Aku membuka mata. Dari tirai jendela yang masih tertutup aku dapat melihat sinar matahari sudah memancarkan cahayanya cukup terang.
"Mah?" Panggilku begitu sadar istriku sudah tak ada disampingku lagi.
Dug! Jantungku langsung berdebar. Om Rudi pun ternyata juga tidak ada!
Aku bangun dan segera turun dari atas ranjang.
"Ohh ...ommm...." Sayup-sayup aku mendengar suara rintihan istriku.
"Terus om....."
Ah, suara itu datang dari dalam kamar mandi!
Akupun mendekati pintu kamar mandi yang tertutup rapat.
"Terus om...terus...." Terdengar lagi ucapan istriku dengan suara agak tertahan.
"Enak? " Kini yang terdengar suara om Rudi
"Enak sekali om.. Kontolnya gede banget bikin memekku berdenyut-denyut...." Jawab istriku.
Aku makin berdebar.
"Hehe jadi suka ya dengan kontolku?" Tanya om Rudi lagi.
"Suka banget... Aku mau tiap hari ngewe dengan om...."
"Hahah benarkah?"
"Benar om....."
"Aku kira tidak mau karena tadi malam tak minta dimasukin kontolku..." Kata om Rudi terdengar seperti menggoda.
"Hehe sebenarnya mau banget... tapi aku malu pada suamiku om..." Ujar istri lalu terdengar suara ciuman.
"Ohh begitu ya... " Setelah agak lama terdengar lagi suara om Rudi.
"Sebenarnya aku pengen sekali, tapi aku takut suamiku cemburu kalau memekku diewe kontol om, makanya aku menahan diri..."
"Hahah mau tapi malu ya?"
"Heheh tak apa kan om?"
"Tak apa sayang... Yang penting kita sekarang bisa ngewe sepuasnya...."
"Iya om... Duh terus angkat kontolnya, ujung kontol Om... menyentuh rahimku... Rasanya enak banget..."
"Iya sayang..."
Kini terdengar suara closet duduk bergerak-gerak. Rupanya mereka ngewe sambil duduk diatas closet.
"Ommm... Enaakk...." Terdengar lagi suara manja istriku.
"Hahah sudah pasti... Setiap wanita yang pernah ngewe denganku selalu berkata enak...." Om Rudi terdengar bangga.
"Sudah berapa cewe yang om ewe?" Tanya istriku.
"Banyak... Aku tak ingat lagi berapa jumlahnya..."
"Ah aku cemburu om..."
"Hahah...janganlah..."
Suasana dalam kamar mandi lalu sepi. Yang terdengar hanya suara goyangan closet duduk.
"Ohhh...hmmm ommmmm!!!!" Istriku tiba-tiba mengerang cukup keras. "Aaaaaaaaaaa aku orgasme ooommm!!!"
Beberapa saat kemudian kamar mandi sepi kembali. Lalu terdengar suara air keluar shower.
Aku buru-buru kembali ke atas ranjang. Pura-pura masih tertidur.
3017Please respect copyright.PENANAhPRUQMRjFd
--00--
Pah... Bangun...!!" Kata istriku sambil menggoyangkan tubuhku.
"Ada apa mah?" Aku menggeliat seraya mengucek mata.
"Om Rudi mau pulang..." Ujar Istriku.
"Oh, iya... Silahkan Om... Sisa pembayarannya sudah aku transfer tadi malam...." Kataku lalu pura-pura menguap.
"Iya pak, terimakasih, saya pamit ya..." Om Rudi mengajak salaman lalu pergi meninggal kami.
"Mah jam berapa? Duh papa telat nih, papa mau mandi, mama tolong beli sarapan dulu ya?" Kataku langsung mengambil handuk.
"Tidak makan di hotel saja pak? Kan sudah disediakan?" Tanya istriku.
"Iya mah papa tahu, cuma papah kan sudah telat pergi kerja, tidak bisa kesana, mama saja yang sarapan di sana, untuk papa mama belikan nasi kuning saja...." Kataku beralasan.
"Mama coba ke restoran hotel saja pah, siapa tahu sarapannya bisa dibawa ke kamar ..." Kata istriku sambil memakai jaket untuk menutupi pakaiannya yang agak terbuka. Istriku lalu keluar dari kamar.
