Kerusakan akibat banyaknya serangan oleh kelompok teroris masih jelas terlihat di beberapa kota besar di Amerika, baik itu di kota New York, Los Angeles, bahkan ibu kota Amerika sendiri, Washington, D.C yang paling parah kerusakannya. Untuk mengetahui semua serangan yang dilakukan oleh kelompok teroris, polisi berusaha membantu Federal Bureau of Investigation untuk mencari beberapa petunjuk, sayangnya mereka tidak menemukan petunjuk apa pun. Carlos yang saat itu sengaja ditugaskan untuk memata-matai saat serangan teroris terjadi, akhirnya dia menemukan salah satu tempat persembunyian para kelompok teroris, yaitu di sebuah pabrik tua di Washington, D.C.

Setelah Carlos menemukan dimana para kelompok teroris bersembunyi, kemudian dia diperintahkan oleh pemimpin tertinggi CIA untuk mencari tahu tujuan sebenarnya dari kelompok teroris. Hanya saja ketika dia kembali, keadaan pabrik tua sudah hancur, sampai yang tersisa hanyalah reruntuhannya saja. Carlos mencoba menyelidiki reruntuhan pabrik tua itu untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, sampai dia menemukan beberapa teroris yang telah tewas di bawah reruntuhan pabrik tua itu. Tampaknya para teroris tidak terbunuh oleh reruntuhan, tetapi para teroris terbunuh dengan cara ditembak, dan semua itu dibuktikan dengan beberapa luka tembakan di sekujur tubuhnya. Selain menemukan salah satu teroris yang tewas, Carlos juga menemukan simbol elang hitam pada robekan kain. Carlos yang tidak tahu tentang simbol itu, maka dia melaporkannya.

Sambil memegang earphone, Carlos berkata, "Ini Carlos Pak!"

"Ya Carlos, apakah kau sudah mendapatkan informasi tentang tujuan sebenarnya dari para kelompok teroris?" tanya pemimpin tertinggi CIA.

"Maaf Pak, tidak ada informasi yang aku dapatkan, karena selain tempat persembunyian kelompok teroris yang telah dihancurkan, semua teroris juga sudah terbunuh."

"Jika memang begitu, lalu kenapa kau melaporkannya?"

"Karena aku juga menemukan sesuatu Pak."

"Apa itu?" tanya pemimpin tertinggi CIA ingin tahu.

"Tampaknya seperti simbol Pak."

"Cepat kirimkan fotonya sekarang, karena aku ingin melihatnya!" perintah pemimpin tertinggi CIA dengan tegas.

"Baik Pak," jawabnya.

Kemudian Carlos mengirimkan foto simbol elang hitam pada robekan kain. Setelah foto itu dikirim, pemimpin CIA terkejut. "Simbol ini ...."

Carlos bertanya dengan heran, "Kenapa dengan simbol itu Pak?"

"Simbol ini adalah simbol Black Eagle."

"Jadi apa yang harus aku lakukan sekarang Pak? Karena hanya dia yang tahu tujuan para kelompok teroris yang sebenarnya."

"Aku ingin semua data dan informasi tentang Black Eagle, cari tahu siapa dia sebenarnya!"

Carlos menjawab dengan tegas,"Baik Pak!"

Memang, pemimpin tertinggi CIA telah mendengar banyak tentang Black Eagle, tetapi dia tidak tahu jika Black Eagle akan berani membuat banyak masalah, baik itu di Central Intelligence Agency, Federal Bureau of Investigation, National Security Agency, polisi, bahkan kelompok teroris.

***

Washington, D.C, Amerika Serikat.

Markas CIA, Langley, Virginia. Dua bulan kemudian.

"Bagaimana Carlos? Apakah kau sudah mempunyai data atau informasi tentang Black Eagle?"

"Ya Pak. Tapi ...," jawab Carlos, yang segera menghentikan perkataannya.

Pemimpin tertinggi CIA bertanya dengan tegas, "Tapi apa?"

"Ada sesuatu yang tidak diketahui Pak. Karena dalam datanya tidak ada identitas tentang dirinya, bahkan informasi yang ada hanya tentang dirinya yang dicari oleh organisasi lain seperti Federal Bureau of Investigation, National Security Agency, polisi, dan kelompok teroris."

