Part 1
443Please respect copyright.PENANAR7niBxtdOc
Cerita ini berisi kehidupan pribadiku.
Namaku Sisca, usiaku 25 tahun, seorang perawat dan istri dengan seorang anak berusia 2 tahun.
Aku menikah dengan seorang dokter yang tampan, dan kehidupan keluarga kami awalnya harmonis. Kami berdua cukup agamis, akupun selalu mengenakan jilbab termasuk saat bekerja.
Kami berdua berasal dari kota besar, namun saat ini kami bekerja dan tinggal di kota kecil ini sebagai PNS di Rumah Sakit Umum Daerah.
Awalnya aku tidak nyaman berada di kota kecil ini, karena sering merasa bosan, tidak banyak hal yang bisa dilakukan disini. Setelah anak ku berusia 2 tahun, makin terasa kebosanan itu, karena peranku sebagai ibu mulai bisa terbantu oleh pengasuh anakku. Oleh karena itu, untuk mengusir kebosananku, suamiku memberikanku fasilitas ke spa & salon tiap minggunya disini, ia pun memberikanku kesempatan untuk memilih aktivitas favorit sebagai hobi. Aku pun memilih fitness di gym sebagai hobi ku. Kebetulan ada sebuah gym besar di hotel mewah di kota ku ini. Aku pun rutin berolahraga disana 2-3x seminggu. Hobi ku ini cukup untuk mengusir kebosananku. Aku mengikuti 2 jenis kelas disini, kelas zumba yang isinya sesama perempuan, jadi aku bisa bergosip disini. Dan satu lagi fitness biasa yang isinya campur pria dan wanita, aku memakai personal trainer untuk membantuku berolahraga, karena aku ingin membentuk tubuhku agar semakin indah, terutama bokongku agar semakin seksi.
Selama berolahraga, aku sering melihat para pria memperhatikanku, wajar saja, aku sangat percaya diri dengan parasku, wajahku memang sangat cantik, bahkan untuk ukuran wanita di kota besar, terlebih lagi bagi kota sekecil ini, mungkin sangat langka bagi para pria itu melihat wanita secantik diriku. Aku awalnya berolahraga dengan mengenakan jilbab, kaus longgar dan legging, karena aku belum nyaman menggunakan pakaian olahraga yang ketat, namun ini tidak menghalangi para pria itu untuk memandangi tubuhku. Awalnya aku tidak nyaman dipandangi oleh mereja terlebih karena apabila aku sudah sangat berkeringat, kausku akan basah dan membentuk lekukan tubuh bagian atasku, terutama payudaraku yang memang sangat besar ukurannya dan cukup indah bentuknya.
Selama aku fitness, banyak pria yang coba menggodaku, dengan mengajak ngobrol dan bercanda. Mereka mengajakku berkenalan, meminta nomor HP ku. Aku pun menanggapi, karena toh tidak ada niat macam-macam dariku. Aku sering menanggapi chat dari mereka, mengobrol biasa saja sekedar mengusir kebosanan. Mereka pun mulai berani mengajakku bertemu di luar gym, mengajakku makan malam bersama, baik via chat maupun saat bertemu langsung di gym. Namun, semua itu tidak ada yang aku tanggapi karena walaupun aku tidak memiliki niat macam-macam, aku ingin menjaga perasaan suamiku. Terlebih suamiku terkadang memang mengantar-jemputku ke tempat gym.
Setelah beberapa bulan mengikuti fitness, aku pun mulai mencoba pakaian gym yang lebih ketat, yang membentuk tubuh indahku. Ini cukup terpengaruh oleh teman-teman zumbaku yang selalu menggunakan pakaian ketat dan percaya diri dengan tubuh mereka. Sehingga memberiku kepercayaan diri juga untuk menampilkan bentuk tubuh indahku yang sudah semakin indah sejak berolahraga. Lenganku semakin langsing, begitu pun pinggangku semakin langsing. Bokongku semakin besar dan berisi sehingga semakin seksi. Hal ini membuat para pria semakin senang memandangiku selama fitness. Tampaknya mereka semakin takjub denganku, perpaduan wajah cantik dan tubuh indahku membuat mereka tidak bisa menahan diri untuk tidak memandangiku.
Beberapa bulan berlalu, aku mendengar berita tidak mengenakkan mengenai suamiku, aku mendengar teman-teman kerjaku bergosip mengenai suamiku yang sedang dekat dengan wanita lain. Teman-teman zumbaku pun mengatakan hal yang sama, beberapa mengatakan pernah melihat suamiku berdua dengan wanita lain. Aku pun merasa gelisah, aku berusaha untuk tetap percaya dengan suamiku. Namun, semakin lama sikap suamiku mulai menunjukkan perubahan dan perilaku mencurigakan. Aku pun mengikutinya diam-diam. Hingga akhirnya aku memergokinya berdua dengan wanita lain dalam kamar di rumah wanita itu. Yang TERNYATA, perempuan itu adalah teman kerjaku sendiri sesama perawat yang merupakan seorang janda. Hatiku hancur mengetahui ini, aku pun meminta cerai kepada suamiku. Namun, suamiku meminta maaf hingga bersujud kepadaku, memintaku untuk membatalkan perceraian, dan ia pun berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan ini. Melihat hal ini, dan mempertimbangkan usia anakku yang masih sangat kecil, aku pun menahan diriku dan membatalkan permohonan ceraiku.
Tapi, dalam lubuh hatiku, masih terdapat rasa kecewa dan sakit hati.
