Kami menyewa sebuah kamar disebuah hotel yang cukup mewah . Sengaja aku pilih hotel berbintang lima agar lebih bebas tak ada yang mengganggu. Sedangkan anakku dititipkan dulu pada mertuaku.
Rupanya, saat menunggu kedatangan om Rudi, istriku terlihat gelisah.
"Pah, bagaimana kalau kita batalkan saja?" Katanya membuatku terkejut.
"Jangan mah, kita kan sudah sewa mahal kamar hotel ini dan memberi uang muka pada gigolo itu...." Cegahku.
"Aku jadi takut pah.."
"Takut kenapa?"
"Tak tahu nih pah, kok mama jadi gemetaran begini...." Keluh istriku.
"Tenang mah, tarik napas, santai saja...." Kataku menenangkan.
"Mama sebenarnya malu pah..."
"Kenapa malu? Kan tidak ada yang tahu kecuali kita?"
"Iya sih, tapi....."
Ucapan istriku terpotong oleh suara ketukan pada pintu hotel.
"Sepertinya dia datang.... Ayo buka pintunya!" Kataku.
"Papa saja yang buka..." Kata istriku balik menyuruh.
Aku lalu membuka pintu hotel. Benar saja yang datang Om Rudi, dia langsung tersenyum ramah begitu aku membukakan pintu.
"Maaf saya telat pak...." Katanya sambil mengulurkan tangan untuk salaman.
"Tak apa-apa om... Silahkan masuk..." Kataku.
Om Rudi masuk ke dalam kamar.
"Ini istriku om..." Kataku sambil menunjuk istriku yang sedang duduk di tepi ranjang.
Om Rudi kembali mengulurkan tangannya.
"Rudi..." Katanya dengan bibir tetap tersenyum ramah.
"Dina...." Jawab istriku pelan.
Sejenak kami terdiam. Sangat kaku. Tapi rupanya om Rudi sudah faham dengan keadaan ini.
"Baru pertama kali ya?" Tanyanya masih dengan senyum ramahnya.
"Iya om, kami baru kali ini..." Aku yang menjawab.
"Tenang saja, saya profesional dan bisa menjaga privasi.... Jadi servise apa yang bisa saya berikan?"
"Begini om... Istriku ingin mencoba bercumbu dengan lelaki lain... Hanya bercumbu tidak sampai bersetubuh...." Kataku.
"Oh begitu ya? Baiklah, tak menjadi soal...." Kata om Rudi.
Aku melirik ke arah istriku.
"Jadi kapan bisa kita mulai?" Kata om Rudi lagi.
"Sekarang juga bisa om...."
"Baiklah....." Om Rudi tanpa basa-basi lalu melepas pakaiannya satu persatu. Tubuh om Rudi ternyata gagah juga. Dadanya bidang penuh bulu. Dan berotot karena sering fitness.
"Bu Dina... Jangan menunduk saja, lihat kesini dong..." Kata Om Rudi setelah semua pakaiannya terlepas.
Istriku mengangkat wajah. Mukanya langsung bersemu merah. Dia melengos namun aku sempat melihat bibirnya tersenyum kecil. Aku yakin, istriku pasti terpesona oleh tubuh telanjang om Rudi. Apalagi kontol om Rudi benar-benar besar dan panjang seperti di dalam fotonya.
"Mah, lihat kontol om Rudi... Besarkan? Mamah suka?" Tanyaku.
Istriku melirik kepadaku.
"Suka tidak? Jangan malu-malu dong..." Aku memberi semangat.
"Iya Bu Dina, tak usah malu, mau pegang kontolku?" Kata om Rudi lalu maju selangkah mendekati istriku.
"Ayo pegang mah..." Suruhku.
"Ih...." Istriku melengos namun terlihat senyum tersungging di sudut bibirnya.
"Ayo mah, cobain... Papah tidak apa-apa kok mamah pegang-pegang kontol om Rudi...." Kataku lagi.
"Bener boleh pah?" Tanya istriku ingin yakin.
