Bagian 3
Aku terbangun dengan rasa menggigil di kulitku,pandanganku terasa buram dan berkunang-kunang.Ku paksakan membuka mataku dan kulihat disekitarku.Suasana gelap di sebuah gudang yang berantakan di tambah aroma bau yang menandakan tempat ini sudah lama tidak dijamah manusia.Aku bangkit dari tidurku namun kusadari tanganku terikat tali tambang sehingga membuatku tidak mampu untuk bangkit.Aku coba berteriak namun percuma,terengah-engah fikiranku melayang menatap langit-langit ruangan ini.Mencoba mengingat apa yang terjadi pada diriku sehingga aku berada di tempat ini dalam ketidak berdayaanku. Beberapa waktu yang lalu aku baru saja diantar menantuku Anto untuk kembali pulang menuju rumahku di Bogor.Anto,menantu kesayanganku yang ternyata tega memperkosaku ibu mertuanya bersama Indra iparku. Sebelum aku terlalu jauh mengingat,aku dikejutkan oleh derit pintu yang terbuka.Terlihat dua orang pria dengan sekantong makanan dan minuman di tangannya.Siapa kalian ? Tolong lepaskan saya,pintaku kepada dua orang pria tersebut. Namun bukannya mendengarkanku satu orang diantara mereka malah mengeluarkan handphone dan menelfon seseorang. “Bos..si nyonya udah bangun,oke bos..haha makasih bos.siap” Hanya kalimat itu yang ku dengar dari pria tersebut ,entah dengan siapa ia berbicara,entah siapa si bos yang dia maksud dan apa yang mereka bicarakan.Yang aku tau saat ini,tatapannya mengarah kepada ku,tatapan yang paling aku takuti,seperti tatapan Anto menantuku saat melihat aku sedang dilecehkan oleh Indra iparku.Ya..tatapan seorang pemerkosa yang akan menikmati tubuhku.Namun kondisinya ternyata tidak separah itu,pria itu ternyata malah kembali keluar entah kemana meninggalkanku dengan temannya. “Bu Selly ya ? Saya Sutarno Bu,panggil saja saya Tarno”,ujarnya memperkenalkan diri tanpa ku minta. Melihat gelagatnya yang cukup baik,aku pun sedikit lega.”Iya saya Selly,tolong lepaskan ikatan tangan saya Mas..ujarku.” Tarno : Saya akan lepaskan ikatan tangan ibu,tapi ibu jangan macam-macam ya.saya ingin bicara baik-baik dengan ibu. Melihat cara bicaranya yang tidak kasar,aku hanya mengangguk pelan.Setidaknya aku punya kesempatan untuk bicara baik-baik dengan pria bernama Tarno ini. Setelah melepaskan ikatan tanganku,Tarno meletakkan sebungkus nasi di hadapanku,silahkan dimakan dulu Bu,ujarnya dengan ramah. Selly : Terima kasih Mas Tarno,kenapa saya bisa ada disini Mas ? dan Mas Tarno siapa ? Tarno : Ibu makan dulu nasinya,sebelum teman saya tadi keburu balik,maafkan saya Bu,tapi hanya ini yang bisa saya lakukan untuk menolong Ibu.Tapi teman saya jangan sampai tau ya Bu..bisa mati saya nanti.. Selly : Tapi mas siapa ? kenapa mau membantu saya ? Tarno : Tidak ada waktu untuk menjelaskannya Bu,ayo Bu makan dulu.nanti ibu akan tau sendiri..mungkin ibu lupa ya dengan saya ? Aku semakin bingung dengan perlakuan dan ucapan lelaki bernama Tarno,siapa dia dan mengapa dia baik kepadaku,ada apa ini ? Seribu pertanyaan terlintas di fikiranku,sebungkus nasi dihadapanku mulai kumakan meski sebenarnya tidak ada selera makan rasanya.Sementara Tarno malah berdiri di dekat pintu seperti orang yang sedang berjaga-jaga. Setelah memastikan keadaan aman Tarno duduk di sebelahku. Tarno : Yang cepet ya Bu makannya,teman saya jangan sampai tau ya Bu. Selly : Mas Tarno g makan ? Tarno : Jatah