
( Bu Ika Kepala Sekolah )
"Perhatian semuanya, saya ga mau lagi ada anak murid yang malas dan bolos pelajaran hanya untuk ke kantin. Kalian dikasih waktu di kantin dan dikasih waktu untuk belajar. Udah SMA kalian harus mengerti." tegas Bu Ika sebagai kepala sekolah SMA Jaya. Dia sangat jutek dan terkenal killer di sekolah.
Pidato di upacara hari senin dia selalu menyinggung siswa siswa malas.
"Saya harus menerima siswa malas yang bolos sekolah dan ujian tidak lulus lulus. Saya malu dan muak melihat dia tapi dia namanya siswa harus saya didik." jelas jelas menyindirku
ini sudah ketiga kali di dalam pidato dia meyindir. Kesal? pasti. Namun aku tidak bisa melawan dia yang punya kuasa. Bu Ika banyak ditakuti karena kharismanya.
Aku sebenernya tidak peduli dengan omongan dia namun lama kelamaan jadi berlebihan saja menyindirku. Akan aku balas dengan lebih buruk.
***
Sepulang sekolah aku berjalan kaki sendiri, gara gara nilai ku jelek teman temanku tidak ada yang mau menemani. Dia mengejekku tolol dan bego tiap hari. Aku seperti sampah di lingkungan sekilah bahkan lebih buruk.
Aku membeli minuman segar dan kulihat ada toko antik yang baru buka di sebrang minuman. Ku membayar minuman itu dan langsung mendekati toko antik tersebut.
Yang menjuak ternyata seorang kakek renta. Dia membaca koran dengan terbata bata.
"Misi kek ini toko antik ya?" kataku basa basi
"Iya nak, mau cari apa." katanya dengan suara pelan
"Mau lihat lihat saja si." kataku
"Oke nak mau saya antarkan?" tawar kakeknya yang langsung berdiri
"Gausah kek. Oh ya ini baru ya?" tolakku sembari melihat sekeliling barang antik
"Iya ini barang kakek dulu. Daripada ga kepake mending dijual nak" jelasnya
Aku segera melihat lihat mulai dari mainan mobil dari kayu, cermin kaca, gelas keramik, hingga kaset pita linkin park. Namun aku terpana dengan buku berdebu berwarna coklat. Ku lihat ada tulisan "Semua yang kamu tulis akan terjadi." Aku tertawa dalam hati dengan buku aneh itu.
Tapi aku teringat kalau saja ini berhasil aku bisa membuat skenario untuk sekolahku SMA Jaya khusunya Kepala Sekolah angkuh itu.
"Pak mau ini?" Aku menaru buku di meja kasir
"Oh ini 15 rebu aja nak." Kakeknya tersenyum
"Makasi pak." Aku memberikan uangku dan aku pergi dari kontak antik itu.
Aku melihat warung nasi padang sederhana bernama padang harum. Disana yang melayani mbak mbak muda yang kuakui cantik dan menawan namun karena keterbatasan ekonomi dia tidak bisa melanjutkan kuliahnya.
Aku datang ke warung nasi padang itu dan memesan nasi rendang dan sambal hijau. Seorang perempuan muda datang kepadaku menawarkan minuman. Dia seperti masih SMA, dia memakai baju putih dan celana pendek.
"mau es teh manis satu ya." Ucapku
Karenaku penasaran aku membuka buku itu dan mengambil pulpen. Ku tulis dengan ragu namun dipaksakan.
"Mba mba warung nasi padang kagum kepadaku jadi mereka memberikan nasi padang itu gratis untukku." Ku tulis kalimat itu dan tidak ada reaksi apapun sampai kemudian nasi padang dan es teh manis datang.
Warung itu memang sepi namun aku pertama kali mbak mbak nasi padang itu duduk disebelahku.
"Makan yang banyak ya. Kamu harus makann banyak karena masa pertumbuhan." Kata kata semangat dan motivasi yang terdengar aneh.
"Iya mba." Kataku dengan polos
apa bukunya berhasil? sepertinya iya
"Kamu aku gratisin karena aku liat kamu di jalan tu sendiri kasian aku ga ada temen makannya kamu kalau laper ke sini aja. Aman ga usah bayar." Ucap mbak itu. Ternyata benar, kalimat di buku itu efektif.
Selesai makan aku mencuci tangan dan aku berterimakasih kepada mbak mbaknya. Aku langsung kepikiran untuk hari esok membalaskan dendamku ke Bu Ika.