Aku mengangguk.
Istriku terlihat masih ragu. Lalu tersenyum malu. Namun tangannya bergerak untuk menyentuh kontol om Rudi.
"Genggam saja.... Kontol ini sekarang milik Bu Dina..." Kata om Rudi. "Terserah mau diapakan.."
Tangan istriku kemudian menyentuh ujung kontol om Rudi. Lalu Kontol besar om Rudi digenggam kemudian dielus-elus dengan lembut. Kontol itu bergerak dan terlihat makin bengkak.
"Be..besar sekali...." Desis istriku malu-malu.
"Silahkan emut kalau suka..." Kata om Rudi.
"Boleh pah?" Tanya istriku kepadaku.
"Boleh mah, sepong saja..." Jawabku santai.
Istriku jongkok lalu mendekatkan mulutnya pada ujung kontol om Rudi. Ujung kontol itu dikecup sebelum akhirnya dimasukkan ke dalam mulutnya.
Sluuuuurrrpp! Suara isapan pada kontol terdengar pelan.
Istriku masih terlihat kaku. Namun lambat laun isapannya terlihat lebih menggairahkan.
Sluuuuurrrpp sluuuuurrrpp!!!
Istriku melahap kontol om Rudi dengan rakus. Rasa malu dan segannya terlihat mulai menghilang.
"Bagaimana, suka mah?" Tanyaku penasaran.
"Eh... Iya pah...suka... Kontol om Rudi ternyata menggemaskan..
" Jawab istriku lalu melanjutkan aksinya menelusuri kontol besar dan panjang om Rudi.
Sluuuuurrrpp... Sluuuuurrrpp!!!
Kontol itu terlihat basah mengkilat oleh air liur istriku.
Aku menahan napas. Betapa menggairahkan melihat istriku nyepong kontol cowok lain. Aku langsung horny melihat aksi istriku itu. Kontolku bengkak menegang.
"Trus mah... Jilat dan kulum kontolnya..." Kataku menyemangati sambil mengelus kontol sendiri.
"Hemmm...hemmmm!!!" Istriku makin bergairah. Sedangkan om Rudi tampak biasa saja, dia berusaha untuk profesional dengan cara menahan diri untuk tidak terangsang secara berlebihan.
Setelah istriku makin terbiasa mengulum kontolnya, tiba-tiba om Rudi mengangkat tubuh istriku. Lalu membawanya ke atas ranjang.
"Eh hehe jangan..." Istriku melirik ke arahku.
"Aku tak akan memperkosa kok..." Om Rudi tersenyum.
Lalu kedua tangannya menjamah kedua susu istriku. Kedua bukit susu yang masih terbungkus baju dan bh itu diremasi dengan lembut.
"Ahh...." Istriku menggeliat. Lagi dia melirik ke arahku. Mungkin ingin melihat reaksiku saat kedua susunya diremas lelaki lain.
Om Rudi lalu menyelipkan tangannya ke balik baju istriku.
"Ohhh....hmmm..." Rintihan kecil terdengar lagi dari mulut istriku. Matanya terpejam menikmati remasan pada kedua susunya.
"Buah dada Bu Dina kenyal sekali.... " Puji om Rudi sambil meremas lalu memilih puting susu.
"Ohh ommm... Geli...." Istriku menggeliat.
Om Rudi terus memainkan susu istriku. Diremas dengan lembut lalu dipilin lagi putingnya.
"Buka bajunya ya Bu?" Tanya om Rudi.
Istriku tak menjawab. Yang dia lakukan hanya melirik ke arahku.
"Buka saja om..." Kataku bantu jawab.
Om Rudi lalu membuka satu per satu kancing baju istriku. Sampai akhirnya baju itu tanggal dari tubuh istriku. Kini istriku hanya memakai celana span dan bh saja.
"Hmmm indah sekali tubuhnya..." Puji om Rudi. Lalu dia menunduk. Bongkahan buah dada yang membusung dan masih terbungkus BH itu diciumi dengan lembut.
