Kenikmatan Perampok Bank [18+]
5333Please respect copyright.PENANAbjf8ou07si
5333Please respect copyright.PENANAWzQ3M04z2I
Para tokoh:
Aris Hendrawan
Pengusaha Mutiara
Suami Kristin
35 Tahun
Kristin
IRT (Ibu Rumah Tangga)
Istri Aris Hendrawan
30 Tahun
Partodi
Satpam Bank
5333Please respect copyright.PENANAN3qJr0TvWf
5333Please respect copyright.PENANAoqEizkT2hD
5333Please respect copyright.PENANAjTyjm6R0rr
5333Please respect copyright.PENANAA3uV22bUs6
5333Please respect copyright.PENANAG136WA72pE
Chapter 01
Pandangan Suami
5333Please respect copyright.PENANAmDn2x4kymB
5333Please respect copyright.PENANAibO24WjCED
Perampokan bersenjata di bank siang itu membawa pengalaman traumatik bagi Aris Hendrawan (35), seorang pengusaha mutiara. Siang itu ia bersama istrinya Kristin (30) berada dalam bank tersebut untuk sebuah transaksi keuangan perusahaan mereka.
5333Please respect copyright.PENANAowLDomvdde
Suasana bank cukup ramai, bersama para nasabah lainnya Aris dan Kristin mengantri menunggu layanan kasir. Tiga kasir bank sibuk melayani nasabah, satu persatu.
5333Please respect copyright.PENANAqZxxkW2U6l
Lima orang lelaki perbusana serba hitam ditutup jaket kulit hitam tiba-tiba masuk ke ruang tunggu dan langsung mengeluarkan senjata api jenis pistol dan sebuah laras panjang.
5333Please respect copyright.PENANAcEbtzDQrRa
"“Jangan ada yang bergerak.. semuanya diam, jangan membuat tindakan ceroboh atau kepala kalian akan pecah,"” teriak seorang lelaki yang memimpin.
5333Please respect copyright.PENANA8CioFmoBZr
Ini perampokan, pikir Aris. Suasana sempat kacau penuh teriakan dan para nasabah berhamburan, Aris mengikuti beberapa nasabah yang lari ke lantai dua.
5333Please respect copyright.PENANAb17U1DtnbU
Kawanan rampok itu kemudian menyebar, dua orang masuk ke sisi kasir, sedangkan tiga lainnya sibuk mengacungkan senjata ke nasabah. Seorang lainnya mengejar nasabah yang lari ke lantai dua. Aris dan enam nasabah dilantai dua tak berkutik ditodong senjata, mulit mereka ditempel lakban, sementara para nasabah di lantai dasar juga sudah sepi tak berani bersuara.
5333Please respect copyright.PENANANmEq2jSlvr
Kawanan rampok mengikat para nasabah. Ada yang tiga menjadi satu, ada yang dua menjadi satu, dan semua mulut mereka ditempel lakban. Dari balkon dalam lantai dua, bisa melihat semua di lantai satu, tapi ia mendadak khawatir karena tidak melihat Kristin istrinya.
5333Please respect copyright.PENANAH7LFNtynNJ
Seorang perampok menjaga di pintu, satpam yang berjaga di meja dalam juga tidak terlihat, hanya pakaiannya tergeletak di lantai, mungkin ia ditelanjangi rampok. Dua kawanan rampok naik ke lantai dua untuk memeriksa letak brangkas diantar seorang wanita kasir yang ditodong pistol.
5333Please respect copyright.PENANAoVRF2dRJYp
Aris mencoba bergeser ke ujung balkon, ia mencari Kritin. Aris lega, ternyata Kristin berada di sebuah lorong sempit menuju toilet. Aris meihatnya terikat menjadi satu dengan seorang lelaki tegap, ia pasti satpam bank, karena hanya mengenakan celana kolor dan kaos dalam.
5333Please respect copyright.PENANAnw5VDDCVfv
Tubuh Kristin dan satpam itu terikat menyatu berhadapan dilakban melingkar dibagian pinggang dan dada. Tangan mereka juga diikat lakban ke belakang. Keduanya berbaring dilorong menyamping berhadapan, mulut masing-masing juga tertutup lakban.