***
"Weh lu ga jajan?" tanya teman sebangku yang nolep namun mau menemaniku
"Engga, gua lagi ga laper." tolakku karena waktu istirahat waktu tepat untuk membalaskan dendam.
ku buka buku itu perlahan dan ku tulis sesuatu
( Bu Ika Kepala Sekolah SMA Jaya memanggilku ke dalam ruangannya dan mengizinkan untuk tidak mengikuti pelajaran hari ini )
ku selesai tulis dan beberapa menit kemudian temanku memanggilku dan menyuruh menghadap kepala sekolah.
"Hahaha udah ga dipanggil BK, sekarang dipanggil kepala sekolah." Katanya. Aku kesel dengan temanku yang satu ini. Boti dan manipulatif. Aku diamkan kalimat dia karena ia tak tahu apa yang akan terjadi sebenernya.
Sesampai di ruang kepala sekolah aku mengetuk pintu. Aku membawa buku itu untuk berkelanjutan. Bu Ika duduk di kursinya sembari melihat laptop dan ku tutup pintunya.
"Silahkan duduk." Bu ika menyuruhku duduk.
"Baik bu, ibu manggil disinu karena apa?" tanyaku
"Nilai kamu jelek, guru BK nyerah sama kamu makanya saya datengin kamu ini. Ini udah gab bisa dibantu, mau ga mau kamu harus ngulang Yuda." tegas Bu Ika
"Ga ada cara lain kah bu?" tanyaku
"Ga ada ini udah terlambat kamu harus ngulang." Tegas Bu Ika
aku membuka buku itu dan izin menulis berbohong kalau aku akan menulis catatan untuk menjadi lebih baik.
( Meskipun ini Ac, Bu Ika kegerahan dan pegal badannya. )
Bu ika memiliki pantat yang semok, dengan payudara yang pas sesuai tinggi badannya. Dia berkulit putih dengan alis cantik menawan, dia seksi secara tubuh dan wajahnya pasti sangat membuatku terangsang kalau dia kepanasan.
"Bu jadi bagaimana?" aku mengemis kepada Bu Ika
"Aihh gerah banget si, padahal Ac nyala. Ini kenapa ya?" bingung Bu Ika sembari mengipas dengan buku.
"Aku ga gerah bu, ibu abis makan yang pedes pedes kali." Ucapku
"Kamu ga usah sok tau urusin nilai kamu." Ketus dia. Bu Ika mulai berkeringat.
"Aduh leher juga pegel." Dia memijat lehernya melalui tangannya.
( Setiap aku memijat di merasa nyaman hingga ketika ku pergi dia gelisah ) aku menuliskan ini.
Aku bangun dari kursiku dan mendekati dia. Aku memegang lehernya dan dia tidak bereaksi apapun. Dia tidak menolak sama sekali.
"Bu ibu kecapean kali." Terangku
"Benar kamu Yud, enak tau kamu mijetinnya." Ucapnya
"Ibu kalau cape atau pegel itu panggil saya aja, saya mau ko mijetin ibu." ucapku
"Iya Yud, nanti kalau pegel aku panggil kamu kesini." Ucapnya
"Siap bu." aku memijat lehernya yang ku memandang teteknya yang besar. Pengen rasanya aku remas remas.
Tangan kiri aku lepas dari pijetannya. Aku menulis sesuatu.
( Bu Ika menyuruh untuk aku tetap disinu dan tubuhnya bebas diapakan olehku dalam keadaan sadar )
Bel masuk berbunyi, aku melepas tangan kananku lalu aku pergi menuju ke pintu.
"Eh Yud, udah ga usah masuk dulu." Ucap Bu Ika
"Tapi Bu ini pelajaran matematika Pak Ardi nanti saya kena omel ga masuk kelas." jelasku. Tiba tiba Bu Ika menelpon Pak Ardi.
"Pak mohon maaf Yuda ada keperluan sama saya jadi tidak bisa masuk kelas dulu ya." Jelasnya.
"Bu ini gapapa?" tanyaku
Bu ika berdiri kemudian mengunci pintu ruang kepala sekolah. Dia seperti ingib menggodaku. Kita berdua duduk di sofa.
"Ibu pegel tau beberapa hari terakhir ada acara." Cerita Bu Ika
"Bu saya izin megang tubuh ibu lebih luas lagi ya." Kataku.