Muuuachh .. muuaaacch!!!
Istriku menggeliat. Dia pasti geli bongkahan susunya diciumi om Rudi.
Lalu om Rudi mengalihkan ciumannya. Bibir om Rudi bergerak ke arah leher, leher istriku itu ditelusuri tak ada yang terlewatkan.
"Ohhh ... Ommm..." Rintih istriku sambil menggelinjang.
Om Rudi terus beraksi. Selain bibirnya yang bergerak kesana-kemari menelusuri leher, kedua tangannya pun tak henti bergerilya meremasi buah dada dan bagian perut istriku.
"Oh hmm...." Istriku menggeliat lagi.
Srettt!!!
BH istriku ditarik lepas. Kini buah dada kenyal yang membusung terlihat dengan jelas. Montok. Dan putingnya mencuat.
Sreeet!!!
Tangan om Rudi beraksi kembali.
Tanpa bicara om Rudi menarik lepas celana span yang dipakai istriku, lalu menariknya bersama dengan celana dalam yang dikenakan istriku.
Sungguh apa yang dilakukan om Rudi saat membuka baju istriku terlihat sangat profesional. Tak ada paksaan!
Maka, terbukalah selangkangan istriku yang memiliki bulu-bulu hitam yang tercukur dengan rapi.
Aku langsung dapat melihat belahan kemaluan istriku mengkilat mengeluarkan lendir. Ya istriku ternyata sudah sangat terangsang. Kemaluannya mengeluarkan banyak lendir!
Om Rudi sudah tahu tugas dia untuk apa, tugas dia hanya memberikan kenikmatan lewat cumbuannya.
Maka Om Rudi lalu menunduk di area selangkangan istriku.
Muuuaachhh!!!
Terdengar suara kecupan lembut bibir om Rudi pada memek istriku.
"Ahhhhh!!!" Istriku langsung menggeliat. Kaget. Geli. Namun pastinya sangat enak!
Sluuuuurrrpp!!!
Ciuman dan jilatan om Rudi makin cepat.
"Ohhh ommm....!!!" Jerit istriku tak tahan dengan rasa geli akibat sentuhan bibir dan lidah dari lelaki dengan status gigolo itu. Tangan istriku tampak mencengkram rambut om Rudi.
"Ohh... Geli ommm!" Kata istriku kini terdengar merengek manja.
"Hmmmm indah sekali memek Bu Dina, lendirnya gurih dan terasa sangat harum...." Puji om Rudi membuat istriku tampak senang dan makin bergairah.
"Terus jilat om.... Mainkan itilku..." Kata istriku tak malu-malu lagi.
Om Rudi memainkan lidah dan bibirnya. Beberapa kali bibir itu menghisap lubang memek dengan cukup keras. Lalu lidahnya bermain-main menelusuri belahan memek dan menusuk-nusuk lubangnya.
Akibatnya istriku makin menggeliat. Dia kelojotan menikmati sentuhan pas area paling sensitifnya.
Sluuuuurrrpp sluuuuurrrpp!!!
"Oohhh ommmm.....!" Istriku menggeliat hebat. Rupanya lidah om Rudi memainkan itilnya. Itil itu disentuh dengan ujung lidah berulangkali lalu dihisapnya dengan lembut. Otomatis istriku langsung melayang. Melayang karena sangat nikmat!!!!
Setelah sekian lama mencumbui memek istriku. Om Rudi lalu membalikan tubuh istriku hingga dia telungkup.
Om Rudi kemudian mencium lagi istriku. Sekarang dia mulai menciumi dari jari-jari kaki, telapaknya, hingga terus naik ke atas menelusuri betis dan paha.
"Ohh...ommm..." Lagi istriku menggeliat. Baru kali ini kakinya ada yang menciumi sedemikian detail.
Om Rudi kemudian mengulangi aksinya pada kaki sebelahnya.