"Jadi bukan hanya kita yang menginginkan Black Eagel?"

"Kurasa begitu Pak," jawab Carlos.

Sepertinya pemimpin tertinggi CIA semakin bermasalah dalam mencari data dan informasi tentang Black Eagle, karena data dan informasi yang telah berhasil dia dapatkan, tidak menunjukkan identitas sebenarnya dari Black Eagle.

"Lalu apa yang harus aku lakukan selanjutnya Pak?"

"Aku tidak tahu, ini mungkin sudah akhirnya," jawab pemimpin tertinggi CIA dengan putus asa.

"Setelah sekian lama, apakah Anda ingin menyerah dan mengakhiri semuanya Pak?"

"Bisakah kau diam! Karena aku juga tidak tahu harus berbuat apa!" kata pemimpin tertinggi CIA dengan tegas.

"Baik Pak," jawab Carlos singkat.

Di ambang kebingungan, ternyata pemimpin tertinggi CIA mencoba menyerah dan mengakhiri semua pencariannya. Tapi dalam hatinya, dia tahu kalau sebenarnya masih ada cara untuk mengetahui siapa Black Eagle yang sebenarnya.

"Tentu saja, masih ada cara untuk mengetahui siapa Black Eagle yang sebenarnya."

Carlos bertanya dengan heran, "Bagaimana Pak?"

"Kau juga akan tahu nanti. Cepat tunjukkan rekaman CCTV di sekitar pabrik tua itu dua bulan yang lalu!"

"Maksud Anda, Pak."

"Ya, apakah kau lupa kalau kita memiliki kamera CCTV yang terpasang di berbagai tempat di kota ini? Jadi kita dapat menemukan informasi tentang Black Eagle dari rekaman CCTV itu."

"Anda benar, Pak."

"Kalau begitu, cepat tunjukkan rekamannya sekarang!"

"Baik Pak!" jawab Carlos.

Kemudian Carlos memutar rekaman CCTV. Setelah rekamannya diputar, seorang pria yang mengenakan simbol elang hitam di lengan bajunya terlihat. Tidak hanya itu, dia juga terlihat membawa senjata yang cukup lengkap, seperti sniper tipe Remington 700PSS, granat mini, pisau dan lain-lain yang mungkin tidak terlihat oleh kamera CCTV.

Tiba-tiba saja pemimpin tertinggi CIA memberi perintah. "Berhenti!"

Segera Carlos menghentikan rekaman CCTV itu. Setelah berhenti, wajah seorang pria yang mengenakan simbol elang hitam di lengannya terlihat. Sayangnya wajah pria itu tidak terlihat jelas pada rekaman itu.

"Cepat perbesar dan jelaskan gambarnya!" perintah pemimpin tertinggi CIA lagi.

"Ya Pak. Tapi itu akan membutuhkan sedikit waktu," kata Carlos.

"Tidak apa-apa."

Setelah beberapa menit pemrosesan, akhirnya wajah pria itu terlihat jelas.

"Sekarang analisis wajahnya, dan cari tahu siapa dia sebenarnya!"

Menganalisis wajah pria itu dimulai. Dan tidak terlalu lama, semua data dan informasi tentang pria itu berhasil didapatkan.

"Sudah selesai Pak," kata Carlos lagi.

"Siapa dia?" tanya pemimpin tertinggi CIA.

"Namanya Jackson Eagle, Pak. Dia berusia 29 tahun, dan dia dulu bekerja di Bank of America sebagai petugas keamanan."

"Lalu bagaimana dengan pekerjaannya sekarang?"

"Tidak tahu Pak, itu tidak diketahui. Karena tidak ada informasi tentang pekerjaan sekarang."

"Kalau begitu, dimana dia tinggal?"

"New York Pak."

Pemimpin tertinggi CIA tersenyum, "Baiklah Carlos, kita telah menemukannya. Ayo, kau ikut aku, karena kita harus bertemu dengannya!"

"Ya Pak!" jawab Carlos.

***

New York, Amerika Serikat. Beberapa jam kemudian.