Teman - teman zumbaku banyak yang memanasiku, untuk membalas perbuatannya suamiku dengan cara jalan dengan pria lain. Aku pun awalnya tidak menanggapi mereka.
Namun, para pria semakin banyak yang berani menggodaku, setelah kejadian suamiku berselingkuh tersebar.
Teman-teman fitness ku semakin agresif untuk mengajakku jalan. Begitu pun pria di rumah sakit tempatku bekerja, mereka yang awalnya menggodaku tidak terang terangan karena segan dengan suamiku, sekarang menjadi lebih berani menggodaku.
Tidak terasa, ini mulai mengubah sikapku, aku mulai berani keluar rumah tanpa mengenakan jilbab - kecuali ke tempatku bekerja yang memang mengharuskanku mengenakan jilbab-. Termasuk pergi ke tempat fitness, aku pun sudah tidak mengenakan jilbab, bahkan aku mulai berani mengenakan tank top saat berolahraga. Toh tak ada ruginya bagiku, tubuhku memang indah, rugi bagiku bila tidak memamerkannya pikirku.
Dari sekian banyak pria yang mendekatiku, ada 2 orang yang paling menarik perhatianku, mas rizki, seorang dokter rekan kerja suamiku dan mas andy teman fitnessku, seorang pria keturunan chinese seorang pemilik toko dan rumah makan besar di kota ku.
Aku mulai menanggapi mereka selain karena penampilan mereka paling menarik dibanding yang lain, mereka juga kaya, namun yang terpenting mereka sopan dan bisa memperlakukan wanita dengan baik.
Akhirnya aku meng-iyakan ajakan makan malam dengan mereka. Mas andy biasanya mengajakku makan malam setelah kami fitness di restoran mewah di hotel tempat gym ku berada. Kalau mas rizki mengajakku makan di luar kota, mungkin ia takut terlihat orang-orang karena ia sendiri sudah menikah, walaupun istrinya tinggal di kota lain.
Kelamaan mereka semakin terang-terangan mengutarakan niat mereka, mengajakku berkunjung ke rumah mereka dan mengobrol disana. Aku pun masih segan dan menahan diri. Masih ada rasa takut apabila suamiku mengetahuinya, walaupun aku yakin ia pun justru akan malu sendiri, karena aku melakukan ini awalnya karena kesalahannya sendiri.
Tidak lama waktu berselang, tiba-tiba aku mendapat kabar dari suamiku, ia mendapat beasiswa untuk melanjutkan sekolah spesialis di ibu kota. Sehingga ia harus tinggal disana selama melanjutkan sekolah. Anehnya, berita ini mudah sekali menyebar, akibatnya para pria yang mendekatiku semakin agresif, termasuk mas rizki dan mas andy.
Akhirnya suamiku pun berangkat ke ibu kota.
Mas rizki pun bergerak cepat, seolah tidak sabar untuk menunggu lama, esoknya ia mengajakku bertemu dan main ke rumahnya.
Aku pun tidak kuasa lagi untuk menolak ajakannya.
Esoknya, setelah dinas pagi, aku pun pulang ke rumah.
Kemudian bersiap untuk bertemu, selain berdandan yang cantik kali ini aku mencoba berpakaian agak seksi untuk menggodanya, dengan mini dress ketat berwarna hitam dengan daerah dada yang terbuka, menunjukkan belahan dadaku yang indah.
Akhirnya kami pun bertemu, ia menjemputku di tempat janjian, dan kami pergi bersama dengan mobilnya. Ia tidak henti hentinya memujiku kecantikanku. Dan aku pun memperhatikan ia sering melihat tubuhku, dan tampak ada tonjolan yang mulai membesar di celananya, kelihatannya ia bergairah melihatku. Entah kenapa, hal ini membuatku senang dan bangga, karena berhasil membuat seorang pria selain suamiku bergairah terhadapku.
Ternyata ia mengajakku ke kota besar yang agak jauh dari kota kami, agak lama akhirnya kami sampai di restoran mewah tempat kami akan makan malam. Akhirnya kami pun makan malam sambil mengobrol panjang lebar, aku pun semakin merasa nyaman dengannya.
Tidak terasa, waktu berlalu, sudah larut malam.
Mas rizki mengatakan sudah terlalu malam untuk pulang ke rumah, ia mengajakku bermalam saja di hotel, dan besoknya ia akan mengantarku pulang.
Entah apa yang ada di pikiranku, aku pun menyetujui saja.
Akhirnya ia membooking suite room disebuah hotel bintang 5 disini.
Sesampainya di kamar, kami berdua duduk bersama di sofa, kami pun berbincang - bincang kembali. Namun kali ini ada yang berbeda, pembicarannya mulai menjurus.
"dik, kamu cantik sekali malam ini, aku tidak bisa berhenti memandangimu" ujarnya
"makasih mas" jawabku
Ia pun mulai merangkul pundakku, aku pun secara refleks mendekat dan bersandar padanya.
Tak lama, ia pun mulai mengecup pipiku. "aku jadi benar-benar memiliki kamu dik"
Aku pun hanya tersenyum. Seolah merasa mendapat lampu hijau, ia pun mulai mengecup bibirku, aku pun membalas kecupannya.
Kami pun mulai bercumbu dengan panas, saling memainkan lidah. Tangannya mulai bergerilya, menyentuh tubuhku, mulai dari paha, perut hingga ke payudaraku. Aku pun menjadi semakin bergairah.
Ia mulai meremas payudara ku. "aaah" refleksku mulai mendesah merasakan kenikmatan.
..........
(bersambung)
ns 15.158.61.40da2