Suatu pagi, setelah beberapa bulan awal mula perselingkuhan kedua anaknya, Hanifah sedang menjemur pakaian di belakang rumah. Beberapa meter dari tempat pakaian dijemur, sepasang mata menatap tajam ke sekujur tubuh Hanifah, memperlihatkan dada bagian atas dan seluruh bahu putihnya yang menggantung.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeIGHAsWJD5
Rambutnya yang kering, tandanya dia belum mandi, diikat kembali, memamerkan wajah cantiknya. Meon sedang bersandar pada kusen jendela dapur sambil memandangi jenazah ibunya yang selalu ia jaga selama beberapa bulan terakhir.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpXvCKALSei
Hanifah sadar Meon memperhatikannya. Dia membiarkannya begitu saja, dan terkadang dia sengaja membungkukkan punggungnya di depan Meon. Biarkan Meon mengukus dan terus melayaninya dengan setia.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJD9LtnifdE
Baginya, level Meon di ranjang kini lebih tinggi dibandingkan suaminya. Selama masih ada kesempatan, tak mungkin dapat banyak, sedikit pun, maka bangkitlah dan lepaskan rasa rindu. Apalagi saat suaminya pulang dan berada di rumah.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0hrcYRdX9L
Suaminya sudah berada di rumah selama seminggu. Besok suaminya akan kembali bertugas di hutan. Proyek penebangan kayu masih tertunda di wilayah tersebut. Masih banyak lagi wilayah yang belum dieksplorasi.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡayUZlDqqmV
Selama sepekan itu, Sidek dan Hanifah kerap melakukan hubungan badan. Maklum, Sidek sudah lama tidak bisa mendapatkannya, bahkan yang terkuat pun hanya bisa di masturbasi oleh wanita Indonesia yang bekerja di gubuk kantin para pekerja. Itu juga punya modal.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0pdP6DjK57
Karena situasi yang tidak jelas untuk mengerjakan proyek tersebut, Meon hanya sering menikmati penisnya yang dihisap dan melakukan masturbasi oleh ibunya.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS73OqdPLC9
Biasanya saat Sidek pergi ke toko untuk membeli rokok atau bahkan saat hanya berdua di dapur. Sehingga Meon merasa sedikit bosan karena tidak bisa berbuat lebih banyak lagi dengan ibunya.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXW5B9XSoxo
Bahkan terkadang di malam hari ia melakukan masturbasi sendirian di atas tempat tidur sambil mendengarkan suara rengekan lembut ibunya. Kecemburuan mulai meningkat, tapi apa daya.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡScgPFBUIZK
Namun pagi itu, mereka berkesempatan menikmati kembali gairah persetubuhan terlarang tersebut. Kejadiannya saat Sidek keluar minum-minum di kedai kopi setelah diajak temannya.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjHhSbaQsIu
Setelah menjemur pakaian, Hanifah masuk ke dalam rumah. Ia melihat sepatu putrinya Shidah tidak ada di depan rumah. Matanya mencari sekilas Shidah. Di rumah tetangganya, terlihat sekelompok anak sedang bermain batu di teras rumah.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQKr0DZOO9A
Salah satunya adalah putranya, Shidah. Sepertinya baru sampai karena Hanifah melihat anaknya melepas sepatu dan naik ke teras. Dalam hatinya dia berbisik gembira, ada kesempatan emas yang menanti.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn00tXfKdn5
Segera Hanifah pergi ke dapur dan melihat Meon masih berdiri di depan jendela. Kali ini dia melirik ke luar jendela.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhjlPy4HU9s
“Hai.. menatap jauh, lihat?…. Ingat siapa?”, tanya Hanifah mengagetkan Meon dari lamunannya.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMEpS5abakx
“Kat ibu…..”, jawab Meon singkat.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡntK29fVod0
Sambil meletakkan keranjang pakaian kosong di lantai, Hanifah membungkukkan badannya dan memanfaatkan kesempatan itu untuk menekuk punggungnya, agar mata putranya terpejam. Meon hampir terbelalak melihat aksi menggoda ibunya.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfx20rDZ1Fq
