Inilah kisah nyataku ditahun 2010. Aku bekerja diperusahaan yang bergerak dibidang sales di Kota Semarang, tentunya aku sudah lama kerja di sana, aku sebagai supervisor team. diperusahaanku ada administrasinya kebetulan ada 3 perempuan dan berkerudung semua karna bos utama udah naik Haji. Disuatu hari ada Admin baru namanya Riska Asal Bojonegoro, umurnya masih 20an dia berwajah manis jawa, kulitnya kuning langsat, hidungnya mancung, tingginya sekitar 150 cm, Riska ga gemuk juga ga kurus, standar lah. tapi padat dan sintal, buah dadanya kira kira 34b dan pantatnya udah membentuk kalo Riska memakai rok panjang ketat.
Disuatu hari aku memberanikan diri tuk kenalan. Pertama kali Riska agak kurang bersahabat. Karena kegigihanku tak sampai seminggulah Riska mampu tersenyum padaku.
Dan akhirnya seiring waktu Riska sering minta bantuanku. Dan dimalem minggu, aku mencoba mengajak Riska main ke warnet, dan Riskapun setuju, dia ingin sekali membuat FACEBOOK, dan kebetulan sekali aku diminta bantuan tuk buatin FACEBOOK. Kamipun satu USER ROOM seperti KBU Wartel tertutup dari bawah sampe atas, dilengkapi pintu dan kuncinya, Riska pun kayaknya tidak peduli. Akupun sangat berhati hati dalam berucap ataupun bertindak. Maklum Riska adalah wanita berkerudung yang sopan.
2jam kami bercanda gurau di dalam USER ROOM, kebetulan tempatnya lesehan cukup untuk 2 orang, yah agak sempit sih tapi bisa selonjor kaki. Dan saat aku ingin mengambil mouse yg terletak dikanan keyboard komputer, tanpa sengaja lenganku menyentuh buah dadanya, dan Riskapun berteriak Oww, Akupun terkejut “maafkan aku Mbak Riska Aku ga sengaja” ucapku. “ga papa kok pak, Kan ga sengaja” Riskapun menenangkanku. “hmm,,,, padat sekali toket Riska, pasti belum pernah dipegang cowo” dalam hati aku berucap.
Akhirnya FACEBOOK pun udah selesai terbuat. Riska pun senang “makasih yua pak” ucap Riska. “iya sama sama Mbak Riska” akupun menjawab.
Setelah Riska dah selesai FBan karna waktu paketanya masih lama, maka aku tanya ama Riska. “Mbak Riska mau Browsing apa? mumpung waktunya masih lama? “. “terserah Bapak ajah Riska sih ngikut”Ucap Riska. “mau ngga Mbak Riska Aku bukain Film bagus?” tanyaku.
Film apa pak? jawab Riska. dan akupun membuka situs porno ternama. Ketika Halaman pertama muncul Riska berteriak “Aaaaa…. Apa itu Pak?”.
“Ini film untuk 17 tahun keatas Mbak Riska” Akupun menenangkanya. “Mbak Riska udah 17tahun keataskan??, kalo belum Halaman ini aku tutup”.
“ya udah tah Pak, saya udah 20 tahun, Saya juga penasaran sama yang beginian.” ucap Riska.
“BINGGO” dalam hati aku berucap. senangnya kalo Riska ga marah. Akhirnya dari Film ke Film Aku putarkan buat Riska. Aku liat wajah Riska yg mulai memerah dan ketawa kecil. kayaknya dia senang. Dan kuperhatikan tangan Riska yg udah mulai salah tingkah gugup, nafasnya mulai panjang, dan kakinya mulai merapat. Dan saat itu aku memberanikan diri untuk memegang pundak Riska. Riska pun tampak Tak menghiraukan dengan apa yang aku lakukan. Yang tertuju hanyalah Layar komputer yang terputar Film Bokep. Tangan Kanankuku mulai aku gerakan di pundak Riska mengusap usap pundaknya sampai ke siku naik lagi ke pundak dan diteruskan ke leher samping Riska. Walau Riska merinding, tapi tetep membiarkan tanganku bergerilya di pundaknya. Wajahku mulai mendekat ketelinga Riska.
