Pagi ini rasanya Cassie tak ingin beranjak dari kasur empuk dan selimut hangatnya. Satu minggu sudah sejak Cassie untuk pertama kalinya di keluarkan dari kelas, dan hari ini tepat dimana dirinya harus kembali berhadapan dengan dosen laknat itu
"Cassie ayo bangun sayang---kamu ada kelas pagi bukan hari ini" teriak sang mama dari lantai satu303Please respect copyright.PENANA4efV2N4f6u
"Huffttt kalau dosen pengganti Mrs Ivanie bentukannya seperti itu lebih baik aku pilih mata kuliah pilihan lain deh" gerutu cassie yang enggan bertemu dengan dosen menyebalkan itu lagi
"CASSANDRA MACZMAN KAMU TIDAK BERGERAK DARI TEMPAT TIDUR MAMA AKAN SIRAM KAMU DENGAN AIR SISA BIBI NGEPEL LANTAI"
"Aishhh---IYA-IYA CASSIE BANGUN"
"Ini rumah apa hutan sih, suka banget teriak-teriak" ucap Cassie sembari menghentakkan kakinya ke lantai dengan sebal
Tiga puluh menit berlalu dan kini Cassie telah berkumpul dengan kedua orang tuanya untuk sarapan pagi
"Princess hari ini papa minta kamu pulang lebih awal ok--- papa dan mama akan mengajak kamu makan malam di luar. Ok!!" Ucap tuan Ralp yang sebenarnya Cassie tahu itu adalah perintah
"Hmmm"
"Ya sudah habiskan sarapan mu lalu berangkat"
***
Jika boleh jujur Cassie sangat menyukai kelas psikologi konsumen, jika yang mengajar adalah Mrs Ivanie. Tapi sayang itu semua hanya sebuah ilusi semata, karena pada kenyataannya dosen pengampunya adalah Mr. Sean
"Halo baby--- sudah siap bertemu dosen paling populer sepajang tahun ini" goda Kiara yang hanya diabaikan oleh Cassie
Kini keduanya telah masuk ke dalam kelas dan seperti biasa Cassie telah memutuskan untuk duduk di barisan belakang jika dosen pengajarnya adalah Mr. Sean
"Eh Cass kamu tahu tidak---mr.sean ternyata juga seorang pembisnis tau. Yang aku dengan gosipnya dia itu putra tunggal dari salah satu konglomerat di negara ini"
"Ish--ish kiara-kiara kamu tak ada pekerjaan lain apa? Pagi-pagi sudah bergosip" tegur Cessie dengan wajah menyebalkan
"Sialan kamu--- ah Mr. Sean dia begitu tampan dan juga mapan. Pasti wanita yang menjadi istrinya nanti akan sangat beruntung"
"Ya---ya--- semoga saja istrinya nanti tidak mengalami tekanan batin memiliki suami yang menyebalkan dan laknat seperti di--a" ucap Cassie dengan berbisik dia akhir kalimatnya, mengingat dosen yang di bicarakan telah berdiri di depan kelas
Kelas hari berlangsung cukup cepat karena Mr. Sean hanya memberi beberapa penjelasan mengenai pola perilaku konsumen serta memberi beberapa tugas salah satunya tugas presentasi berkelompok yang akan di lakukan mulai 2 minggu lagi
"Oke--- sampai disini ada yang masih kurang paham atau ada yang perlu di tanya kan?--- baiklah karena tidak ada yang bertanya saya anggap kalian telah paham dengan materi ini. Minggu depan kita akan lakukan kuis jadi persiapkan materi kuis dengan sebaik-baiknya--- terimakasih" Mr. Sean keluar begitu saja dari kelas yang sontak langsung membuat kelas mulai ramai karena berebut untuk keluar
***
"Hufttt--- sekalinya tidak di usir tugasnya udah seperti gunung Himalaya" lagi-lagi Cassie hanya dapat menggerutu disela-sela makan siangnya
"Ya ampun Cass santai saja sih"
"Halo ladies" sapa Lucas dengan senyum yang selalu terukir di bibirnya
Lucas yang melihat wajah Cassie di lipat bak kertas origami hanya melirik Kiara untuk mencari jawabannya
"Di usir lagi sama mr. Sean?"