5333Please respect copyright.PENANAvvNEtmh7wK
Dalam suasana tegang itu, Aris melihat satpam dan Kristin terus berusaha melepas ikatan mereka dengan cara bergerak terus bersamaan untuk melonggarkan lilitan lakban.
5333Please respect copyright.PENANAaytdigCYZu
Perampokan berjalan hampir satu jam, sampai akhirnya kawanan rampok berhasil kabur membawa jarahannya. Aris bersyukur, Kristin dan satpam bank akhirnya terlepas dari ikatan. Si satpam kemudian membantu nasabah lainnya sementara Kristin membuak ikatan Aris.
5333Please respect copyright.PENANA7KyyhOpe3p
Aris : "“Untung kita nggak diapa-apakan ya ma..,”" kata Aris merangkul istrinya. Mereka kemudian pulang.
5333Please respect copyright.PENANAEfijrwdZQq
5333Please respect copyright.PENANAzlizceqgjD
5333Please respect copyright.PENANAZYGpCCqmiE
Chapter 02
Kasaksian Istri
5333Please respect copyright.PENANAlaIujxBCjA
5333Please respect copyright.PENANAeb8lnZcWEX
5333Please respect copyright.PENANA73LT8jy0DV
Bagi Kristin, perampokan di bank itu menimbulkan trauma sesaat tetapi berakhir dengan sensasi seks yang selama ini tak pernah ia bayangkan. Terikat di lorong sempit dengan tubuh berdempetan berhadapan dengan lelaki lain membuat Kristin risih bukan kepalang, apalagi si lelaki hanya mengenakan kaos dalam dan celana kolor. Tapi perasaan itu terkubur lantaran takut yang dirasakannya melihat kawanan rampok bersenjata itu. Sekitar tiga menit berbaring berhadapan seperti itu, Kristin melihat lelaki di depannya berhasil membuka lakban di mulutnya setelah beruang keras mendorong lakban itu dengan lidahnya.
5333Please respect copyright.PENANARFB32WhuEa
Partodi : "“Tenang bu.. saya Partodi satpam di bank ini. Maaf pakaian saya tadi dilucuti rampok. Sepertinya sekarang mereka sedang membongkar brangkas dan tak mungkin kembali ke mari, ayo kita berusaha lepaskan ikatan ini bersama ya..,”" kata satpam Partodi.
5333Please respect copyright.PENANA5lIH5T5GWo
Kristin mengangguk saja dan berharap upaya mereka berhasil. Partodi kemudian melepaskan lakban di mulut Kristin dengan cara menggigit sisi lakban dan menariknya. Kristin sempat terpekik merasakan perih bibirnya tertarik rekatan lakban, tapi kemudian berusaha tenang.
5333Please respect copyright.PENANAhcj64VXkf4
Kristin : “"Terus bagaimana caranya,”" tanya Kristin menanyakan cara mereka melepaskan ikatan lakban di tubuh. Sepertinya sulit karena masing-masing tangan mereka terikat ke belakang dililit lakban, sementara lakban lainnya melilit rapat menyatukan bagian pinggang, perut mereka berdempetan.
5333Please respect copyright.PENANAnzMwz2lCDE
Partodi lalu menjelaskan pada Kristin bahwa sifat karet pada lakban dapat digunakan sebagai kesempatan mereka lolos dari ikatan. Caranya dengan terus bergerak agar lakban menjadi molor dan longar elastis.
5333Please respect copyright.PENANAUEFOELyAi8
Partodi : "“Kita masih punya kaki yang bebas Bu. Saya akan membalik badan dan ibu harus berusaha berposisi di atas saya. Setelah itu kaki ibu bisa menjejak lantai mendorong ke arah atas tubuh saya… mungkin akan berhasil,”" kata Partodi.
