
Aku sedang enak-enaknya tidur, namun tiba-tiba ada yang menyentil keningku. Akupun langsung terbangun sambil mengaduh kesakitan. Ya… siapa lagi pelakunya kalau bukan kak Risa.50301Please respect copyright.PENANACh7SkA7DNu
50301Please respect copyright.PENANAQo7ig9WgAR
“Hahaha, bangun juga kamu”50301Please respect copyright.PENANAFuwuMwVayN
50301Please respect copyright.PENANAKhLncHQEOH
“Kak… gak ada cara bangunin yah lebih enak apa?” ucapku kesal sambil mengusap keningku. Bangunin pake ciuman di bibir kek gitu biar romantis dikit. Huh!50301Please respect copyright.PENANAPtQqFfxbFu
50301Please respect copyright.PENANAqU1NjQg5Jx
“Hahaha, sorry deh… Habisnya buru-buru, udah subuh nih, cepetan balik ke kamarmu gih!” suruhnya kemudian. Tentunya aku keberatan, aku masih ingin berlama-lama bersamanya. Apalagi melihat dirinya yang masih hanya mengenakan kaos saja di tubuhnya itu, sungguh menggemaskan.50301Please respect copyright.PENANAlHg6somqot
50301Please respect copyright.PENANAJNCLuGbi3L
Subuh-subuh bangun, dengan kakak cantik di atas ranjang, yang pakaiannya sembrono begitu, adek mana sih yang gak bakal ngaceng?? Hehehe.50301Please respect copyright.PENANAKUnBn7Wmxu
50301Please respect copyright.PENANAqodTJO18vi
“Nanti deh kak, bentar lagi…” ujarku sambil berusaha memeluknya, tapi kak Risa menahan tubuhku.50301Please respect copyright.PENANAVluW2m85Te
50301Please respect copyright.PENANA2n2I22atQY
“Adeeek udah! Bentar lagi papa mama bangun tuh… Emang kamu mau kita ketahuan? Kan kamu udah janji bakal balik ke kamarmu sebelum subuh!”50301Please respect copyright.PENANAWO3WPWUp3f
50301Please respect copyright.PENANA6N5agH8b6m
Hmm… Benar sih yang diucapkannya. Aku tidak mau juga perbuatan kami yang tidak pantas dilakukan adik kakak ini ketahuan oleh Papa Mama. Tapi setidaknya aku harus mendapatkan sesuatu dulu sebelum balik ke kamarku.50301Please respect copyright.PENANAGUTFdjMPSM
50301Please respect copyright.PENANAmhRqd2RgzE
“Yaaaah… kakaaaak…”50301Please respect copyright.PENANALbTPLxNZQQ
50301Please respect copyright.PENANAHSbR1tPdmy
“Kalau gak ada papa mama kakak mau deh nemenin kamu,” ujarnya dengan senyum manis.50301Please respect copyright.PENANAykwZKjn2C1
50301Please respect copyright.PENANAMqvOnxatam
“Iya nih, Papa Mama gangguin aja” balasku. Kak Risa tertawa mendengarnya, sebelum akhirnya dia menyuruhku lagi untuk keluar.50301Please respect copyright.PENANAx6aq9o1Kix
50301Please respect copyright.PENANARfYPsr2riX
“Kasih ciuman dulu dong kak…”50301Please respect copyright.PENANAtL4Hc0GNFj
50301Please respect copyright.PENANAQJ2T497pwp
“Aduh kamu ini… ya udah”50301Please respect copyright.PENANAjLSlAJguCb
50301Please respect copyright.PENANA97HoJ2dvjy
“Aku di bawah, kakak cium aku dari atas” pintaku sambil kembali merebahkan badanku.50301Please respect copyright.PENANACEwqPhtRqH
50301Please respect copyright.PENANA7qihCNBhtH
“Dasar ih”50301Please respect copyright.PENANAKPh3vxppY0
50301Please respect copyright.PENANA9s5W0wqeD1
Dia akhirnya mau-mau juga untuk memberi waktu sedikit untukku. Tentunya aku gunakan waktu ini sebaik dan secabul mungkin. Sambil berciuman dengannya aku juga meraba-raba tubuhnya, terutama pantat bulatnya yang tak tertutup itu. Perut, punggung, pinggul, hingga paha mulusnya juga tak luput dari gerepe-gerepean nakal tanganku.50301Please respect copyright.PENANAUUvFmiDVKC
50301Please respect copyright.PENANAR9kIZee462
Kak Risa tidak memprotes. Justru sepertinya membuat dirinya makin horni karena ulahku, nafasnya semakin berat. Ciuman kami bahkan sudah berubah menjadi saling berbagi liur. Lama-kelamaan malah hanya kak Risa yang asik menumpahkan liurnya ke dalam mulutku. Tentunya aku terima dengan senang hati. Tak cuma itu, penisku dan vaginanya juga bergesekan sambil dia terus menyuapi aku dengan ludahnya yang membuat aku semakin kesenangan. Kalau dipikir-pikir kelakuan kami semakin gila saja, tapi aku menyukainya.50301Please respect copyright.PENANA00vmT0jmVy
50301Please respect copyright.PENANAzo9XGIscKJ
Entah sudah berapa kali dia meludah ke mulutku, tapi aku masih saja tidak pernah puas. Ingin lagi dan lagi.50301Please respect copyright.PENANALQm4CFVnlS
50301Please respect copyright.PENANAeo8MMryDuU
“Hihihi… Kok jadi kakak nyuapin kamu gini sih? Enak? Udah kenyang belom dek?” tanyanya menjawil hidungku sambil bangkit dan duduk di atas pinggangku, tepat menghimpit penisku yang tegang.50301Please respect copyright.PENANArSWsFQiBJz
50301Please respect copyright.PENANANkpThNKAtd
“Belum kak…”50301Please respect copyright.PENANAKEiFWoOAtI
50301Please respect copyright.PENANAcYVgWE4mg4
“Kok masih belum sih? Mulut kakak udah pegel tau ngumpulin ludah buat kamu… Hmm.. ya sudah… satu menit lagi aja yah…”50301Please respect copyright.PENANAZujHiCu4I6
50301Please respect copyright.PENANAcbRipV0WfQ
“Hehehe… oke deh kak…” yes!50301Please respect copyright.PENANAEfHv4Eptdq
50301Please respect copyright.PENANAyDKSwf35xO
“Dasar!”50301Please respect copyright.PENANAckxSB3ye8y
50301Please respect copyright.PENANAZPuaLOlcen
Kak Risapun lanjut meludah-ludah lagi ke dalam mulutku. Meskipun dia bilang satu menit, tapi intensitas meludahnya malah semakin cepat. Aku yang jadi kewalahan menerima ludahnya yang bertubi-tubi masuk ke mulutku. Kak Risa malah tertawa-tawa melihat aku yang kelagapan.50301Please respect copyright.PENANAfZS7v0Ndjw
50301Please respect copyright.PENANAjxh5EUoBUF
“Hihihi… rasain kamu dek… mesum sih… hihihi” Ugh… kak Risa. Aku rasa aku tidak perlu serapan lagi nanti, air ludah kak Risa ini saja rasanya sudah cukup. Tidak ada yang lebih nikmat dari cairan tubuh kakakku ini. Aku benar-benar tergila-gila padanya.50301Please respect copyright.PENANA4KtGr9Zdxm
50301Please respect copyright.PENANA7PAGusHWS6
“Udah sana keluar!”50301Please respect copyright.PENANAOtvVDVI328
50301Please respect copyright.PENANAKTQCQAlDOT
“Iya iya…”50301Please respect copyright.PENANAyAPEyhFnP5
50301Please respect copyright.PENANAhcrN6DfTp0
“Eh, ingat dek, kalau di depan papa mama jangan aneh-aneh kamunya” serunya mengingatkanku. Aku hanya membalas membentuk tanda ‘ok’ dengan tangan.50301Please respect copyright.PENANAIF4YS9Jz0j
50301Please respect copyright.PENANAAMApR5Xsza
Aku lalu ke kamarku setelah itu. Bersiap menghabiskan hari ini seperti kemarin. Yang mana kami berperilaku sebagai kakak adek yang normal di hadapan orangtua kami. Kak Risa juga kembali berpakaian sopan dan tertutup.50301Please respect copyright.PENANALJGnRLSsp2
50301Please respect copyright.PENANAGFb4GLtE5Y
Setelah kami pulang sekolah. Aku ingin bermesraan lagi dengannya. Anehnya justru karena kehadiran orangtua kami di rumah aku malah ingin merasakan sesuatu yang lebih. Aku ingin melakukan hal yang lebih gila lagi bersama kak Risa.50301Please respect copyright.PENANAQJKa1baObh
50301Please respect copyright.PENANAbcn5Lti0Cl
Ketika kami baru masuk rumah, aku langsung memberi kode pada kakakku untuk mencuri-curi kesempatan untuk melakukan hal mesum lagi, tapi dia belagak bego dan tidak mempedulikanku. Malah justru mengerjaiku.50301Please respect copyright.PENANAJ4FuGxNKl0
50301Please respect copyright.PENANAKTDi44T5uS
“Ma… Pa.. tadi adek ngebut bawa motornya” teriaknya seenaknya ngomong.50301Please respect copyright.PENANAYUBTFZVDcs
50301Please respect copyright.PENANAHSiIy2r93n