Dengan sadar mulutku ku dekatkan ditelinga Riska “Baumu harum banget Mbak??” jurusku mulai aku keluarkan. “Ahhhh…. ba..bapak bi..bisa ajah.” Riskapun merendah dan suaranya mulai terbata bata. “boleh nggak Saya mencium leher Mbak Riska??” jurusku memelas. Riskapun hanya tersenyum. ku ciumlah leher Riska yg terbalut kerudung panjang. Kusigapkan Kerudung yg menutupi lehernya. Riska masih terpaku di layar komputer, Akupun tak menyia nyiakan moment ini. kuciumi senti demi senti. Ku gigit kecil kecil leher Riska. Kurapatkan tubuhku dibelakang tubuh Riska. Kupeluk Riska dengan erat. Cuaca diluar sedang hujan dan didukung udara AC yg dingin, suasana yg tepat ini. Akupun memeluk Riska dan Tanganku mulai menggrayangi perutnya sambil memijat kecil kecil. Riskapun merebahkan tubuhnya Didadaku, seperti Pasrah dia. Akhirnya kutarik dagunya yg lembut, Kutatap wajah Riska yg kosong, langsung kulumat bibirnya yg mungil. Riska ga membalas ciumanku cuman pasrah ajah ketika lidahnya aku hisap. 5 menit aku menghisap Lidah dan memainkan bibirnya yg tanpa perlawanan, kemudian aku lepaskan ciumanku dan aku bertanya ” kok ciuman saya ga dibalas?” . “Saya belum pernah ciuman Pak, saya ga tau harus bagaimana?” jawab Riska sambil terengah engah. “yawdah Mbak Riska nikmatin ajah ya? biar saya yang membuat Mbak Riska Fly?”
Riskapun hanya menganggukan kepala pelan,
Akupun langsung menciumi wajah Riska. dengan suasana USER ROOM yang privat. Kami leluasa berbuat, dan saat itu pula. kunaikan kaos panjang Riska yg berwarna Ungu, tersembulah 2 bukit cantik yang dititupi Bra warna Ungu pula.*Tanganku mulai memegang meremas payudara Riska, tapi tiba tiba Riska menyikap Tanganku, karna tanganku lebih kuat dan remasanku semakin keras Riska mulai mengelijang dan tanganya hanya memegang tanganku erat.. Karna Riska mengeluarkan desahan kecil. Akupun langsung bertindak mencium bibirnya lagi.
Riska mulai memjamkan matanya. Ku angkat Bra warna ungu itu, nampaklah. 2 bukit surganya para lelaki.
payudaranya tepat sesuai perkiraanku 34b, dengan lingkaran puting agak lebar berwarna hitam dan dihiasi puting hitam yg masih kecil. Kumainkank ke 2 puting itu, kutarik tarik,
aku plintir plintir sehingga membuat badan Riska jadi tidak karuan.
Ku senderkan badan Riska di tembok dan aku disamping kirinya, Riska pasrah sambil menutup matanya.
Saat itu aku mulai menjilati Buah dadanya yang mulai mengeras. Aku jilat melingkar dari dasar sampai pucuk secara bergantian payudara. puting aku kenyot, Riska hanya menggigit bawah bibirnya supaya desahan ga didengar seluruh USER. kuciumi perut riska, kakinya ku regangkan sambil menyibakkan rok panjangnya. Tanganku mulai meraba kedua pahanya, sampai menuju pangkal pahanya. Riska sudah melayang tinggi, kucari gundukan dibalik CD itu. dan aku raba raba vaginanya. sepertinya CDnya sudah basah.
