Di sebuah rumah.
Seorang pria tampan menatap foto pernikahannya,pernikahan yang hanya seumur jagung.
"Maafkan aku sayang,aku memang lemah seharusnya aku memeriksakan diri dan melakukan terapi,sekarang semua terlambat kau memilih pergi dariku."sesal Hendra menatap fotonya bersama Mawar sang mantan istri.
Pria itu teringat momen malam pertamanya dengan Mawar.
SATU BULAN YANG LALU SEBELUM PERCERAIAN.
"Mas aku takut. "ucap gadis itu saat Hendra mulai melepas pakainya,sejujurnya Hendra juga tidak yakin dengan kemampuannya diatas ranjang.
"Tenang sayang mas akan hati-hati melakukannya. "ucapannya saat itu.
Wanita itu pasrah dengan yang dilakukan oleh lelaki yang baru saja resmi menikahinya,ini adalah malam pertama mereka.
Setelah dia melepas pakaianku ,pria itu pun melepas pakaian sang istri yang malu-malu.
Perlahan tapi pasti tubuh sintal nan molek si wanita terexpose di depannya,namun anehnya juniornya tidak bereaksi..
"Sayang kamu montok sekali. "bisiknya dengan suara serak.Matanya menatap liar aset sang istri.
Dengan kasar dan grasa grusu pria itu meremas buah dada istrinya hingga menjerit "Arghhh sakit mas. "teriaknya merasakan nyeri.
Dua payudara montoknya tidak pernah disentuh oleh siapapun sebelumnya namun kini diremas kasar,sontak dia menjerit.
"Maafkan aku sayang aku terlalu bernafsu, ijinkan aku menyentuhnya. "pintanya memelas.
Karena sudah resmi menikah wanita itu pasrah, suaminya memposisikan dirinya telentang,dirinya mulai menyentuh benda kenyal itu dengan lebih lembut dan hati-hati keringatnya sebesar biji jagung antara gugup dan nafsu, namun juniornya tak kunjung mengeras.
"Ahhh mas uhhh. "sang istri mulai mendesah, sentuhan lembutnya mampu membuat istrinya tersulut.
Pria itu melakukan lebih,yang awalnya menyentuh dan meremas kini dia mulai menggunakan mulutnya untuk menjilati dan menghisap susu besar itu hap..
"Ahh mas uhh enak. "racau sang istri.
Pria itu semakin gencar menyesapi buah dada istrinya.
Ini kali pertama dia merasakan nikmatnya benda tersebut.
"Mas punyaku basah, ingin dimasuki. "ucap gadis itu polos.
Si pria gelagapan tidak yakin dengan kontolnya yang kecil dan loyo, hasratnya memang tersulut tetapi terhalang oleh kekuatan si joni.
Hingga sekian menit istrinya memohon dia masih bergeming mengulur waktu dengan terus menyusu di dada istrinya.
"Mas punyaku pengen dimasuki. "katanya penuh permohonan.
"Baiklah mas lakukan pemanasan dulu ya, biar lebih enak. "kilahnya terus mengulur waktu.
Dia membuka lebar paha istrinya,melihat dengan seksama vagina milik istrinya yang begitu bersih dan wangi, bentuknya tembem sangat menggairahkan..
Dia melesakkan wajahnya di antara selangkangan sang istri dan mulai menciumi bibir vagina istrinya, menjilati dalamnya dan lidahnya terus menyusup hingga mengenai klitorisnya.
"Ughh ahh ahh mas ouhh. "erang sang istri menggelinjang, dia terus menekan kepala suaminya hingga semakin terbenam didalam vaginanya.
"Aku mau punyamu mas, ahh ahh. "suaranya sudah tidak jelas karena diserang titik sensitifnya.
Puas berciuman dengan miss v istrinya, dia menggunakan jarinya untuk membelai-belai daging tembem tersebut, mengocoknya dengan dua jari.
"Ahh ahh ahh mas ahh enak ah. "Istrinya terus mengerang nikmat, suaminya justru berjuang keras untuk memuaskan sang istri dengan lidah dan jarinya..
"Mas jangan lama-lama pemanasannya, ayo masukan punyamu. "pinta istrinya.
"Em itu sayang, mas pengennya kamu puas dulu jadi biar pake lidah dan jari mas ya, sama saja kan rasanya."kilahnya mencari alasan.
Lama-lama istrinya tidak tahan merasa dipermainkan, dia beringsut dan duduk melihat ke bagian tengah suaminya akan tetapi dia dibuat bingung.
"Mas kenapa tidak dimasukan itu sudah bangun. "katanya melihat rudal suaminya,namun ukuranya sangat kecil,baginya pertama kali melihat milik laki-laki dia tidak tahu jika punya suaminya sangat kecil..
