Di suatu apartemen mewah di kawasan Jakarta barat, ada seorang lelaki bernama Dika. Umur dia sudah 25 tahun dan baru saja lulus kuliah di bidang ekonomi. Dia berwajah tampan dab berkulit putih bersih seperti Sahrul Gunawan. Dia adalah anak semata wayang dan hanya tinggal berdua bersama sang bunda yang usianya masih bisa dibilang muda; 42 tahun.
11982Please respect copyright.PENANAfOCNUUy8lU
Harap maklum, mereka berdua berasal dari suatu daerah yang biasa identik dengan perempuan yang kerap menikah muda di usia 16 tahun, hamil di usia 17 tahun, memiliki anak di usia 18 tahun, cerai di usia 19 tahun dan bekerja di ibu kota sebagai pekerja seks komersial di ibu kota di usia 20 tahun ke atas. Untung sekali sang ibu, Ratih, tidak seperti itu.
11982Please respect copyright.PENANAF3xM1L5mql
Apa sebab? Begini kisahnya. Kembali ketika Dika baru berusia 1 tahun, sang ayah yang saat itu bekerja sebagai supir truck meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas. Sejatinya pernikahan Ratih dan almarhum bisa dibilang bahagia meski serba kecukupan. Dengan modal seadanya, ibu muda itu mencoba mengadu nasib di ibukota nan keras.
11982Please respect copyright.PENANAxPjNAntj0W
Meski demikian, dia tetap menjaga martabatnya dengan bekerja keras sampai keberuntungan dia tiba. Menjadi seorang nasabah bank terkenal, dia entah kenapa dan bagaimana memenangkan undian sebesar 5 miliar. Ya namanya juga rejeki. Seperti kata orang bilang; rejeki ada yang mengatur. Itu buktinya. Alhasil, dengan uang yang dia dapatkan, dia mencoba berdagang dan akhirnya menjadi seorang pengusaha wanita nan sukses di bidang distribusi makanan.
11982Please respect copyright.PENANAKTI5TCuI4K
Seiring berjalannya waktu, Dika, sang anak tumbuh besar dan menjadi anak nan baik meski tanpa kehadiran sosok sang ayah yang telah tiada. Ratih, sebagai seorang ibu, memilih untuk tidak menikah lagi karena rasa cinta dia nan begitu besar kepada almarhum. Tak sedikit lelaki yang mengejar dia tapi semua ditolak. Dika, sang anak tentunya sangat dimanja oleh sang bunda.
11982Please respect copyright.PENANAxvblwue7YS
Meski dia terbilang pintar dan bersahabat di luar, dia masih anak mami di dalam rumah (apartemen) dalam kasus ini. Mungkin saja sang bunda memang terlalu sayang dengan anaknya sehingga sang anak diperlakukan seperti itu. Peduli amat. Dia begitu penurut sehingga setiap perintah sang bunda adalah mandat yang harus dijalankan meskipun itu tidak lazim.
11982Please respect copyright.PENANAbrQ5w11MxB
Sang bunda merasa sang anak sudah cukup matang untuk berkeluarga dan Ratih memutuskan untuk mencari seorang istri dari kampung dia. Tak susah bagi Ratih untuk mendapatkan perempuan berusia 19 tahun yang cantik dan untungnya masih perawan. Gadis manis dan cantik itu bernama Mira. Cantik dan putih. Dia juga seorang kembang desa dan diincar banyak para pemuda dan lelaki yang sudah punya istri untuk dijadikan istri mudanya.
11982Please respect copyright.PENANAaQjCwD1j5H
R: nak. Ibu akan bawa kamu ke jakarta dan ibu akan nikahkan kamu dengan anak ibu satu satunya.
11982Please respect copyright.PENANAlkoBf56Ef9
M: baik bu. Saya siap menjadi istri anaknya ibu. Saya tadi sudah melihat foto anak ibu dan dia sungguh tampan bu.
11982Please respect copyright.PENANAbutT9E5PDt
R: betul nak. Cuma dia masih manja saja. Harap maklum. Anak tunggal.