Tubuh montok yang digendong itu ditatap penuh nafsu. Punggung ibunya yang bulat dan lebar ditatap dengan penuh minat. Meon segera menemukan Hanifah dan mereka berdua berpelukan dan berciuman mesra, berusaha menghilangkan rasa rindu yang berdenyut-denyut.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJXfgdaJOWH
Tubuh kedua anak itu saling berpelukan dan saling menyentuh sekujur tubuh seolah kekeringan yang mendalam menerpa naluri sensual masing-masing.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡImht7J3V1P
Hanifah tidak sabar. Lubang sensualnya sudah basah karena hasrat ingin menikmati k3maluan putranya. Perasaan sensualnya yang mengundang cinta hingga membiarkan seluruh tubuhnya diseksualisasikan oleh anaknya sendiri semakin menguasai dirinya.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡolineuc9WJ
Hanifah membalikkan tubuhnya dan berdiri sambil berpegangan pada tepian mesin cuci. Punggungnya yang sudah kaku semakin membungkuk ke arah Meon yang sedang memijat penisnya yang mencuat dari handuk yang masih melingkari pinggangnya.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Pv3Wv9VFl
Hanifah membuka kainnya di atas pinggangnya, memperlihatkan punggungnya yang montok dan lebar kepada putranya. Uap meon, ejakulasi di penisnya semakin kencang hingga sangat sulit untuk dengan mudah menyelinap ke kedalaman surgawi ibunya.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvbK5sBPmBa
Tapi matanya tertarik pada sesuatu. Ada sesuatu di antara punggung ibunya. Meon menunduk dan menggaruk sedikit lalu dia tahu, itu adalah air mani ayahnya yang masih tersangkut di celah punggung ibunya.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiwaeasqWuF
Tapi kenapa di dalam lubang? Ah, Meon tidak peduli. Cairan yang menempel di ujung jarinya itu dioleskan pada kain batik kemban milik ibunya yang dililitkan di pinggangnya. Meon memasukkan kepalanya ke dalam mulut v4gina ibunya.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGqL0AVewHi
Hanifah kemudian membantu penis Meon masuk ke tubuhnya. Lubang putingnya penuh dengan penis putranya. Tubuhnya tergeletak di mesin cuci di samping putranya dari belakang.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQkKnSmMw3c
Meon terus mengayun, dari lambat ke cepat dan sebaliknya. Hanifah benar-benar tidak tahan. Dia tidak seperti ini saat bersama suaminya. Mungkin seleranya lebih ke arah anaknya, Meon.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrZE5009Obu
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXU3oClcRAk
“Oohhh…. Oohhh…. Meonn…. Erghhhh…. Enak sayangku…..ohhhh…. “, rengek Hanifah.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5k6UrHhSgl
Meon terus mendorong ibunya sekuat tenaga ketika ia masih kecil. Ibunya benar-benar tenggelam dalam nafsu. Kegembiraan Hanifah akhirnya memuncak. Tubuhnya melengkung seperti udang, disertai sedikit keringat di tubuhnya.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9EwqSpp1Xa
Meon tahu, ibunya suka jika dia terus bermain tanpa henti. Sehingga ia tetap berkendara dengan penuh nafsu meski saat itu ibunya sedang kelelahan setelah mengalami klimaks.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoYNKgOljMS
“Meonn…. Suka?”, tanya Hanifah lembut sambil menggoda putranya yang sedang mengendarai tubuhnya dengan nyaman sambil berbaring di samping mesin cuci.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEE8AErjwTe
“Aku suka ibu… oohhh… Ibu sangat seksi…. Oohhh…”, suara Meon penuh nafsu.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuEkG1xxuRW
“Seksi sayang… Dimana? Apakah ini gelandangan? Hmm…. Ahhh…. “, goda ibunya sambil menepuk punggungnya.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPd10tK5BfF
“Uuhhh…. Uhhhh…. Uhhhh…. Seksi…. pantat ibu… Oohhh…”, ucap Meon dalam keadaan penuh nafsu.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgcPE5FPfSH