"Iya Yud yang penting badan ga pegel lagi." Jelas Bu Ika
Tanganku mulai meraba raba lengannya dengan pelan kemudian aku meraba ke payudaranya. Dia tidak marah sama sekali, dia menikmati pelecehan seksualku. Bu ika yang galak akan ku ubah menjadi nurut kepadaku. Tanganku mulai meremas teteknya.
"Bu jangan teriak, anggap remas tetek bagian dari pijet ya." Ku mulai menaikan remesan itu menjadi keras dan mencubit pentilnya.
"Hmmmmm baru pertama ibu lihat pijet remas tetek." Ucap Bu Ika
"Ini baik buat peredaran darah." Bohong aku yang menikmati teteknya yang gede.
Aku mengambil buku ku lalu aku menulis lagi
( Bu Ika akan menurutiku ketika aku memanggil dia "Beb" )
"Hmm tetekku sakit udahan Yud ganti pijetannya jangan remes tetek aku." pinta Bu Ika
"Beb kamu mah gitu ya, ini bagus juga buat kamu." Kataku
"Oh iya beb maaf ya beb aku gituin kamu." Dia langsung berubah menjadi manja
"Beb Ika kamu kan gerah, nanti kalau di ruang kepala sekolah kamu ganti baju seksi aja kaya di film film bokep terus ga usah lagi pake hijab ya." Ucapku
"Iya beb nanti aku minta suamiku temenin aku beli baju baju seksi aku bilang aja buat dia padahak buat aku pake ke sekolah ketemu kamu." Bu Ika sangat lucu
"Beb aku tu ga suka kamu pidato pidato gitu nyindir aku, kamu kan sayang sama aku kenapa jelekin aku gitu." Aku mulai membuka jilbabnya lalu ku taro di meja. Rambut hitam yang pekat dengan bondol. Dia sangat cantik seperti tante tante girang.
"Maaf beb aku ga gitu lagi janji deh." Kata Bu Ika
"Beb aku izin buka pakaian kamu ya." Aku mulai membuka kancing kemejanya dan terlihat BH putih besar yang menutup teteknya. Ku taro kemeja di meja dibawah jilbab.
"Ih aku malu beb tetekku keliatan murid." kedua tanga Bu Ika menutup teteknya
"Bu Ika mulai sekarang ga usah malu, aku pacarmu di sekolah, kamu nurut sama aku patuh sama aku, manja sama aku, mau aku siswa kamu ga peduli karena kamu jatuh cinta ama aku beb." ucap aku sembari mengelus pipinya lalu mencium bibirnya.
"Beb tapi kan ada suami aku, aku susah bagi cintanya." Terang Bu Ika
"Suami kamu bukan lagi prioritas kamu, kamu cinta banget sama aku beb." Aku menarik tangannya lalu aku membuka BHnya. Tetek gondal gandil dengan pentil coklat menghiasi tubuhnya. Dia benar benar seksi.
"Iya prioritas aku sekarang kamu beb." Dia mencium aku dengan menjilat. Aku menerina dan aku berada di pangkuannya sambil aku meremas teteknya.
Aku menarik pentilnya, dia tertawa menikmati. Ku ambik hpku di saku lalu aku videokan sex kita. Bu ika sangat suka dengan ciumanku. Dari yang duduk sekarang kita tiduran. Bu Ika diatas aku. Dia menciumku berkali kali. Aku mendorongnya keatas lalu aku mencium teteknya.
"Uhhh mantap banget teteknya." Ucapku
"Makasi beb akuuu makasi bangett." Ucap Bu Ika.
"aku panggil Ika aja ya beb kalau kita berdua sama kita chattan dong biar asikk." kataku
"Iya beb aku kasih nomorku abis kamu nikmatin tubuh aku." Ucap Bu Ika
"Beb kulum kontolku beb." Ucap aku
Bu Ika segera menurunkan badannya hingga duduk sila lalu membuka celanaku. Dia memegang kontolku lalu menciumnya. Dia mulai mengulum kontolku. Kepala sekolah yang angkuh dan tukang sindir sekarang mengulum kontol murid yang ga dia suka.
Sepanjang dia mengulum aku leha leha bermain game. Kadang aku mengelus kepalanya. Untungnya tidak ada yang mengetuk ruangan kepala sekolah. Bu Ika tidak cape untuk mengulum kontolku.
30 menit berlangsung aku mengeluarkn spermaku dengan lengket dan banyak.