Dan aku tak menyia-nyiakan kesempatan.
Aku segera memasang cctv mini yang sudah aku siapkan dari rumah. Aku pasang di bawah tv sehingga tersembunyi.
Akupun lalu masuk kamar mandi. Di dalam kamar mandi pun aku pasangi cctv mini yang ditempatkan disela-sela buka plastik yang ada di dekat kaca. Setelah semua terpasang dan dirasa cukup aman, akupun mengeceknya apakah cctv bisa dilihat dari layar HP atau tidak. Sukurnya semua terpasang dengan baik.
Aku pun lalu mandi sambil menunggu istriku membawa sarapan pagi.
3017Please respect copyright.PENANAe27jbODsnd
--00--
Di kantor aku gelisah. Tak ada konsentrasi untuk menyelesaikan semua pekerjaan kantor. Hampir setiap menit aku selalu mengecek cctv yang ada di layar HP-ku. Yang aku lihat istriku masih seorang diri. Akhirnya aku pusing sendiri. Dengan alasan sakit, akupun minta izin untuk pulang.
Perjalanan dari kantor ke rumah memakan waktu hampir satu jam, aku tiba sekitar jam 12 siang. Sambil rebahan akupun kembali membuka HP untuk mengecek cctv.
Dan betapa terkejutnya aku ketika melihat layar cctv. Di dalam kamar hotel ternyata sudah ada 4 orang laki-laki. Semua terlihat seumur dengan Om Rudi. Dan mereka rupanya sedang berkenalan!
Untuk mendengarkan percakapan mereka, akupun membesarkan volume speaker dari aplikasi cctv.
"Ini Toni..." Kata om Rudi terdengar sangat jelas memperkenalkan temannya yang berambut cepak dan tubuhnya seperti tentara.
"Saya Dina Om..." Sambut istriku terlihat malu-malu.
"Yang ini Komar...." Kembali om Rudi mengenalkan temannya yang kulitnya hitam legam namun tetap memiliki tubuh tegap.
"Dina..." Kata istriku lagi.
"Dan ini Robert..." Om Rudi menunjuk seorang pria berbadan gempal. Perutnya terlihat buncit. Namun memiliki kulit tubuh putih. Dan aku yakin orang ini keturunan Chinese karena matanya pun agak sipit.
"Saya Dina..." Kata istriku lagi.
Setelah perkenalan mereka terlihat asik ngobrol. Terutama untuk meyakinkan istriku yang masih malu-malu. Saat itu istriku duduk di tepi ranjang bersama om Rudi, sedangkan tiga yang lainnya berdiri mengelilingi.
"Bu Dina baru pertama kali?" Tanya Om Toni sambil memperhatikan bentuk tubuh istriku.
"Iy.. iya om..." Jawab istriku malu-malu. "Sebenarnya aku ini takut juga...."
"Takut kenapa Bu?"
"Takut saja... Takut sakit, takut ada yang tahu...." Jawab istriku.
"Tenang Bu Dina, kami ini sudah terbiasa melakukan servise gangbang untuk para wanita yang ingin merealisasikan fantasinya... Kami akan memperlakukan Bu Dina sesuai keadaan.... Dan semua dijamin kerahasiaannya..." Kata Toni sambil menyalakan sebatang rokok lalu menghisapnya pelan-pelan.
"Kami jamin Bu Dina pasti puas... Dan mungkin lain kali akan mengundang kami lagi...heheh" Kini giliran Robert yang berkata sambil nyengir. Pria Chinese itu kemudian membuka bungkusan plastik lalu mengeluarkan dua botol minuman. Aku yakin itu minuman keras karena beda sekali bentuknya dengan minuman yang dijual di supermarket. Om Robert kemudian menuangkan sedikit ke dalam gelas kecil lalu meminumnya.
"Tapi aku belum bisa cara melakukannya... aku tak pernah gangbang..." Ujar Istriku masih ragu
"Tenang saja Bu Dina, kami yang pandu Bu Dina harus bagaimana... Pada intinya sih sama, ngewe, cuma gangbang itu dilakukan secara keroyokan..." Ujar Om Rudi menenangkan.