Akupun menarik tanganku, kumasukan tanganku ke atas rok di bagian perutnya. Aku meraba vagina Riska yang masih di tumbuhi Bulu bulu yg halus. Kugesek gesekan telunjuku di garis Vagina Riska. Dan Kumasukan jari tengahku kedalam lubang memiawnya. Riska mengejang dan berteriak kecil “Aoooww.. sakit pak”. kulumat langsung bibirnya tanpa ampun, supaya tak bersuara lagi. Kukocok memiawnya Riska, sampai 5 menit tubuhnya mengelijang.. tanganku dibasahi Cairan sugawinya. Riskapun lemas.
Aku membantu merapikan Pakaianya. dan ku cium kening Riska sambil mengucapkan “maafkan saya yg lancang Mbak Riska”.
Riska hanya diam. seperti menyesal dengan perbuatan kami tadi.
Waktu paket udah hampir selesai, kami pun berkemas untuk pulang. Riska hanya linglung tak berkata. didalam perjalanan tak henti hentinya aku mengucapkan maaf pada Riska.
Aku antar di di kost. Tak terasa udah jam 1 malam, pintu gerbang Kostnya Riska sudah terkunci. Riska mulai bingung.
“duh gimana nih pak udah di tutup gerbangnya?? gara gara bapak sih” Riska hampir nangis.
karna memang peraturan kost tidak boleh pulang larut malam.
“yawdah tidur di kontrakan bapak ajah?? kan bapak hari ini sendirian karna Pak Manager lagi rapat keluar kota” tawaranku.
(kontrakan rumah fasilitas perusahaan untuk Manager dan Supervisor)
“tapi??” Riska hanya bingung.
“udah ga papa.. nanti Mbak Riska Tidur dikamar Pak Manager atau kamar Saya”,
karna hari udah terlalu larut. tanpa pikir panjang Riska menyetujui tawaranku.
Tak lama sampailah ke kontrakanku., kubukakan pintu dan kupersilahkan Riska milih kamar. dan akhirnya Riska memilih kamarku. karna takut kalo ada apa apa ketika dia mendiami kamar Managernya.
Akupun mengalah tidur diluar, di kursi malas di Ruang tamu.
“mbak Riska ga mandi dulu??” tanyaku.
“engga pak capek bgt, Dingin lagey” alasan Riska.
“yawdah met tidur yua mbak, Maafkan saya tadi” lontarku.
” iya pak, sama sama” balas Riska.
Akupun merebahkan badanku di kursi malas, tanpa henti hentinya aku mebayangkan kejadian yg spontan tadi, yng tak pernah terencana sebelumnya, aku berpikir, “kuk Riska ga marah sama aku yua” dalam hati aku bicara.”apa Riska juga suka tapi dia malu?? atau Riska takut sama aku karna aku pimpinanya” ah… bikin semakin bingung ajah, jalan pikiranya Riska
lama kelamaan aku mengingat kejadian tadi si otong pun memberontak karena si otong belum terlampiaskan.
Dan aku pun beranjak dari kursi malas itu, ku melangkah ke kamar yang Riska tiduri. Ku gedor gedor pintu tapi Riska ga menjawab, Nekatku ku buka handlenya, tenyata ga terkunci. Ku lihat Riska terbaring berselimut. “kayaknya Riska dah tidur”. tanyaku dalam hati.
ku goyang goyang badan Riska riska pun tak bangun juga. mungkin karna cape’. kutarik slimutnya yang di pake Riska. Oh ya.. Riska udah tanpa kerudung. rambut nya teruarai panjang, dan masih menggunakan baju yang sama tadi.
Tanpa basa basi karna menuruti si otong yg udah tak bisa tertahankan
lalu ku peluk Riska yang terbaring lagey. Riska pun terbangun karna kaget.
“Pak… pak mau ngapain?” Tanya Riska dgn kaget.
