-[]-[]-[]-[]-[]-[]-[]-[]-[]-[]-[OKUCHI]-[]-[]-[]-[]-[]-[]-[]-[]-[]-[]-
author : azukane
created by : zusukane
Collab with : AniSenki team
genre : fantasy , action , adventure , comedy , slice of life , school , ecchi , romance
Chapter : 12
O»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»O
Judul : Hari terakhir
O«««««««««««««««««««««««««««««««««««O
Untuk scene pencarian bahan bakal di skip karena terlalu panjang untuk diceritakan harap mengerti ^_^ ya….
------Bahan------|----tempat----
air suci | kolam suci ✓
Sisik naga | tebing naga ✓
Angel wing | tanah suci
Tanduk api | volcano
Bubuk peri | angel castle
Daun ajaib | leafool
Buah keto | hutan kuso
Liur golem | padang batu
Bubuk batu | padang batu
Bubuk besi | kota luke
3 hari kemudian…..
“Ini adalah hari ke 3 tersisa 1 hari dan kita hanya kurang 1 bahan yaitu bubuk besi,” ujar Akemi.
“Ya, ayo kita ke kota luke,” ucap Tomori.
Mereka pun pergi ke kota luke, setelah tiba disana…..
“Hmmm….. dimana kita bisa menemukan bubuk besinya?” ucap Aiko.
“Yare-yare, menurutku kita harus pergi ke pandai besi, pyare,” ucap Yariko.
Mereka menemukan Yariko dia di perjalanan wujudnya seperti anak kecil gabungan dari kucing, malaikat, dan demon/iblis dengan kuping kucing dan memiliki sayap, sebelah kanan sayap malaikat dan kiri sayap demons, rambutnya bewarna kuning kulitnya putih dan menggunakan baju berwarna putih seperti malaikat dengan tudung kepala yang dapat menutup hingga bagian matanya, tingginya hanya 120cm, suaranya seperti anak kecil, umurnya 18 tahun, jenis kelamin nya perempuan.
“Benar juga kata Yariko,” ucap Akemi.
“Ayo kita ke pandai besi,” ujar Sakata.
Mereka pun pergi ke pandai besi, setelah sampai di pandai besi mereka langsung bertanya soal bubuk besi.
“Bubuk besi!?!” ucap pandai besi itu.
“Ya kami membutuhkanya,” ucap Akemi.
“Aku menjual bubuk itu,” ucap pandai besi.
“Berapa harganya untuk satu/setengah tong itu,” tanya Aiko.
“25000 clarish,” ucap pandai besi itu.
“APA!?!” mereka kaget.
“Yaa jika tidak mau aku akan menjualnya ke orang lain,” jawab pandai besi itu.
“Baiklah kami akan membeli bubuk itu,” ucap Tomori.
Mereka keluar dari pandai besi itu dan memikirkan cara untuk mendapatkan clarish sebanyak itu.
“Yare-yare, jika kita menjual sebagian barang yg kita dapat kita bisa membeli itu, yare,” ujar Yariko.
“Tapi apa akan cukup?” tanya Sakata.
“Serahkan padaku, yare, ayo kita berdagang, pyare,” ucap Yariko.
Mereka pun berdagang denga menjual hasil petualangan mereka.
“Eh yariko saat kau mengenakan tudung kepalamu kamu hanya terlihat bagian mulut dan hidung mu saja dan matamu tertutup sepenuhnya oleh tudung itu, apakah kau bisa melihat?” tanya Tomori.
“Tentu saja saya bisa melihat ini baju khusus jadi meskipun mataku tertutup tudungku aku tetap bisa melihat, yare,” ucap Yariko.
“Kenapa kau tidak memakai tudungmu?” tanya Aiko.
“Tentu saja, yare, aku hanya memakai nya saat aku membutuhkanya, yare,” ujar Yariko.
“Saat memebutuhkan? Maksudmu bagaimana?” tanya Tomori.
“Yare-yare, penjelasanya panjang lebih baik kita berdagang agar cepat dapat membeli bubuk besi itu, yare,” ucap Yariko.
“Hey kalian bantu kami donk jangan asik ngobrol saja,” ujar Sakata.
“Yare-yare, banyak pembeli, pyare,” ucap Yariko.
“Eh iya banyak sekali pembelinya,” ucap Tomori.
Setelah mereka menjual sebagian barang mereka.
“Kita dapat 300 ribu clarish,” ucap Aiko.
“Yare-yare, kalau begitu ayo kita beli bubuk besinya, yare,” ucap Yariko.
“Ayo,” ucap Sakata.
Setelah mereka membeli bubuk besi itu sebanyak 1 tong.
“Sisanya 275 ribu clarish, kita harus membayar tong tong itu sebanyak 250 ribu berarti kita masih punya 25 ribu clarish,” ucap Akemi.
“Yare-yare, kita sewa penginapan, yare, ini sudah malam kita pulang besok saja, yare,” ucap Yariko
“Ya, kita ke penginapan dulu saja lagipula besok hari terakhirnya,” ucap Sakata.
Mereka pun memutuskan untuk menginap dahulu, mereka pergi ke penginapan san menanyakan harga 1 kamar nya.
“Yare-yare, untuk menghemat kita sewa 2 kamar saja, yare, 1 kamar untuk perempuan dan 1 kamar lagi untuk laki laki, yare,” ucap Yariko.
Sebelum mereka tidur mereka berkumpul dan melihat yariko terlihat murung di luar penginapan.
“Yariko, kamu kenapa? Jika ada masalah ceritalah pada kami,” ucap Tomori.
“….”
BERSAMBUNG….
ns 15.158.61.6da2