"Sudah berapa banyak kata sayang yang kamu ucapkan hari ini?961Please respect copyright.PENANAfvqEAdkmLS
961Please respect copyright.PENANAvdqpF5SwFT
Sebutkan salah satunya ^_^961Please respect copyright.PENANANjZtcvUYB0
961Please respect copyright.PENANAkd1D8NjZfu
-Olive_M-
_______________****_______________961Please respect copyright.PENANAw7cTAsXOxo
961Please respect copyright.PENANAXwlE5RxaLS
961Please respect copyright.PENANAoNVAEAECom
Setelah dibubarkan, seluruh siswa kelas XI menuju bus rombongan meraka masing-masing. Tak terkecuali Olivia. Karena bus yang digunakan berukuran besar, jadi cukup untuk menampung seluruh murid dari setiap kelas.
"Hhuufftt, panasnya" sambil mengibas-ngibaskan kerah baju. Sengaja mencari tempat duduk yang agak dibelakang, agar bisa beristirahat dengan tenang.
"Oliv," panggil seorang anak dengan rambut panjang lurus, namanya belum aku kasih tau ya? Hahaha, namanya Nana.
"Ehh, Na," balas Olivia.
"Kok duduknya kebelakang banget?" tanyanya.
"Owh, biar bisa istirahat, soalnya kalau didepan, pasti banyak nanti yang lewat-lewat, ga bisa bobok" balasnya.
"Hhhmmm,,,, kalau gitu aku duduk disini ya?
"Boleh, sini-sini" Olive menepuk-nepuk bangku sebelahnya pelan.
Tiba-tiba dari belakang seseorang memeluk Olivia.
961Please respect copyright.PENANAABz31Etban
"Kamu kemana sih tadi?, kok bisa tiba-tiba ngilang gitu?, Kayak setan tau gak" kata anak tersebut dengan ciri khas membawa kipas portable kemana-mana. Lala, itu namanya.
"Ouchhh. "teriak Olivia. "Iya, aku setan, dan kamu temenan ama setan" balas meledek.
"Ihhh,, apaan sih kalian berdua. Ngomong-ngomongin setan, nanti setannya keselek loh, "balas Nana sambil tertawa.
"Setan mana yang di omongin bisa keselek?" sela Lala. "Ehhh,, tapi kalau setannya lagi minum. Bisa nyembur dong?" Tertawa terbahak.
Mendengar guyonan seperti itu membuat Olivia ikut tertawa. Suasana bus semakin ramai karena seluruh siswa sudah menduduki tempat duduk mereka masing-masing. Dan bus mulai bergerak jalan. Seorang anak laki-laki berjalan kearah belakang, mengambil sebuah gitar yang tergeletak di dekat pintu belakang. Sembari berjalan kembali kearah depan dan mulai memetik senar gitarnya.
"Dodo,,,, dodo,,,, nyanyi,,,, nyanyi,,,," teriak beberapa anak perempuan.
"Ssstttt" Gaya Dodo sambil menempelkan jari telunjuknya kearah bibir dengan mengedipkan sebelah matanya ala-ala Shahruk Kan ingin bernyanyi.
Beberapa anak perempuan mulai menjerit.961Please respect copyright.PENANA2mrqItIhqw
961Please respect copyright.PENANAMBXvWXfdrd
Dodo mulai memainkan beberapa nada sambil terseyum seakan mengajak seluruh isi bus bernyanyi bersamanya. Lumayanlah ada pengamen dadakan buat ngilangin suntuk selama perjalanan pulang. Kurang lebih sekitar 3 jam waktu perjalanan pulang kami, cukup membuat pinggang pegelkan. Suasana semakin riuh, dengan tepukan anak-anak yang ikut bernyanyi. Seakan menikmati alunan petikan gitar tersebut, beberapa orang ada yang mengiringinya dengan ikutan bernyanyi.
"Gila tu cewek-cewek, fansgirlnya si Dodo banget" sambil mengipas rambutnya.
Olive tersenyum tipis mendengar celotehan temannya.
Colek. "Eehh, Nana. Gantian tempat duduk bentar dong, aku ada urusan sama Oliv sebentar,"pinta Reno dengan sedikit berbisik.
"Uumm. Nana melirik kearah tempat duduk Reno lalu melirik kearah Olivia. "Bolehh" seketika mereka berdua berganti posisi duduk.
"Yessss," gumam Reno pelan.
Olive yang saat itu hanya fokus menatap kearah luar jendela bus dikejutkan dengan sebuah colekan di pergelangan tangan kananku.
"Hheeemmm, diam-diam aja? Kesambet loh nanti.
"Ehhh, lahhh kok" dengan tatapan heran. "Ngapain kamu duduk disini?" tanyanya kaget.
