Kira's POV349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAemnlIH2WR
PLAK!349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYpN1FfgokT
Gue mengangkat kepala. Mata gue membelalak.349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrSu3zJiG2g
Sumpah, gue rasa Kak Zia udah gila!349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnIbdj9suWi
Bukan hanya gue namun semua orang di main room ini menatap Kak Zia gak percaya. Termasuk Kak Deva juga cowok yang tadi nuduh gue stalker di kamar. Apalagi cowok yang ditamparnya. Sepertinya, ia sudah kehabisan kata-kata.349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1XzSbVrjup
Ya Tuhan! Peristiwa aneh apalagi ini?!
x.o.x
"Sekarang, tolong jelaskan. Bagaimana kau bisa ada di kamar Jimin?" Seorang cowok berlesung pipi menginstruksi gue, sepertinya ia pemimpin cowok-cowok disini.349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRHU4xuCXev
"Entahlah. Aku juga tidak tahu." Gue menelan ludah, membasahi tenggorokan yang kering. "Aku tidur di kamarku tapi tiba-tiba terbangun disana!"349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ry2Eyrqv7
"Jangan mencoba berbohong!" Seru seorang cowok yang berkulit paling putih, bahkan putihnya mengalahkan gue, dan berwajah manis bila ia mau tersenyum. "Haruskah kita percaya dengan perempuan gila ini?" Tanyanya menghadap teman-temannya.349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhvduA3UCbN
Gue kembali menundukkan kepala. Entah mengapa daritadi cowok ini terus berkata kasar.349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVW8X8sEMwE
"Hyung, tolong diam!" Cowok berlesung pipi itu sekali lagi memberikan instruksi. Namun kali ini bukan gue yang diinstruksi, melainkan cowok yang berkulit paling putih tadi.349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡImQTFWB4eh
"Ck, dasar." Cowok berkulit putih itu berdecak.349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyWCh48zKeW
"Apa kau mengenal 2 perempuan itu?" Tanya cowok berlesung pipi.349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwrczM8Glpa
"Ya, mereka adalah seniorku di sekolah." Jawab gue jujur.349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLWT7WGFmJc
"Hey, dengar! Sudah kubilang mereka itu satu komplotan!" Cowok berkulit paling putih itu kembali berbicara.349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo8wXeO4FlQ
"HYUNG! Tolong diam!" Kali ini cowok berlesung pipi itu membentak. "Semuanya akan lebih cepat selesai bila kau mau diam!"349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3FnT1C2AeM
"Sudahlah, jangan diributkan. Kita selesaikan baik-baik. Yoongi, tolong biarkan Namjoon menyelesaikan ini." Lerai seorang cowok yang cakep pake banget. Dadanya bidang, wajahnya perfect.349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWweHE4GHmR
"Ck, ssibal! Baiklah, aku akan diam!" Cowok itu kembali berdecak sebal.349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQsHgxKzeSx
"Hmm, jadi kau benar-benar tidak tahu bagaimana kau bisa berada di kamar Jimin?" Sekali lagi, cowok berlesung pipi itu kembali bertanya. Entah siapapun namanya tadi, gue udah lupa.349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYNt1GYyGH5
"Sumpah, aku gak tahu!" Seruku nyaris menangis. "Serius, aku tidak tahu bagaimana bisa seperti itu."349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLoqe6Xyrjv
"Permisi, sepertinya aku tahu bagaimana Kira bisa sampai di sini." Selak Kak Zia tiba-tiba.349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU9iOQeYPiT
"Kira adalah fans Deva. Sedangkan Deva sering bermain di rumahku karena aku adalah sahabatnya. Sudah beberapa bulan terakhir Kira men-stalking Deva melalui kamera CCTV kecil yang ia letakkan di meja belajarku. Sepertinya saat aku dan Deva sedang membuat origami, Kira sedang memperhatikan kami. Aku tahu ini tidak masuk akal. Tapi itu satu-satunya kemungkinan."349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0wGZr1q2bR
Gue terpaku mendengar kata-kata tersebut. Cengo menatap Kak Zia.349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKvtAlnHY6x
WHAT??!!! Jadi, selama ini Kak Zia udah tau??!349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCTWMqU6oVa
Sumpah, gue malu! Kak Zia udah tau kalo gue naruh tuh kamera CCTV di meja belajarnya!349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmIODT43KS5
Njir, gue malu banget sama Kak Zia and Kak Deva!349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfqizgl4F2F
Dari dulu, waktu Kak Zia masih satu ekstrakurikuler olim sampe sekarang, gue gak pernah bisa ngibulin Kak Zia.349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHncqkiaiI9
Oke, fix, gue pengen mati aja sekarang.
