Cuaca hari ini terlihat cerah, bahkan menurut Chanyeol ini adalah hari tercerah di hidupnya. Sedangkan pria mungil di sampingnya itu menampakkan raut wajah yang seakan-akan memuntahkan persepsi Chanyeol. Bagaimana tidak, pagi ini benar-benar menjengkelkan untuknya tatkala Chanyeol dengan seenaknya menunjukkan wajahnya di Mansion keluarga Byun dan memaksanya untuk menemani pria tinggi itu pergi melakukan perjalanan bisnis. Tetapi ia tidak bisa menolak ataupun protes, salahkan saja orang tuanya yang juga menyetujui keinginan dari Chanyeol itu. Baekhyun sempat kebingungan kala sepulang dari kampusnya, ia melihat kedua orang tuanya juga kakak laki-lakinya berada di rumah. Bukannya ia tidak senang, hanya saja yang ia tau kedua orang tuanya sedang sibuk bepergian ke Milan untuk urusan pekerjaan. Juga, kakaknya itu jarang ada dirumah mengingat ia mempunyai apartemen sendiri yang ditinggalinya bersama dengan tunangannya itu. Bahkan ia sampai mengerutkan keningnya saat melihat pria bertelinga Yoda itu juga berada duduk bersama dengan keluarganya, entahlah, perasaannya seperti mengatakan akan ada hal buruk yang menimpanya.
Dan benar saja, semua kebingungannya itu sirna kala ia mendengar dari ayahnya jika ia akan ikut Chanyeol pergi ke Negeri Sakura dengan alasan pekerjaan. Dan kurang ajarnya lagi, Park Chanyeol sialan itu mengatakan dengan seenaknya tentang hubungan mereka yang baik-baik saja seolah status ‘kekasih palsu’ itu tidak pernah ada!
Haruskah sesampai di Jepang ia punya waktu untuk menguliti pria narsis itu? Ugh.
“Bee, kau mendengarku?” tanya Chanyeol saat melihat pria mungil di sampingnya itu dari tadi tidak merespon semua ucapannya. Tetapi sepertinya delikan tajam dari Baekhyun tidak ia hiraukan.
“Wae? Kau masih marah soal itu?” tanyanya lagi.
“Menurutmu?” kata Baekhyun dengan ketus tetapi Chanyeol hanya tertawa melihat wajah kesal Baekhyun yang teramat manis untuknya.
“Jangan marah lagi, hm.” bujuk Chanyeol yang merangkul pundak Baekhyun. Ia tidak peduli jika mereka berdua dijadikan tontonan oleh banyak orang yang hilir mudik di bandara tersebut. "Anggap saja kita sedang berlibur." sambungnya lagi.
“Ah, iya. Kenapa kita hanya berdua? Bukankah kau bilang akan pergi untuk bisnis, Park? Mana sekretarismu itu?” tanya Baekhyun bertubi-tubi.
“Hei, kita kan sekalian berbulan madu. Untuk apa membawa anak Dino itu?” jawab Chanyeol dengan santai tetapi detik selanjutnya ia harus mengerang kesakitan akibat injakan dari Baekhyun pada kakinya.
Ngomong-ngomong soal sekretaris Chanyeol, sehari setelah ia masuk dalam fase pembelajaran di perusahaan keluarga, Chanyeol langsung menunjuk Chen sebagai sekretarisnya karena yah, hanya Chen saja yang memang tidak memiliki perusahan keluarga yang bisa dikelola dan karena memang ia pun sangat dipercaya oleh Park Siwon dan Chanyeol maka ia akhirnya menduduki posisi itu bahkan sampai nanti mereka lulus dan bekerja. Dan kali ini Chen tidak akan ikut serta dalam perjalanan bisnis Chanyeol, alasannya karena memang Chanyeol akan diurus oleh asisten di perusahaan miliknya yang berada di Jepang, tentu saja juga karena faktor tidak ingin menjadi obat nyamuk bundar di antara kedua pasangan itu.
“Sialan.” lain di mulut lain pula yang tersirat di wajah merah Baekhyun. Sungguh, ucapan manis Chanyeol itu berbahaya untuk kesehatan jantungnya.
