Perkenalkan namaku Karina atau biasa disapa Ririn, aku adalah seorang wanita karier yang cukup bisa dibilang sukses dan sedang berada di puncak karier-ku. Selain berprofesi sebagai wanita karier, dirumah aku juga merupakan seorang istri dan Ibu dari putra semata wayangku.
7068Please respect copyright.PENANAp7qJDl9xyi
7068Please respect copyright.PENANAzFwVBwFOUj
Sejak kecil aku memang dibesarkan dari keluarga yang cukup memahami agama, walaupun dulu kehidupan masa kecilku tergolong serba pas-pasan, namun kedua orang tua-ku selalu membekali-ku dengan nilai agama. Itulah alasannya aku sudah dibiasakan memakai hijab sejak kecil.
7068Please respect copyright.PENANA4gYNpnD4jG
7068Please respect copyright.PENANAraTpmlU3EX
Walaupun memakai hijab dan taat beragama, tidak menjadikan-ku wanita yang kaku dan kuper. Di usiaku yang sudah kepala tiga aku tidak mau kalah dengan anak remaja jaman sekarang, aku memang cukup mengikuti tren fasion dan senang berpenampilan menarik .
7068Please respect copyright.PENANAIuT1A9AwJ9
7068Please respect copyright.PENANAKy0lg37uqs
Sebagai istri, aku sangat menyayangi dan menghormati suamiku, tidak ada dibenak-ku sama sekali niat untuk menghianatinya. Namun semenjak kejadian di Bali beberapa minggu yang lalu semua itu seakan-akan runtuh.
7068Please respect copyright.PENANA4ql4ISychC
7068Please respect copyright.PENANAiww2ZW4cu6
Aku yang sangat mengagumi sosok Bos-ku yaitu Pak Simon, hampir setiap saat aku selalu mendampingi Pak Simon. Sampai saat kami melakukan perjalanan dinas yang kesekian kalinya, yaitu di Bali. Di sanalah beliau mengungkapkan perasaannya kepadaku, aku yang begitu menguminya tanpa sadar menyambut perasaan beliau. Saat itulah pertama kalinya dalam hidupku aku menghianati suamiku. Walaupun aku dan Pak Simon sepakat tidak lagi mengungkit-ungkit kehilafan kami saat itu, namun aku sama sekali tidak bisa membohongi hatiku.
7068Please respect copyright.PENANAmZ2uJeMV8U
7068Please respect copyright.PENANAipN7fOPb9f
Kejadian itu telah membelikan tanda luka dihatiku, dan rasa bersalah yang menyesakan dada, seakan-akan terus menghampiri apabila aku melihat wajah suamiku yang selalu mendampingiku hingga kini.
7068Please respect copyright.PENANAmOUhXaZG3T
7068Please respect copyright.PENANAmGrm70Xn2a
Mungkin dengan memberi perhatian lebih kepada suamiku akan mengobati rasa bersalahku. Itu lah alasan aku hari ini pulang kerja lebih awal, serta tidak lupa membeli beberapa kilo ayam dan bumbu dapur. Karena hari ini aku ingin memasak opor ayam kesukaan suamiku.
7068Please respect copyright.PENANAog26z7hN9z
7068Please respect copyright.PENANAvN7c203mRU
Tinggal beberapa rumah lagi, aku sampai dirumah. Kubayangkan wajah suamiku ketika pulang dengan lapar nanti. Membuatku tanpa sadar menghayal dan tidak fokus menyetir. Dan tiba-tiba aku tersadar kalau di depan mobilku saat ini sedang berjalan seorang kakek-kakek dengan pikulan yang berada tepat dihadapan mobilku.
7068Please respect copyright.PENANAWayBN6Latc
7068Please respect copyright.PENANAqSYB5t1X8k
“Ckiiiiiittttttt” Ku injak rem mobilku sekuat tenaga. Jantungku pun berdebar cepat, untung saja aku berhasil menghentikan mobilku sebelum menabraknya.
7068Please respect copyright.PENANAxOBRFWcsPS
7068Please respect copyright.PENANAw7D8hBf5lb
Dengan cepat aku reflek turun dari mobil dan menghampiri kakek tersebut. “Kek..Kakek tidak apa-apa?” Tanya-ku panik
7068Please respect copyright.PENANAG7lGMVjHEk
7068Please respect copyright.PENANAsNsxoaDB1q
“Ti…tidak apa-apa kok neng…. Saya tidak kena sama sekali..” Jawab-nya sambil tersenyum menampakan giginya yang mulai ompong. Di ujung pikulannya terlihat beberapa sol sepatu dan sepatu tua, yang tersusun rapih diatas sebuah kotak kayu hitam yang sudah terlihat lapuk. Aku pun dapat menebak kalau dia adalah tukang sol yang sering lewat di sekitar komplek
7068Please respect copyright.PENANAgdJ7VUoxcP
7068Please respect copyright.PENANAb7Vh2p8wxL
“Benar Kek.. Kakek tidak apa-apa? Maaf saya melamun tadi..”
7068Please respect copyright.PENANAPT6kSOPRfC
7068Please respect copyright.PENANANgbSm5TlvY
“I..Ya… Neng… Saya tidak apa-apa…” Jawab-nya lagi, sambil membasuh keringat diwajahnya dengan lengan kemaja lusuhnya.
7068Please respect copyright.PENANAhrUCl6mucE
Tentu saja penampilanya membuatku merasa Iba, Di umurnya yang tidak lagi muda dia masih mampu berjalan jauh untuk menawarkan jasa perbaikan sol sepatu.
7068Please respect copyright.PENANA3GsIC0LrY6
7068Please respect copyright.PENANAUfUt8CvB0Q
Kuberanikan diri menghampirinya lebih dekat dan mengambil beberapa lembar uang seratus ribu dari dompet-ku. “ Sekali lagi maaf yah kek… Ini sekedar untuk rasa bersalah saya” Ujar-ku sopan sambil menyodorkan uang tersebut.
7068Please respect copyright.PENANAIGQ4nBmSzI
7068Please respect copyright.PENANA2Svf1NcLPV
Kakek itu pun kembali tersenyum, “kok saya dikasih duit neng?, memang eneng mau benerin sol sepatu?” Tanyanya santai dengan logat sedikit kampungan.
7068Please respect copyright.PENANAd5VdSBvb7D
7068Please respect copyright.PENANAG1fLhYPcHH
Akupun terheran dengan pertanyaan kakek tersebut.. “Bu…bukan begitu.. tadikan karena keteledoran saya, hampir saja mobil saya menabrak kakek..”
7068Please respect copyright.PENANAWUrtbPuCkH
7068Please respect copyright.PENANABm4nwvyrVq
“Ohh… Saya kan tidak apa-apa neng.. jadi maaf saya gak bisa nerima duit dari eneng.. tua-tua gini saya masih sanggup nyari duit halal kok… dan saya bukan pengemis…”
7068Please respect copyright.PENANAzvtv5rKVMG
7068Please respect copyright.PENANATaDBddokdf
Jawaban kakek tersebut membuatku kembali terdiam memandangi wajahnya yang penuh dengan kerutan. Keringat yang menetes di keningnya kembali ia usap dengan lengan kemejanya. Walau sudah lewat tengah hari namun panasnya mata hari saat itu cukup terik, membuat udara ibu kota siang itu memang cukup panas. Aku pun yang begitu kasian melihatnya menjadi bingung harus bagaimana karena kakek tersebut tidak ingin menerima uang pemberiaanku.
7068Please respect copyright.PENANAFe8Mq83ZfN
7068Please respect copyright.PENANAqRboe3ILWj
“ee…..A…Anu neng…” Ucapnya Ragu.
