tahan.52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlEf4UajnH6
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJnvXNq18SS
“Udah dulu yah, kakak mau lanjut mandi dulu. Kamu antri yah… gak boleh barengan” ujarnya sambil mengerlingkan matanya. Mendengar ucapannya itu membuat jantungku semakin berdetak cepat saja.52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoIa6y3BWvG
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJyznqTU6eq
Kak Risa lalu masuk kembali ke dalam kamar mandi. Sedangkan aku masih berdiri di sini, membatu tak bergerak seakan terpaku pada bumi. Pemandangan barusan benar-benar membuat darahku bergejolak tak karuan. Baru kali ini aku merasakan yang seperti ini.52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnZ5E9NI6dZ
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSEQv2QztZD
Beberapa saat kemudian kak Risa selesai mandi. Dia keluar dengan sudah mengenakan pakaian lengkap.52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡagwD8lPKLG
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcFvqBOEA0m
“Tuh mandi” ucapnya sambil berlalu. Dia berlagak seperti tidak terjadi apa-apa saja, padahal aku sudah tak karuan.52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhAsxTQrUIa
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGSQaxXaJNU
Akupun masuk untuk mandi. Tapi bayangan kak Risa telanjang bulat tadi terus membekas di kepalaku. Tidak mau hilang. Peniskupun sudah ngaceng sedari tadi.52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXqV5J4LOYl
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWO5ezRXqy6
“Kak Risa….”52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjeRuofCIvO
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhmWsAjyYUW
Entah kenapa aku jadi berusaha mengingat dengan detail tubuh kakakku itu. Warna kulitnya yang putih bersih tanpa cacat, butiran air yang meluncur dengan mulusnya di leher, perut serta belahan dadanya. Lekuk tubuhnya benar-benar indah. Bagian yang paling mempesona menurutku adalah buah dadanya yang bening itu, meskipun dia berusaha menutupi putingnya, tapi tetap bisa sekilas terlihat olehku tadi. Putingnya berwarna coklat kan? Arghh…52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdQehDB8Ur7
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNRuMtKN4Er
Tanpa sadar aku mulai memegang penisku dan mengocoknya. Dan untuk pertama kalinya, aku beronani sambil membayangkan kakakku.52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl2TLpEOJl4
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEpYwaHeUwD
Ah… kacau.52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk3UWkdFSUG
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1MdDTfJzNL
===52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1eb9R4gwsB
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSjVH5LN3Gt
Beberapa hari kemudian…52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Lzy4qF63X
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS7gZixvtFj
Tampak orang-orang sudah sangat ramai di sini. Sepertinya teman kak Risa yang mengadakan pesta ulangtahun ini orang kaya hingga mampu menyewa restoran ini. Ya… hari ini aku dipaksa ikut oleh kak Risa ke acara ulang tahun temannya. Agak malas sih, tapi mendingan daripada gak ada kerjaan di rumah.52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwzS6l3JQKD
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡekUQxPsAHy
Aku sendiri dari tadi hanya duduk sendirian minum juss sambil memperhatikan kak Risa dari jauh yang sedang bercanda dengan teman-temannya. Mataku terus menatap lekat-lekat padanya. Memperhatikan gerak-geriknya, tawanya. Ah, begitu cantiknya kakakku dengan busana kemeja kotak-kotak dominan merah, celana jeans panjang, yang dilengkapi dengan jilbab putih itu. Namun kelamaan menatap kak Risa, aku lagi-lagi terbersit bayangan dirinya yang bugil polos waktu itu. Bayangan yang sangat sulit hilang.52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbFecWGBUJ8
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqiyhpAsamF
Kejadian waktu itu menjadi awal bagaimana aku jadi sering berpikiran mesum. Aku jadi semakin penasaran dengan yang namanya tubuh wanita. Aku jadi rajin browsing-browsing mencari gambar porno dan video mesum. Namun tetap saja tidak ada pemandangan yang lebih indah melebihi indahnya pemandangan kak Risa yang telanjang bulat dengan tubuh basah. Beruntungnya aku bisa melihatnya, tapi aku merasa berdosa juga karena akhirnya malah beronani dengan membayangkan kakak kandungku sendiri.52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxwujaMZGEn
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfO1TDde4Ij