Hendra ragu, tetapi dia pun ingin mencobanya..
"Ya udah sini mas masukin, jangan teriak ya nanti didengar ibu dan ayah. "bisiknya.
Mawar mengangguk dia menunggu suaminya datang, sudah sedari tadi dia menunggu rasanya malam pertama hingga tiba-tiba..
"Duh kok meleset sih. "gumam Hendra merasakan juniornya kembali lemas.
"Kenapa mas?"tanyanya lugu.
"Tidak apa sayang, tapi punya mas lemes lagi,biar mas pake jari ya. "ucapnya, si istri merasa kecewa namun sudah kepalang tanggung akhirnya dia mengangguk dan pasrah..
Hendro mengocok liang surgawinya dengan dua jari, kocokannya semakin cepat mulutnya menghisap payudara sang istri,mendapat serangan di dua area sensitifnya tiba-tiba..
"Mas kenapa jemarimu yang mengambil malam pertama kita, lihatlah kamu pasti tersiksa kan?" gadis polos itu menatap suaminya,dia tidak tahu jika dirinya masih gadis.
"Tak apa besok kita bisa melakukannya lagi." ucap Hendra.
Mawar yang polos hanya mengangguk, lalu tidur memeluk suaminya.
"Maafkan aku sayang. " lirih Hendra mencium kening Mawar. Sampai kapanpun dia tidak akan mampu menjebol keperawanan istrinya.
Keesokan paginya.
"Mas kita sarapan, nanti kita kaya semalam ya? tapi punya mas yang dimasukin. " ucap gadis itu frontal, maklum saja dia hanya gadis kampung.
Hendra mengangguk lesu, meski batin berkecamuk.
Setelah sesi sarapan, pengantin baru tersebut kembali masuk ke kamar.
"Mas ini. " Mawar sudah membuka seluruh pakaiannya, mempertontonkan asetnya di depan Hendra.
Lelaki itu menelan kasar liurnya, matanya melotot dan hendak keluar dari tempatnya, saat mendapati begitu molek dan bersihnya tubuh sang istri.
"Mas ayo aku sudah siap. " katanya menuju peraduan.
Kegiatan semalam menghadirkan rasa nikmat, sehingga Mawar ingin mengulangnya. Hendra pasrah dia harus membuat istrinya puas meski bukan dengan kontolnya.
"Sayang mas kenyang sekali jadi ngantuk. " kelitnya .
"Kalau begitu biar aku yang bekerja keras, sini mas. " dia mendorong tubuh suaminya hingga telentang, dan mulai melepaskan pakaiannya, gairah muda yang baru pertama kali dirasakannya ingin terus dia ulang.
Setelah tubuhnya polos tanpa sehelai benangpun, Mawar menyodorkan dua payudaranya ke depan bibir Hendra.
"Mas menyusulah, aku ingin seperti yang semalam. " ucapnya menggigit bibir bawahnya.
Dengan senang hati, pria itu meraba payudara montok milik istrinya dan mulai melahapnya dengan buas.
Dari segi hormon dia memiliki gairah, tetapi rudalnya seperti tidak berfungsi.
Pria itu mengulum, menghisap dan menjilati payudara montok milik Mawar, bahkan saat diremas tidak cukup telapak tangannya, ukuran milik Mawar memang sangat besar.
Mungkin jika suami Mawar bukan Hendra, sudah tidak tahan melihat itu semua.
Hendra sudah lama mengidap lemah syahwat, hanya saja tidak diperdulikannya.
Dia pria kaya dan tampan, dengan kekayaannya dia pikir akan mudah menggaet wanita, namun sayang tidak semua wanita butuh harta, selain satu itu mereka juga butuh kepuasan batin.
"Ah ah mas ahh enak ahhh. " racau Mawar.
Tubuhnya menggelinjang, mendapat serangan di payudaranya, wanita itu sedang di puncak birahi.
Mengangkat bokongnya seperti cacing kepanasan, Ingin sekali dia di masuki namun Hendra terus beralasan dan hanya mempermainkan payudara serta area intinya, dengan jari dan mulutnya.
Saat mulut Hendra menyesap serta menggigit kecil putingnya, Mawar terus menggeliat merasakan sensasi yang luar biasa.
Dia meraba-raba kontoll suaminya yang tetap tidur, merasa heran tetapi sengatan sensasi dari sentuhan Hendra, membuatnya lupa dan tidak ingin tahu kenapa.
"Ma-mas ahh ahh. " desah Mawar meremas bokong Hendra yang merangkak diatasnya.
Tubuhnya sudah panas, darahnya seperti disengat aliran listrik ribuan volt.
Mendengar rengekan Mawar, Hendra membuka lebar paha wanita itu.
Mengaduk-aduk liang surgawinya dengan mulut dan lidahnya, lagi-lagi Mawar dibuat kecewa dengan harapannya.
