6
Telah beberapa belas menit berlalu ketika tiba-tiba Sanjaya berkata “Oooh, kita ada yang lupa nih, si pelacur tadi orgasme tanpa minta ijin terlebih dahulu, berarti dia harus dihukum”.
“Kisno, mana jepitan favorit saya, kamu bawa?” lanjut Sanjaya kepada Kisno.51189Please respect copyright.PENANAcU0aWyk19W
Kisno yang ditanya langsung merogoh tas kamera dan mengeluarkan dua buah jepitan besi yang berbentuk seperti jepitan jemuran. Kedua jepitan itu dihubungkan dengan sebuah rantai besi.
“Pakaikan ke Riyani ” perintah Sanjaya kepada Kisno.
Wajah Riyani nampak ketakutan melihat jepitan besi itu. Kedua tangannya langsung digunakannya untuk menutupi kedua payudaranya. Rupanya Riyani dapat langsung menebak apa kegunaan jepit besi itu.
Peter yang melihat Riyani menutupi kedua payudaranya dengan kedua tangannya langsung mendekati Riyani . Diraihnya kedua tangan Riyani dan dengan paksa ditariknya kedua tangan Riyani itu ke atas dan diletakan di atas karpet sejajar dengan kepala Riyani . Dengan posisi kedua lengan dipegangi oleh Peter dan kedua kaki yang dipegangi oleh Amir. Riyani menjadi tidak berdaya dan kedua payudaranya terekpos bebas. Kemudian Kisno menghampiri Riyani , dan dengan cekatan masing-masing jepitan itu digunakannya untuk menjepit masing-masing puting payudara Riyani . Riyani tidak dapat berkata apa-apa karena begitu cepatnya kejadian itu.
Hanya terdengar jeritan keras Riyani dan diikuti dengan air mata yang meleleh di kedua pipinya ketika masing-masing jepitan sudah terpasang dengan sempurna menjepit puting payudaranya. Setelah kedua jepitan sudah terpasang sempurna pada tempatnya, Kisno menyerahkan rantai yang menghubungkan kedua jepitan itu kepada Amir. Amir dengan wajah mesum melepaskan pegangannya pada kedua kaki Riyani dan menerima rantai besi itu dari Kisno. Kemudian Amir tanpa basa basi lagi langsung menarik rantai besi itu ke arahnya sehingga kedua payudara Riyani tertarik ke atas dan ke arah Amir sampai-sampai membuat tubuh Riyani terpaksa mengikuti tarikan Amir pada rantai besi itu sehingga posisi Riyani setengah duduk namun Riyani tidak dapat duduk dengan sempurna karena dalam vaginanya masih tertancap penis Amir yang besar.
“Ngangkang yang lebar dan angkat kakinya atau saya tarik sampai putingnya putus!” sahut Amir tiba-tiba kepada Riyani yang cukup membuatku kaget karena baru pertama kalinya aku mendengar supirku ini berani membentak istriku.
Dengan kedua jepit diputingnya dan rantai yang ditangan Amir, Riyani hanya bisa menurut. Diangkatnya dan dibukanya lebar-lebar kedua kakinya sehingga kini Riyani dalam posisi setengah duduk dengan hanya sedikit pantat yang menumpu tubuhnya dan kedua tapak tangannya yang bertumpu pada karpet agar tubuhnya tidak jatuh ke belakang.
Amir kembali mempercepat genjotannya pada vagina Riyani . Kedua tangan Amir memegang rantai jepit itu dan menarik-nariknya sehingga nampak seperti seperti seseorang yang sedang memegang tali kendali kuda. Sesekali tangan kirinya menampar-nampar paha luar Riyani sehingga Amir seperti seorang joki. Tapi bukan joki yang menunggang kuda tapi joki yang sedang menyetubuhi seorang wanita yang sangat cantik. Payudara Riyani nampak tertarik dengan kencang kedepan, badannya bergoyang hebat karena genjotan ganas Amir pada vaginanya.