7068Please respect copyright.PENANAElHR7hfLqd
7068Please respect copyright.PENANAiALdvXxzT9
“Iya…Kek… Ada apa?” Tanyaku lembut.
7068Please respect copyright.PENANAgmJFiKx9Ue
7068Please respect copyright.PENANAU5097Ph3U9
“A..Apa neng tinggal deket sini?”
7068Please respect copyright.PENANAinzQ7ekhcp
7068Please respect copyright.PENANA11OexRfcK1
“Iya kek… itu rumah saya” Jawab-ku menunjuk rumah yang berjarak dua rumah dari kami.
7068Please respect copyright.PENANANQ0cFUncYw
7068Please respect copyright.PENANA7rpUChKvjC
“A..anu… kalau boleh saya minta air putih… “ Ujarnya ragu sambil menunjukan botol air mineral bekas yang kosong.
7068Please respect copyright.PENANAdKTnLOQifr
7068Please respect copyright.PENANAZaAZ6GvXab
“Oh… Silahkan Kek… air dingin ada kok… Jalan saja duluan saya parkir mobil saya dulu..”
7068Please respect copyright.PENANAIIT7aylDLn
Yah paling tidak aku bisa membantunya walau hanya air mineral. Dengan cepat aku kembali menaiki mobil dan memarkirkannya di garasi mobil. Terlihat Mpok Inah, asisten rumah tanggaku langsung sigap membuka dan menutupkan pintu gerbang menyambutku.
7068Please respect copyright.PENANAJdA7bHx7GS
7068Please respect copyright.PENANAJZIbosJnez
“Pulang cepet Bu..?” Tanya-nya sambil membantu membawakan tas kerjaku.
7068Please respect copyright.PENANAKGtqoX7rxs
7068Please respect copyright.PENANAaXQqNXGgcu
“Iya Mpok… itu sekalian belanjaan dimobil di bawa.. nanti mau masak opor..”
7068Please respect copyright.PENANANU5xACRkma
7068Please respect copyright.PENANAL0OuRFWyAB
“Iya Bu…”
7068Please respect copyright.PENANAXbHaRX81Cl
7068Please respect copyright.PENANAkJdsqKMjOZ
“Eh… sekalian tolong ambilin air dingin di kulkas bawa sini..” Ujar-ku sambil kembali berjalan ke pintu gerbang.
7068Please respect copyright.PENANA54HjOjHSob
7068Please respect copyright.PENANAeUUNzMu2LO
“Dibawa keluar Bu?”
7068Please respect copyright.PENANAfKasNmQaXs
7068Please respect copyright.PENANAA3cQ7Jf4o2
“Iyah… sekalian gelasnya jangan lupa…”
7068Please respect copyright.PENANAzMRpF3S3yE
7068Please respect copyright.PENANAie3BFTQjl3
“I..iya Bu..” Jawabnya dengan wajah heran.
7068Please respect copyright.PENANAN1tI6o2X9d
7068Please respect copyright.PENANALdu2XgXmhs
Aku pun membuka pintu kecil di samping gerbang, dan mencari keberadaan tukang sol tua tadi. “Eh… Sini pak masuk saja dulu… sebentar yah sedang diambilkan..”
7068Please respect copyright.PENANAyIXuSRWroq
7068Please respect copyright.PENANA03lwHM7i2Y
Dengan ragu Kakek tersebut, memasuki gerbang rumahku. Dan duduk di pinggiran teras. “kenapa duduk di situ pak… itu loh ada bangku..”
7068Please respect copyright.PENANAStoI61JKPo
7068Please respect copyright.PENANA6HsgSZfAOU
“Disini aja neng… enak yah neng rumahnya adem bannyak pohon…” Ujarnya sambil celingukan melihat ke arah halaman rumahku yang ditanami beberapa pohon buah.
7068Please respect copyright.PENANAbaoFFnFFwv
7068Please respect copyright.PENANAcQA9yEXdzL
Dan tak lama Mpak Inah pun datang, “Bu ini minumnya….” Ujarnya memelan sambil menatap heran kearah kakek yang sedang duduk di teras.
7068Please respect copyright.PENANA1pHx1HW9v1
7068Please respect copyright.PENANASqEa1AY6oV
“Taruh di meja saja Mpok.. makasih yah… Si Noval belum pulang?”
7068Please respect copyright.PENANAo4War2qXLy
7068Please respect copyright.PENANA9rj49ZCaBd
“Belum Bu, paling lagi ada ekskul di sekolah..”
7068Please respect copyright.PENANAJHsUhgHyTo
“oh..”
7068Please respect copyright.PENANAKJSIOh1e2j
7068Please respect copyright.PENANA6VndrXKfoN
“Eh… Bu.. Itu siapa?” Bisik Mpok Inah heran
7068Please respect copyright.PENANAOmmaM4XzD6
7068Please respect copyright.PENANAy5ppAubXC8
“Tadi saya melamun dan hampir nabrak kakek itu, jadi saya tawarin minum dirumah..”
7068Please respect copyright.PENANA0NjsJvviFF
7068Please respect copyright.PENANAlrsV7Lz52E
“OOOhhhhh….. saya tinggal nyetrika lagi yah Bu?”
7068Please respect copyright.PENANA3fStoI6r6C
7068Please respect copyright.PENANAq3H7NxRNG5
“Iya Mpok, eh kemeja bapak biar saya saja yang nyetrika yah Mpok..”
7068Please respect copyright.PENANAD4GJMtCoGa
7068Please respect copyright.PENANAlv5S3v81ui
“Iya Bu..” Memang semenjak kejadian dengan Pak Simon membuatku ingin lebih merawat dan meperhatikan suamiku. Sehingga kini segala keperluan suamiku aku lakukan sendiri.
7068Please respect copyright.PENANANmzf4Nhjgc
7068Please respect copyright.PENANAnOLK9vL9lz
“Pak Ini air dinginya, diminum dulu..” Tawar-ku yang akhirnya harus menaruh air dingin dan gelas di sampingnya.
7068Please respect copyright.PENANAJ7LmNwZt0o
7068Please respect copyright.PENANAoEvXYDJLbf
“I…Iya neng…”
7068Please respect copyright.PENANAMHKDI4h8O1
7068Please respect copyright.PENANAkDgfhvQKXs
“Jangan Iya-iya saja dong kek, atau mau minum sirup nanti saya buatkan” Ucapku sambil ikut duduk bersimpuh di teras.
7068Please respect copyright.PENANADOZ4iZkPaa
7068Please respect copyright.PENANAJoefWum5dO
Sambil Kakek itu menikmati air dingin, kami pun mulai berbincang-bincang. Sambil sesekali memijat kakinya yang kurus, Kakek itu pun mulai bercerita tentang keluh kesah menjadi tukang sol di jaman sekarang. Membuat-ku pun tersadar kalau memang jasa tukang sol sudah jarang sekali dibutuhkan, banyaknya sepatu berharga miring membuat peran tukang sol seakan dipinggirkan tertelan jaman.
7068Please respect copyright.PENANAIZ2qftsOeV
7068Please respect copyright.PENANASk6Nc2SPUo
Cukup lama kami berbincang-bincang, ternyata kakek tersebut cukup ramah dan terus bercerita mengenai pengalaman hidupnya mengadu nasip di Ibu kota. Membuatku semakin mengiba, bukan karena kemalangan nasip kakek tersebut, tapi perjuangannya untuk bertahan hidup lah yang membuatku mulai kagum padanya.
7068Please respect copyright.PENANAGOFMhepATy
7068Please respect copyright.PENANAcBUJhXgEUf
“BRRRRRRRRRSSSSSSSSS” hujan pun tiba tiba turun dengan lebatnya, membuat kami terpaksa bangkit agar tidak kena tampiasan air hujan.