11982Please respect copyright.PENANACOkUa9V8bU
M: gak masalah bu. Asal dia bisa menjadi suami yang baik untuk saya saja. Saya sudah puas sekali bu.
11982Please respect copyright.PENANAnzR4aWYKkd
R: ibu akan merawat kamu dengan penuh kasih sayang, nak. Ibu akan jamin hidup bahagia dan Makmur kalau kamu nanti sudah jadi menantu ibu.
11982Please respect copyright.PENANAe8maEgttoK
M: terima kasih banyak bu. Saya sungguh berutung akan dijadikan menantu sama ibu.
11982Please respect copyright.PENANAdq9vfjsyyp
R: iya nak. Ibu tak tega gadis cantik seperti kamu jatuh ke jalan yang salah. Ibu juga akan bantu keluarga kamu di kampung sana nanti secara finansial.
11982Please respect copyright.PENANAajGEp4BytB
M: saya sangat berterima kasih sekali bu. Saya akan mengabdi sepenuh hati kepada ibu dan anak ibu juga.
11982Please respect copyright.PENANAvpmmrbaCNM
R: duh anak pintar dan manis. Kalau nanti sudah jadi menantu ibu, ibu akan suruh kamu kuliah juga. Paham ya nak
11982Please respect copyright.PENANAl2Jpck3Wvt
M: terima kasih sekali bu. Saya juga ingin kuliah. Terima kasih sekali bu.
11982Please respect copyright.PENANAWYgAeWRlwy
Gadis ini “diselamatkan” Ratih dan dibawa untuk dijadikan menantu. Mira tentu saja sangat senang karena Ratih adalah orang kaya dan tentu saja bisa membantu ekonomi keluarga dia yang serba kekurangan ditambah ayahnya telah tiada. Setelah dibawa ke ibu kota, Mira yang sejatinya sudah biasa mengurus rumah tangga, tentu saja bisa dijadikan pembantu sekalian. Ya kenapa tidak? Mira sangat senang dan bersyukur sekali karena tak hanya diberikan uang banyak tiap bulan, tapi juga sering dibawa ke salon untuk perawatan. Itu adalah janji Ratih kepada Mira. Singkat kata, Mira menurut saja seperti seorang budak.
11982Please respect copyright.PENANAZVIiIZfUBZ
Janji itu memang ditepati. Mira yang sudah “dijual” orang tuanya itu pasrah saja dan dia juga diperlakukan dengan baik di sana. Saat berjumpa dengan Dika untuk pertama kalinya, Mira langsung jatuh cinta. Dika? Ya sama saja. Mereka terlihat serasi. Mira diberikan 1 kamar sendiri. Pokoknya dia cuma perlu kerja rumah tangga dan beres. Mira yang sudah merasa beruntung itu tentu saja menurut saja. Kamar Mira sungguh nyaman dan jauh lebih layak daripada waktu dia di kampung.
11982Please respect copyright.PENANAdPl0aRtpHw
Beberapa bulan di sana, tidak ada masalah dan belum ada masalah. Ya semua baik-baik saja. Mira hanya di rumah dan boleh pergi kalau urusan rumah dah kelar. Meski begitu, Mira tetap saja senang. Siapa yang mau menolak? Toh dia memang diperlakukan dengan baik dan sopan oleh ibu dan anaknya. Dika? Ya dia sibuk dengan sang ibu ke kantor. Harap maklum, calon penerus. Ya sebetulnya sih, lelaki muda itu tidak perlu berbuat banyak alias semua sudah diatur dan ada yang mengatur.
11982Please respect copyright.PENANAaku6j6JX9t
Mira dan Dika juga sudah saling mencintai dan Mira sangat penurut. Dia pasrah saja. Dia mungkin terlihat seperti perempuan yang hanya dilahirkan untuk menikah dan pabrik anak. Ya bisa apalagi dia saat ini? Toh dia lakukan demi kesejahteraan dia dan keluarga nya. Sesekali dia jalan keluar setelah urusan rumah selesai. Ya wajar saja sih.