***
“WAAAAH! Chanyeol, lihat!” teriak Baekhyun sambil berlarian di antara indahnya pohon sakura yang bersemi di jantung kota Tokyo.
Beberapa jam sesudah pendaratan mereka dan beristirahat di hotel tempat mereka menginap, sekarang keduanya sudah berada di Taman Ueno yang menampilkan Festival Bunga Sakura Ueno. Acara itu yang paling besar dan meriah di seluruh Jepang, tidak sia-sia Chanyeol mengajak Baekhyun kemarin karena si kecil itu sudah kegirangan dan terus berlari sambil teriak dengan mata yang memancarkan kebahagiaan.
Hampir sepanjang jalan yang mereka lalui itu dihiasi dengan hamparan pepohonan sakura yang dirawat dengan baik. Banyak pengunjung yang mengabadikan momen mereka dengan mengambil gambar dengan latar belakang pohon sakura, dan itu membuat Baekhyun juga ingin melakukannya.
“Chan, fotokan aku!” perintahnya tanpa beban pada Chanyeol yang langsung mengeluarkan smartphone-nya dari saku celana. Well, Chanyeol tidak akan menolak tentu saja.
Setelah berbagai gaya dilakoni Baekhyun untuk memenuhi galeri foto, Chanyeol beranjak dari tempatnya berdiri dan bergabung dengan Baekhyun untuk mengambil foto mereka berdua. Baekhyun tidak keberatan, malah ia antusias untuk berfoto bersama Chanyeol. Mereka terlihat seperti sepasang kekasih yang sedang berlibur dengan penuh cinta.
Tidak terasa hari menjelang sore dan mereka berdua sudah sangat kelaparan. Mereka memutuskan untuk mencari tempat makan sebelum akhirnya kembali ke penginapan.
Mobil yang mereka kendarai sekarang sudah berhenti di depan sebuah restoran mewah, Baekhyun hanya bisa menerka dari tampilan depannya pasti harganya juga sangat mahal. Bukannya Baekhyun tidak pernah mengunjungi tempat-tempat mahal sebelumnya tetapi melihat Chanyeol sebaik mungkin memperlakukannya seperti kekasih sebenarnya itu membuatnya seperti terbang ke awang. Benar-benar menyenangkan!
Sesampainya mereka di dalam restoran itu, ada satu orang pria yang menghampiri mereka berdua. Dilihat dari penampilannya, kemungkinan orang itu yang bertanggung jawab disini.
“Lama tidak berjumpa, Chan. Tumben sekali kau mau menginjakkan kakimu di sini.” sapa pria itu sambil memeluk Chanyeol seolah-olah mereka adalah teman lama.
“Maaf karena memang sedang sibuk jadi jarang mengunjungimu. Oh iya ini kekasihku, Baekhyun.” hampir saja Baekhyun ingin menginjak kaki Chanyeol karena seenaknya memperkenalkannya sebagai kekasih, tetapi itu semua ia urungkan karena ia tau diri untuk menjaga imej dari Chanyeol.
“Baby, kenalkan ini Changmin. Dia itu sepupuku dari ayah.” kata Chanyeol yang memperkenalkannya pada pria di hadapannya.
“Hai, Baekhyun. Senang berkenalan dengan calon Park selanjutnya.” kata Changmin menggoda Baekhyun.
“Ayo, aku akan antarkan kalian ke meja biasa.”
Baekhyun dan Chanyeol berjalan mengikuti Changmin yang membawanya masuk lebih dalam dari area restoran, melewati lorong yang sepertinya diperuntukkan sebagai tempat VVIP di restoran itu. Dan sampailah mereka pada satu pintu model geser yang berada paling ujung di sana.
Saat Changmin membuka pintu itu, Baekhyun tidak bisa menahan raut wajahnya lagi. Ia terperangah saat ia memasuki ruangan yang didekorasi sedemikian rupa dengan cantiknya. Taburan kelopak bunga menghiasi jalan setapak dari pintu menuju meja kecil yang diperuntukkan dua orang, ada banyak juga lilin-lilin kecil yang menambah suasana romantis di ruangan itu. Di atas meja terdapat banyak sekali macam-macam dessert yang tentu saja menggiurkan, Baekhyun tak sabar untuk mencicipinya. Sekejap Baekhyun tau jika ini adalah ruangan VVIP yang diperuntukkan pasangan dan saat ini Chanyeol sedang mengajaknya candle light dinner!