"Cas kayaknya aku salah fakultas deh" ucap Cassie dengan wajah lesu dan pasrah
"Udah enggak perlu di dengerin ucapan Cassie, emang sinting ini anak. Baru di usir sekali sama Mr. Sean dia langsung dendam kesumat gitu"
Lagi-lagi ketiganya menghabiskan waktu di kantin fakultas psikologi, ketiganya terus mengobrol bahkan sesekali bercanda dan tertawa saat mendengar lawakan Lucas yang benar-benar tidak lucu
***303Please respect copyright.PENANA0prebkug2P
303Please respect copyright.PENANApK0scL0SmV
303Please respect copyright.PENANAyR6F1tbdns
303Please respect copyright.PENANAPYlyVJM7eh
303Please respect copyright.PENANAJU8md78lJC
Seperti biasa jadwal hari Kamis ini adalah setelah kelas Mr. Sean. Cassie akan melanjutkan kelas milik ms. Claudia, sungguh dosen perempuan satu ini benar-benar menggoda kaum Adam. Badan yang sexy serta tutur kata yang lembut dan sopan sangat menghipnotis para kaum Adam. Jika mr. Sean adalah pusat atensi para mahasiswi, maka ms. Claudia adalah bidang magnet para mahasiswa
"Kalau di pikir-pikir Mr. Sean dan Ms. Claudia sangat cocok ya jika bersama" sayup-sayup Cassie mendengar salah dua temannya tengah bergosip menilai kedua dosen muda itu
"Pstt---cass--cassie--- pletak"
"Aww"
"Iya Cassandra Maczman ada masalah?" Tanya ms. Claudia saat mendengar teriakan Cassie
"Oh...tidak ada ms---maaf" ucap Cassie sambil menatap tajam Kiara yang hanya tersenyum tanpa rasa bersalah
Kelas kembali di mulai dengan ms. Claudia menjelaskan mengenai penentuan subjek dan sasaran penelitian untuk tugas akhir yang tidak lama lagi akan mereka kerjakan
Penjelasan yang mudah di terima oleh para mahasiswa membuat waktu berjalan dengan begitu cepat hingga kini sudah menunjukkan pukul 13.45 siang
Tiga jam sudah cukup untuk membuat Cassie mual dengan materi-materi yang ada
"Cass---hangout yuk!!" Ajak Kiara yang langsung di jawab dengan gelengan pelan dari Cassie
"Kenapa ih---ayolah"
"Sorry Ra, lain kali ya aku sudah ada janji sama papa untuk pulang lebih awal. Bye Rara Kiara" pamit Cassie sembari berlari menuju parkiran di mana pak Udin telah menunggunya
303Please respect copyright.PENANAz9e2AQ9XYM
303Please respect copyright.PENANA5xj9kxjVlU
303Please respect copyright.PENANApUb5dw0NNA
303Please respect copyright.PENANAUEIwGpZTW7
303Please respect copyright.PENANAmFLAqGCW7o
303Please respect copyright.PENANA528MTxR4qN
303Please respect copyright.PENANANDAoRSmU02
303Please respect copyright.PENANAeIxsObl1cO
303Please respect copyright.PENANAwRonjPP72Y
303Please respect copyright.PENANAGuNuo7Gsrw
303Please respect copyright.PENANAEs8Hbt7s4e
303Please respect copyright.PENANAHEBUJfsh0k
303Please respect copyright.PENANAqkLgOmgaWm
303Please respect copyright.PENANAgAruG35PXH
303Please respect copyright.PENANAXw8wFoJP8J
303Please respect copyright.PENANAfSymZxODwo
303Please respect copyright.PENANAonH3S87sEB
303Please respect copyright.PENANAd3lF73mZjK
303Please respect copyright.PENANAKfu9ihZa8q
303Please respect copyright.PENANALHdN76O7kl
Jika kalian bertanya kenapa cassie di jemput dan tidak naik mobil sendiri. Maka jawabannya adalah tuan Ralp tak ingin Cassie membahayakan dirinya sendiri. Mengingat dulu kakak Cassie meninggal karena kecelakaan tunggal mobil. Cassie sendiri bisa mengendari mobil dan memiliki STNK kok, hanya saja tidak pernah ditunjukan
