Satu bulan kemudian.
Mawar merasa hubungan sexualnya dengan sang suami itu-itu saja, selama menjadi istri Hendra dia kerap menonton film-film panas diponselnya, sehingga pengetahuannya tentang sex bertambah.
Namun lagi dan lagi Mawar dibuat kecewa, suaminya terus beralasan dan hanya lidah, mulut serta jarinya yang mengobrak-abrik liangnya.
"Mas aku ingin kita berhubungan badan, dan kontollmu yang masuk ke liang vaginaku. " ucap Mawar tiba-tiba.
"Loh kenapa tiba-tiba sayang, bukankah mas selalu membuatmu puas hem." Hendra masih begitu sabar menghadapi Mawar.
"Tapi bukan dengan mulut dan jarimu mas, aku mau seperti ini. " dia menyodorkan ponsel dan memperlihatkan adegan panas sepasang kekasih.
Hendra gelagapan,pasalnya itu tidak akan mungkin terjadi.
"Em, nanti saja sayang aku takut kamu belum siap, nanti kalau kita begitu kamu hamil. " kilah Hendra sekenanya, dia selalu memberi alasan dan jawaban yang sama.
Lama-lama Mawar jengah, hingga dia pun kesal dan keluar dari kamar.
"Membosankan sekali, setiap bercinta selalu dengan jari, aku juga ingin dimasuki. " keluh Mawar menyentuh bagian intimnya yang sudah basah, dia sudah banyak melihat adegan panas sebuah film, hingga ikut tersulut tapi suaminya justru selalu menghindar..
"Kenapa mas Hendra tidak mau memasuki liang vaginaku, sebulan menikah hanya jari dan mulutnya saja yang bermain. " gerutu Mawar heran.
Hingga akhirnya Mawar mengetahui banyak informasi dari ponsel pintarnya, dia sekarang tahu ternyata suaminya lemah syahwat.
Sampai kapanpun hasrat bercintanya tidak akan tersalurkan, karena keterbatasan sang suami..
Malam harinya...
"Mas aku mau bicara. " ujar Mawar.
Hendra menatapnya" bicaralah,tentang apa?" lelaki itu bertanya.
"Aku mau kita berpisah. " tukasnya mantap.
Duar..
Bagai disambar petir di siang hari, dunia Hendra runtuh seketika...
Inilah yang dia takutkan dan kini kata itu keluar dari mulut istri polosnya...
"Sayang jangan sembarangan mengucap, kita bisa bicarakan baik-baik kamu mau apa katakan beli baju, alat make up, buka usaha atau mau dibelikan rumah lagi, akan mas kabulkan tapi jangan minta berpisah ya, tolong. "terang pria itu dengan wajah memelas dan memohon.
Mawar menatap nanar, dia sungguh haus belaian sedang suaminya tak mungkin mampu memberikannya..
"Aku tidak mau semua itu, bahkan apa yang sudah mas kasih boleh mas ambil kembali, karena apa yang aku mau hanya satu, aku mau kita berhubungan badan. " pintanya tidak ingin harta dan kemewahan.
Bahu Hendra merosot, dia tidak mungkin bisa mengabulkan itu..
"Apakah sebulan ini kamu kurang puas dengan sentuhanku?" meski ragu namun dia tetap bertanya, Mawar mengangguk," aku sangat kurang puas karena aku mau kontolmu bukan lidah dan jarimu, kenapa kamu tidak mau melakukannya mas?" akhirnya dia menumpahkan semua unek-uneknya..
Hingga akhirnya Hendra jujur, Mawar sangat terkejut pantas saja, setiap diminta untuk memasuki selalu beralasan ternyata kontolnya tidak berfungsi...
"Kalau begitu aku mau cerai, aku sudah yakin dengan keputusanku!!" terang wanita itu.
Hendra mengangguk lesu, kekayaan tak mampu memberikan kepuasan batin pasangannya..
Hingga akhirnya mereka resmi berpisah, Mawar diberi uang oleh Hendra sebanyak 50 juta Mawar pergi ke kota, menyewa rumah disana dan bekerja di sebuah pabrik, uang dari Hendra dia pakai untuk menunjang penampilannya dan juga mengikuti kursus, hingga dua bulan Mawar sangat terpelajar, dia mulai didekati banyak pemuda, namun semua tidak Mawar gubris, hingga Adi mandor di pabriknya pemuda berusia 26 tahun membuat hatinya berdebar, dia jatuh cinta pada pemuda itu...
Dua bulan setelah perkenalan mereka, Mawar dan Adi mulai berani menunjukkan keinginannya.
Awalnya hanya pegangan, lama-lama berbuat lebih..
Hingga saat ini...
"Mas aku selalu candu dengan tubuhmu, keperkasaanmu kamulah yang pertama mengambil keperawananku, meskipun aku pernah menikah tapi mantan suamiku lemah syahwat. " ucap Mawar membelai dada polos Adi, mereka sedang beristirahat sejenak setelah mencapai pelepasan.
"Iya sayang, aku juga sangat ketagihan dengan goyangan erotismu, aku masih ingat saat pertama kita melakukannya, kamu masih bersegel aku bahagia bisa jadi yang pertama. " puji pria itu memainkan mahkota Mawar yang menegang.