"Kita mulai sekarang saja ya?" Ujar Toni, "Kata Rudi, suami Bu Dina pulang kerja mau balik sini ya? Kita tak punya waktu banyak.... Kita harus lakukan secepatnya..."
"Iya...saya ngikutin saja...." Kata istriku sambil melirik om Rudi.
"Oke kita mulai saja..." Kini yang berbicara om Rudi.
Keempat pria itu berdiri kemudian melepaskan pakaiannya satu per satu.
Aku lihat mata istriku membesar namun bibirnya tetap saja tersenyum malu.
"Bu Dina pernah lihat kontol siapa saja?" Tanya Komar yang memiliki kontol besar panjang dengan warna hitam legam sesuai dengan kulit tubuhnya. Namun kontol Om Komar tak lurus, kontol hitam itu terlihat bengkok cukup tajam ke sebelah kanan.
"Cuma punya suami dan terakhir punya om Rudi..." Jawab istriku jujur.
"Pernah lihat kontol bengkok seperti ini?" Om Komar mendekatkan kontol bengkok itu pada istriku.
"Belum pernah om...." Istriku terlihat menelan ludah.
"Pernah lihat kontol tak sunat?" Kini Om Robert yang memperlihatkan kontolnya.
Kontol om Robert tak kalah besarnya. Dan kontol itu tak sunat, kontolnya masih memiliki kulit yang menutupi lubang kencing. Terlihat sangat lucu. Om Robert lalu memainkan kontol di depan istriku.
"Bu pernah liat kontol seperti ini?" Kini giliran Toni yang memamerkan kontolnya. Kontol Toni lebih aneh. Selain besar dan panjang, pada batangnya terdapat empat bulatan seperti tasbih. Kontol itu membuat istriku tampak geli.
"Wahh... Kontolnya beda-beda ya ..." Ujar istriku kagum sambil memperhatikan aneka kontol di depannya.
"Ayo Bu Dina... Mainkan kontol kami..." Kata Om Rudi.
Istriku yang tadi duduk di tepi ranjang disuruh duduk bersimpuh di lantai. Ke empat pria telanjang itu lalu mengelilinginya sambil memainkan kontol.
Tangan kanan istriku terlihat meraih kontol om Komar lalu mengelusnya. Kontol bengkok itu terlihat bergerak-gerak makin bengkak.
Lalu istriku meraih kontol Toni yang memiliki butiran tasbih. Kontol itu dimainkan. Tasbihnya beberapa kali terlihat disentuh dan dielus. Sama seperti yang lain, kontol Toni pun terlihat makin bengkak dan panjang.
Tak lama kemudian istriku meraih kontol Om Robert. Kontol tak sunat itu dimainkan kulupnya. Kulit kulup yang kenyal itu ditarik-tarik hingga terlihat ujung kontol om Robert yang kemerahan.
Terakhir istriku memainkan kontol om Rudi. Dari keempat pria itu, hanya kontol om Rudi saja yang normal tak memiliki keanehan bentuknya.
Tak lama kemudian aku melihat istriku mengulum kontol om Rudi. Kontol itu dihisap, dijilat dan dikecupi buah pelirnya. Sementara kedua tangan istriku masing masing memainkan kontol om Robert dan om Toni, sedangkan om Komar menggesekan batang kontol bengkoknya pada pundak istriku.
Puas nyepong kontol om Rudi, istriku beralih pada kontol om Robert. Kontol tak bersunat itu dimainkan kulupnya. Ditarik-tarik lalu dikecup lubang kencingnya. Aksi istriku berlanjut, kontol om Robert kemudian dimasukan ke dalam mulut, dihisap dan digesek-gesek oleh lidah. Tampak dengan jelas om Robert meringis penuh nikmat.
Puas menikmati kontol om Robert, kini giliran kontol om Toni yang menjadi sasaran. Kontol dengan tasbih itu dikocok, dijilat lubangnya lalu diciumi buah pelirnya. Terakhir kontol itu dimasukan kedalam mulutnya. Dihisap sampe om Toni belingsatan kegelian.
Terakhir kontol om Komar. Kontol hitam yang bengkok ke kanan itu langsung diciumi batangnya. Dielus dan dikocok-kocok.