“Gak Ma, kakak bohong tuh…” balasku membela diri.50301Please respect copyright.PENANAz5lUKAvFh7
50301Please respect copyright.PENANAxjo2o8RANn
“Ngebut gitu, hampir nabrak anak kucing” balasnya lagi.50301Please respect copyright.PENANA3qbXQfGxPW
50301Please respect copyright.PENANAjPTrAKLzMM
“Mana ada!”50301Please respect copyright.PENANAzBrXJwKLVA
50301Please respect copyright.PENANA92fFAriVML
“Sudah sudah… kalian ini memang ribut terus kerjaannya. Kamu Andre, jangan ngebut-ngebut bawa motor. Kan sudah berkali-kali papa bilang…”50301Please respect copyright.PENANAk78Q3Sr5Bv
50301Please respect copyright.PENANA8ltDIFi9MA
“Tapi kan aku gak ngebut Pa… Ma…” Hiks… Sialan kak Risa. Dia asik menahan tawa sambil menuju dapur. Aku telanjangi baru tahu rasa nanti!50301Please respect copyright.PENANAD3QrayH8hU
50301Please respect copyright.PENANAjZzyyCwg30
“Masak apa Ma?” tanya kak Risa sambil membuka tudung saji. “Wah, rendaaaaaang” teriaknya girang lalu mencolek bumbunya.50301Please respect copyright.PENANArnwzr9VNuh
50301Please respect copyright.PENANA3Mc9ZwS3CR
“Risa! Kamu ini main colek aja, ganti dulu bajumu sana!” suruh mama pada kak Risa. Hahaha, rasain tuh. Lagian kakakku ini gak pandai masak sih, beruntung mama tiap pulang ke rumah selalu masak masakan yang enak.50301Please respect copyright.PENANAgAFdFg9alk
50301Please respect copyright.PENANA1gA6JklN7f
Kak Risa lalu menuju ke kamarnya. Akupun kemudian juga menyusul kak Risa, papa mama melihat aku masuk ke sana. Aku dari dulu memang sering main ke dalam kamar kak Risa, jadi hal itu biasa saja bagi Papa Mama. Tapi tentunya yang ingin aku lakukan adalah sesuatu yang tidak pernah orangtua kami bayangkan. Bukan sesuatu yang biasa dilakukan kakak adik sekandung.50301Please respect copyright.PENANABQZKa0LqWo
50301Please respect copyright.PENANAMfbn1yflFY
“Adeeeek… ngapain kamu ikut ke kamar kakak? Ada papa mama lho di luar” bisiknya keras.50301Please respect copyright.PENANAAkumE6kxuJ
50301Please respect copyright.PENANAEmT4ip9UXb
“Biarin aja kak.. Pengen nih…” jawabku. Aku sadar ini sangat beresiko kalau aku melakukannya siang bolong begini saat Papa Mama ada di ruang tengah. Tapi aku tak tahaaan.50301Please respect copyright.PENANAEY96QKL5Wm
50301Please respect copyright.PENANAMcse9hCTbA
“Kenapa dek? Gak tahan yah?”50301Please respect copyright.PENANACTs33IinTI
50301Please respect copyright.PENANAqpHnV1J8Pc
“Iya kak… pengen itu..”50301Please respect copyright.PENANA1DiGAXD3vG
50301Please respect copyright.PENANAtuSJkKGx4u
“Pengen apa?” tanyanya senyum-senyum manis.50301Please respect copyright.PENANA2j4QxKVj4K
50301Please respect copyright.PENANA9GOTCjBAdX
“Pengen ngentotin mulut kakak lagi… boleh nggak kak? hehe” ujarku berani berkata lancang. Sebuah permintaan yang sangat tidak pantas dipinta oleh seorang adek laki-laki kepada kakak perempuannya.50301Please respect copyright.PENANAOrjQ2GTTs0
50301Please respect copyright.PENANA8G1HS5WMHg
“Yang keras dong ngomongnya… gak kedengaran nih…” Duh, kak Risa mempermainkanku. Apa dia sengaja biar kedengaran Papa Mama? Nakal banget sih kak Risa!?50301Please respect copyright.PENANAxDQZeQZkZt
50301Please respect copyright.PENANAVKFHrIY1A7
Tapi akupun benar-benar mengulangi ucapanku.50301Please respect copyright.PENANAZC8mpxEwOW
50301Please respect copyright.PENANAfuwi7GcoYu
“Pengen entotin mulut kakak!” kataku lagi sedikit lebih keras.50301Please respect copyright.PENANAoad5lQXMGZ
50301Please respect copyright.PENANAjIOKEzvj6d
“OH… PENGEN ENTOTIN MULUT KAKAK??” Ya ampun kak Risa! Dia berkata begitu dengan suara yang lantang dan lebih keras dari yang aku ucapkan tadi! Dia ternyata benar-benar cari penyakit dengan berkata seperti itu keras-keras! Kalau kedengaran Papa Mama gimana coba!? Jantungku serasa mau copot, tapi sepertinya orangtua kami tidak mendengar. Mungkin karena suara tv yang lumayan keras.50301Please respect copyright.PENANAIu8kCSEgKd
50301Please respect copyright.PENANAjbqV06TynV
“Kak… apa-apaan sih? Jangan keras-keras dong suaranya…”50301Please respect copyright.PENANAUiKvwuBlEg
50301Please respect copyright.PENANAaoWT15xxEy
“Hihihi… biarin” jawabnya pura-pura santai, meskipun aku tahu kalau dia juga beneran takut ketahuan. Aku yakin dia juga dag-dig-dug karena ulahnya sendiri itu.50301Please respect copyright.PENANAcdklwyUR02
50301Please respect copyright.PENANAL1HztyL4Pw
“Terus, jadi gak nih kamunya genjotin mulut kakak?” tanyanya lagi masih dengan suara keras.50301Please respect copyright.PENANA1vlSQyJd3B
50301Please respect copyright.PENANAFSvf5Apixr
“Duh… Kak… pelanin dong suaranya”50301Please respect copyright.PENANAtB4NW3VyQ3
50301Please respect copyright.PENANAfhqDUKM8pj
Ya ampuuuun. Dia sepertinya senang betul melihat aku panik begini, sampai tertawa cekikikan segala.50301Please respect copyright.PENANAziBsxSgRTP
50301Please respect copyright.PENANARJRzXllvx3
“Kalau berisik nanti mulutnya aku sumbat nih” lanjutku lagi.50301Please respect copyright.PENANAcvNV4wVH5E
50301Please respect copyright.PENANA4Jhulsm4Q9
“Hahaha, sumbat pake apa emangnya? Pake burungmu? Nih, coba aja kalau berani…” godanya dengan nada bicara nakal lalu bersimpuh di lantai kamar. Dia menantangku!50301Please respect copyright.PENANAbNDlsgh4Wi
50301Please respect copyright.PENANA6Cdbc8NhqB
Aku langsung membuka celanaku dan menuju ke arah kakakku itu. Tanpa menunggu lagi segera ku masukkan penisku ke dalam mulutnya. Dia seperti berteriak kecil saat mulutnya tersumpal. Justru bikin aku tambah gemas saja. Akupun menggenjotnya sambil kakakku ini masih berpakaian seragam sekolahnya, bahkan dengan jilbab masih menempel di kepalanya.50301Please respect copyright.PENANAoz8DdsNKCy
50301Please respect copyright.PENANAKSEH3zIJsW
Kamipun mengulangi perbuatan kami tadi malam, dan lagi-lagi hanya selembar pintu yang membatasi kami dengan orangtua kami. Bedanya kali ini aku dan kak Risalah yang ada di dalam kamar. Di dalam kamar yang tidak terkunci yang bisa dimasuki kapanpun oleh Papa Mama. Memikirkan hal itu lagi-lagi membuat aku semakin horni. Rasanya aku beneran pengen lanjut menelanjanginya saat ini juga, tapi…50301Please respect copyright.PENANAhPPLgctsBU
50301Please respect copyright.PENANAzFT5VP2iwh
“Kaaaak… Adeeeek…. gak makan dulu?” teriak Mama tiba-tiba dari ruang tengah. Aku dan kak Risa saling pandang karena kaget. Kak Risa malah memandangku dengan penisku masih tersumpal di mulutnya. Tapi anehnya rasa takut ketahuan ini makin membuat perasaanku gak karuan. Kak Risa sepertinya juga merasakan demikian karena ternyata dia malah terus mengulum dan mengocok pelan penisku dengan mulutnya, tidak menjawab panggilan Mama.50301Please respect copyright.PENANAgfVzsLFMsg
50301Please respect copyright.PENANAiyCQJuR15g
“Kak.. mama tuh…” ujarku mulai panik karena kak Risa tidak menjawab. Kalau Mama menyusul ke kamar gimana coba. Tapi dianya malah menggelengkan kepala seakan berkata tidak akan melepaskan penisku.50301Please respect copyright.PENANAGstgTQufDF
50301Please respect copyright.PENANAkdfG16upwC
“Kak… Adeeekkk.. Kalian lagi ngapain sih di dalam?” teriak mamaku lagi. Duh! Aku betul-betul dibikin jantungan. Aku dapat merasakan nafas kakakku yang terasa semakin berat pada penisku yang masih di dalam mulutnya. Jelas kalau dia juga merasa deg-degkan karena situasi ini, namun dia masih saja belum melepaskan penisku. Tapi… kalau terus nekat kami beneran akan ketahuan!50301Please respect copyright.PENANAOXAqIzFkED