"Kenapa? Ga boleh ya?, Nana aja gak keberatan aku pindah duduk kesini. Ya gak Na?" melirik kearah bangku sebelahnya.
Nana hanya tersenyum sambil menunduk, karena merasa tidak enak hati kepada Olivia.
Aku juga ikut menoleh kearahnya. "Pantas aja Nana mau pindah, ternyata disamping ada Joko sikutu buku, cowok yang lagi pdkt-an ama Nana gumam Olivia. "Lagian kamu ngapain sih duduk disini, sana pergi, disana masih ada bangku yang kosong lagian tempat yang lain kan juga bisa" sambil mendorong badan Reno agar sedikit menjarak.
"Apaan sih dorong-dorong" Sambil menyeka bajunya, takut kusut mungkin. "Seharusnya kamu berterimakasih aku mau duduk disamping kamu, karena aku bisa jagain kamu. Mana tau nanti kamu tiba-tiba ngilang lagi kan. Repot lagi satu kelas di buat sama kamu," dengan nada menyindir.
"Apaan siih, ga lucu tau gak" jawabnya kesal.
"Yahh, marah. Tapi EGP lah. Sambil mengambil posisi duduk sedikit kedepan seperti ancang-ancang posisi tidur.
"Ehh.. Kamu mau ngapain?" tanyanya.
"Ya mau tidurlah, stress banget aku tetap bangun selama 2 jam perjalanan lagi, bagusan tidurkan menjelang sampai, nanti kalau sampai bangunin aku ya" sambil mengelus kepala Olivia.
Menyeka tangannya. "Apaan sih ni anak,"jawabnya kesal. "Eehh, tapi makasih ya, tadi kamu belain aku didepan para senior itu, sampai bela-belain bohong juga.
"Hhmmm,,, ga apa-apa kali santuy aja," sambil memantapkan posisi tidurnya.
Sepanjang perjalanan, Olivia benar-benar gak bisa kemana-mana, soalnya posisi duduknya di bagian dekat jendela. Ditambah lagi Reno yang kelihatannya tertidur cukup pulas. Sebagian anak lainnya juga ada yang memilih untuk tidur, dan ada beberapa yang masih terjaga sambil memainkan smartphonenya atau sekedar ngobrol dengan teman sebangkunya. "Hhuufffttt, bosan. Hatinyq bergumam. Lalu Olivia mengambil handphonenya yang berada didalam tas dan membuka aplikasi musik guna menghilangkan suntuknya. Dan mulai memutar beberapa lagu yang ada di playlist handphonenya. Dengan earphone yang terpasang ditelinga mulai mendengarkan lagu-lagu yang sedikit ng-beat, membuat mood sedikit berangsur pulih.
"Kalau diperhatiin dekat, Reno itu manis juga,"ucapnya dalam hati sembari menatap wajahnya.
"Jangan gitu banget natap gueee, ntar kamu naksir" kejutnya.
Mengalihkan pandangan. "Apaan si, PeDe banget".
Membalas tersenyum.
Sepanjang perjalanan pandangan matanya hanya bisa tertuju kearah luar jendela. Karena melewati beberapa wilayah perkebunan dan lereng bukit, membuat suasana saat itu tampak asri untuk dilihat. "Viewnya bagus banget".
Tak terasa waktu berlalu, seluruh rombongan bus karyawisata sampai dan memarkirkan busnya di halaman sekolah. Saat itu waktu sudah tampak menunjukkan hampir pukul 7 malam dan terlihat beberapa kendaraan milik orang tua murid terparkir di jalan depan sekolah dan beberapa ada yang berada di halaman sekolah untuk menjemput anak mereka.
Setelah bus berhenti dilapangan sekolah para siswa mulai turun dan berkumpul sebentar, untuk menerima beberapa arahan sebelum mereka dibubarkan untuk pulang kerumah masing-masing.961Please respect copyright.PENANAuTq8U3YTWf
961Please respect copyright.PENANAmrvA32cGqO
****
Oh, iya deh bun, gak apa-apa kok. Nanti Oliv bisa pakai taksi online pulangnya.
"Betulan gak apa-apa sayang?
"Iya bunda, ga usah khawatir bun, Oliv kan udah gede (sambil tersenyum).
"Kalau gitu kamu cepat pulangnya ya, Bunda tunggu dirumah.
"Yaudah, kalau gitu Oliv mau pesan taksi dulu ya, sampai jumpa di rumah bunda.
"Hati--hati ya kamu pulangnya.
"Iya bunda hati-hati juga ya, love you." lalu mematikan telfon di iringin kiss di akhir panggilan.961Please respect copyright.PENANAQUyhr2kKaf
961Please respect copyright.PENANAqp63xvfemp
***
"Eehh, Liv. Menghampiri sambil melirik kekanan dan kekiri. "Kamu pulang sama siapa?" tanya Muna.