“Silakan menikmati waktu romantis kalian, ya. Tapi ingat, jangan memberikan aku keponakan saat berada disini, haha…” ucap Changmin sebelum ia menutup pintu ruangan itu yang menyisakan Chanyeol dan Baekhyun dalam keadaan canggung.
Chanyeol yang melihat gelagat Baekhyun langsung meraih jemari si kecil itu dan menuntunnya ke arah meja, sebelumnya ia menarik salah satu kursi dan mempersilahkan Baekhyun untuk duduk.
Gosh, what a gentleman! Pikir Baekhyun yang tidak bisa untuk terus menyembunyikan rona merah di wajahnya.
Keduanya makan dengan tenang, sesekali mereka berbicara tentang hal menyenangkan seharian itu dan tidak dipungkiri, atmosfer keduanya semakin menyenangkan dan terasa seperti bertahun-tahun lamanya mengenal.
“Mau mencoba wine?” tanya Chanyeol pada Baekhyun yang sudah beralih menikmati dessert.
“Kau masih harus menyetir, Chan.” Baekhyun mengingatkan.
“Gak masalah, hanya sedikit tidak akan membuatku hilang kesadaran, kok.” sanggah Chanyeol yang langsung menuangkan gelas tinggi itu dengan cairan merah yang menggiurkan.
Saat ini keduanya sudah beralih tempat yang berada di luar, menghadap langsung ke sebuah pemandangan danau buatan. Pemandangan dari ruang VVIP memang bisa memanjakan mata dan suasana. Keduanya duduk di sebuah sofa nyaman dengan perapian kecil di depannya.
Baekhyun menerima gelas yang sudah dituang wine dari Chanyeol dan keduanya sama-sama meresapi cairan itu sambil menikmati indahnya petang itu. Tetapi yang Baekhyun tidak tau adalah sejak tadi Chanyeol hanya memandangi wajahnya yang terlampau cantik itu. Tanpa banyak bicara, Chanyeol mengambil gelas yang berada di genggaman Baekhyun dan menaruhnya ke atas meja di depannya bersama dengan gelasnya sendiri.
Baekhyun mengerutkan keningnya kebingungan, tetapi detik berikutnya tubuhnya dibawa mendekat ke arah Chanyeol dan bibirnya diserap dengan khidmat oleh Chanyeol.
Awalnya hanya gerakan biasa dan lembut, tetapi seperti tidak sabar Chanyeol lalu menggerakkan bibirnya dengan penuh gairah. Bahkan permainan lidah juga mengiringi ciuman itu. Baekhyun tanpa sadar juga ikut menikmatinya, tangannya merengkuh leher dari sang dominan dan membawa tubuh mereka menempel sempurna.
Ciuman Chanyeol semakin dalam tetapi masih dalam tingkat yang lembut dan penuh sayang. Menikmati setiap desahan yang keluar dari Baekhyun saat dirinya melumat bibir ceri itu. Chanyeol melepaskan pagutan bibirnya kala Baekhyun memberikan respon dengan menepuk pundaknya, kekasihnya itu sedang membutuhkan waktu untuk mengejar nafas.
Kekasih? Ya, Chanyeol benar-benar menginginkan Baekhyun sebagai kekasihnya. Bukan karena misi itu tetapi untuk dalam jangka waktu lama, bahkan jika bisa, ia ingin mempersunting pria mungil itu untuk tambatan hatinya seumur hidup.
“Chan—”
“Kau sangat cantik, Baek.” Belum sempat Baekhyun berbicara, Chanyeol sudah memotongnya. “Kita pulang sekarang, sayang. Aku sepertinya sudah tidak bisa menahan diri untuk menjadikanmu sebagai milikku seutuhnya.” sambungnya lagi sambil mengelus pipi Baekhyun yang kelewat memerah akibat ucapannya itu150Please respect copyright.PENANAYZqMZZkAxq