Aksi om Rudi tentu saja membuat istriku makin menggelinjang dan dilanda rangsangan yang sangat hebat. Memek istriku terlihat makin banjir dengan lendir.
Dan aku ternyata ikut nikmat saat istriku dicumbui om Rudi. Aku mengeluarkan kontol lalu mengocoknya sambil melihat istriku dicumbui om Rudi.
Rasa nikmatku itu makin bergelora saat om Rudi mulai menjilati bongkahan pantat istriku.
Sungguh pemandangan yang luar biasa. Aku sangat terangsang melihat pantat istriku dicumbui pria lain dan membuat istriku terus menerus menggelepar karena geli nikmat.
Om Rudi kemudian terlihat duduk di atas pantat istriku. Kontolnya yang besar panjang itu sengaja diselipkan diantara bongkahan pantat. Kemudian om Rudi menggesekan kontolnya pada sela-sela bongkahan pantat itu.
Gerakannya pelan. Namun kemudian dipercepat hingga tubuh istriku ikut bergoyang.
Selain diselipkan di bagian atas pantat, kontol itu juga terkadang diselipkan pada bagian bawahnya. Hingga kontol om Rudi bergesekan dengan belahan memek istriku yang sudah sangat banjir.
"Ohhh....hmmm....." Istriku langsung merintih kembali.
Cukup lama om Rudi mengesekan kontol pada sela-sela pantat istriku. Sampai akhirnya dia membalikan tubuh istriku hingga terlentang.
Om Rudi kemudian merenggangkan kedua paha istriku akibatnya belahan memeknya terbuka lebar. Memek istriku terlihat tembem, berbulu dan belahannya sangat basah kemerahan.
Om Rudi lalu menempelkan batang kontol pada belahan memek itu. Lalu menggesekan nya seperti dia menggesekan pada belahan pantat.
"Ohhhh...." Istriku otomatis langsung merintih. Dia tentu sangat nikmat memek banjirnya digesek batang kontol.
"Enak Bu.???" Tanya om Rudi.
"Eh..hmmm" istriku tak menjawab dia hanya melemparkan senyum saja.
"Pernah memeknya digesek kontol seperti ini?" Tanya om Rudi lagi.
"Belum pernah...." Jawab istriku.
"Lihat Bu... Indah sekali pemandangan saat memek digesek-gesek kontol...." Ujar om Rudi membuat istriku langsung melihat ke arah selangkangannya. "Indah dan bikin enak bukan?" Kata om Rudi lagi.
"Iya..." Jawab istriku sambil tersenyum.
"Ayo Bu, goyangkan pantatnya agar gesekan pada memek lebih enak lagi...."
Istriku menurut. Dia mulai menggoyangkan pantatnya turun naik.
"Ohhh....." Istriku menggigit bibir bawahnya. Meresapi nikmatnya gesekan kontol.
"Sudah hentikan...." Kata istriku tiba-tiba.
"Kenapa?" Tanya om Rudi terkejut.
"Aku tak kuat lagi om, memekku pengen diewe...." Jawab istriku.
"Oh, aku masukan kontol ya?"
"Iya tapi bukan kontol om, aku mau kontol suamiku!" Kata istriku sambil menatap ke arahku.
Aku segera menghampiri mereka. Lalu mengambil alih posisi om Rudi.
Aku kini sudah berada diantara kedua paha istriku yang mengangkang.
"Mamah mau papa ewe?" Tanyaku.
"Iya pah, mamah hanya mau diewe oleh papah, memek mamah sudah tak tahan ingin dimasukan kontol papah..." Ujar istriku membuatku bangga. Ternyata walaupun dalam keadaan terangsang tapi dia masih tetap hanya ingin aku yang mengewenya.
Blesssssss!!!!
Aku menekan masuk kontol pada lubang memek. Terasa hangat dan sangat licin. Kontolku dengan mudah melesak masuki lubang memek hingga mentok ke dalam dasarnya.
"Ahhh memek mamah ternyata sangat banjir, kontol papa bisa langsung masuk!" Kataku.