5333Please respect copyright.PENANAzGiHmQYjff
Ia segera mengubah posisi mereka dari yang sebelumnya berbaring miring berhadapan, menjadi saling tindih, Kristin berada di atas. Ini dilakukan Partodi agar Kristis tidak merasa berat jika Partodi yang berada di atas, sebab bobot Partodi yang tinggi besar tentu akan menyusahkan Kristin bila tertindih.
5333Please respect copyright.PENANAh5S9w14hLK
Posisi Kristin sudah di atas tubuh Partodi. Ia menuruti perintah Partodi dan mulai menggerakan badannya ke arah atas tubuh Partodi dengan menjejakkan kaki di lantai. Tapi rok span yang dikenakannya menghalangi usaha Kristin menjejakkan kaki secara maksimal mekantai, sebab ia harus lebih mengangkangkan kakinya agar bisa melewati kaki Partodi di bawah kakinya.
5333Please respect copyright.PENANAIlbtr4Mc1k
Kristin terus berupaya dan akhirnya ia bisa mengangkangkan kaki lebih lebar, akibat gesekan tubuh mereka, rok Kristin naik sampai bongkahan pantatnya terlihat. Tapi tak apa, pikir Kristin, demi usahanya menjejak kaki ke lantai. Lagi pula Partodi tak mungkin melihat pantatnya karena ia berada di bawah Kristin.
5333Please respect copyright.PENANACWzIefggjv
“Partodi : "Terus goyang bu.. sudah mulai longgar ikatannya,”" Partodi berbisik pada Kristin.
5333Please respect copyright.PENANAdeIdk7463F
Entah mengapa kata-kata “goyang” yang dibisikan Partodi membuat Kristin risih. Ia baru sadar gerakannya berusaha melepas ikatan terkesan menjadi gerakan yang erotis. Ia juga baru sadar kalau sejak tadi payudara 36Dnya terus menggerus dada Partodi, dan gerakan demi gerakan yang menimbulkan gesekan di tubuh keduanya mulai mempengaruhi libido Kristin.
5333Please respect copyright.PENANArN5z4FyBbD
“Kristin : "Astaga.., bang Partodi. Apa ini..? kok terasa keras.. Tolong bang, abang nggak boleh terangsang.. ini dalam perampokan..,”" Kristin berbisik balik ke Partodi saat merasakan sesuatu benda mengeras hangat terasa di bawah pusar Kristin.
5333Please respect copyright.PENANAHaeECAWlXf
Penis Partodi rupanya ereksi setelah beberapa lama merasakan gesekan tubuh Kristin.
5333Please respect copyright.PENANA8RycXdSmn4
Parodi : "“Oh.. ehh.. maaf bu.. saya sudah berusaha untuk mengabaikan rasanya tapi gesekan-gesekan itu mengalahkan pikiran saya Bu. maaf Bu.. tapi saya pikir ini alami bagi lelaki, yang terpenting sekarang kita harus terus berusaha melepas ikatan ini Bu.. sebelum perampok itu kembali ke mari,"” kata Partodi agak gugup dan malu menyadari Kristin mengetahui penisnya mulai bangun.
5333Please respect copyright.PENANAbfJirtjetU
Kristin : “"Ya sudah.. nggak apa-apa, asal bang Partodi jangan macam-macam ya..,"” kata Kristin.
5333Please respect copyright.PENANAPqwHsOjSiF
Ia sadar tak bisa menyalahkan Partodi. Dan lagi benar apa Partodi bilang bahwa itu sangat alami dan Kristin juga merasakan hal yang sama, ada kenikmatan menjalari tubuhnya setiap kali gerakan bergesek yang ia lakukan.
5333Please respect copyright.PENANAR9t0SIOsrn
Pikirnya, perampokan bank lah yang menyebabkan mereka berdua berada dalam posisi terikat seperti itu, dan mereka harus bersama kompak melepaskan ikatan tersebut.
5333Please respect copyright.PENANAEOB64kBqYq
Kristin kembali memusatkan pikirannya pada upaya melepaskan lakban. Ia kembali menggerakan tubuhnya menggesek tubuh Partodi dari atas ke bawah dan sebaliknya dari bawah ke atas, agar ikatan lakban melonggar. Upayanya cukup berhasil, kini jarak gesekan sudah bisa lebih jauh menandakan lakban mulai longgar elastis.