11982Please respect copyright.PENANAxWg146Ea15
Mira sendiri yang masih asing dengan ibu kota tentu saja penasaran dan ingin menelusuri kota besar itu. Siapa sangka suatu hari dia berjumpa dengan seorang lelaki bernama Yudi. Siapa dia? Dia adalah cinta pertama Mira tapi mereka harus bubar di tengah jalan karena dia terpaksa bekerja di ibu kota dengan alasan ekonomi. Wajahnya tidak begitu tampan alias biasa saja dan kulitnya coklat gelap. Beda dengan sang calon suami. Dia sendiri belum menikah dan kerja sebagai kuli di sebuah toko bangunan. Mereka bertukar no hp dan berpisah setelah ngobrol cukup lama.
11982Please respect copyright.PENANAc5oIU4ih0a
Sepulang dari pertemuan itu, Mira kembali ke apartemen dan dia begitu terkejut ketika dia mendengar suara aneh dari kamar utama alias kamar ibu Ratih atau lebih tepatnya di kamar mandi. Ini adalah sesuatu yang belum pernah dia temukan selama dia di sini.
11982Please respect copyright.PENANAsWBxWwGDGk
“Duh anak mama. Sudah mau jadi pengantin, masih suka dimandkan mama. Senang ya dimandikan mama? Kalau Mira tahu gmn? Malu dong. Hehehe. Coba kalau dia lihat kamu lagi dimandikan sama mama, pasti dia ketawa malu. Nanti kalau kamu sudah nikah sama Mira, gantian Mira mandiin kamu ya nak.”
11982Please respect copyright.PENANAVZT2ay1PfU
“Iya ma. Dika masih senang dimandikan mama. Asik ma. Ma… nanti tolong dicukur ma. Dah lebat tuh ma. Jangan sampai Mira tahu ma. Malu aku ma. Nanti Mira kabur gimana? Aku kan cinta dia ma. Untung dia belum pulang ma. Kalau ketahuan kan malu.”
11982Please respect copyright.PENANAPx3LIMipjC
“Iya nak. Nanti mama cukurin ya. Duh burung kami kecil gitu. Gimana nanti malam pertama. Tapi pas burung kamu berdiri juga gede koq. Hehehe. Sekarang aja kecil. Tuh sampai gak keliatan sama sekali. Ketutupan hutan lebat. Dah nak. Yuk keringkan badan dulu ya nak. Habis itu naik ke atas ranjang. Mama cukur habis semua nya. Biar kelihatan. Sesekali ya Mira lihat kamu dimandiin. Biar dia bisa belajar mandiin suami.”
11982Please respect copyright.PENANAponzRYGM0e
“Ah jangan ma. Malu ah ma.”
11982Please respect copyright.PENANAyPE9J8SoTa
“Eh, gak boleh melawan mama. Masih mau jadi anak mama gak? Kalau masih mau, nurut kata mama ya. Nah jangan gerak ya. Mama gunting habis semua rambut di bawah sini”
11982Please respect copyright.PENANAs7FDoyVxzz
“Mau ma. Aku masih mau jadi anak mama. Ya udah deh.”
11982Please respect copyright.PENANAtyxPtFplqz
“Ya udah apa? Hayo? Jawab dong sayang.”
11982Please respect copyright.PENANAdXNWVeAB42
“Aku mau Mira lihat aku dimandiin ma.”
11982Please respect copyright.PENANAsE6tNDumSX
“Ah gak ah. Gak usah. Hehehe. Katanya malu. Sekarang mau.”
11982Please respect copyright.PENANAmgwIODzF3W
“Ah mama mah. Mau ma. Aku mau. Gak malu ma. Janji deh. “
11982Please respect copyright.PENANA5gbHeLodpn
“Iya nanti mama bilang ke Mira ya nak. Nah dah bersih tuh. Gih sana pakai baju. Nanti mama bersihkan ranjang nya.”
