"Katanya manusia bisa mencintai seseorang hanya karena satu alasan, bisakah kamu mengatakannya?"904Please respect copyright.PENANAiLLqYB1zcZ
904Please respect copyright.PENANAsynlUxjtaQ
-Olive_M-
_____________****______________904Please respect copyright.PENANArkbq8bPHKe
904Please respect copyright.PENANAgnLJIHED6u
904Please respect copyright.PENANAoizNmO1z3C
Hhhmmm.... Hhmmmm.... Hhhmmmm904Please respect copyright.PENANAsDSuz0SXO9
904Please respect copyright.PENANABvf4Il4sY6
(Bersenandung kecil)
Berjalan santai dengan membawa buku catatan kecil beserta beberapa lembar kertas dan kamera yang menggantung dilehernya. Berjalan menelusuri celah-celah hamparan bunga yang tergantung ditiang-tiang besi yang sengaja dibuat sebagai penyangga bunga yang merambat.
"Dimana sih?, Huuufftttt... Itu yang disana bagian sun flowers, marigold, dibagian bunga mawar ini udah aku lihat semua juga, tapi gak ada" menunjuk-nunjuk. Menurut artikel ini tulis kalau gak salah di ground sebelah sini ada tanaman Black Rose-nya" sembari menunjuk salah satu tulisan disebuah selebaran kertas. "Tapi dimana ya?, aku gak mungkin salah baca atau salah tempatkan?. Jangan-jangan ini artikel cuman hoax lagi" Menempelkan ujung jari telunjuknya pada sebuah tulisan. "Haaahhh! Zaman sekarang emang ngeri banget, terlalu banyak hal-hal bohong. Mana udah bela-belain diam-diam pergi dari rombongan grup lagi" menggaruk kening.
Sambil melanjutkan perjalanan setapak demi setapak menyusuri hamparan kebun bunga yang luas tersebut dengan pandangan mata yang selalu melirik kekiri dan kekanan, berharap menemukan apa yang dia cari saat itu.
Lalu sayup-sayup dari kejauhan terdengar suara seorang laki-laki memanggil.
"Oliv, Oliv, Olivia.
Langkahnya terhenti dan seketika menoleh kebelakang sambil mengerutkan keningnya dengan tangan menutupi kepala, karena suasana saat itu memang cukup terik.904Please respect copyright.PENANAeE03Z6u51l
904Please respect copyright.PENANAxESzrzPh5c
"Reno," bergumam. "Ngapain dia nyusulin kesini".
"Wooyyy Oliv, kamu kemana aja". Berlari kecil menghampiri. "Ngapain sampai jauh-jauh kesini. Semua orang lagi sibuk nyariin kamu tau gak?, semua orang udah pada ngumpul di titik kumpul dekat parkiran, kamu malah nyasar kesini sendirian." celoteh laki-laki tersebut dengan perawakan tinggi dan gaya yang sedikit stylish.
"Hhhhmmm,,,," menggaruk kepala. "Ituuu, aku- aku- lagi nyari sesuatu lahh. "balasnya dengan sedikit terbata-bata dengan mata mengarah ketempat lain mencoba mengalihkan setiap pandangan dari arah Reno.
"Penting banget sampai kamu harus diam-diam pergi "kayak gini? " tanya Reno dengen nada sedikit tegas.
Menghela nafas. "Penting, dan sangat-sangat penting" Olivia menjawab dengan tatapan sedikit menantang untuk meyakinkan.
"Terus sesuatu yang penting itu udah ketemu?
"Enggak ketemu. Eehh, belum ketemu maksudku" timpanya. "Tapi beneran kok, aku kesini mau cari sesuatu yang pentiiiingggg banget, dan artikel yang aku baca ini bilang emang disekitar sini---
"Alaaahhh?" menyela. "Bukan karena kamu mau macam-macam atau mau melakukan hal aneh lagi kan. Lagian kamu, hahhhh, kamu mau cari apa ditempat kayak gini?"
"Hhuuuffftttt.... Melirik sinis. "Emangnya mau macam-macam kayak apa ditempat kayak gini, lagian apa yang aku cari bukan urusan kamu, jadi gak usah kepoo" jawabnya kesal.
Tertawa kecil seakan meledek. "Sensi amat bukk, yaudah deh, iya aku percaya, lagian kan gak ketemu juga kan apa yang kamu cari. Bagusnya sekarang kita kesana, ikut ngumpul bareng sama yang lain. Sebelum itu para senior-senior makin tambah ribut" tambahnya.
****
Saat itu tampak dengan hati terpaksa Olivia harus kembali dengan sedikit, eeehhh.... dengan hati yang banyak kecewa. "Somplak tu artikel, bohong aja isinya" rungutnya kesal.
Setelah berjalan beberapa menit, dari kejauhan memang tampak seluruh siswa sudah berkumpul di dekat parkiran bus-bus karyawisata sekolah dan saat itu seketika tatapan seluruh siswa mulai tertuju pada satu titik.
"Eehhh, dah rame ya?" tanya Olivia polos.
Mendengus. "Kan udah aku bilang, cuman kamu yang belum ngumpul."
