5
“Nah, Sudin dan Amir, kalian sudah dengar sendiri kan. Silahkan langsung saja jangan malu-malu. Majikanmu sudah mengijinkan. Saya hanya minta boleh direkam ya….” kata Sanjaya terkekeh sambil mengambil video kamera dari tangan Kisno yang ternyata juga bersama Peter telah tiba di ruang TV “Saya ingin membuat film tentang pelacur cantik yang alim dan berjilbab lebar”
“Kisno, kamu ajari Sudin dan Amir supaya tidak malu-malu” perintah Sanjaya kemudian kepada Kisno supirnya.
“Siaap boss” jawab Kisno cepat sambil menghampiri Riyani .54990Please respect copyright.PENANA6jvO5JjHsg
Kemudian Kisno menjambak jilbab Riyani dengan tangan kirinya dan menariknya ke belakang sehingga wajah Riyani terdongak ke atas.
“Mir, Din. Majikanku ini selalu membagi budak seksnya kepadaku. Sekarang majikanmu ini sudah jadi budak seksnya, sehingga beruntunglah kalian bisa ikutan menikmatinya. Ayo jangan malu-malu, kapan lagi bisa menikmati dan memperbudak majikan sendiri, apalagi yang alim dan berjilbab seperti ini, tentu nikmat sekali…haa..haa….haa..” kata Kisno kepada Sudin dan Amir sambil tertawa dan tangan kanannya mulai meraba-raba kedua payudara dan vagina Riyani .
Dengan ragu-ragu, Sudin dan Amir menghampiri Riyani . Tangan-tangan mereka mulai menggerayangi tubuh dan paha mulus Riyani . Melihat Riyani hanya diam saja, tangan-tangan Sudin dan Amir semakin berani menggerayangi tubuh Riyani . Tangan-tangan mereka mulai ikut-ikutan meraba-raba kedua payudara dan vagina Riyani .
“Senyum! Jangan mewek aja kalau lagi ngelayanin tuan-tuanmu ini!” bentak Kisno keras kepada Riyani .
Riyani yang mendengar bentakan Kisno berusaha tersenyum dengan terpaksa.
“Cium kedua majikan kamu ini dengan mesra” perintah Kisno selanjutnya kepada Riyani sambil melepaskan jambakannya pada jilbab Riyani .
Riyani meskipun terlihat terpaksa kemudian melingkarkan kedua tangannya di leher Amir dan mulai mencium bibir Amir dengan mesra. Ciuman Riyani pada supirku itu tidak bertepuk sebelah tangan. Amir langsung membalas ciuman Riyani dengan ganas. Lidahnya langsung masuk ke mulut Riyani dan mengobok-obok mulut Riyani sampai-sampai Riyani kesulitan bernapas dan tersedak. Kemudian Riyani beralih kepada Sudin. Kembali kedua tangannya dilingkarkan di leher pembantuku itu, dan bibirnya mulai menciumi bibir Sudin. Tidak seperti Amir, Sudin membalas ciuman Riyani dengan mesra. Sudin sedikit menarik Riyani dari Kisno dan Amir, sehingga Riyani dan Sudin dapat berciuman dengan mesra berdua tanpa gangguan Amir dan Kisno. Sambil tetap berciuman dengan Riyani , Sudin melingkarkan tangan kirinya di pinggul Riyani dan tangan kanannya digunakan untuk meraba-raba dan mempermainkan klitoris Riyani .
Setelah berciuman beberapa menit sambil mempermainkan klitoris Riyani , Sudin menurunkan tangan kirinya ke bongkahan pantat Riyani . Diraba-rabanya kedua bongkahan pantat Riyani itu, dan kemudian dengan sedikit menahan pantat Riyani dengan telapak tangan kirinya, Sudin memasukan jari tengah dan jari telunjuk tangan kanannya ke dalam vagina Riyani dengan jempol tangan kanan Sudin tetap mempermainkan klitoris Riyani .
“Eegghhh…” terdengar erangan kecil Riyani ketika kedua jari Sudin memasuki vaginanya.
“Suka?” tanya Sudin kepada Riyani sambil melepaskan ciumannya pada Riyani . Riyani tidak menjawab, dia hanya diam saja.
Melihat Riyani hanya diam saja, Sudin menekan kedua jarinya di dalam vagina Riyani dengan sedikit keras.