Riyani nampak kerepotan untuk menjaga keseimbangannya, namun karena jepitan pada kedua payudaranya itu nampak Riyani tetap berusaha tetap pada posisinya. Setelah beberapa menit diperlakukan kasar begitu oleh Amir, nampak perubahan pada diri Riyani . Rupanya diperlakukan kasar oleh supirnya membuat sensasi sendiri pada diri Riyani . Vaginanya nampak mulai banjir dengan cairan kewanitaannya. Bunyi vagina basah yang dimasuki penis mulai terdengar keras setiap kali Amir dengan kasar memasukkan penisnya dalam vagina Riyani .
Mata Riyani menjadi berbinar, matanya memandang bergantian kearah Amir, kearah kedua payudaranya dan kearah vaginanya yang sedang digenjot dengan ganas oleh penis Amir yang besar dan hitam itu. Ketika Amir menyodorkan jari tengah dan jari telunjuk tangan kirinya kearah muka Riyani , Riyani langsung menyambutnya dengan mulutnya dan mulai mengulum-ngulum kedua jari Amir itu dengan tatapan yang seksi kearah Amir. Desahan-desahan kenikmatan mulai keluar dari mulut Riyani , rupanya dia sudah benar-benar tunduk pada supirku itu. Riyani menuruti apa saja perintah Amir.
Ketika Amir menyuruhnya menjulurkan lidah, Riyani langsung menurutinya. Tangan kiri Amir langsung meraih lidah Riyani itu dan menarik-nariknya, Riyani bukan kesakitan tapi malah membiarkan Amir dan tersenyum dengan mulut yang terbuka. Setiap adegan-adegan itu direkam dengan baik oleh Sanjaya dan nampak dengan jelas dilayar TV. Terlihat Sanjaya sangat puas dengan hasil karyanya. Riyani nampak sekali menikmati persetubuhannya dengan Amir. Riyani nampak sekali berusaha menyenangkan dan melayani Amir dengan sebaik-baiknya, rasa sakit pada puting payudaranya sudah berubah menjadi kenikmatan yang luar biasa. Setiap genjotan kasar Amir pada vaginanya selalu diiringi dengan jeritan seksi kenikmatan yang tiada tara dari mulut Riyani .
Sudin yang dari tadi hanya menjadi penonton kelihatannya sudah tidak bisa menahan diri untuk ikut menyetubuhi majikan perempuannya. Sudin mendekati Riyani , diambilnya rantai yang menghubungkan kedua jepitan dari tangan Amir dan direbahkannya Riyani telentang di atas karpet. Kemudian Sudin berlutut menghadap kearah Amir dan mengangkangi wajah Riyani sehingga sekarang wajah Riyani berada di bawah selangkangannya. Setelah itu Sudin menarik rantai itu ke atas, sehingga mau tidak mau Riyani harus mengangkat dada dan wajahnya sehingga wajahnya menempel di biji kemaluan dan lubang pantat Sudin. Dengan sekali hentakan pada rantai itu oleh Sudin, kelihatannya Riyani sudah dilanda birahi yang sangat hebat mengerti apa maunya Sudin. Riyani mulai menjilati dan mengulum biji kemaluan Sudin dari bawah. Riyani juga tanpa malu-malu lagi menjilati lubang pantat pembantu prianya itu.
Muka Sudin tampak sumringah ketika merasakan jilatan dan kuluman Riyani di selangkangannya, sedangkan Amir sekarang meraih kedua pergelangan kaki Riyani dan mengangkatnya serta membuka lebar-lebar kedua kaki Riyani sambil terus menggenjot vagina Riyani dengan penisnya. Desahan-desahan Riyani semakin menggila, rasa malunya disetubuhi oleh supir dan pembantu prianya telah hilang sama sekali. Rintihan-rintihan nikmat membahana di ruangan itu. Bel kecil di vagina Riyani menambah ramainya suara yang terdengar. Kurang lebih 10 menit kemudian terdengar suara dari bawah selangkangan Sudin.
“Tuan….tuuu…an….boleh sa…saya orgasme?” desah Riyani cukup keras.
“Hahaha….boleh…boleh….” tawa Sudin dan Amir hampir bersamaan.
