Saat melakukan pencarian kami menemukan 3 buah foto yang memperlihatkan sebuah Tugu terbuat dari Kristal, Tugu itu terlihat seperti sebuah prasasti.
“ Ra foto apa tu “ tanya ku,
“ Dari keliatannya itu sebuah prasasti ”sahutnya,
“ coba kulihat tanggal foto tersebut” jawabku
“ tertanggal disini 26 Desember 3244 ” jawabnya
“ ternyata 5 bulan yang lalu ”. Aku perpikir ada sebuah kenjanggalan
“ Ra coba cari data lain di computer sebelah sana “ suruhku
Raya menghidupkan komputer yang satunya, dan Mulai mencari data yang ada disana.
“ Ma lihat ini “ suruhnya
“ Itu Proyek Koloni di Mars, bukankah itu sudah dihentikan 50 tahun yang lalu ” jawabku
“ benar dan foto ini diambil tanggal 1 Maret, 3244 itu berarti proyek ini masih tetap berjalan dan sudah diselesaikan “ jawabnya
“ Pemerintah dunia sudah menyembunyikan informasi seperti ini, pasti ada yang meraka tutupi, aku akan menyalinnya sebagai barang bukti ”. sahutku
Kami pun bergegas pergi dari ruang tersebut dan pergi kearah kanan mengikuti jalan yang dilalui penjabat dan penjaganya. Lorong demi lolong kami lewati namun tidak melihat ujung dari jalan ini, tak lama berselang terlihat cahaya dari kejauhan.
Akhirnya kami berdua keluar dari lorong itu dan alangkah terkejutnya kami, dengan keadaan kota. Kami berada ditempat paling tinggi di kota, Kebakaran dan penjarahan terjadi dimana - mana. kami memutuskan naik keatas untuk melihat keadaan bandara, karena bandara dekat dari tempat kami berdiri sekatang. Bandara sudah dikuasai pemberontak, saat melihat – lihat keadaan disana. Dari belakang terdengar suara seseorang yang meminta tolong, kami bergegas mendekatinya, dilihat situasi yang kurang menguntungkan bagi kami, aku memutuskan untuk tidak jadi menolongnya. Namun Raya tetap ngotot untuk menolong orang itu, karena orang itu adalah pelayan wanita di restoran waktu itu. Dengan gagah berani Raya menerjang para pemberontak itu, dan iya berhasil membawa kabur wanita tersebut kami segera kabur ke gudang terdekat.
Raya “ Hei apa kamu baik baik saja ? ”
Rize “ aku baik baik saja “
Raya “ syukurlah “
Aku “ apa yang sebernarnya terjadi disini ? “
Rize “ aku tidak tahu dengan pasti, namun seseorang memberitahuku bahwa para penjabat dan orang asing harus ditangkap “
Rize bangun dan berkata kalian “ ditangkap “, gerombolan pemberontak mengepung kami, hal yang paling membuat aku menyesal adalah menolong orang ini. Tapi berkebalikan dengan Raya iya malah menanyakan nama wanita itu.
Raya “ maaf sebelumnya, aku harus menyakan namamu baru bawa kami ”.
Rize “ kau benar benar gigih sebagai hadiah kegigihan mu aku akan memberitahukan namaku , aku Rize wakil dari dalang Pemberontakan ini “
Raya “ terima kasih “
Aku “ kenapa kau menayakan itu bodoh, bukannya minta pengampunan “
Raya “ lihat aja nanti, kau pasti akan mengerti “
Aku makin bingung dengan perkataan Raya. Kami di bawa ke sel tahan orang asing, disana Raya menceritakan latar belakang mengapa iya ke kota ini. Raya adalah seorang Agen Rahasia yang diutus oleh Alpa Zekta untuk membongkar dalang dibalik kerusuhan dikota ini 6 bulan yang lalu. Iya berani membeberkan rahasianya kepadaku karena iya tahu aku adalah adik dari Pejabat kota. Kakakku adalah pejabat yang terkenal dengan gagasan – gagasan yang jenius. Selain sebagai mata2 Raya juga ditugaskan untuk melindungi ku. Namun naas kami harus berpisah dikurung di ruangan khusus yang terletak di luar kota. Kurungan ini terbuat dari Kaca, terlihat dari tempat ku berdiri para penjabat dikurung juga disini. Satu demi satu kurungan dijatuhkan dari atas kota. Aku berusaha keluar dari kurungan ini dengan berbagai cara, tapi kaca ini terlalu tebal untuk dipecahkan dengan tangan kosong. Aku pasrah dengan keadaan ini, ingin ku menelpon keluargaku dirumah namun apa daya semua barang yang kubawa sudah disita kecuali kalung yang diberikan kakakku waktu itu. Terlintas dipikiranku untuk menggunakan kunci ini sebagai alat pemecah kacanya, namun kembali gagal. Namun setelah dilihat lihat lagi ternyata ada lubang kunci yang persis dengan kunci yang ku pakai. Ku coba dan berhasil, aku bergegas pergi dari sana, aku terkejut saat aku melihat seorang wanita dari kelas “ Jesica “. Aku coba memanggilnya namun iya tidak mendengarnya, aku terus mencoba membuat iya mengenaliku. Akhirnya iya menyadarinya, aku tidak jadi di eksekusi namun aku dengan cepat mengatakan bahwa temanku juga masih terkurung disini. Jesica dan aku berpencar mencari Raya, tidak disangka iya malah enak – enak ngopi sambil ditemani roti.
“ Woi Raya kenapa kau tidak membebaskan ku malah enak – enak ngopi “ tanyaku
“ He he he gak bukan maksudku begitu, Jesica bilang akan mencarimu jadi aku tinggal diam disini aja “ jawabnya. Dia menggunakan bahasa isyarat kepada ku, dia berpesan untuk menjaga rahasia kepada Jesica kita akan mengunakan dia sebagai alat penyamaran. Aku menjawab baiklah, kami diajak ke markas mereka untuk bertemu kakaknya.241Please respect copyright.PENANAiRxxYeFCvK