“Egghh….” terdengar erangan Riyani sedikit mengeras.
“Suka?” tanya Sudin lagi kepada Riyani dengan sedikit tegas.
Mendengar pertanyaan Sudin untuk kedua kalinya, Riyani mengangguk pelan untuk menjawab dan menyenangkan hati Sudin.
“Eh..sini Din, jangan dipakai sendiri aja, kita juga mau” kata Kisno tiba-tiba sambil menarik Riyani dari Sudin.
“Ayo sini, layani kita bertiga sekaligus” kata Kisno sambil menarik Riyani kembali ke tengah ruang TV yang segera diikuti oleh Amir dan Sudin.
“Ayo pelacur, kamu kan sudah diajari Pak Sanjaya dari tadi siang, tunjukkan keahlianmu” perintah Kisno kepada Riyani .
Kini Riyani yang telanjang bulat dan hanya memakai jilbabnya dikelilingi oleh Kisno, Sudin dan Amir di tengah ruang TV. Tanpa perlu diperintah lebih lanjut, Riyani mulai melepaskan pakaian Kisno, Sudin dan Amir. Setelah seluruh pakaian ketiganya lepas, Riyani kemudian berlutut dan mulai melepaskan celana dan celana dalam Kisno, Sudin dan Amir sehingga Kisno, Sudin dan Amir menjadi telanjang bulat. Terlihat sedikit kaget Riyani melihat selangkangan dan penis-penis Kisno, Sudin dan Amir. Selangkangan Kisno, Sudin dan Amir ditumbuhi bulu-bulu yang sangat lebat tidak terurus, ketiga penis mereka semuanya berwarna hitam, berukuran besar-besar dan sudah mengeras. Nampak penis Kisno sedikit berbeda dari yang lainnya. Di penis Kisno terlihat mempunyai tonjolan-tonjolan bulat, sepertinya di dalam kulit penis Kisno seakan-akan ada beberapa kelereng kecil yang dapat bergerak-gerak dan membuat kulit penis Kisno menjadi tidak rata dan bergelombang. Selain daripada54990Please respect copyright.PENANAqkqDbISoYn
keanehan itu, terlihat kedua sisi penis kisno juga ditindik dengan beberapa cincin emas seperti yang ada pada bibir atas vagina Riyani , namun yang membedakannya adalah di cincin-cincin pada penis Kisno itu di beberapa bagiannya tertutup dengan bulu-bulu kasar seperti sabuk kelapa. Melihat penis Kisno yang sangat aneh itu, terlihat wajah Riyani menjadi panik dan ketakutan. Air mata kembali meleleh di kedua pipinya.
“Hehehehe….jangan takut” kata Kisno tiba-tiba kepada Riyani .
“Penis ini akan membawa kenikmatan untukmu pelacur! Pak Sanjaya khusus membawaku ke Cina untuk menjadikan penisku ini sumber kenikmatan wanita yang tidak ada taranya. Jadi kamu harus merasa beruntung dapat mencicipi penisku ini. Kamu pasti akan ketagihan seks setelah merasakan penisku ini” kata Kisno dengan sedikit tertawa.
Setelah mengatakan hal itu, tanpa menunggu apa-apa lagi, Kisno langsung menarik muka Riyani ke arah selangkangannya. Dan dengan sedikit memaksa tangan Kisno membuka mulut Riyani dan memasukkan penisnya yang besar ke dalam mulut Riyani . Riyani dengan sedikit gelagapan berusaha membuka mulutnya lebar-lebar agar dapat menerima penis Kisno yang besar itu. Kisno langsung memompa penisnya pada mulut Riyani dengan cepat sampai Riyani tersedak-sedak. Setelah beberapa menit memompa mulut Riyani dengan penisnya, Kisno kemudian memalingkan wajah Riyani ke arah penis Amir. Riyani mengerti apa yang diminta, dia langsung membuka mulutnya dan mulai melakukan oral service pada penis Amir. Raut muka Amir menampakkan kegembiraan yang amat sangat ketika penisnya mulai dioral oleh mulut Riyani .