50301Please respect copyright.PENANACIpcSjGCON
“Kak!” seruku lagi. Barulah kak Risa mau melepaskan kulumannya.50301Please respect copyright.PENANAAm4GjObldb
50301Please respect copyright.PENANAmatu9CUCYJ
“Iya Ma… bentar… adek nih gangguin aja” teriak kak Risa akhirnya menyahut mama.50301Please respect copyright.PENANA9eb625WhIx
50301Please respect copyright.PENANA0JrmWvkePO
“Andre, masak baru pulang kamu langsung gangguin kakakmu! Ayo makan dulu” teriak mama memarahiku. Tentu saja mama tidak tahu apa yang sebenarnya aku lakukan pada kakakku di dalam sini.50301Please respect copyright.PENANAM1xVUTnNrh
50301Please respect copyright.PENANAqCjPUscJhH
Aku tentunya tidak menginginkan aksi kami ini ketahuan. Apalagi oleh orangtua kami sendiri. Sepertinya terpaksa perbuatan ini harus segera kami sudahi. Ku pandangi wajah kak Risa di bawah. Aku dapat melihat dari matanya kalau dia juga tidak ingin ini cepat berakhir. Seakan tidak rela kalau aku tidak mendapatkan kepuasan.50301Please respect copyright.PENANAi9123XQFRL
50301Please respect copyright.PENANA6cOyH976R2
“Dek…”50301Please respect copyright.PENANACHj0rqs256
50301Please respect copyright.PENANAINf2jexwkZ
“Ya kak…”50301Please respect copyright.PENANA6QSzxJDOyt
50301Please respect copyright.PENANArXY8fCFLPF
“Kamu genjotin mulut kakak gih… Kamu genjotin sekuat dan secepat mungkin” ucapnya yang membuatku terkejut tapi juga senang bukan main.50301Please respect copyright.PENANAOPzXfm9dQI
50301Please respect copyright.PENANA7kwiuWk9QM
“Hah? Boleh kak? Gak apa?”50301Please respect copyright.PENANA4AyCUF3Npb
50301Please respect copyright.PENANAXJbUTi3Gtb
“Iya… buruan! Kalau kelamaan ntar mama datang”50301Please respect copyright.PENANAoQnsDK2AL0
50301Please respect copyright.PENANAm46s61RuOg
“I-iya”50301Please respect copyright.PENANA8lmv9gO4Es
50301Please respect copyright.PENANAzVoWWVL95e
Tunggu apa lagi. Aku yang memang menahan horni kembali memasukkan penisku ke mulut kakak kandungku ini. Mendeepthroat kak Risa sedalam mungkin sampai mentok di kerongkongannya, lalu menggoyangkan pinggulku sekencang-kencangnya dengan nafas memburu seakan ingin mengeruk isi perut kakakku. Sebuah pemandangan yang tak lazim tentunya bila dilihat oleh orang lain, terutama orangtua kami. Kak Risa yang sopan, berpakaian rapi dan tertutup seperti saat ini, sedang digenjot mulutnya dengan kasar oleh adek kandungnya sendiri! Ah… gila, yang kami lakukan sekarang sungguh gila!
50301Please respect copyright.PENANATmiDgZxP0Y
Tidak sampai satu menit kemudian akupun memuntahkan spermaku di kerongkongan kakak kandungku ini. Tapi berbarengan dengan itu kak Risa juga muntah. Sepertinya dia tidak tahan karena sodokanku yang kencang dan dalam itu. Wajahnya memerah keringatan, nafasnya terputus-putus. Dia tampak bersusah payah mengumpulkan nafasnya sebelum menatapku kembali dan berusaha tersenyum dengan manis. Kakakku benar-benar kakak tercantik, aku beruntung mempunyai kakak perempuan seperti dia.
50301Please respect copyright.PENANAunJkXNrl6Y
Setelah kak Risa membersihkan muntahan itu dengan pakaian kotornya, kamipun keluar kamar untuk makan. Tidak ada raut kecurigaan sama sekali dari Papa Mama. Yang ada aku yang dimarahi karena dianggap mengganggu kak Risa di dalam kamar.
50301Please respect copyright.PENANAhz6wreQbdl
“Dek, kalau setelah ini kamu pengen bikin kakak muntah-muntah lagi boleh kok, hihihi” bisiknya pelan yang membuat jantungku berdebar lagi.
50301Please respect copyright.PENANAr2AfGYpuik
********
50301Please respect copyright.PENANAwyHtHHa9et
Entah kenapa semakin lama orangtua kami ada di rumah, malah jadi pemancing aku dan kak Risa untuk semakin nekat mencoba hal yang lebih gila dan liar. Itu karena sensasi sembunyi-sembunyinya, apalagi mereka adalah orangtua kami sendiri. Tentunya mereka tidak akan menyangka hubungan anak-anak mereka segila ini, terutama kak Risa yang bagi mereka adalah anak yang paling penurut dan baik perangainya.
50301Please respect copyright.PENANA2mxsQsQsYV
Aku sesering mungkin meminta ingin berbuat mesum pada kak Risa. Semuanya dituruti kak Risa tanpa keberatan. Bahkan lebih banyak dia yang menawarkan padaku. Kami curi-curi kesempatan untuk melakukan berbagai aksi cabul. Mulai dari hanya cium-cium dan gerepe-gerepe, tukaran air liur, sampai genjotin mulut kak Risa hingga dia muntah-muntah. Semuanya kami lakukan diam-diam di belakang Papa Mama, tapi malah berharap seandainya mereka melihat apa yang kami lakukan.
50301Please respect copyright.PENANAf2w96KB2YP
Seperti halnya sekarang ini, saat malam waktu Papa Mama sudah tidur aku lagi-lagi menyusul kak Risa ke kamarnya. Senang banget ketika aku masuk aku langsung disambut senyum manis kakakku yang cantik. Busananya juga sangat menggoda. Dia mengenakan setelan favoritku, kemeja putih lengan panjang dengan beberapa kancing atasnya terbuka, tanpa celana dan celana dalam tentunya yang lagi-lagi membuat vaginanya terekspos bebas.
50301Please respect copyright.PENANAJ4fyANDXi7
“Kak Risa memang kakak yang paling cantik” ucapku sambil memperhatikan kakakku dari atas hingga bawah.
50301Please respect copyright.PENANAHDwCIpSgnb
“Huuu… sok muji-muji, paling di pikiranmu cuma ada pikiran cabul sekarang, iya kan dek? hihihi”
50301Please respect copyright.PENANAqOXvdQctqy
“Hehe, tapi kakak emang cantik banget kok… Aku beruntung banget punya kakak kayak kak Risa” pujiku tak ada henti-hentinya padanya. Kakakku ini memang pantas dipuja-puji.
50301Please respect copyright.PENANAnsKTrZzLUk
“Iya deh makasih. Kan emang khusus buat kamu, adeknya kakak yang paling mesum”
50301Please respect copyright.PENANABmSgZixxVk
Ugh… kak Risa memang sangat baik. Akupun langsung menyeretnya ke ranjang dan menghimpit tubuhnya, sampai-sampai lupa menutup pintu kamarnya terlebih dahulu. Dia sendiri tampaknya tidak mempermasalahkannya. Bahkan mengatakan sesuatu yang membuat aku terkejut tapi juga sangat excited.
50301Please respect copyright.PENANAzjaRB2PglG
“Dek, pintunya gak usah ditutup aja yah malam ini, dibuka aja terus”
50301Please respect copyright.PENANAZumeDTAhoZ
“Hah? Gak ditutup?”
50301Please respect copyright.PENANA43oKXRopTx
“Iya… terus lampunya juga jangan dimatikan. Pokoknya tetap begini sampai subuh nanti. Okeh?”
50301Please respect copyright.PENANAC3EwF937Du
“Eh, i..iya kak..”
50301Please respect copyright.PENANAcj9g31g2FD
“Berani gak kamu?”
50301Please respect copyright.PENANAQkuHbIHX4p
“Be-berani kok…” Dadaku berdebar membayangkannya. Aku juga dapat merasakan dadanya berdebar seperti halnya diriku. Itu karena sensasi nekat yang kami lakukan. Mesum-mesuman dengan pintu yang akan terus terbuka sepanjang malam! Yang mana kalau orangtua kami keluar kamar, maka habislah sudah. Tapi kami tetap juga nekat melakukannya.
50301Please respect copyright.PENANAJVbOSCX6PX
Akupun mencium kak Risa habis-habisan di atas tempat tidurnya. Wajahnya, bibirnya, hingga leher jenjangnya. Namun sesekali aku masih tetap melirik ke arah pintu karena aku masih juga merasa was-was.
50301Please respect copyright.PENANAYAJUU0P2L6
“Adek…. Biar aja” ujar kak Risa menolehkan kepalaku lagi ke wajahnya. Kak Risa berusaha tenang dan menyuruhku untuk tidak menghiraukan pintu yang terbuka.