Seorang pria dengan rambut hitam dan mata biru kehijauan, terlihat sedang duduk menonton televisi. Dia adalah Jackson Eagle, seorang pria yang dulu pernah bekerja di Bank of America sebagai petugas keamanan. Ketika dia masih menonton televisi, dia mendengar bunyi ketukan pada pintu rumahnya. Kemudian dia pergi untuk melihatnya, dia melihat kalau ada dua orang pria sedang berdiri di depan rumahnya. Pertama, seorang pria paruh baya dengan rambut yang tidak terlalu putih, mata biru kehijauan, dan mengenakan setelan hitam. Yang kedua adalah seorang pria dengan bulu atau rambut tipis yang tumbuh di dagunya, memakai setelan dan kacamata hitam, dan memakai earphone ditelinganya. Mereka berdua adalah pemimpin tertinggi CIA dan Carlos Javier, yang merupakan tangan kanannya.

"Selamat siang Eagle. Bisakah kau ikut dengan kami sebentar?" kata pemimpin tertinggi CIA yang ramah.

"Kalian siapa?" jawab Eagle sedikit cemas.

"Kami akan menjelaskan nanti di jalan!" kata pemimpin tertinggi CIA.

Eagle langsung waspada, karena dari perilaku mereka sepertinya ada sesuatu yang disembunyikan. Dan ternyata benar, dia melihat salah satu dari mereka menyembunyikan pistol di pinggangnya. Begitu mereka akan membawanya, Eagle dengan cepat menyerang mereka, dan mengambil senjatanya.

"Cepat beri tahu, siapa kalian sebenarnya?" kata Eagle, menodongkan pistol kepada mereka berdua.

Pemimpin tertinggi CIA mencoba menenangkannya. "Wow ... wow ... tenang Eagle! Kita bisa menjelaskan semuanya!"

Eagle mengancam. "Kalau begitu, cepatlah! Atau aku akan menembak kalian berdua!"

"Oke ... oke ... aku akan bilang. Aku adalah pemimpin tertinggi dari salah satu organisasi terbesar, CIA. Dan dia adalah tangan kananku dan orang kepercayaanku, Carlos Javier."

"Jadi apa yang kau inginkan dariku? Kenapa kau berani mencoba untuk membawaku?"

"Sebelum aku memberitahumu, aku ingin kau melihat sesuatu dulu."

"Apa yang ingin kau tunjukkan padaku?" jawab Eagle.

"Carlos, cepat tunjukkan padanya!" perintah pemimpin tertinggi CIA dengan tegas.

"Baik Pak!" jawab Carlos.

Kemudian Carlos menunjukkan simbol elang hitam pada robekan kain. Eagle terkejut melihatnya, karena dia tahu kalau simbol itu adalah miliknya. "Itu ...."

"Ya, simbol Black Eagle, kau pasti mengenalnya."

"Dari mana kau mendapat simbol itu?"

"Tidak penting dari mana aku mendapatkannya, yang paling penting sekarang adalah kau menurunkan pistolnya, karena kita bisa membicarakan masalah ini dengan baik!"

"Setelah apa yang akan kau lakukan, apakah kau pikir aku akan percaya begitu saja?"

"Maaf tentang itu, mungkin itu adalah awal yang buruk," kata pemimpin tertinggi CIA dengan serius.

Eagle mematuhi perkataannya dengan menurunkan pistol yang dipegangnya. Namun dia tetap waspada karena dia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Bisa jadi jika mereka hanya sedang berpura-pura.

"Jadi, apa yang sebenarnya kau inginkan?"

"Aku menginginkanmu," kata pemimpin tertinggi CIA dengan tenang.

Spontan Eagle segera mengangkat senjatanya dan mengarahkannya kepada mereka berdua. Dia berpikir kalau mereka hanya berpura-pura. Jadi ketika dia lengah, dia bisa dengan mudah untuk ditangkap.

"Apa maksudmu? Apakah kau ingin menangkapku?"

"Kau jangan salah paham dulu, aku menginginkanmu bukan karena aku ingin menangkapmu. Tapi aku menginginkanmu karena aku ingin kau bergabung dengan timku."

Eagle menurunkan senjatanya, dan berkata, "Maksudmu ...."

"Ya, tentu saja kau tahu dengan serangan kelompok teroris dua bulan yang lalu. Untuk mencegah hal itu terjadi lagi, aku berencana untuk membuat tim khusus yang berharap bisa untuk mengungkap jaringan terorisme dan mengungkap siapa dalang dibalik semua aksi teror. Karena itu, aku ingin kau supaya setuju untuk bergabung dengan timku. "

"Terima kasih atas tawarannya, tapi aku tidak tertarik dengan itu!" jawab Eagle dengan tegas.