Dia kelihatannya tidak mempercayai apa yang sedang terjadi, dia tidak pernah menyangka bahwa majikan perempuannya yang muda dan cantik mau mengulum-ngulum, menghisap-hisap dan menjilati penis tuanya. Selagi mengoral service penis Amir, Kisno meraih tangan kiri Riyani dan mengarahkan ke penisnya. Riyani seperti wanita yang sudah terlatih langsung mengerti kemauan Kisno dan mulai mengocok-ngocok penis Kisno dengan tangan kirinya. Melihat itu Sudin juga tidak mau kalah dan meraih tangan kanan Riyani dan mengarahkannya ke penisnya. Tanpa diperintah lagi Riyani juga langsung mengocok-ngocok penis Sudin. Terlihat pemandangan yang sangat menakjubkan di hadapanku. Riyani yang cantik jelita, berkulit mulus dan putih sedang melayani 3 laki-laki yang buruk rupa sekaligus.
2 laki-laki itu yang sedang dilayani Riyani adalah pembantu dan supirnya sendiri yang sudah berusia 50 tahunan, sedangkan pria satu lagi, si Kisno, meskipun umurnya kira-kira seumuranku, namun mukanya dapat dikatakan yang paling buruk jika dibandingkan dengan yang lain, dan dengan tubuh gempalnya Kisno terlihat seakan-akan seperti raksasa jika dibandingkan dengan tubuh Riyani . Setelah beberapa menit mengoral penis Amir, wajah Riyani kembali dipalingkan oleh Kisno. Kali ini ke penis Sudin. Riyani langsung menurut dan mulai menjilati dan menghisap-hisap penis Sudin sedangkan tangan kanannya beralih ke penis Amir. Setelah beberapa menit melayani penis Sudin dengan mulutnya, wajah Riyani kembali dipalingkan ke penis Kisno dan tangannyapun beralih ke penis yang lain yang sedang tidak dioralnya. Kemudian beberapa menit kemudian beralih lagi ke penis Amir dan kemudian ke penis Sudin dan begitu seterusnya sehingga ketiga penis hitam raksasa itu diservicenya bergantian.
Selain menjilati dan menghisap ketiga penis itu, Sanjaya yang sedari tadi asyik merekam adegan Riyani dengan Kisno, Sudin dan Amir memerintahkan Riyani untuk mengulum-ngulum biji-biji kemaluan Kisno, Sudin dan Amir serta juga menjilati paha dalam ketiganya. Riyani juga diperintahkan oleh Sanjaya , untuk melakukan deepthroat pada ketiga penis itu, yaitu memasukkan penis mereka sampai mentok ke pangkalnya sehingga kepala penis masuk sampai ke tenggorokkan Riyani melewati amandelnya. Perintah ini dipenuhi oleh Riyani dengan susah payah karena begitu besarnya penis-penis itu.
Sanjaya meng close-up adegan ini, baginya hal ini sangat menarik, seorang wanita canti dan berjilbab mendeepthroat penis. Wajah Riyani jadi terlihat sangat merangsang. Riyani menuruti semua instruksi Sanjaya meskipun terlihat beberapa kali Riyani merasa tidak nyaman karena bau dari penis-penis dan selangkangan-selangkangan Kisno, Sudin dan Amir, namun dengan pasrah Riyani menurutinya. Sedangkan Kisno, Sudin dan Amir terlihat keenakan dioral dan dijilati oleh Riyani , muka-muka mereka sudah nampak mesum keenakan. Setelah hampir satu jam memberikan oral service kepada Kisno, Sudin dan Amir, nampak peluh mulai membasahi tubuh, wajah dan jilbab Riyani. AC di ruang TV sedikit banyak membantu Riyani sehingga peluh tidak membanjiri tubuhnya. Riyani yang sedang mengulum penis Sudin mempercepat gerakannya, kelihatannya Riyani mengetahui bahwa Sudin hampir mencapai klimaksnya.
“Good…good….telan semua ya….” perintah Sanjaya seakan-akan tahu apa yang akan terjadi.
Riyani tidak menjawab, dia malah makin mempercepat gerakannya mengoral service penis Sudin. Dan tidak beberapa lama kemudian Sudin memuntahkan seluruh spermanya ke dalam mulut Riyani yang langsung ditelan semuanya oleh Riyani. Setelah menelan seluruh sperma Sudin, Riyani berpindah ke penis Amir. Dihisap-hisapnya penis Amir dengan mulutnya sambil tangan kanannya yang kini bebas mengelus-elus biji kemaluan Amir.