"Tapi mereka kok gitu banget lihat kesini?" tanya Olivia.
"Hhemmm, Kamu sadar diri aja. Gara-gara kamu ngilang, mereka semua kena marah sama kakak senior, setelah ini siap-siap giliran kamu" balas Reno dengan tatapan tajam kearah Olivia.
"Serius, masa sampai segitunya?. Tapi kok berasa kayak Miss Universe ya aku-nya ditatapin kayak gitu" sambil tersenyum meledek kearah Reno berharap bisa mencairkan suasana yang mulai sedikit tegang.
"Masih bisa bercanda kamu?" timpal Reno dengan tatapan serius.
Olivia yang saat itu dengan badan yang sedikit mulai gemetaran berkomat-kamit didalam hati berjalan kearah senior. "Maaf kak, saya Olivia" sembari menundukkan kepala.
"Heehhh,,," bernafas bengis layaknya tokoh drakor yang sedang kesal (bayangin aja sendiri bentuknya kayak gimana). "Owh, datang juga kamu, kemana aja? Teman-teman kamu dari tadi cariin kamu tau gak?" dengan nada kesal Siska menjawab.
"Maaf kak, tadi saya tersesat pas mau cari jalan kembali dari toilet kak," bohongku, karena kalau aku mengatakan sengaja pergi dari grup, bisa- bisa jadi bulan-bulanan kemarahan dia dan kekesalan yang lain.
"Tersesat?. Kok bisa?, setidaknya kalau gak bisa pergi sendiri minta temenin teman kan bisa, bukan seenaknya aja main pergi-pergi, kalau sampai ada sesuatu hal yang terjadi sama kamu. Siapa yang mau tanggung jawab?," timpal seorang senior lagi dari arah belakangku, kak Tasya namanya. Mulai berjalan kearahku dengan posisi tangan melipat didepan dadanya.
"Saya udah kebelet banget kak" balas Olivia balik dengan keringat kegugupan yang sudah mulai bercucuran. (Berasa kayak malaikat maut ngajak foto selfie)
"Maaf kak, tapi tadi saya beneran ketemu Olivia dekat arah toilet ujung sana kak, mungkin Oliv memang lupa jalan balik," Reno mencoba membela Olivia didepan dua orang senior tersebut. (Suasana berubah cerah dengan background sayap-sayap malaikat berguguran)
Mata Olivia langsung tertuju kearah Reno yang juga ikutan berbohong saat itu. Entah apa yang ada difikirannya sampai ia ikutan berbohong kepada para kakak senior tersebut. Tapi mungkin karena dia juga tidak ingin masalah ini berlarut-larut, atau dia tidak ingin Olivia menjadi bulan-bulanan kekesalan kakak senior tersebuut.
Kurang lebih 10 menit Olivia dan anak kelas lainnya diceramahi. Perasaan tidak enak menyelimutinya, dan itu terpampang jelas pada raut wajahnya ditambah lagi tatapan anak-anak kelas lain yang merasa kurang senang dengan hal tersebut kepadanya.
"Yaaa, aku tau aku salah, tapi gak seharusnya sampai kayak gini juga kan?" hati kecil Olivia berbisik.
Tapi untungnya berselang tidak lama setelah itu, sosok pahlawan dadakan datang. Kak Adi (backsong BANG BANG BANG - BIG BANG). Yaaa--- Kak Adi, dia ketua acara touring kelas XI kali ini, sekaligus ketua OSIS SMA Nusa Bhakti. Biasanya kalau sudah dia yang turun bicara, semuanya pada diam dan itu memang benar adanya.
"Kenapa ini masih ngumpul-ngumpul kayak gini, belum pada masuk ke bus. Gimana, yang anak hilang tadi udah ketemu?" tanya Kak Adi.
Senior Tasya menjawab. "Tuh anaknya," menunjuk dengan memonyongkan bibirnya.
Melirik. "Yaudah, kan udah ketemu kan?, Sebaiknya kita bergegas menuju bus, mengingat waktu sudah mulai terlalu sore. Nanti bisa-bisa kita sampainya malam kesekolah." sambil melihat arloji di pergelangan tangannya menunjuk pukul setengah 4 sore. "Buat ketua grup lainnya sudah dipastikan teman satu jelas kalian lengkap kan? tanyanya kepada masih-masing ketua grup.
"Sudah kak, jawab serentak ketua grup.904Please respect copyright.PENANAJiFwtdPLVd
904Please respect copyright.PENANAexHXENpqv4
*904Please respect copyright.PENANAtZICSgLuxK
904Please respect copyright.PENANAe9GuldS0Dj
*904Please respect copyright.PENANALbj5nqanht
904Please respect copyright.PENANA70t3QqGeLh
*904Please respect copyright.PENANA6t5HCbYMcF
904Please respect copyright.PENANAL58WWMRIda
*
continue :D
904Please respect copyright.PENANApOi73uhleT
Find me on Instagram and Twitter904Please respect copyright.PENANAgaNEO0iy6O
904Please respect copyright.PENANAHqUF2cK5j4
@okey_tataaaa