50301Please respect copyright.PENANAzj2l7zMvSq
“Nghh…. Kak Risaaa” akupun mencium kak Risa lagi. Aku sungguh gemas dengan kakakku ini. Dia betul-betul menunjukkan sisi nakalnya hanya kepadaku, adek kandungnya. Sesuatu yang tidak pernah diketahui oleh oranglain, apalagi orangtua kami.
50301Please respect copyright.PENANA9MaZjY35Ja
Aku berhenti sejenak untuk melepaskan seluruh pakaianku hingga telanjang bulat. Kak Risa senyum-senyum melihat aku yang tampak bersemangat. Aku lalu kembali menindih kak Risa dari atas. Menjamah tubuh seksi kakak kandungku yang masih tetap mengenakan kemejanya. Menciumnya, merabanya, serta menggesek-gesekkan penisku ke pahanya. Aku berusaha menuruti omongannya untuk tidak menghiraukan pintu yang terbuka meskipun tidak semudah itu. Namun memang dengan pintu yang terbuka begitulah aku semakin nekat berbuat cabul. Kakakku memang pintar membangkitkan nafsuku. Aku semakin ingin melakukan sesuatu yang lebih bersama kak Risa. Aku ingin menyetubuhinya. Tapi apakah kak Risa sampai senekat itu membolehkan aku bersetubuh dengannya?? Karena selama ini bila kami mesum-mesuman dia selalu mengingatkanku agar jangan sampai terjadi ML. Dia selalu menjaga jarak penisku dengan vaginanya.
50301Please respect copyright.PENANAMwO3Lz77WF
Aku tahu kalau kami berdua sudah sama-sama terbawa nafsu sekarang. Dia ikut menggerakkan pinggulnya maju-mundur seirama gesekan penisku di pangkal pahanya. Tingkah kak Risa seperti mau meski tak mau. Kak Risa juga mengerang-ngerang memanggil namaku. Bahkan menyebut Papa Mama, entah apa maksudnya.
50301Please respect copyright.PENANA9ZIda3NNCZ
Aku mencoba tetap seperti biasa dengan hanya sekedar menggesek-gesekkan penisku di sela-sela pahanya. Mencoba bertahan meskipun penisku sudah gatal ingin masuk ke liang vagina kakakku itu.
50301Please respect copyright.PENANAoHKkpUqmcK
“Kak… aku pengen ngentotin kakak dong…”
50301Please respect copyright.PENANArmkYfHoV9y
“Hmm??” gumamnya memandangku sayu.
50301Please respect copyright.PENANA0hyidNFh8z
“Aku pengen ngentot sama kak Risa” kataku lagi dengan dada berdebar.
50301Please respect copyright.PENANAdW0Eu8zuyT
“Gak boleh”
50301Please respect copyright.PENANALHueqQd3AU
“Yah kak please…”
50301Please respect copyright.PENANAcycvsAvh1w
“Kamu ini… segitu pengennya yah kamu ngentotin kakak kandungmu sendiri?”
50301Please respect copyright.PENANAiLRLxfIPoU
“Iya kak… pengen…” ujarku sambil mempercepat gesekan penisku di pangkal pahanya. Aku ingin dia tahu kalau aku memang sudah sangat bernafsu kepadanya.
50301Please respect copyright.PENANAakMb5tOgX1
“Gak boleh.. dosa adekku” ujarnya tapi malah mengimbangi gerakan pinggulku.
50301Please respect copyright.PENANARYa6lQkNqN
“Ngmmh… kak Risa… please…”
50301Please respect copyright.PENANAGHjh9D0cOK
“Kamu ini, bandel banget sih dibilangin!”
50301Please respect copyright.PENANAvLYCZYzhIE
“Gak tahan nih kak… Pengen banget rasain ngentotin kak Risa”
50301Please respect copyright.PENANAcAByBNVU48
“Kalau Papa Mama ngelihat gimana coba?” tanya kak Risa sok takut ketahuan.
50301Please respect copyright.PENANA7GFC1QVRND
“Itu urusan nanti kak, yang penting kita ngentot dulu yuk” kataku lalu menghentakkan pinggulku berharap penisku masuk, tapi meleset.
50301Please respect copyright.PENANA8mSbHlt8yO
“Adeekkk… ih, kamu ini”
50301Please respect copyright.PENANA1EYgSa6TO0
“Please kak…”
50301Please respect copyright.PENANAyjeFN39ysz
“Hmm… kamu selipin dikit aja yah… Cuma kepala burungmu aja” ujarnya kemudian. Yah… kok cuma kepala penis aja sih? Aku kan pengen masukin penisku ke vagina kak Risa semuanya. Tapi ya sudah lah dari pada gak sama sekali. Mungkin aja nanti kak Risa berubah pikiran.
50301Please respect copyright.PENANAL2qFeTH3Ml
“Iya deh kak…” jawabku. Kak Risa membalas dengan senyuman manis sambil mencubit hidungku.
50301Please respect copyright.PENANA1MoDjvvPeK
“Habisnya kelihatan enak sih…” ujarnya memeletkan lidah bergaya imut.
50301Please respect copyright.PENANAzLTgEZlMRL
Kak Risa lalu menuju ke kamarnya. Akupun kemudian juga menyusul kak Risa, papa mama melihat aku masuk ke sana. Aku dari dulu memang sering main ke dalam kamar kak Risa, jadi hal itu biasa saja bagi Papa Mama. Tapi tentunya yang ingin aku lakukan adalah sesuatu yang tidak pernah orangtua kami bayangkan. Bukan sesuatu yang biasa dilakukan kakak adik sekandung.
50301Please respect copyright.PENANAYJi3XJBGRC
“Adeeeek… ngapain kamu ikut ke kamar kakak? Ada papa mama lho di luar” bisiknya keras.
50301Please respect copyright.PENANA5gJA3XdqqW
“Biarin aja kak.. Pengen nih…” jawabku. Aku sadar ini sangat beresiko kalau aku melakukannya siang bolong begini saat Papa Mama ada di ruang tengah. Tapi aku tak tahaaan.
50301Please respect copyright.PENANAgMV5785t53
“Kenapa dek? Gak tahan yah?”
50301Please respect copyright.PENANALOP2LLqSEd
“Iya kak… pengen itu..”
50301Please respect copyright.PENANATd2HPdFC3g
“Pengen apa?” tanyanya senyum-senyum manis.
50301Please respect copyright.PENANAxEay0o2pyh
“Pengen ngentotin mulut kakak lagi… boleh nggak kak? hehe” ujarku berani berkata lancang. Sebuah permintaan yang sangat tidak pantas dipinta oleh seorang adek laki-laki kepada kakak perempuannya.
50301Please respect copyright.PENANAddqbz5PYGR
“Yang keras dong ngomongnya… gak kedengaran nih…” Duh, kak Risa mempermainkanku. Apa dia sengaja biar kedengaran Papa Mama? Nakal banget sih kak Risa!?
50301Please respect copyright.PENANA3srd1bGvNx
Tapi akupun benar-benar mengulangi ucapanku.
50301Please respect copyright.PENANASns9EBUpcF
“Pengen entotin mulut kakak!” kataku lagi sedikit lebih keras.
50301Please respect copyright.PENANAys1Fp7VE6B
“OH… PENGEN ENTOTIN MULUT KAKAK??” Ya ampun kak Risa! Dia berkata begitu dengan suara yang lantang dan lebih keras dari yang aku ucapkan tadi! Dia ternyata benar-benar cari penyakit dengan berkata seperti itu keras-keras! Kalau kedengaran Papa Mama gimana coba!? Jantungku serasa mau copot, tapi sepertinya orangtua kami tidak mendengar. Mungkin karena suara tv yang lumayan keras.
50301Please respect copyright.PENANAOkZz4dNdj4
“Kak… apa-apaan sih? Jangan keras-keras dong suaranya…”
50301Please respect copyright.PENANAphbWFyx8Gm
“Hihihi… biarin” jawabnya pura-pura santai, meskipun aku tahu kalau dia juga beneran takut ketahuan. Aku yakin dia juga dag-dig-dug karena ulahnya sendiri itu.
50301Please respect copyright.PENANA78a0VARdDQ
“Terus, jadi gak nih kamunya genjotin mulut kakak?” tanyanya lagi masih dengan suara keras.
50301Please respect copyright.PENANAwhMaX9Ynir
“Duh… Kak… pelanin dong suaranya”
50301Please respect copyright.PENANA2ckr4hrNMV
Ya ampuuuun. Dia sepertinya senang betul melihat aku panik begini, sampai tertawa cekikikan segala.
50301Please respect copyright.PENANAIknDvndHYS
“Kalau berisik nanti mulutnya aku sumbat nih” lanjutku lagi.
50301Please respect copyright.PENANAGwGMurzkDM
“Hahaha, sumbat pake apa emangnya? Pake burungmu? Nih, coba aja kalau berani…” godanya dengan nada bicara nakal lalu bersimpuh di lantai kamar. Dia menantangku!
50301Please respect copyright.PENANArcQonzUZCx
Aku langsung membuka celanaku dan menuju ke arah kakakku itu. Tanpa menunggu lagi segera ku masukkan penisku ke dalam mulutnya. Dia seperti berteriak kecil saat mulutnya tersumpal. Justru bikin aku tambah gemas saja. Akupun menggenjotnya sambil kakakku ini masih berpakaian seragam sekolahnya, bahkan dengan jilbab masih menempel di kepalanya.