Tidak beberapa lama kemudian, Amirpun memuntahkan seluruh spermanya ke dalam mulut Riyani dan seluruh sperma itupun ditelan habis oleh Riyani . Terakhir adalah giliran Kisno. Riyani menghisap-hisap dan menjilati penis Kisno dan kedua tangan Riyani mengelus-elus biji kemaluan dan paha dalam Kisno. Terlihat sekali Riyani berusaha memberikan rangsangan yang hebat untuk Kisno agar Kisno cepat mengalami orgasme dan penderitaan Riyani dalam memberikan oral service dapat segera berakhir. Namun rupanya Kisno mempunyai stamina yang cukup bagus, sehingga perlu waktu yang cukup lama bagi Riyani untuk membuat Kisno orgasme dan memuntahkan seluruh spermanya ke dalam mulut Riyani . Ketika seluruh sperma Kisno telah ditelan habis oleh Riyani , Kisno kembali menjambak jilbab Riyani dan menariknya ke atas dengan kasar sehingga Riyani terpaksa berdiri. Kemudian Kisno meraih cincin emas dan bel kecil di bibir atas vagina Riyani dengan kasar.
“Oooucchh….” terdengar jeritan kecil kesakitan keluar dari mulut Riyani .
Kemudian Kisno dengan menarik cincin emas dan bel kecil itu menuntun Riyani ke sofa tunggal yang menghadap TV LCD 42’ di ruang TV rumahku. Suatu pemandangan yang juga sangat menakjubkan, Kisno yang bertubuh besar dan gempal itu menarik cincin dan bel kecil itu dan dengan terpaksa dan sambil menahan sakit Riyani yang cantik mengikutinya. Kisno dengan seenaknya menarik cincin dan bel kecil itu seakan-akan dia sedang menarik cincin dihidung seekor sapi, namun bukan sapi yang ditarik melainkan istriku Riyani di vaginanya.
Riyani didudukan oleh Kisno di sofa tunggal itu, masing-masing kedua kakinya dibuka lebar diletakkan di lengan-lengan sofa tersebut sehingga posisi Riyani sekarang duduk di sofa dengan kedua kaki mengangkang lebar. Sanjaya memberi isyarat kepada Riyani untuk tidak bergerak dalam posisi itu. Kemudian Sanjaya menyambungkan sebuah kabel panjang ke TV LCD 42’ yang berada di hadapan Riyani . Dan setelah kabel tersambung, nampaklah gambar Riyani di TV itu sedang mengangkang lebar di sofa.
“Nah, sekarang baru asyik. Kamu bisa melihat secara live persetubuhanmu sendiri” kata Sanjaya kepada Riyani .
Riyani tidak menjawab apa-apa. Kemudian Sanjaya memerintahkan Riyani untuk membuka vaginanya dengan jari-jari tangannya sendiri. Riyani dengan sedikit ragu menurutinya. Riyani membuka vaginanya sendiri dengan lebar-lebar. Lalu Sanjaya memerintahkan Riyani untuk mengatakan hal-hal yang tidak senonoh, seperti “saya pelacur yang siap melayani”, “vagina saya sudah ingin sekali dimasuki penis yang besar” dan lain-lain. Riyani pada awalnya tidak mau menuruti perintah Sanjaya , namun setelah diancam oleh Sanjaya , Riyani pun menuruti dengan sedikit isak tangis dan air mata yang meleleh di kedua pipinya. Setelah puas mempermalukan Riyani , Sanjaya memberikan isyarat kepada Kisno, dan Kisnobpun langsung berlutut didepan selangkangan Riyani dan mulai menjilati paha dalam Riyani dan terus ke vagina Riyani .
Ketika lidah Kisno yang ternyata ditindik dengan besi kecil itu mulai menyapu bagian dalam vagina Riyani , terlihat tubuh Riyani sedikit menegang menerima rangsangan di vaginanya. Kedua tangan Riyani meremas-remas pegangan tangan sofa dan kadang-kadang memegang paha dalamnya sendiri agar kedua kakinya tetap mengangkang lebar. Mata Riyani tertuju pada selangkangannya sendiri untuk melihat kegiatan lidah Kisno di vaginanya.