Pemimpin tertinggi CIA berusaha meyakinkannya. "Apakah kau serius, kau pasti bercanda?"

"Apakah kau pikir aku bercanda? Kalau saja kau tahu, aku bekerja sendiri, jadi tidak ada gunanya kau datang jauh-jauh ke sini, karena aku tidak akan menerimanya," kata Eagle sambil berbalik dan berjalan menuju rumahnya.

Tapi ketika dia baru saja berjalan beberapa langkah, ternyata pemimpin tertinggi CIA menghentikannya, "Tunggu Eagle, masih ada satu hal lagi yang aku inginkan!" kata pemimpin tertinggi CIA dengan tegas.

Eagle segera menghentikan langkahnya, dan menjawab, "Apa itu?"

"Data dan informasi tentang tujuan sebenarnya dari para kelompok teroris yang telah kau miliki."

"Apakah hanya itu yang kau inginkan?"

"Ya, apakah kamu keberatan?"

Eagle menghela nafas. "Tidak. Ayo, kau ikut aku!"

Pemimpin tertinggi CIA dan Carlos mengikuti Eagle ke rumahnya. Rumahnya adalah rumah menengah dengan satu lantai. Tetapi meskipun ukuran rumahnya sedang, rumahnya terlihat cukup besar ketika sudah berada di dalam.

Ketika mereka tiba di ruang tamu, Eagle berjalan menuju sebuah ruangan. Pemimpin tertinggi CIA yang masih mengikutinya, segera menghentikan langkahnya ketika Carlos memanggilnya. "Pak ...," kata Carlos, menunjukkan beberapa foto.

Pemimpin tertinggi CIA mendekati Carlos untuk melihat foto itu. Ternyata foto itu adalah foto Eagle ketika dia masih bekerja di Bank of America sebagai petugas keamanan. Dan semuanya jelas, yaitu dengan seragam petugas keamanan yang dia kenakan.

Eagle yang juga mendengar panggilan Carlos, dia berkata, "Kenapa kalian berhenti? Apakah ada sesuatu?"

"Tidak, hanya melihat beberapa foto saja, yang sepertinya di foto itu kau adalah seorang petugas keamanan."

"Ya, memang. Tapi itu sebelum aku memutuskan untuk berhenti."

"Kenapa kau berhenti? Apakah karena kau tidak menyukainya?" tanya pemimpin tertinggi CIA ingin tahu.

"Ya, karena pekerjaannya membosankan. Selain itu, aku tidak suka pekerjaan yang membosankan, karena aku lebih suka jika pekerjaan yang aku lakukan penuh dengan tantangan."

"Jadi, itulah yang menghentikanmu, dan mengubah pekerjaanmu menjadi Black Eagle."

"Ya, kau benar, tapi cukup untuk pertanyaan. Ayo, kau ikuti aku sekarang!" kata Eagle.

Mereka sekarang tiba di sebuah ruangan yang sepertinya adalah perpustakaan. Dan semuanya jelas, yaitu dengan beberapa rak yang berisi banyak buku. Lalu Eagle berjalan ke salah satu rak buku berukuran sedang, dan dia mengambil salah satu buku di rak itu. Seketika rak buku itu bergeser dan menunjukkan pintu masuk, yang merupakan tangga menuju ke ruang bawah tanah.

"Wow ... banyak yang tidak diketahui tentangmu, Eagle. Bahkan untuk rumahmu yang berukuran sedang, hampir semuanya ada di dalamnya. Termasuk ruang rahasia," kata pemimpin tertinggi CIA dengan penuh kekaguman.

"Terima kasih," kata Eagle singkat.

Setelah menuruni tangga, mereka melihat pintu besi yang tertutup rapat. Dan pintu hanya bisa dibuka dengan kode dan sidik jari. Tentu saja sidik jari dan kode hanya Eagle yang tahu. Ketika pintu terbuka, kemudian mereka memasuki ruang rahasia. Memang, ruangan itu cukup luas untuk ruangan bawah tanah, karena selain ruang utama yang cukup besar, ada juga sejumlah ruangan lain yang lebih kecil, seperti ruang senjata, ruang pelatihan, dan lainnya.