Beberapa detik setelah itu terlihat tubuh Riyani mengejang hebat, terdengar lenguhan hebat keluar dari mulutnya menggambarkan seakan-akan Riyani melepas suatu kenikmatan yang luar biasa yang telah tertahan lama di tubuhnya. Sanjaya dengan cekatan merekam semua adegan itu, mukanya terlihat puas melihat Riyani sekarang benar-benar tunduk dan menerima semua yang dilakukan terhadap dirinya. Setelah beberapa menit di puncak orgasme, akhirnya tubuh Riyani melemas. Wajahnya terlihat lelah namun senyum kepuasan terlihat di bibirnya.
“Sekarang gentian saya yang dilayani dong” kata Amir kepada Riyani tiba-tiba sambil mencabut penisnya dari vagina Riyani serta merebahkan diri disamping Riyani .
Riyani terlihat berusaha keluar dari bawah selangkangan Sudin, dan Sudinpun mengerti dan membolehkannya. Dengan senyum Riyani kemudian menaiki tubuh Amir sehingga sekarang Riyani dan Amir dalam posisi woman on top. Segera setelah menaiki tubuh Amir, Riyani membimbing penis Amir dengan tangannya ke dalam vaginanya, kemudian ditekannya vaginanya ke bawah sehingga penis Amir amblas seluruhnya ke dalam vagina Riyani . Kemudian Riyani menggerakan pinggulnya naik turun serta memutar, membuat Amir merasakan penisnya diservice oleh vagina Riyani . Tidak itu saja yang dilakukan Riyani , Riyani juga menciumi dan menjilati dada dan leher Amir yang membuat Amir sedikit melenguh kenikmatan.
“Kok Amir saja, saya juga mau” sahut Sudin tiba-tiba dengan nada yang sudah tidak sabar.
Riyani hanya tersenyum kearah Sudin dan merebahkan tubuhnya di dada Amir. Kemudian dengan tanpa mengatakan apa-apa lagi kedua tangan Riyani membuka kedua pantatnya sendiri sehingga lubang anus Riyani terlihat jelas dan menantang untuk dimasuki. Sudin si pria tua itu mengerti apa maksud Riyani . Sudin segera berjongkok dan mengarahkan penisnya ke lubang anus Riyani . Sedikit demi sedikit terlihat penis Sudin memasuki lubang anus Riyani . Lubang anus Riyani masih cukup seret karena hanya keringat dan cairan kewanitaan Riyani yang membasahi anus tersebut. Terlihat wajah Riyani di dada Amir menahan sakit. Mata Riyani terpejam menahan sakit dan Riyani menggigit bibir bawahnya sendiri ketika senti demi senti penis Sudin yang besar mulai menerobos masuk ke dalam lubang anus Riyani . Namun tidak ada keluhan atau jeritan sakit keluar dari mulut Riyani . Riyani dengan tabah menerima penis Sudin di anusnya. Setelah penis Sudin masuk seluruhnya ke dalam lubang anus Riyani , baik Riyani , Amir dan Sudin berdiam diri beberapa menit dalam keadaan penis Amir seluruhnya masuk dalam vagina Riyani dan seluruh penis Sudin seluruhnya masuk dalam lubang anus Riyani .
Beberapa menit berlalu ketika terlihat Riyani mulai dapat membiasakan diri dengan dua penis besar masing-masing di vagina dan anusnya. Kemudian Riyani mengangkat tubuhnya sedikit dan bertumpu dengan kedua tangannya di karpet dan secara bersamaan mulai memutar-mutar pantatnya sendiri. Amir dan Sudin mengerti bahwa majikan perempuannya itu sudah siap melakukan persetubuhan dan keduanya segera menggenjot penis mereka masing-masing dari pelan-pelan makin lama makin cepat. Amir dari bawah dengan buasnya menggenjotkan penisnya ke vagina Riyani , sedangkan Sudin dengan tidak kalah ganasnya menggenjot penisnya ke anus Riyani dari belakang. Menerima serangan dari dua arah pada kedua lubangnya, wajah Riyani menampakkan kepuasan, senyumnya kembali terlihat dan desahan-desahan nikmat mulai keluar dari mulutnya. Amir kemudian dari bawah menyerahkan rantai yang menghubungkan kedua jepitan di payudara Riyani ke mulut Riyani , dan Riyani pun langsung menyambutnya dengan menggigit rantai tersebut. Kemudian Riyani sedikit merebahkan tubuhnya ke depan sehingga kedua payudaranya persis di atas wajah Amir yang langsung disambut Amir dengan genggaman kedua tangan Amir di kedua payudara tersebut dan disertai jilatan dan kuluman mulut Amir di payudara Riyani .