***
Malam ini sesuai dengan janjinya dengan sang papa. Cassie telah bersiap untuk makan malam yang entah dalam rangka apa. Berbalutkan dress merah maroon yang mengekspos bahu mulusnya Cassie nampak begitu cantik dan juga anggun
"Wah anak mama memang paling tahu tentang penampilan yang memukau" puji nyonya Lydia saat melihat penampilan sang putri
"Sudah---ayo"
Kini keluarga kecil ini telah pergi menuju restoran tempat makan malam akan di gelar
"Ma, sebenernya kita akan makan malam dalam rangka apa sih? Tumben sekali papa membawa kita---eh salah maksudnya Cassie untuk makan malam" bisik Cassie pada sang mama yang kebetulan duduk di kursi penumpang bersamanya. Sedangkan sang papa duduk di depan bersama supir
"Nanti juga kamu akan tau"
Lagi-lagi bukan jawaban yang Cassie harapkan. Sejujurnya Cassie sudah memiliki firasat buruk mengenai makan malam ini. Tapi apa boleh buat, Cassie tak mungkin mengecewakan kedua orang tuanya. Terlebih kini hanya Cassie anak mereka satu-satunya yang bisa di andalkan
"Halo Ralp lama tidak berjumpa" dari kejauhan Cassie dapat melihat sepasang suami istri yang terlihat serasi dan juga "mewah" menghampiri meja keluarga Cassie. Sang wanita terlihat begitu cantik di usia yang Cassie yakin sudah lebih dari dari setengah abad
"Ya---cassie sekarang sudah dewasa ya? Bagaimana kabar kamu sayang?" Wanita yang baru saja Cassie 'batin' dalam hatinya kini mendatanginya dan menanyakan kabar gadis cantik itu
"Ba---baik nyo--nya" jawab Cassie dengan nada terbata-bata karena bingung harus memanggilnya seperti apa
"Panggil mommy oke"
"I--ya mommy"
Setelah beramah tamah dengan keluarga Cassie, pasangan yang tak lain adalah keluarga Drivano di persilahkannya duduk dan mulai mengobrol dengan papa dan mama cassie
"Kenapa aku malah seperti lalat di tengah buah busuk sih" batin Cassie saat melihat sang mama dan tante Lala serta sang papa dan om Leo asik membicarakan hal yang menurut Cassie membosankan
"Loh kok aku tidak melihat El?" Tanya taub Ralp pada sahabat kuliahnya dulu itu
"Aduh maaf ya Ralp-- El memang kalau sudah di meja kerja dan belakang drum selalu lupa waktu. Tapi tenang tadi anak itu sudah dalam perjalanan mungkin sebentar lagi akan sampai" jelas tante Lala yang Cassie orang bernama El adalah pria yang akan di jodohkan dengannya
"Udah tenang saja jeng---namanya juga pemimpin perusahaan pastilah sibuk" bela mama Cassie sambil mengembangkan senyum ramahnya
Obrolan kembali para manusia lansia itu kumandangkan hingga untuk kesekian kalinya Cassie merasa di abaikan
"Maaf terlambat" tiba-tiba sebuah suara mengintrupsi perbincangan seru antara ibu-ibu dan bapak-bapak di hadapan Cassie
"Thanks God sudah menyelamatkan ku dari ke krik-krikan ini" batin Cassie berterima kasih pada siapapun orang yang telah menyadarkan sepasang orang tua itu
"El akhirnya datang juga" ucap Tante Lala yang langsung berdiri untuk mengenalkan Cassie pada pria yang di panggilnya El itu
Cassie sendiri masih menunduk meletakan ponselnya kedalam clauth, setelah membalas chat sinting dari Kiara