Aku melihat semua aksi istriku dari layar handphone. Sungguh luar biasa. Tadi aku melihat istriku masih malu-malu. Kini terlihat mulai binal.
Setelah semua kontolnya kebagian disepong, istriku disuruh berdiri. Lalu pakaian istriku ramai-ramai dilepaskan empat pria itu.
"Aduh...." Terdengar suara istriku malu-malu.
Namun keempat pria itu malah tertawa. Dan setelah semua pakaian terlepas, tubuh istriku segera digerayangi.
Om Robert dan Om Komar meremasi kedua susu, Om Toni memainkan pantat, terakhir Om Rudi mengelus-elus belahan memek istriku.
"Aduh.. geli...." Ujar istriku dengan tubuh tak mau diam, tubuhnya meliuk-liuk menahan geli namun aku yakin dia juga merasa nikmat dan sangat terangsang.
"Susu Bu Dina ternyata masih bagus dan kencang...." Puji om Robert.
"Benar, putingnya kemerahan, bikin gemas!" Ujar om Toni lalu membungkuk menghisap puting istriku.
"Ahhh Om..." Istriku menggeliat. Tentu dia sangat geli dihisap puting susunya. Apalagi Om Robert kemudian ikut juga menghisap putingnya.
Melihat aksi Om Robert dan Om Toni, rupanya Om Rudi tak mau ketinggalan, diapun jongkok dan mulai menjilati belahan memek istriku.
Sluuuuurrrpp sluuuuurrrpp!!!
"Ohhh ommmm...." Istriku langsung menggeliat. Tubuhnya terlihat seperti menggigil.
Om Komar tak mau ketinggalan. Diapun jongkok tepat dibelakang pantat. Setelah meremas belahan pantat beberapa kali diapun menjilati lubang pantat istriku.
"Aaaaahh....." Erang istriku tak kuasa menahan nikmat dicumbui empat pria sekaligus.
"Wahhh memek Bu Dina banjir sekali...." Seru om Rudi sambil menjilat lendir yang meleleh pada paha mulus istriku.
Setelah cukup lama mencumbui istriku sambil berdiri, Om Toni kemudian berkata,
"Kita main di atas ranjang...."
Istriku naik ke atas ranjang lalu disuruh terlentang sambil ngangkang.
Sejenak keempat pria itu menatap tubuh mulus istriku.
"Sexy sekali... " Puji om Toni lalu dia ambil posisi diantara kedua paha istriku. Tanpa ragu diapun langsung menjilati memek istriku yang sudah sangat banjir oleh lendir.
Om Rudi dan Om Komar mengambil posisi di bagian dada. Puting susu istriku menjadi sasaran mereka. Puting susu kemerahan itu mereka hisap dengan rakus.
Terakhir Om Robert, memposisikan di bagian kepala istriku, dengan santai dia menggosokan kontol tak sunatnya pada muka istriku. Lalu memasukannya pada mulut istriku.
"Oohh...hmm...ahhh!!!" Istriku gelagapan.
Lalu istriku menggeliat sambil merintih. Aku yakin istriku mengalami rasa geli dan nikmat yang sangat luar biasa. Susu dan pantatnya terlihat lebih bengkak sebagai tanda dia mengalami rangsangan birahi yang luar biasa.
Bleeeeeeesss!!!
Om Toni memainkan jari tengahnya. Jari tengahnya masuk sangat dalam pada lubang memek sambil mencari area g-spot.
"Ahhhh ommmm.... Geliii....." Istriku menggeliat. Suaranya agak merengek manja.
Mendengar istriku merengek manja justru membikin keempat pria itu makin bersemangat mencumbuinya.
"Sudah omm...geli.... Ohmmm ewe aku saja.... Aku tak kuat....." Ujar istriku terdengar makin manja namun binal.
Om Toni bangkit lalu menggesekan ujung kontol pada lubang memek.
Blesssssssssssssssss!!!!!
Kontol bertasbih itu masuk sangat dalam membuat mulut istriku langsung terbuka lebar.
"Ohhhhhhhhhhh!!!!!" Istriku mengerang setengah berteriak.