Sudin yang sedang menggasak anus Riyani dengan penisnya tidak mau kalah, ditariknya rambut Riyani ke belakang sehingga kepala Riyani terdongak ke atas yang menyebabkan kedua payudara Riyani ikut tertarik. Lenguhan kecil terdengar dari mulut Riyani ketika kedua payudaranya tertarik kencang, namun wajah Riyani tetap terlihat kenikmatan. Mendengar itu, Sudin makin menarik-narik rambut Riyani , setiap tarikannya selalu disertai lenguhan nikmat Riyani sehingga membuat Sudin semakin berani menarik-narik rambut Riyani dengan kasar. Setelah 20 menit terlihat Amir mulai akan mencapai orgasmenya. Riyani menyadari hal itu dan semakin menggerak-gerakan pinggulnya dengan liar sehingga dalam waktu tidak beberapa lama kemudian Amir mencapai orgasmenya dan memuntahkan seluruh spermanya ke dalam vagina Riyani .
Melihat Amir telah orgasme, Sudin kemudian mencabut penisnya dari anus Riyani dan menarik tubuh Riyani ke belakang dan segera men-doggy style Riyani dengan kasar. Riyani terlihat puas dengan perlakuan pembantu pria dan supirnya. Mulut Riyani yang sekarang tepat diselangkangan Amir tidak tinggal diam, dikulum dan dijilatinya penis Amir sehingga semua sperma dan cairan kewanitaan yang menempel di penis Amir dijilat dan ditelannya sampai bersih. Kedua tangan Riyani mengocok-ngocok penis Amir seakan-akan tidak rela kalau penis Amir sudah melayu.
Kegiatan Riyani pada penis Amir baru terhenti ketika tiba-tiba Sudin meraih kedua pundak Riyani dan menariknya ke belakang sehingga sekarang posisi Riyani dan Sudin dalam keadaan berlutut tegak dengan penis Sudin menggasak vagina Riyani dari belakang. Sudin terus menggasak vagina Riyani dengan penisnya, gerakan-gerakannya sungguh liar, kedua tangan Sudin meraih kedua payudara Riyani dari belakang.
Diremas-remasnya kedua payudara Riyani dengan ganas. Riyani pun tidak mau kalah, diputar-putarnya pinggulnya dengan disertai tekanan-tekanan ke belakang kearah penis Sudin. Selain menggenjot vagina Riyani dari belakang dan meremas-remas payudara Riyani dengan ganasnya, Sudin juga menciumi dan menjilati leher Riyani yang jenjang itu dan juga mengulum-ngulum kuping Riyani . Sambil terus menjilati leher dan kuping Riyani , Sudin kemudian mengarahkan tangan kanannya ke klitoris Riyani dan mulai menggosok-gosok klitoris Riyani dengan jari telunjuk dan jari tengah tangan kanannya.
Diperlakukan demikian, Riyani menggelinjang-gelinjang kenikmatan, kedua tangan Riyani meraih pantat Sudin dan menarik-nariknya ke depan sehingga penis Sudin semakin keras menghujam vaginannya. Kemudian Riyani mendongakkan kepalanya ke belakang ke bahu kanan Sudin dan mulai menciumi bibir Sudin yang langsung disambut Sudin dengan ganas. Riyani dan Sudin berciuman dan saling memainkan lidahnya masing-masing. Terdengar rintihan-rintihan nikmat Riyani dan dengan mata sayu Riyani memandangi mata Sudin sambil terus berciuman dengan Sudin.
“Aaah…ahhh…nikmat pak Sudin….aam..pun….nikmat sekali…” terdengar desahan-desahan kecil keluar dari mulut Riyani .
Benar-benar pemandangan yang hebat, seorang wanita cantik berkulit putih dan berjilbab bersetubuh dengan seorang pria tua setengah baya berkulit hitam legam. Keringat mengucur deras dikeduanya sehingga nampak kedua tubuh mereka mengkilap karena keringat itu dan semuanya terekam dengan baik di kamera video Sanjaya .
