Ini adalah tulisan pertamaku setelah sekian lama menghilang dari keinginan dan cita-citaku sebagai seorang penulis, mencintai seni tulis dan menikmati setiap bait kata adalah hal yang terindah yang dapat kumiliki. Namun seperti pepatah mengatakan " Gara-gara racun setitik, rusak susu sebelanga". Ungkapan tersebut yang paling patut untuk gambaran kisah matinya cita²ku. Paragraf sebelumnya biarlah menjadi kisahku, karena merasa bersalah bila aku ceritakan, biarkan aku pendam saat ini menjadi beban untuk setitik rasa sakit. Untukmu yang masih membaca, jika engkau mencari sesuatu yang sukar untuk kau temukan, atau berjalan ke arah yang tidak tentu tujuannya, merasa mimpi lebih indah dari kenyataan, hidup dalam kegundahan dan kepanikan, ingin mengulang waktu ke masa kecil yang penuh keceriaan. Stop, tarik nafas, tahan, dan lepaskan pelan-pelan. Tenang kawan, santai, biarkan perasaanmu rileks, kamu nggak sendirian, aku ada untukmu dan merangkulmu, berdampingan denganmu. Kita akan mereset waktu, mengubah cerita, kita akan baik-baik saja. Mulai hari ini kita akan kembali ke fitrah, hidup sebagai hamba, berperan, kegagalan bukan keinginan kita, resiko apapun tak ada yang harus kita khawatirkan. Mari kita berjalan, mengalir seperti air di sungai yang deras dan luas, meski tertahan, terjebak dalam arus, kita tetap mengalir sambil terus mengikuti alur, tak perlu kita khawatirkan waktu yang terbuang sia-sia, apalagi tidak nyaman untuk mereka yang lebih gembira karena mendapatkan peran yang lebih baik. Karena tanpa peranan kita cerita kehidupan ini tak akan sempurna. Biarkan Sutradara alam semesta yang berkehendak. Ikhlas adalah kunci untuk segala kemudahhan. Karena sesungguhnya manusia tiada daya dan upaya kalau Tuhan berkehendak. Sahabatku yang masih setia membaca, setiap manusia punya masalah dan ingin bebas dari masalah sekecil apapun, ingin hidup damai, tentram, penuh cinta kasih. Setiap orang juga mendapatkan masalah yang berbeda-beda dan solusi yang berbeda-beda pula. Dan juga masalah yang sama belum tentu obat yang sama, semoga pembaca paham maksudku. Baiklah cukup sekian coretan pena yang saya beri judul #Kembali ke fitrah. Wassalam#FAS081017