5333Please respect copyright.PENANAAwBpUUsmo1
Bagian perut Kristin sudah bisa menjangkau perut Partodi bagian atas, Kristin berusaha terus menjejak lantai agar tubuhnya terdorong naik lebih jauh.
5333Please respect copyright.PENANALcbZI5nKtk
Partodi : "Ehmm bu.. coba lagi ke bawah.. terus dorong lagi ke atas.. sudah mulai longgar lakbannya..,”" suara Partodi semakin parau.
5333Please respect copyright.PENANAa8vsaDdmiR
Tubuh Kristin yang terdorong ke atas membuat penis Partodi kehilangan sentuhan, sebab selangkangan Kristin kini sudah diatas melewati ujung penisnya.
5333Please respect copyright.PENANAYIo8n721gq
Kristin setuju dengan Partodi, mungkin gerakan harus kembali ke bawah lalu kembali lagi ke atas sehingga ikatan lakban makin molor elastis. Tapi gerakan ke bawah yang dilakukan Kristin justru membuat keadaan mereka berdua berubah. Pikiran masing-masing milau terpecah antara kenikmatan yang mulai dirasakan atau upaya melepas lakban.
5333Please respect copyright.PENANAtpGB35aY4f
Kristin : "“Enghhh..,”" Kristin melenguh kecil.
5333Please respect copyright.PENANAPB8Igh8YT2
Ia merasakan ujung penis Partodi menyentuh CD yang dipakainya. Panis Partodi yang sudah sangat tegang terdorong keluar dari balik celana kolornya, lantaran gesekan membuat kolornya melorot. Kini, setiap gerakan Krsitin membuat koneksi ujung penis Partodi kian terasa mendorong-dorong CD Kristin. Rasa nikmat kekenyalan itu terasa semakin sering di bibir vagina Kristin yang terhalang CD.
5333Please respect copyright.PENANAJHUgNzCC5Z
Kristin terus berupaya memecah pikirannya agar tetap konssntrasi beregerak demi melepas ikatan lakban, tapi semakin bergerak dan semakin gesekan terjadi membuah gairah seksualnya terdongkrak naik. Lama-lama ia merasakan CD nya membasah oleh cairan vagina nya sendiri. Apalagi, dari bawah Partodi juga terus bergerak berusaha melepaskan ikatan lakban ditanganya yang tertindih ke belakang. Hal ini membuat erotisme tersendiri dirasakan Kristin.
5333Please respect copyright.PENANAzjiH8Rw9Cy
Kristin : “"Enghh.. ahhss..,"” Kristin mendesah dan menghentikan gerakannya. Ia menyadari kini posisi sudah sangat gawat. Gerakan-gerakannya justru mengantar ujung penis Partodi mengakses bibir vaginanya lewat sisi kiri CD-nya. Kristin merasakan kepala penis Partodi sudah berada tepat di tengah bibir vaginanya yang basah dan sudah tidak terhalang CD yang kini melenceng ke samping.
5333Please respect copyright.PENANAA3mkAAKxyH
Partodi : "“Hmm.. bu, kenapa berhenti.. sudah hampir lepas ikatannya nih..,”" Partodi terus bergerak berusaha melepas ikatan tangannya.
5333Please respect copyright.PENANAebqIX7AxQr
Tapi ia juga merasakan penisnya sudah menyentuh kulit vagina Kristin secara langsung, karena sisi CD kristin yang membasah tergeser ke samping.
5333Please respect copyright.PENANA5EQm2E26Jp
Kristin berusaha mengembalikan konsentrasinya, dan berusaha menjejak kaki ke lantai agar tubuhnya naik dan vaginanya menjauh dari penis Partodi. Namun upayanya gagal, kini ikatan lakban justru mengancing posisi itu, Kristin tak mungkin naik, hanya bisa turun ke bawah beberapa kali lalu naik lagi setelah ikatan melonggar kembali.