“Riyani , ngapain kamu melihat ke bawah, di TV sudah ada gambarmu sendiri, kalau kamu mau melihat dengan jelas vaginamu tanpa terhalang kepala Kisno, akan saya zoom dan kamu bisa melihatnya secara jelas di TV” kata Sanjaya sambil menzoom kameranya dan mengarahkannya pada posisi yang tepat sehingga di TV terlihat jelas sekali vagina Riyani yang sedang dijilati oleh Kisno dengan rakus.
Riyani menuruti apa yang dikatakan oleh Sanjaya . Riyani mulai memandang ke arah TV dan melihat vaginanya sedang dijilati oleh Kisno di TV. Dengan tanpa menghentikan jilatan-jilatannya pada vagina dan klitoris Riyani , Kisno memasukkan jari telunjuk dan jari tengah tangan kanannya ke dalam vagina Riyani . Riyani dengan mata tetap memandang ke TV mengeluarkan erangan kecil, badannya bergoyang-goyang mengikuti irama permainan jari-jari Kisno di vaginanya. Adegan itu direkam dengan lihainya oleh Sanjaya .
Sanjaya kadang-kadang menzoom in dan zoom out kameranya sehingga kadang-kadang hanya gambar vagina Riyani yang sedang dipermainkan Kisno nampak di layar TV dan kadang-kadang gambar keseluruhan Riyani sedang duduk mengangkang di sofa dengan badan yang bergoyang-goyang dan meliuk-liuk dengan kepala Kisno terbenam diselangkangannya nampak di layar TV. Erangan-erangan makin jelas keluar dari mulut Riyani , nampaknya Kisno dengan lihainya telah membuat Riyani terangsang hebat. Tubuh Riyani makin bergoyang mengikuti irama jilatan-jilatan lidah Kisno di vaginanya. Kadang-kadang terlihat Riyani menggigit kecil bibir bawahnya sendiri menahan rangsangan hebat yang mulai menjalar ke seluruh tubuhnya. Cukup kira-kira 10 menit permainan Kisno di vagina Riyani sudah membuat Riyani mulai lupa pada keadaan sekelilingnya. Mata Riyani tetap menatap TV yang menanyangkan dirinya sedang dirangsang oleh Kisno, namun kedua tangannya mulai mengelus-elus dan menjambak-jambak kecil rambut di kepala Kisno. Riyani mulai berani memajukan pinggulnya ke depan agar lidah dan jari-jari tangan Kisno dapat makin menekan masuk ke dalam vaginanya.
“Iyaaa…teerruss…iyaa….teeerusss” mulai terdengar rintihan-rintihan Riyani tanda dia menyukai apa yang diperbuat Kisno di vaginanya.
Mendengar itu Sanjaya tertawa kecil dan menzoom kamera ke wajah Riyani yang cantik dan berjilbab putih. Riyani yang melihat wajahnya di close-up di TV tersenyum kecil. Rangsangan yang diberikan Kisno pada vaginanya mulai menghilangkan rasa malu dan rasa jijiknya terhadap pasangan persetubuhannya.
Tidak lama setelah itu mulai nampak tanda-tanda Riyani akan mengalami orgasmenya. Pinggulnya makin ditekannya ke depan kearah mulut Kisno. Jambakan-jambakan tangannya pada rambut Kisno mulai semakin liar dan kedua kakinya semakin dibukanya lebar-lebar. Detik-detik akhir mendekati orgasme makin terlihat pada diri Riyani , gerakan pinggulnya semakin liar, erangan-erangannya semakin keras, namun ketika saat-saat orgasme tinggal selangkah lagi, tiba-tiba dengan mulutnya, Kisno menarik cincin emas yang ada di bibir atas vagina Riyani dengan keras.
“Aoouuuccch……..!!!” teriak Riyani keras karena kesakitan. Mukanya meringis menahan sakit, bibirnya menggigit tangan kanannya yang dikepal. Orgasme yang tinggal selangkah lagi dicapainya hilang karena rasa sakit itu.