Setelah sekian puluh menit, kembali Riyani berkata “Tuuaan bolehkah saya orgasme lagi….”
“Tunggu, saya juga hampir orgasme, kita orgasme sama-sama ya” jawab Sudin kepada budak seksnya yang dahulu adalah majikan perempuannya.
Riyani tidak menjawab, dia hanya menganggukkan kepala dan terlihat berusaha sekuat tenaga menahan orgasmenya dengan susah payah. Setelah beberapa belas menit kemudian terlihat Sudin akan mencapai orgasmenya, Riyani menyadari hal itu dan raut mukanya terlihat lega. Beberapa detik kemudian kedua manusia berlainan jenis itu mencapai orgasme secara bersama-sama. Kembali tubuh Riyani mengejang hebat, diremas-remasnya rambut kepala Sudin, diciuminya bibir Sudin dan secara bersamaan, Sudin juga memuntahkan sperma di dalam vagina Riyani . Beberapa menit Riyani dan Sudin berada di puncak orgasme, kemudian kedua tubuh mereka rebah bersamaan di atas karpet kelelahan.
************************************51189Please respect copyright.PENANAWPBR6o9x6J
Sanjaya rupanya belum puas dengan Riyani . Segera ditariknya rantai penjepit payudara Riyani sehingga terpaksa membuat Riyani bangkit. Kemudian Sanjaya memerintahkan Riyani untuk duduk di sofa kecil dengan kedua kaki mengangkang bertumpu pada kedua lengan sofa. Kemudian Sanjaya memerintahkan Kisno untuk mengikat masing-masing pergelangan kaki Riyani pada kaki-kaki sofa, demikian juga kedua pergelangan tangan Riyani diikat pada kaki-kaki sofa yang lainnya, sehingga kini posisi Riyani menjadi tidak berdaya dengan posisi duduk mengangkang di sofa dan masing-masing kakinya terikat di kaki-kaki depan sofa serta masing-masing tangan terikat di kaki-kaki belakang sofa. Riyani yang masih kelelahan tidak banyak melawan, kelihatannya Riyani sudah benar-benar pasrah dengan apa yang akan dialaminya.
“Nah, Riyani , sekarang pelajaran baru buat kamu” kata Sanjaya tiba-tiba sambil menyerahkan kamera video kepada Kisno.
“Kisno, kamu rekam ya yang bagus” lanjut Sanjaya kepada Kisno.
Kisno yang mendengar perintah majikannya hanya mengangguk-angguk sambil tersenyum dan mulai merekam Riyani dalam keadaan tidak berdaya itu. Sanjaya kemudian berlutut dihadapan selangkangan Riyani , tangan kanannya kemudaian menggosok-gosok vagina Riyani , dan kemudian jari tengah dan jari telunjuk tangan kanannya mulai memasuki vagina Riyani . Riyani sedikit menggelinjang ketika 2 jari tangan Sanjaya masuk ke dalam vaginanya. Desahan kecil keluar dari mulut Riyani . Setelah beberapa menit memainkan vagina Riyani dengan 2 jarinya, Sanjaya kemudian meraih rantai penjepit payudara Riyani dengan tangan kirinya serta mulai menarik-nariknya pelan-pelan namun panjang sehingga kedua payudara Riyani benar-benar tertarik ke depan. Suara rintihan terdengar lagi dari mulut Riyani ketika rantai tersebut ditarik-tarik oleh Sanjaya . Beberapa menit berlalu ketika Sanjaya mulai menggunakan ibu jari tangan kanannya untuk memainkan klitoris Riyani , dan secara pelan-pelan memasukkan jari manis tangan kanannya ke dalam vagina Riyani sehingga kini 3 jari Sanjaya masuk ke dalam vagina Riyani .
Setelah 3 jari Sanjaya masuk ke vagina Riyani , Sanjaya mulai memompa ketiga jarinya keluar masuk vagina Riyani dengan cepat. Sanjaya secara lihai memainkan vagina Riyani dengan ketiga jarinya ditambah ibu jarinya di klitoris Riyani yang membuat Riyani menggelinjang hebat dan merintih-rintih kenikmatan dengan keras. Terdengar bunyi keciplak kecipluk ketika vagina Riyani yang sudah basah dengan sperma Amir dan Sudin serta ditambah cairan kewanitaannya sendiri dikerjai habis-habisan oleh jari-jari tangan Sanjaya .
