Menurut Bayu, mata kuliah kali ini cukup membosankan. Itu tentang Pendidikan Kewarganegaraan. Bukan berarti Bayu adalah bocah tolol yang tak mengetahui seberapa penting mata kuliah itu, hanya saja dia memang sudah bosan ketika waktu telah menunjukkan pukul 13.23. Sebentar lagi memang waktunya pulang, tapi tetap saja bosan.
Untuk mencapai tepat jam 14.00 ketika waktunya pelajaran usai, rasanya lama sekali. Saat dosen menutup perkuliahan dengan ucapan, "sampai ketemu besok", Bayu sudah ketiduran. Bahkan sejauh sejengkal, dia sudah masuk alam mimpi.
Teman-temannya segera mengemas perlengkapan, bersiap pulang. Begitu pula dengan Bayu yang langsung mengangkat tas dan melangkah keluar—sejak tadi dia tidak mengeluarkan apa pun dari dalam tasnya.
Tak ada yang peduli padanya.
Bayu tidak peduli juga, toh apa yang bisa dipedulikan dari orang sepertinya? Orang kurus, berkacamata tebal, berjaket hitam. Aura yang sangat wibu.
Bayu adalah anak rantau yang tinggal di kota ini untuk berkuliah. Tempat kosnya dekat sekali, tinggal berjalan kurang lebih dua ratus meter, maka akan ada bangunan rumah tingkat dengan dua mobil merk ternama. Sedikit ke depan, akan tampak bangunan berbentuk letter U, juga tingkat dua. Itu adalah kos-kosan dengan harga sewa 1,34 juta selama satu bulan.
Di sanalah tempat tinggal Bayu selama ini.
Di kos-kosan yang berjarak dua puluh meter lagi, yang pada gerbangnya terpasang kertas hvs laminating bertulis, "TERIMA KOS PRIA". Harga sewanya 345 ribu per bulan.
Bayu melintasi lorong sempit, sebuah celah antara rumah pemilik kos dan rumah sebelah. Tiba di belakang, tampak lorong suram dan tiga pintu kamar. Itulah tempat ngekosnya selama ini.
"Baru pulang, Yu?" Sapa lelaki berkaos hitam dengan rokok yang tinggal setengah di tangan kiri.
Namanya Joko, dia tinggal di kamar persis di sebelah Bayu.
"Kalo belum pulang, masa iya aku sampai sini?"
"Siapa tahu cabut?" Joko tertawa. "Wajahmu kusut gitu."
"Tiap hari kau juga bilang gitu." Bayu memasukkan kunci ke pintu kamar nomor 1 lantas melemparkan tasnya sembarangan ke dalam. Setelah itu dia duduk di kursi sebelah Joko.
"Sebat?"
Bayu menggeleng.
Mereka lalu mengobrol mengenai topik apa pun yang bisa ditangkap dari udara. Inilah keseharian mereka, satu seorang mahasiswa semester dua, satunya adalah pekerja kantor yang sering digoda admin centil. Obrolan para lelaki yang hanya mampu dipahami oleh laki-laki.
Setelah jam 3 sore, Bayu menyudahi obrolan panjang itu dengan alasan mau mandi. Dia mengambil handuk, pergi ke ujung lorong, Byar ... Byur .... Byar ... Byur, lalu keluar lima menit kemudian.
Saat itu, Joko baru saja pergi dengan motor maticnya, entah ke mana. Bayu pergi ke kamar, membuka laptop, dan melanjutkan rutinitasnya. Ia membuka situs-situs peranimean, manga, informasi tentang jadwal perilisan movie anime favorit, atau berdebat tentang asal-usul villain utama dari suatu anime di grub fatebook.
Di tengah perdebatan itu, ada entitas tak dikenal yang tiba-tiba mengirim pesan dengan huruf kapital.
"TANGGAL 20, BESOK MINGGU, ADA EVENT COSPLAY DI MALL RANCAH COOOYYYY!!!"
Bayu sampai terperanjat dibuatnya. "Seriusan?" Dia lantas mengetik cepat untuk memastikan kebenaran berita tersebut.
Orang tadi lalu mengirimkan brosur tentang acara itu. Seketika perdebatan tadi berhenti total, mereka mengirimkan emot berbagai macam atau stiker bertuliskan "Aku juga mw".
Walau beberapa ada yang menyombong karena sudah tahu berita tersebut, mereka semua menunjukkan antusiasme luar biasa. Tak terkecuali Bayu.
"Deket coy!" Bayu kini benar-benar yakin akan kebenaran berita tersebut setelah ia mencari di akun resmi Mall Rancah dekat dengan kampusnya. "Gak boleh sampai gak datang."
Maka dia mulai melakukan perhitungan dalam bahasa angka. Uangnya bulanan adalah 1,3 juta. Dipotong biaya kos jadi 955 ribu, dipotong uang makan sehari 20 an ribu. Berarti tinggal sisa sekian ribu yang hitungan itu tak dilanjutkan Bayu karena sudah yakin dia punya uang untuk beli tiket dan beli merchandise.