"Iya pah, mamah udah tak tahan ingin diewe...." Istri lalu menggoyangkan pantatnya. Seperti biasa itu membuatku merasa nikmat.
Blesssssss blesssssssss!!!
Blesssssss blesssssssss!!!
"Hemmm... Terus pah...terus tusuk memek mamah, bikin mamah orgasme!" Rintih istriku berulangkali.
Rupanya om Rudi ingin memberikan andil untuk pencapaian orgasme istriku. Om Rudi ikut bergabung dengan cara menghisap puting susu istriku secara bergantian.
"Ohh...ommmm!!!" Istriku terkejut dengan aksi om Rudi namun dia terlihat sangat senang. Kepala Om Rudi yang sedang melahap kedua susunya dielus-elus dengan lembut.
"Bagaimana rasanya mah? Enak diewe sambil susu ada yang hisap?" Tanyaku.
"Hehe... Enak pah...memek mamah makin berdenyut.. dan sepertinya bakal membuat mamah cepat orgasme...."
Benar saja, tak begitu lama, saat kontolku masuk sangat dalam dengan cepat, istriku menggeliat hebat. Tubuhnya seperti mengejang. Napasnya tertahan. Lalu dia menjerit sambil menggeliat seperti cacing kepanasan.
"Aaaaaarrrggg...papaaaahh!!!" Teriak istriku.
"Hehe dapat orgasme mah?" Tanyaku.
"Iya pah, terus tusuk memek mamah, jangan hentikan, mamah mau dapat orgasme lagi!!!"
Aku genjot lagi lubang memek istriku. Kini bukan hanya istriku yang ingin mendapatkan orgasme lagi tapi aku pun seperti akan segera mengeluarkan sperma.
Blesssssss blesssssssss!!!
Blesssssss blesssssssss!!!
"Aaaaaaaaaaa!!!!"
Aku mengejang. Kontolku serasa bertambah besar. Dan
Croooooott croooooott!!!
Semburan sperma memenuhi lubang memek istriku.
"Aaaaaaagggghh paaaaaahh...!!!" Istriku pun menggeliat lagi. Tubuhnya kembali bergetar hebat.
"Ohh papah...enak bangeeeettt" e
rangnya sambil mencengkram rambut om Rudi yang masih asik menghisap pentil susu istriku .
Setelah orgasmeku dan istri reda, aku merebahkan diri disudut ranjang. Sedangkan om Rudi disisi sebelah luar.
Apa sudah selesai tugas saya?" Tanya om Rudi beberapa saat setelah napasku reda.
"Mah bagaimana? Apa sudah tugas om Rudi selesai?" Tanyaku.
"Sudah pah, mamah sudah puas..."
"Sudah Om..." Kataku kepada om Rudi.
"Kalau begitu saya siap-siap pulang..." Om Rudi bangkit lalu duduk di tepi ranjang.
"Pulang dini hari? Jangan, tidur saja disini, pulang nanti setelah pagi..." Cegahku.
"Saya sudah biasa pulang jam segini..." Jawab om Rudi.
"Jangan om, lebih baik tinggal disini dulu...nanti pulang setelah agak siangan..." Cegahku lagi.
Om Rudi terlihat seperti sedang berpikir. Sedangkan istriku hanya memejamkan mata, dia tampak sangat lelah.
"Baiklah, tapi Bu Dina setuju tidak?" Tanya om Rudi.
Istriku membuka mata.
"Saya sih terserah suami saya..."
Akhirnya om Rudi tidak jadi pulang. Kami tidur satu ranjang. Aku di bagian sisi dalam, istriku di tengah dan om Rudi kebagian disisi luar.
Kami kemudian tidur bersama dengan tubuh masih telanjang bulat.
3426Please respect copyright.PENANAl8CWJZ0YVb
--00--bersambung--00
Jangan lupa komen yaaa
Mua chat dengan mbah Sukmo? Cari akun @MSukmo di telegram ya
ns 15.158.61.7da2