7068Please respect copyright.PENANAhQEQ40T2d2
“Perasaan tadi panas…. “ ujarku melihat halaman rumahku mulai basah digenangi air hujan.
7068Please respect copyright.PENANAw5YSUk5Yq6
7068Please respect copyright.PENANAisuKalX6GG
“Iya neng, yasudah saya pamit saja kalau begitu… “ Ujar kakek tersebut sambil kembali memikul peralatan solnya.
7068Please respect copyright.PENANAQPAmnQwIxX
7068Please respect copyright.PENANANtsvK9WJi2
“Tapi hujar deras kek, masuk aja dulu ke dalam..”
7068Please respect copyright.PENANAu7jDhSgjBy
7068Please respect copyright.PENANA7BlTLitF5f
“Tidak usah neng.. “
7068Please respect copyright.PENANAAyOABAYnSV
7068Please respect copyright.PENANAmXP3sCISRm
“Hujan kek, kayanya akan lama redanya, kakek mau kemana?”
7068Please respect copyright.PENANA82KCp3ZHqT
7068Please respect copyright.PENANAW16VfuDgOn
“Saya mau langsung pulang saja neng, kan udah gak bisa muter lagi” Jawabnya dengan senyum. Sebuah senyum yang ikhlas, seolah-olah tidak menyalahkan tuhan yang memberikan berkah ujan untuk umatnya. Walau tentu saja itu membuat si Kakek tidak dapat melanjutkan berkeliling mencari nafkah.
7068Please respect copyright.PENANAlZbkEouoRd
7068Please respect copyright.PENANASJ8qKDJvSJ
“Kalau begitu saya antar pakai mobil yah?” Ujarku yang tak tega membiarkannya hujan-hujanan.
7068Please respect copyright.PENANA5Fc2LwctrA
7068Please respect copyright.PENANApSiVV58Ryq
“Tidak usah neng, rumah saya dekat… gak jauh dari komplek sini..”
7068Please respect copyright.PENANALdeZB2DcBb
7068Please respect copyright.PENANAoFil3IbyIt
“Tapi hujannya deras, sudah kakek tunggu disini sebentar…. Jangan kemana-mana…” Aku pun bergegas mengambil kunci mobilku.
7068Please respect copyright.PENANASd1vL3dLIO
7068Please respect copyright.PENANA9anNxLR4WL
“Ngapain repot-repot sih neng…?”
7068Please respect copyright.PENANAXPQspcCrZ1
7068Please respect copyright.PENANAPiOTm4h8BS
“Sudah, tidak repot sama sekali kok kek… ayo masuk ke mobil..”
7068Please respect copyright.PENANAl77tv5biSu
7068Please respect copyright.PENANAeWvPxDlX4Q
7068Please respect copyright.PENANAaBFdmkcFoP
Aku pun membantu kakek tersebut menaruh barang-barangnya ke korsi belakang, dan kami pun meluncur menembus hujan yang semakin deras. Dijalan kakek tersebut kembali bercerita tentang anaknya yang bekerja sebagai di petani di kampung. Setelah di mobil aku baru menyadari kalau ternyata si kakek cukup bau. Bau keringat si kakek barcampur bau matahari begitu menyengat di mobilku yang berAC, bahkan pengharum mobilku tidak banyak menolong. Tapi aku tidak mempermasalahkan hal tersebut, karena semakin lama hidungku mulai terbiasa, seiring obrolan kami yang berlanjut.
7068Please respect copyright.PENANAlziw7e7GR2
7068Please respect copyright.PENANAy5FafhrLrJ
Di jalan ia kembali bercerita tentang kedua anaknya yang bekerja sebagai buruh tani di kampung, dan kerinduannya akan cucu-cucunya yang sudah mulai sekolah. Aku pun hanya bisa mendengarkan dengan perasaan miris. Apalagi matanya sedikit berkaca-kaca saat bercerita tentang almarhum istrinya yang meninggal karena tidak mampu berobat.
7068Please respect copyright.PENANAspj2dqOEEX
7068Please respect copyright.PENANAm9YEMeUtnX
Tak lama kami pun tiba di suatu perkampungan padat. Karena jalan yang sempit aku pun terpaksa memarkirkan mobilku di pinggir jalan, dan mengantar kakek tersebut dengan payung yang selalu tersedia di mobil.
7068Please respect copyright.PENANASxm9xoZ5Z4
7068Please respect copyright.PENANAQ5l3z9fwnd
Namun payung tersebut tidak terlalu besar, membuat tubuh kami saling berhimpitan karena aku bersih keras ingin memayungi kakek tersebut sampai ke rumahnya. walau pun aku sadar dalam keadaan ini membuat payudaraku menempel di pundak kakek tersebut, bahkan beberapa kali tangan kakek tersebut menyentuh payudaraku, saat ia mencoba membetulkan posisi pikulannya. Mungkin tidak sengaja fikirku tidak terlalu mempermasalahkan.
7068Please respect copyright.PENANAvI1E2dKYPW
7068Please respect copyright.PENANAGHOLsfP8X2
Akhirnya kami pun sampai di sepetak rumah kontakan yang terlihat kumuh. Dengan sopan kakek tersebut pun mempersilahkanku untuk mampir. Aku yang penasaran dengan isi dalam-nya pun ikut masuk ke dalam.
7068Please respect copyright.PENANAUdGajF1bl5
Dengan hati yang kembali miris aku berdiri ditengah-tengah ruangan yang hampir kosong, karena hanya diisi dengan sebua tempat tidur reot berkasur kapuk tanpa seprei dan sebuah lemari kayu usang. Sepertinya listrik juga sedang mati, karena lampu enggan menyala saat kakek tersebut berusaha menekan-nekan stopkontak di dinding.
7068Please respect copyright.PENANAnSvqHYAVuw
7068Please respect copyright.PENANALPhZmJOJfG
“Mati lampu?” Tanyaku sambil menggigil kedinginan karena pakaianku telah basah kuyup. Derasnya hujan membuat payung kecil yang kami pakai seperti tidak berfungsi.
7068Please respect copyright.PENANAziAJhA6ZjQ
7068Please respect copyright.PENANAvxsc0mp8px
“Iya neng, disini kalau hujan sering mati lampu.. dingin yah neng? Maaf bukannya saya mau ngusir, tapi sebaiknya eneng langsung pulang saja dari pada masuk angin.. atau mau mandi dulu… saya masih simpan kok baju bekas istri saya.. tapi baju rombeng neng..”
7068Please respect copyright.PENANA6pj5YG4vul
7068Please respect copyright.PENANA0tqDn5dflk
Tentu saja aku tidak ingin mandi di sini, karena dapat aku tebak kalau kamar mandi di sini juga pasti jorok. “Sa… saya pi…pinjam baju nenek sa…saja pak..” Jawab-ku dengan bibir yang bergetar kedinginan.
7068Please respect copyright.PENANAhoDiVeL3xG
Kakek tersebut pun langsung sigap membongkar isi lemarinya. Entah mengapa aku masih tidak tega meninggalkan kakek tersebut sendirian dirumah begitu saja. Toh hujan masih deras, jadi tidak ada salahnya menemani kakek tersebut mengobrol lebih banyak fikirku.
7068Please respect copyright.PENANAp43ykEPG8H
7068Please respect copyright.PENANAFAa49sx2hf
“Tapi maaf tidak ada kerudung neng..” Ujarnya sambil menyodorkan sebuah daster batik lusuh yang dilipat rapih.
