Sementara itu...
Dengan berlari kecil,Mawar menuju ke ruangannya,Rayhan menurunkannya di depan loby supaya tidak terjadi kesalahpahaman..
Rayhan tertawa melihat betapa Mawar kikuk di dekatnya,pria itu tahu tetapi entah kenapa daya pikat Mawar sangat besar ..
Membuatnya ingin terus dekat dengan wanita itu.
Bagi Rayhan dia sudah terpikat dengan kecantikan Mawar pada saat pertemuan pertama,dia ingin memiliki Mawar.
Melihat pesona seorang Rayhan tentu saja para perempuan akan berebut untuk bisa mendapatkannya,tetapi Mawar justru cuek dan biasa saja,itu membuat Rayhan penasaran.
Beruntung bel masuk belum bunyi,Mawar datang tepat waktu.
"Hah huh. "wanita itu mengatur nafasnya dia berlarian sehingga ngos-ngosan.
"Dari mana lo?"tegur Ayu menatap heran.
"Dikejar guguk gue. "sahut Mawar skenanya, tak berselang lama Rayhan lewat tentu saj dia mendengar ucapan Mawar.
Dalam hati terkekeh,dia disamakan dengan guguk.
Setelah Rayhan berlalu.
"Sialan lo ditanya beneran malah bercanda. "goda Ayu jahil.
Mawar mengerucutkan bibirnya.
Dan mulai mengerjakan pekerjaannya,dia bahkan tidak melirik ponselnya.
Adi sudah mulai bekerja,Silvy juga sudah kembali ke ruangannya penampilannya sudah rapi, tetapi bajunya kusut membuat teman satu ruangannya menatap heran.
"Sil kamu kenapa,kok bajumu kusut habis ngapain?"tanyanya, dia bernama Ine.
Ine menatap Silvy dari atas hingga bawah,membuat Silvy risih.
"Kenapa menatapku begitu,bikin risih tauk. "protes wanita itu.
Ine akhirnya mengangguk dan duduk kembali di kursinya,Silvy bernafas lega.
Karena tidak ada yang curiga dengan yang baru saja dia lakukan.
Adi tersenyum sendiri, dia seperti melupakan Mawar tetapi dalam lamunannya dia membandingkan antara Mawar dan Silvy.
"Silvy sudah buka segel barusan lontong gue langsung masuk,beda dengan Mawar masih sangat sempit apalagi akulah yang pertama. "gumam Adi mengetukkan jarinya di pelipis.
Rayhan terlihat bingung sendiri di dalam ruangannya,tetapi expresi wajahnya tak bisa dibohongi..
"Ah dia cantik dan sexy sungguh ingin memilikinya. "gumamnya menggoyang-goyangkan kursi kebesarannya.
Otaknya sudah dipenuhi dengan Mawar.
Hingga waktu pulang bekerja tiba..Lagi-lagi keberuntungan berpihak kepada Rayhan..
Mawar sedang menunggu ojek di depan halte tidak jauh dari pabrik.
Tin..
Tin..
Rayhan sengaja membunyikan klakson dan membuka kaca mobilnya,wajah tampannya terpampang jelas..dengan kacamata hitam yang bertengger di atas hidung mancungnya..
Sepanjang perjalanan pulang,Mawar kembali kikuk dia bingung harus bicara apa.
"Apakah masih jauh?"karena tidak fokus Rayhan justru membawa Mawar ke apartemennya.
"Loh pak ini kita mau kemana?"Astaga saya tidak fokus ini apartemen saya. "sesalnya namun karena sudah terlanjur dia pun meminta Mawar untuk mampir.
Awalnya ragu,tetapi setelah dibujuk Akhirnya Mawar setuju...
"Aku ambilkan minum dulu. "ucap Rayhan, mereka sudah berada di dalam apartemen.
Mawar mengangguk jujur dia kagum dengan Rayhan,"ini "dia membuat Mawar terjingkat.
Hingga akhirnya minuman tersebut tumpah mengenai bajunya...
"Aduh maaf ,,yah baju kamu basah. "paniknya meraih tisu, dan mengelap bagian dada Mawar yang basah,,sedetik kemudian Rayhan tersadar..
Deg..
"Ahh maaf. "lirihnya menunduk. Mawar pun merah padam, dia malu setengah mati.
Mereka berdua menjadi canggung,Rayhan juga bingung tetapi dengan pakaian basah oleh minuman kaleng Rayhan yakin Mawar tidak nyaman.
"Tunggu sebentar. "katanya beranjak.
"Ini pakailah di kamar tamu ada kamar mandi. "Rayhan mengarahkan Mawar,dia menyerahkan kemejanya yang kepanjangan di tubuh Mawar.
Hingga beberapa saat kemudian..
"Wow. "decak Rayhan dia fokus kepada warna bra Mawar yang kontras warnanya...
Isinya pun luar biasa besar...
2417Please respect copyright.PENANAIfRExCwy4Q