"Owh aku pulang pakai taksi, soalnya aku barusan nelfon bunda, katanya bunda sama ayah aku belum pulang kerja. Kak Doni masih ada urusan kampus juga sama temannya" balasku.
"Pulang bareng aku aja, aku bawa motor" timpa Nana.
"Eehh ga usah," sambil menggoyangkan pergelangan tangannya mengisyaratkan tidak.961Please respect copyright.PENANAjazrNuzVOB
961Please respect copyright.PENANAiAqw9LpOBd
"Kalian pasti juga capek kan, lagian kan rumah kita berlawanan arah, kamu kan juga mau nganterin Lala juga. Nanti kamu malah jadi muter-muter. Gak lucu juga kalau kita tarik tiga pakek rok" mencoba meyakinkan.
Mata Nana terlihat melirik kearah Lala. "Nanti jadi cabe-cabean dong?" menahan tawa.
Ihhh, apaan sih" jawab Lala tertawa.
LOL.
"Oke," balas Nana. Tapi janji ya, sesampainya dirumah kamu langsung kabarin kami.
"Siap boss ku," sambil tangan menghormat seperti ketemu komandan.
Mereka berpamitan dan mulai menuju kearah parkiran sekolah, begitu pula Olive yang mulai berjalan menuju arah gerbang sekolah sambil mengetik-ngetik handphonenya untuk memesan taksi.
Dduuaaakkk.
"Ouucchhhh!. Sakit," sambil mengelus kepala. "Siapa sih rese banget mukul-mukulin kepala, gak tau apa kepala itu berrr-katttt" menoleh kesamping.
"Hai neng, sendirian aja. Mau abang antarin?
"Reno, kamu emang rese ya,"sambil memukul bahu Reno.
"Kamu kok jalan sendirian?, gak dijemput?" tanyanya sambil menoleh kesekitar.
"Gak, ortu aku belum pulang kerja" menjawab dengan nada kesal.
"Jutek amat neng?. Yaudah bareng aku aja, aku antarin kamu pulang sampai depan gerbang rumah, kalau perlu sampai depan pintu rumah" mengajak.
Melirik. "Yakin kamu mau antarin?
"Yakin lah." sahutnya.
"Tapi gak mau deh, aku takut sama kamu. Nanti dijalan aku kenapa-kenapa lagi kalau sama kamu, kamu kan suka buat masalah sama aku," tepisnya.
"Ya gak mungkinlah aku jahatin kamu,aku serius mau bantuin ini, Gak lihat Ring-angel diatas kepala aku" sambil menunjuk keatas kepalanya. Ayo cepetan, nanti keburu makin malam lagi," desaknya.
"Gak deh, aku pesan taksi aja. Lagian nanti aku repotin kamu," mencoba menolak.
"Ya ampun, coba deh fikir kalau kamu pesan taksi. Bisa jadi nunggunya lama. Kan kamu sendiri juga tau jarang banget ada taksi yang mangkal dekat sini kalau jam-jam segini. Lagian ini udah malam, nanti kamu hilang lagi gimana?, kalau hilang malam-malam gini susah ketemunya loh. Banyak setan.
"Ni anak ngapain sih ngomong setan di jam segini" gumamnya. Mata Olive mulai memperhatikan sekitar, suasana saat itu memang mulai cukup lengang, karena sudah banyak para siswa yang sudah pulang. "Yaudah deh, ini terpaksa loh ya. Buat keamanan dan keselamatan aku juga," celetuknya.
"Siap bossqueee" tambah Reno.
Sepanjang perjalanan Reno tampak selalu berusaha mengajak Olive mengobrol. Sesekali terlihat dia melempar senyumnya kearah Olive dan itu terlihat dari kaca spion motornya, Olive mencoba membalas senyumnya karena merasa tidak enak. Walaupun hal yang dibahas selama perjalanan kurang jelas didengar dan seperti orang bego membalas senyumannya, tanpa tau apa yang dia bicarakan.
"Lagian yang benar aja coba ngajak ngomong orang yang diboncengin dijalan raya ditambah lagi suara knalpot motornya yang kenceng banget. Jangankan membalas obrolannya, mendengar suaranya juga enggak, kayak semut demo mah iya,"celetuk dalam hati.
*961Please respect copyright.PENANA53jg7DwuYC
961Please respect copyright.PENANACwFN9C1cF8
*961Please respect copyright.PENANAoMqN2YjuSE
961Please respect copyright.PENANAgUoqSEnocR
*961Please respect copyright.PENANALVn90GZu2P
961Please respect copyright.PENANA4XuKspDL2g
*961Please respect copyright.PENANABdfKn8JCbq
961Please respect copyright.PENANA8jq89LdE3H
Continue 💮💮💮💮