“Adeeeeek, sini! Ngapain sendirian aja di sana!? Mau kakak kenalin ke teman-teman kakak gak nih?” panggil kak Risa dari jauh yang disertai cekikikan teman-temannya. Aku hanya balas nyengir saja dan tidak beranjak dari dudukku, tapi akhirnya malah dia yang datang sambil membawa teman-temannya dan memperkenalkannya satu-satu padaku.52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf6uWpfUHbR
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHyUtZHXQgF
Aku grogi juga dekat-dekat banyak cewek seperti ini. Sepertinya kak Risa sengaja melakukan ini padaku. Sengaja membuat aku grogi dengan menghadapkanku pada keempat temannya yang memang cantik-cantik ini. Ah, kak Risa rese.52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJqLWj9uWGR
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsDmuC6lpXr
“Ini adikmu yang kamu ceritakan itu Ris?” tanya salah satu temannya melirik memperhatikanku.52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡujzst97J6N
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY80ItiSfz4
“Iya… cakep kan? Dia jomblo lho… Ada yang mau nggak sama adikku? Hihihi” ucap kak Risa. Duh, dia ini membuatku malu saja.52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw1hV4ELix4
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf2fNPt1RdB
“Boleh, tapi sayang aku udah punya pacar” balas temannya itu menggodaku yang direspon gelak tawa mereka semua. Aku ikut cengengesan saja.52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRnAHcEZ3Sd
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDw7pJGU5vx
Selama beberapa saat aku ngobrol dengan mereka. Bukan obrolan yang penting. Kebanyakan obrolan mereka sekedar menggodaku saja, terlebih kak Risa yang seakan-akan mempermalukan aku.52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOkC2jQaiCv
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsLNVxk3qi4
“Eh, dek, siapa tadi yang paling cantik menurutmu?” tanya kak Risa padaku saat kami sudah pulang.52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiXxxSOraUN
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVm7bo20NSQ
“Hmm… siapa yah… gak ada tuh. Kakak rese ah bikin aku malu di depan teman-teman kakak”52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsYVqdrWZa6
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWRfsASrYOC
“Haha, daripada kamunya ngelamun sendirian. Emang mikirin apaan?”52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7uh6t5ibp5
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbSkLxGmkkM
“Gak ada” jawabku berbohong, tentu saja aku malu mengakui kalau aku ngelamunin tubuh telanjangnya waktu itu.52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzVPEwR1oy0
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeygn3t1fLx
“Owh… tapi masa sih gak ada yang cantik menurutmu teman-teman kakak?”52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPPxCi426PS
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhVtpNbvjWc
“Ada sih… kak Via, kak Ochi juga cantik” jawabku akhirnya mengaku, kecantikan mereka memang gak kalah dengan kakakku ini. Kak Ochi sama-sama memakai jilbab seperti kakakku, sedangkan kak Via memakai kacamata dengan rambut panjang lurusnya yang tergerai ke belakang. Bisa saja kak Risa punya teman yang cantik-cantik begitu. Tapi bagiku tetap kak Risa lah yang paling cantik.52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEZDvJQiVyd
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEK4zhuc8Wg
“Udah sana, puaskan?”
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuAvXmHsjyj
“Iya kak, makasih ya… hehe”
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb5OmmsWVFt
Dia tersenyum manis. Sungguh bikin aku gemas. Ah… semoga selanjutnya aku bisa mendapatkan lebih dari sekedar onani.
Sejak kejadian itu hari-hariku terasa lebih indah. Selain hubunganku dengan kak Risa memang masih tetap seperti biasa, suka bercanda, suka berantem, dan dia masih sering nyuruh aku seenaknya, tapi kemesuman kami semakin hari juga semakin cabul. Kadang seharian kami pernah tidak memakai pakaian sama sekali, kami beraktifitas di dalam rumah dengan bertelanjang bulat. Tapi biasanya sih hanya kak Risa yang aku minta tidak usah pakai baju, walau tanpa dimintapun dia sering juga keluyuran di dalam rumah tanpa busana. Kalau sudah begitu akupun akan lanjut onani dengan bebasnya sambil memandang tubuh telanjangnya. Dia sering menemaniku onani. Aku kini sudah dipersilahkan ngecrot dimanapun dan kapanpun yang aku mau, tidak harus di kamar mandi. Bisa di ruang tamu ataupun malah kamar kakakku. Asalkan harus segera dibersihkan. Keberadaannya betul-betul membuatku betah di rumah, hehe.
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaLCWMPFOAZ
Namun yang pasti kami melakukan itu jika kami hanya berdua saja di rumah. Kalau orangtua kami pulang, aku dan kak Risa pun bertingkah seperti biasa. Terlebih kak Risa yang menjadi sangat sopan dalam berpakaian bila di hadapan papa mama. Sungguh berbanding terbalik bila hanya ada aku di rumah.