50301Please respect copyright.PENANA43vyqgFx81
Kamipun mengulangi perbuatan kami tadi malam, dan lagi-lagi hanya selembar pintu yang membatasi kami dengan orangtua kami. Bedanya kali ini aku dan kak Risalah yang ada di dalam kamar. Di dalam kamar yang tidak terkunci yang bisa dimasuki kapanpun oleh Papa Mama. Memikirkan hal itu lagi-lagi membuat aku semakin horni. Rasanya aku beneran pengen lanjut menelanjanginya saat ini juga, tapi…
50301Please respect copyright.PENANA9CCDFq7yiN
“Kaaaak… Adeeeek…. gak makan dulu?” teriak Mama tiba-tiba dari ruang tengah. Aku dan kak Risa saling pandang karena kaget. Kak Risa malah memandangku dengan penisku masih tersumpal di mulutnya. Tapi anehnya rasa takut ketahuan ini makin membuat perasaanku gak karuan. Kak Risa sepertinya juga merasakan demikian karena ternyata dia malah terus mengulum dan mengocok pelan penisku dengan mulutnya, tidak menjawab panggilan Mama.
50301Please respect copyright.PENANAUb9P23TKRf
“Kak.. mama tuh…” ujarku mulai panik karena kak Risa tidak menjawab. Kalau Mama menyusul ke kamar gimana coba. Tapi dianya malah menggelengkan kepala seakan berkata tidak akan melepaskan penisku.
50301Please respect copyright.PENANAMVkFBsiZBK
“Kak… Adeeekkk.. Kalian lagi ngapain sih di dalam?” teriak mamaku lagi. Duh! Aku betul-betul dibikin jantungan. Aku dapat merasakan nafas kakakku yang terasa semakin berat pada penisku yang masih di dalam mulutnya. Jelas kalau dia juga merasa deg-degkan karena situasi ini, namun dia masih saja belum melepaskan penisku. Tapi… kalau terus nekat kami beneran akan ketahuan!
50301Please respect copyright.PENANAMWRjoFb74v
“Kak!” seruku lagi. Barulah kak Risa mau melepaskan kulumannya.
50301Please respect copyright.PENANAIKO09J9H6E
“Iya Ma… bentar… adek nih gangguin aja” teriak kak Risa akhirnya menyahut mama.
50301Please respect copyright.PENANA5QKqun8yDZ
“Andre, masak baru pulang kamu langsung gangguin kakakmu! Ayo makan dulu” teriak mama memarahiku. Tentu saja mama tidak tahu apa yang sebenarnya aku lakukan pada kakakku di dalam sini.
50301Please respect copyright.PENANA5qJ7dn0mPd
Aku tentunya tidak menginginkan aksi kami ini ketahuan. Apalagi oleh orangtua kami sendiri. Sepertinya terpaksa perbuatan ini harus segera kami sudahi. Ku pandangi wajah kak Risa di bawah. Aku dapat melihat dari matanya kalau dia juga tidak ingin ini cepat berakhir. Seakan tidak rela kalau aku tidak mendapatkan kepuasan.
50301Please respect copyright.PENANAiZOB4zyjWl
“Dek…”
50301Please respect copyright.PENANAJyeOZMdQBv
“Ya kak…”
50301Please respect copyright.PENANA80MrQoERu5
“Kamu genjotin mulut kakak gih… Kamu genjotin sekuat dan secepat mungkin” ucapnya yang membuatku terkejut tapi juga senang bukan main.
50301Please respect copyright.PENANAkdL8lKxQLP
“Hah? Boleh kak? Gak apa?”
50301Please respect copyright.PENANA5NWIH1XJOf
“Iya… buruan! Kalau kelamaan ntar mama datang”
50301Please respect copyright.PENANAZ2ILfYAPf5
“I-iya”
50301Please respect copyright.PENANABIeD78hCD6
Tunggu apa lagi. Aku yang memang menahan horni kembali memasukkan penisku ke mulut kakak kandungku ini. Mendeepthroat kak Risa sedalam mungkin sampai mentok di kerongkongannya, lalu menggoyangkan pinggulku sekencang-kencangnya dengan nafas memburu seakan ingin mengeruk isi perut kakakku. Sebuah pemandangan yang tak lazim tentunya bila dilihat oleh orang lain, terutama orangtua kami. Kak Risa yang sopan, berpakaian rapi dan tertutup seperti saat ini, sedang digenjot mulutnya dengan kasar oleh adek kandungnya sendiri! Ah… gila, yang kami lakukan sekarang sungguh gila!
50301Please respect copyright.PENANA5L4cWX17D7
Tidak sampai satu menit kemudian akupun memuntahkan spermaku di kerongkongan kakak kandungku ini. Tapi berbarengan dengan itu kak Risa juga muntah. Sepertinya dia tidak tahan karena sodokanku yang kencang dan dalam itu. Wajahnya memerah keringatan, nafasnya terputus-putus. Dia tampak bersusah payah mengumpulkan nafasnya sebelum menatapku kembali dan berusaha tersenyum dengan manis. Kakakku benar-benar kakak tercantik, aku beruntung mempunyai kakak perempuan seperti dia.
50301Please respect copyright.PENANAE0ZuwTpc69
Setelah kak Risa membersihkan muntahan itu dengan pakaian kotornya, kamipun keluar kamar untuk makan. Tidak ada raut kecurigaan sama sekali dari Papa Mama. Yang ada aku yang dimarahi karena dianggap mengganggu kak Risa di dalam kamar.
50301Please respect copyright.PENANAFrhupkCQo5
“Dek, kalau setelah ini kamu pengen bikin kakak muntah-muntah lagi boleh kok, hihihi” bisiknya pelan yang membuat jantungku berdebar lagi.
50301Please respect copyright.PENANAMGDtZiAXUX
********
50301Please respect copyright.PENANAEAWa4NYEgS
Entah kenapa semakin lama orangtua kami ada di rumah, malah jadi pemancing aku dan kak Risa untuk semakin nekat mencoba hal yang lebih gila dan liar. Itu karena sensasi sembunyi-sembunyinya, apalagi mereka adalah orangtua kami sendiri. Tentunya mereka tidak akan menyangka hubungan anak-anak mereka segila ini, terutama kak Risa yang bagi mereka adalah anak yang paling penurut dan baik perangainya.
50301Please respect copyright.PENANAn9OdMnp3wm
Aku sesering mungkin meminta ingin berbuat mesum pada kak Risa. Semuanya dituruti kak Risa tanpa keberatan. Bahkan lebih banyak dia yang menawarkan padaku. Kami curi-curi kesempatan untuk melakukan berbagai aksi cabul. Mulai dari hanya cium-cium dan gerepe-gerepe, tukaran air liur, sampai genjotin mulut kak Risa hingga dia muntah-muntah. Semuanya kami lakukan diam-diam di belakang Papa Mama, tapi malah berharap seandainya mereka melihat apa yang kami lakukan.
50301Please respect copyright.PENANAqxcojr4VPI
Seperti halnya sekarang ini, saat malam waktu Papa Mama sudah tidur aku lagi-lagi menyusul kak Risa ke kamarnya. Senang banget ketika aku masuk aku langsung disambut senyum manis kakakku yang cantik. Busananya juga sangat menggoda. Dia mengenakan setelan favoritku, kemeja putih lengan panjang dengan beberapa kancing atasnya terbuka, tanpa celana dan celana dalam tentunya yang lagi-lagi membuat vaginanya terekspos bebas.
50301Please respect copyright.PENANAagegnA4RQI
“Kak Risa memang kakak yang paling cantik” ucapku sambil memperhatikan kakakku dari atas hingga bawah.
50301Please respect copyright.PENANAAyNYbzdO6X
“Huuu… sok muji-muji, paling di pikiranmu cuma ada pikiran cabul sekarang, iya kan dek? hihihi”
50301Please respect copyright.PENANAOuWxbpV0Kn
“Hehe, tapi kakak emang cantik banget kok… Aku beruntung banget punya kakak kayak kak Risa” pujiku tak ada henti-hentinya padanya. Kakakku ini memang pantas dipuja-puji.
50301Please respect copyright.PENANAAyxTLjS7VQ
“Iya deh makasih. Kan emang khusus buat kamu, adeknya kakak yang paling mesum”
50301Please respect copyright.PENANA3UF7o3UGe0
Ugh… kak Risa memang sangat baik. Akupun langsung menyeretnya ke ranjang dan menghimpit tubuhnya, sampai-sampai lupa menutup pintu kamarnya terlebih dahulu. Dia sendiri tampaknya tidak mempermasalahkannya. Bahkan mengatakan sesuatu yang membuat aku terkejut tapi juga sangat excited.
50301Please respect copyright.PENANACPKKBe29l4
“Dek, pintunya gak usah ditutup aja yah malam ini, dibuka aja terus”
50301Please respect copyright.PENANAtyP4IlD385
“Hah? Gak ditutup?”
50301Please respect copyright.PENANAko4yZlpfDr
“Iya… terus lampunya juga jangan dimatikan. Pokoknya tetap begini sampai subuh nanti. Okeh?”
50301Please respect copyright.PENANAMHUmYDCzCo
“Eh, i..iya kak..”
