Saat itu aku datang berkunjung ke rumah Angel. Seorang teman gadis Indo. Tak lama setelah itu, Angel keluar membukakan pintu. Aku cukup kaget dengan penampilannya yang menarik, kali ini dia memakai kaos yang cukup ketat dan celana pendek ketat. Dia tersenyum lebar padaku, sambil mempersilahkan aku masuk. Ketika masuk, aku merasakan rumahnya benar-benar sepi.
“Langsung saja kita ke ruang tengah, yuk!” ajaknya. Sesampainya di ruang tengah, aku langsung duduk di karpet karena tidak ada sofa. Ruang tengahnya di desain ala Jepang dengan meja Jepang yang pendek yang disertai rak majalah di bawahnya.
“Tunggu yah, aku mau mandi dulu”, katanya, “Habis keringatan abis senam nih!” Ternyata aku baru tahu kalau badannya bagus karena ia sering senam.
“Kamu mulai aja dulu, nanti nerangin ke aku yah”, katanya.
“Kalo mau minum, ambil aja sendiri, soalnya pembantuku sedang sakit, dia lagi tiduran di kamarnya. ”Cukup lama aku belajar sambil menunggunya dan akhirnya aku bosan dan melihat-lihat majalah yang ada di bawah meja di depanku. Kulihat semuanya majalah wanita, mulai dari kawanku, kosmo, dan majalah wanita berbahasa jepang. Tanpa sengaja, ketika kulihat-lihat kutemukan sebuah majalah yang berisikan foto cowok bugil dengan otot-otot yang bagus di tengah majalah bahasa jepang itu.
Aku sempat kaget melihatnya. Bersamaan dengan itu, ia keluar dari kamar mandi yang letaknya di sudut kamar tengah di mana aku duduk. Dia keluar memakai kimono kain handuk putih. Karena keasyikan, aku tidak sadar kalau dia mendekatiku. Kupikir dia pasti masuk ke kamarnya untuk berpakaian terlebih dahulu. Aku sempat grogi, karena aku belum pernah didekati oleh wanita yang hanya menggunakan baju mandi, karena di rumahku tidak ada saudara perempuan, jadi aku merasa tidak biasa.
“Ih, kamu, disuruh belajar malah liat-liat yang aneh-aneh.”
“Ini mah nggak aneh atuh”, kataku,
“Aku juga punya, dan badanku juga kayak gini loh!” bisikku sambil menunjuk ke salah satu model cowok di majalah tersebut.
Aku memang sudah ikutan fitness sejak kelas 2 SMA, tak heran kalau aku lebih terkenal karena badanku yang bagus dibanding kegantenganku.
“Ah, masa?” katanya,
“Gua nggak percaya ah.”3679Please respect copyright.PENANABcp5bi8AQw
“Kamu kok tahan sih liat-liat kaya beginian?” tanyaku.
“Mana ada yang tahan sih?” balasnya.
“Tadi lagi nunggu kamu datang ke sini saja aku sempet liat-liat dulu majalah itu lho! Jadi kamu tau kan, kenapa saya lama mandinya?” jawabnya sambil tersenyum mesum.
“Ihh, kamu ini!” balasku,
“Ternyata suka juga ya sama yang gituan.”
“Iya dong, tapi, Bimo katanya kalo maen langsung lebih enak ya dibanding masturbasi?” tanyanya.
Saya sempat kaget ketika ditanya hal yang begitu dalamnya
.“Kata kamu, kamu mirip ama yang di foto majalah itu, buktiin dong
.” Wah, kupikir ini cewek sudah horny banget. Aku sempat grogi untuk kedua kalinya, aku cuma bisa tersenyum.
“Iya sih katanya, tapi kan…” Belum selesai aku bicara, dia langsung mencium bibirku. “Bimo, tau nggak kalo aku tuh sebetulnya udah seneng banget ama kamu semenjak aku ketemu kamu”, bisiknya sambil mencium bibirku. Aku kaget dan responku cuma bisa menerima saja, soalnya enak sih rasanya. Terus terang aku belum pernah dicium oleh cewek sampai seenak itu, dia benar-benar ahli.Tanpa sadar, posisinya sudah berada di atas pangkuanku dengan paha yang menjepit perutku. Sambil menciumnya, kuelus-elus pahanya dari atas ke bawah, dan dia mendesah,
“Akh… enak sekali!” Kuteruskan aksiku sampai ke kemaluannya, kuraba klitorisnya, dan kugosok-gosok. Desahannya semakin keras, dan tiba-tiba dia berhenti.3679Please respect copyright.PENANAwHtJozebdz
“Wah, kok berhenti?” aku bertanya dalam hatiku. Langsung saja ku bisikan padanya bahwa aku juga betul-betul menginginkannya jadi pacarku sejak awal bertemu.
“Lalu mengapa kamu nggak bilang ama aku?” tanyanya.
“Karena aku takut kalau perasaan kita berbeda”, jawabku. Dia sempat terdiam sejenak.Angel Langsung timbul pikiran kotorku.
“Udah tanggung nih”, pikirku. Kontolku betul-betul sudah berdenyut-denyut sejak tadi. Langsung saja kubuka baju mandinya, dan kukulum dan kuhisap buah dadanya. Dia menerima saja, malah merasa keenakan, hal ini terlihat dari ekspresi wajahnya. Putingnya menjadi mengeras dan tak lama kemudian, dia mendesah,
“Aakh…” saat kupegang liang vaginanya yang mulai basah.Aku semakin terangsang, kontolku benar-benar sakit rasanya.