"Hehehe ..kenapa?" Om Toni mengekeh melihat istriku kaget dengan tusukan kontolnya
"Enak om... Terus tusuk memekku dengan kontol tasbihnya...ohhhh... Enak ommmm!!!!!"
Om Toni tersenyum senang. Kontol besar bertasbihnya keluar masuk dengan cepat.
"Aaaaaaaaaaahh...hmmmm!!!!" Istriku mengerang panjang, tubuhnya bergetar.
"Hehe Bu Dina orgasme ya??" Kata om Robert yang sedari tadi memperhatikan raut muka istriku.
"Heee iya om... Enak banget...." Jawab istriku.
"Gantian...." Om Robert meminta jatah. Posisi lalu berganti. Om Robert di selangkangan dan Om Toni kini di bagian kepala istriku.
Sluuuuurrrpp sluuuuurrrpp!!!
Tanpa ragu belahan memek istriku yang penuh lendir bekas tusukan kontol Om Toni dijilati dan dihisap-hisap oleh om Robert. Pria Chinese berperut buncit itu demikian menikmati memek istriku. Seluruh bagian memek tak ada yang dilewati. Semua tersapu oleh lidah dan bibirnya.
"Ooooooooo..!!" Istriku menggeliat tanpa henti.
Blesssssss!!!
Om Toni memasukan kontol tasbihnya pada mulut istriku membuat dia tak bisa mengeluarkan rintihan.
Blessssssssssssssss!!!!
Tak lama kemudian, om Robert pun memasukan kontol tak bersunatnya pada lubang memek.
Blessssssss! Blessssssss!!
"Hhhhhhhh......!!!!" Istriku mendesah sambil ngemut kontol. Tubuh istriku menggeliat. Sepeti cacing kepanasan. Namun terlihat menjadi sangat sexy. Tubuh mulus istriku pun mengkilat karena banjir keringat!!!
Tusukan kontol om Robert makin cepat. Kulit kulupnya menggesek dinding memek menimbulkan sensasi tersendiri.
"Oohh ...ohhh....hmmmm!!!" Erang istriku sesekali melepaskan kontol om Toni dari mulutnya.
Blesssssss blesssssssss!!!
Sluuuuurrrpp sluuuuurrrpp!!!
"Oohhh....ohhh...!!!"
Istriku menggeliat. Tubuh mulusnya meliuk-liuk. Terlihat sangat sexy dan menggairahkan. Dia pasti merasakan kenikmatan luar biasa.
Blessssssssssssss!!!!
"Oooohhh...Oooommmm!!!!!!!" Istri membeliak lalu mengejang. Rupanya tusukan kontol om Robert yang sangat dalam membuatnya orgasme untuk kedua kalinya.
"Hehehe..dapat lagi Bu?" Kekeh om Robert sambil mencabut batang kontolnya.
"Iy..iya om..." Jawab istriku terengah-engah.
Om Rudi kini ambil bagian di bagian selangkangan. Kontol om Rudi yang bentuknya normal itu lalu dimasukan ke dalam lubang memek yang sudah sangat banjir.
Blesssssss blesssssssss!!!
3017Please respect copyright.PENANAJus7Hgo6AO
Om Rudi langsung mengocok memek istriku.
Blesssssss blesssssssss!!!
"Ohhhhhhhhhhh!!!" Istri kembali menggeliat. Dia tak kuasa menerima kenikmatan dari empat pria yang mencumbuinya.
Blesssssss blesssssssss!!!
"Ohhh...ohhh....!!!"
"Enak Bu? Enak????" Tanya Om Rudi.
"Ohhh enak om.... Terus ewe...."
Blesssssss blesssssssss!!!
Om Rudi terus mengocok memek istriku, walaupun dilihat dari layar cctv HP, namun suara kocokannya cukup nyaring.
Plok! Plok! Plok!!!
Istriku mengerang-ngerang, gerakan tubuhnya liar tak kendali. Raut mukanya kadang meringis, kadang tersenyum.
"Ohhhh ommmm!!!! Tusuk yang dalam!!!!" Teriak istriku.
Bleeeeessssss!!!!
Om Rudi menghantam lubang memek istriku sangat dalam.