"Cassie sayang kenalkan ini El anak tan---" ucapan Lala terhenti saat terdengar suara Cassie yang nampak terkejut
"Dia!!! OH NO" kaget Cassie saat melihat siapa yang tengah berdiri dihadapannya
"Loh sayang sudah kenal dengan El?" Kini gantian Ralp yang terkejut dengan ucapan Cassie
"El bekerja sampingan sebagai dosen di fakultas Cassie om" jelas El yang tak lain adalah Mr. Sean
Bak di sambar petir disiang bolong, kini Cassie seperti kehilangan rohnya yang entah pergi kemana. Yang jelas kini Cassie tak memperhatikan ataupun mendengarkan ucapan para tetua di depannya ini
"Setuju kan Cassie?" Tanya Lala yang sukses membuat Cassie kelimpungan
Cassie yang terlihat bingung dengan pertanyaan wanita paruh baya di sampingnya itu, langsung saja menoleh kearah sang mama yang hanya diangguki oleh Lydia
"I--iya tante---eh mommy---cassie setuju" sadar atau tidak jawaban yang Cassie berikan membuat para orang tua itu terlihat bahagia
"Ok karena Cassie setuju maka pertunangan Cassie dan El akan di lakukan minggu depan ya"
"HAH" pekik Cassie yang terkejut dengan ucapan Lala
"Kenapa sayang? Bukannya kamu tadi sudah setuju?"
"Ah---cassie ijin ke toilet dulu ya semuanya" tanpa mendengar persetujuan para penghuni meja, Cassie langsung melarikan diri ke kamar mandi
***
303Please respect copyright.PENANAh9Ntwu0Uqi
Cassie sendiri cukup lama pergi ke kamar mandi hingga membuat para orangtua terlihat khawatir
"Biar El yang menjemput Cassie" ucap El dengan suara dingin dan senyum tipis di bibirnya
"Terimakasih El"
"Sama-sama Tante"
Setelah mendapatkan ijin dari para orang tua El bergegas menuju toilet di mana Cassie berada saat ini
"Matilah kau Cassie---arkhh" rutuk Cassie pada kebodohan yang selalu datang di saat yang tidak tepat
303Please respect copyright.PENANAhGRTVwWkaE
Tarik---keluarkan
303Please respect copyright.PENANAMZg09h4emW
Berulang kali Cassie mengatur deru napas yang tak beraturan akibat rasa syoknya
"Makanya jangan terlalu banyak melamun, aku kira kamu banyak belajar setelah di keluarkan dari dalam kelas" sindir El yang hanya dibalas dengusan sebal dari Cassie
"Kenapa sih Cassie harus ketemu sama orang kaya om ini" ketus Cassie sambil menilai penampilan El dari ujung kaki sampai ujung kepala
"Om kamu bilang?" Tanya balik El dengan menyilangkan kedua tangannya ke depan
"Iya om--- memang kenyataannya anda sudah om-om kan perlu anda ingat usia saya masih 21 tahun dan anda bahkan sudah hampir 40 tahun. Jadi tidak salah bukan jika anda saya panggil 'OM'" tutur Cassie dengan menekannya kata om di akhir kalimatnya
El yang merasa di rendahkan oleh Cassie memiliki sebuah ide jahil yang mungkin akan mampu membuat Cassie tak dapat tidur semalaman ini. Perlahan El mendekatkan badannya pada Cassie hingga membuat gadis itu terhimpit diantara tubuh El dan juga dinding lorong
"Sayangnya pria yang kamu panggil om ini akan menjadi suamimu baby" ucap El dengan suara seduktif tepat di telinga Cassie sembari sedikit menggigit daun telinga Cassie
"Awas" dorong Cassie yang terkejut dengan perlakuan El
"Om kira cassie mau menikah dengan om-om seperti kamu---hahahaha" ketus Cassie dengan tawa sumbang