“Meon ingin ejakulasi sayangku…. “, tanya Hanifah.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx1PlxnM0gw
“Iya bu….. ohhhh….. aku sudah tidak tahan lagi… bu…. Oohhh…. “, rengek Meon dengan wajah cemberut menahan sesuatu yang ingin meledak keluar dari tubuhnya.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2p97JhnBHo
“Ohhh…. Susah sekali…… ahhhh….. ya.. in mm sayang…. “, tanya Hanifah penuh semangat.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOkC8CnhyUf
“Ahhhh!!! Ahhh!!! Makkk…..”, rengek Meon dengan air mani kentalnya yang muncrat deras memenuhi seluruh rongga pantat ibunya.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHJNPFbOb3J
“Oohhhh Meonnn… Ohhh… Banyak anak…… oohhh….banyak air Meonnn….”, rengek Hanifah sambil merasakan penis anaknya berdenyut mengeluarkan air mani di vaginanya.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwS62dOY8aI
Setelah puas, mereka berdua melanjutkan aktivitas masing-masing. Hanifah langsung menuju kamar mandi dan mandi, sedangkan Meon langsung menuju kamar tidurnya, berganti pakaian dan duduk menonton TV di ruang tamu. Dalam hati setiap orang, pertanyaan yang sama muncul berulang kali. Kapan Sidek mau kembali bertugas….
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbNHmHodKye
#
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYE283yUkdh
Tadi, Sidek berangkat pagi untuk berangkat kerja. Kali ini dia pergi lama sekali, mungkin satu atau dua bulan. Hanifah pura-pura sedih atas kepergian suaminya, padahal hatinya diliputi kegembiraan.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCYnGigpiJp
Setelah kepergian Sidek, Hanifah langsung menuju kamar mandi, mandi dan membersihkan diri. Sisa air mani Sidek yang masih pekat di sela-sela bokongnya dibersihkan. Begitu pula dengan efek air mani Sidek yang kering dan menempel di perutnya.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV2zwLCjOgS
Usai mandi, Hanifah langsung menuju kamarnya. Rambutnya dikeringkan menggunakan handuk. Seluruh tubuhnya dilap hingga kering. Tangannya membuka lemari, memilih pakaian apa yang ingin ia kenakan hari itu.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAdMKKZCAFf
Ia memilih kain batik berwarna merah. Tanpa mengenakan pakaian dalam, ia tetap mengenakan kain batik di tubuhnya. Pinggangnya diikat rapi. Lalu dia memilih baju apa yang cocok. Matanya tertuju pada kaos berwarna kuning cair yang terlipat rapi.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhwQNqSw9kk
Terus meraih dan mencari-cari. Bajunya terlihat kecil, pasti ketat di badannya. Sebenarnya cukup singkat. Pasti perutnya dan perutnya yang sedikit membuncit terlihat jelas. Hanifah tetap mengenakan bra berwarna hitam dan mengenakan kaos di badannya.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGkWsBXutqX
Badannya ibarat sarung nangka ketat yang dibalut kaos ketat berwarna kuning cair. Segala lekuk dan tonjolan di tubuhnya terlihat jelas. Dia terlihat seksi dengan pakaian seperti itu.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3iOUyiLpJn
Meski tubuhnya tak langsing seperti di masa mudanya, namun kekenyalannya yang semakin bertambah seiring bertambahnya usia terlihat jelas. Lengannya yang montok dan sembab terlihat kencang, begitu pula tubuhnya yang kencang berbalut kaos.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUQWrm0gGj7
Bra hitam yang dikenakan terlihat jelas dari baju yang dikenakan. Perut dan perutnya yang buncit terpampang di balik balutan kain batik ketat yang membalut tubuhnya. Belum lagi punggungnya.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJPTODnTvwo
Tubuhnya yang montok semakin menonjolkan punggungnya yang berlekuk karena kaos ketat dan bahan batik yang dikenakannya. Tonjolan besar di punggung lebarnya tak mampu disembunyikan oleh kausnya.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDfThDj3AWz
Kaosnya menempel di pinggang, menonjolkan seluruh punggungnya yang dibalut kain batik berwarna merah. Hanifah mengambil selendang kuning, memakainya di kepalanya lalu dia keluar menuju bengkel tempat Meon bekerja.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ56Bcq8LeJU