"Aaaaaaaarrrgghhh!!!!!" Istriku menggeliat. Matanya terpejam. Tubuhnya terkulai lemas.
Melihat istriku orgasme dan kehilangan tenaga Om Rudi mencabut kontolnya. Posisinya kini digantikan oleh Om Komar.
Tanpa memperdulikan kondisi istriku yang masih terkulai lemas, Om Komar memasukan batang kontolnya yang bengkok ke arah kanan itu.
Bleeeeeeeeeeessssss!!!!
"Aaaaahhh....." Istriku membuka matanya. Lalu terpejam lagi.
Blesssssss blesssssssss!!!!
Kocokan kotol om Komar datang bertubi-tubi. Kontol bengkok itu menggesek dinding memek istriku berulangkali.
Blesssssss blesssssssss!!!
"Aaaahhh.....!!!"
Rasa nikmat kembali muncul. Memek istriku berdenyut kembali. Banjir dan tentunya sangat becek.
"Ohhh..ommm....." Erang istriku sambil melihat ke arah memek yang sedang digenjot kontol bengkok.
Blesssssss blesssssssss!!!
"Ahhh...hmmm....!!"
"Heheh enak???" Tanya Om Komar sambil menggenjot.
"Hehee enakkk bangeett!" Jawab Istriku. Pantatnya terlihat bergoyang mengimbangi genjotan kontol om Komar.
Blessss blessss blessss!!!
"Aaaahhhh ....!!!" Istriku tiba-tiba mengerang. Dia orgasme lagi!
"Sudah Om, aku capek..." Kata istriku lalu dia terlentang di atas ranjang. Tenaganya terkuras habis.
Om Robert lalu mengambil botol minuman keras yang tadi dibawanya. Setelah itu dituangkan pada kelas kecil dan diminumnya.
"Bu, coba minum ini biar tenaganya cepat pulih...." Kata om Robert.
"Aku tak minum minuman keras om!" Tolak istriku.
"Ini bukan minuman keras, ini semacam sirup, coba saja!" Kata om Robert jelas sekali membohongi istriku.
"Iya Bu, coba sedikit dulu!" Kata om Rudi menimpali.
Akhirnya istriku mengambil gelas kecil dari om Robert. Dicicipinya minuman itu sedikit.
"Manis kan?" Kata om Robert lagi.
"Iya manis...." Jawab istriku.
"Minum semuanya biar tenaganya cepat pulih!" Kata om Robert.
Istriku lalu meminumnya, buka sedikit, tapi langsung satu gelas kecil itu masuk ke dalam kerongkongannya.
"Tubuhku terasa hangat!" Kata istriku sambil memberikan gelas kosong kepada om Robert.
"Minum segelas lagi Bu!" Om Robert memberikan lagi minuman keras dalam gelas kecil itu.
Istriku dengan polos meminumnya kembali.
"Aduh om...kok agak pening ya..." Ucap istriku begitu isi gelas kedua telah masuk ke dalam perutnya.
"Nanti juga tidak" om Rudi tersenyum.
Om Rudi lalu menaikan Istriku ke atas tubuhnya. Istriku disuruh ambil posisi women on top.
Blesssssssss......!!!
Tanpa basa-basi kontol om Rudi langsung menerobos masuk.
"Aaaaaaaarrrgghhh!!!" Istriku terdengar merintih.
Aneh, sebelumnya istriku bilang capek, tapi begitu kontol masuk ke dalam lubang memeknya dia pun bergoyang, pantatnya pun turun naik.
"Aahh...ahhh.....hmm..."
Om Rudi kemudian memeluk tubuh istriku, cukup erat, hingga buah dada istriku terlihat sangat rapat dengan dada om Rudi. Dan karena posisi women on top, saat dipeluk, pantat istriku tampak nungging, mengembang bulat, memperlihatkan lubang pantat dan memeknya yang sedang diselipi kontol.
Tiba-tiba om Robert mendekati dan menggesekan ujung kontolnya pada pantat istriku.
"Ahhh geli om...jangan gesek-gesek pantatku...." Rengek istriku manja.
"Kalau begini bagaimana, geli tidak?"
"Ahhh ooomm apa yang om lakukan?" Istriku menggeliat. Lubang memeknya dipaksa menelan dua kontol.
