[KETIKA CINTA MENJADI PEMECAH PERSAHABATAN]
Aku mencintaimu tatkala sahabatku juga memiliki perasaan yang sama padamu. Mencintaimu diam-diam, menjaga perasaan agar ia terus terpendam.
Jarak terbentang di tengah badai yang disebut cinta. Mengobarkan benci di antara kita.
Haruskah aku bertatap muka dengan rinai hujan? hujan yang selalu memberikanku kesejukan.
Menjelma dalam malaikat tak bersayap.Tersenyum seperti pelangi yang datang mengakhiri hujan. Merdu bergemericik bak suaramu. Indah merasuki seperti matamu.
Satu hal yang tak bisa kuberitahu padamu, wahai penunggu senja.
Aku depresi.
Bukan mengenaimu, melainkan masa laluku yang kelam. Pekat dan sesak hingga aku tersesat di dalamnya.
"Hujan tidak selalu mewarnai, kadang berbadai bagai hati nan sedang terlukai." - Farel Bintang
"Sore menyimpan rahasia di baliknya. Ia lihai menyembunyikannya bagi para penikmat senja." -Alvia Darsya Putri
"Tak akan kubiarkan kau kedinginan dalam sepimu sendiri." -Azka Aldric
Tak ada yang lebih indah daripada rinai hujan di kala senja.
Thanks!
NOTE : Cerita ini mengambil 3 sudut pandang yang berbeda. (Farel, Alvia, dan Azka)