Suasana di bengkel tidak terlalu ramai. Boss Meon keluar untuk minum di kedai kopi di sana. Yang tersisa hanyalah Meon dan seorang pelanggan yang sedang menunggu sepeda motornya diperbaiki oleh Meon.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU5fL7qavnZ
Hanifah berjalan menuju Meon yang sedang jongkok membetulkan sesuatu di bawah mesin motor. Mata pelanggan yang sedang menunggu sepeda motornya diperbaiki terpesona melihat tubuh montok Hanifah berjalan menuju Meon.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqQJIOUOQzB
Payudara Hanifah yang cukup besar dan sedikit terkulai dilirik dengan marah. Perut Hanifah yang dibalut kaos dilirik penuh nafsu hingga pandangan tertuju pada perut tembemnya.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzp9zR5b9Se
Hanifah menghampiri Meon. Meon yang menyadari kehadiran ibunya langsung menghentikan pekerjaannya sejenak. Matanya tampak seperti dia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Seluruh tubuh montok Hanifah tampak naik turun.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqITKz7BX9d
“Err… bu… ada apa bu..?”, tanya Meon pada ibunya.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkztj0Eh9p0
“Tidak.. ibu hanya ingin bertanya.. Ayo kita kembali sebentar lagi.. ibu sedang membuatkan sarapan. Kamu belum sarapan kan?”, tanya Hanifah pada putranya.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTzsjBG1rTy
“Emmm..tunggu dulu ya bu.. Meon mau tunggu bos datang dulu.. Takutnya motor om belum siap..”, jawab Meon.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFmE7sW7FKs
“Ok…cepatlah…”, ucap Hanifah sambil berjalan meninggalkan Meon.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRU46ZbM8jS
Mata Meon dan mata pelanggan itu bulat memperhatikan punggung montok dan montok Hanifah yang dibalut kain batik berwarna merah. Kemudian Meon kembali melanjutkan pekerjaannya.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpP8lmx7F0z
“Nak.. apakah itu ibumu?” tanya pelanggan yang sedang menunggu sepeda motornya siap.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUmtrL3btQC
“Iya paman…kenapa?”, tanya balik Meon.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtCOzjKl5AC
“Tidak apa-apa.. ehh.. kamu lakukan dulu.. paman mau beli rokok sebentar..” ucap sang paman.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUoBt8g3E7k
Meon hanya mengangguk sambil terus berjalan pergi. Tujuannya bukan untuk pergi ke toko rokok melainkan untuk mengikuti Hanifah pulang dari jauh.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe0TI7SDz0r
Kemudian dia melihat Hanifah masuk ke dalam rumah melalui pintu dapur. Pria itu terus pergi ke sana. Pintu dapur yang terbuka membuatnya bisa melihat sekilas Hanifah yang sedang menyiapkan sarapan di atas meja.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfLGmp7ClSq
“Ehh.. paman.. sedang apa di sana?”, tanya Hanifah setelah ia sadar sedang diawasi seseorang dari luar rumah.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeLBYgBGIbQ
“Tidak apa-apa..paman jalan-jalan saja..kamu tinggal disini?”, tanya laki-laki itu.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtDjuHTzHM5
“Iya paman.. errr.. paman yang dekat bengkel itu ya?”, tanya Hanifah.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEM2gHQYGJI
“Iya… ohh.. bisakah kita ngobrol sebentar? Bolehkah saya masuk?”, tanya pria itu sambil terus melangkah masuk sebelum dipersilakan oleh Hanifah.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo5NO6RsJcD
“Err… oo.. masuk…”, jawab Hanifah, semuanya salah.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ19ZWHOLWIB
Kemudian lelaki itu terus berdiri di dekat Hanifah yang sedang membungkuk menyiapkan sarapan di atas meja. Ia menatap tajam punggung Hanifah yang bungkuk dan kaku yang dibalut kain batik.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDVXhFk7qJV