11982Please respect copyright.PENANAd4NmVfmWI4
Mereka berdua tidak tahu kalau Mira sedang mengintip di balik pintu yang tidak ditutup rapat itu dan mendengar semua percakapan gila ibu dan anak itu. Reaksi dia? Dia menahan tawa karena malu dan kembali ke ruang tengah sembari membuka pintu seolah dia berlagak kalau ia baru pulang. Untung saja Mira tidak ketahuan. Setelah makan malam, mereka kembali ke kamar masing-masing. Dika sudah tidur tapi Mira belum, sama halnya dengan Ibu Ratih.
11982Please respect copyright.PENANAAwVnBFpX1K
Mira sendiri merasa aneh tapi ah.. peduli amat. Ibu dan anak. Wajar saja sih (mungkin). Dia merasa kalau calon suaminya itu masih manja tapi toh demi uang dan kesejahteraan. Peduli amat. Jelek² nya dia jadi janda kaya kalau suaminya mendadak meninggal dunia. Ya Mia tidak mengharapkan itu sih. Toh sudah akan dijadikan istri ana orang kaya dah senang sekali dia meski suaminya anak mami gitu. Kalaupun suaminya mau tambah istri… ya dia hanya pasrah mungkin…
11982Please respect copyright.PENANAnIeI6rHfXK
Jelas saja, dia merasa penasaran dengan esok hari. Kurang lebih 5 menit kemudian, ibu Ratih mengetuk pintu kamar Mira dan masuk ke dalam kamar gadis cantik itu. Dia duduk di samping gadis cantik itu dan menggenggam tangannya.
11982Please respect copyright.PENANAmFeQY3tT1G
M: Eh ibu. Ada apa bu?
11982Please respect copyright.PENANAUcJC7XsalD
R: gini nak. Ibu mau ngomong tentang anak ibu. Ibu sangat berharap kalau kamu tidak kecewa dan sedih. Kamu tahu sendiri kalau Dika itu anak ibu satu satunya dan ibu sangat memanjakan dia. Besok kan libur nasional, nah ibu mau memandikan anak ibu. Kamu tolong ikut lihat ya nak. Dia masih manja, tapi ibu yakin dia tetap sayang sama kamu. Ibu harap kamu juga sama. Ya hitung² biar kamu belajar juga biar malam pertama gak kaget.
11982Please respect copyright.PENANA1JBgXUzeIG
Mira tertawa kecil geli.
11982Please respect copyright.PENANAsQ3C950e9w
M: bu. Saya sudah sangat senang sekali akan diangkat oleh ibu untuk menjadi menantu ibu. Saya begitu bersyukur dan beruntung sekali, bu. Oleh karena itu, ya perasaan saya kepada anak ibu tidak akan berubah sedikitpun. Saya sih merasa aneh saja kalau dia masih ibu mandikan tapi ya tidak masalah bu. Jadi besok pagi ya bu? Saya sih agak malu bu. Maklum, belum pernah lihat bu. Saya kan masih perawan bu. Blm pernah lihat begituan. Emang dia gak malu bu masih ibu mandiin?
11982Please respect copyright.PENANAAg49xVm0Sj
R: aduh nak. Ibu lega sekali mendengarkan jawaban kamu. Iya nak. Besok pagi. Nanti malam kamu gantian mandiin dia ya. Hehehe. Mau kan? Dia malah senang aja tuh. Lucu ya. Hehehe.
11982Please respect copyright.PENANAcvFBkyX2il
M: kalau ibu sudah bilang begitu, saya hanya bisa menurut saja bu. Saya pasrah saja. Dia anak ibu. Ibu berhak penuh akan itu. Lucu sih bu. Saya jadi penasaran bu.
11982Please respect copyright.PENANAmRSNi86Mgt
Ibu Ratih terlihat begitu senang dan dia langsung memeluk Mira. Mereka berdua sebetulnya memang sudah sangat dekat seperti ibu dan putri. Ibu Ratih membelai rambut Mira nan indah itu sembari mencium pipinya. Setelah itu dia kembali ke kamarnya. Mira kini dengan hp nya membuka internet dan mencari gambar² penis lelaki. Dia tertawa sendiri membayangkan pemandangan esok hari. Dia sendiri merasa bingung bisa berada di keluarga gila ini tapi juga antusias sekali untuk melihat calon suaminya dimandikan ibunya.