50301Please respect copyright.PENANAldQzGB6jZK
“Berani gak kamu?”
50301Please respect copyright.PENANAN4kQmp9vgW
“Be-berani kok…” Dadaku berdebar membayangkannya. Aku juga dapat merasakan dadanya berdebar seperti halnya diriku. Itu karena sensasi nekat yang
50301Please respect copyright.PENANAmepvJtGqdG
kami lakukan. Mesum-mesuman dengan pintu yang akan terus terbuka sepanjang malam! Yang mana kalau orangtua kami keluar kamar, maka habislah sudah. Tapi kami tetap juga nekat melakukannya.
Akupun mencium kak Risa habis-habisan di atas tempat tidurnya. Wajahnya, bibirnya, hingga leher jenjangnya. Namun sesekali aku masih tetap melirik ke arah pintu karena aku masih juga merasa was-was.
50301Please respect copyright.PENANAzJc8CyPotu
“Adek…. Biar aja” ujar kak Risa menolehkan kepalaku lagi ke wajahnya. Kak Risa berusaha tenang dan menyuruhku untuk tidak menghiraukan pintu yang terbuka.
50301Please respect copyright.PENANAbRe04bzIhZ
“Nghh…. Kak Risaaa” akupun mencium kak Risa lagi. Aku sungguh gemas dengan kakakku ini. Dia betul-betul menunjukkan sisi nakalnya hanya kepadaku, adek kandungnya. Sesuatu yang tidak pernah diketahui oleh oranglain, apalagi orangtua kami.
50301Please respect copyright.PENANASjb8u0CSKP
Aku berhenti sejenak untuk melepaskan seluruh pakaianku hingga telanjang bulat. Kak Risa senyum-senyum melihat aku yang tampak bersemangat. Aku lalu kembali menindih kak Risa dari atas. Menjamah tubuh seksi kakak kandungku yang masih tetap mengenakan kemejanya. Menciumnya, merabanya, serta menggesek-gesekkan penisku ke pahanya. Aku berusaha menuruti omongannya untuk tidak menghiraukan pintu yang terbuka meskipun tidak semudah itu. Namun memang dengan pintu yang terbuka begitulah aku semakin nekat berbuat cabul. Kakakku memang pintar membangkitkan nafsuku. Aku semakin ingin melakukan sesuatu yang lebih bersama kak Risa. Aku ingin menyetubuhinya. Tapi apakah kak Risa sampai senekat itu membolehkan aku bersetubuh dengannya?? Karena selama ini bila kami mesum-mesuman dia selalu mengingatkanku agar jangan sampai terjadi ML. Dia selalu menjaga jarak penisku dengan vaginanya.
50301Please respect copyright.PENANAie1Kmn8ycg
Aku tahu kalau kami berdua sudah sama-sama terbawa nafsu sekarang. Dia ikut menggerakkan pinggulnya maju-mundur seirama gesekan penisku di pangkal pahanya. Tingkah kak Risa seperti mau meski tak mau. Kak Risa juga mengerang-ngerang memanggil namaku. Bahkan menyebut Papa Mama, entah apa maksudnya.
50301Please respect copyright.PENANAkbNmpgGXGx
Aku mencoba tetap seperti biasa dengan hanya sekedar menggesek-gesekkan penisku di sela-sela pahanya. Mencoba bertahan meskipun penisku sudah gatal ingin masuk ke liang vagina kakakku itu.
50301Please respect copyright.PENANA3ODajH8iY0
“Kak… aku pengen ngentotin kakak dong…”
50301Please respect copyright.PENANAselDH1cZF3
“Hmm??” gumamnya memandangku sayu.
50301Please respect copyright.PENANA2a4T8QEP9z
“Aku pengen ngentot sama kak Risa” kataku lagi dengan dada berdebar.
50301Please respect copyright.PENANAaEFnfpFUWR
“Gak boleh”
50301Please respect copyright.PENANAF1XIEjhmwV
“Yah kak please…”
50301Please respect copyright.PENANAQIL7dn8zjc
“Kamu ini… segitu pengennya yah kamu ngentotin kakak kandungmu sendiri?”
50301Please respect copyright.PENANAGA5uXIYGSI
“Iya kak… pengen…” ujarku sambil mempercepat gesekan penisku di pangkal pahanya. Aku ingin dia tahu kalau aku memang sudah sangat bernafsu kepadanya.
50301Please respect copyright.PENANAW7FQkFRq68
“Gak boleh.. dosa adekku” ujarnya tapi malah mengimbangi gerakan pinggulku.
50301Please respect copyright.PENANAlzcS2u7x98
“Ngmmh… kak Risa… please…”
50301Please respect copyright.PENANADWmOriOb8q
“Kamu ini, bandel banget sih dibilangin!”
50301Please respect copyright.PENANAd5o5UYiRRx
“Gak tahan nih kak… Pengen banget rasain ngentotin kak Risa”
50301Please respect copyright.PENANAw6kl6AN1pp
“Kalau Papa Mama ngelihat gimana coba?” tanya kak Risa sok takut ketahuan.
50301Please respect copyright.PENANAPFjw6xUpgU
“Itu urusan nanti kak, yang penting kita ngentot dulu yuk” kataku lalu menghentakkan pinggulku berharap penisku masuk, tapi meleset.
50301Please respect copyright.PENANATa5HGsmNZk
“Adeekkk… ih, kamu ini”
50301Please respect copyright.PENANAtDq3qwZHSw
“Please kak…”
50301Please respect copyright.PENANACrZqSoFQlD
“Hmm… kamu selipin dikit aja yah… Cuma kepala burungmu aja” ujarnya kemudian. Yah… kok cuma kepala penis aja sih? Aku kan pengen masukin penisku ke vagina kak Risa semuanya. Tapi ya sudah lah dari pada gak sama sekali. Mungkin aja nanti kak Risa berubah pikiran.
50301Please respect copyright.PENANAggEyRLStQS
“Iya deh kak…” jawabku. Kak Risa membalas dengan senyuman manis sambil mencubit hidungku.
50301Please respect copyright.PENANAZKo5inyGsT
Aku lalu bangkit dan mengambil posisi di depan selangkangannya. Ku buka kaki kak Risa lebar-lebar dan kutekuk. Dengan dada yang sangat berdebar-debar ku arahkan kepala penisku menuju ke vaginanya. Ku lihat wajah kak Risa, dia menatapku dengan wajah sayu berusaha tersenyum padaku. Senyum yang juga sebagai isyarat kalau jangan sampai nyelip masuk.
50301Please respect copyright.PENANA1IkVdBRV1o
Perlahan-lahan kutekan kepala penisku hingga masuk ke liang vagina kak Risa. Akhirnya aku dapat merasakan lagi hangatnya vaginanya meskipun hanya kepala penisku saja yang masuk. Rasanya sungguh luar biasa. Dari posisi ini aku bisa melihat semua keindahan ini dengan jelas. Mulai dari wajahnya yang cantik jelita, lalu kemeja asal-asalan yang memperlihatkan belahan dadanya yang indah serta putingnya yang nyemplak, sampai vaginanya yang sedang dimasuki kepala penisku. Kakakku betul-betul sempurna. Kakak tercantik dan terbaik yang pernah ada.
50301Please respect copyright.PENANAaiyI1M1ij6
“Kenapa dek? Kok diam? Goyang-goyangin dong… entotin kakak, tapi cuma kepalanya aja yah… hihihi” ujar kak Risa menyadarkanku.
50301Please respect copyright.PENANAX8Sbz2eueK
“Eh, i..iya kak…”
50301Please respect copyright.PENANAzNJrzLNWaE
“Lamunin apa sih kamu? Udah nyelip masa’ dianggurin sih??”
50301Please respect copyright.PENANAePl1UU5Iz4
“Hehehe, kakak cantik banget sih… nafsuin, aku sampai kelupaan”
50301Please respect copyright.PENANAGLVK6kPxgz
“Hahaha, dasar” ujarnya tersenyum sambil lagi-lagi mencubitku hidungku. Ugh, kak Risa sungguh bikin aku gemes. Sungguh kakak yang nafsuin.
50301Please respect copyright.PENANAlY9OumVWb9
Seperti yang dia suruh, akupun mulai menggoyangkan pinggulku. Mengocok kepala penisku di dalam liang vaginanya. Rasa nikmat menjalar ke seluruh tubuhku. Belum lagi rasa deg-degan karena pintu kamar kak Risa yang terbuka dan keberadaan orangtua kami di rumah. Sensasinya sungguh luar biasa.
50301Please respect copyright.PENANAtWSwWs8V1K
Suasana menjadi panas dan tubuh kami sudah mulai berkeringat. Cukup lama aku aku mengocok penisku di sana sambil menyebut-nyebut nama kak Risa. Kak Risa sendiri juga sepertinya sudah terbawa suasana. Dia merintih-rintih manja sambil menatap mataku, tentunya membuat aku semakin bernafsu. Bikin aku gak tahan untuk betul-betul menghujam penisku seluruhnya ke vaginanya dan muncrat di dalam sana.
