hariku berjalan seperti biasanya.Sudah seminggu semenjak kejadian itu aku belum bertemu dengan doni.apakah karena kasibukan kami masing masing ataukah memang doni menjaga jarak dariku.Entahlah...
lambat laun perasaanku semakin tak bisa ku tahan.Seandainya hal itu tak tejadi mungkin aku tak akan jadi seperti ini.bibirnya yg lembut,badannya yg membuatku bergairah...semuanya membuatku tidak fokus bekerja.
Karena perasaanku ini akhirnya aku putuskan untuk menelpon ke ruangan doni dan memintanya ke ruanganku drngan dalih ada hal tentang perusahaan yg harus aku bicarakan.
Jantungku berdetak kencang menunggu kedatangannya,rasanya rindu yang aku tahan akhirnya usai.Sepuluh menit kemudian ada yg mengetuk pintuku,dan jelas saja itu doni.
Tanpa sadar aku segera memeluk dia dan menutup pintu ruanganku.aku memeluknya dengan erat dan meluapkan semua kerinduanku tapi entah kenapa,apakah ini perasaanku saja tapi respon doni tidak sesuai dengan perkiraaku.
DIa hanya diam dan mencoba menghindar dariku.apa yang salah?
doni pun duduk di sofa dan bilang agar aku menjauhi dia,dia tak mau sampai diluar batas lagi dan membuat dia menyesal nantinya,apalagi permasalah rumah tangganya sudah mereda.
kecewa yg kurasa karena mendengar doni ,tidak membuatku menyerah.Timbul perasaan egois dalam diriku yang ingin memiliki doni dan muncullah ide gila itu.
ns 15.158.61.20da2