Dia ingin di masuki rudal suaminya, tetapi selalu bibir, lidah dan jari suaminya yang mengobok-obok vaginanya.
Meskipun dia mendapatkan kenikmatan, tetap saja dia ingin merasakan lebih..
Apalagi saat klitorisnya dihisap, dia mengangkat bokongnya, sensasinya seperti mendapatkan sengatan lebah...luar biasa nikmatnya.
"Ahh ahh mashh ahh uhh enak ahh. " racaunya merem melek.
Hendra semakin gencar menyesapi lubang vagina Mawar.
Mawar merengek, dia ingin memberi kepuasan juga kepada Hendra, dengan ragu pria itu menyetujui permintaan Mawar.
"Mas aku pingin jilatin punya kamu juga. "rengeknya dengan tatapan berkabut.
Meskipun gadis polos dan tidak berpengalaman, dia sedikit tahu jika kontol suaminya butuh di manjakan.
Hendra menurut, dia memposisikan dirinya telentang, Mawar melangkahi wajah suaminya dan menungging di depan wajah suaminya.
"Mas jilatin punyaku, aku akan menjilati punyamu. " katanya dengan suara serak.
Hendra dengan senang hati, menikmati hidangan yang tersaji di depan mata.
Mawar mulai mengulum kontol Hendra, menjilatinya lalu memasukannya kedalam mulut, anehnya dalam satu kali hap,rudal Hendra masuk semua..
Mereka melakukan gaya 69.
Dengan posisi saling berlawanan.
Mawar mendapatkan kepuasan dari permainan bibir dan lidah suaminya, namun Hendra dia tidak merasakan itu...karena rudalnya tidak bereaksi..
"Huh hah huh nghh. " desah Mawar begitu bersemangat.
Hendra asyik memaju mundurkan lidahnya, menusuk-nusuk liang vagina sang istri.
Hingga cairan putih kental milik Mawar, keluar dari liangnya.
"Arghhh enak ." erangnya, tubuhnya bergetar hebat..
Tangannya meremas bokong sang suami, untuk menyalurkan rasa nikmat yang tiada tara..
Dadanya kembang kempis, seperti baru saja berlari sejauh 100 km.
Wanita itu berhasil meraih pelepasannya, cairan kental putihnya sedang dijilati oleh Hendra, pria itu begitu asyik menyesapinya.
Aksi Mawar terjeda, karena sedang mengatur nafasnya yang terengah, padahal mereka tidak saling genjot dan bergulat, tetapi tenaganya terkuras habis.
Tangan Hendra meraih dua payudara montok Mawar, dia menyusu seperti bayi besar.
Puas bermain dengan dua gundukan kenyal tersebut, Hendra menciumi leher jenjang istrinya.
Mawar hanya diam karena masih mengatur nafasnya, dia dengan senang hati menerima sentuhan suaminya.
Tangan Hendra beralih ke area kewanitaan, mengaduk-aduk lembah itu.
Mawar mendesah, dengan mata merem melek..
"Ahh mas ahh ughh. " erangnya kembali dibakar gairah, Hendra hanya ingin istrinya puas dan klimaks berkali-kali, sehingga tidak minta di masuki.
Kaki Mawar dilipat, sehingga selangkangan nampak jelas dengan kewanitaan yang sudah merekah.
Hendra meneguk salivanya, hasratnya sangat ingin melakukan hubungan intim, namun apa daya kontolnya loyo.
Dia menggunakan mulutnya, untuk mengobok-obok liang vagina istrinya.
Menghisap klitorisnya dan menciumi selangkangannya.
Mawar melenguh, mendesah dan mengerang penuh kenikmatan. Tangannya meremas rambut suaminya, dan menekan kepalanya untuk lebih dalam lagi menghisap vaginanya.
Bokongnya reflek terangkat, dadanya membusung dengan payudara yang sudah mengeras.
"Ahh ahh ughh huh owhh. " erangnya menggeliat ke kiri dan ke kanan.
Sudah hampir satu jam Hendra berciuman dengan vagina Mawar, sudah beberapa kali liang itu mengeluarkan cairan kentalnya.
Hendra benar-benar membuat istrinya puas, meski dengan cara yang berbeda.
Tidak lama kemudian Mawar merasa kelelahan dan terlelap, setelah berhasil mengeluarkan cairan putihnya berkali-kali.
Hendra menduelkan wajahnya di dada Mawar, sesekali menyesapi puting coklat nan manis itu.
Dia tertidur di antara dua payudara Mawar yang tanpa penutup.
Bersambung Bab 4. Suamiku Lemah Syahwat5070Please respect copyright.PENANA7qxqZunpuf
5070Please respect copyright.PENANAy1qYi0UTS3