Di ruang utama, Eagle menunjukkan data yang dia dapatkan. Segera muncul beberapa foto orang dan identitas mereka di televisi berukuran sekitar 50 inci. Dan mereka adalah : 

Gail Rodrick : 35 tahun. Dalam buku kejahatan, Gail adalah seorang pelaku bom. Ketika pemilihan Presiden yang baru, membuat Gail, seorang warga biasa dan hidupnya dalam kekurangan, menjadi kesulitan dalam menjalani hidup. Karena itu, kebencian muncul dalam dirinya, sehingga pada akhirnya dia bermaksud untuk membunuh Presiden dengan meledakkan rumahnya, White House. White House adalah rumah dari Presiden Amerika Serikat. Gedung ini terletak di 1600 Pennsylvania Avenue di ibu kota federal Washington, D.C. Gedung ini adalah tempat tinggal resmi Presiden dan keluarganya selama masa jabatannya sebagai Presiden. Ketika seorang Presiden baru terpilih, Presiden lama segera bergerak. Gedung ini juga memiliki kantor tempat presiden menjalankan pemerintahannya. Sebagai akibat dari ledakan itu, beberapa penjaga Presiden tewas. Dan itu bahkan membuat Presiden dan keluarganya hampir terbunuh.

Reid Seymour : 30 tahun. Dalam buku kejahatan, Reid adalah pencuri. Banyak barang berharga yang berhasil dicurinya, mulai dari batu mulia hingga batu mineral. Tapi semua itu tidak cukup, karena koleksinya tidak lengkap jika dia tidak mendapatkan berlian Hope, yang disimpan di National Museum of Natural History, yang terletak di National Mall, Washington, D.C. Berlian Hope, yang memiliki berat 45,52 karat, menjadi legendaris karena kutukan yang dibawa oleh pemilik yang menyimpannya, karena berlian Hope diyakini menjadi berlian yang membawa nasib buruk kepada pemiliknya. Ketika dimiliki oleh individu, hampir semua pemilik berlian Hope mengalami kesulitan keuangan dan terpaksa menjualnya. Berlian Hope berwarna biru jika dilihat dengan mata telanjang karena jumlah boronit yang ada. Berlian Hope menampilkan cahaya merah menyala dengan sinar ultraviolet. Setelah melaksanakan rencananya, dia hampir berhasil mencuri berlian Hope, tetapi sayangnya rencananya gagal ketika alarm keamanan berbunyi, sampai petugas keamanan yang tahu, mencoba untuk menangkapnya, tetapi mereka justru dibunuh olehnya.

Erick Wilburn : 32 tahun. Dalam buku kejahatan, Erick adalah pembajak pesawat. Dia telah membajak beberapa pesawat Boeing beberapa kali, dan terakhir kali pesawat yang dibajaknya harus melakukan pendaratan darurat. Dan ini disebabkan karena perlawanan yang dilakukan oleh para pelayan, sampai akhirnya para pelayan terbunuh karena perlawanan mereka. Kepanikan penumpang juga membuat Erick berani untuk membunuh beberapa penumpang yang ada di sana, bahkan salah satu pilot tewas karena mencoba melawannya.

Byron Hugh : 34 tahun. Dalam buku kejahatan, Byron adalah pengedar narkoba. Istrinya, Teresa Pamera, yang tidak setuju jika Byron beredar narkoba, dia mencoba melaporkannya. Tetapi apa yang akan dilakukannya adalah kematian untuknya, karena saat Byron tahu, dia tidak ragu-ragu untuk segera membunuhnya. Setelah tidak ada yang menghambat usahanya, Byron mulai berhasil dalam menjalankan bisnisnya. Hingga tidak terlalu lama sesuatu terjadi pada bisnisnya, yaitu polisi berhasil menangkap beberapa anak buahnya di salah satu markasnya dan mengamankan semua obat-obatan yang ada di sana. Kebangkrutan bisnisnya membuat Byron kehilangan segalanya, bahkan membuatnya cukup berani untuk merampok United States Department of the Treasury, yang terletak di 1500 Pennsylvania Avenue, Washington, D.C. Dan hasil perampokannya dia gunakan untuk memulai kembali semua bisnisnya.