5333Please respect copyright.PENANAYUM9Q2L3Kw
Kristin mulai putus asa. Ia harus bisa lebih cepat melepaskan ikatan lakban itu sebelum penis Partodi mengakses lebih jauh vaginanya. Pikiran sadarnya masih berjalan dan menyadari sesaat lagi ia akan disetubuhi Partodi, dalam keadaan terpaksa begitu.
5333Please respect copyright.PENANADhfXRXTDVY
Konsentrasi Kristin gagal. Gerakan Partodi dari bawah membuat kepala penisnya mulai masuk membelah bibir vagina Kristin.
5333Please respect copyright.PENANA0V9cbUqeAv
Partodi "Ough..,”" Partodi tak kuasa menahan desah kenikmatan merasakan kepala penisnya menguak bibir vagina Kristin.
5333Please respect copyright.PENANAnm2vl4HePX
Ia terus bergerak berusaha melepas ikatan ditangannya yang tertindih tubuh, tapi setiap gerakannya membuat kepala penisnya mulai bermain keluar masuk di bibir vagina Kristin.
5333Please respect copyright.PENANABmz8pkxQGn
Hal itu memberi sensasi kenikmatan pada Kristin, ia masih berusaha diam diatas tubuh Partodi sampai ada kesempatan menjejak kaki agar vaginanya menjauh dari penis Partodi. Kristin akhirnya berspekulasi. Sekali gerakan ke bawah, lalu sekuat tenaga menjejak kaki ke lantai tentu akan membantunya menjauhkan vaginanya dari penis Partodi.
5333Please respect copyright.PENANAXVdFpbZ5oR
Kristin : "“Enghhsshh.. ahh.., Bang jangan gerak duluhh.. ini nggak boleh terjadi Bang, saya wanita bersuami dan abang pasti sudah beristri kan?" kata Kristin, wajahnya bersemu merah. Tubuh dan wajah Kristin serta kulitnya yang putih mirip dengan artis Mona Ratuliu.
5333Please respect copyright.PENANAlj1GKKIghp
Partodi : "“Iya bu.. saya juga pikir begitu. Tapi bagaimana lagi, posisi kita sulit berubah selama ikatan ini..,”" jawab Partodi, ia juga menjadi serba salah dengan posisi itu.
5333Please respect copyright.PENANArTzaBMHB0n
Kristin : "“Oke bang.. sekarang gini aja.. saya akan bergerak turun, dan mungkin itu akan terjadi.. anu abang bisa masuk ke anu saya.. tapi itu hanya sekali ya, dan saya akan mendorong ke atas membuatnya lepas lagi. Setelah itu kita konsentrasi lagi untuk melepas lakban sialan ini..,"” kata Kristin dengan nafas berat.
5333Please respect copyright.PENANApGMTpU1pCi
Partodi : "Iya.. iya. Terserah ibu. Tapi tolong saya jangan dilaporkan ke atasan saya apalagi polisi bu. Kalau kontol saya masuk ke pepek ibu.. nanti saya dibilang memperkosa,”" kata Partodi polos ketakutan.
5333Please respect copyright.PENANAqWR2vUi9z8
Partodi : "“Hnnggaak bang.. ini kan karena perampokan sialan itu, jadi bukan salah saya atau abang.. kita sama-sama berusaha keluar dari masalah ini kok.. sekarang abang diam ya.. saya akan berusaha. Ehmm… enghhmmmpp… ahssstt banngghh… ahhhkksss,”" kata Kristin.
5333Please respect copyright.PENANAjU2ituIcM5
Kristin mengerakan tubuhnya bergeser ke bawah. Gerakan itu membuat bibir vaginanya yang sudah menjepit ujung penis Partodi menelan setengah penis itu.
5333Please respect copyright.PENANAAnkqhcXvN7
Partodi agak hitam kulitnya, tapi wajahnya manis seperti artis Anjasmara, dan badannya kekar. Penis Partodi dirasakan Kristin lebih besar dan padat dari penis Aris suaminya. Kristin merasakan sensasi nikmat saat kepala penis Partodi terbenam di vaginanya.