7068Please respect copyright.PENANATBzKwbQ3BR
7068Please respect copyright.PENANAofNchdkFvH
“Tidak…a..apa…a..apa…kek..” Jawab-ku semakin kedinginan karena angin yang menerobos masuk dari celah atap asbes.
7068Please respect copyright.PENANAjYdq9f3ysJ
7068Please respect copyright.PENANABVlpVSeqhz
Setelah kakek tersebut menunggu diluar, aku pun langsung melepaskan kerudung dan pakaian-ku, ternyata sangat tidak nyaman bila harus melepaskan pakaian di tempat yang sangat asing bagiku. Aku sedikit kesal saat mengetahui kalau pakaian dalam-ku juga basah. “Masa harus dilepas juga” Batinku, sambil meraba pakaian dalam-ku yang basah seluruhnya.
7068Please respect copyright.PENANATSuGxsTHVx
7068Please respect copyright.PENANAsMHtr0V1Hr
Akhirnya aku memutuskan untuk tetap mengenakan pakaian dalam basahku, walaupun dingin, itu lebih baik daripada harus menahan rasa risih di depan kakek. Dengan cepat ku raih handuk tadi, “Hfffff” aku pun sedikit mengerutkan wajahku saat mencium bau handuk tersebut. Dapat ku tebak ini adalah bau badan si kakek, karena aku telah terpaksa menghirupnya sepanjang jalan saat di mobil tadi.
7068Please respect copyright.PENANAQdZCIGYoP1
7068Please respect copyright.PENANAdX13btfU6T
Aku yang tidak punya pilihan lain, terpakasa mengeringkan tubuhku dengan handuk bau tersebut, sambil berusaha menahan nafas sekuatnya. Setelah selesai, aku pun mengambil daster batik yang tadi diberikan si kakek. Aku pun sedikit miris melihat kondisi daster yang sudah sangat usang, dengan bahan yang sudah menipis dan warna yang memudar.
7068Please respect copyright.PENANA0ZrFRMl9WY
7068Please respect copyright.PENANATJFL4W2D9A
Namun aku tidak punya pilihan lain, karena angin dari celah asbes terus berhembus membekukan tubuhku yang setengah telanjang. Dengan cepat aku kenakan daster tersebut, bau lembab khas pakaian yang lama tersimpan di lemari langsung tercium ketika aku mengenakan pakaian tersebut. Rupanya daster tersebut tidak pas dibadanku yang tinggi langsing, walaupun berukuran besar namun daster tersebut sedikit pendek untuku dan hanya sebatas beberapa senti dari lututku. Aku sebenarnya sedikit ragu dan ingin menggantinya kembali dengan bajuku yang basaha namun saat aku intip jendela dan melihat kakek tadi meringkuk sambil mengelus pundaknya kedinginan. Aku langsung bergegas membukakan pintu untuknya
7068Please respect copyright.PENANAVFroyDNz8x
7068Please respect copyright.PENANAk1TKIMXgAi
“Kek… cepat masuk…” Panggilku
7068Please respect copyright.PENANABYsnK2PX7P
7068Please respect copyright.PENANAhuNhMKYnlL
“eh… i..iya neng…” Jawab kakek tersebut langsung masuk kedalam .
7068Please respect copyright.PENANAkwJYgkdwq9
7068Please respect copyright.PENANAz54PPknZb9
Sempat aku melihat berubahan ekspresi wajah si kakek saat menatap wajah-ku sebelum kemudian ia memalingkan pandangannya. Mungkin dia sedikit pangling melihat ku yang tanpa kerudung dengan rambut panjangku yang ku biarkan tergerai.
7068Please respect copyright.PENANAX8FxSo5u2a
7068Please respect copyright.PENANAMFbfDJkavf
Setelah masuk ke dalam si kakek langsung sigap menyalakan lilin yang sudah tigal setengah, sementara aku terduduk miris di ranjang reot membayangkan kehidupan kakek sehari-hari di sepetak ruangan yang kosong ini. Tidak ada TV, Radio, apalagi gadged yang saat ini sudah menjadi kebutuhan primer masarakan Ibu kota. Hanya ada foto buram anak-anak kecil di dinding, yang mungkin adalah foto cucu atau anak si kakek.
7068Please respect copyright.PENANAUhnUqAzTgx
7068Please respect copyright.PENANAhaXH60nTxW
Tubuh kurus berbalut kemeja basah tersebut kini sibuk merapihkan beberapa alat sol sepatu yang ia letakan di laci lemari. Sedari tadi si kakek hanya berdiam diri dan seperti enggan menolehkan wajahku yang kini duduk di belakangnya.
7068Please respect copyright.PENANAaLhStTWLxf
7068Please respect copyright.PENANAHyo4ze3Sqg
“Kek… ?” Panggilku
7068Please respect copyright.PENANA5lGMZKLlVx
7068Please respect copyright.PENANAkY4uMrz3eo
“Iya neng, masih kedinginan? Maaf disini tida ada air panas, jadi saya tidak bisa nyediain apa-apa” Jawabnya tanpa menoleh kepadaku. Membuatku sedikit bingung, “Apa ada yang salah yah?” Batinku melihat kakek yang seolah tidak memperdulikan keberadaanku, dan terus sibuk dengan peralatan solnya.
7068Please respect copyright.PENANAUCecwswqo6
7068Please respect copyright.PENANAqwtDVZM9vd
Berselang beberapa menit kemudian si kakek kembali berucap, “ Maaf neng… bukan saya kurang sopan.. saya cuman tidak enak karena sekarang eneng gak pakai kerudung.. saya tidak ingin melihat apa yang hanya boleh dilihat suami eneng” Ujar si kakek tanpa berani menatap ke arahku.
7068Please respect copyright.PENANARivVNhObTE
7068Please respect copyright.PENANAgqf8M4Z9T3
Ucapa tersebut tentu saja sangan mengena untuk-ku. Ternyata selain pekerja keras si kakek juga merupakan orang yang sangat menghargai kehormatan wanita. Membuatku sedikit merasa sesak, menyadari selain suamiku aku juga pernah melepaskan kerudungku di depan Pak Simon, atasanku.
7068Please respect copyright.PENANAy0Prrx8jpD
7068Please respect copyright.PENANA8ZrahN7cYY
Akhirya aku berniat untuk pulang, karena merasa keberadaanku hanya mengganggu waktu istirahat si Kakek. Sampai tiba-tiba aku melihat air mulai merambat masuk dari celah pintu yang tertutup. “ Pak Banjir..” Teriak-ku panik karena air yang masuk semakin banyak.
7068Please respect copyright.PENANAVZKiM2OMhi
7068Please respect copyright.PENANAg5Cii10ezS
“Wah iya neng.. “ Ujar si Kakek langsung sigap menaruh kotak solnya di atas kasur.
7068Please respect copyright.PENANAJYuNAarrvA
7068Please respect copyright.PENANA7C7XerSULq
7068Please respect copyright.PENANA2cQJyDvihy
“Kek.. jangan dibawah.. sini naik keranjang” Perintahku saat air dengan cepat menggenangi seisi kamruangan.
7068Please respect copyright.PENANA67YZqlcDXU
7068Please respect copyright.PENANA1OnPrGgBg2
“Sudah tidak apa-apa… saya sudah biasa… paling sebentar lagi surut..” Ujar si Kakek lagi-lagi tanpa menoleh kepadaku. Walau air banjir sudah meninggi hingga merendam setengah betisnya.
7068Please respect copyright.PENANAKfc6SBw67c
7068Please respect copyright.PENANAztjJzxlcYa
“Terus gimana nih kek…?” Tanya-ku semakin panik.