Setelah beberapa menit, Sanjaya mulai memasukkan jari kelingkingnya ke dalam vagina Riyani , sehingga sekarang 4 jari tangan Sanjaya memompa vagina Riyani . Terlihat raut wajah Riyani menampakkan sedikit kekuatiran, tapi ikatan pada kedua kaki dan kedua tangannya membuat Riyani tidak dapat berbuat banyak serta ditambah lagi kelihaian jari-jari tangan Sanjaya di vaginanya membuat Riyani hanyut dalam birahinya meskipun terdapat sedikit kekuatiran karena vaginanya tidak pernah dimasuki 4 jari tangan sebelumnya. Cukup lama Sanjaya memainkan vagina Riyani dengan keempat jari tangannya sehingga Riyani makin menggelinjang-gelinjang dan mendesah-desah kenikmatan. Kemudian Sanjaya memperlambat genjotan keempat jarinya pada vagina Riyani dan kemudian mulai mencoba memasukkan ibu jari tangan kanannya ke dalam vagina Riyani .
“Jaaa…ngggaan..Pak Sanjaya ..ugggghhhh…” terdengar suara kuatir Riyani ketika ibu jari tangan Sanjaya mulai memasuki vaginanya.
“Ini namanya fisting, kamu harus terbiasa dengan ini, kamu sebagai budak seks harus bisa menerima dan menikmati apa saja perlakuan tuanmu” Sanjaya menjawab kekuatiran Riyani dengan tegas.
“Sekarang perhatikan ini! Kamu akan takjub dengan dengan apa yang vaginamu bisa terima” lanjut Sanjaya sambil terus memasukkan ibu jarinya ke dalam vagina Riyani .
Setelah kelima jari tangan kanan Sanjaya masuk seluruhnya ke dalam vagina Riyani , Sanjaya tidak berhenti sampai situ saja, namun telapak tangan kanannya terus mendesak masuk ke dalam vagina Riyani sedangkan tangan kirinya makin menarik rantai penjepit payudara Riyani makin ke depan.
“Ooogghhh…..uuugghh…..aaaggghhhhh….” jerit Riyani keras ketika telapak tangan kanan sampai pergelangan tangan kanan Sanjaya masuk seluruhnya ke dalam vagina Riyani .
“Gigit ini supaya tidak terlalu sakit” kata Sanjaya kemudian sambil menyerahkan rantai penjepit payudara itu ke dalam mulut Riyani yang langsung dituruti oleh Riyani .
Sanjaya tidak langsung memompa lengannya pada vagina Riyani . Didiamkannya telapak tangannya di dalam vagina Riyani . Riyani sambil menggigit rantai itu terlihat meringis-ringis sambil berusaha membenarkan posisinya badannya. Mata Riyani terlihat menatap takjub kearah vaginanya sendiri. Sekali lagi benar-benar pemandangan yang diluar dugaanku, istriku yang masih mengenaakan jilbab cantik duduk mengangkang terikat di atas sofa tidak berdaya dengan telapak tangan Sanjaya tertancap kuat didalam vaginanya. Setelah beberapa waktu, Sanjaya mulai menggerakkan telapak tangannya keluar masuk vagina Riyani secara perlahan-lahan yang disertai rintihan-rintihan Riyani setiap kali telapak tangan Sanjaya memasuki vagina Riyani .
“Uuughhh…..ooogggh……aahhh….” desah Riyani cukup keras sambil menggelinjang-gelinjang serta meringis-ringis antara menahan sakit dan nikmat.
Beberapa menit kemudian Sanjaya mulai mempercepat gerakan tangannya keluar masuk vagina Riyani . Sanjaya juga mengkombinasikan gerakan tangannya dengan gerakan memutar-mutar telapak tangannya di dalam vagina Riyani . Gerakan-gerakan tangan Sanjaya tersebut makin membuat Riyani menggelinjang-gelinjang. Riyani mulai menggerakan pinggulnya maju mundur serta memutar mengikuti irama permainan tangan Sanjaya pada vaginanya. Desahan-desahan yang keluar dari mulut Riyani semakin keras, dan sekarang nampaknya tinggal desahan-sesahan kenikmatan. Wajah Riyani terdongak ke atas sambil sesekali menunduk menatap kearah vaginanya, sedangkan dada Riyani membusung ke depan dan meliuk-liuk tidak karuan. Kedua payudaranya tertarik keras setiap kali Riyani mendongakkan kepalanya ke atas karena rantai yang digigitnya menjadi menarik kedua payudaranya.