5333Please respect copyright.PENANAGnuSXHCCOn
Partodi : "“Ayo bu.. dorong lagi ke atas biar lepas,”" kata Partodi khawatir karena kini penisnya sudah mulai menyetubuhi Kristin.
5333Please respect copyright.PENANApK1Y72y9b1
Kristin : "“Iya bang.. hmmmpphh aahhss… banghhsss.. emmpphh.. ahssss,”" kata Kristin.
5333Please respect copyright.PENANA6hQFSOEWDO
Kristin berusaha menjejak kaki ke lantai agar tuuhnya terdorong ke atas dan penis itu lepas dari vaginanya, tapi keadaan tak berubah, ikatan lakban mengancing bagian pinggang mereka membuat Kristin tak mungkin menaikkan tubuhnya.
5333Please respect copyright.PENANA6LYKgUYQmU
Kristin : “"Akhhss.. bangghh.. gimana inihh.. ahsss..,”" tanya Kristin kembali diam tak bergerak, separuh penis Partodi yang dirasanya membuat nafasnya semakin berat.
5333Please respect copyright.PENANA3xy9CBRthJ
Partodi : "“Oke.. sekarang ibu diam saya biar tidak semakin masuk kontol saya. Saya akan berusaha melepas ikatan tangan saya bu.. engghhh,"” jawab Partodi mengangkat pinggulnya dan pantatnya menjauh dari lantai agar tangannya bisa bergerak bebas, lalu berusaha melepas dua tangannya dari ikatan lakban. Peluh sudah membasahi tubuh keduanya.
5333Please respect copyright.PENANAoMgpG5OVHZ
Partodi melakukan itu beberapa kali. Pinggul dan pantatnya yang terangkat menjauh dari lantai membuat akses penisnya masuk lebih dalam ke vagina Kristin. Kristin sudah pecah konsentrasi, kini pikirannya hanya merasakan kenikmatan separuh penis Partodi yang keluar masuk perlahan ke vaginanya mengikuti gerakan pinggul Partodi.
5333Please respect copyright.PENANA3kXtRo2NPB
“Kristin :"Akhhss Bangghhss ouhh.. akhhh.. ahkkk… enghhhmm,”" Kristin semakin mendesah, kini pinggul Kristin melayani gerakan Partodi, ia malah berusaha agar penis Partodi terasa lebih dalam di vaginanya.
5333Please respect copyright.PENANAV5t68VtrxK
Tangan Partodi sudah terlepas dari ikatan dan kini bebas. Tapi libido yang sudah tinggi membuat Partodi bukannya melepaskan ikatan lakban di pinggang mereka, ia justru membuak kancing-kancing baju Kristin dan meremasi payudara Kristin.
5333Please respect copyright.PENANAVZsRwHezxY
Kristin : "Emmphhh… banghhsss emmphhhhsss,”" Kristin semakin hilang kendali diperlakukan seperti itu, kini bibirnya menyambut bibir Partodi, mereka berkecupan sangat dalam dan cukup lama.
5333Please respect copyright.PENANAj2GNkGrpuq
Partodi meloloskan susu Kristin dari Bra-nya dan mulai menghisapi payudara Kristin, lalu kedua tangannya mengarah ke bawah dan mengamit sisi CD Kristin agar penisnya mengakses jauh vagina Kristin. Saat itu penisnya sudah bisa masuk utuh ke vagina Kristin, tangannya menekan dan meremasi pantan Kristin membuat Kristin semakin mendesis.
5333Please respect copyright.PENANAqk2XhhqU8I
Partodi : “"Ouhgg.. ahhgg.. bu.., tangan saya sudah lepas.. kita bebasin dulu ikatannya atau bagaimana? ouhgg,”" Partodi bertanya sambil menahan kenikmatan digenjot Kristin. Ya pinggul Kristin sudah cukup lama menggenjot Partodi membuat penis Partodi bebas keluar masuk ke vagina Kristin.