7068Please respect copyright.PENANA9DIJ5ObAG9
7068Please respect copyright.PENANAvQxlkqTilN
“Mau gimana lagi neng… nanti juga surut sendiri..” Ucap si kakek sambil mengintip air yang memenuhi jalan, dari jendela kaca nako.
7068Please respect copyright.PENANAWUj7j8VmuD
7068Please respect copyright.PENANARx0DEXLLqW
“Sini di atas kek.. atau aku juga turun” Ancamku agar si kakek mau mendengarkanku.
7068Please respect copyright.PENANAzw0z0277Ie
7068Please respect copyright.PENANAwAHYUZFOiB
7068Please respect copyright.PENANAv6apUX1Aq3
Akhirnya setelah berkali-kali aku bujuk, kakek tersebut pun menurut. Tubuh renta berbalut pakaian basah tersebut pun kini terpaksa berdesak-desakan duduk di atas ranjang dengan ku dan dua buah kotak sol.
7068Please respect copyright.PENANAEZCBI3frqa
7068Please respect copyright.PENANAs3X5quA7Nm
Dalam posisi ini membuat paha dan pundak kami kami saling menempel, sehingga aku dapat merasakan dinginya kemeja dan celana si kakek yang basah. Kelip cahaya lilin seolah menambah suasana haru di ruangan kamar gelap yang kini tergenang air banjir.
7068Please respect copyright.PENANAF8WLGL1HKA
7068Please respect copyright.PENANARYrwlQd1Pu
Aku pun terpaku menatap wajah si Kakek yang dihiasi pancaran cahaya lilin yang terus bergerak di tiup angin. Dengan wajah penuh kerutan dan tulang pipi yang meonjol karena kurus, tatapan si kakek seolah menerawang jauh meratapi nasipnya di usianya yang sudah senja.
7068Please respect copyright.PENANAm8FJaqmlY2
7068Please respect copyright.PENANAqNmjVm6Jdf
“Kek si sini sering banjir kaya gini?” Tanya-ku mencoba kembali membuka obrolan sambil menahan air mataku.
7068Please respect copyright.PENANAL3v4emnYl9
7068Please respect copyright.PENANA7rGS7eZkKY
“Yah… begini lah neng kalau musim hujan.. malah biasanya sampe segitu..” Ujar si kakek lirih, sambil menunjuk dinding yang di hiasi garis kecoklatan bekas banjir.
7068Please respect copyright.PENANAFg3ck8mcgT
7068Please respect copyright.PENANAVqFMhtKj1b
“Kek…kok kakek bisa…” Ucapku yang tidak bisa lagi membendung air mataku.
7068Please respect copyright.PENANAFaknHIDA33
Mungkin karena mendengar isakan tangisku, akhirnya si kakek menoleh ke arahku dan mengusap air di pipiku dengan jarinya yang renta. “Loh…kok nangis neng?... Orang secantik eneng gak pantes nangis..”
7068Please respect copyright.PENANAVNWntHbVwh
7068Please respect copyright.PENANAjDe2sNhpP1
“Maafin saya kek… hiks …hiks.. saya cuman gak kebayang kalau saya di posisi kakek..hiks…hikss..”
7068Please respect copyright.PENANAwdtCbh7xpi
7068Please respect copyright.PENANAItpaPLl3MU
“Saya gak pernah menyesal akan hidup saya kok neng… kan kalo gak gini saya belum tentu bisa ketemu eneng cantik…” Ucapnya sambil tersenyum tanpa beban.
7068Please respect copyright.PENANAqi0yZuKnT2
7068Please respect copyright.PENANAtCDfljr49I
7068Please respect copyright.PENANA0NgM3pf7Gj
“Kek…hiks….hiks… saya boleh meluk kakek?”
7068Please respect copyright.PENANAPjD4Oc1MgB
7068Please respect copyright.PENANAEYTpYhWPDS
Kakek tersebut pun mengangkuk sambil tersenyum menatapku. Dengan perlahan aku melingkarkan tanganku tangan ku memeluk tubuh si kakek, sambil menangis. Ku dekap tubuh renta itu erat-erat, sudah tidak ku perdulikan lagi payudaraku yang menekan dada si kakek.
7068Please respect copyright.PENANAwqlf1fnPzo
7068Please respect copyright.PENANAecQ13pSGjY
Perlahan-lahan aku merasakan sesuatu mengelus pundak-ku, dapat ku tebak itu adalah tangan si kakek, usapan tersebut cukup terasa nyaman dan menenangkan. Setelah tangisku mereda aku perlahan melepaskan pelukanku dan aku pandangi wajah si kakek yang terlihat canggung.
7068Please respect copyright.PENANAONgSnBB7aE
7068Please respect copyright.PENANAF2q1Y7LKwC
“Dipeluk eneng enak juga yah…. Hee …anget…. “ Ujarnya malu-malu.
7068Please respect copyright.PENANAIP2QnbBhM4
7068Please respect copyright.PENANAHvYh6edHcb
“Kakek pasti kedinginan… kalau kakek mau… kakek boleh peluk saya kok..” Entah kenapa ucapan tersebut keluae begitu saja dari mulutku.
7068Please respect copyright.PENANAu8ouGxfJsX
7068Please respect copyright.PENANAkRxoTWXiue
“Yang bener neng…?.. neng gak risih di peluk tua bangka kaya saya..”
7068Please respect copyright.PENANAo13xQe4kZd
7068Please respect copyright.PENANA6mPkjQ6kA3
“Saya sangat kagum atas perjuangan hidup kakek, dan lagi kakek juga terus menolak uang pemberian saya… kalau peluk saya bisa meringankan beban hidup kakek, saya tidak keberatan kok”
7068Please respect copyright.PENANA2pWU76EAQF
7068Please respect copyright.PENANAUnGrbXI1R4
“Maaf yah neng.. Boleh saya?” Ucapnya sambil mendekat ke arahku dengan perlahan.
7068Please respect copyright.PENANAFGVtkfu2o6
7068Please respect copyright.PENANAtW8W8vhSvB
“Bener neng gak apa-apa?” Tanya-nya lagi masih tidak yakin.
7068Please respect copyright.PENANAJyP3VDbzy1
Aku pun mengangguk sambil memberikan senyuman yang semanis mungkin, agar si kakek percaya. Perlahan tapi pasti si kakek semakin mendekat ke tubuhku.. Aku pun sedikit kaget saat si kakek ternyata bukan memeluku, tetapi malah bersandar di tubuhku.
7068Please respect copyright.PENANAJnRoSV9nwh
7068Please respect copyright.PENANAauZhWJYZGz
Sengaja atau tidak kepala si kakek tapat bersandar diatas payudaraku. Walau dibatasi daster dan Bh yang aku kenakan, aku masih cukup merasa risih dengan adanya kepala orang asing yang kini bersandar di payudaraku.
7068Please respect copyright.PENANAawSRbCXhaU
7068Please respect copyright.PENANAvjnrfDVFSZ
Tanpa berani merubah posisi, aku tatap wajah keriput si kakek di atas payudaraku. Matanya terpejam dan wajahnya terlihat begitu damai, membuat rasa risihku perlahan-lahan hilang. Bahkan kini aku memberanikan diri untuk mengusap perlahan rambut putih si kakek. “pasti si kakek lagi membayangkan bersandar di dada istrinya” ujarku dalam hati.
7068Please respect copyright.PENANAi0blQiMtpK
7068Please respect copyright.PENANAWByJPjbIrs
Sesekali si kakek menggerakan wajahnya, membatku sedikit geli di payudaraku. “Empuk yah kek?” Tanyaku
7068Please respect copyright.PENANAAgcTUESLdO
7068Please respect copyright.PENANAXP9VG88j2Q
Mendengar pertanyaanku, si kakek kembali membuka mata dan segera mengangkat kepalanya, namun segera kucegah. “Saya tidak keberatan kok kek.. pasti kakek lagi kangen sama istrinya yah?”