Blessssssssssssss!!!!
"Ommmmmm, duhhhh robek memekku....." Erang istriku tapi aneh pantatnya malah makin nungging.
"Hehe robek atau makin enak???" Kata Robert mengekeh.
Blesssssssss blesssssssss!!!
Dua kontol keluar masuk lubang memek istriku.
"Ahhh ommmm enaaakk... Terus tusuk memek aku pake kontol kalian....." Istriku malah meracau. Aku yakin mungkin minuman keras mulai mempengaruhi dirinya.
Om Rudi dan Om Robert asik menggenjot lubang memek istriku. Suara berdecap dari lubang memek basah ditusuk dua kontol terdengar cukup nyaring.
Om Komar dan Om Toni yang sedari tadi hanya duduk di kursi, mulai tertarik, kedua orang itu naik ke atas ranjang dan menyuruh istriku untuk nyepong kontol mereka secara bergantian.
Aku demikian terpesona. Istriku sungguh menjadi wanita jalang yang sangat binal. Memek dimasukin dua kontol dan kini mulutnyapun tanpa ragu nyepong sepasang kontol yang bentuknya aneh, yaitu bengkok dan banyak tasbihnya.
"Hmmm...hmmmmmm...."
Cukup lama istriku dikerjain empat orang itu. Sampai akhirnya mereka berganti posisi.
Om Komar yang memiliki kontol bengkok kini terlentang, istriku disuruh memasukan kontol pada lubang memek sambil jongkok membelakangi tubuh om Komar. Setelah masuk, om Toni datang dan kembali menusukan kontolnya pada lubang memek istriku.
"Aaahhh kalian nakaaall... Kenapa sih pengen nusuk memekku barengan gini???" Ujar istriku terdengar manja.
"Kenapa Bu? Tidak suka?" Tanya om Toni.
"Hehe justru aku suka.... Bikin memek tambah enak...." Jawab istriku sambil nyengir.
Blesssssssss blesssssssss
Blesssssssss blesssssssss
Seperti tadi, melihat istriku digenjot, om Rudi dan Robert mendekati dan mengocok kontolnya tepat di depan muka istriku yang sesekali kontol itu disepong secara bergantian.
Istri terlihat makin liar. Semakin cepat tusukan kontol semakin bergairah. Namun rupanya oms Komar dan Om Toni kompakan. Lima menit kemudian kedua kontol dalam lubang memek istriku itu menyemburkan spermanya.
"Aaaaaaaaaahhh!!!!!" Om Komar dan Om Toni mengerang hampir bersamaan.
Croooooott croooooott
Croooooott croooooott
Lubang memek istriku tampak banjir sperma.
Lalu ....
"Aaaaaaaarrrgghhh!!!"
Om Rudi dan Om Robert pun menggeram.
Croooooott croooooott
Croooooott croooooott
Sperma dari dua kontol menyembur tepat mengenai muka istriku.
"Aahhh ommmm!!!" Istriku gelagapan. Sebagai sperma itu masuk ke dalam mulutnya.
"Hahaha.... " Keempat pria itu tertawa senang. Tubuh istriku lalu dibaluri sperma mereka, malah agar lebih rata, sperma yang keluar dari lubang memekpun mereka olehkan pada tubuh istriku.
Tak lama kemudian mereka seperti kelelahan. Mereka berlima tidur bergelimpangan di atas ranjang yang sama.
3017Please respect copyright.PENANAkSRcU9KnSL
3017Please respect copyright.PENANAHevDThiQrC
---bersambung---
3017Please respect copyright.PENANAJ1mjdGRWx4
Haaaaaaaaaaaa
Jangan lupa vote dan komen
Bagi yang mau chat Mbah Sukmo, silahkan cari aku @MSukmo di telegram.
3017Please respect copyright.PENANAau0siGp7Ci
Mbah tunggu yaaaa, kita chat seru-seruan saja......
3017Please respect copyright.PENANAhOp7VB4lm1
3017Please respect copyright.PENANAO4j1BulsAT
3017Please respect copyright.PENANAXUniJkwfVY
3017Please respect copyright.PENANA5IiNOvq8Fp
3017Please respect copyright.PENANATFmfqzHzgS