Muka sedikit kecewa nampak diraut wajah Riyani , namun Kisno tidak mempedulikannya. Kisno kembali pada kegiatannya merangsang vagina Riyani kembali, dan bagi Riyani setelah beberapa menit rasa sakit itu hilang, Riyani pun kembali hanyut pada permainan Kisno di vaginanya. Beberapa kali kejadian seperti itu berulang, rupanya Kisno dengan sengaja membuat Riyani ke titik hampir klimaks namun kemudian menurunkannya kembali dengan cara menarik cincin emas yang berada di bibir atas vagina Riyani , sehingga Riyani hanya mengalami rangsangan yang sangat hebat namun tidak bisa orgasme.
Diperlakukan seperti itu membuat Riyani penasaran, goyangan pinggulnya semakin hebat, sedangkan kedua tangannya berusaha melindungi cincin emas dan bel kecil yang berada di bibir atas vaginanya agar tidak bisa ditarik oleh mulut Kisno. Melihat itu Sanjaya segera menyuruh Peter untuk memegang kedua tangan Riyani dan menariknya ke atas dan ke belakang kepala Riyani , sehingga dengan kedua tangan yang dipegang Peter itu, Riyani tidak bisa mencegah perbuatan Kisno yang menghalanginya mencapai orgasme. Selama setengah jam Riyani diperlakukan demikian oleh Kisno. Riyani nampak sekali sudah tidak tahan untuk meraih orgasmenya yang tidak kunjung juga bisa dicapainya. Tatapan matanya sayu dan pasrah dan kadang-kadang dia memejamkan matanya.
“Tolong….bikin saya orgasme…jangan…ditarik lagi…” desah Riyani pelan kepada Kisno berulang-ulang.
Mendengar itu Sanjaya kembali tertawa lebar dan berkata “Riyani , kamu itu budak seks, bukan kamu yang harus dilayani, tapi kamu harus melayani tahu!”
“Kamu kalau mau orgasme harus mohon ijin, apabila diijinkan baru boleh kamu orgasme, mengerti!” lanjut Sanjaya kepada Riyani .
Riyani yang sudah tidak tahan untuk mencapai orgasme langsung menjawab “Pak Sanjaya , bolehkah saya orgasme?”
Permohonan itu diulangnya berkali-kali sampai tiba-tiba Sudin dan Amir secara hampir bersamaan berkata “Pak Sanjaya , biarkan saya yang membuatnya orgasme”.
Mendengar itu Sanjaya tertawa kecil “Tidak usah rebutan, Riyani bisa melayani kalian berdua sekaligus”
“Riyani , kamu beruntung, ada 2 pejantan ini yang mau memuaskanmu, kamu tahu apa yang harus dilakukan” kata Sanjaya setengah memerintah kepada Riyani .
Mendengar itu, Riyani dengan dibantu oleh Kisno bangkit dari sofa, lalu kemudian langsung merebahkan diri telentang di karpet di tengah ruang TV dengan kaki mengangkang lebar-lebar di hadapan Sudin dan Amir. Sudin dan Amir dengan penis-penisnya yang sudah kembali mengencang malah dengan bodohnya termangu melihat posisi siap disetubuhi yang dipertontonkan Riyani kepada mereka. Kelihatannya mereka tidak percaya apa yang ada di hadapan mereka dan mereka bingung siapa yang akan memulai duluan.
“Pak Amir…sini..” desah Riyani setengah memerintah kepada Amir dan dengan muka yang nampak sudah tidak sabar karena baik Amir maupun Sudin hanya termangu berdiri di hadapannya.
Amir yang mendengar namanya dipanggil dengan setengah cengengesan meledek kearah Sudin langsung memposisikan dirinya di atas tubuh Riyani . Amir segera mengarahkan penisnya yang besar dan hitam kearah vagina Riyani yang mungil dan mulus itu.
“Maaf ya bu….hehehehe…” terdengar bisikan Amir sambil terkekeh kecil kepada Riyani ketika Amir mulai memasukkan penisnya ke dalam vagina Riyani .
Terdengar erangan dan rintihan kecil dari mulut Riyani ketika penis Amir mulai memasuki vaginanya. Riyani berusaha memposisikan dirinya agar penis Amir dapat masuk dengan lancar ke dalam vaginanya. Meskipun vaginanya sudah sangat basah akibat permainan Kisno, namun terlihat Riyani sedikit kesusahan menerima penis Amir yang besar di vaginanya. Setelah beberapa puluh detik, barulah seluruh penis Amir amblas ke dalam vagina Riyani . Mata Riyani memancarkan kebahagiaan dan ketakjuban karena ternyata vaginanya dapat menampung seluruh penis Amir yang sangat besar dan panjang itu. Beberapa menit Amir mendiamkan penisnya dalam vagina Riyani untuk memberikan kesempatan pada Riyani membiasakan diri dengan penisnya yang besar itu.