"Beb telan itukan kesukaan kamu." Ucapku
"Iya beb aku suka sperma kamu." Ucap Bu Ika lalu menelan semua spermaku. Dia sangat lihai dalan mengulum. Sepertinya dengan suami sering dilakukan.
"Beb Ika kamu nanti bantu aku kerjain tugas ya, kalau perlu kamu yang kerjain semua." Ucapku
"Iya beb tugas kamu aku kerjain" kata Bu Ika lalu duduk disampingku
"Beb buka celanamu dong". Kataku sambil mencium dirinya.
"Iya beb." Bu Ika berdiri kemudian membuka celana panjangnya kemudian menunjukkan celana dalam putih, dia menurunkan celana dalamnya. Memek berbulu lebat muncul namun aku akan membuat memek ini menjadi hal yang menyenangkan.
"Beb memekmu dicukur ya nanti." Aku membuka bajuku
"Iya beb aku akan cukur setiap dia tumbuh." Ucap Bu Ika tanpa malu lagi mennunjukkan tubuh telanjangnya ke murid paling dia benci
"Beb sekarang taro celana dalam kamu di wajah kamu." Bu Ika mengambil celana dalamnya dan memakai di wajahnya seperti topeng.
Aku mengambil ponsel lalu memotret dia yang telanjang dengan celana dalam di wajahnya. Sungguh memalukan sebagai kepala sekolah.
"Ika sekarang merangkak dan bersuara seperti anjing." Bu Ika memperagakan dengan baik.
"Guk gukk gukkk wlaaaa." Kata Bu Ika
"Anjing yang pintar Ika." Ucapku sembari mengelus kepalanya
"Gukkk Gukk" Bu Ika terlihat senang.
"Beb aku izin ke kantin bentar ya. Kamu diam disini nunggu aku" Aku berdiri dan menghampiri dompetnya. Ada duit 100 ribu banyak menumpuk di dompetnya ku ambil dua ratus ribu.
"Gukkk" dia mengangguk.
Ku buka kunci ruangan lalu ku buka. Ku periksa dari luar tidak ada orang. Lalu aku mengunci ruangan kepala sekolah.
Ku hampiri kantin, disana aku membeli dua dada ayam goreng kriuk tanpa nasi. Kemudian aku membelikan minuman es teh manis.
"Kamu nanti dimarahin lagi loh sama Bu Ika kalau ketahuan." Kata penjual es teh
"Ini buat Bu Ika bu, hehe" aku berbohong. Dia tak tahu kalau yang dia takuti sekarang menjadi anjing peliharaanku.
"Owalah." Dia memberikanku es teh kemudian aku segera kembali ke ruangan.
Mau sampai ke ruangan kepala sekolah, aku bertemu Pak Ardi. Aku takut namun ku coba untuk menenangkan diri.
"Kamu ke kantin ya?" Tanya Pak Ardi dengan ketus
"Pak ini disuruh oleh Bu Ika, ini saya mau ke ruangan kepala sekolah." Ucapku dengan tegang
"Yang bener kamu jangan bohongi saya." Ucap dia
"Bener pak" aku pergi ke ruangan kepala sekolah lalu pura pura untuk membuka pintunya. Untung saja Pak Ardi percaya.
Di dalam Bu Ika menunggu dengan tenang. Teteknya dilempit oleh kedua tangannya. Dia menjulurkan lidah dan menghadapku.
"Kamu tau Ika? tadi ada Pak Ardi untung aja dia percaya." Ucapku
"Gukkkkk gukkk gukkk" dia melet.
"Buka celana dalam kamu di wajah lalu makan ini." Pintaku
Ku buang kedua ayam itu ke lantai. Aku mengelusnya dan menyuruhnya makan. Bu Ika makan seperti anjing. Dia mengoyak ayamnya dengan kasar. Aku minum es teh manis disini menunggu dia yang makan seperti anjing. Tidak lupa untuk aku videokan. Kepala sekolah menjadi anjing.
( Setiap hari ia akan mengabariku untuk datang ke ruangannya )
Bu Ika akan menjadi pelayanku seumur hidupnya. Kepala sekolah hanyalah pekerjaan luarnya saja.
Selesai makan dengan berantakan. Dia kembali melet dengan mulut blepotan daging ayam. Ayam abis tak tersisa. Tulangnya pun yang keras dimakan olehnya. Aku tidak peduli apakah itu keras atau tidak. Ku ambil tisu di meja kerjanya lalu mengelap wajahnya. Dia sangat manja.