11982Please respect copyright.PENANAvUyifennqX
Besok paginya, setelah Mira beberes dan masak, Dika baru bangun. Ibu Ratih sudah bangun dan belum mandi pastinya. Dia masih memakai gaun malamnya dan kimono.
11982Please respect copyright.PENANAg9bYACfrQA
R: nak. Sini nak. Dah bangun kan? Yuk sini ke kamar mandi. Ingat kan kemarin janjinya apa?
11982Please respect copyright.PENANAG0P9WNe42F
D: eh iya ma. Aku ingat koq ma. Uh ma… Mira dah tahu ma?
11982Please respect copyright.PENANAw5VJCnbN1O
Mira hanya tersenyum saja melihat sang calon suami yang mukanya mendadak menjadi merah dan mata Mira menuju ke bagian penis Dika sambil tersenyum malu.
11982Please respect copyright.PENANAP7ihp4faRf
R: nah tunggu apalagi? Mau mama mandiin gak? Gak mau? Ya udah. Mandi sendiri sana.
11982Please respect copyright.PENANAWiL2gSbIif
D: ah mama. Jangan. Mama.. tolong mandiin aku dong ma.
11982Please respect copyright.PENANA7AVe0II3X3
R: udah gitu aja? Mira gak diajak tuh?
11982Please respect copyright.PENANAZ7c7w3VGcV
D: eh Mira sayang. Uh aku mau dimandiin sama mama aku. Bisa tolong temenin aku gak? Aku mau kamu lihat aku dimandiin ama mama.
11982Please respect copyright.PENANAPb2tjXQ04i
Mira tertawa dan dia memeluk Dika sambil mencium pipinya.
11982Please respect copyright.PENANAlrpNblIhd0
M: iya sayang. Gih sana masuk kamar mandi. Mama dah nunggu tuh mau mandiin kamu. Buka dulu dong semuanya.
11982Please respect copyright.PENANAABt2eEVjMr
Dika yang berdiri di depan pintu kamar mandi itu dengan malu membuka semua pakaian dia sampai telanjang bulat dan dia menutupi kemaluan kecil dia. Mira tersenyum malu melihat kemaluan kecil itu.
11982Please respect copyright.PENANAXbBIKMgfrY
R: eh koq ditutup? Buka dong. Gimana mama bersihkan burung kecil kamu. Yuk sini sayang. Mama gandeng tangan kamu. Gini aja masih mau mama bawa ke kamar mandi. Eh suruh Mira aja deh. Mira sayang. Tolong bawa dia ke kamar mandi gih.
11982Please respect copyright.PENANAtcPswlJKhb
M: baik bu. Yuk sayang. Jangan malu dong. Buka tangannya.
11982Please respect copyright.PENANACvoLLNwymu
Dengan terpaksa Dika membuka kedua tangan dia sehingga kemaluan kecil itu terlihat jelas oleh Mira yang status nya masih calon istri Dika. Ukuran penis itu memang kecil sekali. Ibarat seperti sebuah cincin yang menempel saja bahkan isi kemaluan dia sama sekali tidak terlihat karena tertutup kulit kemaluan dia yang sudah disunat itu.
11982Please respect copyright.PENANAbFLLQy5iLn
Mira menggenggam tangan calon suami nya dan dia membawa Dika ke kamar mandi untuk dimandikan. Setelah diserahkan ke sang ibu, Dika mulai dimandikan di depan Mira yang sedang tersenyum dan memperhatikan dengan seksama. Dika diam saja pasrah saat tangan lembut sang ibu meraba setiap bagian tubuh anaknya. Mira merasa sangat senang dan aneh melihat apa yang dia sedang lihat saat ini.
ns 15.158.61.6da2