5333Please respect copyright.PENANApdxa1HK0ZM
Kristin : "“Akhh banghh… sshh.. terserah abanghhh sekaranghhh.. ouhss..,”" jawab Kristin yang sudah sangat melayang merasakan kenikmatan penis Partodi, apalagi rangsangan Partodi secara liar di payudaranya membuatnya semakin hilang kendali.
5333Please respect copyright.PENANAYKCwUBkgj9
Partodi : “"Baik buhh.. akhh.. kalau begituhh kita tuntaskan duluh.. ouhsss..,”" lanjut Partodi kemudian melepaskan ikatan tangan Kristin tapi membiarkan ikatan di pinnggang mereka tetap seperti semula.
5333Please respect copyright.PENANAC2ATbvQKcV
Kristin : "Iyaahh banghh.. terusinnn duluhh… akhhsss.. ouhh…,”" kata Kristin.
5333Please respect copyright.PENANAQWB1pCEX1n
Tangan Kristin yang sudah bebas langsung merangkul leher Partodi dan keduanya kembali saling berpagutan, sementara gerakan pinggul Kristin semakin liar.
5333Please respect copyright.PENANA0fp8Kg0U9A
Masih disatukan dengan ikatan di pinggang, Partodi membalikan tubuh Kristin sehingga kini Kristin ditindihnya. Ia lalu menggenjot pantatnya membuat penisnya membobol vagina Kristin secara utuh. Seketika cairan vagina Kristin pun keluar sehingga menimbulkan bunyi kecilpakan setiap kali berbenturan dengan pangkal penis Partodi.
5333Please respect copyright.PENANAaJ2H8LQbsL
Kristin merasakan gerakan Partodi makin keras dan makin cepat mengakses vaginanya, kenimatan mulai memuncak di klitorisnya seolah mengumpul panas hingga bongkahan pantatnya. Ia mengimbangi gerakan Partodi dengan menggoyangkan pinggulnya.
5333Please respect copyright.PENANAR5GDIWjNVE
Kristin : "“Oughh.. banghhhss… akhhsss.. sayaahhh banhgg… akhhhsss say..ah.. sampaaiiihhh bangghhsss… ouhhhggg…,”" teriak Kristin merasakan klimaksnya memuncak, pertahanannya bobol dihantam penis Partodi yang terus menerus menghujam. Tubuhnya menegang merasakan kontraksi otot vaginanya berkedutan intens mengantar kenimatan puncak.
5333Please respect copyright.PENANAuOfiyaQXPW
Partodi : "Aghh… ahhh… yehh… buhhh… akhhsss uhhh…mmmpphhh..,”" teriak Partodi membenamkan seluruh penisnya ke vagina Kristin dan melepas spermanya menyembur dinding rahim Kristin sambil bibirnya langsung melumat bibir Kristin. Tubuh keduanya seakan menegang bersamaan mencapi klimaks seksual.
5333Please respect copyright.PENANAt7USty63IZ
Beberapa saat setelah itu, Partodi lalu melapas iakatan lakban yang menyatukan pingang mereka. Mereka berdua lalu merapihkan busana masing-masing. Perampokan baru saja usai, dan kawanan perampok sudah meninggalkan bank dengan barang jarahannya.
5333Please respect copyright.PENANAEbEzucvGLL
Partodi : "“Emm.. bu.. maafkan atas yang bausn terjadi bu. Saya hilaf… engg..,”" kata Partodi.
Kristin : "“Sudah.. sudah bang. Lupakan saja ya.. saya juga hilaf..,"” kata Kristin memotong pembicaraan Partodi. Keduanya lalu berkenalan lebih jauh dan berjanji untuk sama-sama menyimpan kejadian itu hanya di antara mereka berdua.
5333Please respect copyright.PENANAupAwojby6I
Keduanya lalu berpisah, Partodi menolong membebaskan nasabah bank di ruang tunggu, sementara Kristin mencari Aris suaminya yang terikat di lantai dua. Kristin menjaga rahasia bahwa apa yang dilihat Aris dari lantai dua tak seperti yang sesungguhnya terjadi dan dinikmati olehnya.
ns 15.158.61.20da2