7068Please respect copyright.PENANA7DoV6fLayu
7068Please respect copyright.PENANAezxkTQldt9
“A…anu… neng.. ma…maaf..” ujarnya panik dan terus berusaha untuk bangkit.
7068Please respect copyright.PENANAzzU5Ya6Tds
7068Please respect copyright.PENANAb4q1fT0Ypo
Entah sadar atau tidak, aku kembali menarik wajah si kakek untuk bersandar di payudaraku.. “Empukan punya eneng…..” Jawab-nya ragu.
7068Please respect copyright.PENANAgljvSTYOtc
7068Please respect copyright.PENANAxxs5M7O50N
Aku pun merasa wajah si kakek sedikit lebih kuat menekan payudaraku. “Masa sih kek… empukan punyaku?”
7068Please respect copyright.PENANAOlUVRpAu43
7068Please respect copyright.PENANA7NsQfJ5KUh
7068Please respect copyright.PENANAKAwgENhZtf
“Iya sumpah neng.. punya eneng empuk banget anget lagi..” Ucapnya sambil kembali memejamkan mata dan terlihat begitu menikmati bersandar di payudara-ku.
7068Please respect copyright.PENANAWyXPiB0uYR
7068Please respect copyright.PENANADmV0AUGyZH
“Ah..bisa aja..” Entah mengapa aku merasa senang payudaraku di puji si kakek.
7068Please respect copyright.PENANAkEFb3ushyJ
7068Please respect copyright.PENANA0je52AoHIv
“Neng… neng pake Bh basah yah?” Tanya si kakek, yang kini berani mengusap payudaraku.
7068Please respect copyright.PENANAs6q0XE6XfE
7068Please respect copyright.PENANAxAaDnkPL81
“Dingin yah kek?, mau saya lepas dulu?”
7068Please respect copyright.PENANA55zERV9u1C
7068Please respect copyright.PENANA461ATDHuLn
“Bu..bukan begitu neng… sa..saya takut eneng masuk angin pake daleman basah gini..” Ucapnya sambil terus meraba bh ku dari luar daster tipis yang aku kenakan.
7068Please respect copyright.PENANAMD4svJRQuA
7068Please respect copyright.PENANATnEfyWFR8X
“Saya buka dulu deh kek… kakek bangun dulu tapi”
7068Please respect copyright.PENANANiYoSKg2JS
7068Please respect copyright.PENANAxJ2iGtlIHV
“A..anu neng..”
7068Please respect copyright.PENANAvNTBJgC7OX
7068Please respect copyright.PENANAlKA8JqcwSY
“Kenapa kek?”
7068Please respect copyright.PENANAMniVq0vhjs
7068Please respect copyright.PENANASWQefVD3wG
“A..anu… apa saya masih boleh senderan seperti ini?”
7068Please respect copyright.PENANAKQg9DDoird
7068Please respect copyright.PENANA3JlXHlrz8P
“Boleh…kok… tapi bangun dulu yah kek.. saya buka dulu Bhnya..”
7068Please respect copyright.PENANATUJPNBH6J8
7068Please respect copyright.PENANAliDFKyefkS
Tanpa mengucpkan sepatah katapun si kakek pun bangkit, memberiku kesempatan untuk membuka BH yang saat ini sedang kulepaskan di balik daster. Tidaklah sulit bagiku membuka BH tanpa melepas daster yang aku kenakan.
7068Please respect copyright.PENANAjrYppFxH6W
7068Please respect copyright.PENANALVDp6rYcYI
“Sini neng… saya bantu gantungin..”
7068Please respect copyright.PENANAGHXSemrgXG
7068Please respect copyright.PENANAa6F2Bx3Jfn
Sedikit risih juga saat melihat si kakek meraih BH miliku dari tanganku dan membantu menggantungkannya di paku dinding. Sedikit malu rasanya melihat BH biru miliku kini tergantung di tembok.
7068Please respect copyright.PENANAXhqFraXahg
7068Please respect copyright.PENANALqWXkfcBl8
7068Please respect copyright.PENANAQLZGFQGdVv
“Neng…? Panggil si kakek.
7068Please respect copyright.PENANA8jBnamPvXL
7068Please respect copyright.PENANAuyi2mJMLfG
Aku pun mengerti maksudnya. “Sini kek… senderan di nenen aku lagi…. Pasti lebih empuk dan anget deh kan Bhnya sudah di lepas” Ucapku tanpa sadar telah terbawa dan mengucapkan kata-kata yang tidak pantas diucapkan olehku yang terkenal alim.
7068Please respect copyright.PENANAslgwGfZYNX
7068Please respect copyright.PENANAWMavZWX5to
7068Please respect copyright.PENANA8GSib3X85D
“Ta..tapi neng… yang ini basah juga gak…? Sekalian aja di lepas dari pada masuk angin” ucap si kakek sambil menunjuk ke arah selangkanganku.
7068Please respect copyright.PENANAWrTHc1n0QM
7068Please respect copyright.PENANAnaU7yI3VCj
Ku tatap wajah keriput kakek di hadapanku. Entah karena dinginnya hujan, atau suasana gelap rungan yang hanya di sinari oleh lilin yang terkesan romantis. Sebenarnya aku sadar kalau aku sudah melewati batas, tapi sesuatu di dalam diriku seperti tidak mengizinkan kesadaranku mengambil alih.
7068Please respect copyright.PENANALSyJaIUQ2g
7068Please respect copyright.PENANAWOLLh2KBae
Kucoba pura-pura meraba celana dalamku di depan si kakek “ Basah juga kek”
7068Please respect copyright.PENANATBqumRDnII
7068Please respect copyright.PENANAFHBQzI72d4
“Dibuka juga aja kalau begitu neng… atau boleh saya bantu bukain?”
7068Please respect copyright.PENANAicri3z9w9W
7068Please respect copyright.PENANAxlgMEVKnkN
Tanpa menjawab aku menyandarkan tubuhku di dindingdan memberi isyarat tanda setuju. Dengan ragu dan sambil terus menatapku takut, tangan sikakek mulai masuk kedalam celah dasterku, aku dapat merasakan tangan dingin tersebut kini telah berhasil meraih pinggiran celana dalamku.
7068Please respect copyright.PENANA0fkL9Edndy
Perlahan-lahan aku mulai merasakan celana dalamku mulai ditarik tangan tersebut. Aku lihat kini pandangan si kakek mulai tertuju pada dasterku yang tersingkap. Dapat ku tebak pasti saat ini si kakek dengan jelas dapat melihat celana dalam biruku, yang terus bergerak turun.Ku angkat sedikit pinggulku untuk memudahkan si kakek. Dapat ku rasakan kini hampir setengah vaginaku sudah terpampang bebas di hadapan si kakek.
7068Please respect copyright.PENANA6H13uiGlyI
7068Please respect copyright.PENANAfgJnHkO5Je
7068Please respect copyright.PENANA8jbehXLkjE
“Kek… maaf.. je…jembut saya banyak..” Ucapku sekedar mengurangi rasa malu
7068Please respect copyright.PENANAT2clWJlP2d
7068Please respect copyright.PENANAldSkZQhsIa
Tanpa memperdulikan rasa maluku, si kakek erus meloloskan celana dalamku. Hembusan dingin angin kini mulai terasa menyibak bibir kemaluanku. Menandakan kini celana dalamku sudah tidak menutupi kemaluanku lagi dan terpampang bebas di hadapan si kakek.