50301Please respect copyright.PENANAq2Bu7dVq7d
“Nghh… kak Risa… kakak kandungku”
50301Please respect copyright.PENANATR8cVYpBOy
“Iya adekku… terus dek… entotin kakak kandungmu ini”
50301Please respect copyright.PENANAB58p4jeOnB
“Kak… pengen masukin semuanya…”
50301Please respect copyright.PENANAO5dYcU0pkP
“Jangan dek” Ugh… kak Risa tega. Padahal aku berharap kak Risa akhirnya membolehkan penisku masuk seluruhnya. Mana aku udah mau klimaks pula. Tapi aku belum menyerah. Ku lepaskan penisku sebentar. Aku ingin nyelip-nyelip penisku dari belakang.
50301Please respect copyright.PENANAs0aupDoT0k
“Ngapain sih dek? Mau ganti gaya? Tapi mau gaya apapun tetap gak boleh masukin semuanya ya!” ujarnya lagi yang betul-betul tahu isi pikiranku.
50301Please respect copyright.PENANAsYkoNR9QZZ
Aku tidak menjawab dan hanya cengengesan, dia juga balas tersenyum. Aku lalu ikut tiduran dan memeluknya dari belakang. Ku masukkan kepala penisku lagi, kali ini dari belakang melewati pahanya. Sehingga dengan demikian kepala penisku masuk ke dalam vagina kak Risa, sedangkan batangku bisa merasakan mulusnya kulit paha kakakku ini. Belum lagi tanganku yang bisa dengan bebasnya bergeriliya menggerayangi buah dada kakakku dari balik kemejanya. Aku betul-betul tidak kuat!
50301Please respect copyright.PENANARwakxyoZ3l
Posisi kami sama-sama menghadap ke arah pintu. Perasaan deg-degan takut ketahuan malah membuat aku semakin terbawa nafsu. Berkali-kali aku terus berusaha agar penisku masuk lebih dalam ke liang vaginanya. Anehnya kak Risa malah merespon positif goyangan pinggulku yang semakin berusaha memasukkan penisku seutuhnya ke vaginanya, padahal tadi dia berkata agar berhati-hati. Duh, kak Risa ini. Apa dia juga merasakan hal yang sama denganku?
50301Please respect copyright.PENANAQPRBx7mzNJ
Entah kak Risa menyadari atau tidak, sedikit demi sedikit aku semakin berusaha memasuk penisku lebih dalam ke vaginanya. Kalau tadi penisku keluar masuk hanya sebatas kepala. Kini sudah keluar masuk sampai sebatas leher penis. Aku semakin nekat. Sekarang bahkan sudah hampir setengah batang penisku yang keluar masuk. Aku merasakan ada yang mengganjal kepala penisku di ujung sana. Apakah itu selaput daranya? Memikirkannya aku jadi tambah penasaran dan tambah horni. Goyanganku makin cepat.
50301Please respect copyright.PENANA5BxVTZHKvz
“Adeeeek! Kamu pengen ngentotin kakak!?” teriaknya pelan tiba-tiba. Tapi aku sudah tidak peduli. Aku sudah betul-betul terbawa nafsu. Aku ingin ngentotin kak Risa.
50301Please respect copyright.PENANAtTtZulpST3
“Nghh…. Kak Risa… ngentot… ngghhh…” racauku.
50301Please respect copyright.PENANA7HgxrfBYZn
“Adeekk! Kita itu saudara kandung. Kamu mau ngentotin kakak sendiri hah? Kamu pengen hamilin kakak!?” protesnya lagi dengan suara semakin kencang. Aku betul-betul tidak peduli dan makin mencoba masuk lebih dalam.
50301Please respect copyright.PENANANE9KoztN7M
“Pa… Ma… llihat nih adek nakal, masa’ kakaknya sendiri mau dientot… Pa.. Ma… lihat!” ujarnya lagi yang malah membuat perasaanku tak karuan. Dia memprotes tapi malah dengan ucapan seakan mengundang Papa Mama melihat aksi kami. Mana aku mau berhenti coba. Yang ada aku semakin hanyut terbawa nafsu.
50301Please respect copyright.PENANA59yn5nlsPK
“Ugh… kak Risa… aku masukin yah semuanya”
50301Please respect copyright.PENANARNQ86c5avg
“Kalau kamu emang mau kakak jitak ya masukin aja!” jawabnya sok jutek. Dia hanya mengancamku dengan jitakan. Kalau gitu lebih baik ku entotin saja dia. Dengan sepenuh tenaga akupun menghujam seluruh penisku dalam vaginanya.
50301Please respect copyright.PENANAX8O7RRHp68
“Jlebb” penisku masuk… penisku masuk seluruhnya ke vagina kakak kandungku sendiri. Akhirnya!
50301Please respect copyright.PENANAr2GaKeszud
“Adeeeekkkk! Sssshhh... sakiiiitt.. Kok beneran kamu masukin sih!” ujarnya kesal sambil mencubit pinggangku. Suaranya cukup keras yang bisa saja membangunkan Papa Mama. Ku lihat mata kak Risa berair. Sepertinya dia merasakan perih. Aku baru saja mengambil keperawanan kakak kandungku sendiri! Tampak ada darah yang mengalir keluar dari sana.
50301Please respect copyright.PENANA03TtdkHSjM
"Kak..." Aku kini jadi takut dia marah. Dia hanya diam selama beberapa saat.
50301Please respect copyright.PENANAywUvpg5tqC
"Awas kamu ntar..." ucapnya lirih sambil memasang wajah kesal, namun kemudian berusaha tersenyum padaku. Seakan meyakinkanku kalau tidak apa-apa dan mempersilahkanku untuk melanjutkan.
50301Please respect copyright.PENANAkCnFRtUg5i
Aku senang bukan main. Aku yang memang sudah sangat bernafsu kembali menggenjot kakak kandungku ini. Kali ini dengan penisku yang sudah benar-benar masuk ke vaginanya. Aku lakukan dengan pelan, tapi semakin lama menjadi semakin cepat. Aku betul-betul menggunakan kesempatan ini untuk mereguh kenikmatan yang sudah lama aku dambakan. Tidak peduli walau kemungkinan aksi kami akan dipergoki orangtua kami.
50301Please respect copyright.PENANAsTvQLCqj3s
“Pa… lihat, kak Risa yang kalian kenal sopan sedang ngentot dengan adeknya sendiri” kataku ngasal sambil terus menggenjot. Kak Risa yang mendengar ucapanku itu malah tertawa pelan, bahkan dia juga ikut-ikutan. Sepertinya rasa perih yang dia rasakan sudah mulai hilang.
50301Please respect copyright.PENANAuvQhPszBdR
“Lihat Ma… lihat, anak-anak mama sedang berzinah ria sekarang,” ucapnya.
50301Please respect copyright.PENANAhCmUKaiWll
“Pa… Ma… boleh kan aku hamilin kakak sendiri” kataku lagi.
50301Please respect copyright.PENANAAdhZznQYzJ
“Adek.. kakak, kalian ngapain!? Masak ngentot-ngentotin gitu sih!” ujar kak Risa meniru gaya bicara mama. Kakakku benar-benar nakal! Kak Risa yang tadinya menolak-nolak mau kini sudah benar-benar tampak dengan senang hati disetubuhi olehku. Kami sama-sama telah terbawa nafsu.
50301Please respect copyright.PENANAXT19gahv4x
Sambil terus ngentot, kami terus meracau tak jelas. Tertawa cekikikan di tengah suasana nikmat tiada tara. Keringat kami mulai bercucuran karena panasnya hawa persetubuhan ini. Persetubuhan sedarah betul-betul memberikan sensasi yang bikin aku melayang-layang. Apalagi wanita itu secantik kak Risa. Dia tampak semakin cantik dengan posisi disetubuhi dari belakang olehku. Wajahnya mengkilap oleh keringat. Kemeja yang dia kenakan mulai basah oleh keringatnya sendiri. Membuatnya terlihat semakin seksi. Membuatku semakin bernafsu padanya.
50301Please respect copyright.PENANAILgfhuPPPf
Aku ingin muncrat! Aku tidak tahan dengan rangsangan super hebat ini.
50301Please respect copyright.PENANAmleFqabeT4
“Kak Risa… aku keluarin di dalam yah…” pintaku sambil menggoyankan pinggulku makin cepat, begitupun kak Risa yang juga ikut mengimbanginya seakan membantuku untuk menjemput orgasme kami.
50301Please respect copyright.PENANAzT2Ztk0gIv
“Bandel banget sih kamu dek… kamu nafsu sama kakak sendiri?”
50301Please respect copyright.PENANAUFeFR66qCQ
“Iya kak…”
50301Please respect copyright.PENANA6f46wDH5pw
“Pengen kamu entotin terus?”
50301Please respect copyright.PENANAqCxpJ19475
“Ngh… iya”
50301Please respect copyright.PENANAgIn1nL5sas
“Pengen hamilin kakak kandung sendiri? Ya udah.. hamilin gih..” ucapanya dengan centil. Membuat aku tidak tahan lagi!
50301Please respect copyright.PENANArAalBtgKK3
Crooottttt crottttt….
50301Please respect copyright.PENANATs7rNGQ3qo
Spermaku muncrat berkali-kali. Rahim Kak Risa ditembaki bertubi-tubi oleh benih adeknya sendiri. Ku keluarkan semuanya sampai tubuhku kelojotan. Ini merupakan orgasmeku yang paling luar biasa, orgasme di dalam vagina kak Risaku yang cantik. Aku langsung terbaring lemas di sampingnya. Nafas kami sama-sama berat dan terputus-putus.