303Please respect copyright.PENANAjn34Pjvlvg
Grepp
303Please respect copyright.PENANAvjVPyETVgz
El dengan sigap menahan tangan Cassie yang hendak pergi dari hadapannya
"Sayangnya kamu sudah menyetujui baby---jadi bersiap-siap saja kamu masuk dalam neraka" ucap El sebelum pergi meninggalkan Cassie yang melemas dengan ucapan pria gila itu
Setelah kondisinya cukup normal cassie memutuskan kembali ke meja keluarga Maczman dan Drivano. Dirinya tak ingin membuat kedua keluarga itu khawatir dengan dirinya yang terlalu lama di toilet
"Cassie sayang kamu baik-baik saja" tegur Lala saat melihat kedatangan Cassie
"Iya tante--eh"
"Sudah tak apa"
"Baiklah karena Cassie sudah kembali, dan dia sudah setuju maka pertunangan Cassie dan El akan di langsungkan minggu depan. Untuk pernikahan bisa kita bahas setelahnya" ucap Ralp dengan lembut namun terasa tegas
"Maaf boleh Cassie mengajukan syarat" setelah terdiam sepanjang acara makan malam ini, akhirnya Cassie mengutarakan pendapatnya secara pribadi
"Ok sayang silahkan" ujar Leo sat Cassie terlihat ingin mengutarakan sesuatu
"Ehmm--- Cassie ingin perjodohan ini tidak dipublikasikan. Maksudnya Cassie tidak ingin orang lain tahu jika Cassie dan om El bertunangan ataupun menikah" ucap Cassie yang mendapat respon tawa dari kedua pasang orang tua di hadapannya
"Om??" Tawa Leo yang langsung saat mendengar putranya di panggil om oleh gadis muda yang sebentar lagi akan menjadi tunangan itu
"Baiklah pertunangan dan pernikahan antara El dan Cassie akan di rahasiakan dari media--- mereka hanya akan tau El telah bertunangan dan menikah tapi siapa wanitanya akan di sembunyikan. Bagaimana Cassie, El?"
"Terimakasih om"
"Oh ya Cassie sayang, mama dan papa lupa memberitahu mu jika setelah pertunanganmu mama dan papa akan pergi ke Munchen untuk menghadiri acara pernikahan salah satu rekan bisnis papa. Sekaligus papa ada urusan bisnis yang harus segera di selesaikan. Jadi selama mama dan papa pergi, El akan menjaga kamu oke"
"Ma" rengek cassie saat mendengar penjelasan sang mama
"Cassie bisa tinggal di apartemen El kalau mau. Di rumah sebesar itu hanya sendirian pasti akan terasa sepi. Sekalian supaya El lebih mudah menjaga Cassie" tutur Lala yang jelas saja mendapat gelengan dari Cassie namun anggukan dari Lydia
Rapat perencanaan pertunangan akhirnya selesai juga. Setelah berjam-jam dengan omong kosong yang menyudutkannya. Akhirnya kini Cassie dapat pulang ke rumah dengan perasaan sebal
"Turunkan aku disini" perintah Cassie pada pria yang tak lain adalah El
Sean Fellon Drivano bukanlah pria brengsek yang akan menurunkan perempuan di jalan saat malam-malam seperti ini
"Om dengerin Cassie enggak sih"
Seperti menulikan telinga El terus mengendari mobilnya hingga kini berhenti tepat di depan gerbang kediaman Maczman
"Silahkan kalau ingin turun---perlu kamu ingat Cassie saya bukan pria yang tidak bertanggung jawab dengan menurunkan wanita di tengah jalan" ucap El dengan nada dingin seperti biasa
Menyadari nada bicara Sean Fellon yang terdengar dingin membuat Cassie segera keluar dari mobil mewah keluaran Eropa itu
"Terimakasih"
303Please respect copyright.PENANAhP7kGSig1V