x.o.x
Sekarang pukul setengah dua malam waktu Korea Selatan. Cowok berlesung pipi itu akhirnya menyuruh gue, Kak Zia, dan Kak Deva untuk istirahat di salah satu kamar di dorm ini. Serta menyuruh keenam cowok yang lainnya bubar, memintanya untuk segera beristirahat juga.349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFbUNpEmH89
"Apa tak apa satu kamar untuk bertiga?" Sekali lagi cowok ini bertanya memastikan. Suaranya khas sekali.349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHlA2SvfTvH
"Gwenchana." Kak Zia tersenyum. "Ini sudah lebih dari cukup."349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgsQCvPmps1
"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu. Kalau butuh bantuan, cari saja aku di kamar Jimin, tidak jauh kok, letaknya disana." Balas cowok itu sambil menunjuk kamar yang dimaksud.349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbXTqG08beA
"Kamsahamnida." Kak Zia membungkukkan badannya, disusul oleh Kak Deva kemudian gue.349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdKKd9404K6
"Sudahlah, tak perlu sampai seperti itu. Tidurlah dengan nyaman dan kita selesaikan masalah ini besok. Percayalah, tak ada hal buruk yang akan terjadi. Jalja~" Ucap cowok dengan suara khas ini sebelum pergi meninggalkan kami yang akan tidur di kamarnya.349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF9AVnQojVR
Dia sangat baik bukan? Like an angel!! ^^349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjuu3SBPBrV
"OMG!" Seru Kak Zia saat terduduk di pinggiran ranjang kasur. "Apa yang udah gue lakuin? Lo gila Zi! Gila! Gila! Gila!"349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl9daP02jyn
"Udahlah, Zi. Ga usah nyalahin diri lo sendiri. Gue gak nyangka Jungkook oppa bakal kayak gitu." Kak Deva duduk di samping Kak Zia, mencoba menghiburnya.349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGuY1yJERBX
"Tapi Dev, Jungkook oppa pasti mengira gue ini sasaeng fans karena nampar dia!"349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡppjvHNpmyX
"Kok bisa?"349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzdedZ7yzOO
"Pasti dia mikir, gue ini nampar dia itu cuma bikin agar dia selalu inget gue. Inget kalo gue pernah nampar dia."349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTMOm29N14T
"Yang lo omongin masuk akal." Kak Deva manggut-manggut.349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGf2AIVW2Y1
"Oke, Zi. Lo harus tenang. Besok semuanya akan selesai dengan baik." Kak Zia mencoba menenangkan dirinya sendiri.349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvTZR39Ch9T
"Kak Zia..." Panggil gue pelan, agak takut.349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyZ10eEFs4X
Kak Zia menoleh.349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ187JcUIbFh
"Sejak kapan kakak sadar gue masang kamera CCTV di kamar kakak?" Tanya gue takut-takut.349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrLjXlT98un
"Sejak lo pertama kali masang." Jawab Kak Zia dengan entengnya.349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxuyePYsWcJ
"E, e, em, sorry Kak Zia. Dan Kak Deva, sorry buat nge-stalk sejauh ini." Gue menundukkan kepala.349Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡweoz1Eaeg5
Oke, fix, Ra! Malu-maluin tau!