Kemudian tanpa basa-basi lagi Amir langsung menggenjot penisnya pada vagina Riyani dengan keras, cepat dan kasar. Riyani yang sudah terangsang berat karena permainan Kisno sebelumnya, langsung melayani permainan kasar Amir, dilayaninya genjotan-genjotan Amir dengan goyangan-goyangan pinggulnya dengan tak kalah hebat. Terlihat pemandangan yang sangat hebat. Dua manusia berbeda jenis kelamin, yang satu muda dan cantik sedangkan yang satu lagi tua dan jelek bersetubuh hanya untuk mencari kepuasan nafsu hewani masing-masing, tanpa cinta dan tanpa kemesraan tapi hanya berlomba-lomba mencari kepuasan seksnya masing-masing. Riyani dan Amir bersetubuh dengan kasar dan ganas, mereka berdua sudah tidak mempedulikan sekelilingnya.
Mereka seakan-akan berlomba untuk lebih dahulu mencapai orgasmenya sebelum pasangan persetubuhannya mencapai orgasme. Hanya perlu sekitar 15 menit ketika Riyani yang memang telah terangsang hebat dengan permainan Kisno mencapai orgasmenya yang hebat dan panjang. Lenguhan keras terdengar keluar dari mulutnya, badannya menegang keras, tanggannya merangkul erat punggung Amir dan kedua kakinya dikaitkan rapat-rapat pada pinggul Amir. Setelah beberapa menit di puncak54990Please respect copyright.PENANAU7soEml9H3
orgasme, badan Riyani melemas, kedua tangannya melepas pelukannya pada punggung Amir, kedua kakinya tergolek lemas di atas karpet.
Tidak seperti Riyani , Amir yang sebelumnya sudah mencapai orgasme ketika dioral service oleh Riyani , masih membutuhkan waktu lama untuk mencapai orgasme. Genjotan-genjotannya pada vagina Riyani malah semakin kencang, cepat dan kasar. Muka Amir tersenyum lebar karena mengetahui majikan perempuannya sudah mencapai orgasme, seakan-akan menunjukkan bahwa dia adalah pemenang dari pertarungan seks itu. Riyani yang sudah lemas, karena selain sudah orgasme juga karena sedari siang sudah melayani Sanjaya dan anaknya hanya bisa tergoncang-goncang hebat dengan permainan kasar Amir.
Kedua tangan Riyani hanya tergolek lemah di atas karpet, kedua kakinya tidak dapat diangkatnya lagi. Riyani hanya bisa tergeletak lemas dengan posisi kaki terbuka lebar di atas karpet. Ketika Amir meraih kedua pergelangan kaki Riyani dengan kedua tangannya dan mengangkatnya ke atas serta membuka kedua kakinya lebar-lebar, Riyani hanya bisa pasrah. Erangan-erangan terdengar setiap kali penis Amir yang besar membobol vaginanya berulang kali dengan kasar. Mata Riyani hanya bisa menatap kosong ke wajah Amir dan sesekali kearah vaginanya seakan-akan menunggu kapan penis Amir yang besar akan memuntahkan seluruh spermanya ke dalam vaginanya. Setelah belasan menit, Amir belum juga tampak akan orgasme. Amir merapatkan kedua kaki Riyani dan menyandarkannya pada salah satu bahunya dan semakin cepat menggenjot vagina Riyani . Riyani secara reflek merapatkan kedua tangannya sejajar di kiri dan kanan tubuhnya. Riyani hanya bisa mengerang-erang dan merintih-rintih ketika penis Amir masuk seluruhnya ke dalam vaginanya. Dengan kaki yang dirapatkan oleh Amir, vagina Riyani makin menyempit karena selangkangannya tertutup rapat. Badan Riyani hanya tergoncang-goncang mengikuti permainan Amir. Riyani sudah tidak sanggup lagi menggoyangkan pinggulnya, dia hanya bisa pasrah sambil merintih-rintih.
ns 15.158.61.48da2