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjquKP7LS4G
“Ntar deh kakak kirim foto-foto kakak lewat BBM” bisiknya padaku. Ya… terpaksa aku disuruh onani dengan foto-fotonya saja, karena memang tidak mungkin melakukannya seperti biasa karena orang tua kami ada di rumah saat ini. Kalau tetap nekat, bisa-bisa perbuatan kami akan ketahuan.
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJSwUdNeOJO
“Sekalian kakak kirim foto-foto teman kakak kalau kamu mau, hihihi” lanjutnya lagi mengedipkan mata dengan nakal. Ugh… Tentu saja aku mau. Baik kak Risa maupun teman-temannya sama-sama cantik, sama-sama mantab dijadikan bahan coli, hehe :P
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDZuJDrC8km
Untung saja hanya dua hari Papa Mama pulang, mereka harus segera kembali mengurusi pekerjaan. Akhirnya aku bisa bebas lagi. \:V/
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIcevw9Z8Kp
Siang itu setelah kami pulang sekolah aku langsung menanggalkan pakaianku dan menuju kamar kak Risa. Dia geleng-geleng kepala sambil tertawa melihat aku yang begitu tak sabaran.
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGZ3ogd7Sp1
“Yuk kak.. cepetan dong… pengen nih”
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfq6pECzyZy
“Cepetan ngapain?” tanyanya senyum-senyum.
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZTFhXejQHx
“Buka baju kakak, hehe”
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWc6twDVRP2
“Haha, dasar mesum kamu dek…” ucapnya cekikikan. Aku senang karena ternyata dia menuruti keinginanku untuk melepaskan bajunya. Dengan gerakan pelan dan menggoda, dia lepaskan satu-persatu pakaian yang menempel di tubuhnya. Dari baju, celana, hingga pakaian dalam. Dia seakan memuaskan mataku untuk membuatku nafsu pada dirinya.
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw3Aj6HNCRe
Akhirnya tubuh telanjangnya terlihat lagi olehku. Aku langsung mengocok penisku sendiri di depannya. Tak hanya itu, aku yang sudah tahan nekat terjun memeluknya.
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡutI3F3G3oL
“Adeeeek! Gila kamu main peluk aja”
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1kMl4hWhW4
“Habisnya aku kangen kakak” ucapku. Aku sadar aku sungguh nekat memelukya dengan kami sama-sama telanjang bulat seperti ini. Tapi aku memang sudah tidak tahan, aku juga menginginkan hal yang lebih dari hanya sekedar onani.
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd6B07ORsxy
Aku pikir dia marah, tapi ku dengar dia malah tertawa kecil. Diapun membiarkan aku terus memeluknya, bahkan kami sampai berpelukan di atas tempat tidur. Tanpa sadar kami jadi saling menggerayangi dan berciuman satu sama lain.
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkkHknYuRk7
“Dek, cukup… Jangan keterusan” ujarnya sambil mendorong tubuhku. Aku sebenarnya merasa nanggung, tapi aku takut dia marah, akupun bangkit dan duduk di depannya.
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7qQ8w5HmFg
“Kakak gak mau kalau sampai terjadi.. Ingat lho kita itu saudara kandung”
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtTmQoFEx0M
“Iya kak… maaf”
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg0y3yICiab
“Hmm… bagus deh kalau kamu ngerti”
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdyGtYqHTFy
“Tapi kak…”
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnv2u6ep65c
“Tapi apa?”
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwpALN3uwrl
“Boleh gak kalau aku gesek-gesekin aja”
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnpYPZ2F2M6
“Hah? Gesek-gesek dimana?”
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgvvLesJBpg
“Di buah dada kakak, hehe”
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS65RzAoaln
“Hihihi, gila kamu… Kamu benar-benar mesum!”
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfsdzlHVM5u
“Gak boleh yah kak?”
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBGtmA9vDID
“Hmm…. Kakak pikir gak apa deh, asal jangan keterusan”
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDRP55S68Cf
Senangnya mendengarnya. Dengan dada berdebar akupun mengangkangi tubuh kak Risa, memposisikan penisku tepat di antara buah dadanya untuk ku gesek-gesekkan di sana. Saat penisku nyelip di sana, aku langsung memaju mundurkan pinggulku. Rasanya sungguh luar biasa, bagaimana batang penisku bergesekan dengan kulit dadanya yang lembut dan kenyal.