“Kak.. aku suka melihat kakak dari bengkel ini.”, Kata laki-laki itu. “Di mana suaminya?”, tanya laki-laki itu lagi.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaz1jtt5QLf
“Dia keluar untuk buang air besar.. itu di toilet belakang rumah..”, kata Hanifah menipu laki-laki itu sambil menunjuk toilet di belakang rumah yang sebenarnya tidak ada. digunakan lagi.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5IWfxkdibV
“Ohh…dia ada di sini…tidak apa-apa…paman ingin cepat..tapi sebelum suami kakak keluar dari toilet, bisakah kamu membantu paman sebentar..”, kata laki-laki itu. Ngocoks.com
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ37GMCNvR4
“Tolong paman?”, tanyanya pada Hanifah. Tanpa berkata apa-apa, lelaki
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd4KbTRoSf8
itu terus mengeluarkan penisnya yang sudah dibuka ritsletingnya. Dia melakukan masturbasi penisnya sendiri di hadapan Hanifah
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgftULISzCv
untuk pria Ia melihat penis pria itu tegang namun tidak sekuat milik putranya, Meon.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxveJoe0b7Y
“Kak… Paman suka dengan tubuhmu… Tolong dibuatkan paman… tolong…”, kata laki-laki itu sambil menyodorkan penisnya pada Hanifah.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡApKFliHPIh
“Apa ini? Baiklah paman keluar sebelum aku berteriak keras. Biarkan suamiku memukuli pamanku sampai mati. Ayo cepat! Keluar!”, bentak Hanifah sambil terus mendorong laki-laki itu keluar rumah.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj3FEvomBiv
Sadar bahwa kesempatannya untuk menikmati tubuh wanita gemuk itu belum tercapai, sang pria terus melakukan masturbasi dengan cepat, berharap air maninya akan menyembur keluar sementara tubuh gemuk yang dibalut pakaian ketat itu masih ada di depan matanya.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZrblRDsNI1
Sambil mundur akibat didorong Hanifah, ia memanfaatkan kesempatan itu untuk memanjakan mata sambil bermasturbasi memperhatikan tubuh seksinya.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqnfzznUzby
Akhirnya air mani pria itu muncrat langsung ke perut, kepala, dan paha Hanifah di luar kain batiknya. Kaos dan kain batik Hanifah terkena noda lendir kental milik lelaki tua itu. Hanifah semakin marah, mendorong tubuh pria itu semakin keras. Pria itu memanfaatkan kesempatan itu untuk memasukkan kembali penisnya yang menyusut ke dalam celananya.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡENIl4ZdOML
“Ok… aku keluar… Ok… terima kasih kawan…” ucap lelaki tua itu sambil terus keluar rumah, sambil tangannya memanfaatkan kesempatan itu untuk meremas pinggul Hanifah dan terus berjalan. keluar dari sana.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzcceryaFIj
Hanifah berdebar kencang. Selama ini ia mengira tubuhnya sudah tidak menarik lagi, namun sepertinya ia salah. Rupanya masih ada orang yang berharap bisa menikmati tubuhnya.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQXRf7ZwpER
Mungkin cara memakainya yang perlu ditekankan untuk memamerkan tubuhnya agar terlihat lebih seksi. Jika dulu hanya baju kurung longgar yang selalu menutupi tubuhnya saat keluar rumah, kini Hanifah tahu, ia harus lebih berani mengenakan pakaian yang lebih memperlihatkan bentuk tubuhnya.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡal9FdRF2Fx
Hanifah masuk ke kamar, membuka seluruh pakaiannya. Hanifah telanjang mencari baju di lemari. Matanya tertuju pada sepasang kebaya khas Jawa yang terlipat rapi di lemarinya. Itu baju yang dipakai Meon waktu kecil. Belum tahu apakah masih muat atau tidak. Hanifah dengan hati-hati memasangkan kain batik lepas itu ke tubuhnya.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjiQSWHQc0b
“Hmm…kencang juga…tidak terlalu jelek…nyaman juga…” bisik Hanifah sambil memutar tubuhnya dengan gaya di depan cermin.
2513Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvWQ4yfYf5t