nasi saya ibu saja yang makan,nanti saya bisa beli diluar..maafkan saya Bu Selly Selly : Maaf untuk apa mas Tarno ? ujarku makin bingung.. Tarno : Hanya ini yang bisa saya lakukan.. Selly : Tolong jelaskan pada saya Mas,ada apa dengan semua ini ? Tarno : Oke,saya akan cerita..tapi ibu udahan ya makannya.tangannya saya ikat lagi,g lama lagi teman saya pasti kembali. Selly : Jangan..saya mohon tolong saya Tarno : Maaf Bu,tapi saat ini saya tidak berdaya.Ibu nurut aja ya..nanti malah saya yang dikeroyok sama teman-teman saya. Selly : Baiklah Mas,ujarku pasrah.. Sembari mengikat tanganku kembali Tarno mulai bercerita, Tarno : Tentang siapa saya,nanti ibu juga akan ingat sendiri.Yang jelas sekarang,saat ini ibu sedang dalam bahaya.Saya dan teman-teman saya dibayar untuk menculik dan menyekap ibu.Saat ini,orang yang membayar kami sedang menuju kesini, Selly : Siapa orangnya mas ? Tarno : Saya gak bisa bilang Bu,ibu yang sabar ya..saya akan usahakan menjaga dan menolong ibu meskipun saya tidak mempunyai daya untuk menolong Ibu Selly : Tapi mas Tarno.. GUBRAKKK !!! pintu terbuka dan muncullah tiga orang pria dengan wajah menyeramkan.Satu orang adalah pria tadi,dan dua orang lagi yang satunya dengan kumis tebal dengan badan penuh tato dan satunya lagi gendut dengan bekas luka di pipinya. Wauuu ada yang mau jadi jagoan rupanya,ujar si gendut sambil menendang Tarno yang sedang duduk di sampingku,lalu si pria berkumis pun menendang Tarno tepat di ulu hatinya. Cong lu pasak pintu nya ! ujar si pria gendut kepada pria yang menelfon tadi yang ternyata bernama Acong. Bersama si pria berkumis,si pria gendut mengeroyok tubuh kurus Tarno, “Stop..tolong berhenti,dia ngga salah” ujarku melerai.Kasihan rasanya melihat Tarno yang babak belur tanpa perlawanan. Pria berkumis : loe kirain gue g tau lo mau nyerobot duluan buat entotin si nyonya dengan gaya sok jagoan lo ah ? gue sengaja nguping dengerin gaya sok pahlawan lo tarno !hahaha Tarno : ampun bos..ampun..gue g tega bos,gue utang budi sama dia bos..ampun bos..gue Cuma kasih makan doang bos.. Pria berkumis : diam lu bangsat !! ujar si pria berkumis menendang kepala Tarno, Aku hanya bisa memejamkan mata,tak tega melihat Tarno..hutang budi apa yang dia maksud,aku pun tidak tau. Acong : udah bos..udah.nanti mampus dia Pria berkumis : sekali lagi lu berulah gue bunuh lu..udah Cong ikat dia,nanti ganggu pesta kita aja. Si pria berkumis pun duduk di dekatku,perlahan dia elus wajahku.. Pria berkumis : Apa kabar Nyonya ?? Selly : Siapa kalian ? tolong lepaskan saya ? ampuni saya ! Pria berkumis : Kami cuma dibayar nyonya,dibayar untuk menculik nyonya dan dikasih bonus buat entotin nyonya.Awalnya sih kami g selera disuruh ngentotin emak-emak yang memeknya udah longgar kayak nyonya,hmmm…tapi boleh juga nih buat pesta,dibayar lagi ! ujar si pria berkumis sambil meremas kasar payudaraku.. Acong : udah mulai aja bos..selera gue banget nih wanita montok kayak begini ! Pria berkumis : lo duluan aja..grepe-grepe aja dulu.tapi memeknya gue yang pertama ya..gue mau makan dulu. acong : hmm okelah bos..kebetulan gue habis nonton bokep perkosaan tante-tante jepang,kita gangbang aja nii tante sampai pingsan.. Perlahan acong mulai berjalan ke arahku diikuti si pria gendut yang juga mulai membuka resleting celananya.
ns 15.158.61.8da2