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1oAJB6dGgA
Aku mengocok penisku di sana sambil ditemani tatapan dan senyum manisku. Mana bisa tahan? Tak butuh waktu lama akupun muncrat. Mengotori wajah serta buah dada kak Risa dengan spermaku.
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0vtVb5ZyX1
“Makasih kak…”
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXyS7rJRjL5
“Iya… dasar mesum. Awas… jangan sampai papa mama tahu”
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9tYaGTDTNx
“Iya kak” tentu saja.
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbI5P65w01h
Jadilah sejak saat itu aku tidak hanya onani biasa saja, tidak lagi hanya menumpahkan spermaku di lantai, tapi juga menggesek-gesekkan penisku hingga aku muncrat di tubuh kakakku ini. Baik perut, buah dada, maupun wajah cantiknya.
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXmYQx7gZUa
Extra Story : Teman-teman kakakku
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡedFPhm9uU0
Hari itu aku pulang naik motor sendirian dari sekolah, karena kak Risa pulang naik angkot bersama teman-temannya yang ingin ke rumah kami, bahkan katanya mereka juga sampai nginap. Aku sebenarnya merasa terganggu karena tidak bisa mesum-mesuman dengan kakakku, tapi ya sudah lah. Setidaknya teman-temannya cantik-cantik.
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDhOxDCVwYA
Ku perhatikan kedua temannya yang datang itu. Mereka adalah temannya kak Risa yang dikenalkan kepadaku pada waktu acara ulangtahun. Kak Via dan kak Ochi. Lagi-lagi ada perasaan malu dan deg-degan dikelilingi mereka. Saat mereka ngajak ngobrol, aku lebih dulu terpana dengan kecantikan mereka daripada langsung menanggapi obrolan.
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQq8gLZpt33
“Maaf yah Ndre, kita pinjam kakakmu seharian ini, hihi” ucap kak Via yang juga diikuti tertawaan kak Ochi. Sedangkan kak Risa menyikut kak Via.
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS7S39cZT1x
“Apaan sih Vi”
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD6laPWI8ka
Duh, mereka bertiga itu sungguh gemesin. Tawa mereka sama-sama manis. Seandainya kak Via dan kak Ochi juga kakakku. Tapi punya satu kakak kayak kak Risa juga udah cukup sih, hehe.
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡugiAKJi7ht
Mereka lalu masuk ke dalam kamar setelah kami makan siang. Entahlah mereka sedang ngapain. Mungkin sedang nonton film dvd. Hingga akhirnya saat sore menjelang magrib barulah mereka keluar. Mereka tampak membawa handuk.
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzEwXEILUKm
“Dek, kami mau mandi dulu yah…” ujar kak Risa sambil melewatiku.
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjQFUqkZsG8
“Kalian mau mandi bersama? Udah gede masih mandi bareng, kayak anak kecil aja” balasku.
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0M5WrF4L4M
“Biarin, kan kamar mandinya gede”
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpgxqgNJwVA
“Iya deh, terserah kalian” ucapku berusaha cuek meski curi-curi pandang juga ke arah mereka bertiga.
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEIiqnh9LGV
Merekapun mandi bersama di dalam kamar mandi. Ingin rasanya aku mengintip mereka, tapi kalau kepergok takut juga. Belum tentu kejadinnya selalu berakhir manis. Jadilah aku hanya membayangkan saja sambil mendengar obrolan mereka yang berisik.
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzp9AxQ774b
“Waaah… punyamu lebih gede yah Ris, kenyal” terdengar suara kak Via.
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrpiJAY04u1
“Geli ah Vi, punya Ochi tuh yang lebih gede, hihihi” balas kakakku.
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnh6SQANsLX
“Mana? Coba”
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt1FrCzvsqn
“Eh, kalian ngapain sih pegang-pegang” protes kak Ochi.
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj8sypcwNUk
“Hihihi… gak ah, gedean punya kamu Ris, tapi kulit Ochi lebih lembut yah… putih lagi”
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr3jxP8VReN
“Risa, itu ngapain bawa hape segala ke kamar mandi?”
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡETGA3K6IAE
“Hihihihi”
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj8EsZIBQiq
Arrgghhhh… aku ngaceng mendengarnya! Pikiranku melayang kemana-mana membayangkan tubuh bugil mereka bertiga yang asik mandi itu.