7068Please respect copyright.PENANApRXpqxJviS
7068Please respect copyright.PENANAnp0AHVUoUJ
“Saya gantung lagi yah neng…” Ucapnya sambil kembali menggantungkan celana dalamku.
7068Please respect copyright.PENANAOP5ygFuM9s
7068Please respect copyright.PENANAhuQMWwkMtm
“Kek… baju kakek kan juga basah, sekalian saja dibuka..nanti kakek juga masuk angin loh”
7068Please respect copyright.PENANAv72c09muxw
7068Please respect copyright.PENANAp4ax742Slm
“Emang gak apa-apa neng? Eneng gak risih?”
7068Please respect copyright.PENANAHCj1acnEWY
7068Please respect copyright.PENANAV80EVOIIOm
“Tidak apa-apa kok kek”
7068Please respect copyright.PENANAC3V3TCbHpy
7068Please respect copyright.PENANAFzQuDyTQSx
“sebentar yah neng..” dengan cepat ia membuka kemeja yang ia kenakan. Terlihatlah tubuh si kakek yang hanya tinggal tulang berlapis kulit. “Celananya juga buka neng?”
7068Please respect copyright.PENANAo1zj07RYey
7068Please respect copyright.PENANAhpORFLx88L
“Ka..kalau basah buka aja kek.. “
7068Please respect copyright.PENANAVUeJbOXqVD
7068Please respect copyright.PENANAAuEMVaMSzX
Tanpa mengunggu lagi kakek tersebut mulai membuka celananya, walau terlihat sedikit kesulitan karena dilakukan diatas ranjang yang sempit. Sudah hampir setengah celana si kakek tersebut telepas . Dan ternyata si kakek tidak mengenakan celana dalam, membuat penisnya yang hitam dan setengah mengeras kini berguncang-guncang saat ia mencoba meloloskan celana yang menyangkut di kakinya.
7068Please respect copyright.PENANAbQ6C7WgZ1Q
7068Please respect copyright.PENANA6t7qmN6q8h
Sebenarnya aku sedikit jijik melihat penis si kakek yang hitam dengan biji zakar yang terlihat kendor, namun disisi lain aku juga penasaran.
7068Please respect copyright.PENANAcB1nS2w8XK
7068Please respect copyright.PENANArooUdUczs3
“Kek… pake sarung nih… burungnya tuh kemana-mana” Ucapku sambil menyodorkan sarung yang tergantung di dinding tidak jauh dari posisiku.
7068Please respect copyright.PENANAMK9ldUJy6q
7068Please respect copyright.PENANA5nPeRfYEww
“Eh.. makasih neng..maaf y neng” UJar si kakek, seolah-olah tidak terjadi apa-apa, dan kini sibuk memakai sarung untuk menutupi bagian bawah tubuhnya.
7068Please respect copyright.PENANAMYKhF2ZCiZ
7068Please respect copyright.PENANARpF8Bf3KVI
Sementara aku hanya bisa terpaku membayangkan bentuk penis si kakek, yang baru saja terpampang di depanku.
7068Please respect copyright.PENANANIcyAbzU7H
7068Please respect copyright.PENANA57YUiaHewg
“neng… saya masih boleh senderan ke eneng?” Tanya-nya hati-hati
7068Please respect copyright.PENANASenqQJAg60
7068Please respect copyright.PENANAfJ9zPlOH83
“Boleh kek… sini… “ Ujarku sambil menepuk payudaraku yang hanya di tutupi daster tipis. Mungkin kalau tidak tersamarkan dnegan motif batik, tonjolon putingku sudah terlihat jelas.
7068Please respect copyright.PENANAuDiRpGpDv7
7068Please respect copyright.PENANAKd9KFthFoO
Tanpa diminta lagi, si kakek langsung menghampiri tubuhku yang setengah berbaring sambil bersandar di tembok. Membuat tubuh ku seolah-olah ditindih oleh tubuh kakek yang hanya mengenakan sarung.
7068Please respect copyright.PENANAVIalh5SHCo
7068Please respect copyright.PENANATL5cQowNok
“Enak yah kek?”
7068Please respect copyright.PENANAhusL2BiDAi
“Iya neng… ternyata selain empuk punya neng alus” Ucapnya sambil mengusapkan wajahnya di payudaraku.
7068Please respect copyright.PENANARDsHURCPlR
7068Please respect copyright.PENANAZ9TlEPz259
Entah sengaja atau tidak, kini bibir si kakek tepat berada di putingku, membuat mulut kakek terus menggelitik putingku ketika ia berbicara. Apalagi si kakek kini terus mengoceh tentang sesuatu yang sudah tidak bisa lagi ku tanggapi dengan fokus, karena rasa geli di putingku. Apalagi putign adalah salah satu titik rangsangku yang paling sensitif.
7068Please respect copyright.PENANA7oyYdBEr3W
7068Please respect copyright.PENANAm5epmWEffE
Kini ku rasakan tangan si kakek mulai membelai perutku, dan terus naik hingga menyentuh payudaraku. Dan akhirnya tangan kasar tersebut berhasil mendapatkan putingku yang satunya.
7068Please respect copyright.PENANA0rBIyrXP7h
7068Please respect copyright.PENANA67xKqnckyP
“Awwhh…kek… jangan di situ… jangan digigit… awhhhh” Jeritku ketika sesekali bibir si kakek memilin putingku yang masih dilapisi daster. Sementara sesuatu yang keras mulai menyundul-nyundul pahaku, yang dapat ku tebak itu adalah penis si kakek.
7068Please respect copyright.PENANARWKvGY5Bd8
7068Please respect copyright.PENANA5wKiRq4cNy
“Neng… boleh saya remes?”
7068Please respect copyright.PENANA3csW8OgRdd
7068Please respect copyright.PENANAHBdm3YMuja
“Boleh, tapi dari luar aja yah kek…” Ucapku yang masih berharap perzinahan ini tidak semakin parah.
7068Please respect copyright.PENANANhWljOusgM
7068Please respect copyright.PENANAoBdnW7EiXD
Dengan sekuat tenaga tangan kasar si kakek mulai meremas-remas payudarahku seperti dodol, sungguh terasa nyeri bahkan aku aku merasakan payudaraku seperti ingin pecah di remas tangan kasar si kakek. Namun bukan menghindar aku malah mendesah-desah menikmati sensasi yang selama ini belum pernah aku rasakan.
7068Please respect copyright.PENANAAtSI2KVlen
7068Please respect copyright.PENANAmimFjFLdGx
Perlahan-lahan aku dapat merasakan si kakek mulai menggeser pinggulnya, membuat penisnya yang kini sedang degang kini menekan-nekan vaginaku dan hanya di batasi oleh sebuah sarung yang ia kenakan.
7068Please respect copyright.PENANAtj4mYxhNeE
7068Please respect copyright.PENANAHdTvumoRSX
“kek…Kakek mau?” tanyaku dengan nafas memburu.
7068Please respect copyright.PENANAdrBzVfPjeK
7068Please respect copyright.PENANAAYEVk1Zip3
“Boleh neng?”
7068Please respect copyright.PENANAzkaBrjNjvw
7068Please respect copyright.PENANA3wCHDu0rDd
“Tapi dengan satu syarat… kakek terima uang pemberianku.”
7068Please respect copyright.PENANAa1broJMRbO
7068Please respect copyright.PENANAbshYGoEsJU
“Eneng yakin?”
7068Please respect copyright.PENANAuoPwSIAoIw
7068Please respect copyright.PENANAIOc97O9uWM
Aku pun mengangguk sambil tersenyu, Ku kecup kening si kakek yang penuh dengan kerutan dan kerinat. “Kali ini saja kek, kakek boleh mengganggap kalau saya adalah nenek, istri kakek”
7068Please respect copyright.PENANAZuComBvEEt
“terima kasih neng… eneng baik banget”Ujar si kakek sambil memeluk-ku erat.