"Shh awhh, geli sayanghh. " desah Mawar ditelinga Adi.
"Aku ingin menyusu lagi, boleh ya?" pria itu memohon.
Mawar jelas mengangguk, karena Adilah kini ukuran payudaranya bertambah dua kali lipat besarnya.
"Ah kamu selalu pengertian. " pria itu langsung melahap payudara Mawar bergantian.
Mawar membusungkannya, membuat Adi semakin mudah menyesapinya," sayang bagaimana kalau kamu suntik hormon, biar keluar asinya aku ingin kamu menyusuiku. " pria itu menyarankan.
"Apa akan sakit Mas, lalu ukurannya apa akan sama atau justru mengecil?" ucap Mawar gamang.
Adi melepas mulutnya dari payudara Mawar.
"Kita browsing ya, nanti lihat hasilnya sekarang aku mau melihatnya dulu, ini sangat nikmat sayang jika diingatkan. "ucapnya menaik turunkan alisnya dan kembali menyesapi payudara montok Mawar.
"Ahh ahh uhh ouhh mas uhh. " desah Mawar saat pucuknya dipilin dan satunya di gigit kecil.
"Bagaimana rasanya, apakah nikmat?" Adi bertanya di sela-sela aktivitas menyusunya.
Mawar mengangguk sambil menggigit bibir bawahnya, dia merem melek merasakan sensasi permainan lidah Adi.
Adi meraih tangan Mawar, mengarahkannya ke kontolnya yang sudah menegang.
"Dia selalu bangun dan minta dimanjakan sayang." ucap pria itu dengan suara serak.
Mawar paham, dia pun mengajaknya naik turun, mengelusnya lembut...
Sambil menunggu Adi puas melahap payudaranya, Mawar asyik bermain dengan kontol raksasa sang kekasih.
"Awhhh mas aku mau keluar ihhh. "katanya karena jemari Adi tiba-tiba menusuk-nusuk kewanitaannya. Pria itu terkekeh," kamu selalu basah membuatku bergairah. " alisnya naik turun.
"Kemarilah akan kupuaskan kamu. " ucap Adi meminta Mawar berbaring telentang, pahanya dilebarkan sehingga selangkangannya terbuka sangat lebar, dan menampilkan vaginanya yang merah merekah sungguh sangat menggoda.
Mawar bersiap menerima serangan di liang vaginanya.
Adi melesakkan wajahnya kedekat vagina Mawar, dia mulai menjilat, menghisap dan menusuk-nusukkan lidahnya disana.
"Awhh assh mass ughh. "desah Mawar indah dan sexy.
"Mendesahlah terdengar sexy sayang. "Adi menyudahi aksi berciumannya dengan vagina Mawar, pria itu menyesapi leher jenjang Mawar , lalu kembali berpagutan dengan bibir tipis sang wanita.
Lidah mereka saling bertautan, hingga hampir kehabisan oksigen.
"Huh hahh. " keduanya mengambil nafas.
Adi mengusap bibir Mawar dengan ibu jarinya, dia juga memasukan jarinya ke mulut Mawar dan langsung dihisap dengan liar...
Adi sangat suka dengan permainan dan keagresifan wanita muda itu, mereka sangat cocok dalam urusan ranjang..
Pria itu terus menciumi tubuh polos Mawar hingga dada dan kembali menyusu hingga sekian menit, turun ke perut dan mengocok liang vaginanya..
"Sudah basah sayang, apa mau dimasuki sekarang?" katanya menggoda.
Tubuh Mawar menggelinjang, dia menekuk pahanya memberi akses untuk Adi...
Pria itu merangkak dan mengungkung tubuh molek dibawahnya, mengarahkan kontolnya dilubang vagina Mawar...
Kontoll itu sudah mengeras sempurna, dan siap melesak ke sarangnya...
Dia mulai menggesek-gesekkan lalu setelah dirasa pas...Jlebb...
Adi mulai menggerakkan pinggulnya, setelah kontolnya melesak masuk dan terbenam sempurna, liang vagina Mawar masih sangat sempit meski sudah sering dia obok-obok dan masuki.
Pria itu berpegangan pada payudara montok dan kenyal milik Mawar, membuat wanita itu blingsatan.
Merem melek merasakan nikmatnya sodokan kontol Adi di liangnya.
Tubuhnya bergerak naik turun, mengikuti hentakan kontoll Adi.
Kakinya mengangkang lebar, lalu diraih oleh Adi dan dinaikan ke atas bahunya..
"Arghh enak mas uhh. " pekik Mawar seperti tersengat aliran listrik.
"Sayang punyamu sangat besar, liang vaginaku terasa penuh uhhh. " lenguhannya terdengar sexy.
Adi terus menggenjotnya, kali ini temponya sangat cepat pria itu sudah tidak tahan, ingin memuncratkan lahar putihnya.
Hingga akhirnya...
"Arghhhh aku keluar sayang!!" erangnya seperti binatang buas..
Crooot croot croot.
Bersambung ke....... Bab. 5. Candu Nikmat6006Please respect copyright.PENANADNVfIWLf9j
6006Please respect copyright.PENANAeUYD7xvK2F