“Ooohh…..ohhhh…Pak Sanjaya ….Oohhh..ooohhh” terdengar desahan-desahan Riyani telah berubah menjadi lolongan-lolongan panjang kenikmatan.
Beberapa menit kemudian, Riyani sudah benar-benar hanyut dalam kenikmatan birahinya. Mata Riyani berubah menjadi benar-benar sayu dan sesekali Riyani memejamkan matanya. Liukan-liukan pinggul dan badannya memelan seakan-akan sedang bergerak dalam slow motion. Mulut Riyani terbuka sedikit, rantai dimulutnya sudah terlepas dari gigitannya. Kepalanya bergerak ke kiri dan ke kanan serta memutar dengan pelan, lolongan-lolongannya mejadi semakin panjang dan lambat-lambat. Melihat perubahan pada diri Riyani , Sanjaya tersenyum sinis dan memerintahkan Amir untuk melepaskan seluruh ikatan pada kaki-kaki dan tangan-tangan Riyani .
Begitu seluruh ikatan terlepas, Riyani yang kini bebas bergerak, mulai mengeliat-geliat seperti orang yang baru bangun tidur. Kedua tangan Riyani kadang menggeliat ke atas sambil meremas-remas pelan rambutnya sendiri, kadang mengusap-usap perutnya sendiri dan naik ke atas untuk mengelus-ngelus kedua payudaranya sendiri.
Riyani semakin membuka lebar kedua kakinya untuk memberikan akses lebih luas bagi tangan Sanjaya , sedangkan bibir Riyani mulai menciumi dan menjilati serta mengigit-gigit kecil lengan atasnya sendiri persis di atas ketiaknya, dan kadangkala digigitnya sendiri bibir bawahnya. Beberapa belas menit kemudian terlihat Riyani sudah siap orgasme. Dengan kedua tangannya Riyani meraih tangan kanan Sanjaya yang sedang mengobok-ngobok vaginanya sehingga Sanjaya tidak dapat lagi memompa tangannya keluar masuk vagina Riyani . Sanjaya mengerti apa yang diinginkan Riyani . Sanjaya menghentikan kegiatannya dan membiarkan telapak tangan kanannya terbenam seluruhnya di vagina Riyani . Sedangkan Riyani dengan kedua tangannya yang masih memegang tangan kanan Sanjaya mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur dan memutar, sehingga kini Riyani yang bergerak sendiri untuk memuaskan nafsu birahinya dan mengarahkan tangan Sanjaya agar mengenai titik-titik kenikmatan dalam vaginanya.
Tidak lama setelah itu, badan Riyani mengejang hebat. Kedua tangannya menarik kuat-kuat tangan kanan Sanjaya agar semakin dalam tertancap vaginanya.
“Tuuuuaaaan…. bbolehhh..saya orgasme….pleaaaassseeee…..” teriak Riyani keras dengan terbata-bata memohon kepada Sanjaya .
Sanjaya yang ditanya hanya mengangguk pelan, dan tak lama kemudian terdengar suara Riyani berteriak keras dengan badan yang mengejang hebat, “Oogggghhh…terimaaa…kassiiihhhh….tuaaaan…eennaakk!!”
Setelah badan Riyani melemas, Sanjaya pun mengeluarkan tangan kanannya dari vagina Riyani . Riyani langsung rubuh ke sofa ketika tangan Sanjaya seluruhnya tercabut dari vaginanya. Nafas Riyani terengah-engah kelelahan, kedua kakinya dirapatkannya kembali, keringat membasahi sekujur tubuhnya.
“Kisno, tuh sekarang ambil bagianmu” kata Sanjaya memecah keheningan ruangan sambil meminta kamera videonya kembali dari Kisno.
ns 15.158.61.48da2