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSHlRuY9Sfn
Saat mereka keluar, hidungku mau mimisan rasanya melihat mereka bertiga yang hanya memakai handuk. Bahkan kak Ochi yang tadinya mengenakan jilbab, kini juga hanya selembar handuk pendek yang melilit di tubuhnya. Mereka berlalu dengan cueknya di depanku, padahal aku sudah konak berat. Duh… Sepertinya seharian ini jantungku akan terus berdegub kencang.
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJWPQzKM5oL
Ingin rasanya aku beronani saat itu juga menonton mereka, tapi mereka langsung masuk ke kamar.
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkfPdEr5KEB
Mereka kebanyakan menghabiskan waktu di kamar. Hanya sesekali keluar untuk minum ataupun ke kamar mandi. Saat kak Risa keluar aku langsung menariknya ke kamar mandi karena aku sudah tak tahan dan butuh pelampiasan.
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1gqCeE0ERk
“Adeeeek, kamu mau ngapain? Ada teman-teman kakak”
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGV7257AEvO
“Aku gak tahan kak… sebentar aja kok.. plis”
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDHbCmfgPH8
“Duh… jangan….”
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2SK8JbGKqk
“Ayo dong kak…”
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg2IXZuuhiS
Setelah ku desak terus, akhirnya dia mau juga. Akupun langsung menurunkan celanaku dan minta dia ngocokin. Dia mau ternyata.
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJCBAWxaNbM
“Dasar kamu…”
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAlWRadeo83
“Hehehe”
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFo0xxJjXx2
“Eh, kakak tadi foto-foto juga lho sambil mandi, ada video juga. Kamu mau lihat? Hihihi”
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQvMGKC05R7
“Mauuuuuu!” tentu saja aku mau!
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYIy0llAgFu
“Hush… jangan kencang-kencang suaranya. Nih…” ucapnya sambil menyodorkan ponselnya padaku.
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy1AMZyMkiT
Akupun langsung meraih ponselnya. Ku buka galery dan langsung ku temukan apa yang kucari. Foto mereka bertiga sedang mandi telanjang, basah-basahan dan sabun-sabunan! Langsung saja aku gunakan itu sebagai bahan untuk menambah rasa nikmat selagi kak Risa terus mengocok penisku. Aku juga menonton video rekaman mandi itu. Bikin aku tambah pengen cepat muncrat karenanya.
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1mEiMyDD4n
Benar, tak lama kemudian akupun memuncratkan spermaku. Tak tahan karena kocokan kak Risa serta foto dan rekaman video ini.
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSN8CWyKhY0
Namun aku terkejut karena ada yang menonton aksi kami. Di depan pintu kamar mandi ada kak Ochi!
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2JQwIsmJjl
“Eh, Ochi…”
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1fL0xaksaB
“Risa… kamu ngapain?”
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIt3Du1pfo5
“Eh… ini… anu… itu…” kak Risa panik. Akupun tak kalah panik karena ada yang memergoki aksi kami.
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKX9LcHBMTN
“Duh, aku gak nyangka kalau kamu sampai begituan sama adekmu”
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFzUuGaKFJz
“Ini… Cuma bantuin dia aja kok, gak lebih dari ini.. Please… jangan kasih tahu siapa-siapa” ucap kak Risa memohon.
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtp9rR8kRmQ
“Hmmm… sebarin gak yah…”
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5czwq0Nxhs
“Please Chi… jangan kasih tahu siapa-siapa”
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMZA1zpuYlZ
“Hihihi, iya deh… tapi kamu harus traktir makan besok”
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDNK5YlI3S5
“Oke deh sip”
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQiwHWKJWHw
“Ya udah balik sana, kamu mau ketahuan sama Via juga, hihihi”
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQe9jQL59nC
“Gak lha.. udah dek sana balik ke kamarmu” suruh kak Risa padaku.
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZJW1viAlJ5
“Iya kak…” jawabku bangkit segera kembali ke kamarku.
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtTriqAcQea
Aku tidak terlalu tahu apa yang terjadi setelah itu. Sepertinya tidak terjadi hal yang gawat. Kak Ochi sepertinya beneran megang janjinya. Untung deh. Tapi kak Ochi itu cantik juga yah, setahuku dia juga punya adek laki-laki. Beruntung juga adeknya punya kakak cantik seperti dia. Tapi aku juga beruntung punya kakak kayak kak Risa, hehe
52375Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs9GllScNh9
Bersambung..
ns 15.158.61.16da2