50301Please respect copyright.PENANAVQr6oAxJFQ
“Adek…” panggilnya tidak lama kemudian.
50301Please respect copyright.PENANAvUB7eCmCXt
“Ya kak?”
50301Please respect copyright.PENANAiM2YitrTql
“Sini deh…” panggilnya sambil tersenyum manis. Akupun mendekat ke arahnya.
50301Please respect copyright.PENANA4Ud5Ny7PN0
JITAAAAAK! Dugh, keningku kena jitak olehnya. Sakit! Ternyata ucapannya tadi memang benar kalau dia bakal menjitakku.
50301Please respect copyright.PENANAVw930u13Qz
“Rasain! Itu karena udah berani ngentotin kakak!”
50301Please respect copyright.PENANAxT0boSQN6R
“Ugh.. sakit tau kak”
50301Please respect copyright.PENANA7qLhmy3chp
Dia mendekatiku sekali lagi, aku pikir dia akan menjitakku lagi, tapi…
50301Please respect copyright.PENANA5j0DgjI9oy
“Cup” Dia mencium keningku.
50301Please respect copyright.PENANAu7Tn3Znsp5
“Dan itu karena kakak sayang kamu” ujarnya sambil tersenyum manis. Ugh… kak Risa. Aku merasa melayang-layang karenanya. Rasa sakit yang tadi ada kini tak terasa lagi. Langsung ku dekap dirinya jatuh ke atas badanku. Ku peluk erat dirinya. Dia juga balas memelukku. Aku sungguh sayang kakakku.
50301Please respect copyright.PENANABrIjx7aPtM
“Dek…”
50301Please respect copyright.PENANABiYcoqpkeN
“Ya kak?”
50301Please respect copyright.PENANAs09yHslxFO
“Ngaceng lagi?”
50301Please respect copyright.PENANAoRiLD2L1IV
“Hehe… iya nih… boleh satu ronde lagi gak?”
50301Please respect copyright.PENANADDPFWOWU0r
“Hmm… iya deh… dasar” katanya sambil tersenyum.
50301Please respect copyright.PENANA3oIsCTOf5g
Kamipun melakukannya sekali lagi sebelum tidur. Kali ini kak Risa membuka kemejanya yang telah basah oleh keringat itu. Kami sama-sama telanjang bulat sekarang. Ngentot-ngentotan sambil pintu kamar terbuka dan lampu menyala. Bersetubuh sambil tukar-tukaran air liur dan saling menjilati keringat yang membanjir. Aku kembali muncrat di dalam vaginanya. Aku betul-betul ingin menghamili kakakku.
50301Please respect copyright.PENANAHh78ji88GQ
*****
50301Please respect copyright.PENANALsCaOt3oPo
Subuhnya aku dibangunkan kak Risa. Ini sebenarnya sudah agak telat, tapi untung Papa Mama masih belum bangun. Rencananya aku ingin langsung kembali ke kamarku, tapi melihat kak Risa yang bugil polos membuat nafsuku bangkit. Kamipun bersetubuh lagi subuh itu. Aku bahkan meminta hal yang cukup gila.
50301Please respect copyright.PENANANw9AYkbFPZ
“Pipis di dalam vagina kakak? Gila kamu” tanyanya terkejut mendengar permintaanku. Aku sendiri tak tahu dari mana bisa mendapatkan ide ini. Terlintas begitu saja. Keinginan untuk melakukan hal yang lebih gila dengan kakakku lah yang menjadi pendorongnya.
50301Please respect copyright.PENANAhkVpD7zeZT
“Iya kak… kebelet nih..”
50301Please respect copyright.PENANATNXvqFWW7J
“Iya… tapi masa gitu sih?”
50301Please respect copyright.PENANASG5r1wR39I
“Penasaran aja kak… mau yah kak, sekali ini saja”
50301Please respect copyright.PENANAeSVW6kFHUm
“Duh… kamu ini ada-ada aja. Hmm… iya deh… kakak turutin fantasimu! Tapi jangan di atas kasur yah… ntar repot bersihinnya, bisa ketahuan mama ntar”
50301Please respect copyright.PENANApV5BzsYWMH
“Oke deh kak…”
50301Please respect copyright.PENANA4NJ1pRUgDP
Kamipun turun dari kasur dengan penisku tetap berada di vaginanya. Kami mendekati lemarinya kak Risa, lalu ngentot berdiri sambil melihat bayangan kami yang ada di cermin. Tampak kakakku yang cantik, dengan tubuh indah dan kulit putih mulus sedang disetubuhi olehku.
50301Please respect copyright.PENANATOluVF4pml
“Aku pipis yah kak…” ujarku sambil menatapnya melalui cermin. Diapun mengangguk tersenyum manis mengiyakan sambil juga balik menatapku. Ugh… sungguh cantik.
50301Please respect copyright.PENANAhPC5Myl8Us
Akupun mengerahkan seluruh tenagaku untuk kencing. Serrrrrrrrrrr….. air seniku mulai keluar di dalam vaginanya.
50301Please respect copyright.PENANA2g7OVh58m7
“Dek…”
50301Please respect copyright.PENANAgSdYo1O57T
“Ya kak?”
50301Please respect copyright.PENANAZgFwugg6IQ
“Kita pipis barengan aja deh…”
50301Please respect copyright.PENANAT51zZJfvif
“Hah?”
50301Please respect copyright.PENANAnR7K3pOJXD
Ku lihat kak Risa juga seperti mengejan. Kak Risa juga kencing sewaktu aku kencing di vaginanya.
50301Please respect copyright.PENANAaWZ3rEvlpk
Sambil aku terus kencing aku juga menggoyang-goyangkan pinggulku menggenjot vaginanya hingga membuat air seni kami menghambur kemana-mana. Sungguh bukan pemandangan yang lazim untuk dilakukan oleh saudara kandung. Apa jadinya kalau Papa Mama terbangun sekarang dan melihat ulah kami.
50301Please respect copyright.PENANALonR5dN9dI
Sungguh hangat saat air seni kami bercampur di dalam vagina kak Risa. Aku melihat senyum lega kak Risa seperti halnya diriku melalui cermin. Setelah itu kami terus ngentot sampai akupun muncrat lagi di dalam vaginanya. Rahimnya kini bercampur air seni kami dan juga pejuku.
50301Please respect copyright.PENANAcoAcW5TY9g
Barulah kemudian aku kembali ke kamarku. Sebenarnya aku mau membantunya mengelap ceceran air kencing kami di lantai, tapi kata kak Risa gak usah. Kak Risa memang baik.
50301Please respect copyright.PENANABqtj0VTytu
****
Tentunya tidak hanya hari itu saja kami bersetubuh dan melakukan perzinahan sedarah ini. Namun terus-terusan tiap malam setelah Papa Mama tidur, bahkan pernah kami curi-curi kesempatan melakukannya di siang hari waktu mereka tidur siang atau nonton tv. Seandainya orangtua kami melihatnya!
50301Please respect copyright.PENANA3iRvR1U6F2
Kami juga melakukan hal yang semakin gila, seperti saling mengencingi satu sama lain. Aku mengencingi tubuh kak Risa, dia juga mengencingi tubuhku. Sensasinya benar-benar luar biasa. Kami melakukkannya di kamar mandi. Tapi pernah juga sekali waktu itu aku mengencingi kakak kandungku ini di kamarnya. Membuat wajahnya, tubuhnya, serta lantai kamarnya jadi pesing oleh air kencingku. Mengencingi kakak sendiri? Gila bukan? :P
50301Please respect copyright.PENANAqgVL8vFuzu
Dan kini, orangtua kami akan kembali ke kota XX untuk mengurus kerjaan. Meninggalkan kami berdua di rumah ini.
50301Please respect copyright.PENANAnUYDMqcGC5
“Kalian akur-akur yah… jangan ribut terus” ujar Mama.
50301Please respect copyright.PENANAAsTroHnRCy
“Dek, jaga kakakmu, jangan kamu usilin terus, dengerin dia ngomong” nasehat Papa padaku.
50301Please respect copyright.PENANAUcUY4PzkBK
“Sip Pa… aku pasti bakal jagain kakakku kok…” ujarku sambil tersenyum pada kak Risa. Tentunya hanya kami berdua yang tahu maksud ucapanku ‘jagain kakakku’ itu.
50301Please respect copyright.PENANAp7FWeIOtj1
“Ya sudah… jaga diri kalian baik-baik yah…”
50301Please respect copyright.PENANACaw11FoMmb
“Iya…. Bye… Pa… Ma..” pamit aku dan kak Risa pada orangtua kami. Merekapun berangkat dengan mobil.
50301Please respect copyright.PENANAs9FBM4rrFU
Aku dan kak Risa lalu saling pandang.
50301Please respect copyright.PENANAHOT7zrn1Id
“Dek… sekarang kita cuma berdua nih di rumah, bebas… hihihi”
50301Please respect copyright.PENANA2gvOMPcDOt
“Iya kak, hehehe…”
50301Please respect copyright.PENANA0IlNH7hKNG
“Yuk dek masuk” ujarnya sambil menarik tanganku menuntunku masuk ke dalam rumah. Pintu depanpun tertutup.
ns3.133.142.101da2