"Kembali menjadi manusia biasa lalu duduk di sofa." Kataku
"Iya beb." Bu Ika duduk dengan tatapan kosong.
"Ika sekarang tiduran, lalu lebarkan pahamu." Bu Ika telentang, kedua tangannya membuka pahanya dan memperlihatkan memek bulunya. Aku membuka celanaku lalu mencoba pelan pelan memasukkan ke vagina.
"Hmmmm sakit beb." dia mengerang
"Kamu harus senang dengan ini Ika." Kataku
"Iya beb." Kontol lalu aku tusuk ke memeknya. Dia menahan mendesah karena takut kedengaran diluar.
Kita ngewe dengan enak. Teteknya ku remas remas lalu ku jilati. Kemudian lehernya ku jilati seluruhnya. Dia menikmati. Kontol tanpa ampun merusak memeknya.
"Enak?" tanyaku
"Enak beb enakkk bangettt." kata Bu Ika
"KAMUUUU ADALAH LACURRRR TOLOL, NYINDIR NYINDIR AKU DIKIRA GA SAKKIT HATI SEKARANG INI BALASANNYA." aku mendorong lebih keras lalu menampar teteknya sampai mulai kemerahan.
"Iyaaa akuu lacurrrr kamuuuuu, ahhhhhh enakkkkkk bebbbbbb Ikaaaaa pelacurrrrrrrr maaaafin ikaa ahhhhhh ikaaaa salah nyindirrr kamuuuuuuuuu" desah Ika
"Sekarang kamu harus bertanggung jawab." Aku menampar pipinya
"Iyaaa Ika bertanggung jawaaaabbb ahhhhhhh" desah Bu Ika
"Lebih enak mana sama suami kamu ika?" Ku lepas kontolku lalu ku masukan dengan kasar lagi.
"LEBIHHHHH ENAKKKK AHHHHHHHH KAMUUUUUU DARIPADAAAAAA SUAMIIIII AKUUUUU AHHHHHH AHHHHHH AHHHHHHH ENAKKKKK HMMMMM URGHHHHHH HAAAA HOOOOO ENAKKKKK KAMUUU BEB DARIPADAAAA SIAPAPUNNNN." Desah Bu Ika semakin menggila
Aku tidak tahu apakah akan ketahuan atau tidak.
"Ika mulai sekarang memek ini hanya untuk aku, kamu tolak kalau suami kamu ngajak ngentot." Pintaku
"IYAAA AHHH MEMEK INI HANYA UNTUK KAMU AHHHHH." Jelas Bu Ika
Ngentot tubuh yang semok sangatlah enak. Aku menaikan tubuhnya lalu membalikan badanku. Dia sekarang diatas. Dia menggoyangkan tubuhnya ke atas bawah. Teteknya naik turun dengan indah. Aku tertawa jahat. Aku menaklukan kepala sekolah dengan mudah.
"Enakk ahh enakkk bebbb hmmmmm." Bu Ika semakin tak terkendali.
Aku sempat mengambil buku lalu ku tulis sesuatu.
( Setiap menjetikkan jari, dia kembali sadar namun setiap panggilan beb dia akan terhipnotis kembali )
Dia lagi asik asiknya memainkan memeknya di kontolku. Aku menjetikkan jari.
"HAAA APAAN APAAN INI." Dia mencoba melepas namun aku memainkan kontolku dengan baik. Dia mencoba menahan desahan dan melihat dirinya yang memalukan.
"Enak kan bu?" Aku tertawa kecil
"lepasinnn lepasinnn!!!!! aku ga mauuu seks dengan kamu." Ucap dia yang mendorong tubuhku.
Tubuh Bu Ika sangat sulit karena kedua lengannya dipegang olehku dengan erat. Dia menggelengkan kepala sembari menahan desahan. Tak lama dari situ dia menangis kepadaku.
"Hentikan Yuda, kamu akan saya lapor ke polisi." Ucap dia menakutiku
"Aku tidak peduli bu yang penting udah rasain tubuh ibu." Kataku
"Kamu tega ya rusak tubuh kepala sekolahmu sendiri." Ucapnya
"Ibu ga merasa bersalah, nyindir saya di upacara dah mana pada ketawa liatin saya." Aku menusuk kontolku hingga mengeluarkan spermaku
"Ahh ahhh ahhhhh kamuu jahat ahh." Dia terkapar lemas ketika aku melepaskan kontolku.
Bu Ika mencoba mengambil ponselnya namun aku tarik lalu ku masukkan lagi kontolku ke memeknya. Posisi sekarang doggy style namun berdiri.