Jayson Ward : 29 tahun. Dalam buku kejahatan, Jayson adalah seorang penculik. Karena ditinggal kekasihnya, Carmen Elaine, membuatnya terobsesi untuk bisa mendapatkan cintanya lagi. Tetapi meskipun Jayson telah mencoba, Carmen tetap menolaknya. Sampai obsesi itu mengubah dirinya menjadi seorang pembunuh. Setelah membunuh Carmen, Jayson masih ingat dengan obsesinya. Jadi setiap kali dia melihat seorang wanita, dia mengira kalau wanita itu adalah Carmen, karena itu dia menculiknya. Tetapi ketika dia menyadari kalau wanita bukan Carmen, maka dia membunuhnya.

Setelah pemimpin tertinggi CIA melihat datanya, dia segera terkejut karena kelima orang itu adalah penjahat berbahaya. "Mereka ...."

"Ya, kau pasti sudah tahu siapa mereka."

"Apa yang akan dilakukan para kelompok teroris dengan mereka?" tanya pemimpin tertinggi CIA ingin tahu.

"Sepertinya para teroris ingin mencoba membebaskan mereka dari penjara."

"Apakah kau yakin? Lalu, apa tujuan mereka?"

"Aku tidak tahu, karena tujuan sebenarnya mereka tidak diketahui dalam data," jawab Eagle dengan tenang.

"Apakah kau juga tahu siapa pemimpin mereka?"

"Tidak. Aku sudah mencoba bernegosiasi dengan beberapa dari mereka, tetapi mereka bersikeras untuk tidak memberi tahu nama pemimpin mereka."

"Bagaimana caranya kau bernegosiasi dengan mereka?"

"Bagaimana menurutmu? Tidak mungkin jika aku bernegosiasi dengan mereka menggunakan cara yang baik, karena mereka akan bersikeras untuk tidak memberi tahukannya."

"Maksudmu dengan membunuh mereka semua dan meledakkan markas mereka."

"Hei, itu adalah caraku. Jika kau tidak suka, kenapa kau datang dan bertanya padaku tentang informasi mengenai tujuan sebenarnya dari para kelompok teroris? Karena jika kau ke sini hanya untuk berdebat denganku, maka lebih baik kau pergi saja."

"Oke Eagle, aku minta maaf. Karena itu, apa rencanamu sekarang?"

"Aku akan menghentikan mereka," jawab Eagle dengan percaya diri.

Pemimpin tertinggi CIA tertawa meremehkan. "Sungguh? Kau, sendiri? Apakah kau bercanda?"

"Apakah kau meremehkan kemampuanku?"

"Tidak. Tapi kau tidak akan bisa menghentikan mereka jika kau sendirian."

"Jika kau berpikir begitu, lalu apa yang harus aku lakukan?"

"Tidak ada. Karena yang kau butuhkan sekarang adalah tim untuk bekerja sama."

Eagle hanya diam setelah mendengar perkataan pemimpin tertinggi CIA. Mungkin pemimpin tertinggi CIA benar kalau dia tidak dapat menghentikan kelompok teroris sendirian, terutama jika para teroris berhasil melepaskan lima tahanan yang berbahaya, maka dia akan kesulitan dalam mengatasinya.

"Oke Eagle, pikirkan semuanya dengan baik. Tapi maaf, karena sekarang kami harus pergi. Selain itu, aku berterima kasih padamu atas informasinya. Ayo Carlos, kita pergi sekarang!" kata pemimpin tertinggi CIA.

"Baik Pak!" jawab Carlos.

Pemimpin tertinggi CIA dan Carlos meninggalkan Eagle, tetapi ketika mereka berjalan beberapa langkah, Eagle menghentikannya. "Tunggu sebentar!" kata Eagle.

Seketika mereka berdua menghentikan langkah mereka, lalu membalikkan tubuh mereka. "Ya Eagle. Kenapa?"

Eagle menghela nafas. "Kau benar, untuk masalah ini sepertinya aku tidak bisa melakukannya sendirian."

Pemimpin tertinggi CIA tersenyum. "Lalu, apa keputusanmu?"

Eagle menghela napas. "Aku akan bergabung dengan timmu," jawab Eagle.

To Be Continue ....