7068Please respect copyright.PENANAOUxLGjUPTZ
7068Please respect copyright.PENANA8zHU7AzFDv
“Iya kek, anggap saja ini ungkapan rasa kagum saya kepada kakek, tolong bangun dulu kek.. saya buka dulu dasternya”
7068Please respect copyright.PENANAkjTuyMwVOX
7068Please respect copyright.PENANAJcLBE2ic02
Si kakek pun duduk membiarkanku membuka daster di depannya, “ini tubuh saya kek.. tubuh yang senang tiasa saya rawat, saat ini milik kakek” Ucapku dengan tubuh yang sudah tidak ditutupi sehelai benang pun.
7068Please respect copyright.PENANAMucWPHtV8j
7068Please respect copyright.PENANAxOu9zqdaDl
“A..anu neng.. kalau boleh saya ingin neng pake jilbab… neng kelihatan lebih cantik, itu juga kalau neng gak keberatan” Ucapnya ragu.
7068Please respect copyright.PENANAwL7YJh0Y14
7068Please respect copyright.PENANAybmK1nEOW9
“Tolong ambilkan jilbab saya kek maaf…” pintaku sambil menunjuk kearah tumpukan pakaian basahku.
7068Please respect copyright.PENANA6NrZ1ksla9
7068Please respect copyright.PENANAsBcRXzmNjf
Dengan jantung berdebar kembali ku kenakan jilbab yang selama ini menjadi penutup auratku, aku belum pernah sama sekali bertelanjang dengan masih mengenakan jilbab, bahkan di depan suamiku.
7068Please respect copyright.PENANAa03XkbTSZu
7068Please respect copyright.PENANAYjaDcORAkO
“Neng cantik banget, boleh saya cium eneng”
7068Please respect copyright.PENANADRKIX4otC5
7068Please respect copyright.PENANAHY4kTmGHAs
7068Please respect copyright.PENANAt1PjIkCC9Z
7068Please respect copyright.PENANAWhwTDDZIEb
Belum sempat aku menjawab, bibir tebal si kakek langsung melumat bibirku dengan ganas, permainan lidahnya membuatku berkali kali terpaksa menelan air liur si kakek. Kedua payudaraku pun juga ikut menjadi korban keganasan remasan tangan kasar si kakek.
7068Please respect copyright.PENANAw3YtQwvYpb
7068Please respect copyright.PENANAq2P0BYklH1
Belum hilang rasa nyeri di payudaraku, kini giliran putingku yang dihisap secara bergantian oleh si kakek. Sementara aku hanya bisa memejamkan mataku menikmati cumbuan ganas si kakek.
7068Please respect copyright.PENANA7tmq2SuM6b
7068Please respect copyright.PENANA16o6AetlfF
7068Please respect copyright.PENANAH4MtMOzvwJ
Sampai suatu yang keras mulai terasa menyundul bibir kemaluanku, dan terus memaksa masuk. “Kek, tu…tunggu… aku belum basah….awwwww” belum sempat aku menyelesaikan kalimatku, penis besar tersebut sudah menghujam ke dalam lubang vaginaku.
7068Please respect copyright.PENANAjz6XDjHVtg
7068Please respect copyright.PENANAhYQVHo54D4
Aku hanya bisa meringis saat penis si kakek bergesekan dengan dinding vagina-ku yang belum terlalu basah. Namun lama kelamaan aku cukup menikmatinya, walau si kakek tidak terlalu lihai memainkan penisnya di vaginaku, namun melihat tubuh hitam dan renta si kakek yang kini menggenjot tubuhku menimbulkan sensasi tersendiri, apalagi kini aku mengenakan jilbabku, sunggu membayangkannya membuat hasratku kian memuncak.
7068Please respect copyright.PENANAlrRKgsW8ER
7068Please respect copyright.PENANASTrurgwmsE
7068Please respect copyright.PENANAF65z0wjXPF
Namun di saat aku mulai menikmati persetubuhan beda usia ini, tiba-tiba tubuh si kakek mengejang diikuti cairan hangat yang membanjiri dinding vaginaku. Seketika tubuh renta tersebut pun ambruk menindihku, dengan nafas yang masih tersengal-sengal.
7068Please respect copyright.PENANAHHeivxhGci
7068Please respect copyright.PENANAGA3C1MPtLs
Walau sedikit kesal karena belum sempat mengalami orgasme, aku cukup bisa memaklumi kondisi fisik si kakek yang sudah tidak muda lagi.
7068Please respect copyright.PENANAUqin0ojlRV
7068Please respect copyright.PENANAk66rDldZzg
“Sudah kek?”
7068Please respect copyright.PENANAkjdLtniyMo
7068Please respect copyright.PENANAiu8yr6Fkiy
“Iya neng..”
7068Please respect copyright.PENANA9tPMY5L8qO
7068Please respect copyright.PENANA80GYa9qw5V
“Enak yah kek?” ucapku sambil mengusap keringat di dahinya.
7068Please respect copyright.PENANAWvNq2YF4Q3
7068Please respect copyright.PENANAQPAqrROXSD
“Maafin saya yah neng?”
7068Please respect copyright.PENANAyKfI7EN89R
7068Please respect copyright.PENANA7WipbYHjdn
“Iya kek.. anggap saja kita sama-sama terbawa suasana..”
7068Please respect copyright.PENANAmeNWeyYtle
7068Please respect copyright.PENANAhn23U4kGYY
“Terima kasih yah neng… eneng jangan takut saya janji tidak akan cerita ke siapa-siapa” Ucapnya sambil berusaha bangkit.
7068Please respect copyright.PENANAeMbaIvPDmZ
7068Please respect copyright.PENANAWvFOaJd3On
Sementara air banjir ternyata sudah surut, dan hujan pun mulai mereda. “Saya pamit yah kek… mumpung reda..” Pamitku sambil menggenggam kedua tangan si kakek. Tidak tega rasannya harus meninggalkan beliau sendiri di kamar gelap ini.
7068Please respect copyright.PENANAdCKtqEnYH0
7068Please respect copyright.PENANALjae1HfEAJ
“Saya benar-benar minta maaf neng” Ucapnya sambil merunduk, tanpa berani menatapku.
7068Please respect copyright.PENANAgv678qNfPi
Kembali ku peluk si kakek kedalam bekapan tubuhku yang masih telanjang bulat, sekedar sebagai pelukan perpisahan. Segera kembali ku kenakan pakaian keja ku yang basah, agar tidak menimbulkan kecurigaan.
7068Please respect copyright.PENANAOXEpZywPOx
7068Please respect copyright.PENANAtUN6Qga4wL
Aku pun pamit dari tempat tinggal si kakek, dan tidak lupa meninggalkan beberapa lembar uang untuk si kakek, walau ia terus saja menolak uang pemberianku akhirnya si kakek mau menerima uang pemberianku.
7068Please respect copyright.PENANAb0RvZOBHLu
7068Please respect copyright.PENANAPNYDyxjJ6w
Tanpa sadar hari sudah menjelang malam, aku yang baru teringat dengan niat ku untuk memasakan opor untuk suamiku, langsung bergegas mengendarai mobilku untuk pulang. Walau sedikit terbesit rasa penyesalan karena kembali menghianati suamiku, aku cukup senang bisa membantu si kakek tukang sol sepatu.
7068Please respect copyright.PENANAVNuAuZsgD6
7068Please respect copyright.PENANA2ktXZMgHD0
7068Please respect copyright.PENANABhshDUJmJd
-TAMAT-
ns 15.158.61.20da2