"Spermaku udah di dalam rahim ibu, jadi ibu ga usa khawatir. Ngentot aja dengan saya ibu pasti bakal seneng." Kataku
"Lepasinn saya ga mau hamil dari anak kamu. Kamu bakal dipenjara udah memperkosa saya." kata Bu Ika yang berusaha mengambil ponsel.
Aku sengaja melepas tubuhnya dan dia mengambil ponselnya. Ku lihat dia ingib menelpon suaminya. Suaminya langsung menjawab namun tak sempat dia bicara.
"Beb kamu kenapa si ga mau?" Bu Ika terhipnotis kembali ketika aku memanggilnya beb
"Ada apa sayang kamu ngos ngos san?" tanya suaminya
"Engga sayang, aku tadi kepencet doang." Bu ika menghampiriku dan memegang kontolku. Dia menyender ke tembok lalu memasukan kontolku ke memeknya
"Kamu serius gapapa?" tanya suami dengan khawatir
"Engga apa apa, itu tadi aku cari dokumen ga ketemu ketemu jadi agak panik dikit." Ucap Bu Ika berbohong pada suaminya sambil menahan desahan ketika menikmati kontol muridnya.
"oke sayang aku lanjut kerja dulu ya." dengan polos suami Bu Ika menutup telepon
Bu Ika langsung mengeluarkan desahannya dengan nikmat. Aku menarik badannya lalu mencium bibirnya dengan french kiss. Dia membalas.
Saat berciuman aku menjetikkan jari. Dia langsung sadar dan mendorongku.
"Kamuu kenapa cium saya?!!!" Marah Bu Ika
"Ibu nerima ciuman saya kenapa malah marah sekarang." Heran aku berpura pura tidak tahu
"Kamu kurang ajar" Bu Ika melempar barang barang namun aku berhasil menangkap. Dia menangis dan tidak bisa mengatakan apapun.
Aku mendekatinya dan mengelusnya, namun dia mendorong lalu mencoba berlari ke pakaiannya. Dia mulai memakai BH dan celana dalamnya. Aku memegang kontolku yang masih tegang.
"Dasar cabul mesum, saya pastikan kamu keluar dari sekolah ini." Dia memakai celananya lalu mengambil kemejanya. Kemeja itu dikancing sampai atas. Bu Ika membawa jilbab dari meja tamu laluu memakainya.
"Ibu mau keluarkan saya?" tanyaku tengil
"Pakai nanya bodoh, kamu mesum lecehkan saya, kamu akan saya masukkan penjara dan kamu akan menyesal." Dia selesai memakai hijabnya hingga tidak ada tubuh yang terlihat kecuali wajah dan muka.
Bu Ika membuka kunci pintunya dengan cepat cepat.
"Beb kamu lupa siapa kamu ya." Ucapku
Bu Ika langsung mengunci pintunya lagi lalu berjalan kepadaku. Dia menurunkan badannya dan mengemis kepadaku. Dia mencium kedua kakiku.
"Maaf Beb, aku lupa kalau aku harusnya yang nurut sama kamu." Kata Bu Ika
"Sudahlah aku cape kalo kamu pura pura gini." Kataku yang mendorong tubuhnya dengan kakiku
"Maafkan aku Beb aku ga mau gitu lagi, aku akan nurut sama kamu." Jelasnya
"Tujuan kamu apa Ika?" tanyaku sambil mengangkat tubuhnya untuk berdiri
"Melayani kamu beb, perintah kamu kewajiban aku yang harus dillakuin, aku mau sama kamu terus daripada sama suamiku." terang Bu Ika
"Bagus itulah dirimu sekarang, melayaniku dan mengabdi kepadaku. Kamu memang keplaa sekolah namun kamu harus mematuhi peraturan muridmu ini." Kataku sambil mendekati dirinya. Mengelus dadanya yang sudah tertutup dan meremas dengan keras.
"Iya beb aku mematuhimu." Dia tersenyum kepadaku.
Aku duduk di sofa, Bu Ika jongkok membuka celanaku dan mengulum kontolku kembali. Aku mengambil ponsel Bu Ika lalu memesan pakaian seksi dan ketat di akun belanja online dirinya. Aku tidak peduli ketika dikeluarkan berapa semua yang ku ambil dari rekening. Lima ratu ribu lebih diambil olehku dengan membeli barang barang sex dan pakaian seksi.
ns 15.158.61.51da2