“Sayang, boleh kan kalau aku menjilati lubang memekmu?” Dia mengangguk tanda setuju. Langsung saja kujilati liang vaginanya terutama daerah klitorisnya.
Lumayan lama aku menjilatinya sampai aku merasa mulutku kering sekali. Akhirnya dia mendesah panjang, “Ahhh… aku mau keluar Bimo…”
Terlihat cairan putih keluar dari liang vaginanya, baunya amat merangsang dan rasanya jauh lebih terangsang lagi
.“Bimo, main beneran yuk?” ajaknya.
“Wah, gila juga nih cewek”, pikirku.
Karena batang kontoloku sudah sakitnya bukan main,langsung saja aku iyakan. Lalu kubuka semua baju dan celanaku. Kubaringkan dia di lantai berkarpet, dan kulipat kakinya, dinaikkan kebahuku, dan mulai kontolku yang sudah tegak itu. Sempit sekali, hampir tidak bisa jalan. Kutekan lebih keras.
Dia menjerit kesakitan, “Stop Bimo, sakit tau.”
Aku tidak menghiraukannya dan terus menekan batang kontolku sampai rasanya kepala batang kontolku menabrak sesuatu. Lalu aku mulai memaju-mundurkan badanku ke depan dan ke belakang.Angel mulai merasa enak, dia sudah tidak menjerit lagi.
“Tuh enak kan”, kataku.
“Iyah”, jawabnya,
“Bener! enak sekali.. lebih cepet dong Bimo.
” Kupercepat permainanku, dan dia mendesah, “Ah.. ah.. ah..” karena merasa nikmat. Lama juga aku mengocoknya.
Tak lama kemudian, “Bimo.. aku mau keluar lagi.”
“Sama”, balasku.
“Sedikit lagi, Bimo… Ahhh… enak sekali Bimo”, bersamaan dengan itu, aku pun keluar dan kukeluarkan seluruh spermaku di dalam liang vaginanya.
Kontolku terasa hangat dan nikmat bercampur jadi satu. Kutarik kontolku keluar dan kulihat tetesan darah di karpet. Aku sempat kaget, berarti dia masih perawan. Aku sempat merasa senang banget waktu itu.
Angel bangun dan dia kaget saat melihat batang kontoku yang cukup besar, panjang 15,5 cm diameter 3,5 cm.
Langsung dia kulum batang kontolku, yang sudah mau tidur lagi. Begitu dikulum, batang kontolku berdiri lagi karena enaknya. Dia memainkan lidahnya di kepala kontol dan menjilat seluruh bagian batang kontolku sampai masuk semua, sampai akhirnya aku merasa ada dorongan yang kuat pada batang kontolku dan, “Croot.. croot.. crot..” spermaku keluar, dia hisap dan sebagian muncrat ke wajahnya.
“Hmmm.. enak sekali Bimo”, terlihat ekspresi wajahnya yang senang.Kami pun kelelahan, dan berbaring bersama di ruang tengah sambil berpelukan dan mengucapkan kata-kata sayang. Tanpa terasa waktu sudah jam 6 sore. Kami mandi bersama, dan setelah itu kami makan malam bersama.
Aku disuruhnya menginap, karena malamnya kita mau mempraktekkan jurus yang lain katanya.
Aku mengiyakan saja. Lalu kutelepon ke rumah dan bilang bahwa aku malam ini mau menginap di rumah teman, aku tidak bilang itu rumah Angel, karena sudah pasti tidak boleh. Begitu selesai, kita sempat tertawa bersama karena kita tidak belajar malah bermain seks. Tapi tidak masalah sekalian buat penyegaran menuju ujian.
Dia balas dengan senyum.
Karena kehabisan pembicaraan, akhirnya kami mulai terangsang lagi untuk berciuman. Kali ini aksinya lebih gila. Sambil berciuman kami saling membuka baju.
Sampai tidak ada satu benang pun menempel di badan kita.
Lalu di bicara, “Bimo, kita ke kamarku yuk, biar lebih asyik.
” Kugendong dia ke dalam kamarnya, dan kita lanjutkan lagi dengan berciuman. Tak lama kemudian kupegang liang vaginanya, sudah basah ternyata. Langsung saja kubalikkan badannya dan kumasukkan batang kontolku dari belakang. Kali ini tidak sulit. Dia mendesah enak ketika kumasukkan kontolku di lubang vaginanya.
Kumainkan terus sampai aku dan dia mau keluar. “Akkhhh…” kami berdua sama-sama keluar, kukeluarkan spermaku di luar, karena takut dia hamil. Ternyata Angel belum puas, dia membaringkan tubuhku di kasurnya. Dia langsung berdiri di atas tubuhku dan mulai memasukkan batang kontolku ke dalam liang vaginanya. “Ahhhh.. ” desahnya,
“Gini lebih enak Bimo.”Aku benar-benar lemas tapi karena permainannya yang begitu hebat, aku sampai lupa. Dia teruskan sampai spermaku keluar, cuma sedikit kali ini, tidak seperti sebelumnya.
“Bimo dikit lagi juga aku keluar”, bisiknya tertahan sambil menaik-turunkan tubuhnya di atas badanku. Akhirnya dia keluar juga.
Batang kontolku terasa pegal sekali, badanku benar-benar lemas. Dia juga terlihat lemas sekali. Kami tertidur lelap sampai pagi di kamarnya sambil berpelukan dengan tidak berpakaian karena pakaian kami tertinggal di ruang tengah dan malas mengambilnya karena sudah capek.Besok paginya, kami bangun bersama, mandi bersama, sarapan dan pergi ke kampus sama-sama.
3679Please respect copyright.PENANACpei30PMAl