Hari Minggu yang walau tinggal tiga hari lagi dari hari ini, tapi kalau sesuatu hal sudah ditunggu, maka rasanya akan bertambah lama. Walau begitu, hari Minggu tiba pula dan jam 8 tepat Bayu tancap gas menuju mall Rancah. Naik bus kota.
Sampai di Mall Rancah, Bayu segera disambut oleh keramaian anak-anak muda yang penuh antusias dalam acara ini. Event cosplay itu diadakan di lantai satu, sehingga tak sulit menemukannya.
Pandangan Bayu segera menyapu sekitar. Banyak sekali tokoh-tokoh anime favoritnya yang seolah jadi nyata di sini, apalagi tokoh perempuannya.
Di sudut, ada sekumpulan gadis-gadis cantik yang sepertinya memang satu rombongan. Ada yang memakai rambut pink dan pakaian kunoichi, ada juga yang memakai penutup mata, rambut putih dan pedang katana.
Masih dalam satu rombongan, terdapat gadis lain yang memakai rambut palsu warna kuning cerah, memakai seragam anak sekolahan khas jepang dan sebuah biola. Di sebelahnya, berdiri sosok berambut merah dengan jubah putih dan dan biru. Bayu tahu dia adalah salah satu karakter dalam sebuah game terkenal, nama karakter itu Nino.
Sampai lama Bayu memandangi karakter Nino itu karena tampak cantik dan lumayan seksi.
"Perutnya putih banget ...," gumam Bayu tanpa sadar.
Ya, karakter Nino itu walau memakai rok panjang, tapi perutnya sengaja dibuka. Dari bawah dada sampai pinggul, kulit putih bersih itu terekspoks jelas. Bayu meneguk ludah.
Namun, pandangan Bayu terpaku pada sosok cantik lain yang berdiri agak jauh dari rombongan tadi. Dia berambut oranye sewarna jeruk, memakai celana jeans biru ketat. Yang membuat Bayu terpaku adalah, orang itu hanya pakai bikini! Di lengan kiri atasnya ada gambar seperti kincir warna biru.
"Wah ...." Bayu meneguk ludah. Walau ini bukan pertama kali dia datang di event cosplay, tapi baru kali ini dia melihat yang seterbuka itu.
Di tengah kekaguman itu, tiba-tiba terdengar suara pembawa acara. Bayu tak terlalu memperhatikan, yang pasti satu per satu peserta dipanggil dan naik ke panggung, menampilkan berbagai macam aksi.
Ada yang seakan menebas pedang, ada yang memainkan biola, ada yang menari, dan lain sebagainya.
Acara itu cukup lama hingga akhirnya sesi foto-foto. Bayu langsung mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru. Kini pengunjung yang datang sudah semakin banyak, membuat tempat ini jadi padat sekali, otomatis membuat Bayu kesulitan pula menemukan targetnya.
"Aduh!"
Bayu kaget mendengar suara itu. Dia yang tadi sedang berputaran untuk mencari sosok yang dicari-cari, tanpa sadar menabrak tubuh seseorang.
"Maaf, Kak!" Bayu buru-buru berbalik dan dia tertegun.
Ternyata yang tak sengaja ditabraknya adalah orang yang sedang ia cari-cari, yaitu cosplayer berbikini tadi.
"Oh, gak apa-apa." Dia tersenyum manis lalu lanjut berpose untuk difoto bersama anak berseragam biru-putih.
Bayu meneguk ludah.
Setelah beberapa kali jepretan, gadis itu kini sendirian, belum ada lagi yang mengajak berfoto, maka inilah kesempatan Bayu.
Pemuda itu lekas menghampiri. "Kak, boleh foto?"
Gadis itu tersenyum. "Boleh."
Bayu meminta tolong seseorang yang lewat untuk memotretkan dirinya. Foto yang diambil mungkin sampai sepuluhan sebelum Bayu bilang cukup—walau lebih karena terbawa malu karena selalu ditempel "bantal", wajar saja, pose mereka setengah berpelukan.
"Cosplay Nami, ya, Kak?"
Ia mengangguk. "Nonton One Piece juga?"
"Belum tamat, sih, Kak." Bayu tersenyum canggung. "Masih 300 an, belum lanjut lagi."
"Wah, ya jelas belum tamat, sampai sekarang aja One Piece belum ada tanda-tanda mau tamat."
"Maksudnya belum nonton sampai episode terbaru."
Mereka tertawa bersamaan.
"Oh iya Kak, boleh minta Insta? Hehehe ...." Bayu melirik sana-sini, mencoba menghindari tatapan gadis itu yang membuat dada cenat-cenut.
"Nina dua belas," jawab gadis itu tanpa keberatan.
Bayu lekas membuka Insta dan mencari nama itu. Isinya berupa postingannya yang memakai kostum macam-macam. "Wah, Kakaknya cocok pake baju apa pun, ya."
"Heheh, makasih." Ia tersenyum manis, seolah sudah biasa dengan pujian itu.
Tanpa Bayu sadari, tanpa gadis itu sadari pula, ini adalah pertemuan hebat yang akan berekor pada "event-event" luar biasa di masa depan.
Bayu merasa puas sekali telah mengikuti acara kali ini, dia terus tersenyum sepanjang perjalanan keluar mall setelah acara selesai.
ns 15.158.61.51da2