"Jadi, ini artinya kita gak boleh ngobrol sama cewek-cewek bahenol lagi nih?"
Tee menanyakan pertanyaan ini lagi -mungkin ini sudah pertanyaan kesepuluh, saat mereka berdua berada di dalam mobil Tae keesokan harinya saat berangkat ke sekolah. Asal tau saja, Tae itu biar dikata hitam manis bagaikan coklat cadbury itu, doi anak konglomerat tingkat tinggi cuy, cuman gak sombong aja. Makanya banyak banget cewek-cewek malah cowok ulet bulu juga pada ngantri buat di-anu sama dia.. eh maksudnya dipacarin gitu sama dia.
"Maksud gue itu ya, kita jangan terlalu deket sama cewek-cewek ato cowok ulet bulu lagi tuh apalagi di depan pasangan masing-masing, biar dibilang setia. Jadi gak boleh." Tee mengerutkan kening. Dia suka ngobrol bareng cewek-cewek cantik di kelas. Alasannya sederhana, buat pamer kalau dia digandrungi cewek-cewek aja dan bikin iri teman-teman cowok di kelasnya. Padahal yang mereka obrolin itu hanya seputar gosip-gosip artis indo atau mancanegara, kadang suka ngegibah guru sendiri lah.
Tae membuka sosmed di handphone-nya di tangan kiri dan tangan kanan memegang stir kemudi. Tiba-tiba kening Tae mengkerut saat membaca sesuatu yang aneh di akun burung biru -nya.
Hashtag #firstdaychallengeTAETEE
"Ya Tuhan, Tee, lu pengen bikin kita mati yah. Ngapain lu ngetwit pake hestek segalaaa??" Tae teriak tidak mengerti dengan cara kerja otak Tee, pagi-pagi dikasih asupan apa sih?!
"Gue cuman posting disitu doang ko, kalau di Insta itu cuman photo aja biasa, cuman ditambah hestek aja biar kece badai." Tee cengar-cengir sambil menyanyikan lagu yang entah tidak jelas nada dimana lirik dimana, suka-suka dia saja.
Setelah sampai di halaman parkir sekolah, ternyata mereka sudah ditunggu oleh beberapa fans yang ingin melihat langsung pasangan fenomental ini.
"Astaga, liat geura ku maneh. Eta loba jelema. Aargh." [read. Astaga, coba liat itu sama lu, banyak orang banget.]
Spot yang biasa mereka tempati untuk parkir mobil sekarang penuh sesak oleh anak-anak sekolah yang ingin melihat langsung couple hitz ini, kebanyakan sih cewek-cewek yang bergabung menjadi fangirl mereka yang dengan rela menunggu dari pagi hanya untuk menjadi paparazzi dadakan. Mungkin kalau mereka posting tuh bakal pake hashtag #taeteechallengeday1 atau semacamnya. Ada juga cewek-cewek yang sampai teriak 'taetee hamilin adinda', 'taetee, hayuk arurang threesome', dan sejenisnya. Masih pagi woy!!
Tae dan Tee akhirnya keluar dari mobil, serasa dikasih efek slow motion gitu, ransel diatas bahu terus jalan bagaikan diva lagi di atas panggung. Ah pokonya sok ganteng lah.. eh emang ganteng sih ya. Sementara fangirls dan fanboys mereka yang dengan setia menanti akhirnya membombardir mereka dengan pertanyaan.
"Guys, kalem dong. Cik atulah, gak usah kayak paparazzi gitu dong, kita kan bukan selebritis cuman anak hitz kece aja." Tee berhenti di depan mereka. "Kita ngelakuin ini cuman buat seneng-seneng aja kok."
"Dan buat ngebuktiin satu hal." Tae ikut bicara.
"Dan itu adalaah..." Tee menoleh ke Tae, tangannya di pinggangnya.
"Kalau kita berdua itu ternyata banyak orang yang ngedoain kita opicial." Dia terkekeh dan mengunci kepala Tee di lekukan lengannya, mencoba mencekiknya sebelum Tee mulai menendang dan menggeliat. Belum apa-apa sudah main gulat saja nih berdua.
Mereka berjalan menuju ruang kelas, dan bel juga sudah berbunyi menandakan waktu belajar akan segera dimulai. Tae dan Tee juga punya beberapa teman lagi dan sekarang mereka sedang bercanda dan saling memukul. Anak laki-laki. Ada juga diantara mereka yang mengambil foto secara diam-diam buat dijual ke fandom TaeTee.
Bagi mereka setiap hari itu adalah cerita baru, dan hari ini juga mereka disibukkan oleh banyaknya spam dengan pesan tentang tantangan yang telah mereka sepakati, orang-orang banyak bertanya apa mereka beneran pasangan atau tidak. Mereka hanya akan menjawab simpel : kalau kami memang official couple, kalian akan tau.
****461Please respect copyright.PENANA4v4OZUCohT
Lonceng pertama berbunyi dan pelajaran pertama mereka tidak satu kelas. Sekolah mereka menetapkan sistem pembagian kelas seperti di bangku kuliah. Sebelum pergi ke kelas pertamanya, Tee sempat mengedipkan matanya ke arah Tae dan dibalas dengan senyuman tipis oleh Tae sebelum akhirnya mereka berpisah untuk menuju kelas masing-masing.
Sepanjang hari itu benar-benar tantangan buat mereka, orang-orang pada berdatangan saat makan siang hanya untuk mengucapkan 'selamat', padahal mereka sedang tidak memenangkan undian apapun.
Saat mereka di kantin untuk makan siang, mereka duduk di meja yang biasa mereka tempati bersama teman-teman yang lain: Kimmon, Phana, Wayo, Kit, Jane dan beberapa orang lagi. Tae duduk di sebelah Tee [seperti biasa].
Tae menghentakkan kakinya seperti sedang bermain drum terus menerus, itu kebiasaannya apabila si tinggi itu merasa gugup atau sedang tidak sabaran. Karena kesal dengan ulah sahabat sumbu pendeknya ini, Tee mencubit perut dan memukul paha Tae sampai ia berhenti membuat meja mereka terbalik karena ulahnya itu.
"Lu mah gak ngebantuin apa-apa." Ucap Tae sambil memakan roti isinya.
"Tapi lu tau kan kalo itu bikin gue kesel juga." Tee mengerutkan kening.
"Alasan lain kenapa gue suka liat lu marah. Haha." Si tinggi hitam manis semanis malikai biji kedelai itu tertawa saat melihat wajah kesal Tee yang menurutnya imut. "Gue punya pertanyaan lagi, tentang tantangan itu. Kan disitu juga dibilang kalau kita harus nulis di bio sosmed, maksudnya naon tah? Emang kalau lagi pacaran harus gitu nulisin sesuatu di bio biar orang lain pada tau kalau kita taken?"
"Mhm iyalah." Tee mengangguk dan membuka insta miliknya, menunjukkan bionya yang muncul dengan tulisan :
💙TaeDarvid💙
"Oke deh, gue bakal ngeganti bio pas gue pulang nanti."
ns 15.158.61.20da2