“maafkan saya lagi Mbak Riska, saya mencintai Mbak Riska?? memelasku sambil menggombali Riska.
“Jangan pak.. Jangan… kenapa lakukan ini,, saya masih perawan pak…
saya mohon… saya menyesal kelakuan kita tadi tanpa kontrol…”
“saya takut dosa pak… saya takut Allah mengutuk saya…”
Riska ketakutan sambil memohon belas kasihan supaya aku melepaskanya. Tapi disisi lain aku tak mendengarkan rengekan Riska karna perasaanku tertutupi napsu yang menggebu.
Tanpa daya Riska kalah dengan kekuatanku….
kulucuti semua pakeanya sampai Bra dan CDnya.. tampaklah Riska yg telanjang bulat Indah bgt.
Kuciumi mulutnya tapi mulut Riska menghindar menolak ciumanku.. hanya tangisan yg dikeluarkan Riska…
“udah pak saya cape’.. hiks hiks” Tangis Riska.
ku ta peduli ku remas payudara Riska kulumat puting Riska..
dan berjalan menuju perut sampai vaginanya.. Ku jilati Vaginanya tapi riska menahan kepalaku dengan kedua tanganya sambil menggeleng nggelengkan kepalanya, pertanda bahwa dia tidak setuju.
Kusibakan tanganya Riska dari kepalaku berakhri bibirku menyetuh vaginanya…. Riska hanya mengelijang…
setelah 7menit kemudian badanku naik keatas menuju bibirnya .
karna Riska menangis malah membuat tenaganya habis dan hanya bisa pasrrah. ku bisikan di telinga Riska “Saya mencintaimu” dengan nada lirih. dan kusiapkan otong tuk menembus lubang memiawnya.
ku oles oleskan si Otongku di bibir vaginanya Riska. Riska tak berani memandang aku, hanya menoleh kesamping.
Tak lama kepala si otong mulai masuk walau sempit ku masukan ber ulang ulang… hingga masuk semuanya… Riska menjerit kesakitan “aduuhh pakkk… saa..sa.. kit…” rintih Riska
“sabar sayang nanti juga enak kok” Jawabku dgn tertawa kemenangan.
“ah… uh… ahhh aadduuuhhh pak” suara desahan Riska.
semakin Riska mendesah kencang semakin kupercepat gerakan maju mundurku dan tanganku hanya berpegang pada payudaranya.
“ohhh yyaaa… enak bgt memiaw ini…” sambil aku meremas payudara Riska.
setelah 15 menit. aku belum berganti posisi.
Riska berteriak ” pak saya dah ga kuat.. ahhh.. ahhh ahh oohhh”
seiring Riska mendesah kllimak Akupun juga mencapai klimaks dan kurasakan cairan hangatku dan Riska bercampur baur didalam..
akupun tekulai di atas tubuh Riska sambil memeluknya…
dan si otongpun mulai aku cabut dari sarang surga.
saat bersamaan cairan berwarna pink keluar dari memiawnya Riska.
sperma kita yg bercampu darah… mengalir lambat…
dan kubersihkan cairan itu dengan tisu basah milik Riska.
jam menunjukan pukul 3 kami pun ber istirahat bersama masih telanjang. Ku peluk Riska ku ciumi Riska
“Aku sangat mencintaimu Mbak Riska” terucap dari mulutku.
“bapak harus tanggung jawab sama perbuatan bapak. Nikahin aku sebelum aku positif Hamil” minta Riska padaku.
“pasti… sayang…” Jawabku dengan yakin
setelah kejadian itu kami melakukan seminggu sekali dan Riska menjadi pacarku hanya 3 bulan.
karna aku di pindah tugaskan ke beda kota. Aku pun lama kelamaan Los contact dengan Riska. terakhir kabar Riska pindah kerja Ke jakarta. sampai sekarang.
ns 15.158.61.6da2